Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
CATATAN KAKI (Footnote) D I S U S U N Oleh : Kelompok 10 P.P.P.A.N.W Fikrul Ilmi R.H.Zer Puji Hariyati Putrama Alkhairi YAYASAN MUHAMMAD NASIR SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2015/2016 Kata Pengantar Segala Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah tugas ini yang berjudul “Catatan Kaki (Footnote)”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah tugas ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada : Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami keluangan waktu dan kesehatan untuk membuat makalah tugas ini. Orang Tua kami yang telah mempercayakan dan memperbolehkan kami mengerjakan / membuat makalah tugas ini. Bapak M. Fauzan, M.E.I selaku Dosen di bidang study Bahasa Indonesia. Sebelumnya saya ingin memberitahukan, jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini mohon dimaafkan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang memotivasi dan membangun dari Bapak M. Fauzan, M.E.I selaku Dosen bidang study Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan untuk menambah penyempurnaan makalah ujian dan ilmu yang ada didalam makalah ini. Pematangsiantar, 17 Februari 2016 Kelompok 10 Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB 1 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Abstrak 1 1.2 Tujuan Penulisan 1 1.3 Pembatasan Masalah 1 BAB 2 2 ISI 2 2.1 Pengertian Catatan Kaki (FootNote) 2 2.2 Tujuan Catatan kaki 2 2.3 Jenis-Jenis Catatan Kaki 3 2.4 Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki: 5 2.5 Contoh lengkap dari Pengunaan Catatan Kaki : 6 a. Untuk Buku 6 b. Untuk Artikel Dalam Surat Kabar Dan Majalah 6 c. Untuk Buku Yang Memuat Artikel‐Atikel Dari Berbagai Pengarang 7 d. Untuk Artikel Atau Entri Dan Ensiklopedia 8 e. Kutipan Dari Undang‐Undang Dan Penerbitan Resmi Pemerintah 8 f. Penomoran 9 g. Untuk Dua Karya Atau Lebih Dari Seorang Penulis 9 h. Mengutip Dari Buku Yang Diterjemahkan 9 BAB 3 10 PENUTUP 10 3.1 Kesimpulan 10 DAFTAR PUSTAKA 11 BAB 1 PENDAHULUAN Abstrak Catatan Kaki atau Footnote merupakan rujukan teks yang berisi keterangan-keterangan yang ditulis pada bagian bawah sebuah halaman. Kegunaan dari Catatan Kaki yaitu menjelaskan referensi dari penulis untuk menjelaskan atau sumber dari isi bacaan tersebut. Keterangan yang ditulis dalam catatan kaki dapat berisi menunjukkan sumber kutipan dalam sebuah teks, daftar istilah, komentar, atau keterangan lainnya. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Dapat mengerti dan memahami arti, tujuan, dan jenis cattan kaki. Dapat membuat catatan kaki dalam karangan. Dapat mengetahui prinsrip-prinsip Catatan Kaki. Pembatasan Masalah Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah : Membahas Pengertian Catatan Kaki Membahas Tujuan Catatan Kaki Membahas Jenis-Jenis Catatan Kaki Membahas Prinsip-Prinsip Catatan Kaki Contoh Penggunaan Catatan Kaki BAB 2 ISI Pengertian Catatan Kaki (FootNote) Catatan kaki atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah footnote ialah istilah yang merujuk pada teks yang berisi keterangan - keterangan  yang ditulis tepat di bagian kaki sebuah laman tersebut. Keterangan – keterangan yang ditulis dalam catatan kaki dapat berisi menunjukkan sumber kutipan dalam sebuah teks, daftar istilah, komentar, atau keterangan lainnya. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Dalam penulisan sebuah tulisan, teknik pengutipan baik langsung ataupun tidak langsung, pengutip memberikan informasi sumber kutipan yang digunakan dalam teks tulisannya. Sebagaimana layaknya sebuah kutipan, pengutip harus mencantumkan sumber kutipan yang diambil dari sebuah karya dalam halaman khusus (biasanya dalam daftar pustaka). Namun, salah satu teknik lain dalam kutipan ialah menggunakan catatan kaki. Setiap teks yang akan dijelaskan dalam catatan kaki akan ditandai dengan nomor. Nomor tersebut akan terkait langsung dengan keterangan yang ada di catatan kaki. Dengan adanya nomor dalam catatan kaki ini, maka teks-teks yang diberi catatan tidak akan tertukar dengan catatan untu teks lainnya. Tujuan Catatan kaki Sebagai pembuktian bahwa tempat dan sumber yang disebutkan pada tulisan tersebut telah dibuktikan oleh orang lain. Memberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan atau rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya. Menyampaikan keterangan tambahan untuk memperkuat uraian di luar persoalan dalam teks, biasanya berupa: inti cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, dan sebagainya. Merujuk bagian lain dalam tulisan Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan. Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain. Jenis-Jenis Catatan Kaki Catatan Kaki Lengkap ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman. Catatan Kaki Singkat ditulis singkat dan terdiri dari 3 macam yaitu: Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman. Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain. Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid. Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman … Kata ibid. biasanya dituliskan dengan huruf miring atau digarisbawahi Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain.Halaman yang dikutip BERBEDA. Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman.jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman). Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain, Halaman yang dikutip SAMA, Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., ,nomor halaman,jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya Berikut adalah contoh dari Penggunaan Catatan Kaki Singkat : 1Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 45. 2Ibid. 3Ibid., hal. 55. 4Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26. 5Ibid., hal. 28. 6Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70. 7Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76. 8Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 45. 9Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,” www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006). 10Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 96. 11Ibid., hal. 99. 12Ibid. 13Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22. 14Francis Fukuyama, Loc.Cit. 15Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58. 16Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21. Cara Membaca Contoh Catatan Kaki diatas : Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya. Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya saja beda halamannya. Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja beda halamannya. Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan nama pengarang dan halaman. Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit. Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja beda halamannya. Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11). Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya. Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya, dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit. Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (7) berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan halamannya. Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya. Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki: Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah skripsi oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian reference, kemudian footnote. Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu seterusnya. Catatan kaki ditulis dengan satu spasi. Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu: Times New Roman (size 10) atau  Arial (size 9) atau Tahoma (size 9). Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter. Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic). Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik. Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama memberikan keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah (menyatu dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang keterangan tambahan, asalkan proporsional. Contoh lengkap dari Pengunaan Catatan Kaki : Untuk Buku Unsur yang diperlukan dicantumkan adalah: Nama Pengarang, Judul Buku yang ditulis dengan huruf italic, Jilid, Cetakan, Tempat Penerbit, Nama Penerbit, Tahun diterbitkan, dan Halaman (disingkat h. saja, baik untuk satu halaman maupun beberapa halaman) dari mana referensi itu berasal. Catatan: Data penerbitan, mulai dari cetakan, tempat penerbit, nama penerbit, dan tahun diterbitkan, diletakkan di dalam kurung. Contohnya: 1Muhammad Ibn ‘Abdillah al‐Zarkasyiy, al‐Burhân fî ‘Ulum al‐Qur’an, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya’ al‐Kutub al‐Arabiyah, 1958 M/1377 H), h. 34‐35. Untuk Artikel Dalam Surat Kabar Dan Majalah Unsur yang perlu dicantumkan adalah: Nama Pengarang/Penulis Artikel (kalau ada), Judul Artikel (di antara tanda kutip), Nama Surat Kabar (huruf italic), Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman. Catatan: Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau lainnya, maka yang dicantumkan adalah judul tajuk atau beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan penjelasan apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di antara kurung siku [ ], diikuti nama surat kabar (huruf italic), nomor terbitan, tanggal, dan halaman. Contohnya: 2Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”, Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 6. 3”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita], Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, h. 16. 4Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi,” Panji Masyarakat, No. 808, 1‐10 Nopember 1994, h. 30. Untuk Buku Yang Memuat Artikel‐Atikel Dari Berbagai Pengarang Bila mengutip buku yang seperti ini, maka perlu diperhatikan artikel yang dikutip, dan siapa pengarangnya. Unsur yang perlu disebutkan adalah: Nama Penulis Artikel, Judul Artikelnya di antara tanda kutip, Nama Editor Buku (kalau ada) atau Nama Pengarang Artikel Pertama, diikuti istilah et al. atau dkk. (karena tentu banyak orang yang menyumbangkan artikel), Data Penerbitan, dan Halaman. Contohnya: 5M. Dawam Rahadjo, “Pendekatan Ilmiah terhadap Fenomena Keagamaan,” dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (eds.), Metodologi Penelitian Agama (Cet. II; Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990), h. 24. 6Sahiron Syamsuddin, “Hamka’s Political Thougt as Expressed in His Tafsir Al‐ Azhar,” dalam Sry Mulyati dkk., Islam & Development: A Politico Religious Response (Montreal, Canada: Permika, 1997), h. 244. Untuk Artikel Atau Entri Dan Ensiklopedia Unsur yang perlu dicantumkan adalah: Nama Penulis Entri (jika ada), Judul Entri di antara dua tanda kutip, Nama Editor Ensiklopedia (kalau ada), Nama Ensiklopedia (huruf italic), Jilid, Data Penerbitan, dan Halaman. 7Beatrice Edgel, “Conception”, dalam James Hastings (ed.), Encyclopedia of Religion and Ethics, jilid 3 (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), h. 769. Contohnya: Kutipan Dari Undang‐Undang Dan Penerbitan Resmi Pemerintah Unsur yang perlu dicantumkan adalah: Nama Instansi yang berwenang, Judul Naskah (huruf italic). Catatan: Jika data dikutip dari sumber sekunder, maka unsur sumber tersebut dicantumkan dengan menambahkan unsur‐unsur nama buku (huruf italic), dan data penerbitan. Jika sumber sekunder tersebut mempunyai penyusun, maka nama penyusun ditempatkan sebelum nama buku dan nama penerbit dimasukkan sebagai data penerbit. Contoh: 8Republik Indonesia, Undang‐undang Dasar 1945, Bab I, pasal 1. 9Republik Indonesia, “Undang‐Undang RI Nomor 2 Tahun 1985 Tentang Perubahan atas Undang‐Undang No. 15 Tahun 1969,” dalam Undang‐Undang Keormasan (Parpol & Golkar) 1985 (Jakarta: Dharma Bhakti, t.th.), h. 4. 10Republik Indonesia, “Undang‐Undang RI Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,” dalam S.F.. Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara (Yogyakarta: Liberty, 1988), h. 198. Penomoran Catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor pernyataan terkait. Penomoran dimulai pada setiap awal bab. Nomor diketik setengah spasi di awal catatan kaki dengan jarak tujuh ketukan dari margin kiri. 11’Ali Rida, al‐Marja’ fi al‐Lugat al‐‘Arabiyyah (Beirut: Dar al‐Fikr, t.th.), h. 254. 12Ibid., h. 300. Contohnya: Untuk Dua Karya Atau Lebih Dari Seorang Penulis Sering terjadi dua karya atau lebih dari seorang penulis dipergunakan dalam sebuah bab, dicantumkan sandi untuk masing‐masing karya tersebut, tanpa perlu menggunakan singkatan op. cit. atau loc. cit. Sandi diambil dari kata yang terdapat dalam judul karya. Contohnya: 19Muhammad Ali al‐Sabuniy, Rawa’i al‐Bayan fi Tafsir al‐Ahkam min al‐ Qur’an, Jilid I (t.t.: Dar al‐Fikr, t.th.), h. 57. 20Ronny Ngatijo Sumitro, loc. cit. 21Muhammad Ali al‐Sabuniy, Rawa’i, h. 54. Mengutip Dari Buku Yang Diterjemahkan Unsur yang perlu dicantumkan adalah: Nama Pengarang Asli, Judul (huruf italic, kalau diketahui), diikuti dengan kalimat: diterjemahkan oleh, diikuti nama penerjemah, Judul buku terjemahan (huruf italic), Data penerbitan, dan Halaman. Note: Bila judul asli tidak disebutkan, maka judul terjemahan saja yang dicantumkan. 22Wahbah al‐Zuhayliy, al‐Qur’an al‐Karim, Bunyatuh al‐Tasyri’iyyah wa Khasa’isuh al‐Hadariyyah, diterjemahkan oleh Mohammad Luqman Hakiem dan Mohammad Fuad Hariri dengan judul al‐Qur’an: Paradigma Hukum dan Peradaban (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h. 141. Contohnya: BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari Makalah ini adalah bahwa Catatan Kaki merupakan komentar atau penjelasan dari kalimat isi yang sifatnya belum diperjelas, ataupun tidak ada arti dari kata tersebut sehingga pembaca mudah untuk mengetahui apa maksud dari kalimat atau kata tersebut. Catatan Kaki juga merupakan referensi dari kata-kata tersebut. DAFTAR PUSTAKA Tri, Endah.2008. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas X. Bumi Aksara: Jakarta. Tim Kreasi Ilmu. 2006. Kamus Pintar Bahasa Indonesia . Epsilon Group: Bandung. 13 3