Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

(15040076) Muhammad Harun Al - Rasyid.docx

tugas

MAKALAH FARMAKOLOGI & TOKSIKOLOGI “SISTEM SARAF PUSAT” Disusun Oleh Muhammad Harun Al – Rasyid (15040076) SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH Jl. Syekh Nawawi (Raya Pemda) KM 4 No. 13 Matagara Tigaraksa TANGERANG 2017 / 2018 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta sholawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan kedimensi terang yang memberi nikmat dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas Farmakologi & Toksikologi yang berjudul “Sistem Saraf Pusat” ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusun makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pada mata kuliah Farmakologi & Toksikologi. Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu segala saran dan keritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harap kan demi perbaikan dari tugas selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami secara khususnya dan bagi pembaca secara umumnya. Tangerang, September 2017 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 1 Tujuan Penulisan 2 BAB II PEMBAHASAN 3 Pengertian Sistem Saraf 3 Fungsi Sitem Saraf 3 Bagian – Bagian Sel Saraf 3 Pembagian Sistem Saraf 6 Sistem Saraf Pusat 6 Macam – Macam Saraf pada SSP 13 BAB III KESIMPULAN 16 DAFTAR PUSTAKA 17 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi. Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan sistem saraf? Apa saja fungsi – fungsi dari sistem saraf? Apa saja bagian – bagian dari sel saraf? Apa saja pembagian dari sistem saraf manusia? Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat? Apa saja bagian – bagian dari sistem saraf pusat? Tujuan Penulisan Untuk mengetahui apa itu sistem saraf Untuk mengetahui apa saja fungsi dari sistem saraf Untuk mengetahui apa saja bagian dari sel saraf Untuk mengetahui pembagian sistem saraf manusia Untuk mengetahui apa itu sistem saraf pusat Untuk mengetahui apa saja bagian dari sistem saraf pusat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Sistem Saraf Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu. Fungsi Sistem Saraf Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf mempunyai 3 fungsi utama yaitu: Sebagai alat komunikasi Sebagai alat pengendali Sebagai pusat pengendali tanggapan Bagian – Bagian Sel Saraf Neuron Unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma. Badan sel atau perikarion Suatu neuron mengendalikan metabolism keseluruhan neuron. Dendrit Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh. Akson Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson. Sel Neuroglia Sel Glia (Neuroglia) adalah sel yang berfungsi sebagai pendukung kerja sel saraf. Mereka membantu sel saraf agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Sel ini dapat ditemukan pada sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi. Diperkirakan di dalam otak kita, jumlah sel glial adalah setengah jumlah sel saraf (neuron). Ada 4 sel neuroglia yang berhasil diidentifikasi yaitu: Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”. Berfungsi sebagai “sel pemberi makan” bagi neuron yang halus. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek. Merupakan sel glia yang bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam susunan saraf pusat. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat dan dianggap berperan penting dalam proses melawan infeksi. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal medulla spinalis. Merupakan neuroglia yang membatasi sistem ventrikel sistem saraf pusat. Selaput Myelin Merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Mielin menghalangi aliran Natrium dan Kalium melintasi membran neuronal dengan hamper sempurna. Selubung myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf dan terdapat celah-selah yang tidak memiliki myelin, dinamakan nodus ranvier, Tonjolan saraf pada sumsum saraf pusat dan tepi dapat bermielin atau tidak bermielin. Serabut saraf yang mempunyai selubung myelin dinamakan serabut myelin dan dalam sistem saraf pusat dinamakan massa putih (substansia Alba). Serabut-serabut yang tak bermielin terdapat pada massa kelabu (subtansia Grisea). Myelin ini berfungsi dalam mempercepat penjalaran impuls dari transmisi di sepanjang serabut yang tak bermyelin karena impuls berjalan dengan cara meloncat dari nodus ke nodus lain di sepanjang selubung myelin. Cara transmisi seperti ini dinamakan konduksi saltatorik. Pembagian Sistem Saraf Sistem saraf dibagi dua yakni: Saraf Pusat berupa Otak dan Medulla Spinalis. Saraf Tepi (Perifer) Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang sama – sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan. Selaput ini terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut: Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah. Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater. Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Otak Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus. Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman Otak Depan Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus. Otak besar Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan. Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan. Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum. Talamus Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar. Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi. Hipotalamus Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon. Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang masuk. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut. Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara. Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan pengenalan posisi tubuh. Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan kegiatan manusia. Otak Tengah Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan neurotransmitter dopamin. Otak Belakang Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata. Medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan. Medula Spinalis (Sumsum Tulang Belakang) Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini mengalami cidera ditempat tertentu, maka akan mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di area bagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki). Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak. Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah sebagai berikut: Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk. Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang torax atau dada. Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau pinggang. Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang kelangkang). Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus (tulang tungging) Macam – Macam Saraf Pada SSP Saraf kranial 12 Pasang Saraf Kranial Urutan saraf Nama saraf Sifat saraf Memberikan saraf untuk dan fungsi saraf I N. olfaktorius Sensoris Hidung sebagai alat penciuman II N. optikus Sensoris Bola mata untuk penglihatan III N. okulomotorius Motoric Penggerakan bola mata dan mengangkat kelopak mata IV N. troklearis Motoric Mata memutar dan penggerak bola mata V N. trigeminus N. oftalmikus N. maksilaris N. mandibularis Motoric dan sensoris Motoric dan sensorik Sensorok Motoric dan sensorik Kulit kepala dan kelopak Mata atas Rahang atas, palatum dan hidung Rahang bawah dan lidah VI N. abdusen Motoric Mata, penggoyang sisi mata VII N. fasialis Motoric dan sensorik Otot lidah, penggerakan sisi lidah dan selaput lendir rongga mulut VIII N. auditorius Sensorik Telinga, rangsangan pendengar IX N. glosofaringeus Sensorik dan motoric Faring, tonsil, dan lidah rangsangan cita rasa X N. vagus Sensorik dan motoric Faring, laring, paru dan esophagus XI N. aksesorius Motoric Leher dan otot leher XII N. hipoglosus Motoric Lidah, cita rasa, dan otot lidah Saraf Medulla Spinalis Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna vertebra tempat munculnya saraf tersebut. Saraf serviks ; 8 pasang . C1 sampai C8.  Saraf serviks melibatkan bahu, lengan, leher dan tangan. Nyeri di daerah ini biasanya dapat ditelusuri ke saraf tersebut, dan gejala seperti nyeri lengan, kesemutan dan leher kaku adalah karena nyeri saraf. Saraf ini juga mengontrol fungsi tenggorokan, sinus, hidung, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening dan diafragma. Saraf toraks ; 12 pasang , T1 sampai T12.  Saraf torakalis berjalan di sepanjang tengah punggung. Tulang belakang dada juga berisi tulang rusuk dada. Saraf ini berjalan ke otot, jaringan dan organ internal. Jaringan permukaan siku, tangan, dan jari-jari dipengaruhi oleh saraf tersebut. Saraf ini juga mempengaruhi dada, lambung, jantung, paru-paru, hati, perut, pankreas, limpa, kelenjar adrenal, ginjal dan usus kecil. Masalah yang terkait dengan daerah-daerah ini termasuk asma, alergi, borok, dan masalah ginjal. Saraf lumbal ; 5 pasang , L1 sampai L5.  Saraf lumbal dan tulang belakang memiliki beberapa otot terbesar yang melekat padanya. Ini juga mengontrol otot-otot ini. Saraf lumbal bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan otot punggung bawah, paha, kaki, betis dan kaki. Saraf yang keluar dari saraf lumbal juga mengontrol usus besar, usus buntu, kandung kemih, kelenjar prostat laki-laki dan organ reproduksi wanita. Saraf sakral ; 5 pasang , S1 sampai S5.  Saraf sakral terletak pada sakrum dan tulang ekor, lebih dikenal sebagai tulang ekor. Saraf keluar melalui tulang-tulang ini mempengaruhi bokong, pinggul, paha dan kaki. Rektum dan beberapa jaringan panggul juga dipengaruhi oleh saraf tersebut. Masalah yang terkait dengan saraf sakral mungkin termasuk wasir, skoliosis dan nyeri umum ketika mencoba untuk duduk. Saraf koksiks ; 1 pasang. Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi. Cabang Meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis melalui foramen sama yang digunakan saraf untuk keluar dan mempersarafi meninges, pembuluh darah medulla spinalis dan ligamen intvertebral.  Ramus Dorsal (Posterior) terdiri dari serabut yang menyebar ke arah posterior untuk mempersarafi otot dan kulit pada bagian belakang kepala, leher,dan pada trunkus di regia saraf kranial.  Cabang Ventral (Anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai bagian anterior dan lateral pada trunkus dan anggota gerak. Cabang Viseral adalah bagian dari SSO . Cabang ini memiliki ramus komunikans putih dan ramus komunikans abu-abu yang membentuk medulla spinalis dan ganglia pada trunkus simpatis SSO. Medula spinalis yang terpotong melintang terdiri atas bagian putih disebelah luar yang disebut substansia alba dan bagian yang bewarna abu-abu (lebih gelap) berbentuk huruf H atau kupu-kupu disebut substansia grisea. Di bagian tengah terdapat saluran kecil yang disebut kanalis sentralis. BAB III KESIMPULAN Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya Fungsi Sistem Saraf: Sebagai alat komunikasi Sebagai alat pengendali Sebagai pusat pengendali tanggapan Bagian Sel Saraf: Neuron Sel meuroglia Selaput myelin Pembagian Sistem Saraf: Sistem saraf pusat Sistem saraf tepi Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Otak adalah organ yang telah terspesialisasi sangat komplek Bagian Otak: Otak depan Otak tengah Otak belakang Sumsum tulang belakang adalah perpanjangan dari system saraf pusat. DAFTAR PUSTAKA Admin. 2012. Diakses 15 September 2017. https://www.amazine.co/40120/apa-itu-sistem-saraf-pusat-fungsi-dan-3-bagiannya/ Admin. 2015. Diakses 15 September 2017. http://www.gudangbiologi.com/2015/12/pengertian-dan-fungsi-sistem-saraf-pusat.html Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka. Medan: Fakultas Kedokteran USU. Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung: Yrama Widya. Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung: Sekolah Tinggi Farmasi. Sari, Mega. 2004. Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan: Fakultas Kedokteran USU. Sridianti. 2017. Diakses 15 September 2017. http://www.sridianti.com/pengertian-peran-sistem-saraf-pusat.html 7 20 8 22 4 6