SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SORONG
MATA KULIAH BAHASA ARAB SEMESTER 1 2018/2019
Dosen Pengampuh: Ismail Suardi Wekke, Ph.D.
Email: pujii.Lstri14@gmail.com
TOPIK : PENGARUH BAHASA ARAB TERHADAP BUDAYA INDONESIA
ABSTRAK
Bahasa Arab merupakan bahasa salah satu bahasa mayor didunia. Bahasa ini
digunakan secara.
resmi di oleh kurang dari 20 negara. Dan bahasa ini sendiri
termasuk dalam salah satu bahasa resmi PBB. Kemudian bahasa arab juga dalam
pandangan umat islam memiliki dua sisi yang tak terpisahkan yaitu sebagai bahasa
agama dan bahasa ilmu pengetahuan, serta bahasa arab juga memilki andil besar
dalam pelaksanaan ibadah umat islam. Dan Bahasa Arab juga sudah medarah daging
dalam budaya indonesia. karena Bahasa Arab sudah digunakan untuk berbagai
kepentingan.
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang sudah menjadi budaya di
indonesia, karena pengaruh bahasa Arab memiliki pengaruh terhadap budaya di
Indonesia. Sulit dipungkiri bahwa kedudukan dan peranan bahasa Arab dalam
masyarakat dak kebudayaan Indonesia telah mengambil bagian yang sangat penting
sejak perkembangan Islam di Nusantara pada abad tiga belas masehi sebagian
sejarawan lainnya Islam masuk ke Nusantara pada abad ke tujuh. Hingga kini,
pengaruh bahasa Arab masih bisa dirasakan dan dapat dilihat dengan nyata bahwa
bahasa arab tidak hanya merupakan bahasa agama islam yang hidup di Lingkungan
ulama, pesantren, madrasah, cendekiawan, dam masyarakat islam, tetapi juga
berperan penting dalam pembinaan dan pengembangn bahasa Indonesia atau bahasabahasa daerah. Bukti yang sulit dipungkiri bahwa pertumbuhan perbendaharaan kata
bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah baik dalam arti laksikal maupun sematik
banyak menyerap dari isitilah-istilah bahasa arab.
AL-QUR’AN DAN BAHASA ARAB
Karena makna atau nilai itu sendiri pada hakikatnya adalah universal, maka
tentunya ia tidak dibatasi atau diubah (dalam arti bertambah atau berkurang) oleh
penggunaan suatu bahasa. Maka dari itu penggunaan suatu bahasa Arab sebagai
bahasa Al – Qur’an pun sesungguhnya lebih banyak menyangkut masalah teknis
penyampaian pesan daripada masalah nilai. Penggunaan bahasa Arab untuk Al –
qur’an adalah wujud khusus dari ketentuan umum bahwa Allah tidak mengutus
seorang rasulpun kecuali dengan bahasa kaumnya (Q.S. Ibrahim/14:4), yaitu
masyarakat yang menjadi audience langsung seruan rasul itu dalam menjalankan misi
sucinya. Dalam hal Nabi Muhammad SAW, kaumnya itu ialah masyarakat Arab,
khususnya mastarakat Makkah dan sekitarnya (Q.S Al- An’am 16: 19), sehingga
bahasa Al – Qur’an pun sesungguhnya adalah bahasa Arab dialek penduduk Makkah,
yaitu dialek Quraisyi. Ini terekam dalam berbagai penuturan sejarah berkenaan
dengan peristiwa pengumpulan dan penulisan kembali Al – Qur’an di zaman Khalifah
Ustman, ketika dia berpesan kepada panitia agar bila mereka berselisih tentang ejaan
atau bacaan suatu ayat, mereka kembalikan kepada dialek Arab Quraisyi, karena
begitulah di turunkan kepada Nabi.
Pandangan bahwa bahasa Arab sebagai bahasa Al – Qur’an lebih merupakan
soal teknis penyampaian pesan daripada soal nilai itu ditunjang oleh keterangan Al –
Qur’an itu sendiri. Yaitu keterangan bahwa karena Nabi Muhammad SAW adalah
seorang Arab, maka mustahil Allah mewahyukan ajaran- Nya dalam bahasa bukan
Arab. Jika seandainya kami jadikan ia (kitab suci) ini Qur’an berbahasa bukan Arab,
tentu mereka (orang – orang kafir) itu akan berkata “kalau saja ayat – ayat itu dirinci
(dijelaskan artinya secara rinci)” Apakah (mungkin sebuah kitab suci dalam bahasa)
bukan Arab? Katakan (hai Muhammad)” Dia (kitab suci)itu merupakan petunjuk dan
obat bagi mereka yang beriman. Sedangkan mereka yang tidak beriman itu, pada
telinga mereka ada sumbat, dan ada kebutaan pada (mata) mereka. Mereka itu seolah
– olah mendapat panggilan dari tempat yang jauh (sehingga tidak mendengar dan
tidak menyadari) Q.S Fushshilat/41/44.
Jadi sementara wahyu Allah itu menggunakan medium bahasa Arab karena
Nabi Muhammad SAW adalah seorang Arab, namun kitab suci yang mengandung
wahyu itu tetap merupakan petunjuk dan obat bagi mereka yang beriman, lepas dari
bahasa yang digunakan di dalamnya.. Sebab makna yang dikandungnya adalah ajaran
– ajaran universal yang tidak terikat oleh masalah kebahasaan.
PERKEMBANGAN BAHASA ARAB DI INDONESIA
Sejarah perkembangan bahasa Arab di Indonesia dimulai sejak masyarakat
Indonesia mulai memeluk islam. Dalam hal ini bahasa dipelajari semata- mata
sebagai alat utnuk mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan Islam, bak di
Surau, di masjid, pondok pesantren maupun madrasah- madrasah. Sejak zaman
penjajahan Belanda, banyak sekali mahasiswa Indonesia yang melanjutkan di
beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah. Mereka pada umumnya, mempelajari
bahasa Arab bukan semata- mata sebagai alat, melainkan sebagai tujuan. Karena itu,
setelah studi mereka berhasil, banyak di antara mereka yang tergolong ahli bahasa
Arab dan mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif karena mempunyai empat
segi kemahiran bahasa: menyimak (mendengar), berbicara dan menulis.
Setelah mereka pulang ke Tanah air, mereka mengusahakan pembaharuan
metode untuk pengajaran bahasa Arab. Dengan metode tersebut, maka berhasil
menumbuhkan perhatian bahwa bahasa Arab (fusha) perlu untuk tidak menyebut
harus dipelajari juga sebagai tujuan, yakni untuk membentuk ahli- ahli bahasa Arab
dan menghasilkan alumni yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif
sebagai alat komunikasi untuk berbagai keperluan. Setelah pengertian dan kesadaran
tersebut meluas, para ahli bahasa Arab di Indonesia terdorong untuk segera
mengajarkan bahasa Arab untuk melalui metode yang waktu itu dianggap paling
terbarudan paling sesuai agar bahasa Arab dipelajari juga sebagai tujuan selain
sebagai alat. Pengertian bahasa Arab dengan metode dan untuk tujuan tersebut sudah
mulai dilaksanakan di beberapa madrasah.
Pengajaran bahasa Arab yang dipelajari di Indonesia dimaksudkan untuk
mencapai dua tujuan. Pertama, sebagai alat untuk mempelajari dan memperdalam
ilmu pengetahuan Islam seperti di Madrasah, dll. Kedua, sebagai tujuan, yaitu
membentuk tenga- tenaga ahli bahasa Arab atau untuk menghasilkan alumni yang
mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif sebagai alat komunikasi untuk
berbagai keperluan.
BAHASA ARAB DALAM KEBUDAYAAN NASIONAL
Sulit dipungkiri bahwa kedudukan dan peranan bahasa Arab dalam
masyarakat dak kebudayaan Indonesia telah mengambil bagian yang sangat penting
sejak perkembangan Islam di Nusantara pada abad tiga belas masehi sebagian
sejarawan lainnya Islam masuk ke Nusantara pada abad ke tujuh. Hingga kini,
pengaruh bahasa Arab masih bisa dirasakan dan dapat dilihat dengan nyata bahwa
bahasa arab tidak hanya merupakan bahasa agama islam yang hidup di Lingkungan
ulama, pesantren, madrasah, cendekiawan, dam masyarakat islam, tetapi juga
berperan penting dalam pembinaan dan pengembangn bahasa Indonesia atau bahasabahasa daerah. Bukti yang sulit dipungkiri bahwa pertumbuhan perbendaharaan kata
bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah baik dalam arti laksikal maupun sematik
banyak menyerap dari isitilah-istilah bahasa arab.
Pada zaman penjajahan Hindia Belanda tepatnya sebelum tulisan Latin
diajarkan di sekolah-sekolah tulisan arab telah resmi digunakan dalam surat menyurat
(korespondensi) resmi antar kerajaan dan antarpenduduk. Bahkan, banyak penduduk
dikampung-kampung yang menggunakan tulisan arab sebagai media komunikasi.
Sebagian besar dari mereka masih buta huruf terhadap tulisan latin. Karena mereka
tidak buta huruf terhadap tulisan arab yang sekurang-kurangnya dapat membaca surat
dalam bahasa daerah dengan tulisan arab mereka pun menjadikan bahasa dan tulisan
arab sebagai alat berbahasa.
Kerena perasaan yang sangat mendalam terhadap agama islam di sebagian
besar bangsa Indonesia, penggunaan kalimat-kalimat yang berisi ayat-ayat Al-qur’an
atau hadis Nabi Saw. Sering dijumpai di bangunan masjid dan rumah-rumah kaum
muslimin yang berfungsi sebagai hiasan dinding.
Mengingat bahwa kesusastraan Indonesia pada zaman pujangga lama banyak
ditulis dengan huruf arab melayu yang banyak menggunakan kata-kata berasal dari
bahasa arab, mempelajari bahasa arab dengan demikian, merupakan kunci untuk
menggali kesusastraan Indonesia lama. Salah satu alasannya, banyak kata-kata dan
istilah arab yang digunakan dan diserap menjadi kata-kata dalam bahasa Indonesia.
Atas dasar itu, mempelajari bahasa arab merupakan kunci pembuka bagi penunjang
kegiatan usaha memperdalam pengetahuan kesusastraan Indonesia lama dan
pengembangan kosakata yang diperlukan dalam perkembangan bahasa Indonesia.
Berdasarkan beberapa contoh di atas, usaha mempelajari bahasa arab di Indonesia
tidak hanya bermanfaat untuk memahami ajaran-ajaran dan kebudayaan islam, ia juga
bermanfaat untuk mengetahui pengaruh dan peranan bahasa arab dalam
perkembangan kebudayaan nasional yang sebagian besar penduduknya adalah
muslim.
PENGARUH BAHASA ARAB DALAM ILMU PENGETAHUAN
Bahasa adalah kunci utama pengetahuan. Memegang kunci utama bahasa berarti
memegang kunci dunia. Sebab, sejuta pengetahuan dan peradaban yang tercipta
semuanya ada dan terbahasakan. Bahkan tidak akan berwujud sejarah jika tidak ada
bahasa. Bahasa adalah satu-satunya kunci membuka jalan pencerahan bagi masa
depan manusia.ut.
Mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka
pintu ilmu pengetahuan, baik agama,sosial,politik,ekonomi, dan kebudayaan. Dalam
bukunya yang fenomal History of The Arabs(1973), Philip K.Hitti mengatakan
bahwa pada abad pertengahan, selama ratusan tahun bahasa arab merupakan bahasa
ilmu pengetahuan, budaya, dam pemikiran progresif seluruh wilayah dunia yang
beradab. Kemudian pada abad ke-9 dan ke-12, semakin banyak karya filsafat,
kedokteran, sejarah, agama, astronomi, dan geografi ditulis dalam bahasa arab.
Kemudian dapat dikatakan bahwa hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan
seperti filsafat, kedokteran, ilmu pasti, ilmu kimia, dan sastra yang dikenal orang
pada masa itu sudah diterjemahkan kedalam bahasa arab. Jadi dapat dikatakan bahwa
mempelajari bahasa arab merupakan kunci penting bagi peningkatan pemahaman dan
pendalaman sejarah dan perkembangan peradaban dunia muslim dan dunia. Dasar
–dasar ilmu pengetahuan dan sains lam menjadi batu loncatan bagi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi abad dua puluh ini.
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ARAB
Pada akhirnya bahasa Arab tersebut mengalami berbagai perubahan dan
perkembangan sesuai dengan peradaban manusia. Perkembangan bahasa Arab sendiri
terdiri dari beberapa periode antara lain:
1. Periode Jahiliah
Pada periode ini muncul nilai- nilai standarisasi pembentukan bahasa Arab fusha,
dengan adanya beberapa kegiatan penting yang telah menjadi tradisi masyarakat
Mekah. Kegiatan tersebut berupa festival syair- syair Arab (mu’alaqah) yang
diadakan di pasar Ukaz, Zulmajah yang akhirnya mendorong tersiar dan
meluasnya bahasa Arab. Pada akhirnya kegiatan tersebut dapat membentuk
standarisasi bahasa Arab fusha dan kesusasteraannya.
2. Periode Permulaan Islam
Turunnya Al- Qur’an dengan membawa kosakata baru dengan jumlah yang
sangat banyak menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang telah sempurna baik
dalam mufradat, makna, gramatikal ilmu- ilmu lainnya. Adanya perluasan
wilayah- wilayah kekuasaan Islam sampai berdirinya Daulah Umayah. Setelah
berkembang kekuasaan Islam, maka orang- orang Islam Arab pindah ke negeri
baru, sampai masa Khulafa ar- Rasyidin.
3. Periode Bani Umayah
Terjadi pencampuran orang- orang Arab dengan penduduk asli akibat adanya
perluasan wilayah Islam. Ada upaya orang Arab untuk menyebarkan bahasa
Arab ke wilayah melalui ekspansi yang beradab. Melakukan arabisasi dalam
berbagai kehidupan, penduduk asli mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa
agama dan pergaulan.
4. Periode Bani Abbasiyah
Pemerintahan Abbasiyah berkeyakinan bahwa kejayaan pemerintahan dapat
bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama Islam dan bahasa Arab.
Kemajuan agama Islam dipertahankan dengan cara melaksanakan kegiatan
pembedahan Al- Qur’an terhadap disiplin cabang- cabang ilmu pengetahuan,
baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab Baduwi yang
bersifat alamiah tetap dipertahankan dan dipandang sebagai bahasa yang
bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra- putri Bani Abbas. Pada
abad ke-4 H, bahasa Arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan untuk keperluan
administrasi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Bahasa Arab mulai dipelajari
melalui buku- buku, sehingga bahasa fusha berkembang dan meluas.
5. Periode Abad ke- 5 Hijriah
Sesudah abad ke- 5 hijriah bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa politik dan
administrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini terjadi
setelah dunia Arab terpecah dan diperintah oleh penguasa politik non- Arab.
Bani Saljuk mendeklarasikan bahwa Persia sebagai bahasa resmi agama Islam di
bagian Timur. Turki Usmani yang menguasai dunia Arab yang lainnya
mendeklarasikan bahwa bahasa Turki adalah bahasa Administrasi pemerintahan.
Sejak saat itu sampai abad ke- 7 H bahasa Arab semakin terdesak.
6. Periode Bahasa Arab di Zaman Baru
Bahasa Arab bangkit kembali dengan dilandasi adanya upaya- upaya
pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang mendapat pengaruh dari
golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napoleon. Upayaupaya tersebut di antaranya:
1. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di sekolah. Perkuliahan disampaikan
dengan bahasa Arab.
2. Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama menghidupkan
penggunaan kosakata asli yang berasal dari bahasa fusha.
3. Adanya gerakan yang telah berhasil mendorong penerbit dan percetakan di
negara- negara Arab untuk mencetak kembali buku- buku sastra Arab dari
segala zaman dalam jumlah yang sangat besar dan berhasil pula menerbitkan
buku- buku dan kamus bahasa Arab. Hingga saat ini bahasa Arab merupakan
salah satu bahasa terbesar di dunia. Menurut Philip K. Hitti bahasa Arab kini
telah menjadi alat komunikasi bagi seratus juta orang lebih. Maka wajar bila
bahasa Arab kini telah menjadi bahasa internasional.
KESIMPULAN
Bahasa Arab merupakan bahasa salah satu bahasa mayor didunia. Bahasa ini
digunakan secara.
resmi di oleh kurang dari 20 negara. Dan bahasa ini sendiri
termasuk dalam salah satu bahasa resmi PBB. Kemudian bahasa arab juga dalam
pandangan umat islam memiliki dua sisi yang tak terpisahkan yaitu sebagai bahasa
agama dan bahasa ilmu pengetahuan, serta bahasa arab juga memilki andil besar
dalam pelaksanaan ibadah umat islam. Dan Bahasa Arab juga sudah medarah daging
dalam budaya indonesia. karena Bahasa Arab sudah digunakan untuk berbagai
kepentingan. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang sudah menjadi budaya
di indonesia, karena pengaruh bahasa Arab memiliki pengaruh terhadap budaya di
Indonesia. Sulit dipungkiri bahwa kedudukan dan peranan bahasa Arab dalam
masyarakat dak kebudayaan Indonesia telah mengambil bagian yang sangat penting
sejak perkembangan Islam di Nusantara pada abad tiga belas masehi sebagian
sejarawan lainnya Islam masuk ke Nusantara pada abad ke tujuh. Hingga kini,
pengaruh bahasa Arab masih bisa dirasakan dan dapat dilihat dengan nyata bahwa
bahasa arab tidak hanya merupakan bahasa agama islam yang hidup di Lingkungan
ulama, pesantren, madrasah, cendekiawan, dam masyarakat islam, tetapi juga
berperan penting dalam pembinaan dan pengembangn bahasa Indonesia atau bahasabahasa daerah. Bukti yang sulit dipungkiri bahwa pertumbuhan perbendaharaan kata
bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah baik dalam arti laksikal maupun sematik
banyak menyerap dari isitilah-istilah bahasa arab.
DAFTAR PUSTAKA
Al- Jumbulati, dkk. (2013). Perbandingan pendidikan Islam. Bandung: Rineka Cipta.
Ali, dkk. (1995). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Asna Andriani. (2015). Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam.
IAIN Tulungagung.
Azhar Arsyad. (2003). Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
M. Tontowi. (2013). Urgensi Bahasa Arab Pada Diklat Tehnis Kependidikan.
Palembang.
Muhaimin, dkk. (1993). Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Historis dan Kerangja
Dasar Operasinalisasinya. Bandung: Trigenda Karya.
Ramayulis. (1994). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Rosda.
Sukron Kamil. (2009). Teori Kritik Sastra Arab. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Ahmad
Izzan.(2011).
Metodologi
Pembelajaran
Bahasa
Arab,Bandung:
HUMANIORA
Acep Hermawan.(2011).Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Abd Wahab Rosyidi dan Mamlu’atul Ni’mah.(2011). Memahami Konsep Dasar
Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Maliki Press
Radhillah Zainudin.(2005). Pembelajaran Bahasa Arab, Jakarta: Pustaka Rihlah
Group
Azhar
Arsyad.(2003).Bahasa
Arab
dan
Metode
Pengajarannya,
Yogyakarta:PUSTAKA BELAJAR
Asna Andriani.(2015).Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab dalam pendidikan Islam.
IAIN Tulungagung
Wekke, I. S. (2007). Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multikultural. Yogyakarta :
Gawel Bukti
.