LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL
DECODER & ENCODER
Mayer NIM 171344017
Tanggal Percobaan : 9 NOVEMBER 2018
Penyerahan Laporan : 16 NOVEMBER 2018
Ferry Satria
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
D4 – Teknik Telekomunikasi 2NK
Teknik Elektro
2018
MAYER
DECODER & ENCODER
9 NOVEMBER 2018
171344017
ELEKTRONIKA DIGITAL
2NK
FERRY SATRIA
PENDAHULUAN
DECODER
Nama "Decoder" berarti menerjemahkan atau memecahkan kode informasi dari satu format ke format yang lain, jadi decoder digital mengubah satu set sinyal input digital menjadi kode desimal setara pada outputnya. Decoder Biner adalah jenis perangkat logika digital lainnya yang memiliki input kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit tergantung pada jumlah line input data, jadi decoder yang memiliki satu set dua atau lebih bit akan didefinisikan sebagai memiliki kode n-bit, dan oleh karena itu akan mungkin untuk mewakili 2n nilai yang mungkin. Jadi, decoder umumnya menafsirkan nilai biner ke yang tidak biner dengan menetapkan salah satu dari n outputnya dengan logika "1".
Jika binary decoder menerima n input (biasanya dikelompokkan sebagai biner tunggal atau angka Boolean) akan mengaktifkan satu dan hanya satu dari yang 2n output berdasarkan itu input dengan semua output lainnya dinonaktifkan. Jadi misalnya, inverter ( Gerbang-NOT ) dapat digolongkan sebagai decoder biner 1-to-2 karena 1-input dan 2-output (21) dimungkinkan karena dengan input A dapat menghasilkan dua output A dan 'A' (not-A) seperti yang ditunjukkan.
ENCODER
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
TUJUAN
Memahami cara kerja dekoder dan encoder
LANGKAH KERJA
Siapkan Protoboard, IC, kabel, DC Power Supply dan Multimeter
Pasangkan IC secara vertikal pada Protoboard lalu siangkan kabel sesuai dengan konfigurasi IC yang digunakan. Vcc dihubungkan kepada positif pada DC Power Supply dan ground dihubungkan kembali dengan ground.
Hubungkan Banana dengan DC Power Supply.
Atur DC Power Supply sebesar 5V
Hubungkan Rangkaian Kepada Resistor yang Dipasang Seri dengan LED
Amati, Apabila LED nyala maka output berlogika 1, apabila LED tidak nyala maka output berlogika 0.
ANALISA
Untuk percobaan kali ini dibutuhkan aktif low karena seven segment menggunakan seven segmen common anoda. Sehingga didapat tabel seperti dibawah
INPUT
OUTPUT
POLA
OUTPUT
I1
I0
a
b
c
d
e
f
g
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
8
1
0
0
1
0
0
1
0
0
5
1
1
0
0
0
0
1
1
0
3
Berdasarkan hasil dari percobaan menggunakan decoder setiap output dari masing-masing kaki dapat disederhanakan menggunakan k-map dan didapat hasil rangkaian dasar seperti di bawah:
K-map
Persamaan (sederhana)
Gambar Rangkaian
a= 0
b= A’B
c= 0
d= 0
e= B
f= AB
g= A’B’
Selanjutnya mengeceknya pengaruh perubahan input di decoder terhadap hasil output dan didapat hasil di bawah:
G1 = 0, G2A = 0, G2B = 0
INPUT
OUTPUT
C
B
A
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
G1 = 1, G2A = 0, G2B = 1
INPUT
OUTPUT
C
B
A
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
G1 = 1, G2A = 1, G2B = 0
INPUT
OUTPUT
C
B
A
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
G1 = 1, G2A = 0, G2B = 0
INPUT
OUTPUT
C
B
A
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
IC 74138 merupakan jenis ic yang memiliki 3 kanal input enable, 3 kanal tersebut adalah G1, G2A, dan G2B. sama seperti halnya seperti fungsi enable pada umumnya, enable berfungsi untuk mengaktifkan gerbang output pada ic tersebut. IC 74138 merupakan jenis ic yang memiliki 3 kanal input enable, 3 kanal tersebut adalah G1, G2A, dan G2B. sama seperti halnya seperti fungsi enable pada umumnya, enable berfungsi untuk mengaktifkan gerbang output pada ic tersebut. Dan pada percobaan kali ini bila G1, G2A, dan G2B tidak sesuai dengan tabel sheet maka semua output akan hidup dan tidak berubah terhadap input.
Percobaan terakhir pada hari ini adalah mengubah rangkaian Encoder 4 ke 2 menggunakan gerbang dasar
Tabel Kebenaran :
INPUT
OUTPUT
I3
I2
I1
I0
Y1
Y0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
Persamaan Logika :
Y0 = I1 + I3
Y1 = I2 + I3
Gambar Rangkaian :
Dengan rangkaian tersebut apabila salah satu kanal input diaktifkan maka rangkaian akan mengenal input tersebut sebagai bilangan decimal dan akan menampilkan bilangan biner nya dengan lampu indikator led. Dengan demikian telah dirancang dan direalisasikan rangkaian encoder 4 ke 2.
KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat diketahui bahwa prinsip kerja dari IC tersebut adalah sebagai decoder dan agar dapat menghasilkan output yang sesuai dekoder harus diberikan enable yang tepat sesuai data sheet
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drs-sumarna-msi-meng/percobaan-4-pengubah-bcd-ke-peraga-7-segmen.pdf
http://elektronika-dasar.web.id/digital-encoder/