Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
ABSTRAKSI Bagus susetyo aji, 1814008, Program Studi Teknik Elektro, Konsentrasi mekatronika otomotif, Joint Program VEDC Malang, (Judul KKI), P.T. INKA (Industri Ketera Api Persero), Pembimbing Akademik: (sodikin susaat.MT), Pembimbing Industri: (Nama). Kata Kunci : Air Conditioner System,suhu kabin ,sistem AC pada gerbong kereta api indonesia. Air conditioner adalah suatu alat yang mengatur udara. Dimana air conditioner ini memiliki beberapa komponen yang bekerja dengan tegangan 380V atau 3phase Persoalan yang harus dihadapi adalah bagaimana cara menjaga tingkat temperature dalam gerbong ereta tetap nyaman karna pada dasarnya banyak object-object yang menghantarkan panas diantaranya (manusia, dinding ,atap, jendela ,dan perangkat elektronik dalam kereta) Maka agar kebutuhan suhu yang nyaman dalam kereta maka suhu yang dihasilkan oleh system air condition harus sama dengan panas dengan beban panas yang dihasilkan oleh object-object tersebut Vii+ 34 hal; 30 gbr. Bibliografi: 8 (1997-2013) KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat karunia serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan KKI (Kuliah Kerja Industri) I semester 4 sebagai syarat lulus menempuh KKI. Penyelesaian laporan ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing penulis selama pelaksanaan KKI. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu Betty Dewi Puspasari, S.Kom, MT. selaku ketua Joint Program VEDC Malang. Bapak Sodikin Susa’at, M.T. selaku dosen pembimbing akademik yang telahmembimbing penulis hingga penulisan laporan ini selesai. Bapak (nama) selaku kepala PT Industri Kereta Api (Persero) Bapak Yuwana jati waluyo,ST. selaku pembimbing industri yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan Kuliah Kerja Industri di PT IndustriKereta Api (Persero) Rekan - rekan divisi teknologi bagian desain elektrik PT Industri Kereta Api(Persero) Rekan-rekan mahasiswa Joint Program VEDC Malang angkatan ke-6 Serta semua pihak yang turut membantu terlaksananya tugas ini. Penulis menyadari jika memiliki banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua. Terima kasih. Malang, Juli 2015 Penulis DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR PROFIL INDUSTRI PT. INDUSTRI KERETA API (INKA) MADIUN – JAWA TIMUR Profil Singkat PT INKA MADIUN (PERSERO) PT INKA didirikan pada 18 Mei 1981, INKA merupakan saham bergulir pertama yang terintegrasi secara penuh dan produsen otomotif di Asia Tenggara. Fokus PT INKA adalah untuk memberikan produk berkualitas tinggi dan melayani pelanggannya. PT INKA menyediakan berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam, serta unggul dalam pelayanan setelah penjualan untuk memastikan pelanggannya menerima solusi transportasi terbaik. Produk INKA telah tersebar dan beroperasi di banyak negara di dunia, seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia. Transformasi bisnis yang dilakukan perusahaan mampu memberikan keberhasilan dan mendapatkan solusi terbaik untuk perbaikan transportasi kereta api. Dalam persaingan global, PT Inka mengembangkan berbagai jenis produk di bawah kendali sistem manajemen mutu ISO 9001 dan kemitraan global. Melalui perbaikan dan pembaharuan yang dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya beradaptasi terhadap persaingan global, PT Inka memasuki dunia bisnis ini dengan mengedepankan nilai-nilai integritas, profesional dan kualitas. Dalam menghadapi tantangan dunia bisnis ke depan, PT Inka tidak hanya bergelut dalam produk-produk perkeretaapian, namun menghasilkan produk lain yang lebih luas yang mampu memberikan kontribusi terhadap permintaan infrastruktur dan sarana transportasi. PT INKA setiap tahun (sejak diterapkannya GCG pada tahun 2008) telah melakukan penilaian penerapan GCG yang dilakukan oleh Pihak Eksternal, dan pada tahun 2013 penilaian dilakukan secara self assessment untuk GCG penerapan tahun 2012 dengan hasil pencapaian kategori Cukup Baik.  Sedangan untuk penerapan GCG tahun 2013, saat ini dalam proses assessment oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Sistem Mutu PT INKA menerapkan siystem mutu berbasis ISO 9001 sejak tahun 1996 yang disertifikasi oleh ABS Quality Service USA.  Sistem manajemen Mutu ini dilakukan audit/surveylance oleh ABS Quality Service USA tiap 6 (enam) bulan sekali, selain itu juga dilakukan Audit Mutu Internal tiap 6 (enam) bulan sekali .  Dan pada tahun 2012 dinyatakan bahwa sertifikat siystem mutu dapat dipertahankan.  Penerapan Sistem Mutu ini terus dilakukan INKA dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas proses, produk maupun pelayanan. Manajemen Risiko Manajemen Risiko telah menjadi perhatian Manajemen didalam pengelolaan Perusahaan.  Kegiatan tersebut dimulai dengan pembentukan Tim Manajemen Risiko dengan melibatkan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebagai konsultan penyusunan Sistem Manajemen Risiko dan kemudian dibentuk Unit Kerja yang menangani masalah Manajemen Risiko.  Realisasi dari pelaksanaan Manajemen Risiko adalah sbb : Telah disusun Pedoman Manajemen Risiko, buku saku manual Manajemen Risiko yang digunakan sebagai acuan operasional Unit Kerja, dibentuk Komite Manajemen Risiko dan Tim Counterpart  Pengendalian / Pengelola Sistem Manajemen Risiko, disusun Risk Adjusted  RKAP tahun 2013 serta penyusunan profil risiko di unit kerja. Teknologi Infomasi Perusahaan bekerjasama dengan BPPT melakukan kajian untuk pembangunan sistem informasi manajemen terintegrasi dengan menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning).  Perusahaan telah menunjuk konsultan untuk memandu implementasi ERP tersebut. Sampai saat ini telah terimplementasi secara terintegrasi, dan terus dilakukan penyempurnaan. Visi, Misi, dan Logo PT INKA MADIUN Visi “Menjadi Perusahaan Kelas Dunia Yang Unggul Di Bidang Transportasi Kereta Api dan Transportasi Perkotaan Di Indonesia Misi Menciptakan Solusi Terpadu Untuk Transportasi Kereta Api Dan Perkotaan Dengan Keunggulan Kompetitif Bisnis Dan Teknologi Produk Yang Tepat Guna Mendorong Pembangunan Transportasi Yang Berkelanjutan. Logo perusahaan Gambar Logo PT.INKA Madiun Produk PT INKA Sejak awal berdiri, PT INKA (persero) telah memproduksi banyak barang dan alat transportasi, khususnya transportasi yang berbasis railway. Secara garis besar PT INKA memproduksi Kereta Berpenumpang, Kereta Berpenggerak, Gerbong barang, Transportasi lain, dan produk-produk lainnya. Berikut merupakan beberapa contoh produksi PT INKA sejak 2007 : Kereta Penumpang Kereta  Ekonomi AC (K3 AC) Kereta Ekonomi (K3) Kereta Penumpang Kelas Eksekutif (K1 –Argo) Kereta Penumpang Bangladesh Kereta Berpenggerak Kereta Rel Diesel Electric (KRDE) Kereta Diesel Indonesia (KRD-I) Kereta Diesel  (KRD) Push Pull Kereta Rel Listrik (KRL) Gerbong Barang Gerbong Terbuka Curah Putar (KKBW) Gerbong Pulp Wagon Gerbong Datar (PPCW) Gerbong Datar (Eksport Singapura – LTA) Gerbong Ballast (ZZOW) Gerbong Oil Tank (KKW) Produk Lain Kereta Fudika (Fasilitas Uji Dinamik Kereta Api) Bogie Tb398 Rail Bus Lokomotif Diesel Hidraulic (Loko DH) Kereta Bagasi Kereta Penolong (NNR) Product Transportasi Lain Automated Container Transporter Monorel Automated People Mover System (Apms-Monorel Bandara) Bus Gandeng ( Atc – Articulated Car ) Track Motor Car (TMC) Proses Produksi Beberapa tahap atau proses dalam melakukan produksi secara umum dibagi menjadi dua, yaitu bahan baku produksi dan tahapan produksi. Proses produksi berlangsung sebagai berikut : Bahan Baku Produksi PT INKA (Persero) dalam menjalankan proses produksi nya menggunakan bahan baku antara lain : Bahan Baku utama Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari berbagai macam plate antara lain : Plate SS 400, Plate Corten A, Plate SSHC, channel steel SS41, Wire Rope SWRM, Round bar S 45, Plate S45 304 Ornamen, Plate keystone, Plate SGP, BALV dan medium. Bahan baku pembantu Bahan baku pembantu yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari : Alkohol, Bensin, Gas CO2 Air, Isolasi Kertas, Steel GMT, Gas Argon, Gas Zvertop, dan Kertas gosok besi. Bahan baku tambahan Bahan baku tambahan yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari : Cat Coppon Mastic Primer and Hard, Cobalt Free Kote, Chopped Strand Mat 11 450, Pigmen Light Green, Belt Coat 2141-T (Ex), Oil Putty, Katalis Mekspor, Resin-157 BQ TN Ex Yukalac dan Thimmer Cat Nax indus PU Nex. Tahapan Produksi Proses produksi di PT.INKA (Persero) dilakukan secara bertahap oleh bagian pengerjaan plat, bagian perakitan, bagian pengecatan, bagian pemasangan komponen, bagian pemesinan, bagian interior dan didukung oleh bagian quality control, bagian perencanaan dan pengendalian produksi serta bagian quality assurance. Bagian Pengerjaan Plat (PPL) Bagian ini merupakan awal pengadaan dari seluruh proses yang akan dikerjakan. Pada bagian ini dikerjakan proses proses sebagai berikut : Pemotongan Plat Pengelasan Minor assembling 1 yang merupakan bagian dari kebutuhan car body Minor Assembling II yang merupakan bagian dari kebutuhan interior. Pekerjaan dibagian pengerjaan plat ini dilakukan proses welding, grinding, reforming, drilling, laser cutting, sawing, punching dan bending. Bagian Perakitan (PRK) Bagian ini dibagi menjadi 6 unit kerja dengan pembagian kerja sebagai berikut: Perakitan 1, melaksanakan perakitan Under Frame dan Slide Wall Perakitan 2, melaksanakan perakitan End wall dan root Perakitan 3, melaksanakan perakitan car body Perakitan 4, melakukan reforming minor assembling yang telah jadi Perakitan 5, melakukan partissi dan sealing Perakitan 6, melakukan perakitan bogie Bagian Pengecata Pada tahapan pengecatan ini terdapat beberapa proses pekerjaan yaitu : 1). Grid Blasting Grid Blasting berfungsi untuk membersihkan gerbong dari karat dengan menyemprotkan pasir besi menggunakan kompresor dengan tekanan 5-5 kg/cm2 pada permukaan benda yang dilakukan diruang tertutup dengan local exhaustion 2). Pengecatan awal Pengecatan dilakukan dengan penyemprotan meni dengan sprayer bertekanan udara dari compressor. Fungsinya untuk mencegah terjadinya karat dan untuk melindungi atau menahan beban dari cat cat berikutnya. 3). Bitominous Pemberian Bituminous Under Seal Nipsea yang berfungsi sebagai peredam getaran , peredam kebisingan dan mencegah timbulnya karat. Bentuknya seperti aspal dengan tebal 3 mm dan dilindungi dengan cat warna hitam. Jenis cat yang digunakan adalah epoksi dan polyceton. 4). Pendempulan Merupakan proses penghalusa permukaan bagian dari gerbong yang akan dicat dasar II 5). Cat Dasar II Pengecatan dasar II dilakukan untuk mendapat hasil pengecatan yang sempurna yaitu dilakukan dengan menutup dempul atau pori-pori dempul 6). Top Coat I dan Top Coat II Merupakan akhir dari proses pengecatan yang sempurna yaitu dilakukan dengan lebih cermat dan teliti. Bagian pemasangan komponen (PMK) Bagian ini melaksanakan rposes pekerjaan pemasangan komponen komponen kerta dan juga produk diversifikasi antara lain : 1). Memasang komponen listrik pada gerbong terutama pada gerbong penumpang 2). Melakukan pemasangan antara underframe dengan bogie (Bogie mounting) 3). Melakukan pemasangna system pengereman 4). Melakukan pengerjaan perpipaan aliran udara dan compressor serta system aliran air 5). Melakukan pemasangan sarana pendukung lain e. Bagian Pemesinan (PMS) Bagian ini melaksanakan proses-proses machining seperti bubut (milling), scrapping, drilling, dan sebagainya untuk menyiapkan single part dan pemilihan yang sesuai dengan benda kerja yang diinginkan seperti pembuatan barang berbentuk center sill pen dan silindris. Bagian interior Bagian ini mengerjakan proses akhir dari produksi. Dalam unit ini dilakukan pemasangan dinding, instalasi listrik, lampu, kursi, tempat barang, pintu, jendela dan lavatory. Quality control Bagian quality control melakukan tugas-tugas sebagai berikut: Menerima daftar spesifikasi rancang produk dan mengevaluasinya. Melakukan pemerikasaan kualitas barang masuk, produk jadi dan produk akhir Memberikan jaminan mula dari produsen kepada konsumen Memberikan feed back secepatnya mengenai penyimpangan produk dan kelainan mutu produk Menyiapkan bahan laporan mutu produk Bagian perencanaan dan pengendalian Produksi (PPC) Bagian perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) ini melakukan tugas-tugas sebagai berikut: Merencanakan jumlah dan jenis produk dan mengevaluasinya Mempersiapkan jadwal produksi, penggunaan mesin, tenaga kerja, perakitan dan bahan Selalu ikut memonitor pelaksanaan produksi serta mempelajari kemungkinan-kemungkinan terjadinya perbedaan rencana dengan pelaksanaan produksi. Memepelajari kemungkinan metode kerja yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas. Melakukan pengendalian biaya untuk mengamati biaya dalam proses dan membandingkan dengan kalkulasi awal. Melakukan pencatatan dan pengumpulan data jam orang, jam mesin, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan untuk pengawasan, penyusunan statistic, penetapan standard an pembuatan laporan. Ikut serta merumuskan dalam menentukan anggaran belanja proses produksi. Quality Control Bagian Quality Control melakukan tugas-tugas sebagai berikut : Menerima daftar spesifikasi rancang produk dan mengevaluasinya. Melakukan pemerikasaan kualitas barang masuk, produk jadi dan produk akhir. Memberikan jaminan mula dari produsen kepada konsumen. Memberikan feedback secepatnya mengenai penyimpangan produk dan kelainan mutu produk. Menyiapkan bahan laporan mutu produk. Menjaga hubungan baik dengan konsumen Bagian perencanaa dan pengendalian Produksi (PPC) Bagian perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) ini melakukan tugas –tugas sebagai berikut : Merencanakan jumlah dan jenis produk dan mengevaluasinya. Mempersiapkan jadwal produksi, penggunaan mesin, tenaga kerja, perakitan dan bahan. Selalu ikut memonitor pelaksanaan produksi serta mempelajari kemungkinan kemungkinan terjadinya perbedaan rencana dengan pelaksana produksi. Mempelajari kemungkinan metode kerja yang lebih baik untuk mempertinggi produktivitas. Melakukan pengendalian biaya untuk mengamati biaya dalam proses dan membandingkan dengan kalkulasi awal Melakukan pencatatan dan pengumpulan data jam orang, jam mesin, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan untuk pengawasan, penyusunan statistic, penetapan standar, dan pembuatan laporan Ikut serta merumuskan dalam menentukan anggaran belanja proses produksi. Quality Assurance Untuk mendapatkan suatu produk yang bermutu dan berkualitas, maka setelah proses produksi berakhir pihak Quality Assurance (QA) melakukan uji kualitas terhadap hasil produksi . Adapun uji yang dilakukan PT.INKA (persero) untuk menjaga kualitas produknya: Tes Statis Tes ini terdiri dari rangkaian tes sebagai berikut : Uji Beban Uji beban dilakukan untuk menguji kekuatan produk kereta api terhadap besarnya beban maksimal yang diberikan, misalnya uji beban bogie (bogie load test) untuk menguji beban maksimal yang dapat diterima bogie. Uji kelayakan Las Uji ini untuk mengetahui kekuatan pengelasan, apakah telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Uji kualitas Desain Interior Desain interior yang telah dipasang harus diuji untuk mengetahui apakah telah layak pakai dan sesuai dengan yang direncanakan. Water Test Merupakan tes uji yang digunakan untuk mengetahui kelayakan gerbong api mengenai daya tahanya terhadap air hujan dan menganalisa efek timbul setelah diberi hujan buatan. Pakah terjadi kebocoran, cata mengelupas dan lain sebagainya. Tes Kelistrikan Tes kelistrikan ini dimasukkan guna memeriksa dan memastikan pemasangan komponen kelistikan pada kereta api tersebut dalam kondisi dapat berfungsi dengan baik Tes Pengereman Tujuan dari tes ini adalah untuk memastikan system pengereman telah dipasang sesuai dengan standar yang digunakan. Tes ini meliputi pemerikasaan kebocoran brake pipe, pemeriksaan langkah brake cylinder dan fungsi pengereman, serta pemeriksaan langkah piston pada brake cylinder. Tes Dinamik Tes ini terdiri dari rangkaian tes sebagai berikut : Tes Kelengkungan (Curve Test) Tes ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan kereta api saat lintasan rel yang melengkung. Dilakukan dengan cara menempatkan separuh bagian gerbong kereta api pada tambangan dan separuhnya lagi pada lintasan diatas rel kemudian tambangan digeserr kedepan dan kebelakang dengan jarak sesuai standar yang ditetapkan. Gerbong kereta api dinyatakan lulus uji jika komponen bagian bawah gerbong tidak ada yang menyentuh bagian bawah gerbong tidak ada yang menyentuh roda kereta. Tes jala (Run Test) Tes ini adalah tahap akhir dari uji kualitas produksi yang dilakukan dengan menjalankan rangkaian gerbong dan lokomotif kereta api di lintasan kereta api untuk mengetahui kelayakan jalan kereta api. Struktur Organisasi PT INKA Madiun Didalam setiap perusahaan, pasti terdapat struktur organisasi. Berikut struktur organisasi yang ada PT INKA pada kepengurusan sebelum tahun 2016. Adapun yang saat ini menjadi komisaris pada PT INKA adalah sebagai berikut: Dr. Drs. Slamet Seno Adji, M.A. Slamet Seno Adji.Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak Maret 2014, sebelumnya menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris PT Dirgantara Indonesia (Persero) sejak Maret 2013. Jabatan lainnya adalah sebagai Sekretaris Kementerian PPN/Sestama Bappenas. Lahir di Cimahi tahun 1955. Prof. Dr. Ir. M. Maksum Machfoedz Maksum.Menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris sejak April 2012. Jabatan lainnya adalah sebagai Ketua Tanfidziyah PB NU dan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Lahir di Demak tahun 1952. Ir. Bambang Prihartono, Msce Bambang Pri.Menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris sejak Maret 2012. Jabatan lainnya adalah sebagai Direktur Transportasi, Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Lahir di Medan tahun 1960. Ir. Taufik Hidayat Taufik Menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris sejak November 2013. Jabatan lainnya antara lain sebagai Ketua Umum Forum Teknologi dan Inovasi Perkeretaapian Indonesia, serta Peneliti di LIPI. Lahir di Sumbawa tahun 196 Divisi Teknologi Divisi teknologi dibawah direktorat komersial & Teknologi terbagi 3 departemen. Departemen Litbang& rekayasa, departemen elektrik, departemen desain mekanik. Pada semua bagian di Divisi Teknologi terdapat conceptor (Pembuat konsep) dan drafter (eksekusi gambar). Sementara itu proses internal bisnis yang berlangsung dalam divisi ini dapat digambarkan sebagai berikut : Divisi Teknologi merupakan tempat awal dari proses produksi. Output yang dihasilkan pada divisi teknologi akan digunakan divisi lain sebagai acuan dalam proses produksi. Pada Kerja praktek kali ini kami ditempatkan pada Divisi Teknologi. Divisi ini terdiri dari 3 departemen : Departement LITBANG dan Rekayasa, Departemen Desain elektrik, Departemen desain mekanik. Pada Divisi Teknologi ini terdapat seorang General Manager yang dijabat oleh Bapak WishnudhartaP. Dibawahnya terdapat Senior Manager pada setiap Departement. Senior Manager pada Desain Elektrik dijabat oleh Bapak Adib Ardhian. Departement desain elektrik adalah departemen yang bertugas untuk mendesai elektrik yang ada pada kereta api. Pada departemen ini menerjemahkan pesanan dari client menjadi desain rangkain listrik yang digunaakan pada kereta api. Salah satu project masa depan desain elektrik adalah pengaplikasian teknologi hybrid pada Kereta Api [2]. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini transportasi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat hubungan erat antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia baik barang atau jasa ,Seiring bergulirnya waktu, proses transportasi sebagai alat angkut mengalami perkembangan dan kemajuan. Semua ini berlangsung sejak reformasi pembangunan digulirkan dan kebutuhan akan moda transportasi massal dan murah semakin di butuhkan. Selama perkembangan sejarah tersebut, kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang secara massal, hemat energy, hemat dalam penggunaan ruang. Mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, sistem perkeretaapian di Indonesia pun juga semakin maju, hal ini dapat dilihat dari pengembangan-pengembangan yang terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT INKA. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa transportasi tersebut, sebaiknya diimbangi oleh fasilitas-fasilitas kenyamanan yang memadai,dengan dasar Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api yang berbunyi : " Angkutan pelayanan kelas ekonomi dan angkutan perintis paling sedikit harus memenuhi standar pelayanan minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 ayat (2)" (Pasal 150) "Standar pelayanan minimum dalam perjalanan kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (2) huruf b terdiri atas: a. untuk kereta api antarkota, paling sedikit meliputi: 1. pintu dan jendela; 2. tempat duduk dengan konstruksi tetap yang mempunyai sandaran dan nomor tempat duduk; 3. toilet dilengkapi dengan air sesuai dengan kebutuhan; 4. lampu penerangan; 5. kipas angin; 6. rak bagasi; 7. restorasi 8. informasi stasiun yang dilewati/disinggahi secara berurutan; 9. fasilitas khusus dan kemudahan bagi penyandang cacat, wanita hamil, anak di bawah 5 (lima) tahun, orang sakit, dan orang lanjut usia; 10. fasilitas kesehatan, keselamatan, dan keamanan; 11. nama dan nomor urut kereta; 12. informasi gangguan perjalanan kereta api; dan 13. ketepatan jadwal perjalanan kereta api. b. untuk kereta api perkotaan, paling sedikit meliputi: 1. pintu dan jendela; 2. tempat duduk dengan konstruksi tetap yang mempunyai sandaran; 3. lampu penerangan; 4. penyejuk udara; 5. rak bagasi; 6. fasilitas khusus dan kemudahan bagi penyandang cacat, wanita hamil, anak di bawah 5 (lima) tahun, orang sakit, dan orang lanjut usia; 7. fasilitas pegangan untuk penumpang berdiri; 8. fasilitas kesehatan, keselamatan dan keamanan; 9. informasi gangguan perjalanan kereta api; dan 10. ketepatan jadwal perjalanan kereta api." (Pasal 134 Ayat 20 Penyejuk udara yang digunakan dalam kereta api adalah air conditioner ,air conditioner ini dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara dalam gerbong kereta baik suhu dan kelembabanya dengan cara berikut : Pada saat suhu gerbong(dalam kabin) tinggi air conditioner menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu gerbong (dalam kabin) turun air conditioner akan melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman. Prinsip dasar air conditioner adalah proses penyerapan panas dan pelepasan panas dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant). Kondisi refrigrant dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang diberikan kepadanya. Identifikasi dan pembatasan masalah Dikarenakan banyaknya kesulitan diantaranya akses yang terbatas dan kelengkapan pengumpulan data, maka ada pembatasan masalah. Batasan masalah tersebut meliputi : Prinsip Kerja air conditioner system pada kereta api. Penerapan air conditioner system pada kereta api.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penulis akan merumuskan masalah tersebut: Bagaimana prinsip kerja air conditioner system pada kereta api. Bagaimana penerapan air conditioner system pada kereta api. Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai adalah: Dapat memahami prinsip kerja air conditioner system pada kereta api Dapat memahami penerapan air conditioner system dalam kereta api Batasan masalah Tidak membahas secara detail mengenai material air conditioner system Tidak membahas secara detail mengenai hitungan yang di gunakan untuk air conditioner system BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kereta Api Penumpang Kereta api penumpang adalah satu rangkaian kereta penumpang dan lokomotif yang digunakan untuk mengangkut manusia. Selain itu biasanya digunakan kereta khusus untuk makan, kereta pembangkit, dan kereta bagasi. Kereta penumpang pada dasarnya kendaraan beroda yang merupakan bagian dari sebuah rangkaian kereta api dan digunakan untuk mengangkut penumpang. Kereta penumpang umumnya dilengkapi dengan sistem listrik, sistem hiburan audio visual, dan toilet. Di daerah atau negara-negara tertentu kereta penumpang dilengkapi dengan tempat tidur untuk perjalanan malam hari. Pada awalnya kereta penumpang hanya diberi tempat duduk dan tidak diberi atap (untuk kelas ekonomi) atau diberi atap (untuk kelas khusus). Di Eropa, khususnya Inggris, pada masa lampau setiap umumnya kereta penumpang dilengkapi kabin/kamar sendiri-sendiri untuk dua atau beberapa penumpang yang dilengkapi dengan pintu sendiri-sendiri. Di Amerika Serikat, kereta penumpang umumnya tertutup dan tidak dilengkapi dengan kabin/kamar tersendiri sebagaimana kereta yang umum dijumpai saat ini di Indonesia. Setiap kereta penumpang dilengkapi empat pintu dengan satu pintu di sisi kanan dan satu pintu di sisi kiri bodi kereta. Di Indonesia masyarakat lebih mengenal istilah gerbong penumpang. Ini kurang tepat karena gerbong sebenarnya digunakan untuk mengangkut barang, bukan penumpang. Jenis-jenis Kereta Api Penumpang Khusus untuk di Indonesia, kereta api penumpang dapat dibagi menjadi 3 kelas, dan kini seluruhnya sudah dipasangi AC (Air Condisioner). Berikut ini ketiga kelas tesebut: Kereta Api Penumpang Eksekutif Kereta api penumpang eksekutif adalah kereta penumpang yang dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Kereta api eksekutif juga menyediakan sarana hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video (Show On Rail). Selain sarana hiburan, penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi (kereta makan) yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke.Kereta api ini pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti CC201, CC203, dan CC204. Namun kini, CC206 ditugaskan untuk menggantikan lokomotif-lokomotif tersebut semenjak CC204 mulai berdinas di Sumatera Selatan.Kereta eksekutif dibagi menjadi tiga, yaitu kereta kelas argo, kelas satwa, dan kelas campuran. Berikut adalah gambar dan data teknis kereta api penumpang eksekutif: Kereta Api Penumpang Eksekutif (K1) Gambar 2.1 Kereta Api Penumpang Eksekutif (K1) Data Teknik Kereta Api Penumpang Eksekutif (K1 ) No Data Keterangan 1 Tahun pembuatan 2009 2 Kecepatan maksimum 100 km / jam 3 Lebar sepur 1.067 mm 4 Beban gandar 14 ton 5 Panjang kereta 20.920 mm 6 Lebar kereta 2.990 mm 7 Tinggi kereta 3.610 mm 8 Jarak antar pusat bogie 14.000 mm 9 Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel 775 +10/-0 mm 10 Berat kosong maksimum 36 ton 11 Badan kereta Monocouqe, Mild steel 12 Sistem kelistrikan 380 Volt, 3 fasa 13 Bogie NT 60 14 Sistem pengereman UIC 540, Air brake 15 Alat perangkai Automatic coupler,   AAR NO. 10A Contour. 16 Sistem listrik 380VAC, 3-phase, 50Hz,  dengan LBS Kereta Api Penumpang Bisnis Kereta api penumpang bisnis adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas eksekutif. Kini kereta kelas bisnis di Indonesia telah dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Jumlah kursi dalam kereta bisnis lebih banyak dibandingkan dengan kereta api eksekutif, yaitu sebanyak 64 buah. Sama seperti kelas ekonomi, setiap gerbong dilengkapi 6 unit AC. Kereta bisnis pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti CC201, CC203, atau CC204. Tetapi CC206 kadangkala dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut. Ada juga kereta api kelas campuran, yaitu dalam satu rangkaian terdapat dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis. Namun kereta eksekutif di kelas campuran ini berbeda dengan kereta api kelas eksekutif (kelas argo dan kelas satwa). Harga tiket lebih murah daripada kelas argo atupun kelas satwa. Dan dalam satu rangkaian terdapat satu kereta khusus makan (KM), kereta makan dan pembangkit (KMP) ataupun Kereta makan Pembangkit (MP). Kereta Api Penumpang Ekonomi Kereta api ekonomi adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas bisnis. Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kini hampir semua kereta kelas ekonomi telah dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) seiring dengan pelayanan PT Kereta Api Indonesia yang semakin berkembang. Kereta ekonomi yang ada di Indonesia dibagi menjadi dua: kereta kelas ekonomi AC PSO dan Non-PSO. PSO (public service obligation) adalah kebijakan Pemerintah dalam hal subsidi moda transportasi bagi masyarakat. Kereta ekonomi PSO ini memiliki ciri-ciri berupa striping (livery) jingga orange-biru bergaris kuning-orange, dengan logo Kemenhub di dekat pintu kiri dan logo PT KAI di dekat pintu kanan, serta merupakan produk impor sejak masa PJKA maupun buatan PT Inka. Sedangkan kereta ekonomi non-PSO diproduksi oleh PT Inka dan berwarna biru muda bermotif gelombang warna biru tua dengan logo Kemenhub saja. Berikut adalah beberapa gambar dan data teknik kereta api penumpang ekonomi buatan PT. INKA(Persero) Madiun: Kereta Api Penumpang Ekonomi AC (K3 AC) Gambar 2.2 Kereta Api Penumpang Ekonomi AC(K3) Data Teknis Kereta Api Penumpang Ekonomi AC(K3 AC) No Data Keterangan 1 Tahun pembuatan 2010 2 Kecepatan maksimum 100 km/ jam 3 Lebar sepur 1.067 mm 4 Beban gandar 14 ton 5 Panjang kereta 20.920 mm 6 Lebar kereta 2.990 mm 7 Tinggi kereta 3.810 mm 8 Jarak antar pusat bogie 14.000 mm 9 Berat kosong 33 60n 10 Badan kereta Monocoque, Mild steel 11 Bogie TB-398 12 Sistem pengereman UIC 540, Air Brake 13 Alat perangkai Automatic coupler AAR NO. 10A Contour. 14 Sistem listrik 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS Tabel 3.2 Data Teknis Kereta Api Penumpang Ekonomi AC Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3 NON AC) Gambar 2.3 Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3 NON AC) Data Teknik kereta api penumpang ekonomi (K3 NON AC) No Data Keterangan 1 Tahun pembuatan 2008 2 Kecepatan maksimum 100 km / jam 3 Lebar sepur 1.067 mm 4 Beban gandar 14 ton 5 Panjang kereta 20.920 mm 6 Lebar kereta 2.990 mm 7 Tinggi kereta 3.810 mm 8 Jarak antar pusat bogie 14.000 mm 9 Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel 775 +10/-0 mm 10 Badan kereta Monocoque, Mild steel 11 Bogie TB-398 12 Sistem pengereman UIC 540, Air Brake 13 Alat perangkai Automatic coupler AAR NO. 10A Contour. 14 Sistem listrik 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS Tabel 3.3 Data Teknis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3) Air Conditioner System Penyejuk udara, pendingin ruangan, pengkondisi udara, penyaman udara, erkon, atau AC (bahasa inggris): air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu). Gambar 2.4 siklus AC secara umum Umumnya menggunakan siklus refrigerasi tapi kadang-kadang menggunakan penguapan, biasanya untuk kenyamanan pendingin digedung-gedung dan kendaraan bermotor Jenis jenis airconditioner secara umum AC Split Wall Gambar 2.5 ac split wall AC Split Wall merupakan AC yang umum dipakai pada rumah, kantor atau berbagai instansi di Indonesia. Banyak di gunakan karena mudah nya dalam perawatan dan support. AC seperti ini dibagi menjadi dua bagian yakni dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor). Pada indoor merupakan bagian yang mengeluarkan hawa dingin sedangkan outdoor merupakan bagian / tempat dimana mesin berada. AC Window Gambar 2.6 Contoh ac Window AC Window merupakan AC yang memiliki bentuk fisik kota dan dalam penggunaannya tidak memerlukan remote karena tombol control telah terintegrasi dengan AC ini. Namun AC Window sudah tidak di produksi lagi dikarenakan mungkin sudah di anggap ketinggalan zaman dan karena tidak adanya unit outdoor yang membuat AC ini lebih praktis. AC Standing Floor Gambar 2.7 AC Standding Floor AC Standding Floor merupakan AC yang unit indoornya berdiri dan mudah dipindahkan. Karena praktis AC ini sering dipakai dalam acara – acara seperti acara ulang tahun, pernikahan, hajat maupun acara lain. AC Casette Gambar 2.8 AC Cassete AC Cassete bagian dalam nya menempel di atas plafon. Jenis AC Cassete memiliki beberapa ukuran mulai dari 1.5 PK sampai dengan 6 PK. Cara memasang AC Cassete ini memerlukan keahlian khusus serta tenaga yang lebih extra, tidak seperti memasang AC rumah maupun AC Split, yang dipasang sendirian. AC Split Duct / Central Gambar 2.9 AC Split Duct / Central AC Split Duct / Central adalah AC yang cara pendistribusian hawa dinginnya memakai sistem Ducting. Ini artinya AC Split Duct tidak mempunyai pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik. Tipe AC Split Duct seperti ini biasanya dipakai di mall maupun gedung-gedung yang mempunyai ruangan luas. AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar yang telah dikondisikan dari sumber dingin maupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain Ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang serta perawatan yang ini telah PT Alkonusa Teknik Interkon terapkan dalam pengerjaan setiap proyek HVAC guna menjadi Perusahaan Kontraktor ME & HVAC Indonesia Terbaik. AC VRV Gambar 2.10 AC VRV(Variable Refrigerant Volume) Yang terakhir adalah AC VRV. AC VRV merupakan AC yang bisa dibilang canggih untuk saat ini. AC VRV Daikin mempunyai satu outdoor dan beberapa unit Indoor dengan berbagai tipe seperti split wall, Cassete, Standding Floor, dll. VRV singkatan dari Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. VRV sistem ialah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan Computer Inverter serta sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Central, AC Split atau pun AC Split Duct. Jadi dengan VRV sistem, 1 Outdoor bisa dipakai untuk lebih dari 2 Indoor AC dan bisa mengatur jadwal dan temperatur AC yang di inginkan secara tercomputerisasi. komponen utama sistem air conditioner secara umum: Dalam system air conditione terdapat komponen utama serta komponen pendukung yang saling terkait dan menyebapkan udara dingin yang dihasilkan oleh system dapat menyebar secara merata komponen tersbut diantaranya: Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.Compressor AC Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu : Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan. Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi. Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi Kondensor AC Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube. Orifice Tube Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. Receiver Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan berisikan fiber dandesiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant.  Filter / Reciever drier mempunyai 3 fungsi: Penyimpan refrigerant Penyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant + filter agar tidakbersirkulasipadasistemmesinpendingin, dan Pemisah gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspansi. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant. Katup Ekspansi Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin. Evaporator AC Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent. Thermostat Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif. Refrigerant Refrigerantadalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang berbeda Fan motor Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin.Pada mesin pendingin ada dua jenis fan Fan motor evaporator Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian kabin Fan motor kondensor kipas angin ini diletakkan pada bagian depan yang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor. MCB. MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan arus nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB. Gambar 2.11 MCB Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC, Komputer/laptop, lampu dan masih banyak lagi. Kebanyakan pelanggan PLN di Indonesia saat ini masih menggunakan MCB 2 A, hal ini dikarenakan banyaknya pelanggan yang menggunakan daya 450VA (Volt Ampere). Pelanggan yang menggunakan daya 450VA akan menggunakan MCB dengan nominal 2A, dengan perhitungan tegangan di Indonesia adalah (standar rata-rata) 220 Volt jika kita ingin daya yang terpasang dirumah kita 450VA yang perlu kita lakukan hanyalah membagi 450 dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan MCB dengan nominal 2 Ampere. Nah dari pada saya jelaskan lebih lanjut dan pada tambah bingung mending simak dulu beberapa satuan listrik di bawah ini: Satuan dari tegangan istrik: Volt Satuan dari arus listrik: Ampere Satuan dari hambatan listrik: Ohm Satuan dari daya listrik: Watt Setelah mengetahui satuan-satuan listrik diatas mari kita lanjutkan apa yang dimaksud dengan MCB dan apa sebenarnya fungsi dari MCB. Jelas sekali MCB memiliki fungsi yang sangat fital dalam suatu instalasi listrik, bila MCB memang tidak memiliki fungsi maka tidak akan mungkin jika dipasang dalam suatu instalasi. MCB sendiri terdiri dari MCB 1 Phasa, 2 phasa dan 3 phasa. Pada dasarnya MCB 2 phasa adalah gabungan dari dua buah MCB 1 phasa, sedangkan MCB 3 phasa merupakan gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa. Beberapa manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini: 1. Pengaman hubung singkat Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian diteruskan ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain. Jika suatu saat beban melebihi batas kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat maka tak ada pengaman yang terpasang sehingga menyebabkan timbulnya panas dan bunga api, panas dan bunga api inilah yang menimbulkan kebakaran. sekarang pikirkan jika hal ini terjadi dipasar atau di rumah warga. 2. Mengamankan beban lebih Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik. 3. Sebagai sakelar utama MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB. Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat relay Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Gambar 2.12 Relay ada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu : Electromagnet (Coil) Armature Switch Contact Point (Saklar) Spring Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay : Gambar 2.13 prinsip kerja seferhana relay Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu : Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup) Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka) Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil. Ducting Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atau AC Split Duct. AC Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC. Sedangkan Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan “Air Handling System”, merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan. Selain efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan (termasuk kesehatan dan keselamatan) bagi pengguna. Oleh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk kebutuhan ventilasi, filtrasi, dan humidity. Tiap tipe sistem ducting memiliki manfaat untuk aplikasi tertentu. Suatu tipe sistem yang tidak umum dipakai mungkin lebih efisien bila dipakai untuk suatu aplikasi tertentu yang tergolong unik. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe sistem ducting, dan ini akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan munculnya aplikasi-aplikasi yang baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu gedung tertentu, sangat mungkin beberapa tipe dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan. Dalam hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga dalam perancangan gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar lantai, yang di masa lalu hal ini belum terlalu menjadi perhatian utama.Berbagai pertimbangan sering memunculkan benturan dalam mendesain sistem ducting. Misalnya pertimbangan ruang versus energi. Pengurangan tinggi ceiling akan menyebabkan lebih tingginya tekanan udara yang dibutuhkan di dalam ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi. Namun saat ini terjadi kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan. Bahkan beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer, developer, dan user pada hal tersebut. Tentu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar bagi para desainer untuk menentukan kombinasi tipe sistem ducting yang tepat, atau bahkan melakukan inovasi.  fresh air ac Dalam perkembangan air conditioner di dalam area lingkup transpotasi memasukan udara baru dalam system airconditioner adalah penting karena jika tidak ada udara baru yang masuk akan mengakibatkan pusing di karanakan oksigen yang habis dan semua racun dari pewangi bahan kimia lain akan terus berputar di dalam kabin penumpang dan terus dihirup oleh penumpang . Peletakan sfistem pengtur fresh air dalam system ac di letakan sebelum blower evaporator yang nantinya akan di masukan dalam system air conditioner BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN kondisi system hampir semua transpotasi masal saat ini memiliki tingkat kenyamanan yang semakin baik, namun dalam semua kenyamanan yang di sediakan di kondisi iklim teropis yang paling berperan adalah system pendingin udara. Air conditioning (AC) atau tata udara di definisikan sebagai proses pengaturan udara secara simultan atau serempak antara temperatur, kelembaban, kecepatan aliran dan kejernihan udara di dalam suatu ruangan, sehingga di peroleh suatu kondisi udara ruangan tertentu. Air Conditioner merupakan seperangkat system yang berfungsi untuk mengatur temperatur ruangan. Sistem ini mampu untuk memanaskan ataupun medinginkan udara di dalam ruangan. Air conditioning memanfaatkan proses pertukaran panas dalam prinsip kerjanya, yang pada umunya menggunakan siklus refrigerasi. AC Toshiba AC yang digunakan oleh PT INKA adalah AC Toshiba. Berikut adalah jenis dan spesifikasi teknis AC Toshiba yang digunakan oleh PT. INKA untuk semua kereta produk PT. INKA , yaitu antara lain : no. Name Of Apparatus Q’ty/car 1 A:rconditionmgunit (RPU-6035V) 2 1-1 Temperature sensor 2 1-2 Thermostat 2 2 Return air filter 8 3 Electric connector 4 Gambar 3.1 layout ac kereta api Penerapan air conditioner system pada keteta api Di PT. INKA Madiun system air conditioner pada kereta api memiliki beberapa pertimbangan dikarenakan air conditioner di kereta membutuhkan komponen yang tahan guncangan dan air conditioner dalam kereta juga harus mendinginkan seluruh komponen gerbong yang menghasilkan panas sehingga pendinginan yang di lakukan air conditioner bersifat efektif Gambar 3.2 posisi ac pada gerbong kereta adapun kondisi yang akan digunakan untuk kereta api mempunyai spesifikasi tertentu agar bahan tersebut dapat berfungsi secara optimal serta dapat bertahan lama atau tidak cepat rusak dalam kondisi tertentu. Begitu juga dengan bahan-bahan yang akan digunakan untuk AC. Bahan tersebut mempunyai spesifikasi untuk kendaraan yang bergerak atau disebut juga dengan kondisi dinamis, yaitu kondisi ketika kereta dioperasikan pada kondisi lingkungannya. Maka, semua bahan memiliki kriteria ketahanan seperti berikut: Kondisi iklim: tropis Suhu maksimum: 40,0 oC Kelembaban relatif maksimum: 95 % Maksimum kecepatan: 100 km/jam Tahan terhadap cairan Begitu juga terhadap getaran, komponen sistem ducting kereta juga harus tahan terhadap goncangan atau getaran, dengan kriteria sebagai berikut: Getaran frekuensi (f) antara 1 Hz sampai 50 Hz Amplitudo getaran sebesar X, dimana: X = 25/f2 untuk f dari 1 Hz sampai 10 Hz atau X = 250 untuk f dari 10 Hz sampai 50 Hz Jenis airconditioner yang di gunakan pada kereta api adalah adalah AC sentral, dimana AC tersebut memerlukan suatu sistem pendistribusian yang dikenal dengan sistem ducting AC. Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral. AC Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang).Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Penggunaan ac central sangat efektif juka di terapkan di dalam kereta penggunaan air conditioner dengan system central bertujuan agar mempermudah dalam pengaturan suhu, mempermudah dalam perawatan, efisiensi tata letak komponen keras dan komponen elektrik, jika di bandingkan dengan system split yang saat ini di gunakan pada kereta api k3 (ekonomi) dimanan pengaturan suhu harus satu per satu sedangkan dalam satu gerbong terdapat 6 ac split dan harus meletakan 6 buah kondensor eketernal yg sangat banyak memakan tempat. Komponen yang di gunakan dalam air conditioner System Kereta Api. Dalam air conditioner system kereta api terdapat komponen-komponen atau benda kerja yang berbeda dengan yang di gunakan dalam system air conditioner pada umumnya ac yang di gunakan dalam kereta api berjenis AC Toshiba (rpu-6035V) Gambar 3.3 AC Toshiba (rpu-6035V) Gambar 3.4 Tata Letak Komponen AC Toshiba (RPU-6035V) AC Toshiba (rpu-6035V) adalah air conditioner yang di pesan secara kusus untuk di gunakan pada kereta api ,letak dari system air conditioner sendiri berada di atas ujung dapan dan ujung belakang kereta yang telah di sesuaikan oleh simensi kereta itu sendiri kompresor Gambar 3.5 kompresor AC Toshiba (rpu-6035V) kompresor adalah komponen penting pada sistem ac , kompresor yang di gunakan pada PT.INKA horizontal dengan tujuan efisisensi tempat yang di gunakan, yang di maksud efisiensi adalah tempat yagn di gunakan untuk sistem ac tidak terlalu besar dan tidak terlalu tinggi, sesuai dengan keinginan yang sudah di tentukan oleh keinginan pemesan kereta, Kondensor Gambar 3.6 Kondensor AC Toshiba (rpu-6035V) Kondensor yang di gunakan dalam kereta pada prinsipnya sama dengan kondensor yang di gunakan pad a kendaran mobil atau bus namun pada kereta api di gunakan 2 buah kondensor ,untuk mendinginkan refrigan yang di hasilkan setiap kompresor, dengan di bantu pendinginan oleh kipas kondensor sehingga pendinginan kondensor dapat maksimal dan pendinginan pun dapat berjalan dengan maksimal. Filter Filter merupakan komponen pembersih namun pada sistem AC yang di bersihakan adalah udara yang masuk dalam sistem aliran refrigan, tujuan dari pembersihan udara di sini mengindari pembentukan es yang di bawa udara, yang akan menymbat katup lubang katup expansi, dan jika itu terjadi maka sistem AC dapat meledak, karna pada katup expansi tersumbat sedangkan kompresor terus memopa, pembersihan udara dalam filter adalah menggunakan pasir silica yang dapat menyerap air Katub Expansi Katub expansi zar refrigan dari kondensor harus diturunkan oleh katub ekspansi supaya zat pendingin dapat menyerap panas di sekeliling evaporator.Katup expansi ini dipasangkan pada saluran masuk evaporator ( menjadi satu unit ). Evapurator Gambar 3.9 Evapurator AC Toshiba (rpu-6035V) Evapurator dalam kereta api di letakan dekat dengan kabin penumpang yang dihubungkan dengan ducting yang aliranya di bantu oleh kipas efapurator yang mendorong udara dingin masuk ke dalam kabin penumpang kereta api efapurator sendiri berfungsi sebagai media pendingin yang di hasilkan katup expansi Gambar 3.10 Fan Kondensor AC Toshiba (rpu-6035V) Fan kondensor dalam sistem AC kereta diletakan pada bagian tengah di antara kedua kondensor dan kondensor ini bekerja dengan cara meniup dari luar ke dalam lalu mendinginkan kompresor dan meniup kondensor dari dalam ,kondensor akan bekerja sebelum sistem kompresor hidup dan Pipa Saluran Refrigent Gambar 3.11 Pipa Saluran Refrigent AC Toshiba (rpu-6035V) Pipa yang terbuat dari tembaga ini digunakan untuk kemudahan dalam pembentukan dan fungsi yang paling utama digunakan adalah tidak mudah berkarat dan tahan lama dari sisi harga juga di nilai ekonomis dan sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan oleh costumer prinsip Kerja air conditioner System pada Kereta Api. Pada dasarnya air conditioner yang di gunakan pada kereta api, sama dengan air conditioner yang berada pada ruangan atau tempat-tempat pada umumnya, Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor AC dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor.  Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan.  Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipa-pipa evaporator.  Setelah refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang adapada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. Gambar 3.12 Alur Kerja Sistem AC Toshiba (rpu-6035V) Tekanan tinggi bebentuk gas Tekanan tinggi berbentuk cairan Tekanan rendah berbentuk gas Tekanan rendah berbentuk cairan Wiring diagram dalam diagram listrik air conditioner kereta terdapat selector yang mengatur kerja dari pendinginan seperti apa yang di inginkan berikut adalah pemilihan dari selector tersebut Gambar 3.14 Control Panel AC Kereta Api Cutout switch adalah switch yang di gunakan untuk mengatur ac mana yang akan di gunakan hanya AC1, AC2,dan NORMAL,   AC1 AC2 NORMAL compresor1 AC1 1 0 1 compresor2 AC1 1 0 1 blower AC1 1 0 1 kipas kondensor AC1 1 0 1 compresor1 AC2 0 1 1 compresor2 AC2 0 1 1 blower AC2 0 1 1 kipas kondensor AC2 0 1 1 Selector switch adalah switch yang di gunakan untuk mengatur ac compressor yang akan di gunakan   OFF VENT HALF FULL compresor1 AC1 0 0 0/1 1 compresor2 AC1 0 0 0/1 1 blower AC1 0 1 1 1 kipas kondensor AC1 0 0 1 1 compresor1 AC2 0 0 0/1 1 compresor2 AC2 0 0 0/1 1 blower AC2 0 1 1 1 kipas kondensor AC2 0 0 1 1 penyaluran udara pendingin dalam kereta api (ducting) pada kereta api system air conditioning yang di gunakan adalah system ac central dimanan dalam system central ini harus menggunakan komponen tambahan yang berupa ducting, dimana pengertian dacting sendiri adalah bahan atau material yang digunakan untuk mengarahkan atau menyalurkan udara, atau lainya ke arah tertentu dengan mempertimbangkan tiap-tiap tujuan akhir tersebut, manjadi bagian beban terhadap dimensi atau diameter media penyalur pada sepanjang perjalanan hingga titik akhir beban tersebut keluar dari media penyalur. Gambar 3.15 Aliran Udara AC Kereta Api Tampak Samping Gambar 3.16 Aliran Udara AC Kereta Api Tampak Atas Dalam artinya sendiri dapat kita ambil bahwa output bower yang digunkan dalam kereta di salurkan ke dalam kabin penumpang dengan ducting, untuk efisiensi energy dingin yang di salurkan makan type ducting yang di gunakan adalah line, atau lurus segaris dengan tujuan kedua ujung kabin penumpang mendapat enegy dingin yang sama dan dingin yang di rasakan penumpang tidak terlalu dingin pada satu sisi. Ducting erat kaitanya dengan freshair, yang berfungsi untuk memasukan udara luar ke dalam ruang kabin melalui system ac, agar udara yang berada di dalam kabin penumpang tidak terkontaminasi dengan udara dalam ruangan, yang terpolusi oleh Co2 dan komponen komponen udara lain yang tidak dapat tersaring, ini termasuk CO2, bau badan, bahan kimia dari mesin pembersih, dan lainnya yang dalam jangka waktu tertentu akan merusak kesehatan tubuh. Dalam ducting dan fresh air juga terdapat hal-hal yang harus di hitung BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Air Conditioner dalam kereta pada prinsipnya sama dengan AC pada umunya namun dimensi dan sepesifikasi yang di gunakan di seuaikan dengan spesifikasi tempat yang tersedia dalam kereta Pemilihan ac jenis central dengan desain khusus dan ducting tipe line pada kereta api dapat bekerja dengan optimal dalam mendinginkan suatu ruangan 4.2 Saran Agar pada masadepan system AC yang di gunakan dapat di atur pada setiap bangku penumpang karna tidak semua penumpang senang menggunakan AC terutama bayi dan lansia Daftar pustaka ASHRAE. 2008. HVAC System and Equipment. Atlanta, Georgia. ASHRAE. 2009. Fundamental – SI Edition. Atlanta, Georgia. ASHRAE. 2011. HVAC Application – SI Edition. Atlanta, Georgia. hhttp://www.alkonusa.com/news/macam-macam-jenis-ac-pendingin-ruangan/ ttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyejuk_udara http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/ototronik/966-masipul-gus http://www.serviceac.net/cara-an-bakerja-ac-dgiannya.php http://www.miung.com/2013/05/pengertian-dan-fungsi-mcb-miniature.html . https://id.wikipedia.org/wiki/Penyejuk_udara https://cvastro.com/sistem-ducting-ac.htm 21 PAGE \* MERGEFORMAT viii