INFERTILITAS
Dosen Pengempu : Atun Raudotul Ma’rifah, M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok 2
Endro Julianto 121440124350032
Eny Hikmawati 121440124360033
Era Raudatul Jannah 121440124370034
Febri Agung Wijayanto 121440124450042
Haryana Suyana 121440124480045
Iffah Qosdina 121440124490046
Isnaeni Ernawati 11/2029/PD/0042
Milah Ristiani 121440124590056
Mim Mahdi Su'udi 121440124600057
Mita Rina Prihastuti 121440124610058
Nita Widyasari 121440124620059
Nony Marlina 121440124630060
Novarya Dyan Armadany 121440124640061
Novi Astikasari 121440124650062
Ratna Indah Puspita Sari 121440124730070
Ratu Kasih Murni 121440124740071
PRODI KEPERAWATAN DIII
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga dengan kami sebagai penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “INFERTILITAS”.
Makalah yang telah kami selesaikan ini pastinya memerlukan adanya dukungan. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Ibu Atun Raudotul Ma’rifah, M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah maternitas yang telah memberikan serta membimbing kami dalam proses pembelajaran ini.
Orang tua yang telah memberi do’a serta memotivasi kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Teman-teman yang telah bersedia menyumbangkan ide-ide serta partisipasinya dalam penbuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umunya. Mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan pada makalah ini.
Purwokerto, 13 maret 2014
Kelompok
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Infertil .................................................................................................. 3
Faktor-Faktor Penyebab Infertil ........................................................................ 4
Penyakit Penyebab Infertil ................................................................................ 6
Pengobatan Infertil ............................................................................................ 7
Pencegahan Infertil ............................................................................................ 8
Pemeriksaan Diagnostic .................................................................................... 8
Pendekatan Proses Keperawatan ....................................................................... 9
Diagnosa Keperawatan ...................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................... 10
Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 pasangan suami istri di Indonesia sekitar 12% atau sekitar 3 juta pasangan mengalami infertil. Dan baru sekitar 50% dari pasangan tersebut yang berhasil ditolong untuk menangani masalah infertil dan selebihnya harus mengadopsi atau hidup tanpa seorang anak.
Infertilitas merupakan suatu permasalahan yang cukup lama dalam dunia kedokteran.Namun sampai saat ini ilmu kedokteran baru berhasil menolong ± 50% pasangan infertililitas untuk memperoleh anak. Di masyarakat kadang infertilitas di salah artikan sebagai ketidak mampuan mutlak untuk memiliki anak atau ”kemandulan” pada kenyataannya dibidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kekurangmampuan pasangan untuk menghasilkan keturunan, jadi bukanlah ketidak mampuan mutlak untuk memiliki keturunan.
Infertilitas disebut juga subfertilitas dan dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan untuk mengandung secara spontan. Lama waktu pasangan untuk mencoba mendapat kehamilan sangat penting, dan biasanya dianggap sebagai masalah jika mereka belum mendapat kehamilan setelah mereka melakukan hubungan seksual, tanpa pelindung selama satu tahun (Brooker, 2008). Infertilitas primer adalah keadaan di mana seorang istri belum pernah hamil walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan (Prawirohardjo, 1999).
Menurut catatan WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan di antaranya, adalah: faktor Tuba fallopii (saluran telur) 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 30%, dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 26%.Hal ini berarti sebagian besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi. Infertilitas masih menjadi masalah sebagian pasangan suami istri, hal ini dikarenakan kemungkinan untuk mendapatkan seorang anak masih kecil.Di Indonesia masih langka sekali dokter yang berminat dalam ilmu infertilitas.Faktor kurangnya pengetahuan tentang kesuburan dan infertil juga menjadi faktor penyebab masih tingginya angka infertilitas.Selain itu, faktor-faktor seperti kesehatan lingkungan, gizi, dan status ekonomi juga menjadi faktor yang mempengaruhi.
Tujuan
Untuk mengetahui definisi infertile
Untuk mengetahui factor-faktor penyebab infertile
Untuk mengetahui gejal yang muncul pada infertile.
Untuk mengetahui penyakit penyebab infertile
Untuk mengetahui pengobatan dan pencegahan pada infertil
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Infertil
Infertilitas ialah pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah suatu kondisi di mana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakanalat kontrasepsi dalam bentuk apapun.Secara medis infertilitas di bagi atas 2 yaitu :
Infertilitas primer berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalamn bentuk apapun
Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pasangan suami-istri dianggap infertile apabila memenuhi syarat-syarat berikut (Djuwantono,2008)
Pasangan tersebut berkeinginan untuk memiliki anak
Selama 1 tahun atau lebih berhubungan seks, istri belum mendapatkan kehamilan.
Frekuensi hubungan seks minimal 2-3 kali dalam setiap minggunya
Istri maupun suami tidak pernah menggunakan alat atau metode kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan, dan alat lain yang berfungsi untuk mencegah kehamilan.
Hal-hal yang paling penting dalam berhasil atau tidaknya pengobatan infertilitas antara lain (Permadi,2008)
Ketepatan diagnosis penyebab infertilitas
Kondisi penyakit yang menjadi penyebab infertilitas
Usia pasien
Ketepatan metode pengobatan
Kepatuhan pasien dalam berobat
Faktor-Faktor Penyebab Infertil
Umur
Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah umur 35 tahun.Hal ini dikarenakan cadangan sel telur yang makin sedikit.Fase reproduksi wanita adalah masa sistem reproduksi wanita berjalan optimal sehingga wanita berkemampuan untuk hamil.Fase ini dimulai setelah fase pubertas sampai sebelum fase menopause.
Fase pubertas wanita adalah fase di saat wanita mulai dapat bereproduksi, yang ditandai dengan haid untuk pertama kalinya (disebut menarche) dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder, yaitu membesarnya payudara, tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, dan timbunan lemak di pinggul.Fase pubertas wanita terjadi pada umur 11-13 tahun.Adapun fase menopause adalah fase di saat haid berhenti.Fase menopause terjadi pada umur 45-55 tahun.
Pada fase reproduksi, wanita memiliki 400 sel telur wanita dapat mengalami menstruasi sampai sekitar 400 kali.Pada umur 35 tahun simpanan sel telur menipis dan mulai terjadi perubahan keseimbangan hormon sehingga kesempatan wanita untuk bisa hamil menurun drastis.Kualitas sel telur yang dihasilkan pun menurun sehingga tingkat keguguran meningkat.Sampai pada akhirnya kira-kira umur 45 tahun sel telur habis sehingga wanita tidak menstruasi lagi alias tidak dapat hamil lagi.
Stress
Stres memicu pengeluaran hormon kortisol yang mempengaruhi pengaturan hormon reproduksi.
Lingkungan
Paparan terhadap racun seperti lem, bahan pelarut organik yang mudah menguap, silikon, pestisida, obat-obatan (misalnya: obat pelangsing), dan obat rekreasional (rokok, kafein, dan alkohol) dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Kafein terkandung dalam kopi dan teh.
Hubungan seksual
Penyebab infertilitas ditinjau dari segi hubungan seksual meliputi: frekuensi, posisi, dan melakukannya tidak pada masa subur.
Frekuensi
Penyebab infertilitas ditinjau dari segi hubungan seksual meliputi: frekuensi, posisi, dan melakukannya tidak pada masa subur.
Posisi
Infertilitas dipengaruhi oleh hubungan seksual yang berkualitas, yaitu dilakukan dengan frekuensi 2-3 kali seminggu, terjadi penetrasi dan tanpa kontrasepsi. Penetrasi adalah masuknya penis ke vagina sehingga sperma dapat dikeluarkan, yang nantinya akan bertemu sel telur yang “menunggu” di saluran telur wanita. Penetrasi terjadi bila penis tegang (ereksi).Oleh karena itu gangguan ereksi (disebut impotensi) dapat menyebabkan infertilitas. Penetrasi yang optimal dilakukan dengan cara posisi pria di atas, wanita di bawah. Sebagai tambahan, di bawah pantat wanita diberi bantal agar sperma dapat tertampung. Dianjurkan, setelah wanita menerima sperma, wanita berbaring selama 10 menit sampai 1 jam bertujuan memberi waktu pada sperma bergerak menuju saluran telur untuk bertemu sel telur.
Kondisi reproduksi wanita
Masalah vagina
Masalah vagina yang dapat menghambat penyampaian adalah adanya sumbatan atau peradangan. Sumbatan psikogen disebut vaginismus atau disparenia, sedangkan sumbatan anatomik dapat karena bawaan atau perolehan.
Masalah servik
Masalah serviks yang berpotensi mengakibatkan vertilitas adalah terdapat berbagai kelainan anatomi serviks yang berperan seperti terjadi cacat bawaan (atresia), polip serviks, stenosis akibat trauma, peradangan dan sineksia.
Masalah uterus
Masalah penyebab infertilitas yang dapat terjadi di uterus adalah distorsia kavum uteri karena sineksia, mioma atau polip, peradangan endometrium, dan gangguan kontraksiuterus
prinsip-prinsip utama pemeriksaan kesuburan wanita adalah (Permadi,2008)
Memeriksa apakah ovarium mampu menghasilkan sel telur matang dan melepaskannya saat ovulasi
Memeriksa ada tidaknya sumbatan dalam tuba
Memeriksa ada tidaknya kelainan dalam rahim yang mampu menghambat terjadinya implantasi dan perkembangan janin
Kondisi reproduksi pria
Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular)
Gangguan biasanya terjadi pada bagian otak, yaitu hipofisis yang bertugas mengeluarkan hormon FSH dan LH
Gangguan didaerah testis (testicular)
Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular)
Penyakit Penyebab Infertil
Endometriosis
Endometriosis adalah jaringan endometrium yang semestinya berada di lapisan paling dalam rahim (lapisan endometrium) terletak dan tumbuh di tempat lain. Endometriosis bisa terletak di lapisan tengah dinding rahim (lapisan myometrium) yang disebut juga adenomyosis, atau bisa juga terletak di indung telur, saluran telur, atau bahkan dalam rongga perut.Gejala umum penyakit endometriosis adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama pada saat haid dan berhubungan intim, serta tentu saja infertilitas.
Gejala yang sering timbul :
Nyeri, hebatnya nyeri ditentukan oleh lokasi endometriosis
nyeri pada saat menstruasi
nyeri selama dan sesudah hubungan intim
nyeri ovulasi nyeri pada pemeriksaan dalam oleh dokter
Perdarahan
perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasi
spotting sebelum menstruasi
menstruasi yang tidak teratur
darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi
Keluhan buang air besar dan kecil
nyeri pada saat buang air besar
darah pada feces
diare, konstipasi dan kolik
nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecil Pencegahan dan Pengobatan Endometriosis.
Pencegahan Endometriosis
Infeksi panggul
Infeksi panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur, atau dinding dalam panggul.
Gejala umum infeksi panggul yaitu :
nyeri pada daerah pusar ke bawah (pada sisi kanan dan kiri)
nyeri pada awal haid
mual,
nyeri saat berkemih,
demam dan keputihan dengan cairan yang kental atau berbau.
Mioma Uteri
Mioma uteri adalah tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang ada di rahim.Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar, lapisan tengah, atau lapisan dalam rahim.
Polip
Polip adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur yang biasanya diakibatkan olehmioma uteri yang membesar dan teremas-remas oleh kontraksi rahim.
Saluran Telur yang Tersumbat
Saluran telur yang tersumbat menyebabkan sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur sehingga pembuahan tidak terjadi alias tidak terjadi kehamilan
Pengobatan Infertil
Pemberian antibiotic
Pembedahan
Tindakan pembedahan dapat dilakukan pada pasien mioma dan tuba yang tersumbat.Tindakan pembedahan ini akan meninggalkan parut yang dapat meyumbat atau menekuk tuba sehingga akhirnya memerlukan pembedahan untuk mengatasinya
Pembedahan konservatif
Pembedahan konservatif dilakukan pada pasien dengan intentilitas dan sudah tua
Pembedahan definitif
Pembedahan definit dilakukan pada pasien yang tidak ingin hamil atau beberapa gejala. Jenis pembedahannya yaitu histerektomi total, salpingi, ooforektomi bilateral, dan eksisi tempat endometriosis.
Pembedahan Radikal
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping membersihkan jaringan endometriosisnya.
Terapi
Terapi dapat dilakukan pada penderita endometriosis. Terapi endometriosis terdiri dari menunggu sampai terjadi kehamila sendiri, pengobatan hormonal,atau pembedahan konservatif
Memberikan suplemen vitamin
Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya merupakan masalah bermakna karena meliputi 20 % penderita.Penanggulangannya berupa pemberian beberapa macam obat, yang dari pengalaman berhasil menaikkan jumlah dan kualitas sperma
Tindakan operasi pada penyumbatan di saluran sperma
Pencegahan Infertil
Menghindari rokok karena rokok mengandung zat-zat yang dapat meracuni pertumbuhan, jumlah dan kualitas sperma
Menghindari alcohol dan zat adiktif.
Alkohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormon testosteron yang tentu akan mengganggu pertumbuhan sperma. Ganja /mariyuana juga dikenal sebagai salah satu penyebab gangguan pertumbuhan sperma.
Hindari obat yang mempengaruhi jumlah sperma
Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan ovulasi
Pencatatan suhu basal : setelah ovulasi suhu basal meningkat
Pemerisaan vagina smear : progesteron menimbulkan perubahan sitologis sel- sel superficial
Pemeriksaan lendir servik :progesteron menyebabkan lendir servik > kental
Pemeriksaan endometrium : gambaran histologis khas endometrium pd fase sekresi
Pemeriksaan hormon estrogen : FSH, LH, estrogen, progesterone
Pada dasarnya gangguan ovulasi disebabkan oleh adanya
Gangguan susunan syaraf pusat
Factor intermediet :gizi, penyakit kronis, penyakit metabolism
Factor ovarial : gangguan fungsi ovarium
Pemeriksaan lendir serviks
Keadaan servik yg dipertimbangkan :
Kekentalan servik
PH lendir servik
Enzim proteolitik
Jenis, dan kadar immunoglobulin
Mikroorganisme pada servik
Pemeriksaan tuba
Pemeriksaan tuba dengan cara memasukan cairan atau gas kedalam tuba
Pemeriksasan endometrium
Pendekatan Proses Keperawatan
Pengkajian
Wawancara data dasar &data fokus
Keluhan utama :
Riwayat kesehatan keluarga ( (suami – istri)
Riwayat penyakit yang lalu
Riwayat reproduksi
Riwayat Menstruasi
Riwayat kontrasepsi
Persepsi pasangan tentang kondisi yg dialami
Pengaruh etnik dan budaya
Pengalamam dengan tenaga kesehatan
Gaya hidup
Pola koping
Diagnosa Keperawatan
Koping individu atau keluarga tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan yang tidak memadai efek fisiologis dan emosional gangguan
Resiko gangguan konsep diri suami-istri berhubungan dengan persepsi negative terhadap kondisi infertile
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah suatu kondisi di mana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakanalat kontrasepsi dalam bentuk apapun.Secara medis infertilitas di bagi atas 2 yaitu : infertile primer dan skunder
Saran
Setiap pasangan usia subur hendaknya memeriksakan secara rutin alat reproduksinya agar jika terjadi masalah dapat dideteksi dengan cepat, untuk itu deteksi sedini mungkin untuk mencegah terjadinya fertilisasi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/4915973/INFERTILITAS
http://sitihendriani91.blogspot.com/2013/05/makalah-infertilitas.html
http://dieena.wordpress.com/2012/06/23/makalah-infertilitas/
Djuwantoro,Tono.dkk.2008.Hanya 7 hari Memahami Infertilitas.Bandung: Refika Aditama.
Wiknjosastro, Hanifa.2008.Ilmu Kandungan.Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hidayah, Nurul.2007.Identifikasi dan pengelolaan stres infertilitas,Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.