Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PROPOSAL - PENGARUH STRUKTUR MODAL

HANI

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2011-2013) PROPOSAL SKRIPSI Oleh Mahani Alfianti Sudarsono 7311411142 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 JUDUL Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2011-2013) PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan ekonomi di era global, suatu perusahaan harus memiliki tujuan tertentu. Tujuan perusahaan harus terukur, konsisten, dan jelas. Tujuan penting untuk keberhasilan organisasi karena tujuan dapat membantu evaluasi, sebagai alat motivasi, dan pengendalian. Tujuan yang ditetapkan secara jelas akan menawarkan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan. Secara umum, sebuah perusahaan memiliki dua tujuan utama yaitu maksimalisasi keuntungan dan maksimalisasi kesejahteraan pemegang saham (Indriyo, 1984 : 5). Sedangkan tujuan manajemen keuangan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006 : 6) adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayarkan oleh calon pembeli apabila perusahaan itu dijual. Semakin tinggi nilai suatu perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham (Husnan dan Pudjiastuti, 2006 : 7). Sedangkan menurut Keown, dkk (2000 : 4) bagi para pemegang saham, harga pasar saham akan menggambarkan nilai perusahaan. Sehingga, memaksimalkan harga saham menjadi tujuan yang paling penting untuk kebanyakan perusahaan. (Brigham dan Houston, 2006 :19) Nilai perusahaan menjadi salah satu orientasi perusahaan selain maksimalisasi keuntungan. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya bahwa kinerja dan prospek perusahaan di masa depan sangat baik. Memaksimalkan nilai suatu perusahaan menjadi sangat penting bagi perusahaan, karena dapat memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang tercermin dari harga saham perusahaan. (Hidayat, 2013) Dasar penilaian investasi oleh investor ditentukan oleh tingkat pengembalian investasi dan risiko investasi. Analisis struktur modal perusahaan menjadi salah satu indikator investor dalam memilih investasi yang tepat. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006 : 263) struktur modal terbaik adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham. Perusahaan yang memiliki struktur modal yang baik akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Struktur modal mencerminkan bagaimana perusahaan mendanai kegiatan operasinya. Apakah kegiatan perusahaan didanai dari modal sendiri atau dari hutang dan atau kombinasi antara modal sendiri dan hutang. Dalam penelitian Utomo (2009) menyebutkan bahwa semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan lebih suka perusahaan menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Dividen merupakan bentuk return atas investasi saham yang diterima oleh investor. Kebijakan dividen berhubungan dengan masalah penggunaan laba perusahaan yang menjadi hak para pemegang saham. Akan tetapi pembagian dividen hanya dimungkinkan apabila laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006 : 298) terdapat beberapa pendapat mengenai kebijakan dividen dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : argumen yang menginginkan dividen dibagikan sebesar-besarnya, kebijakan dividen tidak relevan, dan pembagian dividen yang sekecil mungkin. Pada dasarnya pembayaran dividen kepada investor merupakan tindakan manajerial untuk memakmurkan kekayaan para pemegang saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Dalam memilih alternatif investasi yang sesuai, investor harus mempertimbangkan faktor risiko investasi disamping ekspektasi return yang akan diterima investor. Analisis rasio keuangan merupakan salah satu dasar yang digunakan oleh para investor dalam meramalkan investasi di masa yang akan datang. Tujuan investor dalam menilai suatu investasi adalah profit. Melalui rasio keuangan, investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan, struktur modal perusahaan, dan pengembalian atas investasi melalui pembayaran dividen. Tingkat investasi menjadi indikator bagi investor untuk mengukur nilai perusahaan. Penelitian mengenai struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan telah banyak diteliti di Indonesia, namun menunjukkan hasil penelitian yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Gayatri dan Mustanda (2014) menyebutkan bahwa keputusan struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif signifkan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ansori dan Denica H.N (2010) yang berjudul pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index Studi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa keputusan investasi keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelian Wijaya (2010) yang menyebutkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan yang diproksikan dengan menggunakan rasio yang sama (DER) dengan struktur modal pada penelitian Gayatri dan Mustanda (2014), dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Fenandar dan Raharja (2012) yang didukung oleh penelitian Sari (2013) menyebutkan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2011) menyebutkan pendapat yang berbeda yaitu Keputusan investasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Menindaklanjuti penelitian yang dilakukan oleh Gayatri dan Mustanda (2014) tentang “Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan” dengan mengikuti saran peneliti terdahulu untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan obyek penelitian yang berbeda dan menambah proksi dari variabel-variabel dependen, maka penelitian ini menambahkan dua proksi yaitu pada variabel struktur modal dan kebijakan dividen dan mengganti objek penelitian yaitu pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2013. Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK. DES tersebut merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan dana kelolaannya serta dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah. (ojk.go.id) Penelitian ini menambahkan rasio Debt to Total Asset Ratio di samping Debt to Eqity Ratio untuk memproksikan variabel struktur modal. Debt to Total Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur persentase hutang perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah. Semakin rendah nilai rasionya, maka kerugian yang dialami kreditur apabila terjadi likuidasi semakin kecil. Sedangkan pemegang saham, mungkin menginginkan banyak leverage karena dapat memperbesar ekspektasi keuntungan. (Brigham dan Houston, 2006 : 104) Kebijakan dividen diproksikan dengan menggunakan rasio tambahan Dividend Yield Ratio. Rasio tersebut mengindikasikan tingkat pengembalian investasi yang akan diperoleh oleh investor. Dividend Yield Ratio dihitung dengan membagi dividen per lembar dengan harga saham per lembar. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dan perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, serta saran dari para peneliti terdahulu, maka peneliti mengangkat judul skripsi mengenai “PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2011-2013)”. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan perbedaan hasil penelitian terdahulu (riset gap) tersebut di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 ? Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 ? Bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 ? Bagaimana pengaruh struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan investasi secara simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 ? Tujuan Penelitian Menurut perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan investasi secara simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2014. Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini memiliki manfaat secara akademis dan manfaat praktis yaitu : Manfaat Akademis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan referensi untuk ilmu ekonomi, khususnya manajemen keuangan mengenai struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan investasi dan nilai perusahaan. Manfaat Praktis Sehubungan dengan kepentingan praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : Perusahaan (emiten) Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan kepada manajemen mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Investor Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan pemilihan kriteria investasi yang tepat untuk meminimalisasi risiko investasi. Peneliti lain Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai pendukung dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. TINJAUAN PUSTAKA Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal menjelaskan tentang tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang memberikan informasi kepada investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek suatu perusahaan. Modigliani dan Miller (MM) dalam Brigham dan Houston (2013 : 184) mengasumsikan bahwa investor dan manajer memiliki kesamaan informasi mengenai prospek suatu perusahaan. Namun, pada kenyataannya manajer seringkali memiliki informasi yang lebih baik daripada investor (asymmetric information). Teori sinyal menjelaskan tentang bagaimana manajer memberikan sinyal kepada investor untuk mengurangi asimetri informasi melalui laporan keuangan. Teori sinyal memiliki pengaruh yang penting terhadap struktur modal yang optimal, sehingga muncul dua perspektif manajer yaitu prospek perusahaan akan menguntungkan dan tidak menguntungkan. Struktur modal (penggunaan hutang) sebagai sinyal bagi investor bahwa kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang akan menguntungkan. Investor akan mengharapkan perusahaan dengan prospek yang menguntungkan untuk menghindari penjualan saham dan memilih untuk menghimpun modal baru dengan menggunakan hutang (Brigham dan Houston, 2013 : 185). Peningkatan hutang perusahaan dapat dipandang sebagai sinyal yang diberikan manajer kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Akan tetapi pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya. Manajemen perusahaan akan menggunakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Utomo (2009) Teori sinyal menurut pendapat Modigliani dan Miller (MM) dalam Brigham dan Houston (2013 : 214-215) berhubungan pula dengan kebijakan dividen suatu perusahaan. Kenaikan dividen diekspektasikan sebagai sebuah sinyal bagi investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan laba yang baik di masa depan. Perusahaan yang melakukan pembagian dividen akan mampu meningkatkan nilai perusahaan melalui kemakmuran para pemegang saham. (Ansori dan Denica, 2010) Teori Keagenan Teori keagenan atau agency theory menjelaskan bahwa pada umumnya pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal memiliki kepentingan yang berbeda. Manajemen perusahaan atau agent adalah pihak yang mengambil keputusan keuangan yang bermanfaat untuk kepentingan pemegang saham atau prinsipal, yaitu memakmurkan kekayaan para pemegang saham. Namun, manajemen perusahaan tidak selalu mengambil kebijakan yang sesuai keinginan pemegang saham (Husnan dan Pudjiastuti, 2006 : 10). Suseno (2012) menyebutkan bahwa teori agensi menjelaskan tentang hubungan antara manajemen dengan pemegang saham, yang mana manajemen memiliki informasi yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham. Sehingga sering menimbulkan masalah keagenan atau agency problems. Agency problems terjadi antara pemegang saham dengan manajemen dan antara manajemen dengan pemilik hutang. (Brigham dan Houston, 2006 : 26) Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan tujuan normatif dari manajemen keuangan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006 : 5) nilai suatu perusahaan adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh pembeli atau investor apabila suatu perusahaan dijual. Utami (2009 : 10) mengemukakan bahwa nilai sebuah perusahaan akan tercermin melalui harga sahamnya, khususnya perusahaan yang telah go public. Kinerja dan prospek perusahaan yang baik dapat meningkatkan ekspektasi investor, sehingga investor akan bersedia melakukan investasi di perusahaan tersebut. Ekspektasi investor dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, tingkat kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham semakin besar. Sehingga, return yang diterima oleh investor juga akan semakin besar. Besarnya pengembalian atas investasi tersebut dapat memicu tingkat investasi di suatu perusahaan, karena investor lebih menyukai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi. (Husnan dan Pudjiastuti, 2006 : 5-6) Brigham dan Houston (2006 : 150) menyebutkan bahwa nilai perusahaan diukur dengan rasio nilai pasar (market value ratio) yang berhubungan dengan harga saham perusahaan terhadap laba, arus kas, dan nilai buku per saham. Salah satu rasio untuk mengukur nilai suatu perusahaan adalah dengan menggunakan rasio Price to Book Value (PBV). Rasio Price to Book Value merupakan perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Nilai buku dihitung sebagai hasil bagi antara pemegang saham dengan banyaknya saham yang beredar. (Utomo, 2009 : 16). Struktur Modal Van Horne dan Machowicz (2005 : 3) mengemukakan bahwa struktur modal adalah bauran atau proporsi pendanaan permanen jangka panjang suatu perusahaan yang diwakili oleh hutang, saham preferen dan ekuitas saham biasa. Dalam penelitian Yuliana, dkk (2013) menjelaskan bahwa teori struktur modal berkaitan dengan pengaruh perubahan struktur modal itu sendiri terhadap nilai perusahaan, dengan asumsi keputusan investasi dan kebijakan dividen konstan. Struktur modal yang optimal suatu perusahaan menurut Brigham dan Houston (2013 : 155) didefinisikan sebagai struktur yang akan memaksimalkan harga saham suatu perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui proporsi pendanaan perusahaan adalah dengan menggunakan rasio hutang. Debt to Total Asset (DAR) merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi rasio DAR, penggunaan hutang untuk kegiatan operasi perusahaan semakin besar. Namun, kreditur menyukai DAR yang rendah, yang artinya hutang perusahaan kecil dan semakin besar perlindungan terhadap kerugian yang ditanggung oleh kreditur jika terjadi likuidasi. Sedangkan pemegang saham cenderung menyukai leverage yang lebih tinggi karena dapat memperbesar laba perusahaan (Sudiyanto, 1997 : 34-40). Debt to Equity Ratio merupakan rasio lainnya untuk mengukur struktur modal perusahaan dengan membandingkan total hutang yang dimiliki oleh perusahaan dengan ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan. (Gayatri dan Mustanda, 2014) Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham. Afzal dan Rahman (2012) menyebutkan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah dikurangi laba ditahan. Perusahaan tidak membagikan dividen (laba ditahan) karena laba digunakan sebagai cadangan perusahaan. Apabila laba yang dihasilkan perusahaan besar, maka kemungkinan pemegang saham memperoleh dividen juga semakin besar. Van Horne dan Machowicz (2005 : 3) mengemukakan bahwa kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Akan tetapi, dengan menahan laba saat ini dalam jumlah yang lebih besar, berarti perusahaan memiliki lebih sedikit uang yang akan tersedia bagi pembayaran dividen saat ini. Jadi, aspek utama kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan penambahan laba ditahan perusahaan. Perusahaan harus menetapkan kebijakan dividen yang dapat memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Apabila perusahaan tidak memperoleh kesempatan investasi yang menguntungkan, lebih baik jika laba perusahaan didistribusikan kepada pemegang saham. Keputusan manajemen tersebut dapat menguntungkan perusahaan karena pemegang saham akan merasa diuntungkan dan akan tetap menanamkan dana investasinya pada perusahaan. Tingginya tingkat investasi mengindikasikan bahwa investor memiliki ekspektasi bahwa nilai perusahaan semakin baik (Utami, 2009 : 28) Rasio pembayaran dividen menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Rasio pembayaran dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio (DPR) dan Dividen Yield (DYR). Rasio pembayaran dividen digunakan untuk mengetahui berapa keuntungan yang diterima oleh pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan. Sudiyanto (1997 : 46) menjelaskan bahwa Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya pendapatan dividen dibagi laba per lembar saham yang didistribusikan kepada pemegang saham. Sedangkan rasio DYR merupakan rasio hasil dividen dapat diukur melalui perbandingan antara besarnya dividen yang dibagikan perusahaan per satu lembar saham dengan harga per satu lembar saham. Keputusan Investasi Pengertian investasi menurut Tandelilin (2010 : 2) adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh manfaat keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan investasi merupakan salah satu bagian dari fungsi manajemen keuangan suatu perusahaan. Menurut Van Horne dan Machowicz (2005 : 3) keputusan investasi merupakan hal yang paling penting dibandingkan dengan keputusan pendanaan dan kebijakan dividen ketika perusahaan ingin menciptakan nilai perusahaan. Namun, ada beberapa hal yang mendasar dalam proses keputusan investasi, yaitu pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko investasi. Semakin besar return harapan suatu investasi, maka semakin besar pula risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor. Gayatri dan Mustanda (2014) menyebutkan bahwa keputusan investasi dapat diproksikan dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER). PER menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham. PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan oleh investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan (Tandelilin, 2010 : 375). Price Earning Ratio juga mencerminkan pertumbuhan laba suatu perusahaan. Semakin tinggi PER, maka pertumbuhan laba yang diharapkan oleh investor semakin besar dan semakin besar tambahan wealth yang dinikmati oleh pemegang saham. Penelitian Terdahulu Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Variabel Hasil 1 Lihan Rini Puspo Wijaya, dkk 2010 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) Kebijakan dividen (X3) Keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2 Mokhamat Ansori dan Denica H.N 2010 Pengaruh Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index Studi pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) Kebijakan dividen (X3) Keputusan investasi keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan di Jakarta Islamic Index. Sedangkan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan di Jakarta Islamic Index. 3 Leli Amnah Rakhimsyah dan Barbara Gunawan 2011 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel Independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) Kebijakan dividen (X3) Tingkat suku bunga (X4) Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4 Leni Susanti 2011 Pengaruh keputusan investasi dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan manufaktur sektor industri dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Struktur kepemilikan (X2) Keputusan investasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan 5 Melanie Sugiharto 2011 Pengaruh Struktur Kepemillkan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Intervening Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Struktur kepemilikan (X1) Kepemilikan institusional (X3) Kebijakan dividen (X2) Variabel intervening : Kebijakan hutang Kepemilikan manajerial secara langsung berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan hutang sebagai variabel intervening; kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kebijakan hutang sebagai variabel intervening. 6 Arie Afzal dan Abdul Rahman 2012 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) Kebijakan dividen (X3) Keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 7 Gany Ibrahim Fenandar dan Surya Raharja 2012 Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) kebijakan dividen (X3) Keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan Keputusan pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai perusahaan 8 Johan Ruth Prapaska dan Siti Mutmainah 2012 Analisis pengaruh tingkat profitabilitas, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2009-2010 Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Profitabilitas (X1) Keputusan investasi (X2) Keputusan pendanaan (X3) kebijakan dividen (X4) Tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROA dan ROE, Keputusan investasi yang diukur dengan MBVA, dan Kebijakan Deviden yang diukur dengan DPR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Keputusan pendanaan yang diukur dengan DER berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan 9 Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti 2012 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009) Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) Kebijakan dividen (X3) keputusan investasi (PER) dan Keputusan pendanaan (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, variabel kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan investasi (LnPER), keputusan pendanaan (LnDER), dan kebijakan dividen (LnDPR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 10 Yulia Efni, dkk 2012 Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen : Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia) Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) kebijakan dividen (X3) Variabel intervening : Risiko perusahaan Keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan namun tidak berpengaruh pada risiko perusahaan, keputusan pendanaan hanya berpengaruh terhadap nilai perusahaan bila keputusan pendanaan mampu menurunkan risiko perusahaan, sedangkan kebijakan dividen dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan risiko perusahaan. 11 Umi Mardiyati, dkk 2012 Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010 Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Kebijakan dividen (X1) Kebijakan hutang (X2) Profitabilitas (X3) Variabel kontrol : Good Corporate Governance (X4) Kebijakan dividen (DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Kebijakan hutang berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai perusahaan. 12 Azhari Hidayat 2013 Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Kebijakan hutang (X1) Kebijakan dividen (X2) Kebijakan hutang berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. 13 Oktavina Tiara Sari 2013 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Keputusan investasi (X1) Keputusan pendanaan (X2) kebijakan dividen (X3) Keputusan investasi yang diukur dengan PER dan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV, sedangkan keputusan pendanaan (DER) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.. 14 Yuliana, dkk 2013 Pengaruh Struktur Modal dan Return On Equity (ROE) terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertanian di Bursa Efek Indonesia (Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011) Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Struktur modal (X1) ROE (X2) Secara simultan, struktur modal dan Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, namun secara parsial struktur modal tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan dan Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan 15 Andianto Abdillah 2014 Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2009-2012 Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Kebijakan dividen (X1) Keputusan hutang (X2) Profitabilitas (X3) Keputusan investasi (X4) Kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 16 Ni Luh Putu Rassri Gayatri dan I Ketut Mustanda 2014 Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan Variabel dependen : Nilai perusahaan (Y) Variabel independen : Struktur modal (X1) Kebijakan dividen (X2) Keputusan investasi (X3) Struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif signifkan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kerangka Pemikiran Husnan dan Pudjiastuti (2006 : 6) menyebutkan bahwa tujuan keputusan keuangan sebuah perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Nilai perusahaan digambarkan melalui harga pasarnya. Sehingga, bagi pemegang saham memaksimalkan harga saham menjadi salah satu tujuan yang penting bagi perusahaan. (Brigham dan Houston, 2006 :19) Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2013) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang perusahaan dan menjadi salah satu orientasi perusahaan selain maksimalisasi keuntungan. Investor mempunyai ekspektasi bahwa nilai perusahaan yang tinggi akan meningkatkan besarnya tingkat investasi di suatu perusahaan. Tingkat investasi yang dilakukan oleh investor juga berkaitan dengan bagaimana kondisi keuangan perusahaan. Investor dapat memperoleh informasi tentang bagaimana perusahaan melakukan pembiayaan dengan melihat struktur modal dan pembagian dividen. Gambar 1.2 Struktur Modal Kebijakan Dividen Keputusan Investasi Nilai Perusahaan H1 H3 H2 Kerangka Pemikiran Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Struktur Modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. H2 : Kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. H3 : Keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. METODE PENELITIAN Jenis dan Desain Penelitian Kuncoro (2007 : 14) menyebutkan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi yang berangkat dari data. Sehingga, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh struktur modal, kebijakan dividen, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Penelitian ini menggunakan data sekunder melalui data ringkasan kinerja perusahaan dan laporan keuangan perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data panel. Data panel merupakan gabungan dari data time series dan data cross section. Sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori perusahaan syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2013. Daftar Efek Syariah (DES) merupakan kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK. Karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, maka perusahaan yang masuk kategori Daftar Efek Syariah dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah tanpa bertentangan dengan prinsip syariah. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Suharsimi (2010 : 173) menjelaskan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari obyek suatu penelitian. Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2013, sehingga populasi penelitian ini adalah perusahaan perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2011-2013. Menurut Kuncoro (2007 : 22) sampel merupakan suatu himpunan bagian dari unit populasi yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian harus mencerminkan karakteristik suatu populasi yang sedang diteliti (Sudjana, 2005 : 6). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan-pertimbangan tertentu (Suharsimi, 2010 : 183). Berdasarkaan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel penelitian harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : Perusahaan yang secara konsisten terdaftar di Daftar Efek Syariah pada tahun 2011-2013 Perusahaan yang mengeluarkan ringkasan kinerja dan laporan keuangan perusahaan secara teratur pada tahun 2011-2013 Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen pada tahun 2011-2013 Perusahaan yang memiliki data keuangan yang lengkap selama tiga tahun berturut-turut. Variabel Penelitian Suharsimi (2010 : 161) menyebutkan bahwa variabel penelitian sebagai obyek suatu penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Independent Variable / Variabel Bebas (X) Struktur Modal (X1) Yuliana, dkk (2013) menyebutkan bahwa teori struktur modal berkaitan dengan pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai suatu perusahaan. Apabila perubahan struktur modal tidak mengubah nilai perusahaan, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik. Struktur modal terbaik adalah struktur modal yang mampu mengubah nilai perusahaan. Struktur modal dapat diukur dengan menggunakan Debt to Total Aset (DAR) dan Debt to Total Ratio (DER). Riyanto (2010 : 33) DAR menunjukkan berapa bagian aktiva perusahaan yang digunakan untuk menjamin hutang perusahaan. DER merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas perusahaan. (Gayatri dan Mustanda, 2014) Kebijakan Dividen (X2) 𝐷ividend Payout Ratio (DPR)= 𝐷ividend Yield Ratio (DYR)= Menurut Efni, dkk (2012) kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan komposisi laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Pembayaran dividen yang semakin tinggi menunjukkan prospek yang bagus bagi perusahaan sehingga memperoleh respon positif dari investor untuk membeli saham, sehingga nilai perusahaan semakin tinggi. Kebijakan dividen dapat diukur dengan Dividend Yield Ratio (DYR) dan Dividend Payout Ratio (DPR). Rasio ini diukur dengan rumus sebagai berikut : Keputusan Investasi (X3) Price Earning Ratio (PER)= Investasi menurut Tandelilin (2010 : 2) adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh manfaat keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan investasi merupakan bagian dari fungsi manajemen keuangan. Gayatri dan Mustanda (2014) menggunakaan Price Earning Ratio (PER) sebagai proksi dari keputusan investasi. PER menunjukkan perbandingan antara harga saham ketika closing price dengan laba per lembar saham. (Wijaya, dkk, 2010) Dependent Variable / Variabel Terikat (Y) Nilai Perusahaan Nilai perusahan menurut Sari (2013) didefinisikan sebagai nilai pasar. Nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur, dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan yang tercermin pada nilai pasar saham. Nilai pasar dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi Price to Book Value (PBV). (Afzal dan Rahman, 2012 : 40) Price to Book Value (PBV)= Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan jenis data panel. Sehingga, metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Menurut Suharsimi (2010 : 276), pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi dapat diperoleh dari catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Sehingga, penelitian ini menggunakan rasio keuangan yang terdapat di ringkasan kinerja perusahaan dan laporan keuangan perusahaan dengan internet, artikel, jurnal dan buku-buku pustaka sebagai referensi untuk mendukung penelitian. Uji Asumsi Klasik Menurut Ghozali dalam Yuliana, dkk (2013) pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian. Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat Multikolonieritas dan Heteroskedastisitas serta memastikan bahwa data terdistribusikan secara normal. Uji asumsi klasik terdiri dari 4 pengujian, yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi. (Kuncoro, 2007 : 89) Uji Normalitas Kuncoro (2007 : 94) uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Penelitian ini akan menggunakan grafik normal propablility plot dan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pada grafik normal propablility plot garis akan menggambarkan data sesungguhnya dengan mengikuti garis diagonalnya. Sedangkan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) akan menunjukkan data terdistribusi normal atau tidak ketika nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari α = (0,05). (Ghozali, 2011 : 160-165) Uji Multikolonieritas Kuncoro (2007 : 98) Multikolonieritas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Menurut Ghozali (2011 : 105) uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Nilai yang digunakan untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≥ 0.10. Jika nilai Tolerance ≥0.10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 0.10 maka tidak terdapat multikolonieritas antar variabel bebas. Uji Heteroskedastisitas Hanke & Reitsch dalam Kuncoro (2007 : 96) Heteroskedastisitas muncul apabila terjadi kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Menurut Ghozali (2011 : 139) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Heteroskedastisitas dalam regresi dapat uji dengan menggunakan beberapa cara. Penelitian ini mengunakan uji statistik yaitu Uji Glejser. Jika variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 % maka model regresi tidak mengandung adanya Hetroskedastisitas. Uji Autokorelasi Kuncoro (2007 : 90) masalah autokorelasi terjadi karena adanya kesalahan atau residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah Uji Durbin Watson (DW Test) dengan signifikansi 5%. Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah : Bila nilai dw (>) dari batas atas (dU), maka koefisien autokorelasi = 0. Artinya tidak ada autokorelasi positif. Bila nilai dw (<) dari batas bawah (dL), maka koefisien autokorelasi (>) 0. Artinya ada autokorelasi positif. Bila nilai dw terletak diantara batas atas (dU) dan batas bawah (dL), maka tidak dapat disimpulkan. Teknik Analisis Data Suharsimi (2010 : 278) menyebutkan analisis data merupakan kegiatan mengolah data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data melalui metode analisis yang telah dipilih dan kemudian menginterpretasikan hasil dari analisis data tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan pengujian hipotesis (uji statistik F dan uji statistik t) dan koefisien determinasi (uji R2). Analisis Regresi Linier Berganda Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah : Keterangan : PBV = Nilai perusahaan yang diproksikan melalui PBV α = Konstanta ß = Koefisien regresi masing-masing variabel independen DAR dan DER = Struktur Modal diproksikan melalui DAR dan DER DPR dan DYR = Kebijakan Dividen diproksikan melalui DPR dan DYR PER = Keputusan Investasi diproksikan melalui PER e = error Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis pada penelitian ini akan menggunakan Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) dan Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t). (Ghozali, 2011 : 98) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2011 : 98), Uji Statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji Statistik F dapat dilihat melalui nilai signifikansi F pada output hasil analisis regresi dengan program SPSS (Pratama, 2013). Menurut Ghozali (2011 : 98), kriteria pengambilan keputusan pada Uji Statistik F adalah : Jika nilai F > 4 pada tingkat kepercayaan 5%, maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali (2011 : 99) variabel independen secara individual akan mempengaruhi variabel dependen jika jumlah degree of freedom (df) ≥ 20 dan derajat kepercayaan 5% atau nilai t hasil perhitungan > nilai t tabel. Koefisien Determinasi Ghozali (2011 : 97) menyebutkan bahwa koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur kemampuan model menjelaskan variasi variabel bebas. Nilai koefisien determinasi terletak diantara nol dan satu. Apabila nilai R2 kecil (mendekati nol) berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai R2 mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Andianto.2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI periode 2009-2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Afzal, Arie dan Abdul Rohman. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, Volume.1, No.2. Hal 1-9. Ansori, Mokhamat dan Denica D.N. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index studi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis Manajemen, Volume. 4, No. 2. Hal 153-157. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Fundamentals Of Financial Management Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku kedua. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2013. Dasar-dasar manajemen Keuangan Essentials of Financial Management. Buku Kedua. Edisi Kesebelas. Jakarta : Salemba Empat. Efni, dkk. 2012. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen : Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Terakreditasi SK Dirjen Dikti No.66/dikti/kep/2011. hal 128-141. Fenandar, Gany Ibrahim dan Surya Raharja. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of Accounting, Volume.1, No.2. Hal 1-10. Gayatri, Ni Luh Putu Rassri dan I Ketut Mustanda. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Volume.3, No.6. Hal 1700-1718. Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hidayat, Azhari. 2013. Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011). Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Jakarta : UPP STIM YKPN Indriyo. 1984. Manajemen Keuangan. Edisi pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Keown, Arthur J, dkk. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku kedua. Edisi Pertama.Jakarta : Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi ketiga. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Mardiyanti, Umi, dkk. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Volume. 3, No. 1. Hal 1-17. Ningsih, Putri Prihatin dan Iin Indarti. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis, Volume.1, No. 1. Hal 1-23. Prapaska, Johan Ruth dan Siti Mutmainah. 2012. Analisis Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2010. Diponegoro Journal of Accounting, Volume.1, No.1. Hal 1-12. Pratama, Sintoni Adi. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada 50 Perusahaan dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Jurusan Manajemen. Universitas Negeri Semarang. Rakhimsyah, Leli Amnah dan Barbara Gunawan. 2011. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi, Volume. 7, No.1. hal 31-45. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Sari, Oktavina Tiara. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Management Analysis Journal, Volume. 2 No. 2. Hal 1-7. Sudiyanto, Bambang. 1997. Manajemen Keuangan 1. Semarang : STIE Stikubang Semarang. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Edisi Keenam. Bandung : PT. Tarsito Bandung. Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Volume. 3, No. 1. Hal 1-25. Susanti, Leni.2011. Pengaruh Keputusan Investasi dan Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi, Volume.3, No.2. Hal 1-8. Suseno, Irwin. 2012. Faktor-faktor Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi. Universitas Negeri Semarang. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Kanisius. Utami, Zenni. 2009. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Go Public. Jurusan Akuntansi. Universitas Negeri Semarang. Van Horne, James C dan John M. Machowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku Pertama . Edisi Keduabelas. Jakarta : Salemba Empat. Wijaya, Lihan Rini Puspo, dkk. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Universitas Jenderal Soedirman Purwokwerto. Yuliana. 2013. Pengaruh Struktur Modal dan Return On Equity (ROE) terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Pertanian di Bursa Efek Indonesia (Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi S1-STIE MDP. 18