KONSEP DASAR ANTENATAL CARE
A. Pengertian
ANC adalah Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim. ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Guttmacher, 2007)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan. (Depkes RI, 1996)
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik. (Hanifa Wiknjosastro,
SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan. (pada beberapa kepustakaan disebut sebagai
Prenatal Care)
B. Tujuan
Pengawasan : Kesehatan Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi
kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)
Menyiapkan persalinan well born baby dan well health mother
Mempersiapkan pemeliharaan bayi & laktasi
Mengantarkan pulihnya kesehatan Ibu optimal
Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri
selama kehamilan.
Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan social
(Kusmiyati, et al., 2008).
C. Bukti Kehamilan
1. Presumtif
Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada
yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu
kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang
pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi. Selain itu didapatkan
tanda-tanda lain yaitu :
Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan.
Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan).
Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan
mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh
hormon estrogen dan progesterone
Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama.
Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi
kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah
perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol
mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil
Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang
disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula
darah yang rendah
Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang
disebabkan oleh peningkatan hormone
Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat
melalui saluran pencernaan
Perubahan mood karena pengaruh hormone.
Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi
(melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan).
Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari
darah haid, dan tidak berlangsung lama
Tanda Chadwiek’s
Quickening
2. Probabilitas
Pertumbuhan & perubahan uterus
Uterus akan mengalami perubahan pada ukuran, bentuk, dan konsistensi.
Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globular.
Tanda Hegar’s
Tanda Hegar diketahui melalui pemeriksaan bimanual pada usia kehamilan 68 minggu. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan konsistensi rahim, terutama
pada bagian isthmus uteri teraba lunak.
Ballotement
Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya air ketuban pada
bulan keempat dan kelima, maka jika rahim didorong dengan sekonyongkonyong atau digoyangkan, janin akan melenting di dalam rahim.
Braxton hick’s
Adanya kontraksi selama kehamilan
Piscaseck
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat
dengan implantasi plasenta.
Goodell’s
Tanda Goodell’s diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Pada pemeriksaan
ini serviks akan terasa lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat
memberikan dampak ini.
Chadwick
Pada pemeriksaan ini didapatkan warna selaput lendir vulva dan vagina
terlihat menjadi ungu karena hipervaskularisasi.
McDonald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan
bergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.
Perubahan Abdomen
o Pembesaran abdomen
o Striae Gravidarum
o Pigmentasi pada linea nigra
Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Walaupun pada pemeriksaan ini hasilnya positif, kemungkinan positif
palsu tetap ada.
3. Tanda Absolute
Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan janin
secara jelas dan hal-hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang
lain.
Teraba bagian-bagian janin. Palpasi yang dilakukan sudah dapat diraba bagianbagian dari janin.
Mengidentifikasi posisi janin, pemeriksa yang berpengalaman juga bisa
membedakan antara pergerakan tangan dan kaki.
Terlihat atau teraba gerakan janin
DJJ (denyut jantung janin) sudah dapat didengar. DJJ dapat didengar dengan
stetoskop Laenac, kardiotokografi, dan Doppler. Teknik auskultasi yang
dilakukan dengan benar dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi seperti bising tali
pusat, bising uterus, dan nadi ibu.
Pemeriksaan dengan USG terlihat kerangka janin.
D. Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis pada masa kehamilan
1. Trimester I
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala
yang berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
1. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih.
2. Masalah gastrointestinal
Mual dan muntah(4-6 minggu)
morning sickness
anoreksia
Saliva berlebihan
Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
3. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
4. Perubahan janin
Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
5. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
6. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-olah jari-jari
yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada didalam, hal ini sebabkan
oleh bertambahnya jumlah pembuluh darah pada rahim.
7. Traktus urinarius
Kehamilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih
sehingga didapatkan ibu sering kencing
8. Kardiovaskuler
Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus posisi
jantung pada bagian kiri atas
Kardiak output
Denyut jantung meningkat
Nadi meningkat ± 10-15 x /meni
Filtrasi ginjal meningkat
transportasi oksigen meningkat
9. Uterus
Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10 cc
Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
Ismus hipertropi, panjang, lunak
10. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
11. Vagina
Peningkatan vaskularisasi
Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
12. Respirasi
Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon
dioksida dari janin ke ibu
Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
13. Muskuluskeletal
Relaksasi persendian
Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
Perubahan postural
Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang
belakang
Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong
kedepan
14. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma,
linianigra dan strie gravidalum
2. Trimester II
Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
Dinding uterus tipis dan lunak
Fetus dapat di palpasi pada abdomen
Uterus jadi bentuk ovale
Adanya kontraksi” braxson his”
2. Servik
Uerus memanjang
Adanya mucous plag
Sel otot hipertropi
Kelenjar serviks aktif
3. Vagina
Sel otot hipertropi
Mukosa tebal
Adanya lorchea
PH asam : 3,5-6,0
4. Payudara
Duktus dan alveoli hipertropi
Areola dan putting membesar
Mulai ada sekresi kolostrum
5. Sistem kardiovaskuler
Volume darah meluas
Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah
merah
Output meningkat 30-50 %
Stroke volume meningkat
Tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
6. Sistem respiratory
Oksigen dalam darah meningka
Pernafasan lebih dalam
Volume darah stabil
Kebutuhan oksigen meningkat
Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak
nafas
7. Sistem Urinary
Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
Edema fisiologis pada kandung kemih
frekuensi berkemih menurun
Dilatasi ginjal dan ureter
Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
Aliran plasma renal meningkat
Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam
air meningkat
8. Sistem muskulus keletal
Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis
fisiologis
Kram pada kaki
9. Sistem integumen
Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perineum
Adanya linianigra
Vaskuler adanya palmar eritema
Rambut menjadi lebih halus
Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
10. Sisten gastrointestinal
Mulut dan gigi : Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
Esofagus dan gaster
Kapasitas lambung menurun
Sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun
Liver
Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin
Pankreas
Intestinal
Pengosongan lambung meningkat
Absorbsi nutrien dan air meningkat
11. Sistem endokrin
Pituitary
Sekresi
hormon
luteinising
dan
folikel
stimulating
Prolaktin meningkat
Tiroid
Vaskularisasi meningkat
Meningkatnya T3 dan T4
BMR meningkat
Paratiroid
Hiperplasia, sekresi hormon meningkat
Adrenal
Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat
Level kortisol meningkat
Level aldesteron meningkat
hormon
Plasenta
Fungsi utuh dan komplek
Perubahan Psikologis
1. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
2. Penerimaan terhadap kehamilan
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
3. Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
4. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
5. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
6. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan
janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
7. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
8. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain
3. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu )
Perubahan fisiologis
1. System reproduksi
Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa.
Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
2. Sistem kardiovaskuler
COP meningkat 40 %
volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
HR meningkat 15 kali/menit
Stroke volume meningkat
Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan
masalah jantung
3. Sistem pernafasan
Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
Iga-iga ekspansi
Kebutuhan oksigen meningkat
4. Sistem perkemihan
Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
Frekwensi miksi meningkat
Kosentrasi albumin plasma menurun
5. Sistem musculoskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
6. Sistem integumen
Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
Rambut tipis dan rontok
Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
7. Sistem gastrointestinal
Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitive
Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
8. Sistem endokrin
Pituitari : Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
Tiroid : BMR meningkat
Plasenta : Fungsi maksimal
Perubahan Psikologis Ibu
1. Penerimaan terhadap janin meningkat
2. Fantasi terhadap perubahan peran
3. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
4. Fokus perhatian pada persalinan
5. Menaruh perhatian pada persalinan
Perubahan Psikologis Ayah
1. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
2. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
E. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar
minimal “7T” yang terdiri dari:
Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar.
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu
hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul,
2006). Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi
<145cm perlu diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan
pada saat persalinan (Depkes RI, 1998).
Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar.
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk
melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. Tekanan darah
tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila
tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan
jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami
preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat diatasi maka akan menjadi eklamsi
(Mufdlillah, 2009).
Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara dini
terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus
uteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa,
janin ganda atau hidramnion (Nadesul, 2006)
Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal).
Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus.
Antigen Interval
(selang
waktu Lama
%
minimal)
perlindungan
perlindungan
TT1
Pada kunjungan antenata pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun *
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/seumur hidup
99
Ket : * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum) sumber: (Prawirohardjo, 2006).
Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap
hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg)
dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena
dapat mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2006).
Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine,
gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi
tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis,
cacingan dan thalasemia. (Meilani, et al., 2009).
Temu wicara (konseling).
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam
hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya kehamilan dan janin
sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan
selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Meilani, et al., 2009).
F. Penatalaksanaan Ibu Hamil
Secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut (Saifudin, 2006.
Informasi yang dapat diberikan
Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.
Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga karena
selama kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan tinggi serat.
Pemakian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau enaga
medis lainnya.
Wanita perokok atau peminum alkohol harus menghentikan kebiasaannya.
Suami perlu diberi pengertian tentang keadaan istrinya yang sedang hamil.
G. Pemeriksaan Kehamilan
Pada wanita dengan haid terlambat dan diduga hamil. Ditanyakan hari pertama haid
terakhir (HPHT). Taksiran partus dapat ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus haidnya
teratur + 28 hari dengan menggunakan rumus Naegele. Bila HPHT tidak diketahui, usia
kehamilan ditentukan dengan cara :
TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg
DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg
DJJ (+) dg fetoscop 20 mgg
Quickening 20 mgg
USG
Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
Hari + 7
Bulan (1-3) + 9,
B (4-12) – 3
Tahun (1-3) + 0,
T (4-12) + 1
Perhitungan Taksiran Berat Janin
TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr
TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr
Frekuensi Kunjungan
Kunjungan I (12-24 minggu)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium,
antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE
Kunjungan II (28-32 minggu)
Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara dan
senam hamil), vaksin TT I
Kunjungan III (34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II
Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg)
Anamnesis , perawatan payudara dan persiapan persalinan
H. Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan umum, status
gizi dan tanda vital. Pada mata dinilai ada tidaknya konjungtiva pucat, sklera ikterik,
edema kelopak mata, dan kloasma gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi
lokal. Periksa pula jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara lengkap.
I. Pemeriksaan Obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Sebelum pemeriksaan
kosongkan kandung kemih. Kemudian ibu diminta berbaring terlentang dan pemeriksaan
dilakukan di sisi kanan ibu.
J. Pemeriksaan luar
Lihat apakah uterus berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi, harus ditunggu
sampai dinding perut lemas agar dapat diperiksa dengan teliti. Agar tidak terjadi kontraksi
dinding perut akibat perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa, sebelum palpasi kedua
tangan pemeriksa digosokkan dahulu. Cara pemeriksaan yang umum digunakan cara
Leopold yang dibagi dalam 4 tahap.
Pada pemeriksaan Leopold I, II, dan III pemeriksa menghadap ke arah muka
ibu, sedangkan pada Leopold IV ke arah kaki.
Pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga usia
kehamilan dapat diketahui. Selain secara anatomi, tinggi fundus uteri dapat
ditentukan dengan pita pengukur. Bandingkan usia kehamilan yang didapat
dengan hari pertama haid terakhir. Selain itu, tentukan pula bagian janin pada
fundus uteri: Kepala teraba sebagai benda keras dan bulat, sedangkan bokong
lunak dan tidak bulat.
Dengan pemeriksaan Leopold II ditentukan batas samping uterus dan posisi
punggung pada bayi letak memanjang. Pada letak lintang ditentukan kepala.
Pemeriksaan Leopold III menentukan bagian janin yang berada di bawah.
Leopold IV selain menentukan bagian janin yang berada di bawah, juga bagian
kepala yang telah masuk pintu atas panggul (PAP). Bila kepala belum masuk
PAP teraba balotemen kepala.
Dengarkan DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop monoaural atau
doppler. Dengan stetoskop monoaural BJJ terdengar pada kehamilan 18-20
minggu, sedangkan dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu.
Dari pemeriksaan luar diperoleh data berupa usia kehamilan, letak janin, persentase
janin, kondisi janin, serta taksiran berat janin.
K. Pemeriksaan Dalam
Siapkan ibu dalam posisi-litotomi lalu bersihkan daerah vulva dan perineum
dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina apakah terdapat luka, varises, radang,
atau tumor. Selanjutnya lakukan pemeriksaan inspekulo. Lihat ukuran dan warna porsio,
dinding, dan sekret vagina. Lakukan pemeriksaan colok vagina dengan memasukan
telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor atau pembesaran kelenjar di liang vagina.
Periksa adanya massa di adneksa dan parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran
uterus serta periksa konsistensi, arah, panjang, porsio, dan pembukaan servik. Pemeriksaan
dalam ini harus dilakukan dengan cara palpasi bimanual.
Ukuran uterus wanita yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada
kehamilan 8 minggu sebesar telur bebek, 12 minggu sebesar telur angsa, dan 16 minggu
sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa.
L. Pemeriksaan Panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36 minggu karena
jaringan dalam rongga panggul lebih lunak, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.
Masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam liang vagina. Arahkan ujung kedua jari ke
promontorium, coba untuk merabanya. Bila teraba, tentukan panjang konjugata diagonalis.
Dengan ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan sejauh mungkin, tentukan
bagian yang teraba. Raba lengkung sakrum dan tentukan apakah spina iskiadika kiri dan
kanan menonjol ke dalam. Raba dinding pelvik, apakah luruh atau konvergen ke bawah
dan tentukan panjang distansia interspinarum. Arahkan bagian palmar jari-jari tangan ke
dalam simfisis dan tentukan besar sudut yang dibentuk antara os pubis kiri dan kanan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
A. Pengkajian
1. Aktifitas dan istirahat
Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu pertama.
Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan akhir
Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
darah
varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester III
Episode sinkope
2. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
Body image rendah
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
Peningkatan frekuensi berkemih
Peningkatan berat jenis urin
Timbulnya hemoroid
4. Makanan dan Cairan
Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada trimester II
&III
Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi perdarahan
Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
Glukus dan edema
5. Nyeri dan Ketidaknyamanan
Kram kaki
Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
Nyeri punggung
6. Pernafasan
Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
Frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi uterus
Pernafasan thorakal
7. Keamanan
Suhu tubuh 36 – 37ºC
DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8. Sexualitas
Berhentinya menstruasi
Perubahan respon / aktifitas seksual
Leukhorea
Peningkatan secara progresif ukuran uterus
Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areol
Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi, strie
gravidarum
Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9. Interaksi social
Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional
10.
Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap anak, dan
keadaan ekonomi.
11.
Pemeriksaan Diagnostik
DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal.
Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
B. Diagnosa Keperawatan dan Nursing Care Plan
i. Trimester I
Diagnosa
Tujuan
Rencana tindakan keperawatan
Rasional
keperawatan
Ketidakseimbangan
Status nutrisi klien a) Timbang BB sesuai indikasi. Pastikan a) Kelebihan
nutrisi: Kurang dari seimbang
dengan
berat badan pregravid biasanya
atau
penurunan
BB
menetap
menunjukkan bahwa masukan kalori tidak
kebutuhan tubuh b/d kriteria:
b) Monitor intake klien.
mual muntah
c) Berikan makanan dalam porsi kecil b) Mendapatkan banyaknya masukan makanan
1.
2.
BB stabil.
Turgor kulit
membaik.
3.
makanan
meningkat.
adekuat.
tapi sering dan sajikan dalam keadaan
hangat.
dibandingkan kebutuhan hariannya.
c) Membantu meningkatkan nafsu makan dan
Intake d) Anjurkan klien menjaga kebersihan
mulutnya.
mencegah kembung.
d) Meningkatkan nafsu makan.
e) Atur lingkungan yang tenang dan e) Membantu keadekuatan intake makanan dan
bersih selama makan.
f) Pasang
sonde
jika
cairan jika peroral tidak memungkinkan.
perlu,
dengan f) Untuk mempertahankan posisi dlm keadaan
menggunakan teknik bersih.
g) Observasi keadaan sonde.
h) Lakukan aspirasi pada sonde sblm
pemberian makan.
i) Posisikan kepala klien lebih tinggi dari
kaki.
baik
g) Untuk mengetahui adanya residu dan fungsi
pencernaan.
h) Memudahkan
meningkatkan
pengosongan
absorbsi.
lambung,
Gangguan
meningkatkan kemungkinan regurgitasi.
dpt
j) Pantau masukan dan haluaran.
k) Berikan
nutrisi
i) Mengidentifikasi
parenteral
sesuai
indikasi
ketidakseimbangan,
memungkinkan intervensi dini.
j) Nutrisi parenteral memenuhi kebutuhan kalori
dan zat lain yg diperlukan tbh sehg tercapai
keseimbangan nutrisi
Resiko
kekurangan Klien
a) Auskultrasi denyut jantung janin
volume cairran b/d mengkonsumsi
muntah
cairan
dengan
b) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau
muntah
a) Adanya denyut jantung memastikan adanya
janin bukan mola hidatidosa
b) Memberikan data berkenaan dengan semua
jumlah yang sesuai c) Tinjau ulang riwayat kemungkinan
kondisi.
setiap hari
masalah medis lain. (Misalnya uklus,
Gonadotropin Korionik (HCG), perubahan
peptikum, gastritis, kolesistisis)
matabolisme
d) Kaji suhu dan turgor kulit, membran
mukosa, TD, suhu, masukan haluaran
e) Anjurkan
peningkatan
masukan
minuman bikarbonat makan enam kali
Hormon
dan
penurunan
memperberat
mual dan
muntah pada trisemester pertama.
dalam
mengenyampingkan
penyebab lain. Untuk mengatasi masalah
khusus dalam mengidentifikasi intervensi
sehari dengan jumlah yang sedikit dan d) Indikator
makanan tinggi karbohidrat
kadar
karbohidrat
motilitas gastric
c) Membantu
dan berat jenis urine.
Peningkatan
dalam
membantu
untuk
mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi
e) membantu dalam meminimalkan mual/muntah
dengan menurunkan keasaman lambung.
Kurang pengetahuan Klien menunjukkan a) Buat hubungan saling percaya antara a) Memberikan informasi dan meningkatkan
b/d
kurang perilaku perawatan
perawat – klien
hubungan saling percaya
pemahaman terhadap diri sendiri
b) Klarifikasi kesalah pahaman
kehamilan.
c) Tentukan
derajat
b) Ketakutan
motivasi
untuk
belajar
biasanya
kesalahpahaman
timbul
dari
dan
dapat
informasi
mengganggu pembelajaran selanjutnya.
d) Perrtahankan sikap terbuka terhadap c) Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar
keyakinan pasangan
tersebut jelas.
e) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan d) Penerimaan penting untuk mengembangkan
rasional dari intervensi
dan mempertahankan hubungan.
e) Menguatkan
hubungan
antara
pengkajian
kesehatan dan hasil positif ibu/bayi.
Resiko cidera pada Klien menunjukkan a) Diskusikan pentingnya kesejahteraan a) Kesejahteraan
janin b/d kelemahan prilaku
fisik
yang
meningkatkan
kesehatan
ibu
b) Anjurkan
diri
sendiri dan janin.
berhubungan
klien
untuk
melakukan
latihan secukupnya
c) Anjurkan
klien
janin
dengan
secara
langsung
kesejahteraan
ibu,
khususnya selama trisemester pertama
b) Karena aktivitas keras dapat menurunkan
untuk
melakukan
hubungan seks yang lebih aman seperti
pemakaian kondom
d) Catat masukan protein
aliran darah ke uterus. Takikardia sementara,
kemungkinan hiperkemia janin.
c) Untuk
mengurangi
terjadinya
penyakit
hubungan seksual
e) Berikan informasi untuk menghindari d) Masukan protein penting untuk perkembangan
kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi Rubella
jaringan otak janin
e) Pemajanan dapat mempunyai efek negative
f) Anjurkan
penghentian
penggunaan
tembakau
pada perkembangan janin, khususnya pada
trisemester I
f) Merokok mempengaruhi sirkulasi plasenta
ii. Trimester II
Diagnosa
Tujuan
Rencana tindakan keperawatan
Rasional
keperawatan
Gangguan
citra Klien
a) Kaji sikap terhadap kehamilan
tubuh b/d persepsi mengungkapkan
perubahan biotik
penerimaan/adaptasi
bertahap
b) Berikan informasi tentang kenormalan
perubahan
a) Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh
telah tampak efek-efek yang tampak, kloasma,
strial, jerawat, perubahan emosi
untuk c) Anjurkan gaya dan sumber-sumber b) Informasi
mengubah
konsep
yang tersedia dari pakaian saat hamil
dapat
membantu
klien
memahami/menerima apa yang terjadi
c) Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian
diri.
yang akan meningkatkan penampilan klien
untuk kerja dan melakukan aktivitas yang
menyenangkan
Ketidakefektifan
Klien
pola nafas
penurunan
b) Anjurkan sering istirahat
terjadi pada kira-kira 60 % klien prenatal,
frekuensi/beratnya
c) Anjurkan menggunakan posisi semi
meskipun kapasitas vital meningkat. Fungsi
keluhan.
melaporkan a) Kaji status pernapasan
fowler untuk duduk
d) Kaji Ht / Hb
a) Menentukan
luas/beratnya
masalah
yang
pernapasan diubah saat kemampuan diafragma
untuk turun pada inspirasi. Berkurang oleh
pembesaran ulkus.
b) Menurunkan
kemungkinan
gejala-gejala
pernapasan yang disebabkan kelebihan
c) Pengubahan
posisi
tegak
meningkatkan
ekspansi paru.
d) Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu
ke 24 –
32 mengencerkan kadar
Hb.
Mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa O2.
Kurang pengetahuan Klien
(kebutuhan belajar)
a) Tinjau
mendemonstrasikan
ulang
mengakibatkan
kesejahteraan.
yang
yang a) Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang
diharapkan selama trisemester II
perilaku perawatan b) Lakukan
diri
perubahan
/
lanjutkan
terjadi
program
penyuluhan
c) Identifikasi
tanpa
memperhatikan
apakah
perubahan diharapkan atau tidak.
b) Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila
kemungkinan
resiko
kesehatan individu
klien belum melihat sebelumnya, informasi
bermanfaat pada saat ini
d) Diskusikan adanya obat-obatan yang c) Membantu mengingatkan / informasi untuk
mungkin diperlukan untuk mengontrol
atau mengatasi masalah medis
klien tentang potensial situasi resiko tinggi.
d) Membantu dalam memilih tindakan karena
kebutuhan
harus
ditekankan
kemungkinan efek berbahaya pada janin.
pada
iii. Trimester III
Diagnosa
Tujuan
Rencana tindakan keperawatan
Rasional
keperawatan
Kenyamanan
Klien
melakukan a) Kaji
aktivitas
perawatan
diri
untuk
dengan
tepat
secara
terus-menerus a) Data dasar terbaru untuk merencanakan
ketidaknyamanan. Klien dan metode
untuk mengatasinya
b) Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus
mengurangi b) Kaji status pernapasan klien
ketidaknyamanan
perawatan
menekan diafragma, mengakibatkan dispnea.
c) Perhatikan adanya keluhan ketegangan
Khususnya pada multigravida yang tidak
pada punggung dan perubahan cara
mengalami kelegaan dengan ikatan antara ibu
jalan, anjurkan memakai sepatu hak
dan bayi dalam kandungan
c) Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh
rendah
d) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan
pengaruh hormon pada sambungan pelvis dan
tekanan pada daerah kandung kemih
perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
pembesaran uterus.
d) Pemberian uterus trisemester III menurunkan
kapasitas kandung kemih,
mengakibatkan
sering berkemih
Cedera; resiko tinggi Klien
a) Pantau TTV, periksa hipertensi
terhadap ibu
b) Dapatkan kultur vagina
mengungkapkan
pemahaman tentang c) Tinjau
ennin-faktor
resiko
kelahiran
ulang
kebutuhan
a) Berbagai
derajat
masalah
kardiovaskular
terjadi pada detensi natrium/air secara negative
terhadap
mempengaruhi ginjal sirkulasi uterus, dan
fungsi ssp
individu
potensial
yang d) Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu b) Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati
ke 28
menciptakan ketidaknyamanan berat pada
e) Berikan pengawasan ketat dan terusmenerus terhadap klien diabetik
klien
c) Mencegah infeksi neonatus selama proses
kelahiran
d) Mendeteksi
anemia
dengan
hipoksemia/anoksia potensial pada klien dan
janin
e) Wanita paling cenderung terhadap terhadap
masalah trisemester III yang berhubungan
dengan asupsi plasenta, ISK, lahir mati,
penuaan plasenta dan ketoasidosis
Perubahan
eliminasi urine
pola Klien
mengungkapkan
a) Berikan
info
tentang
berkemih
perubahan a) Membantu
klien
memahami
perubahan
fisiologi dari frekuensi berkemih.
pemahaman tentang b) Anjurkan pada klien untuk melakukan b) Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi
kondisi
posisi miring kiri saat tidur
bagian yang mengalami oedema.
c) Anjurkan klien untuk menghindari c) Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom
posisi tegak atau
d) Berikan
info
vena kava dan menurunkan aliran ke vena
tentang
menggunakan diuretik
bahaya d) Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat
menurunkan
regulator
ennin-angiotensin-
aklosteron dari kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aprianawati dan Sulistyorini. 2003.
Kecemasan
Ibu
Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan
Hamil
Menghadapi
Kelahiran
Anak.
http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf. Diakses tanggal 25 September
2014.
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.
Doenges. E. Marillin. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC:
Jakarta
Manuaba. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Rusari (2008). http://farms-area.blogspot.com/2008/08/askep-ibu-hamil.com. diakses pada
tanggal 29 September 2014