Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Rangkuman Patofisiologi Obat Dalam Tubuh Manusia (Desti Meilina 1933012)

RANGKUMAN Disusun Oleh: Nama : Desti Meilina Nim : 1933012 Prodi : S1 Ilmu Keperawatan Dosen Pengampu : Ns.Dheni Koerniawan, S.Kep, M.Kep UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS PALEMBANG FAKULTAS ILMU KESEHATAN TAHUN AJARAN 2019/2020 Konsep patofisiologi obat dalam tubuh manusia Konsep farmakokinetik Farmakokinetik mempelajari tentang proses apa yang akan dialami oleh obat didalam tubuh. Farmakokinetik berkaitan dengan absorbsi, distribusi,biotransformasi dan ekskresi obat. Faktor-faktor ini dirangkai dengan dosis,penentukan konsentrasi suatu obat pada tempat kerjanya,dan penentuan intensitas efek suatu obat sebagai fungsi dari waktu. Farmakokinetik berkaitan dengan konsentrasi obat dalam cairan dan jaringan tubuh dan bagaimana variabel-variabel mempengaruhi konsentrasi obat yang bervariasi dengan waktu. Tempat kerja enzim,reseptor, protein lain,organ,jenis sel, komponen membran, asam nukleat yang spesifik ditempat terjadinya permulaan interaksi molekular antara obat dan unsur pokok tubuh yang menghasilkan respons terapi. Absorbsi Absorbsi obat adalah gerakan suatu obat dari tempat pemberian masuk kedalam aliran darah. Terdapat berbagai cara dalam pemberian obat, yaitu ; Sublingual ( Per oral (melalui mulut dan ditelan) Per rektal (melalui rektum) Topikal (kulit,kornea,vagina dan mukosa hidung) Inhalasi (melalui uap atau gas anestesi) Suntikan ( subkutan, intramuskular,intravena,intrarektal) Distribusi Distribusi obat merupakan sebagai proses meninggalkan aliran sirkulasi darah dan masuk kedalam cairan ekstrakulikuler dan jaringan-jaringan. Faktor yang mempengaruhi kecepatan distribusi obat adalah aliran darah kejaringan/organ tubuh, sifat-sifat fisik dan kimia obat,sifat membran yang memisahkan jaringan dari darah/cairan interstisial dan banyaknya obat yang terikat pada protein plasma. Eksresi Obat yang berada didalam tubuh akan dikeluarkan melalui 3 jalan utama, yaitu ginjal, paru, dan sistem empedu. Eksresi obat melalui paru hanya terjadi pada obat-obat yang berupa gas atau cairan yang mudah menguap. Sebagian obat dalam tubuh juga keluar melalui urine. Mekanisme perjalanan obat dalam tubuh manusia Perjalanan melalui rektal Bentuk sediaan ini dibuat untuk tujuan lokal dan sistemik dalam bentuk larutan,padat atau setengah padat. Keuntungan digunakan melalui rektal adalah agar terhindar dari perukan obat atau obat menjadi tidak aktif karena pengaruh lingkungan perut dan usus, dapat digunakan untuk penderita yang muntah-muntah, koma ,atau yang sulit menelan obat. Selain ada keuntungan, ada juga kerugian nya adalah penggunaan yang tidak menyenangkan dan absorbsi yang sukar diramalkan. Perjalanan melalui oral Obat yang sering digunakan secara oral. Kebanyakkan obat ditelan dan jarang yang larut didalam mulut. Tujuannya adalah untuk memperoleh efek sistemik yaitu obat masuk kedalam pembuluh darah dan beredar keseluruh setelah terjadi absorbsi obat pada bermacam-macam permukaan sepanjang saluran pencernaan. Perjalanan melalui injeksi/parental Bentuk sediaan parental dapat berupa larutan,suspensi,emulsi, dan serbuk steril dalam air maupun minyak. Keuntungan bentuk sediaan ini adalah terhindar dari perusakan obat atau inaktivitas dalam saluran gastrointestinal dapat digunakan bila obat sedikit diabsorbsi dalam saluran gastrointestinal sehingga obat tidak cukup untuk menimbulkan respon bila dikehendaki dapat menghasilkan efek obat yang cepat. Adapun kerugiannya diantaranya efek toksiknya sulit dinetralkan bila terjadi kesalahan pemberian obat. Asas umum toksikologi Kondisi efek toksik Kita hidup berdampingan dengan zat kimia, zat kimia ada yang baik ada juga yang mengancam keselamatan, zat kimia dikatakan beracun maka kebanyakannzat tersebut dikatakan sebagai zat yang berdungsi meberikan efek berbahaya terhadap mekanisme biologi khususnya terhadap organisme. Sifar toksi suatu zar atau obat didasari oleh dosis obat. Toksisitas merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk membandingkan suatu zat kimia dengan zat kimia yang lain, sebenarnya perbandingan merupakakan cara yang kurang efektif atau informatif, kecuali pernyataan tersebut mencangkup informasi mengenai kasus yang sedang dipermasalahkan saat ini dan juga dalam kondisi zat tersebut berbahaya. Pada umumnya efek toksi atau efek farmakologik apabilaterjadi interakai antara zat kimia dengan reseptor dan juga ada 2 aspek yang harus diperhatikan yaitu kerja farmako pada suatu organisme dan pengaruh organisme terhadap zat aktif. Mekanisme efek toksik Toksik intrasel yaitu toksik yang diawali dengan interaksi secara langsung antara zat kimia atau metabolitnya dengan reseptor. Mekanisme toksik intrasel : Sifatnya langsung/primer Zat kimia atau metabolitnya masuk pada sel sasaran dan sebabkan gangguan sel Sebelum tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan Bila respon pertahanan tidak mampu eliminir gangguan, akan ada efektoksik Toksik ekstra sel yaitu toksisitas secara tidak langsung dengan mempengaruhi lingkungan sel sasaran tapi dapat berpengaruh pada sel sasaran. Mekanisme toksik ekstra sel : Kelangsungan hidup sel bergantung pada factor lingkungan ekstra sel untuk memenuhi kebutuhan metabolic basal dan pengaturan aktivitas sel Gangguan akan sebabkan perubahan structural atau fungsi sel Mekanisme kerja racun (toksik) Racun yang bekerja secara setempat (lokal) Racun-racun yang bekerja secara setempat ini biasanya akan menimbulkan sensasi nyeri yang hebat disertai dengan peradangan. Contohnya dalam penggunaan obat oles seperti salep. Racun yang berkerja secara umum (sistemik) Racun yang bekerja secara lokal dan sistemik Wujud efek toksik Wujud terjadinya efek toksik adalah perubahan kekacauan biokimia, perubahan fungsional dan perubahan structural. Contohnya: Tetrasiklin mengikat ribosom sel Anti mikroba golongan sulfa dapat menghambat sintesis asam folat Radikal bebas sebabkan peroksidasi lipid atau protein Sianida berikatan dengan atom besi dari heme sehingga mengganggu pernapasan sel/produksi sel Sifat efek toksik Ada dua jenis efek toksik yaitu terbalikkan dan tak terbalikkan Ciri khas efek toksik yang terbalikkan yaitu: Bila kadar racun yang ada didalam tempat aksi tertentu telah habis, maka reseptor tersebut akan kembali Efek toksik yang ditimbulkan akan cepat kembali seperti normal Toksik pada racun tergantung pada takaran dan juga kecepatan absorbsi, distribusi dan eliminasi racun Ciri khas efek toksik yang tak terbalikkan yaitu : Kerusakan yang terjadi bersifat menetap Pemejanan selanjutnya menggunakan racun dan akan menimbulkan kerusakan yang sifatnya sama sehingga akan terjadi penumpukkan efek toksik Pemejanan dengan ukuran kecil dalam waktu yang panjang akan menimbulkan efek toksik yang seefektif daripada yang akan ditimbulkan oleh pemejanan racun menggunakan ukuran atau takaran yang besae dalam jangka waktu yang panjang pula Hubungan antara asas umum toksikologi Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia, selain itu toksikologi juga mempelajari kerusakan pada organisme seperti hewan, tumbuhan dan juga manusia. Mempelajari racun tidak hanya efeknya saja tetapi mekanisme terjadinya efek tersebut. Ada banyak manfaat toksikologi dalam kehidupan kita sehari-hari tetapi jika dikaitkan dengan lingkungan dikenal dengan toksikologi lingkungan dan ekotoksikologi. Toksikologi lingkungan mempelajari racun kimia dan fisik yang dapat dihasilkan dari kegiatan yang menimbulkan pencemaran pada lingkungan,penilaian secara kuantitatif tentang organ organ tubuh sedangkan ekotoksikologi mempelajari racun kimia dan fisik pada makhluk hidup, terutama pada komunitas. Faktor utama yang dapat mempengaruhi toksisitas yang berbungan dengan pemaparan atau pemajanan terhadap bahan kimia yaitu jalur masuk kedalam tubuh, jangka waktu dan juga frekuensi pemaparan. Pemaparan bahan kimia yang dapat dilakukan melalui hewan biasanya ada 4 kategori, yaitu: akut, subakut, subkroni dan juga kronik. Sedangkan pemaparan untuk manusia biasanya terjadinya kecelakaan disengaja ataupun tidak disengaja, dan juga pemaparan kronik yang dapat dialami olehpara pekerja di lingkungan industri kimia Berdasarkan timbulnya efek toksik ada 4 asas umum yaitu, kondisi pemejaan dan kondisi makhluk hidup, mekanisme aksi, wujud dan juga sifat efek toksik. Kondisi efek toksik yaitu kondisi makhluk hidup pada keadaan fisiologi misalnya berat bada, umur, suhu tubuh dll. Sedangkan dalam keadaan patologi yaitu penyakit saluran cerna, kardiovaskular, hati dan juga ginjal. Kondisi tersbut dapat mempengaruhi ketersediaan zat beracun didalam sel sasaran. Daftar pustaka Kumpulan kuliah farmakologi/staf pengajar departemen farmakologi fakultas kedokteran universitas sriwijaya, Ed.2. Jakarta : EGC,2008 Syamsuni,Haji.2008. Farmasetika dasar dan hitungan farmasi. Jakarta : EGC