Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Presentasi kelompok mata kuliah Art appreciation di era neo classicism
Ekonomi Politik
Ekonomi Politik Neoklasik2024 •
Teori-teori yang dikembangkan oleh Marx dan Engels mendapat banyak tanggapan dari pakar-pakar ekonomi, baik dari kaum sosialis sendiri maupun dari pendukung sistem liberal-kapitalisme. Pemikiran-pemikiran ekonomi dari para pakar pendukung sistem liberal ini kemudian dimasukkan ke dalam suatu kelompok pemikiran ekonomi tersendiri yang disebut mazhab Neo-Klasik. Karena analisis yang dibuat Marx untuk meramal kejatuhan sistem kapitalis bertitik tolak dari teori nilai kerja dan tingkat upah, oleh para pakar Neo-Klasik, paling kurang ada empat orang yang melakukan penelitian tentang hal yang sama, yaitu W. Stanley Jevons (1835-1882), Leon Walras (1837-1910), Carl Menger (1840-1921) dan Alfred Marshall (1842-1924). Ide utama dari pemikiran neoklasik adalah “pilihan yang dibatasi” (constrained choice). Konsep ini memandang individu sebagai pelaku utama yang membuat pilihan atau orang yang harus memilih dari beberapa alternatif tindakan berdasarkan pandangan atau imajinasinya sendiri tentang dampak dari tiap-tiap alternatif itu bagi dirinya sendiri. Membangun sebuah ilmu ekonomi politik berdasarkan pendekatan neoklasik adalah sama dengan mempertimbangkan masalah kegagalan pasar (karena pendekatan neoklasik sebanarnya tidak membutuhkan politik dan lebih menekankan ekonomi, maka politik baru diperlukan ketika kalau ekonominya gagal, atau dengan kata lain kalau pasarnya sudah gagal). Ekonomi politik neoklasik menelaah situasi-situasi dimana pasar tidak berhasil memberikan peluang kepada individu-individu untuk mencapai level pemenuhan kebutuhan yang semaksimal mungkin sesuai dengan suber daya yang tersedia.
2019 •
Abstrak Penulisan karya tulis ini didasari dengan pandangan estetika periode klasik (dogmatik) yang membahas mengenai pandangan teori para filsuf dan ciri-ciri estetika pada periode klasik. dengan tujuan untuk memperkenalkan mengenai estetika dan para filsuf terkenal seperti Sokrates adalah sebagai pelopor teori estetika atau keindahan,kemudian muncul plato serta aristoteles, dengan mengeluarkan teori mengenai estetika menurut pendapat mereka masing-masing. tak hanya itu adapun ciri-ciri pandangan yang berlangsung dalam estetika periode klasik (dogmatik) seperti metafisika, objektifitas, dan fungsional. dengan menggunakan metode penulisan pembahasan ruang lingkup dan objek penelitian serta pengumpulan data studi pustaka premier dan sekunder, menyimpulkan banyak teori yang di keluarkan oleh para filsuf namun kita bisa ambil garis besarnya bahwa estetika atau keindahan itu tujuannya adalah untuk dirasakan dan dinikmati melalui alam maupun karya seni. Abstract The writing of this paper is based on the aesthetic view of the classical period (dogmatic) which discusses the views of philosophers' theories and aesthetic features in the classical period. with the aim of introducing aesthetics and famous philosophers such as Socrates as a pioneer of aesthetic or beauty theory, then came the plateau and aristoteles, by issuing theories about aesthetics in their respective opinions. not only that as for the characteristics of views that take place in the aesthetics of the classical period (dogmatic) such as metaphysics, objectivity, and functional. by using the writing method of discussing the scope and object of research as well as collecting primary and secondary library study data, concludes many theories issued by philosophers but we can take an outline that the aesthetic or beauty purpose is to be felt and enjoyed through nature and works of art .
Pada pertengahan abad ke-16 gereja di inggris terpecah menjadi dua gerakan; anglikan yang memiliki kekuasaan, dan puritan yang menjadi saingan. Kaum Puritan adalah sekelompok kaum protestan yang inginmemurnikan kembali ajaran protestan di Inggris. Pada masa itu adalah masa kekuasaan ratu Elizabeth sebagai ratu Inggris. Ratu Elizabeth memiliki rasa tidak suka terhadap kaum puritan yang ingin memurnikan kembali ajaran-ajaran serta upacara-upacara yang diselewengkan oleh ratu Elizabeth. Kaum puritan protes terhadap ratu Elizabeth agar kembali kepada ajaran al-kitab dan untuk tidak terlalu bermegah-megahan. Namun, protes initidak diacuhkan sama sekali oleh ratu Elizabeth. Pada awal abad ke-17 tepatnya pada tanggal 24 Maret 1603 ratu Elizabeth meninggal dunia setelah lebih dari empat decade menduduki tahta. Setelah meninggalnya ratu Elizabeth, datanglah saudaralaki-lakinya yaitu James IV dari Scotlandia yang disebut sebagai James I di Inggris untuk menggantikan tahta. Warga Negara Inggris mengharapkan sebuah awal yang baru dengan hadirnya seorang raja muda yang masih berumur 36 tahun ini. James I memiliki seorang istri bernama Anne yang berasal dari Denmark 1. Pada tahun 1605 terjadilah Gunpowder Plot ,yaitu sebuah rencana yang gagal untuk meledakan gedung parlemen di Westminster. Raja James I selamat dari kejadian ini. Hal ini member dampak sebuah penganiayaan kepada kaum Katolik minoritas di Inggris. Namun setelahnya Raja James I juga terlibat konflik dengan pihak parlemen, dimana biaya untuk kekerajaan semakin menikat begitu pula dengan pajak, namun pendapatan kerajaan tidak mencukupi. Solusi yang digunakan hanyalah meningkatkan harga sewa tanah kerajaan. Kekuatan pihak parlemen membuat pihak parlemen bias saja menolak mengumpulkan uang untuk Raja. Hal ini membuat Raja James I mencari cara lain untuk mengumpulkan uang. Situasi semakin rumit ketika terjadi perbedaan keagamaan, dimana kebanyakan anggota parlemen adalah orang-orang puritan yang inginmenyucikan
Cultural and Social History
'The Wild West of England': Enclosure, Stag-hunting, and the Creation of New Popular Perceptions of Exmoor in the Nineteenth Century2025 •
SPbU:“Language-Music-Gesture:Informational Crossroads”
Information Structure of Spoken Breton: Prosody in the Representation of Information Structure2024 •
2017 •
The Journal of the Acoustical Society of America
Respiration mask waveguide optimisation for maximised speech intelligibility2014 •
IEEE Power and Energy Magazine
South American reform lessons - twenty years of restructuring and reform in Argentina, Brazil, and Chile2005 •