Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020
1.1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan persoalan yang kompleks, menyangkut semua komponen yang terkandung di dalamnya. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan Alqur'an dan As-sunnah selain mempunyai tujuan keilmuan, Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan menjadikan manusia sebagai khalifah yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya suatu program yang terencana yang dapat mengantar proses pendidikan sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses belajar mengajar, pelaksanaannya, sampai penilaian, dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah kurikulum pendidikan. Satu hal yang paling penting dalam masalah pendidikan formal adalah pengaturan kurikulum. Karena kurikulumlah yang dijadikan sebagai acuan bagi berjalannya proses pendidikan. Bahkan termasuk sebagai acuan bagi evaluasi berhasil atau tidaknya proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau sekolah. 1 Kurikulum pendidikan Islam tidak terbatas mempelajari mata pelajaran pengetahuan agama Islam saja sebagaimana kefahaman kebanyakan masyarakat. Tetapi pendidikan Islam itu sebenarnya mempunyai jangkauan yang lebih luas meliputi semua cabang ilmu pengetahuan yang dibenarkan oleh agama Islam.
2020
Pendidikan merupakan suatu isu yang senantiasa menarik untuk dikaji, sepanjang masih ada kehidupan manusia di planet bumi ini. Semua bangsa di dunia pasti berkepentingan dengan pendidikan, sebab dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan budayanya dan mewariskannya kepada generasi penerus mereka, sehingga pendidikan sering disebut juga sebagai agent of culture. Karena dengan pendidikan, manusia dapat menentukan sikap dan perilaku serta langkah ke depan yang harus diambil. Perubahan yang dialami melalui proses pendidikan senantiasa beraturan dan terukur, bukan atas emosi dan ketergesa-gesaan yang dialami oleh manusia. 1 Filsafat bersifat preskriptif artinya filsafat pendidikan mengkhususkan tujuan-tujuannya, yaitu bahwa pendidikan seharusnya mengikuti tujuan-tujuan itu dan cara-cara yang umum harus digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Filsafat pendidikan bersifat analitik tatkala filsafat pendidikan berupaya menjelaskan pernyataan-pernyataan spekulatif dan preskriptif, menguji rasionalitas ide-ide pendidikan, baik konsistensinya dengan ide-ide yang lain maupun cara-cara yang berkaitan dengan adanya distorsi pemikiran. Konsep-konsep pendidikan diuji secara kritis demikian pula dikaji juga apakah konsep-konsep tersebut memadai ataukah tidak ketika berhadapan dengan fakta yang sebenarnya. Filsafat pendidikan berusaha menjelaskan banyak makna yang berbeda yang berhubungan dengan istilah-istilah yang banyak digunakan dalam lapangan pendidikan seperti kebebasan, penyesuaian, pertumbuhan, pengalaman, kebutuhan, dan pengetahuan. Penjernihan istilah-istilah akan sampai pada hal-hal yang bersifat hakiki, maka kajian filsafat tentang pendidikan akan ditelaah oleh cabang filsafat yang bernama metafisika atau ontologi. Ontologi menjadi salah satu 1 Jamali Sahrodi, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: arfino raya, 2011), hal. 47.
ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang analisis posisi sistem pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sistem berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu kesatuan. Komponen adalah bagian dari sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem. Karena pendidikan dikatakan sebagai sistem, maka komponen-komponen pendidikan itu meliputi peserta didik, pendidik, materi pendidikan, alat dan metode, lingkungan pendidikan, dan lain-lain yang menunjang usaha mencapai tujuan. Pendidikan sebagai sistem terdiri dari sejumlah komponen, antara lain : raw input (sistem baru), output (tamatan), instrumental input (guru, kurikulum), environmental input (budaya, kependudukan, politik, dan keamanan). Kata Kunci: Analisis, Posisi, Sistem Pendidikan A. Pendahuluan Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam membentuk karakter masyarakat. Cara khas dari masing-masing negara yang dimiliki poin penekanan tertentu dalam tujuan pencapaiannya. Sehingga, memang tak dapat dipungkiri segala sesuatunya akan menghasilkan dampak positif dan negatif. Keberhasilan pencapaian suatu negara dalam membentuk karakter bangsanya tidak dapat dilihat melalui satu sudut pandang saja, melainkan dengan dua sudut pandang berbeda. Dengan perbandingan itulah kita dapat menyimpulkan apakah negara tersebut benar berhasil atau tidak. Berdasarkan dua dampak
2020
A. PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, prosentasenya mencapai 88%. Bahkan merupakan jumlah muslim terbesar di dunia. Berkaitan dengan itu pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya di sekolah umum, ataupun di madrasah, melainkan ada juga pondok pensantren. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memehami betul tentang pondok pesantren. Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang pondok pesantren, mulai dari pengertian, tujuan, bagaimana karakteristik pondok pesantren, tipologi atau model-model pondok pesantren dan juga dibahas pula tentang sistem pendidikan yang ada dipondok pesantren. Sehingga masyarakat mengenal betul tentang pondok pesantren, dan tidak lagi menganggap sebelah mata tentang pondok pesantren. A. PEMBAHASAN Pengertian Pondok Pesantren Kehadiran kerajaan Bani Umayah menjadikan pesatnya ilmu pengetahuan, sehingga anak-anak masyarakat islam tidak hanya belajar dimasjid tetapi juga pada lembaga-lembaga yaitu "kuttab" (pondok pesantren). Kuttab, dengan karakteristik khasnya, merupakan wahana dan lembaga pendidikan islam yang semula sebagai lembaga baca dan tulis dengan sistem halaqah (sistem wetonan). Pada tahap berikutnya kuttab mengalami perkembangan yang sangat pesat karena dengan didukung oleh dana dari iuran masyarakat serta adanya rencana-rencana yang harus dipatuhi oleh pendidik dan peserta didik. Di Indonesia istilah kuttab lebih dikenal dengan istilah "pondok pesantren", yaitu suatu lembaga pendidikan islam yang didalamnya terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri (peserta didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan terebut, serta didukung adanya pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri. 1 Dalam kamus besar bahas Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga
2020
A. PENDAHULUAN Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum pendidikan didunia maupun yang bersumber baik dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di Indonesia. Pendidikan itu mempunyai asas-asas tempat ia tegak dalam materi, interaksi, inovasi dan cita-citanya.Jadi ia seperti kedokteran, misalnya seperti tehnik atau pertanian.Masing-masing tidak dapat berdiri sendiri , tetapi merupakan suatu arena dimana di praktekan sejumlah ilmu yang erat hubungan satu sama lain dan jalin-menjalin. Bidang pertanian , misalnya merupakan tempat pertemuan kimia umum, kimia tanah, ilmu tumbuh-tumbuhan atau botani , lapisan bumi dan ilmu tanah, anatomi tumbuh-tumbuhan, klimatologi, genetic, pemakaman dan lain-lain.Begitu juga berpuluh-puluh ilmu lain, hasil-hasil terapannya bertemu pada bidang pertanian. 1
Abstrak Perencanaan pendidikan adalah suatu proses menetapkan keputusan yang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sumber sumber yang akan diberdayakan, dan teknik atau metode akan dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan selama kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan bermutu. Depdikbud (1982), mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam proses penyususnan perencanaan pendidikan yaitu: (a) pengumpulan dan pengolahan data, (b) diagnosis, (c) perumusan kebijakan, (d) perkiraan kebutuhan masa depan, (e) perhtungan biaya, (f) penetapan sasaran, (g) perumsan rencana, (h) perincian rencana, (i) implementasi rencana, (j) evaluasi rencana, dan (k) revisi rencana. Dengan adanya langkah-langkah perencanaan pendidikan tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia akan semakin maju. Masalah pendidikan di Indonesia seakan menjadi masalah pula untuk pemerintah dalam merencanakan Sistem Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan Nasional selama ini seakan belum meng-cover tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional begitu mulia, tetapi implementasinya tidak sanggup mewujudkannya. Perencanaan sistem pendidikan ini akan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, apabila masalah dalam pendidikan yang telah dibahas dapat teratasi. 1 PENDAHULUAN Dalam suatu kegiatan apa pun bentuknya, perencanaan (planning) adalah faktor yang sangat penting dan strategis sifatnya sebagai pemandu arah bagi pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan/ sasaran/target yang diinginkan. Perencanaan sebagai suatu rangkaian proses kegiatan, dilakukan untuk menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi dan apa yang akan dilakukan. Pada dasarnya perencanaan memiliki makna yang sangat kompleks. Perencanaan dapat didefinisikan dalam berbagai macam pengertian, tergantung perspektif yang dipakai serta latar belakang yang memengaruhi seseorang dalam mendefinisikannya. Dalam pengertian yang luas, perencanaan dapat dimaknai sebagai suatu 1 https://www.researchgate.net/publication/335504424_TEKNIK_DAN_MODEL_PERENCANAAN_PEN DIDIKAN
2020
A. PENDAHULUAN Indonesia belum mempunyai pendidikan karakter yang efektif untuk menjadikan bangsa Indonesia yang berkarakter (tercermin dari tingkah lakunya). Padahal ada beberapa mata pelajaran yangberisikan tentang pesan-pesan moral, misalnya pelajaran agama, kewarganegaraan, dan pancasila. Namun proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan pendekatan penghafalan (kognitif). Para siswa diharapkan dapat menguasai materi yang keberhasilannya diukur hanya dengan kemampuan anak menjawab soal ujian (terutama dengan pilihan berganda). Karena orientasinya hanyalah semata-mata hanya untuk memperoleh nilai bagus, maka bagaimana mata pelajaran dapat berdampak kepada perubahan perilaku, tidak pernah diperhatikan. Sehingga apa yang terjadi adalah kesenjangan antara pengetahuan moral (cognition) dan perilaku (action). Semua orang pasti mengetahui bahwa berbohong dan korupsi itu salah dan melanggar ketentuan agama, tetapi banyak sekali orang yang tetap melakukannya. Tujuan akhir dari pendidikan karakter adalah bagaimana manusia dapat berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah moral. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Indonesia tidak pernah berhenti dalam menyelenggaanrakan program pendidikan dalam keadaan bagaimanapun juga. Namun hingga saat ini keadaan bangsa kita masih mengalami kondisi yang yang tidak kondusif. Bahkan berkembangnya prilaku baru yang sebelum era global tidak banyak muncul, kini cenderung meluas, antara lain: (1) meningkatnya kekerasan di kalangan masyarakat; (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, cenderung tidak menggunakan kata baku; (3) pengaruh peer-group (geng) yang kuat dalam tindak kekerasan; (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas; (5) semakin kaburnya
1 URGENSI PENINGKATAN MUTU DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL QUALITY MANAJEMEN (TQM) DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI ERA MILLENIAL ABD. LA'LANG Magister Manajemen Pendidikan Islam Isitut PTIQ Jakarta abdlaklank@gmail.com Abstrak Tulisan ini membahas tentang Urgensi Peningkatan Mutu dengan menggunakan Total Quality Manajemen (TQM) dalam pendidikan Islam di era millenial. Total Quality Management (TQM) merupakan konsep manajemen yang berorientasikan pada peningkatan mutu serta kepuasan pelanggan atas jasa yang diberikan. Total Quality Management (TQM), atau Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah suatu paradigma tentang perbaikan kualitas secara continue dengan menyajikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan para pelanggannya pada masa kini dan masa yang akan datang. Kelebihan TQM terletak pada sistem perencanaannya. Dalam proses perencanaan TQM akan dilaksanakan dengan keterlibatan aktif danpenuh komitmen serta konsistensi tinggi dari seluruh anggota organisasi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menganalisa berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diberbagai istansi atau lembaga, lebih khusus pada lembaga pendidikan. Dari hasil penelitian tersebut maka peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan Total Quality Manajemen (TQM) dalam pendidikan Islam di era millenial sangat baik dan cocok diterapkan. Abstract This paper discusses the Urgency of Quality Improvement using Total Quality Management (TQM) in Islamic education in the millennial era. Total Quality Management (TQM) is a management concept oriented to improving quality and customer satisfaction with the services provided. Total Quality Management (TQM), or Integrated Quality Management (MMT) is a paradigm of continuous quality improvement by presenting a set of practical tools to each educational institution in meeting the needs and satisfaction of its customers in the present and the future. The advantage of TQM lies in its planning system. In the planning process TQM will be carried out with active involvement and full commitment and high consistency from all members of the organization. This study includes qualitative research by analyzing various studies that have been carried out previously in various institutions or institutions, more specifically at educational institutions. From the results of these studies the improvement of the quality of education by using Total Quality Management (TQM) in Islamic education in the millennial era is very good and suitable to be applied.
2020
Tujuan umum pendidikan adalah persiapan atas tugas pelayanan publik. Secara psikologi, tujuhan pendidikan adalah pembentukan karakter yang berwujud dalam kesatuan esensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Para pakar pendidikan sepakat mengatakan "perlunya keseimbangan antara demensi kognitif dan efektif dalam proses pendidikan". untuk membentuk manusia seutuhannya tidak cukup hanya dengan mengembangkan kecerdasan berpikir atau IQ anak didik melaluhi segudangan ilmu pengetahuan, melainkan juga harus dibarengin dengan pengembangan perilaku dan kesadaran moral. karena dengan hanya kombinasi seperti itulah pserta didik akan mampuh mengargai nilai-nilai yang ada di dalam dirinya dan orang lain. 1 Pendidikan Agama Islam yang selama ini berlangsung agaknya terasa kurang terkait atau kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang bersifat kognitif menjadi makna dan nilai yang perlu diinternasionalisasikan dalam diri peserta didik untuk bergerak, berbuat dan berperilaku secara kongkret-agamis dalam kehidupan praksis sehari-hari. 2 Pelaksanaan pendidikan agama yang berlangsung di sekolah bisa dikatakan masih mengalami banyak kelemahan, bahkan bisa dikatakan masih gagal. Kegagalan ini disebabkan karena praktik pendidikannya hanya memerhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatif-volitif, yakni kemauan dan tekad mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. Akibatnya terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengalaman, antara gnosis dan praxis dalam kehidupan nilai agama. Atau dalam praktik pendidikan agama berubah menjadi pengajaran agama, sehingga tidak mampu membentuk pribadi-pribadi bermoral, padahal intisari dari pendidikan agama adalah pendidikan moral. 3 B.
2020
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Filsafat telah ada sejak manusia itu ada (Pidarta,2001). Filsafat berasal dari bahasa Yunani, taitu philos yang artinya cinta dan Sophia yang artinya kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi, filsafat artinya cinta akan kebijaksanaan atau kebenaran. Filsafat berarti pula pendirian hidup atau pandangan hidup. Secara ilmiah definisi filsafat yaitu usaha berpikir radikal dan hasil yang diperoleh dari menggambarkan dan menyatakan suatu pandangan yang menyeluruh secara sistematis tentang alam semesta serta tempat dilahirkannya manusia. Filsafat mencakup keseluruhan pengetahuan manusia, filsafat merupakan sumber ide paling dalam bagi segala macam ilmu pengetahuan, sehingga filsafat disebut juga induk pengetahuan. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. 1
MPI STAI Alhikmah Jakarta, 2020
LeKAS Publishing Jakarta, 2014
Proceeding ICIT, 2020