Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Universitas Mercu Buana, 2019
Dulu orang berlangganan koran untuk membaca dan mendapatkan informasi tentang perkembangan kondisi dunia. Selain koran, radio dan televisi pun menjadi media untuk memeroleh informasi. Demi memeroleh informasi, manusia pun berkomunikasiterhadap sesama. Tidak ada manusia yang tidak berkomunikasi, karena komunikasi merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut senada dengan pernyataan Dr. Everett Kleinjan (dikutip dalam Pengantar Ilmu Komunikasi, 2005) yang mengatakan bahwa komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas; sepanjang ingin hidup, manusia perlu berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, sarana yang digunakan pun masih terbatas, seperti surat dan telepon seluler (ponsel). Kini, berkat kehadiran internet dan produk-produk perkembangan TIK, terjadilah pemekaran (konvergensi) dari media-media yang sudah ada sebelumnya yang dikenal dengan new media atau media baru. Denis McQuail (2000) mendefinisikan new media atau media baru sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula.
Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 2015
Indonesian Journal of Theology
In this article, I argue that issues, particularly with regard to concerns of "life after death" and the role of Minahasan forebears within the life of the community, have over time been shaped, reconstructed, and re-represented by a Western Christian moralism. A counterproposal is offered, in the form of a "theology of identity." Embracing an understanding of identity as being a summative projection of a "newborn spirit," this emerging approach to theologizing Minahasan identity offers a novel means to attend to certain turmoils that have festered within the life of the Minahasan church and its Christians.
Kuratorial Pameran Tunggal Sutrisno, 2012
Suatu hal disebut sebagai tanda ketika ia berada dengan dirinya sendiri, namun hadir untuk "mewakili" hal lainnya. Seperti asap yang membumbung tinggi di angkasa namun memberi tahu manusia akan api yang ada di bawahnya. Seperti harum bunga mawar yang tercium sebelum tuannya yang berduri tampak di depan mata. Dunia kita adalah dunia yang penuh akan hal-hal semacam itu. Alam adalah panggung dari tanda-tanda, menunggu untuk diterjemahkan. Begitu pula dengan karya seni, apapun medium pembentuknya, ia adalah embodimen dari ide sang seniman. Karya seni menjadi entitas berfisik yang mengandung pesan atau perasaan yang ingin dikomunikasikan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Academia Letters, 2021
Form Akademisk, 2023
Journal of the Society of Architectural Historians, 2014
Pedagogicheskoe obrazovanie v Rossii (Pedagogical Education in Russia)
Feasting on the Gospels: Luke, Volume 2, 2014
ANALECTA PAPYROLOGICA, 2024
Quo vadis Provenance Research? Primary Sources and Archival Collections in post-unitarian Italy, 2024
Proceedings of the National Academy of Sciences, 1997
The Journal of Prosthetic Dentistry, 2011
Liebigs Annalen, 1997
Helicobacter, 2018
International Journal of Educational Research Review, 2020
MRS Proceedings, 2002
The Astrophysical Journal, 2011
Indo Nordic Author's collective, 2021