TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM PENGELOLAAN PENGETAHUAN
(Disusun oleh: Siti Nur Azizah Putri Hermawan – 43219010007)
Dosen Pengampu: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
ABSTRAK
Sistem manajemen pengetahuan berbasis teknologi informasi dalam organisasi dilakukan sebagai
upaya terstruktur dalam mengembangkan pengetahuan untuk meningkatkan asset sumber daya
manusia dan meningkatkan kinerja organisasi. Manajemen pengetahuan telah diakui sebagai
instrumen yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas suatu organisasi termasuk di
bidang pendidikan.
Kata Kunci : Sistem Manajemen Pengetahuan
ABSTRACT
Information technology-based knowledge management systems in organizations are carried out as a
structured effort in developing knowledge to increase human resource assets and improve
organizational performance. Knowledge management has been recognized as an effective instrument
to improve the performance and productivity of an organization, including in the field of education.
Keywords: Knowledge Management Systems
PENDAHULUAN
Banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah
menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara
lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang
belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem,
mengendalikan upaya pengembangan system dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya
mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang
dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem
Informasi Manajemen, namun dalam praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem
Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah
komputer.
PEMBAHASAN
Bidang Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan telah menjadi aspek penting di banyak perusahaan di mana para
manajernya menyadari bahwa keberhasilan perusahaan mereka bergantung pada kemampuan
perusahaan untuk menciptakan dan mengelola pengetahuan.
Mengelola Pengetahuan
Pengetahuan merupakan asset produktif dan strategis yang sentral dalam perekonomian informasi di
zaman ini, dan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial. Dengan pengetahuan,
perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber dayanya yang terbatas. Tanpa
pengetahuan, perusahaan akan kurang efektif dan efisien, dan terancam gagal. Karena itu perusahaan
perlu program manajemen pengetahuan.
Meskipun konsep Manajemen Pengetahuan asli akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah berkembang
dengan pesat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh karena itu, sebuah sistem
Manajemen Pengetahuan perlu disiapkan dengan hati-hati, sistem informasi manajemen (MIS)
terstruktur di mana informasi yang dicatat, disimpan dan dibuat tersedia bagi mereka yang
membutuhkannya. Inti dari Manajemen Pengetahuan selanjutnya perlu didesain ‘pengembang
pengetahuan’ untuk merancang perangkat lunak komputer untuk mengendalikan database
pengetahuan, dan ‘pilihan pembelajaran’ yang akan memandu pengguna dalam menemukan, pada
suatu waktu, informasi yang akan melayani pengembangan pribadi dan kebutuhan kerja mereka.
Suatu perusahaan digital adalah suatu perusahaan yang hampir seluruh hubungan bisnis penting dari
organisasi dengan pelanggan, para pemasok, dan karyawannya dimungkinkan dan dijembatani secara
digital. Proses bisnis merupakan cara yang unik dimana pekerjaan terorganisasi, terkoordinasi, dan
terfokus untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang bernilai. Didalam perusahaan digital,
informasi sekecil apapun yang diperlukan untuk mendukung keputusan bisnis dapat tersedia
kapanpun dan dimanapun pada perusahaan tersebut.
A. Dimensi pengetahuan yang penting
Terdapat perbedaan antara data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Data sebagai
aliran kejadian atau transaksi yang dicatata oleh sistem suatu organisasi, dan bermanfaat
hanyab dalam transaksi itu sendiri, dan tidak untuk yang lainnya. Untuk mengubah data
menjadi informasi, perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menyusun
data ke dalam kategori2 yang mudah digunakan. Untuk mengubah informasi menjadi
pengetahuan, perusahaan harus memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya untuk
menemukan pola, aturan, dan konteks dimana pengetahuan tersebut berguna. Kebijaksanaan
adalah pemikiran perorangan atau kelompok dalam menerapkan pengetrahuan untuk
memcahkan suatu masalah.
Pengetahuan yang terekam dalam pikiran karyawan dan bebas terdokumentasikan disebut
pengetahuan tersirat. Dan pengetahuan yang sudah didokumentasikan disebut pengetahuan
eksplisit. Melalui sekumpulan data, kegiatan terencana derngan pengukuran yang teliti,
percobaan, dan masukan dari pelanggan maupun lingkungan sekitar, organisasi mendpaatkan
pengalaman.
B. Rantai Nilai Manajmen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses bisnis yang dikembangkan dalam
organisasi untuk menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan menerapkan pengetahuan.
Manajemen pengetahuan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mempelajari
lingkungan sekitar dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam proses bisnisnya.
a) Pemerolehan Pengetahuan : Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa
cara, tergantung pada jenis pengetahuan yang dicarinya. Sistem manajemen
pengetahuan yang pertama mencoba membangun pusat data yang berisi dokumen,
laporan , presentasi, dan praktik. Sistem ini kemudian dikembangkan untuk
menyertakan dokumen tidak terstruktur seperti email.
b) Penyimpanan Pengetahuan : Setelah berbagai dokumen, pola, dan aturan pakar
terkumpul, data tersebut harus disimpan sehingga dapat diambil kembali dan
digunakan oleh para karyawan. Penyimpnan pengetahuan umumnya, melibatkan
proses pembuatan basis data. Sistem manajemen dokumen mengubah data ke
dsalam bentuk digital, menyusun indeks , dan menandai dokumen2 yang diperlukan
berdasarkan kerangka kerja yang koheren denganb bentuk akhirnya suatu basis data
yang dapat menyimpan berbagai dokumen.
c) Penyebaran pengetahuan : Portal, email, pesan instan, dan teknologi mesin pwnvcari
telah ditambahkan ke dalam serangkaian teknologi kolaborasi dan sistem
perkantoranyang digunakan untuk berbagi agenda, dokumen, data, dan grafik.
d) Penerapan Pengetahuan : Agar investasi yang yang ditanamkan tidak terbuang sia-sia,
pengetahuan baru harus dimasukkan ke dalam proses bisnis dan sistem aplikasi yang
penting, termasuk aplikasi perusahaan yang mengelola proses bisnis internal dan
hubungannya dengan luar.
e) Membangun Modal Organisasi dan Modal Manjemen: Kolaborasi, Komunitas Praktik,
dan Lingkungan Perkantoran : Para manajer dapat membantu dengan cara
mengembangkan peranan dan tanggung jawab baru dalam organisasi untuk
memperoleh pengetahuan. Direktur Pengetahuan, (CKO) adalah eksekutif senior yang
bertanggung jawab dalam program manajemen pengethauan perusahaan. CKO
berguna untuk mendpaatkan pengethaun baru dan memanfaatkan engetahuan baru
agar lebihberguna lagi. Komunitas Praktik (COP) adalah jaringan umum informasi yang
teridir atas para profesiional dan karyawan baik di dlam maupun luar perusahaan.
C. Jenis Sistem Manajamen Pengetahuan
Sistem manajemen –pengetahuan perusahaan adalah sistem serba guna yang digunakan oleh
perusahan untuk mengumpulkan, menyim0pan, mendistribusikan, dan menerapkan
pengetahuan dan mautan digital. Sistem kerja pengetahuan (KWS) adalah sistem yang
dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuan, dan para pekerja dibidang pengetahuan
yang lainnyab yang bertugas memperoleh dan menciptakan penegtahuan baru bagi
perushaaan mereka.
- Sistem Manajemen Pengathuan Keseluruhan Perusahaan
Sistem manajmeen pengetahuan keseluruhan perusahaan menggunakan sejumlah
teknologi untuk menyimpan dokumen terstruktur dan tidak terstruktur, mencari keahlian
karyawan, mencari informasi, menyebarkan pengethauan, dan menggunakan data dari
aplikasi perusahaan dan sistem perusahaan yang penting lainnya. Masalah utama yang
dihadapi adalah menyusun pengetahuan terturktur tersebut ke dalam perpustakaan dan
membuat pengetahuanb tersebut dapat diakses di seluruh perushaanaa.
Kadangkala manajer mambuthkan informasi berbentuk dokuman yag tidak benar- benar
terstruktur speerti email,dll. Pengethauan ini disebut pengethauan semiterstruktur.
Pussat penyimpanan penegthaubn adalah kumpulan penegthaun internal dan eksternal
yang berdaa dalam satu lokasi untuk efisiensi pengelolaanya dan penggunaannya.
- Paerangkat Kolaborasi dan Sistem Manajmeen Pembelajaran
-
Social bookmarking mempermudah pencarian, dan juag berbagai informasi dengan
memungkinkan para pengguna menyimpan bookmark merka untuk halaman webdan
situs web publik dan menandai bookmark ini dengan katab kunci. Sistem manajemen
pembelajaran (LMS) menyediakan alat bantu untuk manajemen, pengirman, pelacakan,
dan penilaian berbagai jenis pembelajaran dan pelathian karyawan.
Sistem Kerja Pengetahuan
SKP adalah system yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para
pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan
pengetahuan baru bagi perusahaan mereka. Perusahaan juga memiliki system khusus bagi
pekerja pengetahuan untuk membantu membuat pengetahuan baru dan menjamin
bahwa pengetahuan ini terintegrasi secara tepat dalam bisnis. Sistem ini memerlukan
akses yang mudah ke basis pengetahuan eksternal: perangkat keras computer yang
canggih yang dapat mendukung peranti lunak dengan banyak grafis, analisis, manajemen
dokumen, kemampuan komunikasi dan antar muka yang user- friendly. Aplikasi system
kerja pengetahuan secara umum dibagi tiga, yaitu:
1. Desain Berbantuan Komputer (computer aided design – CAD) membuat proses
penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis, dengan menggunakan
komputer dan peranti lunak grafis yang rumit. Berguna bagi para insinyur,
perancang grafis, dan manajer pabrik dalam memberikan kendali yang lebih tepat
mengenai rancangan industry dan pabrikasi.
2. Sistem realitas virtual memiliki kemampuan visualisasi, penerjemahan, dan
simulasi yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan komputer. Sistem ini
menggunakan peranti lunak grafis interaktif untuk mendapatkan simulasi buatan
komputer yang sangat mirip dengan kenyataan hingga bahkan para penguna
hampir memercayai bahwa mereka dalam dunia nyata. Berguna bagi para
perancang grafis, arsitek, insinyur dan pekerja medis dalam menciptakan obyekobyek fotorealistik dan simulasi yang presisi.
3. Workstation Investasi khusus pada industry keuangan, untuk mendayagunakan
pengetahuan dan waktu dari para pialang, pedagang, dan manajer portofolio.
Pekerja pengetahuan dan kerja pengetahuan
Pekerja pengetahuan meliputi arsitek, ilmuan, dan insyinyur yang bertugas menciptakab bpengethuan
dan informasi bgai organisasi. Pekerja pengethauan melakukan tiga peran kunci yang sangat penting
bagi organsiasi dan manajer yang bekerja dalam organisasi:
-
Menjaga aliran penegtahauan dalam perusahaan seiring dengan perkembangan
perusahaan dalam telnologi
Bertugas melayani sebgaia konsultan internal mengenai pengethaun khusus merka
berbagai perubahan yang terjadi dan kesemp[atan yang muncul
Bertindak sebgaia agen perusabahan, mengevaluasi, merintis dan mendukung proyek
perubahan
Persyaratan Sistem Kerja Pengetahuan
Pekerja pengethaun memerlukan sistem kerja pengethauan yang sangat spesifik dengan grafios, alat
abntu analisis , dan kemampuan komunikasi dan manajemen dokumen yang canggih. Sistem ini
memerlukan kekutaan komputasi yang mendasara untuk menagani grafik2 yang rumit atau perhitan
yang kompleks yang dibutuhkan oleh pekerja pengtahuan.
Contoh Sistem Kerja Pengetahuan
Aplikasi sistem kerja pengetahuan dibagi menjadi tiga ; sistem perencanaan dibantu komputer, sistem
relitas virtual unutk simulasi dan pemodelan, dan workstration keuangan. Desain berbantu komputer
(CAD) mermbuat proses penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis dengan menggunakan
komputer dan dan peranti lunak grafis yang rumit. Sistem realitas virtual, memiliki kemampuan
virtualisasi, penerjemahana, dan simulasi yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan
komputer. Industri keuangan menggunakan workstation investasi khusus untuk mendayagunakan
pengetahuan dan waktu dari para pialang, pedagang, dan manajer portofolio.
Teknik Cerdas Kecerdasan Tiruan
Organisasi menggunakan teknologi kecerdasan tiruan untuk menangkap pengetahuan individu dan
kolektif dan untuk mengkodifikasi serta memperluas basis pengetahuan. Kecerdasan Tiruan (atau
artificial intelligence) adalah upaya untuk mengembangkan system berbasis computer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) yang berperilaku seperti manusia. Sistem seperti itu akan mampu
mempelajari bahasa ibu, menjalankan tugas-tugas fisik yang berkoordinasi (robotic), menggunakan
perlengkapan pemahaman yang menginformasikan perilaku fisik dan bahasanya, sistem pemahaman
oral dan visual, dan berusaha menyamai keahlian manusiawi dan pengambilan keputusan (sistem
pakar).
Kecerdasan buatan tidak memiliki fleksibilitas, keluasan, dan keumuman dari kecerdasan manusia,
tapi dapat digunakan untuk menangkap, megodekan, dan memperluas pengetahuan perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk:
1) Membantunya menangkap dan menyimpan pengetahuan tersirat;
2) Menemukan pengetahuan;
3) Menghasilkan solusi bagi masalah tertentu yang terlalu besar dan kompleks untuk dianalisa oleh
manusia; dan
4) Membantu perusahaan mencari dan menyaring informasi.
Sistem-sistem ahli, penalaran berbasis kasus, dan logika fuzzy digunakan unutk menangkap
pengetahuan yang tersembunyi. Jaringan saraf tiruan dan penggalian data digunakan unutk
penemuan penegtahauan. Teknik cerdas lainnya yang dibhaas didasarkan pada teknologi kecerdasan
buatan (AI) yang terdiri dari sistem berbasis komputer.
Menangkap Pengetahuan : Sistem Ahli
Sistem ahli adalah teknik cerdas unutk menangkap pengetahauan yang tersembunyi dalam keahlian
manusia yang sangat spesifik dan terbatas cakupannya. Sistem ini menangkap penegtahuan dari
pekerja pakar dalam bentuk serangkaianan aturan. Serangkaian aturan inio dimasukkan ke dalam
memori atau pembeljaaran perushaan.
Bagaimana Sistem Ahli Bekerja
Sistem ahli membuat model penegtahuan menusia menjadi serangkaian aturan yang secraa kolektif
disebut baiss pengetahuan. Strategi yang digunakan unutk melakukan pencarian dalam baisis
pengetahuan disebu mesin inferensi. Dalam penalaran maju, mesin inferensi dimuali dengan
informasi yang dimaksudkan oleh pengguna dan mencari inofrmasi dalam basisi pengethauan untuk
akhirnya mencapai suatu keputusan
Kecerdasaran Organisasional : Penalaran Berbagai Kasus
Pengetahuan organisasional dapat ditangkap dan disimpan dengan menggunakan penalaran berbasis
kasus. Dalam penlaaran berbasis kasus bdeskripsi dari pengalaman masa lalu, seoang spesialis yang
dipresentasikanb sebagai copntoh kasus disimpan dalam baiss data untuk digunakan kembali di suatu
waktu pada saat seorang pengguna berhadapan dengan kasusu baru dengan parameter yang serupa.
Teknik-Teknik Kecerdasan Lainnya
Sistem Logika Fuzzy : Logika Fuzzy adalah teknologi berbasis aturan yang dapat merepresentasikan
sistem yang telah disebutkan , dengan menciptakan aturan yang menggunakan nilai subjektif atau nilai
yang mendekati. Logika fuzzy dapat mewenjelaskan fenomena atau rposes tertentu secara linguistik,
kmudian merepresentasikannya dalam sejumlah kecil aturan yang fleksibel.
Jaringan Saraf Tiruan : Jaringan saraf tiruan digunakan untuk menyelesaikan masalah masalah yang
kompleks dan sulit dipahami, dimana sejumlah besar data mengenai maslaah tersebut telah
dikumpulkan.
Algoritma Genetik : Algortitma genetik berguna untuk mendpaatkan solusi optimal untuk maslah
spesifik dengan memerika sejumlah bersar kemugkinan solusi untuk maslaah tersebut. Sistem AI
Hibrida : Algoritma genetik, logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan sistem ahli dapat diintegrasikan
menjadi aplikasi tunggal untuk mengambil manfaaat dari fitur2 terbaik teknologi tersebut. Sistem
seperti ni disebut sistem kecerdasana buatan hibrida.
Agen Intelejen
Agen intelejen adalah program peranti lunka yang bekerja di latar be;lakang tanpa intervensi manusia
secra langsung unutk menjalankan tugas-tugas yang spesifik , berulang, dan dpaat diprediksi. Aplikasi
pemodelan berbasis agen telah dikembangkan untuk memodelkan tingklah laku komsunem, pasar
saham, dan rantai pasokan serta unutk memproduksi penyebraan wabah penyakit.
KESIMPULAN
Dalam mengelola pengetahuan, suatu perusahaan harus melengkapi 4 syarat indikator sebagai
perusahaan digital, harus bisa memanajemen pengetahuan dalam suatu perusahaan, dapat
menentukan sistem kerja pengetahuan dalam perusahaan, dan harus tahu mengenai kecerdasan
tiruan maupun teknik kecerdasan lainnya yang bisa digunakan dalam perusahaan.
Indikator yang harus dipenuhi dalam perusahaan digital yaitu Sistem pengelolaan rantai pasokan,
Sistem pengelolaan relasi pelanggan, Sistem perusahaan, dan Sistem pengelolaan pengetahuan.
Manajemen Pengetahuan didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek membuat, memperoleh,
menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun berada, untuk meningkatkan
pembelajaran dan kinerja dalam organisasi.
SKP adalah system yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para pekerja di bidang
pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan
mereka.
Kecerdasan Tiruan (atau artificial intelligence [AI]) adalah upaya untuk mengembangkan system
berbasis computer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) yang berperilaku seperti manusia.
Teknik kecerdasan lainnya terdiri atas jaringan sistem saraf, fuzzy logic, algoritma genetik dan
intelegent agent.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of
Supply Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia.
International Journal of Supply Chain Management, 7(5), 418-427.
Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure
Implications of Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial Profile.
International Journal of Supply Chain Management, 9(2), 648-655.
Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth
Rekomendasi Trend Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses Abadi. InComTech,
9(1), 49-60.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology
Utilization, Management Support, Internal Control, and User Competence on
Accounting Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management
accounting in supply chain outcomes and logistic firm profitability. Uncertain
Supply Chain Management, 7(2), 145-156.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology
Toward Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3).
doi:https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The
Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become
Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks
). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences, (2).
doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Putra, Y. M. (2019). Sistem Manajemen Pengetahuan. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A
Proposed Model for SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A), 613-623.
Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of
marketing capabilities and export performance of SMEs: A proposed study.
European Journal of Business and Management, 10(22).
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and
Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7),
154-161.