Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LAPORAN PRAKTIKUM KONSENTRASI LARUTAN

2020, Laporan Praktikum Konsentrasi Larutan

Disini kita akan belajar bagaimana cara menentukan konsep dasar larutan.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM KONSENTRASI LARUTAN DISUSUN OLEH: Nama : Nafi’ah Nurul Aini NIM : 2008086045 Prodi : Pendidikan Biologi Kelas / Kloter : 1-B / II Dosen Pengampu : Anif Rizqianti Hariz, S.T.,M.Si Asisten Dosen : Ema Nur Wahyuningsih LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN WALISONGO SEMARANG 2020 KONSENTRASI LARUTAN Sabtu, 28 November 2020 A. Tujuan Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan B. Dasar Teori Konsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam suatu larutan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk ukuran secara kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute), kedua istilah tersebut menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan yang bertujuan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut di dalam larutan relatif besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relatif sedikit. Konsentrasi larutan secara kuantitatif dinyatakan dalam g/ml, namun dalam perhitungan stoikiometri satuan gram diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/ml. Larutan seringkali dibuat dengan mengencerkan larutan stok yang tersedia dengan menggunakan pelarut air. Banyaknya larutan yang akan dibuat perlu ditetapkan terlebih dahulu kemudian volume larutan stok yang harus diambil dapat dihitung. Mol zat terlarut sebelum pengenceran (n1) sama dengan mol zat terlarut sesudah pengenceran (n2). Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: n1 = n2 V1 = V2 M2 M1 C. Alat Dan Bahan Alat: Labu ukur 100 ml, pipet volume 10 ml, gelas kimia, neraca, kertas saring, corong, erlenmeyer, pipet tetes, pengaduk. Bahan: Akuades, HCl 1 M, H2SO4 pekat, FECl3 D. Cara Kerja Pembuatan larutan HCl 0,1 M: 1. Hitung kebutuhan HCl 1 M menggunakan persamaan: V1 M1 = V2 M2. 2. Ambil Larutan HCl 1 M dengan menggunakan pipet volume. Perhatikan bahwa miniskus (permukaan cekung zat cair) harus tepat menyinggung garis tanda pada pipet volume. 3. Masukkan HCl ke dalam labu ukur dan encerkan sampai tanda batas. Gunakan pipet tetes ketika larutan sudah mendekati tanda batas. Apabila penambahan akuades menyebabkan volume melebihi tanda batas, maka pengenceran gagal dan harus diulang. 4. Tutup labu ukur dan kocok larutan homogen. Penambahan larutan NaOH 0,1 M: 1. Ambil 4 g padatan NaOH , larutkan dengan akuades secukupnya. Diamkan sebentar. 2. Tuang larutan NaOH ke dalam labu ukur 100 ml dengan bantuan corong. 3. Bilas corong dan tambahkan akuades di bawahtanda batas. Tutup labu ukur dan kocok hingga homogen. 4. Tambahkan kembali akuades menggunakan pipet tetes hingga tanda batas. 5. Simpan NaOH yang telah dibuat ke dalam botol gelas. Tuliskan konsentrasi NaOH yang dibuat, tanggal pembuatan, nama kelas, dan kelompok pada kertas label kemudian tempel pada botol gelas. Simpan dalam lemari. Pengenceran H2SO4 pekat: 1. Ambil 10 ml akuades dengan menggunakan pipet ukur. Perhatikan bagian bawah dari miniskus akuades harus tepat batas. Pandangan mata harus sejajar dengan tinggi miniskus. Tuang ke dalam gelas beker. 2. Ambil 3 ml H2SO4 dengan pipet volume seperti cara diatas. 3. Tuang H2SO4 ke dalam akuades secara perlahan-lahan. Perhatikan perubahan panas sebelum dan sesudah asam sulfat dituangkan. (catatan: pengambilan dan penuangan asam sulfat dilakukan di lemari asam). Penyaringan: 1. Ambil 5 ml larutan FeCl3, masukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan NaOH dari pengenceran. Amati endapan yang terjadi. Catat warna dari endapan. 2. Lipat kertas saring, masukkan pada corong dan basahi dengan akuades. 3. Pasang corong di atas erlenmeyer. 4. Tuang larutan yang akan disaring melewati kertas saring. Penuangan dibantu dengan menggunakan gelas pengaduk agar tidak ada cairan yang akan jatuh di luar kertas saring. Penuangan dilakukan sedikit demi sedikit sehingga semua larutan tersaring. E. Hasil ❖ Menghitung pembuatan larutan HCl 1 M sebanyak 100 ml V1 x M1 = V2 x M2 V1 x 1 = 100 x 0,1 V2 = 100 x 0,1 1 V1 = 10 ml ❖ Menghitung pembuatan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 ml. NaOH 1 N setara dengan 1 M. massa x n N = Mr x Vol 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 0,1 0,1 = 40 𝑥 0,1 4 x 0,1 = massa x 0,1 0,4 0,1 = massa Massa = 4 gr ❖ Menghitung Pengenceran H2SO4 pekat Larutan H2SO4 di botol umumnya memiliki konsetrasi 95-97% Berat jenis = 1,84 g/mol Berat molekul = 98,08 g/mol Langkah pertama kita mencari konsentrasi ( Normalitas ) H2SO4 pekat , rumusnya: N= ( (10% x berat jenis) x valensi) / BM N= ( (10 x 96% x 1,84 )x2) / 98,08 N = 36 N Maka perhitungan pembuatan larutan asam sulfat ( H2SO4 ) 1 N sebanyak 100 ml adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan rumus pengenceran N1 x V2 = N2 V2 N1 = 36 N N2 = 1N V1 = ….? V2 = 100 N1.V1 = N2.V2 36.V1 = 1. 100 V1 = 100. 1/36 V1 = 2,777 = 3 ml Jadi asam sulfat pekat yang dibutuhkan sebanyak 3 ml. F. Pembahasan Banyaknya zat terlarut dalam larutan dapat dinyatakan dengan beberapa satuan konsentrasi, antara lain molaritas (M), persen massa (%), molalitas (m), dan fraksi mol (X). a. Konsentrasi Molar atau Molalitas (M) Konsentrasi molar (M) menyatakan banyak mol zat terlarut dalam setiap liter larutan (mol L-1). Konsentrasi ini mempunyai satuan molar (M). Molaritas dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: M = m x 1.000 Mr V m = massa zat terlarut (g) Mr = massa molekul relatif zat terlarut (g mol-1) V = volume pelarut (mL) b. Konsentrasi Molal atau Kemolalan (m) Konsentrasi molal atau kemolalan (m) menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1.000 gram (1 kilogram) pelarut. Kemolalan dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: m = m x 1.00 Mr P m = massa zat terlarut (g) Mr = massa molekul relatif zat terlarut (g mol-1) P = massa pelarut (g) c. Fraksi Mol (X) Fraksi mol suatu zat menyatakan perbandingan banyaknya mol zat tersebut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan. Fraksi mol dirumuskan sebagai berikut. (X2) = n1 Fraksi mol zat terlarut nt + np (XB) = np dan fraksi mol zat pelarut nt + np Keterangan: nt = mol zat terlarut np = mol zat pelarut d. Persen Massa (% Massa) Persen massa menyatakan massa suatu zat (dalam gram) yang terdapat dalam setiap 100 gram campuran. Persen massa dirumuskan sebagai berikut. % massa = massa zat dalam campuran x 100% massa seluruh campuran Contoh Soal Larutan asam klorida pekat memiliki konsentrasi 12 M dan kerapatan 1,19 g mL-1. Hitunglah: a. Persen massa (%); b. molalitas (m); c. Fraksi mol HCl (Ar : H = 1 g mol-1, Cl = 35,5 g mol-1) Pembahasan: a. % massa HCl MHCl pekat = 12 M Mr HCl = 36,5 g mol-1 Dalam 1 liter larutan HCl terdapat 12 mol senyawa HCl. Massa senyawa HCl dalam 1 liter larutan HCl: mHCl = 12 mol x 36,5 g mol-1= 438 g mlarutan = Plarutan x Vlarutan = 1,19 g mL-1 x 1.000 mL = 1.190 g % massa HCl = massa HCl x 100% massa larutan = 438 g x 100% = 36,81% 1.190 g b. molalitas HCl massa pelarut = massa larutan – massa HCl massa pelarut = 1.190 – 439 = 752 g m = massa x 1.000 Mr pelarut = massa HCl x 1.000 Mr = massa larutan 438 g 1.000 Kg-1 x 36,5 g mol-1 752 = 438.000 mol kg-1 = 16 mol 27.448 Konsentrasi larutan HCl sebesar 16 m. c. Fraksi Mol HCl Mr HCl = 36,5 g mol -1 Mr H2O = 18 g mol-1 Mol HCl (nt) = massa = 438 g Mr = 12 mol 36,5 g mol-1 Mol H2O (np) = massa = 752 g = 41,7 mol Mr Fraksi mol HCl (Xt) = = = 18 g mol-1 nt --------nt + np 12 mol --------------------12 mol + 41,7 mol 12 mol ---------- = 0,22 mol 53,7 mol Jadi, fraksi mol HCl sebesar 0,22 mol • Cara Membuat Larutan HCl 0,1 M dan Larutan NaOH 0,1 M ▪ Cara membuat larutan HCl 0,1 M 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses membuat larutan. Alat yang dibutuhkan yaitu pipet volume, labu ukur, gelas kimia, corong. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu larutan HCl dan akuades. 2. Sebelum membuat larutan menghitung terlebih dahulu larutan HCl 0,1 M yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus : V1 x M1 = V2 x M2. 3. Selanjutnya ambil 10 ml larutan HCl menggunakan pipet volume 10 ml. 4. Masukkan 10 ml larutan HCl kedalam labu ukur 100 ml. 5. Masukan akuades ke dalam labu ukur dengan menggunakan corong. Encerkan sampai tanda batas. 6. Gunakan pipet tetes ketika larutan sudah mendekati tanda batas. 7. Tutup labu ukur dan kocok larutan agar homogen. ▪ Cara membuat larutan NaOH 0,1 M 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses membuat larutan. Alat yang dibutuhkan yaitu neraca, labu ukur, gelas kimia, pengaduk. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu larutan NaOH dan akuades. 2. Sebelum membuat larutan menghitung terlebih dahulu larutan NaOH 0,1 M yang dibutuhkan. 3. Selanjutnya timbang 4 g padatan NaOH. 4. Masukan 4 g padatan NaOH ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan akuades. 5. Aduk larutan hingga tercampur dengan baik. 6. Setelah larut masukan ke dalam labu ukur dengan menggunakan corong. 7. Tambahkan akuades sampai tanda batas. 8. Tutup labu ukur dan kocok larutan agar homogen. G. Kesimpulan Jadi tujuan dari pembuatan laporan praktikum konsentrasi larutan yaitu agar mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan. Pengertian dari konsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk ukuran secara kuantitatif, konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat (concentrated) dan encer (dilute), kedua istilah tersebut menyatakan bagian relatif zat terlarut dan pelarut dalam larutan yang bertujuan untuk membandingkan konsentrasi dua atau lebih larutan. Larutan pekat berarti jumlah zat terlarut di dalam larutan relatif besar, sedangkan larutan encer berarti jumlah zat terlarut relatif sedikit. Konsentrasi secara kuantitatif dinyatakan dalam g/ml, namun dalam perhitungan stoikiometri satuan gram diganti dengan satuan mol sehingga diperoleh satuan mol/ml. Alat yang digunakan dalam praktikum konsentrasi larutan yaitu labu ukur 100 ml, pipet volume 10 ml, gelas kimia, neraca, kertas saring, corong, erlenmeyer, pipet tetes, pengaduk. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum konsentrasi larutan yaitu akuades, HCl 1 M, H2SO4 pekat, FECl3. Cara kerja yang biasanya digunakan yaitu pembuatan larutan, penambahan larutan, pengenceran larutan pekat, dan penyaringan larutan. Dalam bab konsentrasi larutan akan mempelajari Konsentrasi molar atau molalitas, konsentrasi molal atau kemolalan, fraksi mol, dan persen massa (% massa). H. Daftar Pustaka [Anonim]. 2019. Petunjuk Praktikum Teknik Laboratorium. Semarang (ID): Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang. Diakses pada Sabtu, 28 November 2020 pukul 09.15. Margono, Nasrum dkk. 2019. Kimia Kelas XII. Yogyakarta: Intan Pariwara ( Reverensi Buku LKS ). Parning, mika, dan horale. 2003. Kimia 1A. Jakarta: Yudhistira ( Reverensi Buku Paket ) Santosa, Anwar. 2008. Rumus Kimia SMA. Jakarta : Wahyu media. Diakses pada Sabtu, 28 November 2020 pukul 10.04. https://books.google.co.id/books?id=V6CTLFxKv_oC&pg=PA11&dq=konsentrasi+larutan&hl= id&sa=X&ved=2ahUKEwjl2IKTj6TtAhVBgYKHe_ID4cQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=konsentrasi%20larutan&f=false