n
a
g
n
e
d
t
a
h
e
S
BayiSI Eksklusif
A
Syaffira Putri Afifah,S.Kep
Ns. Rokhaidah,M.Kep,Sp.Kep.An
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
n
a
g
n
e
d
t
a
h
e
BayiSSI Eksklusif
A
PENYUSUN :
Syaffira Putri Afifah, S.Kep
Ns. Rokhaidah, M.Kep, Sp.Kep.An
PEMBIMBING & PENGARAH :
Ns. Rokhaidah, M.Kep, Sp.Kep.An
DESAIN & ILUSTRASI :
Canva Premium & Paint Tool SAI
r
a
t
n
a
g
n
e
P
a
t
Ka
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan kenikmatan dan
hidayah-Nya. Serta tidak lupa shalawat serta salam
saya junjung kepada Nabi Muhammad SAW,
sehingga saya dapat menyelesaikan booklet ini.
Booklet ini saya buat agar dapat bermanfaaat
bagi ibu yang sedang menyusui sehingga ibu dapat
memberikan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan.
Booklet ini berisi tentang beragam pengetahuan
seputar ASI, bagaimana caranya agar ibu tetap
dapat memberikan ASI untuk ibu yang bekerja, baik
dirumah maupun diluar rumah.
Tidak ada makanan terbaik bagi bayi baru lahir
sampai dengan usia enam bulan selain ASI eksklusif.
Maka dari itu, dengan adanya panduan dalam
booklet ini, Bunda tetap dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi anda melalui ASI eksklusif. Bunda harus
yakin, bahwa anda tetap dapat memberikan ASI
eksklusif sampai enam bulan dan dilanjutkan sampai
dua tahun. Mari kita wujudkan bayi sehat dengan ASI
eksklusif !
Jakarta, Maret 2021
Tim Penyusun
i
i
s
I
r
Dafta
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
A. Pengertian ASI dan ASI Eksklusif
1
B. Cakupan Pemberian ASI di Indonesia
2
C. Mengapa Bayi Perlu Diberikan ASI Eksklusif?
3
D. Apa Saja Kandungan ASI?
5
E. Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia 0-6 Bulan
6
F. 5 Ciri Bayi Cukup ASI
7
G. Manfaat ASI Eksklusif Untuk Bayi
8
H. Keuntungan Menyusui Bagi Ibu
9
I. Masalah-Masalah dalam Pemberian ASI Eksklusif
10
J. Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk
Memperbanyak ASI
13
K. Teknik Menyusui dengan Baik dan Benar
16
L. Langkah-Langkah Menyusui yang Baik dan Benar
18
M. Informasi Seputar ASI Perah
20
N. Manajemen ASI Perah Bagi Ibu Bekerja
26
O. Cara Menyendawakan Bayi
30
DAFTAR PUSTAKA
31
ii
Halo Bunda !
Bunda pasti sering mendengar tentang
Air Susu Ibu atau yang biasa disingkat
ASI. Namun, apakah Bunda sudah tahu
apa
itu
penting
ASI?
untuk
Mengapa
bayi?
Yuk,
ASI
kita
sangat
simak
penjelasan dibawah ini !
Apa Itu ASI?
Air Susu Ibu atau yang biasa disingkat ASI adalah
nutrisi yang diberikan untuk bayi, berupa cairan yang
keluar dari payudara dengan berbagai macam kandungan
seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan lain-lain,
yang diproduksi dari kelenjar mamae pada payudara ibu
(Mardiyah, Anggorowati, & Nurrahima, 2018)
Apa Itu ASI Eksklusif?
ASI Eksklusif adalah nutrisi pokok yang berupa ASI bagi
bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, dan tidak ditambah
dengan makanan lainnya seperti susu formula, bubur, air
putih, dan lain-lain (Mufdillah, Subijanto, Sutisna, & Akhyar,
2017)
1
Cakupan
Pemberian ASI
Eksklusif Di
Indonesia
2015
WHO
2016
2017
merekomendasikan
2018
bahwa
angka
pemberian ASI Eksklusif minimal sebanyak 50%,
hal ini berarti bahwa pemberian ASI Eksklusif di
Indonesia
masih
terbilang
cukup
jauh
dari
rekomendasi WHO.
Sumber (Riskesdas, 2015) (Riskesdas, 2016)
(Riskesdas, 2017) (Riskesdas, 2018)
2
Mengapa Bayi
Perlu Diberikan
ASI Eksklusif?
Setelah penjelasan sebelumnya, Bunda pasti sudah paham apa itu
ASI. Nah sekarang, Bunda juga pasti penasaran, mengapa bayi
yang berusia 0-6 bulan tidak diperbolehkan makan makanan
apapun kecuali ASI?
Yuk kita simak penjelasan berikut ini !
Didalam
ASI,
pertumbuhan
banyak
bayi,
sekali
seperti
zat
air,
gizi
protein,
penting
lemak,
untuk
vitamin,
karbohidrat dan lain-lain. Maka dari itu, pada saat bayi
berusia 0-6 bulan tidak perlu diberi makanan lain, karena
kandungan didalam ASI sudah mampu memberikan banyak
nutrisi sehingga bayi bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Selain itu, sistem pencernaan pada bayi yang berusia hingga 6
bulan
masih
belum
sempurna
untuk
mencerna
berbagai
makanan. Tetapi, ASI mudah dicerna oleh usus bayi, dan
didalam
ASI
terdapat
zat
gizi
yang
seimbang
sehingga
merupakan sumber energi ideal yang sangat dibutuhkan bayi
0-6 bulan (Olii, 2019).
3
3
Apakah Bunda
Tahu?
Did You know?
Apa bahayanya jika bayi diberikan makanan selain ASI jika
belum berusia 6 bulan? Hasil riset terakhir di Indoneisa
mengatakan bahwa pemberian makanan pendamping ASI atau
MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, akan berdampak
buruk bagi kesehatan bayi seperti diare, sembelit, obesitas,
batuk, pilek, demam serta gangguan pada sistem pencernaan
lainnya (Eka P, Wahyuni, & Putri, 2017).
4
Apa Saja
Kandungan
ASI?
Air
Protein
Karbohidrat
Lemak
Mineral
Faktor
Pertumbuhan
Enzim
Vitamin
Faktor anti parasit,
anti-alergi, antibody,
dan antivirus
Sumber (Monica, 2014)
5
Kebutuhan
ASI Bayi
Berdasarkan
Usia 0-6 Bulan
Tahukah Bunda, berapa
jumlah ASI yang dibutuhkan
bayi berusia 0-6 bulan?
Berikut penjelasannya !
Usia 1-2
5-7 ml
hari
per hari
Usia 3-5
22-27 ml
hari
per hari
Usia 6-10
60-81 ml
hari
per hari
Usia 2-3
minggu
60-90 ml sekali
minum (600-700
ml per hari)
Usia 4
80-150 ml sekali
minggu
minum (700-1050
Usia 1-6
bulan
Sumber (Haibunda.com, 2018)
ml per hari)
570-900 ml
per hari
6
Berat badan bayi
naik tiap minggu
Salah satu tanda bayi
cukup ASI adalah berat
badan yang meningkat
setiap minggunya
Payudara terasa
lembut
Payudara terasa lembut
diakibatkan karena bayi
mendapatkan makanan
yang cukup serta
menghabiskan ASI dari
payudara ibu
5 Ciri Bayi
Cukup ASI
Bunda pasti ingin tahu,
bagaimana ciri-ciri bayi yang
cukup ASI. Simak penjelasan
dibawah ini !
Buang Air Kecil
(BAK) lancar
Bayi umumnya akan
BAK 8-10x/hari
Bayi rileks
Saat bayi sudah merasa
kenyang, bayi terlihat
santai dan puas serta
refleks melepaskan isapan
pada puting ibu dan akan
membuka kepalan
tangannya
Sumber (Haibunda.com, 2020)
BAB 3x/hari
Bayi akan BAB 3 kali/hari,
serta dalam 5-7 hari
setelah lahir, warna feses
akan berubah menjadi
kekuningan
7
lusif
k
s
k
E
I
at AS
a
f
n
a
M
ayi
B
k
u
t
Un
Daya tahan tubuh bayi
akan meningkat
ASI mengandung komposisi
yang lengkap seperti vitamin,
karbohidrat, kalori, lemak dan
protein
Sumber (Mufdillah et al., 2017)
Meningkatkan kecerdasan secara
emosional, mental dan spiritual
supaya menjadi stabil dan matang
serta mendapatkan kecerdasan
sosial yang baik
Melindungi si kecil dari berbagai
penyakit infeksi seperti diare,
saluran pernafasan, dan otitis
media akut serta mengandung
antibody
8
n
a
g
n
u
t
Keun
bu
I
i
g
a
B
sui
u
y
n
e
M
Hubungan batin antara bayi
dan ibu semakin erat
Jika menyusui dilakukan dengan
rutin, dapat membantu menunda
kehamilan baru
Menjaga dan melindungi
kesehatan ibu
Mengurangi biaya
Sumber (Mufdillah et al., 2017)
9
Masalah-Masalah dalam
Pemberian ASI Ekslusif
Bunda pasti pernah mengalami masalah dalam menyusui,
sehingga hal tersebut yang menjadikan alasan ibu untuk
tidak menyusui. Apa saja masalahnya? Yuk simak beberapa
penjelasan berikut ini!
Puting Susu Lecet
Hal ini terjadi biasanya ada trauma diputing susu ibu dan
posisi perlekatan yang salah saat menyusui. Namun hal ini
akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 48 jam.
Payudara Bengkak
Kemungkinan ini terjadi karena beberapa faktor seperti :
bayi tidak meyusu dengan kuat, posisi saat menyusui tidak
benar, dan puting susu terbenam
Saluran susu tersumbat
Hal ini terjadi dikarenakan pada saluran ASI biasanya
masih ada sisa sisa ASI yang tidak keluar, sehingga pada
saluran tersebut ASI dapat menumpuk dan menyebabkan
tersumbat.
Sumber (Wulandari, 2020)
10
(Lanjutan)
Masalah-Masalah dalam
Pemberian ASI Ekslusif
Masitis
Masitis adalah kondisi payudara yang mengalami
peradangan seperti bengkak, panas, kemerahan
dan nyeri.
Sindrom ASI Kurang
Sindrom ini terjadi ketika ibu berpikir ASI yang
dimilikinya tidak cukup atau kurang dengan
berbagai alasan.
Bingung Puting
Masalah ini terjadi pada bayi yang sulit mengenali antara
puting ibu dengan dot botol. Hal ini dapat dihindari
dengan tidak menggunakan susu formula tanpa ada
indikasi yang kuat.
Sumber (Wulandari, 2020)
11
(Lanjutan)
Masalah-Masalah dalam
Pemberian ASI Ekslusif
Ibu Mengalami Stres
Pada masalah tersebut, hormon oksitosin akan
mengalami penghambatan sehingga ASI tidak
keluar dengan lancar
Ibu Bekerja
Ibu yang bekerja menjadi alasan yang paling
banyak ditemui pada bayi yang tidak
mendapatkan ASI. Padahal bekerja bukan
merupakan alasan untuk ibu tidak menyusui
Sumber (Wulandari, 2020)
12
Upaya yang Dapat
Dilakukan Untuk
Memperbanyak ASI
Sumber (Mas'adah dan Rusmini, 2015)
Teknik
Marmet
Teknik ini adalah kombinasi yang dilakukan dengan melakukan
pemerahan dan pemijatan payudara menggunakan tangan agar
produksi ASI yang dikeluarkan menjadi banyak. Teknik ini
merangsang pengeluaran hormon, dimana akan terangsang untuk
memproduksi ASI
Kompres
Hangat
Cara ini dilakukan agar aliran ASI dapat dikeluarkan secara
maksimal. Manfaat kompres ini adalah :
1. Bendungan pada payudara dapat dicegah agar tidak bengkak
2. Menjaga kelancaran peredaran darah pada payudara ibu
13
(Lanjutan)
Upaya yang Dapat
Dilakukan Untuk
Memperbanyak ASI
Breast Care
(Perawatan Payudara)
Breast care ialah salah satu teknik perawatan payudara dengan
melakukan pemijatan agar ASI menjadi lancar dan terhindar dari
kesulitan saat menyusui. Berikut langkah-langkah dalam melakukan
breast care :
Ibu berbaring atau duduk dengan nyaman
Letakkan handuk pada perut bagian bawah
Kompres kedua puting menggunakan kapas yang
sudah diberi baby oil/minyak
Bersihkan puting dengan kapas sambil gerakan
memutar
Tuang baby oil/minyak ke tangan dan pijat payudara dengan gerakan
keatas, kesamping, kebawah dan kedepan sebanyak 20-30 kali
Bilas dan bersihkan payudara menggunakan handuk kecil yang
dibasahi air hangat, kemudian keringkan
14
Sumber (Mas'adah dan Rusmini, 2015)
(Lanjutan)
Upaya yang Dapat
Dilakukan Untuk
Memperbanyak ASI
Pijat
Oksitosin
Pijat ini merupakan teknik yang dilakukan dengan memijat sisi tulang
belakang dan merupakan usaha agar hormon prolaktin dan
oksitosin dapat terangsang. Selain itu, ibu juga merasa nyaman,
payudara ibu tidak bengkak serta ASI tidak tersumbat
Sumber (Mas'adah dan Rusmini, 2015)
15
Teknik Menyusui
dengan Baik dan
Benar
Apakah Bunda tahu? Bahwa salah
satu
kunci
keberhasilan
dalam
menyusui adalah dengan melakukan
teknik menyusui yang baik dan
benar,
agar
Bunda
dapat
memberikan ASI secara optimal. Yuk
kita simak penjelasannya !
Berikut beberapa posisi yang
benar dalam menyusui :
Leher,
kepala,
dan
badan bayi dalam posisi
yang lurus
Hadapkan bayi ke
dada ibu agar melekat
Seluruh badan bayi
harus tersangga dengan
baik dan benar
Sumber (Wulandari, 2020)
16
Perlekatan Menyusui
yang Benar
Pada saat menyusui, yang masuk ke mulut
bayi tidak hanya puting susu, tetapi seluruh
areola (bagian berawarna gelap) juga masuk
ke dalam mulut bayi, serta dagu bayi menempel
pada payudara ibu dan hidung menghadap ke
atas. Hal ini dilakukan agar ASI dapat keluar
serta terhindar dari puting lecet
Perlekatan Benar
Perlekatan Salah
Sumber (Wulandari, 2020)
17
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI
YANG BAIK DAN BENAR
Sebaiknya, ibu mencuci
tangan terlebih dahulu
menggunakan sabun dan
air mengalir sebelum
menyusui
Posisikan ibu duduk
bersandar dengan
keadaan yang nyaman
Untuk menjaga
kelembapan puting ibu,
sebaiknya sebelum
menyusui keluarkan sedikit
ASI lalu oleskan pada
daerah puting dan aerola
Bayi dihadapkan kearah
payudara, bahu bayi
dipegang dengan satu
lengan, kemudian siku ibu
menyangga kepala bayi
dan bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan
Sumber (Wulandari, 2020)
18
(Lanjutan)
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI
YANG BAIK DAN BENAR
Beri bayi rangsangan,
dengan meletakkan puting
ibu di daerah mulut dan
pipi bayi, supaya bayi
membuka mulutnya
Masukan payudara ibu ke
mulut bayi dan pegang
payudara menggunakan ibu
jari serta payudara ditopang
dengan jari lainnya. Pastikan
bayi menghisap semua areola
Tataplah buah hati
dengan penuh cinta dan
kasih sayang saat
menyusui
Sumber (Wulandari, 2020)
19
r
a
t
u
p
e
i S
s
a
m
r
o
Inf
h
a
r
e
P
I
AS
Halo Bunda…. Mungkin banyak dari Bunda yang
belum mengerti bagaimana cara mengatur ASI
perah, info ini sangat berguna untuk Bunda yang
bekerja atau ketika Bunda sedang berada diluar
rumah sehingga Bunda tidak perlu khawatir lagi
untuk memberikan ASI. Berikut simak penjelasan
seputar ASI perah !!!
Alat yang dibutuhkan untuk memerah ASI
ASI
perah
dapat
dilakukan
dengan
cara
memerah/meremas payudara ibu menggunakan
tangan hingga ASI keluar dan ditempatkan dalam
wadah. Namun, selain itu ada alat pompa yang
memudahkan ibu untuk memerah ASI
Alat pompa tipe terompet
seperti ini, tidak disarankan,
karena pada bagian bola
karet tidak dapat disterilkan
Sumber (Wulandari, 2020)
20
(Lanjutan)
Alat yang dibutuhkan untuk
memerah ASI
Alat pompa tipe silindris
disarankan, karena aman
dan mengurangi
kontaminasi bakter
Alat pompa elektrik
disarankan, karena
menggunakan listrik dan
dapat memerah ASI
dengan cepat
Sumber (Wulandari, 2020)
21
Daya Tahan ASI
Perah
Sumber (Wvindonesia, 2015)
ASI baru diperah jika
diletakkan
di
suhu
ruangan (Suhu 25°C)
bertahan sampai 4-8 jam
ASI dari kulkas yang
mencair harus
dihabiskan secepatnya
dan tidak boleh
diletakan kembali
kedalam freezer dan
kulkas
ASI baru dalam
freezer (Suhu -18°C)
bertahan hingga 3-6
bulan
ASI dalam coolbox
(Suhu -15 °C - 4°C)
dapat bertahan selama
24 jam
ASI baru dalam kulkas
(Suhu 4°C)
bertahan sampai 5 hari
22
Langkah-Langkah
Penyajian ASI Perah
1
Jika ASI perah disimpan didalam freezer,
maka satu hari sebelumnya ASI perah
diturunkan ke lemari pendingin guna untuk
melelehkan ASIP yang beku
2
ASI perah dikeluarkan dari kulkas
harus berurutan dari jam perah paling
awal
3
Jika ibu memiliki stok ASI perah yang banyak, maka dapat
digabungkan. Misal, dalam 1 hari bayi membutuhkan 6 botol,
maka 3 botol dari stok, dan 3 botol lagi ASIP segar. Lalu sisa
botol dari ASIP dapat dimasukkan ke dalam freezer. Jangan
lupa untuk memberikan label tanggal dan jam disetiap botol
Sumber (Wulandari, 2020)
23
(Lanjutan)
Langkah-Langkah
Penyajian ASI Perah
4
ASI perah yang berasal dari lemari es/kulkas tidak
diperbolehkan
untuk
dihangatkan
dengan
air
mendidih/kompor karena dapat merusak kandungan ASI.
Maka sebaiknya rendam botol yang berisi ASI perah
ditempat atau wadah yang sudah terisi air hangat
5
Siapkan cangkir atau sendok agar bayi
dapat meminum ASI
6
Jika ASIP mencair, maka dapat
dikocok dengan pelan dan searah
jarum jam, hal ini supaya kandungan
lemak dalam ASI dapat tercampur
rata
Sumber (Wulandari, 2020)
24
Cara Efektif dalam
Memberikan ASI Perah
Tahukah Bunda, bahwa sebenarnya memberikan
ASI perah dengan menggunakan botol susu/dot
tidak disarankan. Mengapa demikian? Karena
jika ibu sering memberikan ASI perah dengan
botol susu, maka dapat membuat bayi beresiko
mengalami bingung puting, sehingga bayi akan
sulit mengenali puting ibu jika menyusui langsung
dari payudara. Maka sebaiknya. berikan ASI
perah dengan menggunakan sendok, atau gelas
khusus untuk bayi
Sumber (Wulansari, 2020)
25
Manajemen ASI
Perah Untuk Ibu
Bekerja
Seperti yang sudah Bunda ketahui, bahwa memberikan
ASI sangatlah penting pada proses tumbuh dan
kembang
si
kecil.
Seiring
dengan
berjalannya
perkembangan zaman yang telah diraih oleh kaum
perempuan di masa sekarang, sehingga banyak wanita
yang
bekerja
dan
mempengaruhi
dalam
proses
pemberian ASI. Tetapi ibu yang bekerja bukan menjadi
alasan untuk tidak memberikan ASI. Maka dari itu,
yuk simak bagaimana cara memberikan ASI perah
untuk ibu yang bekerja !
26
t
a
p
e
T
g
n
a
y
u
t
k
Wa
a
k
i
t
e
K
SI
A
h
a
r
Meme
Bekerja
ASI diperah secara rutin
minimal 2-3 jam sehingga tidak
perlu menunggu sampai
payudara dirasa penuh karena
lebih sulit diperah dan
menyebabkan nyeri. Buatlah
jadwal memerah dalam 1 hari
sebanyak 4-5 kali
Sumber (Wulandari, 2020)
Catatan : Jadwal bisa menyesuaikan
waktu masing-masing
Example :
06.00
09.00
15.00
Susui langsung
saat pulang
kerja
12.00
Malam pukul
21.00
27
Cara
g
n
u
b
a
n
Me
h
a
r
e
P
I
AS
Kunci keberhasilan
menabung ASI adalah
sebagai berikut :
Asupan nutrisi
1.
yang baik bagi
ibu
Ibu yakin ASI
2.
melimpah dan
cukup untuk bayi
Ibu rutin
3.
memerah ASI
secara
konsisten
Mengumpulkan ASIP
dalam 1 botol
4.
meskipun hanya
Pompa ASI
dapat sedikit (asalkan
dalam suhu yang
sama dan masih
5.
yang sudah
dijadwalkan
dalam waktu 24 jam)
Apabila masih cuti
dirumah, memompa
ASI dapat dilakukan
6.
saat bayi tidur, atau
setelah menyusui,
prinsipnya sama,
memompa ASI setiap
2-3 jam
Sumber (Wulandari, 2020)
28
Manajemen
ASI Perah
Tahap 1 :
Perah di siang hari saat
bekerja per 3-4 jam sekali
(pagi, siang, sore) usahakan
dijam yang sama
Tahap 2 :
Bagi botol ASIP hasil perah ini
menjadi 2 kelompok
Tahap 3 :
Kelompok 1 : masukkan dalam freezer
Kelompok 2 : simpan ke dalam kulkas
untuk besok
Tahap 4 :
Urutan ASIP dikulkas :
Sisa ASIP hari ini (ASIP hasil
perah kemarin, bila ada)
ASIP beku
ASIP hasil perah hari ini
Sumber (Wulandari, 2020)
Tahap 5 :
Tetap perah di malam
hari, terutama menjelang
subuh,
karena
kadar
hormon oksitosin melimpah
pada saat ini
29
n
a
k
a
w
a
nd
e
y
n
e
Cara M
Bayi
Salah satu yang sering memicu rasa khawatir
bagi ibu adalah saat bayi bersendawa setelah
minum susu. Namun Bunda tidak perlu
khawatir, karena bersendawa merupakan
tanda bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Berikut kita simak cara menyendawakan
bayi…!
1
3
Telungkupkan bayi di pangkuan ibu
Topang dada bayi dengan tangan
supaya
kepala
lebih
tinggi
dari
tubuhnya
2
Usap
secara
perlahan
bagian
punggung sampai ia bersendawa
Sumber (Desiraju, 2018)
30
Daftar Pustaka
Desiraju, M. (2018). How To Burp Your Baby. Retrieved from
Kidshealth.org
website:
https://kidshealth.org/en/parents/burping.html
Eka P, V., Wahyuni, L., & Putri, I. K. (2017). Hubungan Pemberian MpAsi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Dengan Terjadinya Diare Di Desa Pacet
Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 1.
https://doi.org/10.32831/jik.v4i1.67
F.B Monica. (2014). Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: PT Mizan
Publika.
Herlina. (2020). 5 Ciri Bayi Cukup ASI. Retrieved February 26, 2021,
from
Haibunda.com
website:
https://www.haibunda.com/menyusui/20200224103812-5782628/5-ciri-bayi-cukup-asi
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan
Dasar 2015
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan
Dasar 2016
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan
Dasar 2017
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan
Dasar 2018
31
Daftar Pustaka
Kurniasari, H. (2018). Jumlah Kebutuhan ASI untuk Bayi Usia 0-6 Bulan.
Retrieved February 6, 2021, from Haibunda.com website:
https://www.haibunda.com/menyusui/20180802154948-5722154/jumlah-kebutuhan-asi-untuk-bayi-usia-0-6-bulan
Mardiyah, S., Anggorowati, & Nurrahima, A. (2018). Modul Pelaksanaan
Peer Education ASI. Semarang: Program Studi Magister Keperawatan
Universitas Diponegoro Semarang.
Mas’adah, & Rusmini. (2015). Teknik Melancarkan Asi Pada Ibu Post Sectio
Caesaria. Jurnal Kesehatan Prima, 9(2), 1495–1505.
Mufdillah, Subijanto, Sutisna, E. &, & Akhyar, M. (2017). Buku Pedoman
Pemberdayaan Ibu Menyusui pada Program ASI Ekslusif. Peduli ASI Ekslusif,
0–38
Olii, N. (2019). Perbedaan Peningkatan Berat Badan Bayi 6 Bulan Yang Diberi
Asi Eksklusif Dan Susu Formula Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tapakabupatenbone Bolango. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (Jnik), 2(1),
52–58.
Retrieved
from
http://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/issue/view/542
Wulandari, N. F. (2020). Happy Exclusive Breastfeeding. Yogyakarta:
Laksana.
Wulansari, N. (2020). Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu
Bekerja. Jakarta: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Wvindonesia. (2015). Daya Tahan ASIP. Tangerang: Wahana Visi
Indonesia.
32
Tentang Penulis
Syaffira Putri Afifah, S.Kep
Lahir di Bekasi pada 03 Oktober 1998. Penulis
menempuh pendidikan Strata 1 Keperawatan di
Universitas Pembangunan Nasional veteran Jakarta
pada tahun 2016 - 2020 dan meraih gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep). Pada tahun 2020, penulis
melanjutkan pendidikan Profesi NERS di
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
tahun ajaran 2020/2021.
Ns. Rokhaidah, M.Kep., Sp.Kep.An
Lahir di Pekalongan pada 06 September 1984.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sarjana
Keperawatan pada tahun 2006 - 2010 di Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Penulis
melanjutkan pendidikan Magister Keperawatan
dan lulus pada tahun 2014 di Universitas Indonesia
serta penulis tertarik mengambil bidang spesialis
Keperawatan Anak. Hingga saat ini, penulis bekerja
menjadi dosen Keperawatan di Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.