Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Booklet Bayi Sehat dengan ASI Eksklusif

Syaffira Putri Afifah,S.Kep

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali obat (Wulandari, 2020). Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia juga sudah diatur oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012). Sedangkan menurut WHO, ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja pada bayi hingga usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain, dan dapat diberikan hingga bayi berusia 2 tahun (Firrizqi Krisdila Fauzi, 2019).

n a g n e d t a h e S BayiSI Eksklusif A Syaffira Putri Afifah,S.Kep Ns. Rokhaidah,M.Kep,Sp.Kep.An UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA n a g n e d t a h e BayiSSI Eksklusif A PENYUSUN : Syaffira Putri Afifah, S.Kep Ns. Rokhaidah, M.Kep, Sp.Kep.An PEMBIMBING & PENGARAH : Ns. Rokhaidah, M.Kep, Sp.Kep.An DESAIN & ILUSTRASI : Canva Premium & Paint Tool SAI r a t n a g n e P a t Ka Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan hidayah-Nya. Serta tidak lupa shalawat serta salam saya junjung kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan booklet ini. Booklet ini saya buat agar dapat bermanfaaat bagi ibu yang sedang menyusui sehingga ibu dapat memberikan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan. Booklet ini berisi tentang beragam pengetahuan seputar ASI, bagaimana caranya agar ibu tetap dapat memberikan ASI untuk ibu yang bekerja, baik dirumah maupun diluar rumah. Tidak ada makanan terbaik bagi bayi baru lahir sampai dengan usia enam bulan selain ASI eksklusif. Maka dari itu, dengan adanya panduan dalam booklet ini, Bunda tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi anda melalui ASI eksklusif. Bunda harus yakin, bahwa anda tetap dapat memberikan ASI eksklusif sampai enam bulan dan dilanjutkan sampai dua tahun. Mari kita wujudkan bayi sehat dengan ASI eksklusif ! Jakarta, Maret 2021 Tim Penyusun i i s I r Dafta KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii A. Pengertian ASI dan ASI Eksklusif 1 B. Cakupan Pemberian ASI di Indonesia 2 C. Mengapa Bayi Perlu Diberikan ASI Eksklusif? 3 D. Apa Saja Kandungan ASI? 5 E. Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia 0-6 Bulan 6 F. 5 Ciri Bayi Cukup ASI 7 G. Manfaat ASI Eksklusif Untuk Bayi 8 H. Keuntungan Menyusui Bagi Ibu 9 I. Masalah-Masalah dalam Pemberian ASI Eksklusif 10 J. Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Memperbanyak ASI 13 K. Teknik Menyusui dengan Baik dan Benar 16 L. Langkah-Langkah Menyusui yang Baik dan Benar 18 M. Informasi Seputar ASI Perah 20 N. Manajemen ASI Perah Bagi Ibu Bekerja 26 O. Cara Menyendawakan Bayi 30 DAFTAR PUSTAKA 31 ii Halo Bunda ! Bunda pasti sering mendengar tentang Air Susu Ibu atau yang biasa disingkat ASI. Namun, apakah Bunda sudah tahu apa itu penting ASI? untuk Mengapa bayi? Yuk, ASI kita sangat simak penjelasan dibawah ini ! Apa Itu ASI? Air Susu Ibu atau yang biasa disingkat ASI adalah nutrisi yang diberikan untuk bayi, berupa cairan yang keluar dari payudara dengan berbagai macam kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan lain-lain, yang diproduksi dari kelenjar mamae pada payudara ibu (Mardiyah, Anggorowati, & Nurrahima, 2018) Apa Itu ASI Eksklusif? ASI Eksklusif adalah nutrisi pokok yang berupa ASI bagi bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, dan tidak ditambah dengan makanan lainnya seperti susu formula, bubur, air putih, dan lain-lain (Mufdillah, Subijanto, Sutisna, & Akhyar, 2017) 1 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia 2015 WHO 2016 2017 merekomendasikan 2018 bahwa angka pemberian ASI Eksklusif minimal sebanyak 50%, hal ini berarti bahwa pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih terbilang cukup jauh dari rekomendasi WHO. Sumber (Riskesdas, 2015) (Riskesdas, 2016) (Riskesdas, 2017) (Riskesdas, 2018) 2 Mengapa Bayi Perlu Diberikan ASI Eksklusif? Setelah penjelasan sebelumnya, Bunda pasti sudah paham apa itu ASI. Nah sekarang, Bunda juga pasti penasaran, mengapa bayi yang berusia 0-6 bulan tidak diperbolehkan makan makanan apapun kecuali ASI? Yuk kita simak penjelasan berikut ini ! Didalam ASI, pertumbuhan banyak bayi, sekali seperti zat air, gizi protein, penting lemak, untuk vitamin, karbohidrat dan lain-lain. Maka dari itu, pada saat bayi berusia 0-6 bulan tidak perlu diberi makanan lain, karena kandungan didalam ASI sudah mampu memberikan banyak nutrisi sehingga bayi bertumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, sistem pencernaan pada bayi yang berusia hingga 6 bulan masih belum sempurna untuk mencerna berbagai makanan. Tetapi, ASI mudah dicerna oleh usus bayi, dan didalam ASI terdapat zat gizi yang seimbang sehingga merupakan sumber energi ideal yang sangat dibutuhkan bayi 0-6 bulan (Olii, 2019). 3 3 Apakah Bunda Tahu? Did You know? Apa bahayanya jika bayi diberikan makanan selain ASI jika belum berusia 6 bulan? Hasil riset terakhir di Indoneisa mengatakan bahwa pemberian makanan pendamping ASI atau MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan, akan berdampak buruk bagi kesehatan bayi seperti diare, sembelit, obesitas, batuk, pilek, demam serta gangguan pada sistem pencernaan lainnya (Eka P, Wahyuni, & Putri, 2017). 4 Apa Saja Kandungan ASI? Air Protein Karbohidrat Lemak Mineral Faktor Pertumbuhan Enzim Vitamin Faktor anti parasit, anti-alergi, antibody, dan antivirus Sumber (Monica, 2014) 5 Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia 0-6 Bulan Tahukah Bunda, berapa jumlah ASI yang dibutuhkan bayi berusia 0-6 bulan? Berikut penjelasannya ! Usia 1-2 5-7 ml hari per hari Usia 3-5 22-27 ml hari per hari Usia 6-10 60-81 ml hari per hari Usia 2-3 minggu 60-90 ml sekali minum (600-700 ml per hari) Usia 4 80-150 ml sekali minggu minum (700-1050 Usia 1-6 bulan Sumber (Haibunda.com, 2018) ml per hari) 570-900 ml per hari 6 Berat badan bayi naik tiap minggu Salah satu tanda bayi cukup ASI adalah berat badan yang meningkat setiap minggunya Payudara terasa lembut Payudara terasa lembut diakibatkan karena bayi mendapatkan makanan yang cukup serta menghabiskan ASI dari payudara ibu 5 Ciri Bayi Cukup ASI Bunda pasti ingin tahu, bagaimana ciri-ciri bayi yang cukup ASI. Simak penjelasan dibawah ini ! Buang Air Kecil (BAK) lancar Bayi umumnya akan BAK 8-10x/hari Bayi rileks Saat bayi sudah merasa kenyang, bayi terlihat santai dan puas serta refleks melepaskan isapan pada puting ibu dan akan membuka kepalan tangannya Sumber (Haibunda.com, 2020) BAB 3x/hari Bayi akan BAB 3 kali/hari, serta dalam 5-7 hari setelah lahir, warna feses akan berubah menjadi kekuningan 7 lusif k s k E I at AS a f n a M ayi B k u t Un Daya tahan tubuh bayi akan meningkat ASI mengandung komposisi yang lengkap seperti vitamin, karbohidrat, kalori, lemak dan protein Sumber (Mufdillah et al., 2017) Meningkatkan kecerdasan secara emosional, mental dan spiritual supaya menjadi stabil dan matang serta mendapatkan kecerdasan sosial yang baik Melindungi si kecil dari berbagai penyakit infeksi seperti diare, saluran pernafasan, dan otitis media akut serta mengandung antibody 8 n a g n u t Keun bu I i g a B sui u y n e M Hubungan batin antara bayi dan ibu semakin erat Jika menyusui dilakukan dengan rutin, dapat membantu menunda kehamilan baru Menjaga dan melindungi kesehatan ibu Mengurangi biaya Sumber (Mufdillah et al., 2017) 9 Masalah-Masalah dalam Pemberian ASI Ekslusif Bunda pasti pernah mengalami masalah dalam menyusui, sehingga hal tersebut yang menjadikan alasan ibu untuk tidak menyusui. Apa saja masalahnya? Yuk simak beberapa penjelasan berikut ini! Puting Susu Lecet Hal ini terjadi biasanya ada trauma diputing susu ibu dan posisi perlekatan yang salah saat menyusui. Namun hal ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Payudara Bengkak Kemungkinan ini terjadi karena beberapa faktor seperti : bayi tidak meyusu dengan kuat, posisi saat menyusui tidak benar, dan puting susu terbenam Saluran susu tersumbat Hal ini terjadi dikarenakan pada saluran ASI biasanya masih ada sisa sisa ASI yang tidak keluar, sehingga pada saluran tersebut ASI dapat menumpuk dan menyebabkan tersumbat. Sumber (Wulandari, 2020) 10 (Lanjutan) Masalah-Masalah dalam Pemberian ASI Ekslusif Masitis Masitis adalah kondisi payudara yang mengalami peradangan seperti bengkak, panas, kemerahan dan nyeri. Sindrom ASI Kurang Sindrom ini terjadi ketika ibu berpikir ASI yang dimilikinya tidak cukup atau kurang dengan berbagai alasan. Bingung Puting Masalah ini terjadi pada bayi yang sulit mengenali antara puting ibu dengan dot botol. Hal ini dapat dihindari dengan tidak menggunakan susu formula tanpa ada indikasi yang kuat. Sumber (Wulandari, 2020) 11 (Lanjutan) Masalah-Masalah dalam Pemberian ASI Ekslusif Ibu Mengalami Stres Pada masalah tersebut, hormon oksitosin akan mengalami penghambatan sehingga ASI tidak keluar dengan lancar Ibu Bekerja Ibu yang bekerja menjadi alasan yang paling banyak ditemui pada bayi yang tidak mendapatkan ASI. Padahal bekerja bukan merupakan alasan untuk ibu tidak menyusui Sumber (Wulandari, 2020) 12 Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Memperbanyak ASI Sumber (Mas'adah dan Rusmini, 2015) Teknik Marmet Teknik ini adalah kombinasi yang dilakukan dengan melakukan pemerahan dan pemijatan payudara menggunakan tangan agar produksi ASI yang dikeluarkan menjadi banyak. Teknik ini merangsang pengeluaran hormon, dimana akan terangsang untuk memproduksi ASI Kompres Hangat Cara ini dilakukan agar aliran ASI dapat dikeluarkan secara maksimal. Manfaat kompres ini adalah : 1. Bendungan pada payudara dapat dicegah agar tidak bengkak 2. Menjaga kelancaran peredaran darah pada payudara ibu 13 (Lanjutan) Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Memperbanyak ASI Breast Care (Perawatan Payudara) Breast care ialah salah satu teknik perawatan payudara dengan melakukan pemijatan agar ASI menjadi lancar dan terhindar dari kesulitan saat menyusui. Berikut langkah-langkah dalam melakukan breast care : Ibu berbaring atau duduk dengan nyaman Letakkan handuk pada perut bagian bawah Kompres kedua puting menggunakan kapas yang sudah diberi baby oil/minyak Bersihkan puting dengan kapas sambil gerakan memutar Tuang baby oil/minyak ke tangan dan pijat payudara dengan gerakan keatas, kesamping, kebawah dan kedepan sebanyak 20-30 kali Bilas dan bersihkan payudara menggunakan handuk kecil yang dibasahi air hangat, kemudian keringkan 14 Sumber (Mas'adah dan Rusmini, 2015) (Lanjutan) Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Memperbanyak ASI Pijat Oksitosin Pijat ini merupakan teknik yang dilakukan dengan memijat sisi tulang belakang dan merupakan usaha agar hormon prolaktin dan oksitosin dapat terangsang. Selain itu, ibu juga merasa nyaman, payudara ibu tidak bengkak serta ASI tidak tersumbat Sumber (Mas'adah dan Rusmini, 2015) 15 Teknik Menyusui dengan Baik dan Benar Apakah Bunda tahu? Bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam menyusui adalah dengan melakukan teknik menyusui yang baik dan benar, agar Bunda dapat memberikan ASI secara optimal. Yuk kita simak penjelasannya ! Berikut beberapa posisi yang benar dalam menyusui : Leher, kepala, dan badan bayi dalam posisi yang lurus Hadapkan bayi ke dada ibu agar melekat Seluruh badan bayi harus tersangga dengan baik dan benar Sumber (Wulandari, 2020) 16 Perlekatan Menyusui yang Benar Pada saat menyusui, yang masuk ke mulut bayi tidak hanya puting susu, tetapi seluruh areola (bagian berawarna gelap) juga masuk ke dalam mulut bayi, serta dagu bayi menempel pada payudara ibu dan hidung menghadap ke atas. Hal ini dilakukan agar ASI dapat keluar serta terhindar dari puting lecet Perlekatan Benar Perlekatan Salah Sumber (Wulandari, 2020) 17 LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR Sebaiknya, ibu mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menyusui Posisikan ibu duduk bersandar dengan keadaan yang nyaman Untuk menjaga kelembapan puting ibu, sebaiknya sebelum menyusui keluarkan sedikit ASI lalu oleskan pada daerah puting dan aerola Bayi dihadapkan kearah payudara, bahu bayi dipegang dengan satu lengan, kemudian siku ibu menyangga kepala bayi dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan Sumber (Wulandari, 2020) 18 (Lanjutan) LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR Beri bayi rangsangan, dengan meletakkan puting ibu di daerah mulut dan pipi bayi, supaya bayi membuka mulutnya Masukan payudara ibu ke mulut bayi dan pegang payudara menggunakan ibu jari serta payudara ditopang dengan jari lainnya. Pastikan bayi menghisap semua areola Tataplah buah hati dengan penuh cinta dan kasih sayang saat menyusui Sumber (Wulandari, 2020) 19 r a t u p e i S s a m r o Inf h a r e P I AS Halo Bunda…. Mungkin banyak dari Bunda yang belum mengerti bagaimana cara mengatur ASI perah, info ini sangat berguna untuk Bunda yang bekerja atau ketika Bunda sedang berada diluar rumah sehingga Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk memberikan ASI. Berikut simak penjelasan seputar ASI perah !!! Alat yang dibutuhkan untuk memerah ASI ASI perah dapat dilakukan dengan cara memerah/meremas payudara ibu menggunakan tangan hingga ASI keluar dan ditempatkan dalam wadah. Namun, selain itu ada alat pompa yang memudahkan ibu untuk memerah ASI Alat pompa tipe terompet seperti ini, tidak disarankan, karena pada bagian bola karet tidak dapat disterilkan Sumber (Wulandari, 2020) 20 (Lanjutan) Alat yang dibutuhkan untuk memerah ASI Alat pompa tipe silindris disarankan, karena aman dan mengurangi kontaminasi bakter Alat pompa elektrik disarankan, karena menggunakan listrik dan dapat memerah ASI dengan cepat Sumber (Wulandari, 2020) 21 Daya Tahan ASI Perah Sumber (Wvindonesia, 2015) ASI baru diperah jika diletakkan di suhu ruangan (Suhu 25°C) bertahan sampai 4-8 jam ASI dari kulkas yang mencair harus dihabiskan secepatnya dan tidak boleh diletakan kembali kedalam freezer dan kulkas ASI baru dalam freezer (Suhu -18°C) bertahan hingga 3-6 bulan ASI dalam coolbox (Suhu -15 °C - 4°C) dapat bertahan selama 24 jam ASI baru dalam kulkas (Suhu 4°C) bertahan sampai 5 hari 22 Langkah-Langkah Penyajian ASI Perah 1 Jika ASI perah disimpan didalam freezer, maka satu hari sebelumnya ASI perah diturunkan ke lemari pendingin guna untuk melelehkan ASIP yang beku 2 ASI perah dikeluarkan dari kulkas harus berurutan dari jam perah paling awal 3 Jika ibu memiliki stok ASI perah yang banyak, maka dapat digabungkan. Misal, dalam 1 hari bayi membutuhkan 6 botol, maka 3 botol dari stok, dan 3 botol lagi ASIP segar. Lalu sisa botol dari ASIP dapat dimasukkan ke dalam freezer. Jangan lupa untuk memberikan label tanggal dan jam disetiap botol Sumber (Wulandari, 2020) 23 (Lanjutan) Langkah-Langkah Penyajian ASI Perah 4 ASI perah yang berasal dari lemari es/kulkas tidak diperbolehkan untuk dihangatkan dengan air mendidih/kompor karena dapat merusak kandungan ASI. Maka sebaiknya rendam botol yang berisi ASI perah ditempat atau wadah yang sudah terisi air hangat 5 Siapkan cangkir atau sendok agar bayi dapat meminum ASI 6 Jika ASIP mencair, maka dapat dikocok dengan pelan dan searah jarum jam, hal ini supaya kandungan lemak dalam ASI dapat tercampur rata Sumber (Wulandari, 2020) 24 Cara Efektif dalam Memberikan ASI Perah Tahukah Bunda, bahwa sebenarnya memberikan ASI perah dengan menggunakan botol susu/dot tidak disarankan. Mengapa demikian? Karena jika ibu sering memberikan ASI perah dengan botol susu, maka dapat membuat bayi beresiko mengalami bingung puting, sehingga bayi akan sulit mengenali puting ibu jika menyusui langsung dari payudara. Maka sebaiknya. berikan ASI perah dengan menggunakan sendok, atau gelas khusus untuk bayi Sumber (Wulansari, 2020) 25 Manajemen ASI Perah Untuk Ibu Bekerja Seperti yang sudah Bunda ketahui, bahwa memberikan ASI sangatlah penting pada proses tumbuh dan kembang si kecil. Seiring dengan berjalannya perkembangan zaman yang telah diraih oleh kaum perempuan di masa sekarang, sehingga banyak wanita yang bekerja dan mempengaruhi dalam proses pemberian ASI. Tetapi ibu yang bekerja bukan menjadi alasan untuk tidak memberikan ASI. Maka dari itu, yuk simak bagaimana cara memberikan ASI perah untuk ibu yang bekerja ! 26 t a p e T g n a y u t k Wa a k i t e K SI A h a r Meme Bekerja ASI diperah secara rutin minimal 2-3 jam sehingga tidak perlu menunggu sampai payudara dirasa penuh karena lebih sulit diperah dan menyebabkan nyeri. Buatlah jadwal memerah dalam 1 hari sebanyak 4-5 kali Sumber (Wulandari, 2020) Catatan : Jadwal bisa menyesuaikan waktu masing-masing Example : 06.00 09.00 15.00 Susui langsung saat pulang kerja 12.00 Malam pukul 21.00 27 Cara g n u b a n Me h a r e P I AS Kunci keberhasilan menabung ASI adalah sebagai berikut : Asupan nutrisi 1. yang baik bagi ibu Ibu yakin ASI 2. melimpah dan cukup untuk bayi Ibu rutin 3. memerah ASI secara konsisten Mengumpulkan ASIP dalam 1 botol 4. meskipun hanya Pompa ASI dapat sedikit (asalkan dalam suhu yang sama dan masih 5. yang sudah dijadwalkan dalam waktu 24 jam) Apabila masih cuti dirumah, memompa ASI dapat dilakukan 6. saat bayi tidur, atau setelah menyusui, prinsipnya sama, memompa ASI setiap 2-3 jam Sumber (Wulandari, 2020) 28 Manajemen ASI Perah Tahap 1 : Perah di siang hari saat bekerja per 3-4 jam sekali (pagi, siang, sore) usahakan dijam yang sama Tahap 2 : Bagi botol ASIP hasil perah ini menjadi 2 kelompok Tahap 3 : Kelompok 1 : masukkan dalam freezer Kelompok 2 : simpan ke dalam kulkas untuk besok Tahap 4 : Urutan ASIP dikulkas : Sisa ASIP hari ini (ASIP hasil perah kemarin, bila ada) ASIP beku ASIP hasil perah hari ini Sumber (Wulandari, 2020) Tahap 5 : Tetap perah di malam hari, terutama menjelang subuh, karena kadar hormon oksitosin melimpah pada saat ini 29 n a k a w a nd e y n e Cara M Bayi Salah satu yang sering memicu rasa khawatir bagi ibu adalah saat bayi bersendawa setelah minum susu. Namun Bunda tidak perlu khawatir, karena bersendawa merupakan tanda bahwa bayi dalam keadaan sehat. Berikut kita simak cara menyendawakan bayi…! 1 3 Telungkupkan bayi di pangkuan ibu Topang dada bayi dengan tangan supaya kepala lebih tinggi dari tubuhnya 2 Usap secara perlahan bagian punggung sampai ia bersendawa Sumber (Desiraju, 2018) 30 Daftar Pustaka Desiraju, M. (2018). How To Burp Your Baby. Retrieved from Kidshealth.org website: https://kidshealth.org/en/parents/burping.html Eka P, V., Wahyuni, L., & Putri, I. K. (2017). Hubungan Pemberian MpAsi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Dengan Terjadinya Diare Di Desa Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 1. https://doi.org/10.32831/jik.v4i1.67 F.B Monica. (2014). Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: PT Mizan Publika. Herlina. (2020). 5 Ciri Bayi Cukup ASI. Retrieved February 26, 2021, from Haibunda.com website: https://www.haibunda.com/menyusui/20200224103812-5782628/5-ciri-bayi-cukup-asi Kementerian Kesehatan RI. 2015. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2015 Kementerian Kesehatan RI. 2016. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2016 Kementerian Kesehatan RI. 2017. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2017 Kementerian Kesehatan RI. 2018. Paparan Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018 31 Daftar Pustaka Kurniasari, H. (2018). Jumlah Kebutuhan ASI untuk Bayi Usia 0-6 Bulan. Retrieved February 6, 2021, from Haibunda.com website: https://www.haibunda.com/menyusui/20180802154948-5722154/jumlah-kebutuhan-asi-untuk-bayi-usia-0-6-bulan Mardiyah, S., Anggorowati, & Nurrahima, A. (2018). Modul Pelaksanaan Peer Education ASI. Semarang: Program Studi Magister Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang. Mas’adah, & Rusmini. (2015). Teknik Melancarkan Asi Pada Ibu Post Sectio Caesaria. Jurnal Kesehatan Prima, 9(2), 1495–1505. Mufdillah, Subijanto, Sutisna, E. &, & Akhyar, M. (2017). Buku Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui pada Program ASI Ekslusif. Peduli ASI Ekslusif, 0–38 Olii, N. (2019). Perbedaan Peningkatan Berat Badan Bayi 6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dan Susu Formula Di Wilayah Kerja Puskesmas Tapakabupatenbone Bolango. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (Jnik), 2(1), 52–58. Retrieved from http://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/issue/view/542 Wulandari, N. F. (2020). Happy Exclusive Breastfeeding. Yogyakarta: Laksana. Wulansari, N. (2020). Manajemen ASI Perah dan Jadwal Pompa ASI untuk Ibu Bekerja. Jakarta: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). Wvindonesia. (2015). Daya Tahan ASIP. Tangerang: Wahana Visi Indonesia. 32 Tentang Penulis Syaffira Putri Afifah, S.Kep Lahir di Bekasi pada 03 Oktober 1998. Penulis menempuh pendidikan Strata 1 Keperawatan di Universitas Pembangunan Nasional veteran Jakarta pada tahun 2016 - 2020 dan meraih gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep). Pada tahun 2020, penulis melanjutkan pendidikan Profesi NERS di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta tahun ajaran 2020/2021. Ns. Rokhaidah, M.Kep., Sp.Kep.An Lahir di Pekalongan pada 06 September 1984. Penulis menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan pada tahun 2006 - 2010 di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Penulis melanjutkan pendidikan Magister Keperawatan dan lulus pada tahun 2014 di Universitas Indonesia serta penulis tertarik mengambil bidang spesialis Keperawatan Anak. Hingga saat ini, penulis bekerja menjadi dosen Keperawatan di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.