Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM PENINGKATAN PEMBIAYAAN KONSUMTIF PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH, Tbk KANTOR CABANG PEMBANTU GOWA SUNGGUMINASA Dr.Rosnaini Daga.SE.,MM,.CPHCM rosnaini.daga@nitromks.ac.id Institut Bisnis & Keuangan Nitro Makassar NUR BONITA SARI ABSTRACK Judul Penelitian ini adalah “Analisis Strategi PemasaranDalam Peningkatan Pembiayaan Konsumtif Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtif PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk kantor cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Pokok bahasan penelitian adalah untuk analisis strategi pemasaran dalam peningkatan pembiayaan konsumtif berdasarkan indikator strategi pemasaran yaitu relationship marketing strategy, strategi superior custumer service, strategi unconditional guarantees, dan strategi peningkatan kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan jumlah nasabah pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk kantor cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Pembiayaan Konsumtif I. PENDAHULUAN Perbankan syariah saat ini mengalami perkembangan sangat pesat, terbukti dengan banyaknya bermuculan bank syariah, salah satu di antaranya PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero), Tbk. BRI syariah adalah bank syariah ritel modern terkemuka di Indonesia yang merupakan anak usaha bank BUMN terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berawal dari sebuah akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank BRI pada 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008, bank yang semula beroperasi secara konvensional, resmi mulai beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 17 November 2008. Menjadi salah satu bank syariah anak usaha BUMN terbesar diIndonesia, BRI Syariah telah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset. Dengan berfokus pada segmen ritel dan konsumer, BRI syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Dalam pengoprasiannya PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero), Tbk memiliki klasifikasi produk pembiayaan konsumtif syariah yang merupakan pembiayaan yang diperuntukan nasabah dengan tujuan di luar usaha dan bersifat perorangan, pembiayaan konsumtif diperlukan nasabah untuk memenuhi kebutuhan sekunder. Jenis akad yang paling sering digunakan dalam produk pembiayaan kosumtif syariah ada dua yaitu akad murabahah dan akad ijarah. (BRISyariah.co.id).Adapun salah satu produk dari PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero), Tbk yaitu produk konsumtif diantaranya: KPR Sejahtera adalah Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah untuk pembiayaan rumah dengan dukungan bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), KPR BRI Syariah iB hadir membantu untuk mewujudkan impian memiliki rumah idaman. Pembiayaan Kepemilikan Mobil dari BRI Syariah kepada nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan dengan mengunakan prinsip jualbeli (Murabahah) (BRISyariah.co.id). Tabel 1.1 Pembiayaan KonsumtifPT Bank Rakyat Indonesia Syariah, TbkKantor Cabang PembantuGowa Sungguminasa Tahun 2017-2019 TAHUN Jumlah Nasabah Pembiayaan Konsumtif (orang) 2017 32 2018 53 2019 65 Sumber : BRISyariah KCP Gowa Sunggumina Jumlah Pembiayaan Konsumtif (RP) 350.000.000 650.000.000 800.000.000 Pemasaran produk yang baik akan dapat meningkatkan penjualan. Jika itu sudah terjadi maka dapat dipastikan perusahaan akan mendapatkan laba yang maksimal. Jika pemasaran produk yang dilakukan tidak atau kurang tepat maka akan terjadi penurunan penjualan yang akan memberi dampak penurunan pendapatan yang di terima oleh perusahaan tersebut.Oleh karena itu, strategi pemasaran merupakan salah satu faktor utama daya saing bagi setiap perusahaan.Seperti penelitian yang dilakukan oleh Daga (2019) bahwa strategi Superior Custumer Service, Strategi Unconditional Guarantess serta Strategi penanganan keluhan yang efektif mampu meningkatkan jumlah nasabah. Hasil wawancara awal dengan salah satu karyawan di BRI Syariah KCP Gowa sungguminasa mengatakan bahwa produk konsumtif merupakan salah satu produk yang banyak di minati oleh nasabah, dan jumlah nasabah produk pembiayaan konsumtif di BRI Syariah kantor cabang Makassar mengalami kenaikanyang signifikan positif, hal tersebut terjadi karena faktor ekonomi, dan juga di Makassar saat ini sistem syariah atau produk syariah sedang sangat diminati oleh masyarakat hal itu juga menjadi salah satu faktor, akan tapi salah satu faktor yang terpenting juga berada pada strategi pemasaran yang digunakan oleh marketing dari BRI Syariah. Salah satu karyawan dari BRI Syariah KCP Gowa sungguminasa juga menyebutkan strategi yang digunakan pada setiap produk itu berbeda-beda agar sesuai dengan pangsa pasarnya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok dalam penulisan ini adalah: Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtifpada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah , Tbk Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa? II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Strategi dan Manajemen Strategi a. Strategi Menurut Susanto (2014:31) secara tegas menyatakan strategi sebagai kumpulan sasaran dan objektif jangka panjang, tekat untuk melakukan tindakan, dan alokasi sumber daya untuk mencapai objek tersebut. Tujuan utamanya adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perusahaan lingkungan eksternal. Menurut Coulter dalam Kuncoro (2006:12) menyatakan bahwa strategi merupakan sejumlah keputusan dan aksi yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industri. Dengan demikian beberapa ciri strategi yang utama adalah: 1) Goal-directed action, yaitu aktivitas yang menunjukkan “apa” yang diinginkanorganisasi dan“bagaimana” implementasikan. 2) Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan kapabilitas). 3) Serta memperhatikan peluang dan tantangan. a. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) menurut David dan Wheelen (2003.4) adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan menurut Wheelen (2003.5) dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya Menurut Daviddan Wheelen (2011) Manajemen Strategi memiliki beberapa tujuan di anataranya: 1) Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada. 2) Selalu memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan dan menjawab lingkungan eksternal yang selalu berubah, akan berubah dan terus akan berubah. 3) Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen dan mengusahakan selalu ada product development. 4) Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien. 5) Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi. Manajemen Strategi sebagai seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan menurut Pearce II dan Robinson (2011) dalam Susanto (2014:3) Manajemen strategi terdiri dari 9 tugas penting : 1) Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan umum tentang tujuan,filosofi, dan sasaran. 2) Melakukan analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal perusahaan. 3) Menilai lingkungan eksternal perusahaan, baik kompetisi dan faktor-faktor kontekstual umumnya. 4) Menganalisis opsi-opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber daya yang dimilikinya dengan lingkungan eksternalnya. 5) Mengenali opsi-opsi yang paling diinginkan dengan mengevaluasi setiap opsi berdasarkan misi perusahaan. 6) Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi besar yang mampu mencapai hasil yang paling di inginkan. 7) Mengembangkan sasaran tahunan danstrategi jangka pendek yang sesuai dengan pilihan seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi besar. 8) Menerapkan pilihan-pilihan strategi melalui pengalokasian sumber daya yang dianggarkan, dimana kesesuaian tugastugas, karyawan, struktur, teknologi, dan sistem imbalan ditekankan. 9) Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan bagi pengambilan keputusan dimasa depan. 2. Strategi Bersaing Menurut Kotler dalam Sugiarto (2016) strategi bersaingadalah strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan terhadap pesaing dan yang memberi perusahaan keunggulan bersaing yang sekuat mungkin. Menurut David dan Wheelen (2003) strategi bisnis atau yang sering dikenal dengan strategi bersaing yaitu strategi yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan. Selanjutnya Porter dalam David dan Wheelen (2003) menawarkan dua strategi bersaing bersaing “generik” untuk mengungguli perusahaan lain dalam industri tertentu : biaya rendah dan diferensiasi . Biaya rendah adalah kemampuan perusahaan atau sebuah unit bisnis untuk merancang , membuat, dan memasarkan sebuah produk sebanding dengan cara yang lebih efisien dari pada pesaingnya. Diferensiasi, di lain pihak , adalah kemampuan untuk menyediakan nilai unik dan superior kepada pembeli dari segi kualitas, keistimewaaan / ciri-ciri khusus, atau layanan purna jual. Strategi-strategi ini disebut generik karena perusahaan dengan jenis dan ukuran apapun bahkan organisasi nonprofit dapat menggunakannya. 3. Strategi Pemasaran Menurut Chandra dalam Wibowo dkk (2015), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasiperusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakantindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya. David dan Wheelen (2003) Pada strategi pemasaran dengan memanfatkan Strategi pengembangan pasar, perusahaan atau unit bisnis dapat : menangkap pangsa pasar yang lebih besar dari pasar yang ada untuk produk saat ini melalui kejenuhan dan penetrasi pasar, mengembangkan pasar baru bagi produk yang sudah ada. Sedangkan dengan menggunakan strategi pengembangan produk, perusahaan atau unit bisnis dapat : mengembangkan produk baru untuk pasar yang sudah ada atau mengembangkan produk baru untuk pasar baru. Strategi pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan strategi segmentasi pasar. Menurut Santoso (2014:224) segmentasi pasar adalah suatu kelompok konsumen yang telah ada atau prospek yang memiliki karakteristik yang sama didalam memberikan respon atas program pemasaran. Proses identifikasi segmen pasar inilah yang disebut segmentasi pasar. Acapkali segmentasi pasar dibedakan menjadi segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industri. Menurut Santoso (2014:224) Proses segmen pasar ini memiliki banyak pendekatan, namun tiga tahap proses kunci dari segmentasi pasar adalah: a. Menggunakan beberapa metode untuk membagi pasar, menjadi bagian lebih kecil, dimana masing-masing memiliki kesamaan secara intern, namun memiliki perbedaan secara ekstern. b. Memilih salah satu atau beberapa segmen yang memberikan tawaran yang lebih menarik. c. Menyesuaikan program pemasaran dengan segmen yang dituju dan kebutuhan-kebutuhannya. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan dan dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan (Tjiptono, 2004:161) yaitu sebagai berikut : a. Relationship Marketing. Relationship marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu asset di mana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan. Dalam strategi ini, hubungan transaksi antara penyedia jasa dan pelanggan berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain, dijalin suatu kemitraan jangka panjang dengan pelanggan secara terusmenerus sehingga diharapkan dapat terjadi bisnis ulangan (repeat business). Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk mengembangkan relationship marketing adalah dibentuknya customer database, yaitu daftar nama pelanggan yang perlu dibina hubungan jangka panjang. b. Strategi Superior Customer Service Perusahaan yang menerapkan strategi ini berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul daripada para pesaingnya. Untuk mewujudkannya dibutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia dan usaha yang gigih. Meskipun demikian melalui pelayanan yang lebih unggul, perusahaan yang bersangkutandapat membebankan harga yang lebih tinggi pada jasanya. Akan ada kelompok konsumen yang tidak keberatan akan harga mahal tersebut. Implementasinya yaitu, pemberian garansi internal dan eksternal, jaminan, konsultasi teknis, pelatihan cara penggunaan produk, saran pemakaian produk alternatif, peluang penukaran atau pengembalian produk yang tidak memuaskan, reparasi komponen yang cacat atau rusak dan penyediaan suku cadang pengganti. c. Strategi Unconditional Guarantes Extraordinary Guarantes Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, perusahaan jasa dapat mengembangkan augmented service terhadap core service-nya, misalnya dengan merancang garansi tertentu atau dengan memberikan pelayanan purna jual yang baik. Garansi atau jaminan istimewa dirancang untuk meringankan kerugian pelanggan, dalam hal pelanggan tidak puas terhadap suatu produk atau jasa yang telah dibayarkan. Garansi ini menjanjikan kualitas prima dan kepuasan pelanggan. Fungsi utama garansi adalah: 1) Untuk mengurangi resiko kerugian pelanggan sebelum dan sesudah pembelian produk atau jasa, sekaligus memaksa perusahaan bersangkutan untuk memberikan yang terbaik dan meraih loyalitas pelanggan. 2) Sebagai alat positioning untuk membedakan perusahaan dengan pesaingnya. d. Strategi penanganan keluhan yang efektif Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Manfaat lain adalah: 1) Penyedia jasa memperoleh kesempatan lagi untuk memperbaiki hubungannya dengan pelanggan yang kecewa. 2) Penyedia jasa bisa terhindar dari publisitas negatif. 3) Penyedia jasa akan mengetahui aspek-aspek yang perlu dibenahi dalam pelayanannya saat ini. 4) Penyedia jasa akan mengetahui sumber masalah operasi-nya. 5) Karyawan dapat termotivasi untuk memberikan pelayanan yang berkualitas lebih baik. 4. Pengertian Pemasaran Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan keller (2009:5) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Kesuksesan financial sering bergantung pada kemampuan pemasaran. Financial, operasi, akuntansi, dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti jika tidak ada cukup permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan bisa menghasilkan keuntungan. Menurut Kotler dan Keller (2009:12) terdapat enam konsep inti dalam pemasaran : a. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan Kebutuhan adalah syarat hidup manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup.orang juga memiliki kebutuhan yang b. c. d. e. f. g. kuat akan reaksi, pendidikan,dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Pasar sasaran, positioning, dan segmentasi Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam suatu pasar. Tidak semua orng menyukai sereal, kamar hotel, restoran mobil, universitas, atau film yang sama. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi-bagi pasar kedalam segmen-segmen. Mereka mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berebeda, yang mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dengan meneliti perbedaan demografis, psikografis, dan perilaku diantara pembeli. Penawaran dan Merek Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan mengajukan sebuah proposisi nilai (value proposition), yaitu serangkaian keuntungan yang mereka tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Nilai dan Kepuasan Penawan akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasankepada pembeli sasaran. Nilai adalah kombinasi kualitas, pelayanan, dan harga, yang disebut juga “tiga elemen nilai pelanggan”. Nilai meningkat seiring dengan meningkatnya kualitasdan pelayanan. Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapnnya (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Saluran pemasaran Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran. Saluran komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Pemasaran menggunakan saluran distribusi untuk menggelar, menjual, atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna, saluran distribusi distributor, pedagang grosir, pengecer, dan agen. Pemasar juga menggunakan saluran layanan untuk melakukan transaksi dengan calon pembeli. Rantai pasokan Rantai pasokan (supply chain) adalah saluran yang lebih panjang yang membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir yang dihantarkan ke pembeli akhir. Persaingan Persaingan mencakup semua penawaran dan produk subtitusi yang ditawakan oleh pesaing, baik yang aktual maupun yang potensial, yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang pembeli. h. Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosi penawaran. Lingkungan luas terdiri atas enamkomponen: lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan fisik lingkungan teknologi, lingkungan politik- hukum dan lingkungan sosial budaya. Segmentasi pasar menurt assauri dalam Daga (2018) Menurut pada dasarnya segmentasi pasar merupakansuatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di bidang pemasaran dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien 5. Konsep Pemasaran Syariah Menurut Faridah (2018) Konsep pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yanag kita kenal sekarang. Ada empat karakteristik yang terdapat pada syariah marketing. a. Kebutuhan (rababaniyah) Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius. Jiwa seorang syariah marketing meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang bersifat tetuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan. Pemasaran syariah meyakini bahwa hukum-hukum ke Tuhanan ini adalah hukum yang paling ideal, paling sempurna, paling tepat untuk segala bentuk kebaikan serta paling dapat mencegah segala bentuk kerusakan. b. Etis (akhlaqiyyah) Keistimewaan yang lain dari syariah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam sebuah aspek kegiatannya. Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal ini bersifat universal. Seorang pemasar syariah harus menjunjung tinggi etika dalam melakukan aktivitas pemasarannya salah satunya dengan tidak memberikan janji manis yang tidak benar serta selalu mengedepankan kejujuran dalam menjelaskan tentang kualitas produk yang sedang ditawarkan. c. Realistis (al-waqi’yyah) Syariah marketing bukanlah konsep yang ekslusif, fanatis, anti modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel. Syariah marketing haruslah tetap berpenampilan bersih, rapi dan bersahaja apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakan. Sifat realistis dikarenkan pemasaran syariah sangat flesibel dan luwes dalam tafsir hukum dan implementasinya terhadap pemasaran konvensional. d. Humanistis (insaniyyah) Keistimewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiannya terjaga dan terpelihara. Marketing syariah yang humanistis diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan agama, suku, ras, warrna kulit, kebangsaan, dan status. Sehingga syariah marketing bersifat universal. Setiap nasabah yang membutuhkan pelayanan Bank Syariah harus dilayani tanpa memandang apakah ia seorang muslim ataupun non muslim apakah ia dari status sosial yang rendah ataukah status sosial yang tinggi semuanya harus dilayanidalam industri perbankan syariah. 6. Produk Bank Syariah Indonesia Sejak diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998, Perbankan Syariah berkembangan pesat di Indonesia. Selain itu dengan di berlakukannya UU No.21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, perkembangan produk syariah menjadi semakin tertata. Secara garis besar produk Bank Syariah dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, meliputi produk penghimpun dana, produk penyaluran dana, dan produk jasa (Siamatdalam Lestari (2018:4.25) a. Produk penghimpun dana Bentuk-bentuk simpanan berdasarkan prinsip syariah dapat berupa : 1) Giro berdasarkan prinsip al-wadi’ah. 2) Tabungan berdasarkan prinsip al-wadiáh dan Al-Mudharabah. 3) Deposito berjangka dengan prinsip Al-Mudharabah. b. Produk penyalur Dana atau penyedia dana Produk penyalurdana bank Syariah, secara garis besar diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu : 1) Prinsip jual beli Prinsip jual beli, ditunjukkan untuk pembiayaan pembelian barang. Prinsipini dikembangkan dalam bentukbentuk pembiayaan sebagai berikut : a) Pembiayaan Murabahah metode ini menempatkan bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. b) Salam adalah jual beli barang, namun barangnya belum ada. Dalam transaksi ini pembayaran dilakukan tunai, tetapi penyerahan barang dilakukan secara tangguh. c) Istishna’ adalah jual beli dengan akad salam, dimana pembayaran dilakukan oleh bank, namun tidak dibayar sekaligus tetapi dibayar secara bertahap. 2) Prinsip sewa (ijarah) Transaksi ijarah pada prinsipnya adalah transaksi jual beli, namun untuk objek sewa. Pada masa akhir sewa, bank dapat saja menjual objek sewa kepada penyewa. 3) Prinsip Bagi Hasil Berdasarkan karakter operasionalnya, prinsip bagi hasil bank syariah dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan, yaitu: Musyarakah, Mudharabah, Mudharabah Muqayyadah, prinsip pinjam berdasarkan Akad Al-Qard (pinjam kebaikan). c. Produk Jasa 1) Al-Wakalah prinsip dari al-wakalah adalah nasabah memberi kuasa kepada Bank untuk mewakili dirinya untuk melakukan jasa tertentu. 2) Al-Hawalah adalah jasa pengalihan utang piutang. 3) Al-Kafalah pada prinsipnya adalah bank garansi. 4) Al-Rahn pada prinsipnya adalah jasa gadai yaitu utang denganjaminan harta atau aset. 7. Pengertian Pembiayaan Menurut Muhammad dalam Kusumawati, dkk, (2017) Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan oleh lembaga pembiaayaan seperti Bank syariah kepada nasabah. Pembiayaaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Seacara garis besar fungsi pembiayaan didalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/ uang b. Pembiayaan meningkatkan utility (daya guna) suatu barang c. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas barang d. Pembiayaan menimbulkan gairah usaha masyarakat e. Pembiayaan sebagai alat stabilitasi ekonomi. Secara umum, skema besar pembiayaan dapat dapat dibagi menjadi dua bagian besar, antara lain: pembiayaan produktif, danpembiayaan konsumtif. Adapun perbedaan perlakuan antara pembiayaan konsumtif dan produktif terletak pada metode pendekatan analisisnya. Pada pembiayaan konsumtif, fokus analisis dilakukan pada kemampuan finansial pribadi dalam mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya seperti gaji. Sedangkan pada produktif, fokus analisis diarahkan pada kemampuan finansial usaha untuk melunasi pembiayaan yang telah diterimanya. 8. Pembiayaan Konsumtif a. Pengertian Pembiayaan Konsumtif Secara definisi konsumsi atau konsummtif adalah kebutuhan individual meliputi kebutuhan baik barang maupun jasa yang tidak dipergunakan untuk tujuan usaha. Dengan demikian yang dimaksud pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang diberikan untuk tujuan diluar usaha dan umumnya bersifat perorangan menurut Adriawan dalam Faridah (2018) . Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan atas kebutuhan primer (pokok atau dasar) dan kebutuhan skunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok, baik berupa barang, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal, maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan skunder adalah tambahan, yang secara kuantitatif maupun kualitatif lebih tinggi atau lebih mewah dari kebutuhan primer, baik berupa barang seperti makanan dan minuman, pakaian / perhiasan, bangunan rumah, kendaraan, dan sebagainya, maupun berupa jasa seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, peristiwa,hiburan, dan sebagainya. b. Jenis Akad Pembiayaan Konsumtif Menurut jenis akadnya dalam produk pembiayaan syariah, pembiayaan konsumtif dapat dibagi menjadi lima yaitu : 1) Pembiayaan konsumtif Akad Murabahah 2) Pembiayaan konsumtif Akad IMBT 3) Pembiayaan konsumtif Akad Ijarah 4) Pembiayaan konsumtif Akad Istisha 5) Pembiayaan konsumtif Akad Qard + Ijarah 9. Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang mendasari dan menjadi pedoman penelitian penelitian ini adalah: a. Penelitian yang dilakukan oleh Tjahyadi (2017) dengan judul "Membangun hubungan jangka Panjangpelanggan melalui Relationship Marketing”. Pada penelitian menunjukkan bahwa Relationship marketing telah muncul sebagai paradigma baru dalam konsep dan praktik pemasaran. Paradigma ini telah bergeser dari pendekatan transaksional ke strategi pemasaran berbasis hubungan. Tujuan utama dari pemasaran hubungan difokuskan pada hubungan jangka panjang dengan pihak-pihak utama — pelanggan, pemasok, dan distributor. Saat ini, konsep pemasaran hubungan telah menjadi titik kunci dari kegiatan bisnis perusahaan. Dalam bisnis modern, tugas pemasar tidak hanya memenuhi keinginan pelanggan, tetapi juga memperlakukan pelanggan mereka juga. b. Penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Havianto Alvin (2013) dengan judul “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik” (Studi Deskriptif tentang Strategi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik). Pada penelitian menunjukkan bahwa penulis menggunakan teori tentang strategi apa saja yang terlibat dalam peningkatan pelayanan publik. Alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi adalah purposive sampling. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi dan tringulasi. Menurut data yang dicapai, itu menunjukkan strategi yang dinas cipta karya dan tata ruang kota surabaya diterapkan adalah strategi kualitas layanan, strategi kepuasan pelanggan, dan meningkatkan nilai organisasi. c. Daga (2017) Judul Penelitian “Strategi Meningkatkan Kepuasan Nasabah Tabungan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra Cabang Makassar.” Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1.Strategi yang digunakan PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra dalam meningkatkan kepuasan nasabah tabungan yaitu, Strategi Superior Custumer Service, Strategi UnconditionalGuaranteesdan Strategi Penanganan Keluhan Yang Efektif. 2.Dari jumlah nasabah tabungan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hasa Mitra telah terjadi d. peningkatan jumlah nasabah tabungan tahun 2015. Disini nampak bahwa strategi pemasaran yang dilakukan telah dapat meningkatkan jumlah nasabah, ini berarti strategi pemasaran yang dilakukan telahefektif dalam meningkatkan jumlah nasabah. Daga (2020) judul penelitian tentang ”Analisis Efektivitas Program Mandiri Dagang Untung Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kanwil Regional X Sulawesi Dan Maluku”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Mandiri Dagang Untung telah berjalan secara efektif, dimana efektivitas tersebut telah mencakup keempat indikatator efektivitas. Dimana indikator pertama yaitu pencapain target yang berada pada indeks tertinggi, indikator kedua yaitu indikator kemampuan adaptasi berada pada indeks tertinggi, indikator ketiga kepuasan kerja berada pada indeks tertinggi, dan indikator keempat tanggung jawab juga berada pada indeks tertinggi keempat indikator tersebut rata-rata berada pada indeks tertinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Progam Mandiri Dagang Untung sudah terlaksana dengan baik sehingga program mandiri dagang untung sudah dapat dikatakan efektif. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk yang beralamatkan di JL K.H. Wahid Hasyim. No.256, Kota Gowa, Sulawesi Selatan. Waktu yang dibutuhkan penelitian ini sekitar 1 (satu) bulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa hasil wawancara yang terkait dengan penelitian. Sumber data pada penelitian ini berupa data primer yang berasal dari wawancara langsung dan observasi dengan informan penelitian. A. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu: a. Wawancara Wawancara merupakan alat cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Menurut Esterberg wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2010: 231). Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam (Indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. b. Observasi Observasi merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh kekuatan indera seperti pendengaran, penglihatan, perasa, sentuhan, dan cita rasa berdasarkan pada fakta-fakta peristiwa empiris. Prinsip umum dalam melakukan observasi adalah pengamat tidak memberikan perlakuan tertentu kepada subjek yang diamati, melainkan membiarkan subjek yang sedang diamati berucap dan bertindak sama persis dengan kegiatan mereka sehari-hari (Anggito dan Setiawab, 2018:142). 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : a. Data kata-kata (verbal) berupa apa yang dikatakan informan tentang Strategi pemasaran apakah yang di gunakan dalammeningkatkan pembiayaan konsumtifpada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. b. Data non verbal merupakan apa yang difikirkan, dipercaya, diketahui, dan disikapi oleh informan dalam kegiatannya. c. Data fotografi data ini membantu memberikan gambaran sesuai prilaku. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan instrumen yang tidak terstruktur. Lamanya waktu wawancara tidak dibatasi, namun tetap memperhatikan etika dan kondisi informan. Meskipun instrumen wawancara tidak terstruktur, peneliti menyiapkan konsep yang akan ditanyakan, namun dalam prakteknya peneliti akan membuat wawancara mengalir dan berkembang. Teknik pengumpulan data non verbal dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Peneliti ini akan dibantu oleh kamera, perekam suara, dan catatan harian observasi. B. INFORMAN PENELITIAN Pada penelitian kualitatif, tidak dikenal adanya populasi dan sampel, tetapi dinamakan informan. Informan adalah orang yang diberikan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai fokus penelitian. Informan ditentukan dengan teknik purvosive, yaitu teknik penentuan subjek (informan) berdasarkan kriteria dan tujuan dari penelitian ini. Kriteria ini ditentukan oleh peneliti, dimana yang dipilih peneliti adalah Kepala Bagian Marketing Manager PT Bank Rakyat Indonesia, tbk Kantor Cabang Pembantu Gowa SungguminasaJL K.H. Wahid Hasyim. No.256, Kota Gowa, Sulawesi Selatandengan tidak berdasarkan jenis kelamin dan mereka siap menjadi informan. Informan yang digunakan adalah 1 (satu) orang dan memungkinkan adanya penambahan jika tujuan penelitian belum tercapai. Tahapan untuk memperoleh informan adalah : 1. Peneliti mencari informan marketing manager sesuai kebutuhan peneliti. 2. Peneliti kemudian menyeleksi calon informan tersebut dengan melihat kesesuain kriteria, dan juga berdasarkan sifat keterbukaan informan. 3. Peneliti mengajukan pertanyaan untuk kesediaan mereka melakukan wawancara dan observasi dibuktikan dengan lembar kesediaan menjadi informan. C. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian yang digunakan berbentuk pertanyaan terbuka, pertanyaan dimulai dengan identifikasi informan. Dimana pertanyaan utamanya merupakan pertanyaan yang mengarah pada strategi yang digunakan dalam meningkatkan pembiayaan konsumtif. Pertanyaan tambahan selanjutnya dimungkinkan dari gambaran yang diberikan informan selain pertanyaan utama seperti yang dijelaskan sebelumnya. Adapun hal yang ingin ditanyakan: 1. Strategi pemasaran apakah yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia, tbk KCP Gowa Sungguminasa? 2. Bagaimana cara penentuan strategi pemasaran yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia, tbk Kantor Cabang KCP Gowa Sungguminasa? 3. Bagaimana cara implementasi strategi pemasaran yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia, tbk Kantor Cabang KCP Gowa Sungguminasa? 4. Bagaimana proses evaluasi strategi pemasaran yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero), tbk Kantor Cabang KCP Gowa Sungguminasa? Keseluruhan inti pertanyaan tersebut akan diselaraskan dengan Strategi Pemasaran yaitu: Relationship Marketing Strategy, Strategi Superior Customer Service, Strategi Unconditional Guarantees, Strategi penanganan keluhan yang efektif. D. DEFINISI OPERASIONAL 1. Relationship Marketing Strategy, hubungan transaksi antara penyedia jasa dan pelanggan berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Adapun indikatornya yaitu: a. Menjalin hubungan jangka Panjang. b. Menekankan upaya pemeliharaan komitmen dan pemenuhan janji c. Mempertahankan nasabah d. Memenuhi kebutuhan nasabah. 2. Strategi Superior CustumerService, berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul daripadapara pesaing. Adapun indikatornya yaitu: a. Memberikan jaminan keamanan dana nasabah. b. Memberikan fasilitas pelayanan. 3. Strategi Unconditional Guarantees, komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan kualitas jasa dan kinerja perusahaan. Adapun indikatornya yaitu : a. Mengembangkan augmented service terhadap core service-nya. b. Komitmen untuk memberikan kepuasan. 4. Strategi penanganan keluhan yang efektif ,penanganan keluhan yang lebih baik memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi puas. Adapun indikatornya yaitu: a. Penyedia jasa bisa terhindar dari publisitas negatif. b. Penyedia jasa akan mengetahui aspek-aspek yang perlu dibenahi dalam pelayanannya saat ini. c. Penyedia jasa akan mengetahui sumber masalah operasinya. d. Karyawan dapat termotivasi untuk memberikan pelayanan yang berkualitas lebih baik. E. ANALISIS DATA 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimana kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau enterpretif, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan observasi, wawancara, dokumentasi), data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomema, dan menemukan hipotesis (Sugiyono, 2017: 9). 2. Pendekatan Kualitatif Naratif Pendekatan kualitatif naratif merupakan pendekatan yang dilakukan dengan mempelajari perjalanan kehidupan dari satu orang atau lebih yang kemudian dirangkum dan disusun oleh penelitian menjadi satu laporan yang naratif dan kronologis (Sugiyono, 2017: 162). Langkah-langkah dari analisis data yang dilakukan adalah: a. Mengorganisasikan dan menyiapkan data yang akan dianalisis. Data mentah yang akan dianalisis diorganisasikan berdasarkan tanggal pengumpulan data, sumber data, jenis data, deskripsi data, sifat data. b. Baca dan lihat seluruh data Peneliti harus membaca seluruh data yang terkumpul, supaya dapat mengetahui data apa saja yang telah diperoleh, sumber data dan maknanya. c. Membuat koding seluruh data Koding adalah proses memberikan tanda terhadap data yang telah dikelompokkan. Kelompok data yang sejenis diberi kode yang sama. Koding dapat dilakukan secara manual atau dengan komputer. d. Membuat koding sebagai bahan untuk membuat deskripsi Melalui koding, peneliti menghasilkan tema-tema atau kategorisasi data penelitian yang merupakan temuan. Berdasarkan tema-tema yang dihasilkan tersebut, selanjutnya peneliti membuat deskripsi secara singkat dan sistematis sehingga tema-tema yang ditemukan menjadi lebih jelas. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Informan Pengetahuan dan pemahaman mengenai strategi pemasaran yang di gunakan untuk memasarkan produk konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesai Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Karakteristik informan yang diperhatikan pada penelitian ini terdiri atas karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin, usia, lama kerja dan jabatan, dan pekerjaan sumber daya insani mengenai cara kerja Marketing dalam melakukan pemasarn yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Karakteristik Informan berdasarkan jenis kelamin Laki-Laki sebanyak 3 Orang Jumlah 3 Orang Sumber : data diolah berdasarkan wawancara Dari uraian di atas menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 orang. b. Karakteristikusiainforman berdasarkan lama kerja. 1. Berdasarkan masa kerja Kurang lebih 10 tahun sebanyak 1 orang Kurang lebih 2 tahun sebanyak 1 orang Kurang lebih 3 tahun sebanyak 1 orang informan Sumber : data diolah berdasarkan wawancara Dari uraian diatas menunjukkan masa kerja informan lebih dari 5 tahun sampai 10 tahun sebanyak 1 orang dan informan yang berada dibawah 5 tahun yaitu 2 orang. Dalam hal ini jumlah informan terbanyak berada pada masa kerja kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 2 orang. c. Karakteristik informan berdasarkan pekerjaan 1) Unit Head UMS 1 Orang 2) Account Officer Mikro 2 Orang Sumber : data diolah berdasarkan kuesioner Dari uraian diatas menunjukkan bahwa informan yang bekerja sebagai pemasaran sebanyak 3 orang, informan yang dimaksud adalah karyawan pemasaran pada PT Bank Rakyat Indonesai Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminas. B. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Data a. Analisis Makna Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana Strategi pemasaran Produk pembiayaan konsumtifPT Bank Rakyat Indonesai Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Berdasarkan hasil rieset yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 1 Juli 2020 dengan cara wawancara dan documenter penulis mendapatkan data-data yang berhubungan dengan Strategi pemasaran pada Produk pembiayaan konsumtifPT Bank Rakyat Indonesai Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa dengan 3 informan. Maka hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Relationship Marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Pernyataan Informan satu sebagai berikut: “Dulu yah.., itu adalah tugas saya yang di namakan relationship officer bagaimana cara kita mementen nasabah supaya itu nasabah. Pertama kita akrab dengan nasabah dan kita akrab dengan keluarganya nasabah, Kedua itu nasabah bakalan segan menunggak kalaukita sering ketempatnya dia walaupun hanya sekedar sayhello, bukan karena menagih bukan karena ehh.. dia nasabah menunggak tidak, walaupun bukan jatuh temponya kita tetap kunjungi minimal itu 3 kali dalam sebulan, walaupun itu bukan jatuh tempoh yah.., sementara lewat kita singgah sayhello dan kita akrab dengan keluarganya itu bagus” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa relationship marketing adalah bagaimana cara kita agar memperhatikan dan menjalin hubungan yang lebih akrab dengan cara mengunjungi nasabah minimal 3 kali dalam sebulan,supaya nasabah merasa lebih diperhatikan agar nantinya dalam pembayaran angsuran berjalan sesuai dengan kesepakatan sehingga tidak terjadi pembiayaan bermasalah). Sementara itu informan 2 mengatakan : “Di sini kitakan ada namanya proses sebelum pencairan dan pasca pencairan, pasca pencairan itu adalah bagaimana tugas kita monitoring nasabah yang sudah cair, mementen terhadap angsuran mengingatkan begitu, jadi tetap terjalin hubungan yang baik meskipun nasabah sudah cair dan lama dan itu akan tetap ingat kita, tiap bulan kita kasih ingat , kita hubungi atau bagaimanapun misalnya ada sesuatu yang terjadi di lapangan begitu” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa relationship marketing adalah bagaimana kita tetap mengawasi atau memonitoring nasabah pasca pencairan pembiayaan. Jadi setelah transaksi selesai kita tetap menghubungi atau berkomunikasi dengan nasabah untuk menjalin hubungan yang baik dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi dilapangan). Dan informan 3 mengatakan : “Menjalin hubungan baik itu hal yang sangat penting dalam pemesaran, ada beberapa cara yang dapat di terapkan, kayak membangun ke akraban dengan nasabah. Seperti tetap menghubungi untuk hanya sekedar menyapa meskipun angsuran telah selesai sehingga tetap terjalin hubungan baik dengan nasabah kemudian juga cara kita berkomunikasi dengan nasabah harus sopan, dan jangan terlalu tegang sehingga kita bisa jadi akrab dengan nasabah, nah kalau kita sudah akrab dengan nasabah maka tarnsaksi akan lebih mudah dan nasabah akan terus mau menjadi nasabah kita” Pemaknaanya adalah : (Informan mengatakan bahwa relationship marketing itu bagaimana cara menjalin komunikasi dengan nasabah. Menjalin hubungan baik itu hal yang sangat penting dalam pemesaran. Ada beberapa cara yang dapat kita terapkan seperti tetap menghubungi untuk sekedar menyapa meskipun angsuran sudah selesai sehingga tetap terjalin hubungan dengan nasabah. apabila kita sudah akrab dengan nasabah maka transaksi akan lebih mudah dan nasabah akan terus menjadi bagian dari kita). 2) Strategi Superior Customer Service Perusahaan yang menerapkan strategi ini berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul daripada para pesaingnya. Pernyataan Informan satu sebagai berikut : “Pelayanananya salah satunya itu dalam memasarkan produk pembiayaan konsumtif kita menawarkan speak up yaitu kita menjemput angsuran selain itu juga kita menawarkan produk lain seperti tabungan haji, tabungan impian, untuk anak sekolah, terus ehhh deposito atau program-program yang adaa di BRIS” Pemaknaannya adalah: (Informan mengatakan bahwa Strategi Superior Customer Serviceadalah bagaimana perusahaan memberikan pelayanan yang baik. pelayanan salah satu strategi dalam memasarkan produk pembiayaan konsumtif kita menawarkan speak up yaitu kita menjemput angsuran selain itu juga kita menawarkan produk lain seperti tabungan haji, tabungan impian, untuk anak sekolah, deposito atau program-program yang ada di BRIS” Sedangkan informan dua mengatakan: “Kalau kita di sini memberi pelayanan ekstra, senyumku hatiku untukmu, jadi ada namanya kalau missal kita di marketing itu kita jemput angsuran ke nasabah, nah..itukan lebih memudahkan nasabah untuk bertransaksi, kalau misalkan nasabahnya sibuk dengan usahanya pasti paling tidak kita datangi untuk memberikan pelayanan ekstra, kan kalau misalnya secara aturan nasabah yang harus kesini untuk menyetor angsurannya” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa Strategi Superior Customer Serviceadalah memberikan pelayanan esktra dengan motto senyumku, hatiku, untukmu. Pelayanan ekstra yang diberikan seperti di bagian marketing yaitu menjemput angsuran ke nasabah atau menemui nasabah diluar kantor apabila nasabah tidak sempat datang ke kantor maka kita yang menemuinya di luar kantor, tapi berdasarkan aturan nasabah yang harus datang ke kantor untuk menyetor angsurannya. Inilah salah satu contoh strategi pelayanan ekstra demi kenyamanan nasabah). Kemudian informan tiga mengatakan : “Mengenai pelayanan, tentu saja kita berusaha memberikan layanan terbaik dan harus lebih memudahkan nasabah, kayak apa di, nah..contonya dari pihak kami bisa yang mendatangi nasabah untuk menjembut angsuran sehingga dapat memudahkan nasabah kalau nasabahnya tidak sempat datang ke kantor” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa Strategi Superior Customer Serviceitu berusaha memberikan layanan terbaik dan harus lebih memudahkan nasabah. mengenai pelayanan, pihak kami yang mendatangi atau menemui nasabah untuk menjemput angsuran sehingga memudahkan nasabah apabila nasabahnya tidak sempat datang ke kantor). 3) Extraordinary Guarantes Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, perusahaan jasa dapat mengembangkan augmented service terhadap core service-nya, misalnya dengan merancang garansi tertentu atau dengan memberikan pelayanan purna jual yang baik. Informan pertama mengatakan : “Yah.. itu kita menjadi manajemen keuangan bagi mereka yahh kayak merekan kan biasa, kalau di kampung-kampung kan mereka biasa masih pake manajemen keluarga, manajemen berapa masuk berapa keluar jadi dia ndak hitung secara tertulis dia taunya berapa yang masuk, berapa yang bayar pegawai, bayar listrik, jadi gunanya kita itu untuk jadi manajemen keuangannya atau konsultan keuangan” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa Extraordinary Guarantesuntuk meni ngkatkan kepuasan nasabah, caranya dengan memberikan pelayanan yang lebih pada masalah keuangan yaitu salah satunya menjadi manajemen keuangan bagi mereka, karena biasanya di daerah-daerah masih menggunakan system manajemen keluarga, manajemen berapa masuk dan berapa keluar jadi mereka tidak menghitung secara tertulis). Informan 2 mengatakan: “Untuk meningkatkan kepuasan yah itu tadi pelayanan yang kita berikan kepada mereka” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa Extraordinary Guarantesadalah adalah salah satu strategi memberikan pelayanan ekstra kepada nasabah untuk meningkatkan kepuasan nasabah). Kemudian Informan tiga mengatakan : “Kalau masalah meningkatkan kepuasan yahh itu pasti dari pelayanan yang kita berikan kepada nasabah, kan kalau pelayanan yang kita berikan bagus dan menyenangkan itu dapat meningkatkan kepuasan dari nasabah untuk menggunakan produk dari BRIS dan juga senang melakukan transaksi dengan kami” Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa Extraordinary Guarantes, adalah pelayanan yang diberikan kepada nasabah untuk meningkatkan kepuasan nasabah. apabila pelayanan yang kita berikan baik dan menyenangkan nasabah, maka dapat meningkatkan kepuasan nasabah untuk tetap menggunakan produk dan jasa dari BRIS). 4) Strategi penanganan keluhan yang efektif, Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Informan pertama mengatakan : “Kalau masalah keluhan biasanya kita eh… kayak covid beginikan, nah itu kita berikan dispensasi untuk sesuai kemampuan bayar, di Tanya berapa kemampuan membayar, contoh angsurannya 3 jt dia tidak mampu membayar terus berapa kemampuan bayarnya atau jangka waktu yang dia mampu, nah itu kita buatkan supaya mereka tidak menunggak, apalagi ada covid seperti ini membuat daya beli nasabah menurun, kemudian juga kita returisasi kita atur ulang jadwal angsurannya”. Pemaknaannya adalah : (Informan mengatakan bahwa Strategi penanganan keluhan yang efektif, adalah dengan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Contohnya, nasabah tidak mampu membayar angsurannya maka dibuatkan penanganan keluhan atau solusi supaya mereka tidak menunggak). Sedangkan Informan ke dua mengatakan: “Keluhan dari nasabah biasanya itu kalau kita terlalu eh… mengejar-ngejar sudah lewat angsuran jatuh temponya itu biasa mengelu, kalau nasabah itu mauji membayar cuman waktu dan lain sebagainya, masalah keluhan cuman persoalan komunikasi yang perlu kita perbaiki sebenarnya. Sama seperti saat begini bayak nasabah mengelu karena terdampak covid, nahh..itu ada namanya peraturan OJK yang baru keluar bulan maret , ada yang namanya kebijakan relaksasi nasabah yang terdampak covid adalah penurunan angsuran sesuai kemampuan nasabah begitu” Pemaknaannya adalah: (Informan mengatakan bahwa Strategi penanganan keluhan yang efektif adalah penanganan keluhan dengan mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Keluhan dari nasabah biasanya terjadi kalau kita terlalu menekan apabila sudah lewat angsuran jatuh temponya. Masalah keluhan ini hanya persoalan komunikasi yang perlu kita perbaiki sebenarnya, sama seperti saat ini banyak nasabah mengeluh karena terdampak covid, keluhan ini kemudian mendapat respon dari OJK sehingga mengeluarkan peraturan kebijakan relaksasi nasabah yang terdampak covid adalah penurunan angsuran sesuai kemampuan nasabah). Kemudian informan ke tiga mengatakan : “Kalau keluhan alhamdulillah jarang saya dapat, tapi memang biasa ada beberapa nasabah yang mengeluh kalau terlalu dipaksa atau di buru-buru ki pada saat waktunya mi pembayaran angsuran, na di situ mi biasa ada nasabah mengeluh, yahh penangannya mungkin komunikasi saja yang di perbaiki” Pemaknaannya adalah: (Informan mengatakan bahwa Strategi penanganan keluhan yang efektif adalah dengan mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi puas. Salah satu penyebab yang membuat nasabah mengeluh apabila terlalu dipaksa pada saat waktu pembayaran angsuran. Solusi atau penanganan atas ketidaknyamanan nasabah yaitu dengan memperbaiki komunikasi antara pihak bank dan nasabah). 2. Reduksi Makna Makna i. Tabel 4.1 Reduksi Makna Reduksi Makna Keterangan Relationship marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. 1. Relationship marketing 1. Relationship adalah bagaimana cara marketing adalah kita menenten nasabah menjalin Pernyataan informan satu, dua, dan tiga supaya kita lebih akrab hubungan yang dengan nasabah dan baik dengan keluarganya. nasabah. i. Strategi superior customer service Perusahaan yang menerapkan strategi ini berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul daripada para pesaingnya. Mengenai pelayanan, 1. Artinya tentu saja kita berusaha memberikan pelayanan layanan terbaik dan unggul yang harus lebih ditawarkan dengan memudahkan Pernyataan nasabah. menjemput informan satu, contohnyapihak kami angsuran dua, dan tiga bisa mendatangi dan nasabah. menjemput angsuran nasabah. iii. Extraordinary Guarantes Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, perusahaan jasa dapat mengembangkan augmented service terhadap core service-nya, misalnya dengan merancang garansi tertentu atau dengan memberikan pelayanan purna jual yang baik. 1. Kalau masalah 1. Dengan meningkatkan memberikan kepuasan yahh itupasti pelayanan yang dari pelayanan yang baik maka dapat kita berikan kepada meningkatkan nasabah, kan kalau kepuasan dari pelayanan yang kita nasabah. berikan bagus dan menyenangkan itu dapat meningkatkan kepuasan nasabah. iv. Pernyataan informan dua dan tiga. Strategi Strategi penanganan keluhan yang efektif, Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. 1. “Keluhan dari nasabah 1. strategi biasanya itu kalau kita terlalu eh… mengejarpenanganan keluhan ngejar sudah lewat pelanggan, angsuran jatuh penanganan temponya itu biasa keluhan yang mengelu, kalau baik memberikan nasabah itu mauji peluang untuk membayar cuman mengubah waktu dan lain seorang sebagainya, masalah pelanggan yang keluhan cuman tidak puas persoalan komunikasi menjadi yang perlu kita perbaiki pelanggan yang sebenarnya. puas. Pernyataan Informan satu, dua, tiga C. PEMBAHASAN 1. Temuan Tema Penelitian Penelitain ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang digunakan dalam peningkatan pembiayaan konsumtif PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk kantor cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Berdasarkan hasil penelitian/wawancara dari beberapa informan, diperoleh temuan hubungan relationship marketing strategy, strategi superior customer service, Strategi Unconditional Guarantee, Strategi penanganan keluhan yang efektif dalam peningkatan pembiayaan konsumtif PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk a. Analisis strategi peningkatan pembiayaan konsumtif melalui Relationship Marketing Strategy, pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Relationship marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. (Tjiptono, 2004:161). Adapun 4 Indikator yang terkandung dalam Relationship Marketing Strategy yaitu: 1) Menjalin hubungan jangka panjang, 2) Menekankan upaya pemeliharaan komitmen dan pemenuhan janji, 3) Mempertahankan nasabah, dan 4) Memenuhi kebutuhan nasabah. Menjalin hubungan jangka panjang Merupakan ciri utama relationship marketing. Keberhasilan relationship marketing diukur dari seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan. Dengan demikian relationship marketing juga menyangkut nilai estimasi mengenai nilai sepanjang hidup konsumen. Menekankan upaya pemeliharaan komitmen dan pemenuhan janji Untuk dapat menjalin hubungan jangka panjang, relationship marketing menekankan upaya pemeliharaan sikap percaya atau kepercayaan, komitmen, dengan menjaga integritas masing-masing melalui pemenuhan janji atau timbal balik, empati di antara kedua belah pihak. Mempertahankan nasabah dengan memberikan Kepuasan pelanggan berpengaruh untuk kelangsungan bisnis kita apakah bisnis yang kita buat bisa berlangsung lama ataupun berhenti ditengah jalan. Apabila konsumen mendapatkan kepuasan dari produk/ jasa yang anda pasarkan maka kemungkinan besar konsumen akan terus datang dari masa ke masa, sebaliknya jika konsumen tidak merasa puas dengan produk/jasa yang kita pasarkan maka niat konsumen untuk kembali memakai produk kita menjadi tidak jadi ataupun tidak ingin kembali ketempat anda dan malah pergi ke tempat orang lain. Bank dituntut untuk meningkatkan standar mereka untuk menarik serta memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin modern dengan mengembangkan berbagai produk inovatif, dan peran teknologi dalam bisnis perbankan ritel adalah kunci utama bagi bank agar bisa bertahan. Uraian indikator yang terkandung dalam relationship marketing strategy, yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif adalah menjalin hubungan jangka panjang, mempertahankan nasabah, dan memenuhi kebutuhan nasabah. Relationship marketing strategy dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa itu sudah sangat baik, karena 4 indikator yang terdapat pada relationship marketing strategy sudah diterapkan oleh pihak marketing. Hal ini dibuktikan dari beberapa pernyataan informan pada hasil wawancara bahwa PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa dalam menjalin hubungan komunikasi yang akrab dengan nasabah sehingga nasabah tidak canggung. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tjahyadi (2017) dengan judul "Membangun hubungan jangka Panjangpelanggan melalui Relationship Marketing”. Pada penelitian menunjukkan bahwa Relationship marketing telah muncul sebagai paradigma baru dalam konsep dan praktik pemasaran. Paradigma ini telah bergeser dari pendekatan transaksional ke strategi pemasaran berbasis hubungan. Tujuan utama dari pemasaran hubungan difokuskan pada hubungan jangka panjang dengan pihak-pihak utama — pelanggan, pemasok, dan distributor. Saat ini, konsep pemasaran hubungan telah menjadi titik kunci dari kegiatan bisnis perusahaan. Dalam bisnis modern, tugas pemasar tidak hanya memenuhi keinginan pelanggan, tetapi juga memperlakukan pelanggan mereka juga. b. Analisis strategi peningkatan pembiayaan konsumtif melalui Strategi Superior Customer Service, pada pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Strategi superior customer service, berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul dari pada para pesaing. (Tjiptono, 2004:161). Adapun 2 indikator yang terkandung dalam strategi superior customer service yaitu: 1) Memberikan jaminan keamanan dana nasabah, dan 2) Memberikan fasilitas pelayanan. Jaminan menjadi salah satu bentuk keyakinan dan kehatihatian bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan dan mengukur kemampuan nasabah debitur melakukan kewajibannya untuk mengelola usaha dan mendatangkan keuntungan yang dibutuhkan bersama. Memberikan fasilitas pelayanan Dalam hubungan antara bank dengan nasabah bank timbul hak dan kewajiban antara masing-masing pihak. Oleh sebab itu, harus ada perjanjian antara bank dengan nasabah bank ketika memutuskan akan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh bank terkait. Perjanjian ini biasanya akan ditandai dengan kontrak yang ditandatangani oleh kedua pihak. Bila nasabah bank merasa pihak bank tidak melakukan kewajiban yang ada sesuai dengan perjanjian, seorang nasabah bank bisa melakukan pengaduan dengan dasar hukum UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Uraian indikator yang terkandung dalam strategi superior customer service yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif adalah Memberikan jaminan keamanan dana nasabah dan memberikan fasilitas pelayanan. Strategi superior customer service dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa itu sudah sangat baik karena 2 indikator yang terdapat pada Strategi superior customer service sudah diterapkan oleh pihak marketing. Hal ini dibuktikan dari beberapa pernyataan informan pada hasil wawancara bahwa PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa memberikan pelayan ekstra atau unggul yang ditawarkan seperti dengan menjemput angsuran nasabah. Dengan demikian, penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alvin (2013) dengan judul “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik” (Studi Deskriptif tentang Strategi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik)”. Pada penelitian menunjukkan bahwa penulis menggunakan teori tentang strategi apa saja yang terlibat dalam peningkatan pelayanan publik. Alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi adalah purposive sampling. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi dan tringulasi. Menurut data yang dicapai, itu menunjukkan strategi yang dinas cipta karya dan tata ruang kota surabaya diterapkan adalah strategi kualitas layanan, strategi kepuasan pelanggan, dan meningkatkan nilai organisasi. c. Analisis strategi peningkatan pembiayaan konsumtif melalui Strategi Unconditional Guarantees, pada pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Strategi Unconditional Guarantees komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan kualitas jasa dan kinerja perusahaan. (Tjiptono, 2004:161). Adapun 2 indikator yang terkandung dalam Strategi Unconditional Guarantees, yaitu: Mengembangkan augmented service terhadap core service-nya dan komitmen untuk memberikan kepuasan. Mengembangkan augmented core service-nya peduli pada pelanggan hal yang perlu diperhatikan adalah melayani dengan tindakan terbaik, dan memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar layanan tertentu. Jadi, keberhasilan program pelayanan prima tergantung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggungjawab dalam pelaksanaannya. Komitmen untuk memberikan kepuasan nasabah menjadi indikator penentu dalam mempertahankan nasabah terutama mitra perusahaan. Uraian indikator yang terkandung dalam Strategi Unconditional Guarantee yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif adalah Mengembangkan augmented service terhadap core service-nya dan komitmen untuk memberikan kepuasan. Strategi Unconditional Guaranteedalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa itu sudah sangat baik , karena 2 indikator yang terdapat pada Strategi Unconditional Guaranteesudah diterapkan oleh pihak marketing. Hal ini dibuktikan dari beberapa pernyataan informan pada hasil wawancara bahwa PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa terus memberikan pelayanan yang baik dan produk yang lebih unggul sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari nasabah. d. Analisis strategi peningkatan pembiayaan konsumtif melalui Strategi penanganan keluhan yang efektif, pada pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa. Strategi penanganan keluhan yang efektif adalah penanganan keluhan yang lebih baik memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi puas. (Tjiptono, 2004:161). Adapun 4 indikator yang terkandung dalam Strategi penanganan keluhan yang efektif yaitu: 1) Penyedia jasa bisa terhindar dari publisitas negatif, 2) Penyedia jasa akan mengetahui aspek-aspek yang perlu dibenahi dalam pelayanannya saat ini, 3) Penyedia jasa akan mengetahui sumber masalah operasinya, 4) Karyawan dapat termotivasi untuk memberikan pelayanan yang berkualitas lebih baik. Penyedia jasa bisa terhindar dari publisitas negatif Manajemen komplain merupakan salah satu determinan signifikan kepuasan dan loyalitas pelanggan Oleh karena itu upaya mempertahankan jalinan relasi dengan pelanggan yang tidak puas melalui pengelolaan komplain telah menjadi fokus utama sebagian besar strategi retensi pelanggan. Penyedia jasa akan menjadi aspek disetiap pelayanan yang diterapkan dengan adanya motivasi yang diberikan kepada karyawan tentunya hal itu bedampampak baik untuk pelayanan yang berkualitas lebih baik. Uraian indikator yang terkandung dalam Strategi penanganan keluhan yang efektif yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif adalah Penyedia jasa bisa terhindar dari publisitas negatif, Penyedia jasa akan mengetahui aspek-aspek yang perlu dibenahi dalam pelayanannya saat ini, Strategi penanganan keluhan yang efektif dalam meningkatkan produk pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa itu sudah baik, karena 2 indikator yang terdapat pada Strategi penanganan keluhan yang efektif sudah diterapkan oleh pihak marketing. Hal ini dibuktikan dari beberapa pernyataan informan pada hasil wawancara. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa cepat dan tanggap memberikan solusi kepada nababah. Seperti pada saat terjadi covid-19 banyak nasabah yang mengeluh karena tidak mampu membayar angsuran secara penuh maka Bank memerikan solusi dengan menurukan angsuran sesuai kemampuan bayar nasabah. Jadi strategi yang digunakan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa adalah relationship marketing strategy, Strategi superior customer service, Strategi Unconditional Guarantees, Strategi penanganan keluhan yang efektif. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pemasaran yang digunakan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa dalam meningkatkan pembiayan konsumtif yaitu relationship marketing strategy, strategi superior custumerservice, strategi unconditional guarantees, dan Strategi penanganan keluhan yang efektif. 2. Dari jumlah nasabah pembiayaan konsumtif pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk Kantor Cabang Pembantu Gowa Sungguminasa telah terjadi peningkatan jumlah nasabah pembiayaan konsumtif 2017-2020. Disini nampak bahwa strategi pemasaran yang dilakukan telah dapat meningkatkan jumlah nasabah, ini berarti bahwa strategi pemasaran yang dilakukan telah efektif dalam peningkatan pembiayaan konsumtif yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Anggito,Albi dan Setiawan, Johan. 2018. “Metode Penelitian Kualitatif”. CV Jejak. David dan Wheleen, 2003 Manajemen Strategis, Yogykarta : Andi Daga, R. (2017). STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH TABUNGAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT HASA MITRA CABANG MAKASSAR. AKMEN Jurnal Ilmiah, 14(3). Daga, R., Ismail, N., & Maddatuang, B. (2020). ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM MANDIRI DAGANG UNTUNG PADA PT. BANK MANDIRI (Persero), Tbk. KANWIL REGIONAL X SULAWESI DAN MALUKU. SEIKO: Journal of Management & Business, 3(3), 65-78. Daga, R. (2018). Analisis segmentasi psikografis dan tingkah laku terhadap keputusan nasabah untuk mengambil kredit pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. Unit Batua Raya Makassar. AKMEN Jurnal Ilmiah, 15(1). Faridah, 2018. Strategi Bank Mandiri Kantor cabang Mataram dalam Memasarkan produk pembiayaan konsumtif pada masyarakat. Jurnal. Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Havianto Alvin (2013). “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik” (Studi Deskriptif tentang Strategi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik)”.Jurnal Strategi. Juwono, 2011. Analisis Manajemen Strategik Perusahaan Waralaba (franchise) (Studi kasus di restoran cepat saji McDonald’s). Jurnal Strategi. Kotler dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi tiga belas, Jakarta : PT Glora Aksara Pratama. Kotler, Philip, 2014. Dasar- Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, Jakarta: PT Indeks. Kuncoro, 2006. Trategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta : Erlangga. Kusumawati, 2017. Analisis pembiayaan dan kredit sector kontruksi di Indonesia (Studi Perbankan Syariah dan Konvensional). Jurnal ekonomi dan pembangunan , Mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi, FEM IPB. Lestari, 2018. Bank Dan Lembaga Keuangan Nonbank, Banten: CV. Dharmaputra. Sugiarto, 2016. Analisis Strategi Bersaing PT. Surya Cipta Mandiri. Jurnal, Universitas Kristen Petra Surabaya. Jurnal Strategi pemasaran. Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta. Susanto, 2014. Manajemen Strategik , Jakarta : Erlangga Tjahyadi (2017) "Membangun hubungan jangka Panjangpelanggan melalui Relationship Marketing”. Jurnal Strategi Tjiptono, Fandy, 2004. Manajemen jasa, Penerbit Andi. Yokyakarta. Wibowo, dkk, 2015. Analisis strategi pemsaran untuk meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada batik Diajeng solo). Jurnal Administrasi bisni, Universitas Brawijaya Malang. BRISyariah.co.id Tentang Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syariah. www. OJK. Go.id. Diakses pada 21 februari 2020.