Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol.16 No. 3 September 2020; 148-164 ANALISIS PERHITUNGAN EFISIENSI HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) TIPE VERTIKAL TEKANAN GANDA PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Yusuf Dewantoro Herlambang, Supriyo, Teguh Aji Wibowo Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto S.H., Tembalang, Semarang, 50275 *E-mail: masyusufdh@yahoo.com Abstrak Heat Recovery Steam Generator (HRSG) merupakan generator uap yang memanfaatkan energi panas gas buang turbin gas untuk memanaskan air sehingga berubah fasa menjadi uap, uap tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Meninjau pentingnya HRSG dalam sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), maka diharapkan efisiensi HRSG selalu dalam kondisi terbaiknya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa efisiensi HRSG dalam sebuah PLTGU, sehingga diperoleh penyebab didapatkannya nilai efisiensi, serta membandingkan kondisinya ketika dalam keadaan setelah overhaul dan sebelum overhaul. Efisiensi HRSG didapat dari pembandingan manfaat kalor keluar HRSG dan kalor gas buang masuk HRSG, sehingga didapat bahwa efisiensi HRSG setelah overhaul adalah 79,76% sedangkan efisiensi sebelum overhaul adalah 78,36%, hal ini dapat terjadi karena meningkatnya kualitas dari parameter-parameter yang dibutuhkan, yaitu meliputi: suhu air umpan, aliran massa gas buang, kemampuan menerima beban dan aliran massa uapyang dihasilkan. Kata Kunci: Efisiesni, HRSG, Overhaul, Kalor, Suhu air umpan, Massa gas buang, Massa uap, Beban. PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dalah asalah satu jenis pembangkit listrik yang ada di Indonesia, dimana pembangkit listrik ini merupakan kombinasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Pembangkit Listrik Tenga Uap, perbedaanya terletak pada digunakannya Heat Recovery Steam Generator sebagai generator uap mengantikan fungsi boiler dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap yang tinggi dapat dicapai apabila komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap beroperasai dengan optimal. Salah satu kompnen utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap yang harus bekerja dengan optimal adalah Heat Recovery Steam Generator. Heat Recovery Steam Generator merupakan generator uap yang memiliki bentuk seperti pipa-pipa yang dilalukan dalam sebuah aliran gas buang dari sebuah sisitem PLTG , 148 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk dimana pipa-pipa tersebut berisi air yang akan dirubah menjadi uap, yang selanjutnya uap tersebut dipergunakan sebagi penggerak turbin uap. Heat Recovery Steam Generator sangat bermanfaat untuk meningkatkan penggunaan gas buang yang bersumber dari unit turbin gas untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagi penggerak turbin uap. Melihat pentingnya peran Heat Recovery Steam Generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap, maka diharapkan efisiensi Heat Recovery Steam Generator selalu dalam keadaan optimal. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Analisa Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator (HRSG) Tipe Vertikal Tekanan Ganda Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)” untuk mengetahui efisiesnsi Heat Recovery Steam Generator dan menganlisa faktor yang mempengaruhinya. METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam perhitungan efisiensi adalah sebagai berikut: a. Studi kasus Dalam penentuan topik studi kasus untuk tugas akhir ini diperoleh dengan melakukan observasi selama kegiatan praktek kerja lapangan serta pendalaman materi melalui studi literatur. Materi yang diperoleh berasal dari jurnal-jurnal, buku-buku serta refrensi lain yang berkaitan dengan materi, selain itu, dilakukan bimbingan dengan dosen pembimbing serta menthor. b. Pengumpulan data Data yang diambil merupakan data operasi HRSG BLOK1 PT PJB UP Gresik, pada bulan Juli dan Agustus, dimana pada bulan Juli HRSG mengalami overhaul. c. Perhitungan Metode perhitungan yang digunakan adalah metode perhitungan efisiensi secara langsung, dimana menggunkan persamaan . Efiseiensi yang dihitungan adalah efisiensi setelah dan sebelum dilakukannya overhaul d. Analisa data Setelah dilakukan perhitungan efisiensi, selanjutnya dilakukan analisa dengan cara pembandingan nilai efisiensi setelah dan sebelum dilakukannya overhaul, serta menganalisa parameter pembentuknya. 149 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk Perhitungan Efisiensi Hrsg Perhitungan yang dilkukan merupakan data sampel pada HRSG 1.1 dalam kondisi beban 50 MW Perhitungan setelah overhaul Perhitungan yang akan dilakukan adalah perhitungan pada sampel, yang mewakili cara perhitungan untuk semua nilai beban, yaitu sampel beban rendah 50 MW untuk HRSG 1.1 yang memiliki nilai parameter sebagai berikut: Tabel 1. Parameter HRSG beban rendah setelah overhaul untuk perhitungan Beban (MW) (T/h) (T/h) (kg/cm2) (oC) (oC) 50.5 121 97.2 44 450 256 (T/h) (T/h) (kg/cm2) (oC) (oC) 39 40.5 5.3 160 176 Sehingga besaran yang harus dicari terlebih dahulu adalah enthalpi untuk masingmasing kondisi dan sisi, yaitu sebagai berikut: = 3326,6kJ/kg = 1114,6kJ/kg = 2765,8kJ/kg = 743,4kJ/kg Dengan didapatkannya nilai enthalpi, maka 3.2 Perhitungan dapat dihitung: sebelum overhaul Perhitungan yang akan dilakukan adalah perhitungan pada sampel, yang mewakili cara perhitungan untuk semua nilai beban, yaitu sampel beban rendah 50 MW untuk HRSG 1.1 yang memiliki nilai parameter sebagai berikut: 150 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk Tabel 2. Parameter HRSG beban rendah sebelum overhaul Beban (MW) (T/h) (T/h) 50 116 109.5 (T/h) 33 (kg/cm2) (oC) (oC) 59.7 464 277 2 o (T/h) (kg/cm ) ( C) (oC) 42.7 5.3 159 165 Sehingga besaran yang harus dicari terlebih dahulu adalah enthalpi untuk masing-masing kondisi dan sisi, yaitu sebagai berikut: = 3338,7kJ/kg = 1220,4kJ/kg = 2763,4kJ/kg = 697,3kJ/kg Dengan didapatkannya nilai enthalpi, maka 3.3 perhitungan dapat dihitung: setelah overhaul Perhitungan yang akan dilakukan adalah perhitungan pada sampel, yang mewakili cara perhitungan untuk semua nilai beban, yaitu sampel beban rendah 50 MW untuk HRSG 1.1 yang memiliki nilai parameter sebagai berikut: Tabel 3. Parameter HRSG beban rendah setelah overhaul Beban (MW) (oC) (oC) 50.5 457 121.9 Karena tidak adanya alat ukur gas buang yang mengalir dalam HRSG, maka gas buang dapat dihitung menggunakan rumus: 151 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk Setelah nilai diketahui, maka nilai 3.4 perhitungan dapat dihitung setelah overhaul Perhitungan yang akan dilakukan adalah perhitungan pada sampel, yang mewakili cara perhitungan untuk semua nilai beban, yaitu sampel beban rendah 50 MW untuk HRSG 1.1 yang memiliki nilai parameter sebagai berikut: Tabel 4. Parameter HRSG beban rendah setelah overhaul Beban (MW) (oC) (oC) 50 472 127 Karena tidak adanya alat ukur gas buang yang mengalir dalam HRSG, maka gas buang dapat dihitung menggunakan rumus: Setelah nilai diketahui, maka nilai dapat dihitung 152 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 3.5 Perhitungan efisiensi HRSG setelah overhaul Efisiensi HRSG dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 3.6 Perhitungan efisiensi sebelum overhaul Efisiensi HRSG dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan perhitungan maka didapat hasil yang telah ditabelkan sebagaimana di atas, tetapi agar memudahkan analisa maka hasil perhitungan dibuat grafik menjadi seperti berikut: 82.00 81.00 80.00 Efisiensi 79.00 78.00 77.00 76.00 49.8 99.2 99.8 105.5 106.5 Beban (a) 153 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 80.00 79.50 79.00 Efisiensi 78.50 78.00 77.50 77.00 76.50 44.5 50 50.6 77.6 100.5 Beban (b) Gambar 1. Grafik hubungan efisiensi terhadap beban pada HRSG 1.1 setelah overhaul (a) dan sebelum overhaul (b) 80.50 80.00 79.50 Efisiensi 79.00 78.50 78.00 77.50 44.5 50 50.6 77.6 100.5 Beban (a) 84.00 83.00 82.00 Efisiensi 81.00 80.00 79.00 78.00 49.8 99.2 99.8 105.5 106.5 Beban (b) Gambar 2. Grafik hubungan efisiensi terhadap beban pada HRSG 1.2 setelah overhaul (a) dan sebelum overhaul (b) 154 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 84.00 83.00 82.00 Efisiensi 81.00 80.00 79.00 78.00 49.8 99.2 99.8 105.5 106.5 Beban (a) 44.5 49.7 50 50.6 50.6 50.8 77.6 79.6 100.5 80.50 80.00 79.50 Efisiensi 79.00 78.50 78.00 77.50 Beban (b) Gambar 3. Grafik hubungan efisiensi terhadap beban pada HRSG 1.3 setelah overhaul (a) dan sebelum overhaul (b) Setelah diketahui hasil grafik seperti diatas maka dapat dianalisa efisiensi sebelum dan setelah overhaul serta apa saja penyebabnya. Dilihat dari grafik yang terbentuk dapat diketahui bahwa pada satu sisitem PLTGU, HRSG memiliki karakterisitik yang relatif sama. Sebelum dilakukan overhaul, HRSG hanya mampu beroperasi pada beban rendah dan menengahnya yaitu dari 50MW sampai 100MW, sedangkan setelah overhaul HRSG mampu bekerja samapi dengan beban tinggi yaitu 110MW, hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan parameter-parameter ketika sebelum dan setelah dilakukannya overhaul, oleh karena itu dilakukan analisa hubungan anatar parameter yang diduga sebagai penyebab perubahan tersebut yang meliputi, massa gas buang masuk HRSG terhadap dan efisiensi, suhu air umpan masuk HRSG terhadap pemebebanan terhadap efisiensi dan jumlah uap hasil terhadap dan efisiensi, rentang dan efisiensi. Yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 155 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk a. Hubungan massa gas buang terhadap Ditinjau dari karkterisitik beban terhadap efisiensi yang relati sama untuk masingmasing HRSG, maka hubungan massa gas buang terhadap untuk masing- masing HRSG dapat diasumsikan sama, oleh karena itu analisa dilakukan pada sampel, yaitu HRSG 1.1 sehingga didapat grafik sebagai berikut: 700000000 600000000 500000000 400000000 Qin 300000000 200000000 100000000 972347.0256 980720.1702 986920.5128 994309.8314 995945.1202 1002844.525 1014245.537 1014329.585 1023105.975 1024206.195 1028370.43 1035477.496 1043561.868 1064729.273 1086935.02 1105251.81 1116310.922 1123087.427 1129774.483 1141890.697 1150636.773 0 ṁgb Gambar 4. Grafik hubungan terhadap pada HRSG 1.1 setelah overhaul 600000000 500000000 400000000 Qin 300000000 200000000 100000000 841141.1955 870899.3167 878018.8525 893464.6065 897435.301 906868.8876 910574.0573 911283.0215 918204.9216 918805.2749 922146.5973 925101.1576 925481.1148 926502.8848 928986.5641 930872.7615 933709.7452 937350.0308 942494.5689 965618.2285 987787.0809 0 ṁgb Gambar 5. Grafik hubungan terhadap pada HRSG 1.1 sebelum overhaul Setelah terbentuk grafik, maka didapat bahwa jumlah massa gas buang yang masuk setelah overhaul dan sebelum overhaul memiliki selisih sebsesar 129603,5754kg/h, hal ini mengindikasikan bahwa setelah dilakukan overhaul maka HRSG mampu beroperasi pada beban tingginya. Karena semakin tinggi beban maka jumlah massa 156 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk gas buang yang dibutuhkan akan meningkat, karena hubungan terhadap massa gas buang Adela berbanding lurus maka sewajarnya nilai akan meningkat, dalam hal ini jika didasarkan pada selisih massa gas buang maka akan didapat sebesar 59305688,9W. b. Hubungan nassa gas buang masuk HRSG terhadap efisiensi Hubungan antara massa gas buang dan efisiensi pada smpel HRSG 1.1 dapat dibuat grafik sebagi berikut: 82.00 81.00 80.00 efisiensi 79.00 78.00 77.00 972347.0256 980720.1702 986920.5128 994309.8314 995945.1202 1002844.525 1014245.537 1014329.585 1023105.975 1024206.195 1028370.43 1035477.496 1043561.868 1064729.273 1086935.02 1105251.81 1116310.922 1123087.427 1129774.483 1141890.697 1150636.773 76.00 ṁgb Gambar 6. Grafik hubungan terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 setelah overhaul 80.00 79.50 79.00 78.50 efisiensi 78.00 77.50 77.00 841141.1955 870899.3167 878018.8525 893464.6065 897435.301 906868.8876 910574.0573 911283.0215 918204.9216 918805.2749 922146.5973 925101.1576 925481.1148 926502.8848 928986.5641 930872.7615 933709.7452 937350.0308 942494.5689 965618.2285 987787.0809 76.50 ṁgb Gambar 7. Grafik hubungan terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 sebelum overhaul 157 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk Jika dilihat dari grafik, dapat diperoleh bahwa selisih massa gas buang yang telah diperoleh diperoleh mampu memeberikan kenaikan efisiensi. Hal ini dapat dilihat pada pemasukan massa gas buang 970000kg/h sampai 990000kg/h sebelum dilakukan overhaul mengahsilkan efisiensi 78,56% sedangkan setelah dilakukan overhaul menghasilkan efisiensi 80,19%, dari sini kita peroleh bahwa pada masukan gas buang yang relatif sama, setelah dilakukan overhaul memiliki efisiensi yang lebih besar. c. Hubungan suhu air umpan masuk HRSG terhadap Hubungan suhu air umpan masuk HRSG terhadap dapat dilihat seperti grafik grafik dibawah ini: 350 300 250 suhu 200 air umpan 150 100 Tf HP (oC) Tf LP(oC) 50 371937980 374611320 404835300 420539710 423362360 425775970 427449940 430098020 431064390 435988100 438167420 439440360 441143260 450266300 455446580 459123200 459839050 461995660 465139400 468356690 489335460 0 Qout Gambar 8. Grafik hubungan suhu air umpan terhadap pada HRSG 1.1 setelah overhaul 158 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 300 250 200 suhu air 150 umpan 100 Tf HP (oC) 50 Tf LP(oC) 315072890 343719510 345519100 347155060 348116260 350250710 350319580 352051490 352383990 352966360 353172720 354332200 354546290 355059330 356313560 357665610 359151060 361509080 370024360 391433840 401641150 0 Qout Gambar 9. Grafik hubungan suhu air umpan terhadap pada HRSG 1.1 sebelum overhaul Dari kedua grafik dapat dilihat bahwa yang dihasilkan setelah dan sebelum overhaul berbeda nilai, hal ini dikarenakan adanya selisih dari suhu air umpan ketika setelah daan sebelum dilakukan overhaul, dengan selisih 8,6oC dan 5oC untuk sisi tekanan trendah dan sisi tekanan tingginya, kenaikan ini berdampak pada semakin mudahnya air berubah fasa menjadi uap selama proses penguapan, hal ini berdampak pada nilai enthalpi yang lebih besar. d. Hubungan suhu air umpan masuk HRSG terhadap efisiensi Hubungan suhu air umpan masuk HRSG terhadap efisiensi dapat dilihat pada grafik: 350 300 250 suhu 200 air 150 umpan 100 Tf HP (oC) Tf LP(oC) 50 81.12 80.15 80.07 80.03 80.03 79.99 79.64 79.43 79.39 78.96 78.21 0 efisiensi Gambar 10. Grafik hubungan suhu air umpan terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 setelah overhaul 159 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 300 250 200 suhu air 150 umpan 100 Tf HP (oC) Tf LP(oC) 50 79.41 78.65 78.48 78.42 78.39 78.34 78.32 78.32 78.25 78.18 78.15 78.11 78.00 77.69 0 efisiensi Gambar 11. Grafik hubungan suhu air umpan terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 sebelum overhaul Hubungan suhu air umpan terhadap efisiensi terletak pada dihasilkanya nilai , selain itu, menaikan suhu air umpan merupakan wujud pengaplikasian memperkecil rugi-rugi HRSG yang berasal dari massa gas buang yang melalui HRSG, dimana suhu masa gas buang yang terbuang ke lingkungan harus dibuat sekecil mungkin, sehingga seluruh energi yang berasal dari massa gas buang dapat dimanfaatkan dengan seefisien mungkin, dampaknya yang diterima dan yang dihasilkan HRSG lebih tinggi sehingga efisiensi lebih tinggi. e. Hubungan rentang pembebanan terhadap efisiensi Hubungan rentang pembebanan HRSG terhadap efisiensi dapat didlihat pada grafik sebagai berikut: 82.00 81.00 80.00 efisiesi 79.00 78.00 77.00 76.00 49.8 99.2 99.8 105.5 106.5 Beban Gambar 12. Grafik hubungan rentang pembebanan terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 setelah overhaul 160 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 80.00 79.50 79.00 78.50 Efisiensi 78.00 77.50 77.00 76.50 44.5 50 50.6 77.6 100.5 Beban Gambar 13. Grafik hubungan rentang pembebanan terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 sebelum overhaul Dengan memperhatikan grafik dapat dilihat bahwa terdapat selisih nilai efisiensi yaitu 1,4% , hal ini berhubungan dengan kesanggupan HRSG dalam menerima pembebanan yang menunjukan bahwa HRSG sanggup mencapai beban tingginya setelah dilakukan overhaul. f. Hubungan nassa uap keluar HRSG terhadap Hubungan anatara massa uap keluaar HRSG terhadap dapat dilihat pada grafik berikut ini: 180 160 140 120 massa 100 uap 80 60 40 20 0 ṁs HP (T/h) 371937980 374611320 404835300 420539710 423362360 425775970 427449940 430098020 431064390 435988100 438167420 439440360 441143260 450266300 455446580 459123200 459839050 461995660 465139400 468356690 489335460 ṁs LP (T/h) Qout Gambar 14. Grafik hubungan massa uap terhadap pada HRSG 1.1 setelah overhaul 161 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 160 140 120 100 massa 80 uap 60 40 20 0 ṁs HP (T/h) 315072890 343719510 345519100 347155060 348116260 350250710 350319580 352051490 352383990 352966360 353172720 354332200 354546290 355059330 356313560 357665610 359151060 361509080 370024360 391433840 401641150 ṁs LP (T/h) Qout Gambar 15. Grafik hubungan massa uap terhadap pada HRSG 1.1 sebelum overhaul Dari grafik menunjukan terdapat selisih jumlah massa uap setelah overhaul yaitu 9T/h dan 6T/h untuk sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendahnya, semakin besarnya massa uap yang terbentuk akan menyebakan semakin besar. Selain itu meningkatnya massa uap berkaitan dengan suhu air umpan, dimana semakin tinggi suhu air umpan, maka semakin mudah untuk berubah fasa menjadi uap. g. Hubungan massa uap keluar HRSG terhadap efisiensi hubungan anatara massa uap keluar HRSG terhadap efisiensi dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: 200 150 massa 100 uap ṁs HP (T/h) 50 ṁs LP (T/h) 0 78.21 79.39 79.99 80.05 81.12 efisiensi Gambar 16. Grafik hubungan massa uap terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 setelah overhaul 162 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk 160 140 120 100 massa 80 uap 60 40 20 0 ṁs HP (T/h) ṁs LP (T/h) 77.69 78.15 78.32 78.42 79.46 efisiensi Gambar 17. Grafik hubungan massa uap terhadap efisiensi pada HRSG 1.1 sebelum overhaul Hubungan massa uap terhadap efisiensi secara rumus terletak pada diperolehnya nilai yang digunakan sebagai pembilang dalam rumus. Selain itu efisiensi HRSG juga dapat diukur berdsaarkan banyaknya uap yang dihasilkan atau hasil pengubahan fasa air menjadi uap, dengan demikian, jika massa uap yang dihasilkan makin banyak, maka efisiensi HRSG akan lebih tinggi. SIMPULAN Setelah dilakukan perhitungan, pembandingan dan penganalisaan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Efisiensi untuk masing-masing HRSG setelah overhaul adalah, HRSG 1.1 = 79,76%, HRSG 1.2 = 81,14% dan HRSG 1.3 = 81,79%, sedangkan sebelum overhaul adalah, HRSG 1.1 = 78,36%, HRSG 1.2 = 78,46% dan HRSG 1.3 = 79,37%. 2. Perbandingan parameter-parameter HRSG setelah dan sebelum memberikan hasil sebagai berikut, selisih efisinsi sebesar 1,4%, selisih 81363534W dan selisih overhaul sebesar sebesar 93947014W. 3. Selisih yang terjadi pada HRSG setelah dilakukan overhaul disebabkan terjadinya perubahan nilai parameter pendukungnya yang meliputi: perubahn massa gas buang sebesar 134153,4 kg/h, selisih suhu air umpan sebesar 10,2oC dan 17,3oC untuk sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tingginya dan selisih massa uap 21T/h dan 24T/h untuk sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tingginya. 163 Analisis Perhitungan Efisiensi Heat Recovery Steam Generator..……….. Yusuf, dkk DAFTAR PUSTAKA [1] Buecker, Brad. 2002. Basics Of Boiler & HRSG Design. Tulsa,Oklahoma: Penn Well Corporation [2] Cengel, Yunus A. dan Michael A. Boles. 2006. Thermodynamic An Engineering Approach Fiftth Edition. United State: McGraw-Hill [3] El-Wakil, M. M. 1985. Power Plant Technology. United State: McGraw-Hill [4] Eriksen, Vernon L. 20017. Heat Recovery Steam Generator Technology. Cambridge, United State: Woodhead Publishing [5] Hari, Susanto, Hadid Durrijal dan Lentera Semesta. 2009. Mengenal Dan Memahami Proses Operasi PLTGU Pengalaman Dari Gresik. Surabaya : PT Lintang Semesta [6] Woodruff, Everett B., Herbert B. Lammers dan Thomas F. Lammers. 2005. Steam Plant Operation Eighth Edition. United State: McGraw-Hill 164