Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Diare

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam [1] . Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Penyebab Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual danmuntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari prosesdigestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan. Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderitaapendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu. Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak. [2] Gejala Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut sering berbunyi. Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir [1] . Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan. Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini:[2] 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang 2 sendok teh gula pasir 1/2 sendok teh garam halus Campur semua bahan hingga larut lalu minumkan pada penderita diare. Minum oralit dengan ketentuan sebagai berikut:[2] Usia Pemberian Setelah 3 Jam Diketahui Diare Pemberian Setelah BAB Kurang dari 1 tahun 1 1/2 gelas 1/2 gelas 1 - 4 tahun 3 gelas 1 gelas 5 - 12 tahun 6 gelas 1 1/2 gelas Dewasa 12 gelas 5 gelas Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis: Diare pada balita Diare menengah atau berat pada anak-anak Diare yang bercampur dengan darah. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain. Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit) Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental. Diare infektif[sunting | sunting sumber] Diare infektif yang tidak biasa untuk diare dapat bertahan lama. Diare ini disebabkan karena beberapa organisme penyebabnya tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa gejala penyakit jangka panjang yang jelas. Penanggulangan diare[sunting | sunting sumber] Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan campuran dari gula dan garam untuk menjaga cairan tubuh.[3][4] Beberapa cara penggulangan diare antara lain: Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air). Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat. Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan. Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit. Pencegahan[sunting | sunting sumber] Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare [1]. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare. Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian yang signifikan pada diare.[5] Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun. Lakukan hal yang sama setelah selesai buang air besar. Usahakan meminum air yang sudah direbus hingga mendidih agar semua bakteri penyakit tidak masuk ke dalam tubuh. Segera bersihkan tempat tinggal dari sisa sampah jika terjadi bencana alam. Segera buang tumpukan sampah agar tidak menggunung dan jadi sarang penyakit. [2] Pengobatan Diare Tradisional[sunting | sunting sumber] Akar Bunga Teratai Obat Diare Cara pengobatan: Sediakan 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe. Kemudian dicuci bersih lalu diparut dan diambil airnya. Minum ramuan tersebut tiga kali sehari setiap pagi, siang dan sore. Bunga Teratai untuk Obat Disentri Cara pengobatan: Ambil 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe, kemudian diparut atau dijuice. Tambahkan 100 cc air lalu direbus sampai mendidih. Setelah dingin tambahkan 1 sendok makan madu dan diminum sekaligus. Obat Diare Herbal Alami Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir [1] . Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan. Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini:[2] 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang 2 sendok teh gula pasir 1/2 sendok teh garam halus Campur semua bahan hingga larut lalu minumkan pada penderita diare. Minum oralit dengan ketentuan sebagai berikut:[2] Usia Pemberian Setelah 3 Jam Diketahui Diare Pemberian Setelah BAB Kurang dari 1 tahun 1 1/2 gelas 1/2 gelas 1 - 4 tahun 3 gelas 1 gelas 5 - 12 tahun 6 gelas 1 1/2 gelas Dewasa 12 gelas 5 gelas Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis: Diare pada balita Diare menengah atau berat pada anak-anak Diare yang bercampur dengan darah. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain. Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit) Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental. Diare infektif[sunting | sunting sumber] Diare infektif yang tidak biasa untuk diare dapat bertahan lama. Diare ini disebabkan karena beberapa organisme penyebabnya tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa gejala penyakit jangka panjang yang jelas. Penanggulangan diare[sunting | sunting sumber] Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan campuran dari gula dan garam untuk menjaga cairan tubuh.[3][4] Beberapa cara penggulangan diare antara lain: Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air). Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat. Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan. Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit. Pencegahan[sunting | sunting sumber] Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare [1]. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare. Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian yang signifikan pada diare.[5] Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun. Lakukan hal yang sama setelah selesai buang air besar. Usahakan meminum air yang sudah direbus hingga mendidih agar semua bakteri penyakit tidak masuk ke dalam tubuh. Segera bersihkan tempat tinggal dari sisa sampah jika terjadi bencana alam. Segera buang tumpukan sampah agar tidak menggunung dan jadi sarang penyakit. [2] Pengobatan Diare Tradisional[sunting | sunting sumber] Akar Bunga Teratai Obat Diare Cara pengobatan: Sediakan 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe. Kemudian dicuci bersih lalu diparut dan diambil airnya. Minum ramuan tersebut tiga kali sehari setiap pagi, siang dan sore. Bunga Teratai untuk Obat Disentri Cara pengobatan: Ambil 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe, kemudian diparut atau dijuice. Tambahkan 100 cc air lalu direbus sampai mendidih. Setelah dingin tambahkan 1 sendok makan madu dan diminum sekaligus. Obat Diare Herbal Alami