Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

IMEC IV

IMEC-2011 INNOVATIVE MATERIALS ENGINEERING COMPETITION PEMANFAATAN EKSTRAK BEKATUL SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MINYAK BEKATUL Tim Meraih Bintang Ganista Alkautsar (11388) Khusnul Alif Noerma Diati ( 11357) Muhammad Rizqi Hidayatullah ( 11363 ) SMA NEGERI 1 SOOKO Jl. R. Akhmad Basuni No.361 Mojokerto 2011 IMEC-2011 INNOVATIVE MATERIALS ENGINEERING COMPETITION 1. Judul : Pemanfaatan Bekatul Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Minyak. 2. Nama Ketua Tim : Ganista Alkautsar NIS : 11388 Alamat Rumah : Jl. A. Yani 15 Mojoagung Jombang No Telepon/Fax : 081515554580 E-mail : gganista@yahoo.co.id 3. Asal SMU : SMAN 1 Sooko Alamat SMU : Jl. R.A. Basuni 361 Mojokerto No. Telepon/Fax : ( 0321 ) 322637 E-mail : 4. Nama Anggota Team : Khusnul Alif Noerma Diati NIS : 11357 Nama Anggota Team : Mohammad Rizky Hidayatullah NIS : 11363 5. Guru Pendamping : Chudaini Ulfah, ST NIP : 19710630 200604 2 010 Alamat Rumah Dan No. HP : Sanan timur, Mojoagung, Jombang (0321) 6274135 Mojokerto, April 2011 Guru Pembimbing Ketua Tim Peserta Chudaini Ulfah, ST Ganista Alkautsar NIP. 19710630 200604 2 010 NIS. 11388 Mengetahui Kepala Sekolah Drs. H. Moch. Ali Ismail, M.Pd. Pembina Tk. I NIP. 195503091981011003 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kahadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal dengan judul “ Pemanfaatan Bekatul Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Minyak Ekstrak” ini tepat pada waktunya. Keberhasilan penulisan proposal ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Drs. H. Moch. Ali Ismail, M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Sooko Jannatin selaku guru pembimbing. Chudaini Ulfah selaku guru pembina. Kedua orang tua, saudara-saudara, kakak-kakak, adik-adik, dan seluruh saudara yang selalu mendukung dan mendoakan. Teman-teman SMA Negeri 1 Sooko dan sahabat-sahabat yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis. Semua Pihak yang telah membantu terselesainya proposal ini. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna. Untik itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca sebagai acuan untuk penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap proposal ini dapat memberi manfaat bagi penulis pada khususnya dan semua pihak pada umumnya. Mojokerto, April 2011 Penulis iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................. iii DAFTAR ISI ............................................................................................. iv 5. ABSTRAK................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1 Latar Belakang...........................................................................2 Rumusan Masalah......................................................................7 Tujuan Penelitian.......................................................................8 Manfaat Penelitian.....................................................................8 Bab II KAJIAN PUSTAKA......................................................................9 Pengertian Bekatul...................................................................10 Manfaat Bekatul.......................................................................10 B. Metode Penielitian...................................................................13 Metode Pengumpulan Data......................................................13 Analisis Data............................................................................13 Pembahasan..............................................................................14 Prosedur Penelitian...................................................................15 Hasil Penelitian.........................................................................17 BAB III SIMPULAN DAN SARAN……………………………..……. 19 Simpulan..................................................................................20 Saran........................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................22 LAMPIRAN..............................................................................................23 iv ABSTRAK PEMANFAATAN BEKATUL SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MINYAK BEKATUL GANISTA ALKAUTSAR KHUSNUL ALIF NOERMA DIATI MOHAMMAD RIZKY HIDAYATULLAH Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kandungan dalam bekatul sehingga dapat dijadikan sebagai bahan alternatif pembuatan minyak ekstrak, mengetahui proses pembuatan minyak ekstrak dari bekatul sebagai bahan alternatif. Rancangan penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahapan mulai dari persiapan, langkah kerja hingga penrikan kesimpulan dan evaluasi penelitian. Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa komposisi Kimia dan Kandungan Gizi Bekatul Air 2,49 %, Protein 8%, 11 %, Lemak 1,09 %, Abu 1,60 %, Serat 1,69 %, Karbohidrat 84,36 %, Kalori 382,32 kal. isolat protein yang dihasilkan berwarna coklat. Ukun mengatakan warna tersebut ditimbulkan oleh adanya enzim polifenol oksidase. Warna coklat ini sendiri tidak berpengaruh terhadap kadar protein yang ada sehingga bekatul tetap dapat dimanfaatkan lebih ekonomis. Pengembangan bekatul sebagai minyak ekstrak perlu diteruskan. Dengan cara ini bekatul tidak lagi sekadar menjadi pakan ternak yang tidak memiliki nilai ekonomis. Kata Kunci: Bekatul, Pemanfaatan, Minyak ekstrak. vi BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembangnya industri di indonesia ,yang mana bertujuan untuk memajukan negara yang awalnya negara berkembang menjadi negara maju,namun dampak dari aktivitas tersebut tidak sebaik yang dibayangkan, semakin lama semakin banyak industri yang menghasilkan limbah yang merugikan masyarakat disekitar nya. Salah satunya limbah yang sering kita temui yakni bekatul. Bekatul adalah limbah sisa pengolahan gabah yang akan dijadikan beras yang akan dikonsumsi masyarakat khususnya di indonesia sendiri, namun tidak selama nya limbah membawa dampak buruk dngan sistem pengolahan yang baik limbah bekatul dapat dimanfaatkan menjadi benda yang bermanfaat bagi manusia . Bekatul di masyarakat di anggap sebagai bahan yang tidak berguna bahkan di buang. Pemanfaatan lingkungan sangat dibutuhkan untuk menjaga lingkungan alam sekitar agar tidak rusak. Banyaknya bahan yang tidak terolah secara maksimal dapat merusak sumber daya alam yang ada selain itu wawasan masyarakat tentang pemanfaatan lanjutan dari bahan yang masih berguna sangatlah kurang. Meskipun bekatul ini dapat sering kali ditemui masyarakat tidak dapat memanfaatkan secara maksimal. Keterbatasan wawasan mengakibatkan hal ini. Oleh karena itu sosialisasi tentang pemanfaatan bekatul harus selalu di terapkan untuk meningkatkan kualitas suatu bahan. Melihat sumber daya alam di Indonesia sudah mulai langka,berbagai metode alternatif mulai di jalankan salah satu nya dengan memanfaatkan benda-benda yang dirasa kurang bermanfaat keberadaannya.dengan latar belakang untuk menghindari adanya kelangkaan sumber daya alam dan untuk menciptakan terobosan baru yang lebih bersifat ramah lingkungan dengan harapan dapat meminimalisir adanya perubahan iklim yang disebabkan oleh penggunaan alat dan benda rumah tangga yang berpotensi merusak lingkungan. 2 Sebagai negara agraris, Indonesia mampu manghasilkan 47 juta ton padi setiap tahunnya. Jumlah ini setara dengan 32 juta ton beras per tahun. (Ukun MS Soedjanaatmadja,2008) Bekatul memiliki kandungan minyak yang tak kalah hebat dengan kandungan minyak kelapa yaitu antara 12-25%. Kandungan minyak bergantung pada varietas padi, tingkat pengolahan serta kondisi dari lama penyimpanan bekatul, suhu, dan tempat. Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hiperlipidemia (berlebihnya jumlah lemak) merupakan dua kondisi penyebab penyakit kardiovaskuler dan aterosklerosis. Dua penayakit ini merupakan penyebab kematian yang semakin meningkat jumlahnya, termasuk di Indonesia. Penurunan 5 mmHg tekanan darah sama artinya dengan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler sebanyak 16 persen. Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan oleh para peneliti pangan dan gizi adalah mendapatkan komponen bioaktif yang terdapat dalam bahan pangan, salah satunya adalah pemanfaatan bekatul sebagai bahan untuk mencegah hipertensi dan hiperlipidemia. (Richard J. FitzGerald,2006) Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol) darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, penelitian penulis menyebutkan bahwa manfaat lain dari fraksi ini ternyata memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata. 3 Percobaan tersebut menggunakan tikus stroke-prone spontaneously hypertensive rats (SHRSP). SHRSP adalah spesies tikus yang secara genetik mengalami hipertensi dan hiperlipidemia. Fraksi non-lemak diperoleh dengan ektraksi menggunakan ethanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan Driselase. Driselase adalah nama produk enzim komersial untuk degradasi dinding sel tanaman yang terdiri dari selulase, silanase, dan laminarise. Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan. Mekanisme penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga membuktikan hal tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE. Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase, suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu. Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah. Bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional.  4 Efek hipoklesterolemik bekatul dan beberapa fraksinya (neutral detergent fiber, hemiselulosa, minyak bekatul padi, dan bahan tak tersabunkan) telah banyak diorservasi baik pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul padi menurunkan secara nyata kadar kolesterol darah, LDL kolesterol, VLDL kolesterol, dan dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol darah. Kemampuan minyak bekatul padi menurunkan kadar kolesterol dikarenakan adanya oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan. Disamping mempunyai efek dapat menurunkan kadar kolesterol darah, penelitian terbaru menunjukkan bahwa asam ferulat juga mempunyai peranan dalam menurunkan tekanan darah dan glukosa darah baik pada uji hewan maupun uji manusia.  Selama ini bekatul padi sebagai hasil samping penggilingan padi bersifat limbah dan dimanfaatkan sebagai pakan dengan nilai ekonomi rendah. Sebenarnya bekatul padi dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan maupun industri farmasi.  Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan/komponen makanan dan kesehatan diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993). Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu (1) sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak), (2) nutritional (bernilai gizi tinggi), dan (3) physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh). Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional adalah pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery). Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami. 5 Oleh karena itu pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.  Untuk pangan, bekatul dapat dicampur dengan bahan lain pada pembuatan biskuit, kue, dan lain-lain. Penggunaan bekatul secara komersial di luar negeri baru pengekstrakan bekatul untuk minyak ekstrak. Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal, dengan perbandingan (%) tepung beras : bekatul dari 90 : 10 sampai dengan 30 : 70. Substitusi bekatul padi 15 % pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini meningkatkan kandungan serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al., 1995).  Oleh karena itu karya ilmiah kami mengangkat masalah tersebut dengan tujuan untuk menciptakan kualitas hidup menjadi lebih baik . yakni dengan meneliti manfaat limbah organik yang selama ini belum terbenak oleh manusia . berdasarkan penelitian yang kami lakukan sari bekatul dapat dimanfaatkan menjadi minyak bekatul yang dapat digunakan sebagai salah satu obat untuk mengatasi beberapa penyakit yang cukup berbahaya dan cukup banyak diderita oleh manusia saat ini . Disamping itu masalah ini pula penulis mencoba menggali potensi dari sampah organik yang terdapat di pasar untuk diolah menjadi bahan lebih mempunyai manfaat daripada hanya di buang begitu saja dan tidak memberikan dampak positif. Ide ini di ilhami karena rasa keprihatinan kami terhadap limbah padi(bekatul), khususnya yang terdapat di lingkungan masyarakat karena kebetulan dekat dengan tempat tinggal penulis. Yang apabila dicermati dengan baik sebenarnya limbah yang mereka buang dan mereka gunakan sebagai pangan ternak tersebut memiliki dya guna yang sangat tinggi. 6 Melalui cara ini diharapkan setidaknya masalah pengurangan limbah dapat dipecahkan, disamping itu proses pengolahan limbah yang ada dapat beramanfatan untuk pembuatan minyak bekatul yang dapat membantu para penderita jantung,kolesterol,dan diabetes yang mana didalam nya terkandung zat yang berpengaruh baik bagi kesehatan manusia. Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat, antara lain : Mengurangi pencemaran lingkungan, baik karena limbah organik dapat dikurangi dan digali manfaatnya Mengoptimalkan pemanfaatan sampah organik yang berasal dari limbah industri pangansehingga memberikan nilai tambah yang lebih berguna. Dapat menjadi contoh kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Memanfaatkan limbah organik untuk alternatif pembuatan minyak bekatul yang lebih ramah lingkungan dan bermanfaat bagi manusia Limbah organik akan lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi karena mampu menghasilkan minyak yang dapat di gunakan untuk dijadikan obat RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: zat apa yang terkandung dalam bekatul ? Mengapa bekatul dapat dijadikan minyak ? Bagaimana bekatul dapat dijadikan minyak ? Peluang usaha yang ada dalam mengelola bekatul ? Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan ? Solusi yang dapat mengurangi permasalahanlimbah industri ? 7 TUJUAN Dari rumusan masalah di atas ,maka tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui zat kandungan dari bekatul mengetahui bahwa bekatul dapat dijadikan minyak ekstrak Mengetahui proses pembuatan minyak dari bekatul mengetahui peluang usaha pengolahan bekaul sosialisasi meningkatkan kelestarian lingkungan mengetahui solusi permasalahan limbah MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan alternatif cara pembuatan minyak ekstrak dari bekatul. hasil penelitian ini dharapkan dapat memilik nilai ekonomi yang lebih tinggi . hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk membuat pelestarian lingkungan yang lebih baik . hasil penelitian diatas dapat dijadikan bisnis usaha yang meyakinkan untuk meningkatkan nilai ekonomi meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan di sekitarkita agar tidak menimbulkan limbah yang banyak agar masyarakat bertindak efisien terhadap lingkungan yang ada di sekitar kita. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. TELAAH PUSTAKA Bekatul adalah hasil samping penggilingan padi. Setelah beras dipisahkan dari sekam (kulit luar gabah), kemudian dilakukan penyosohan. Proses penyosohan dilakukan dua kali, penyosohanpertama menghasilkan dedak (seratnya masih kasar), sedangkan penyosohan kedua menghasilkan bekatul (rice bran) yang bertekstur halus. Namun seringkali di penggilingan antara dedak dan bekatul tidak dipisahkan dan difungsikan hanya sebagai pakan ternak. Untuk istilah dedak dan bekatul ini dibedakan oleh FAO. Yang dimaksud dengan dedak adalah hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah luar dari butiran padi dengan sejulah lembaga biji. Sementara bekatul adalah adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati. Dari segi gizi, kandungan gizi beras putih sebenarnya sudah sangat sedikit, sebab kandungan utamanya adalah karbohidrat. Kandungan gizi di luar karbohidrat seperti serat, vitamin B kompleks, protein, tiamin, niasin serta tokoferol dan aneka zat gizi lain justru ada di bekatul. Sayangnya bekatul saat ini justru dikenal sebagai pakan ternak, sementara manusia hanya mengkonsumsi beras putih. Tak heran bila sekarang banyak terserang aneka penyakit seperti konstipasi, kanker kolon, hipertensi, hiperkolesterol, diabetes mellitus dll karena zat sehat dalam menu sehari-hari sangat minim. Manfaat bekatul bagi kesehatan tidak hanya disesbabkan oleh kandungan vitamin B nya saja, tetapi juga karena kandungan zat gizi lainnya. Dari segi zat gizi, bekatul mengandung asam amino lisin yang lebih tinggi dibandingkan beras. Protein bekatul memang nilai gizinya lebih rendah dibandingkan telur dan protein hewani, tetapi lebih tinggi dari kedelai, biji kapas, jagung dan terigu. 10 Bekatul juga merupakan sumber asam lemak tak jenuh esensial dan bermacam-macam vitamin (B1, B2, B3, B5, B6 dan tokoferol), pangamic acid (Vit. B15), serat pangan, serta mineral. Natrium, Kalium, dan Khlor yang terkandung dalam bekatul mudah diserap dan dikeluarkan. Bekatul juga kaya akan serat pangan (dietary fiber). Disamping zat gizi, bekatul juga mengandung komponen bioaktif pangan atau pangan fungsional. Komponen bioaktif tersebut adalah antioksidan tokoferol (vitamin E), tokotrienol, oryzanol dan pangamic acid (vit. B15). Senyawa tersebut merupakan bagian dari lemak bekatul dan merupakan senyawa yang berharga untuk menjaga kesehatan manusia, antara lain sebagai zat yang dapat menurunkan kadar kolestero darah, mencegah terjadinya kanker dan memperlancar sekresi hormonal. Menurut Dr. David Reuben, serat pangan yang dimaksud dalam makanan sehari-hari dapat berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan dan yang terpenting adalah serat pangan yang berasal dari rice bran (bekatul). Serat pada biji-bijian yang tidak dapat dicerna enzyme yang disekresikan oleh manusia, secara tidak langsung penting untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan serat mempengaruhi status fisik isi saluran pencernaan, bahan makanan, waktu transit usus, variasi kapasitas absorbs, serta pengenceran asam-asam atau garam-garam empedu, sterol dan beberapa zat makanan. Serat tidk larut meningkatkan berat dan frekuensi feses serta melembutkannya, serta menurunkan waktu transit di usus. Antioksidan adalah komponen berberat molekul kecil yang bereaksi dengan oksidan sehingga menghambat oksidasi. Sehingga tidak hanya mempunyai system perlindungan melawan radikal bebas, tetapi juga system perbaikan yang melindungi akumulasi molekul yang rusak secara oksidatif. Bekatul padi mengandung vitamin E, vitamin B15, dan oryzanol beragam yang berfungsi sebagai antioksidan. Komponen ini memiliki sifat memicu pertumbuhan manusia, membantu sirkulasi darah dan memicu sekresi hormone. 11 Vitamin B15 atau pangamic acid terutama berfungsi sebagai donor metal, yang membantu di dalam pembentukan asam amino tertentu seperti metionin. Zat ini berperan dalam oksidasi glukosa, respirasi sel sehingga berfungsi mengurangi hipoksia (kekurangan oksigen) di otot jantung serta otot lain. Seperti vitamin E, pangamic acid juga membantu memperpanjang umursel melalui perlindungan terhadap oksidasi. Pangamic acid memberikan stimulasi ringan ke endokrin dan system saraf serta meningkatkan fungsi hati yang berperan dalam proses detoksifikasi (pembuangan racun tubuh).. Penyakit yang dapat diobati dengan VitaminB 15 diantaranya :     * Diabetes Mellitus (kencing manis)     * Hipertensi (tekanan darah tinggi)     * Hiperkolesterolaemi (kadar kolesterol darah meninggi)     * Atherosclerosis (pengapuran pembuluh darah)     * Heart infarct (serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung)     * Coronair insufficiency (gangguan aliran pembuluh darah jantung)     * Asma bronchiale (bengek)     * Sirosis hepatitis (penyakit hati) dengan maksud untuk memperbaiki fungsi hati Asal-usul bekatul secara anatomi adalah lapisan aleuron dan sebagian perikarp yang terikut. Aleuron adalah lapisan sel terluar yang kaya gizi dari endospermium, sementara perikarp adalah bagian terdalam dari sekam. Bekatul padi dapat dilihat pada beras yang diperoleh dari penumbukan. 12 Proses pemisahan bekatul dari bagian beras lainnya dikenal sebagai penyosohan (polishing) untuk memperpanjang masa penyimpanan beras, sekaligus memutihkannya. Kandungan gizi bekatul dikenal luas sejak ditemukannya vitamin B1 (tiamin) dari beras yang belum disosoh, yang bila dikonsumsi terbukti menekan frekuensi penyakit beri-beri oleh Dr. Eijkman. Kandungan gizi lainnya adalah serat pangan, pati, protein, serta mineral. B. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, yang dipakai untuk tujuan eksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang pemanfaatan bekatul sebagai sumber pembuatan alternative minyak ekstrak sehingga pembuatan minyak ekstrak ini dapat menjadi rujukan bagi masyarakat. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dan wilayah generalisasi penelitian ini adalah wilayah Mojokerto. Sampel penelitian diambil secara eksperimen. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara eksperimen. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul akan dianalisis secara komparatif dengan membandingkan suatu variabel (objek penelitian), terhadap subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda. 13 PEMBAHASAN Proses pembuatan minyak dari bekatul menggunakan beberapa alat dan bahan. Alat yang digunakan yaitu : No. Nama Alat Jumlah Alat 1. Soxlet 3 unit 2. Labu glass 3 unit 3. Batu didih 6 unit 4. Hot plate 1 unit 5. Heating mantel 3 unit 6. Selang air 3 unit 7. Kertas saring 4 lembar @20cmx10cm 8. Benang 50 cm 9. Gunting 1 unit 10. Timbangan analitik/ neraca analitik I unit 11. Statif 4 unit 12. Klem 4 unit 13. Erlenmeyer 4 unit 14. Pipet tetes 3 unit 15. Tissue 1 pcs 16. Serbet 1 unit 17. Spatula 1 unit 18. Gelas ukur 1 unit 19. Cawan 3 unit 20. Alumunium foil 3 lembar @4cmx6cm 21. Buret 1 unit 22. Refactro meter 1 unit 23. Pendingin balik 3 unit 14 Bahan yang dibutuhkan dalam pengujian: No Nama bahan Jumlah Bahan Keterangan 1. Petroleum eter 280 ml 2. normal heksan 280 ml 3. Bekatul 60 g 4. Air - 5. KOH 150 ml 6. HCl 100 ml Prosedur penelitian sangat mudah. : isolasi minyak bekatul menyiapkan alat soxlet dan baca serta amati MSDS untuk menjaga keselamatan kerja Untuk soxlet yang spiral dipasang selang untuk keluarnya air dan yang lurus untuk masuknya air. Sebelumnya labu dasar bulat harus ditimbang dahulu beratnya bersama batu didihnya juga . Untuk sampelnya 15gdan dibungkus drngan kertas saring sebelumnya ditimbang dahulu kertas saringnya tersebut. tuangkan pelarut masing-masing 140 ml kedalam labu glass yang sudah ditandai dengan huruf A dan B Sampel A= petroleum eter B= normal hexane sampel yang sudah terbungkus kertas saring dimasukkan ke dalam soxlet yang sudah terpasang selang air rangkai soxlet dengan labu glas dan pastikan perangkaian tepat dan rapat. setelah soxlet dan labu glass tergabung masukkan ke dalam heating mantel yang sudah dinyalakan dan rangkaikan lagi ke statif dan klem yang tersedia sambungkan selang pada kran dan mulai aliri selang dengan air. 15 tunggu hingga pelarut didalam labu glass mendidih dan mulai melakukan proses ekstrasi. dan tunggu hingga dinding-dinding soxlet terdapat minyak bekatul yang masih bercampur dengan pelarut kemudian setelah dinding soxlet benar-benar terisi pelarut yang jernih angkat soxlet dan matikan heating mantel untuk menjaga keselamatan . ambil sampel yang sudah terbungkus kertas saring didalam soxlet dan pasang kembali soxlet dengan labu glass untuk mengebalikan volume pelarut yang digunakan nyalakan kembali heating mantel setelah ± 1 jam angkat dan matikan alat yang digunakan . tuangkan pelarut yang berada di soxlet. ambil labu glass yg sudah terisi hasil pengekstrakan(minyak bekatul) letakkan labu glass ke permukaan hot plate untuk pengurangan kandungan zat pelarut selama beberapa menit. Pengujian indeks bias : Teteskan beberapa tetes sample minyak A dan B ke dalam refactro meter. setelah diteteskan amati hasil gelap terang kedua zat tersebut jika salah satu zat ada yang lebih terang maka hasilnya akan bagus. Semakin terang semakin bagus. amati skala yang berada di bawah gambar gelap terang. catat angkanya. Pengujian bilangan penyabunan : 1. ambil sampel bekatul timbang minyak bekatul dalam jumlah yang sudah ditentukan masukkan ke dalam erlenmeyer ambil pelarut KOH dan ukur dengan jumlah yang diperlukan tuangkan pelarut kedalam erlenmeyer yang sudah berisi minyak bekatul 16 rangkaikan erlenmeyer dengan alat pendingin balik, statif dan klem letakkan ke dalam heating plate dan nyalakan tunggu hingga 30 menit setelah mendidih ,matikan heating plate angkat erlenmeyer dan tunggu hingga tidak panas kembali sementara menunggu erlenmeyer tersebut siapkan dan rangkailah alat yang dibutuhkan selanjutnya yakni buret,statif dan ... tuangkan 100ml HCl sercara bertahap kedalam buret setelah erlenmeyer tidak panas teteskan 3 tetes indikator phenolphlatein ke dalam larutan dalam erlenmeyer dilakukan titrasi kocok perlahan hingga warna larutan berubah menjadi merah bata letakkan erlenmeyer dibawah buret agar tetesan HCl dapat masuk kedalam erlenmeyer agar dapat dikocok pula. lakukan secara berulang-ulang hingga warna larutan didalam nya berubah menjadi warna awal . amati dan tentukan berapa volume pelarut HCl yang terpakai hitung berapa angka penyabunan dengan rumus yang ditentukan berdasarkan penelitian yang dilakukan. demikian penelitian telah terseleseaikan . Hasil Penelitian: Isolasi minyak bekatul NO. Solven(pelarut) Volume B.bekatul B.ker.saring B.labu+batu didih Minyak bekatul yg diperleh A1 Petroleum eter 140 ml 14,788 g 2,323 g 105,7405 g 2,457 g A2 Petroleum eter 140 ml 15,000 g 2,200 g 109,5233 g 2,1588 g B1 Normal heksan 140 ml 14,915 g 2,214 g 114,5118 g 1,3244 g B2 Normal heksan 140 ml 15,152 g 2,252 g 117,8193 g 1,1652 g 17 Indeks Bias NO Pelarut yang kembali Solven Indeks Bias A 47 ml Petrolium eter 1,372454 B 55 ml Normal heksan 1,372642 Bilangan Penyabunan NO Berat Erlenmeyer Solven Vol. Jenis minyak Vol. M Vol. HCL Indikator P.P Hasil bilangan penyabunan A 106,301 g KOH 50 ml P.ETER+minyak 1,5 7,8 ml 3 Tetes B 114,921 g KOH 50 ml P.ETER+minyak 1,5 16,1 ml 3 Tetes C 109,866 g KOH 50 ml Normal Heksana 1,5 47,6 ml 3 Tetes D 105,408 g KOH 50 ml Normal Heksana 1,5 75 ml 3 Tetes 18 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Produk minyak ekstrak bekatul merupakan bahan alternatif yang fungsional untuk pencegahan hiperkolestrolemia yang sangat potensial untuk dikembangkan. Produk minyak bekatul ini dapat menjadi salah satu solusi untuk pemecahan masalah limbah pertanian. Bekatul seharusnya dapat di manfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga alam indonesia ini tetap terjaga. Selain itu minyak bekatul juga bermanfat bagi kesehatan khususnya kesehatan jantung. Berbagai keuntungan dapat dicapai jika dapat memanfaatkan limbah padi ini dengan sebaik mungkin dan secermat mungkin maka nilai guna dari bekatul akan bertambah pula. Pemanfaatan bahan baku bekatul menghasilkan kombinasi yang menguntungkan bagi petani, produsen, dan masyarakat luas, sehingga nilai jual produk lebih meningkatkan nilai ekonomis. Setelah melakukan penelitian dan berbagai percobaan maka dapat di ketahui secara luas bahwa bekatul memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi maka dapat dihasilkan minyak yang banyak juga. Pada bebebarapa subjek nilai bekatul tidak terlalu diperhitungkan oleh masyarakat luas sehingga nilai ekonominya pun turun. Oleh sebab itu bekatul dapat dijadikan sebagai alternatif pangan sehingga dapat menjadi rujukan bagi masyarakat luas. SARAN Perlu terus dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kualitas produk minyak ekstrak bekatul dalam proses pembuatannya hingga pengemasan sehingga dihasilkan minyak ekstrak bekatul yang dengan kualitas prima dengan tingkat penerimaan yang tinggi sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif pangan untuk pencegahan hiperkolesterolemia. Eksperimen dan penelitian perlu di lanjutkan sehingga peningkatam mutu dapat di perbaiki. Selain itu sosialisasi terhadap masyarakat tentang pemanfaatan bekatul sangat diperlukan. Pengolahan bekatul dengan sebaik-baiknya juga akan memperbaiki alam dan lingkuan sekitar agar tetap terjaga. 20 Juga perlu dilakukan eksperimen-ekspeimen untuk memperbaiki kelemahan produk yang sudah di buat agar baik kualitas maupun kuantitasnya tetap terjaga mutunya. Agar dapat sesempurna mungkin maka di butuhkan penelitian lebih dalam tentang bekatul dan minyak yang terkandung pada bekatul sehingga minyak bekatul dapat bermanfaat lebih bagi masyarakat luas khususnya individu sendiri. Setelah di lakukan penelitian lebih dalam lagi perlu di lakukan sosialisasi lebih lanjut tentang manfaat yang di timbulkan oleh bekatul dan meinyak bekatul. Sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui lebih jauh tentang bekatul. 21 DAFTAR PUSTAKA Arpah, M. Dan Syarief, R. 2000. Evaluasi Model-model Pendugaan Umur Simpan Pangan dari Difusi Hukum Fick Unidireksional. Buletin Teknologi dan Industri pangan XI; 1-11. Damayanthi et al. 2001. Sifat Fisikokimia dan Daya Terima Tepung Bekatul Padi Awet sebagai Sumber Serat Pangan. Di dalam: Nuraida, L. Dan Dewanthi R.H. Pangan Tradisional Basis Bagi Industri Pangan Fungsional dan Suplemen. Bogor: PAU angan dan Gizi IPB. Granner, D.K., Rodwell, V.W., dan Murray, R.K. 1979. Biokimia Harper. Penerjemah: A. Hartono. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran E.G.C. Janathan. 2007. Karakteristik Fisikokimia Tepung Bekatul Serta Optimasi Formula dan Pendugaan Umur iman Minuman Campuran Susu Skim dan Tepung Bekatul. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Juliano, B.O. 1985. Rice: Chemistry and Technology. St Paul: AACC. Kahlon, T.S., Chow, F.I., dan Sayre, R.N. 1994. Cholesterol-Lowering Properties of Rice Bran. J. Cereal Food World vl. 39 (2): 99-102. Muchtadi, D. 1989. Aspek Biokimia dan Keamanan Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IB. Muchtadi, D., Puspitasari, N.L., dan Susana, L. 1995. Partial Substitution of Wheat Flour Rice Bran as Dietary Fiber and Niacin Sourch in Sweet Bread and Cookies. 1st International Conference on East-West Prospectives on Functional Food. Singapura, 26-29 September. Soekarto, S.T. 1979. Pangan Semi Basah: Keamanan dan potensinya dalam Perbaikan Gizi Masyarakat. Seminar Teknologi Pangan IV, 15-17 Mei 1979. Warsiki, E. 1993. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi terhadap Desain Produk Tepung Instan Sri Buah Nenas. Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. http://kesehatan.kompas.com/read/2009/09/14/12533349/Bekatul.Gizinya.Kaya.Betul 22 LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar riwayat penulis 1. Nama Lengkap : Ganista Alkautsar NIS : 11388 Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 03 Oktober 1994 Agama : Islam Status : Pelajar Jurusan : IPA Sekolah : SMA Negeri 1 Sooko Alamat : Jl. Akhmad Yani No. 15 Mojoagung, Jombang No. Hp : 081515554580 Email : gganista@yahoo.co.id Riwayat Pendidikan : No Sekolah Tahun 1 SD Negeri 1 Mojotrisno, Jombang 2000-2006 2 SMP Negeri 1 Mojoagung, Jombang 2006-2009 3 SMA Negeri 1 Sooko, Mojokerto 2009-Sekarang Pengalaman Organisasi : Anggota PIR/KIR SMA Negeri 1 Sooko 2009/2010 24 Lampiran 2 Daftar riwayat penulis 2. Nama Lengkap : Khusnul Alif Noerma Diati NIS : 11357 Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 21 November 1993 Agama : Islam Status : Pelajar Jurusan : IPS Sekolah : SMA Negeri 1 Sooko Alamat : Jati Sumber, Wates Umpak, Trowulan No. Hp : 081515554579 Email : noermacantik@yahoo.co.id Riwayat Pendidikan : No Sekolah Tahun 1 SD Negeri 2 Wates Umpak, Trowulan 2000-2006 2 SMP Negeri 1 Trowulan 2006-2009 3 SMA Negeri 1 Sooko, Mojokerto 2009-Sekarang Pengalaman Organisasi : Anggota Mading Pikaso SMA Negeri 1 Sooko 2009/2010 Anggota tim cheerleader basket SMA Negeri 1 Sooko 2009/2010 25 Lampiran 3 Daftar riwayat penulis 1. Nama Lengkap : Mohammad Rizqi Hidayatullah NIS : 11363 Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 26 Januari 1994 Agama : Islam Status : Pelajar Jurusan : IPS Sekolah : SMA Negeri 1 Sooko Alamat : Jl. Joko Tole No. 29 Kelurahan Magersri, Kota Mojokerto No. Hp : 085257406790 Email : m.rizqihidayyatullah@yahoo.co.id Riwayat Pendidikan : No Sekolah Tahun 1 SD Negeri Gedongan 3 Kota Mojokerto 2000-2006 2 SMP Negeri 2 Kota Mojokerto 2006-2009 3 SMA Negeri 1 Sooko, Mojokerto 2009-Sekarang Pengalaman Organisasi : Anggota Karate SMA Negeri 1 Sooko 2009/2010 Pengurus Karate SMA Negeri 1 Sooko 2010/2011 26 Lampiran 4 : Foto-Foto 27 28