Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Proses penafsiran terhadap teks (suci) melahirkan pemahaman baru bagi penapsirnya. Pemahaman tersebut didapat karena penafsir berada pada horizon yang berbeda dengan horizon dimana teks terbentuk. Horizon keduanya menentukan makna yang dimunculkannya. Pembacaan yang dilakukan dalam hal ini dengan menggunakan instrumen baru yang lebih bisa memunculkan makna baru yang lebih prograsif. Instrumen yang sering digunakan oleh pemikir Islam kontemporer adalah hermeneutika. Hermeneutika merupakan paradigma Barat yang dipakai untuk membaca secara progresip tek-teks warisan Islam. Melalui proses pembacaan ini terjadi proses interaksi pemikran Islam dengan pemikiran Barat. Interaksi dialogis telah melibatkan sebuah proses dialektika yang intensif antara tradisi besar dan tradisi kecil dalam sejarah pemikiran Islam. Perubahan (change) terjadi ketika hermeneutika merupakan tradisi baru memiliki kekuatan dibanding tradisi lama. Akan tetapi, proses kesinambungan (continuity) dengan tradisi lama tetap berjalan meskipun telah muncul tradisi baru. Dari proses hermeneutis ala Abu Zayd ini kemudian memunculkan pemahaman baru. Menurut Abu Zayd, penafsiran tidak hanya memunculkan makna, tapi juga harus menghasilkan signifikansi baru dari teks, yaitu pengertian teks dalam konteks sosio-kultural saat ini yang dapat ditarik dari makna historis teks itu sendiri. Untuk menghasilkan signifikansi baru dari teks ini, harus memperhitungkan dua kutub pembacaan : 1) teks Al-Qur'an dan dinamikanya dalam konteks historisnya sendiri, dan 2) horizon pembacaan saat ini dalam keseluruhan konteks historis cultural dan ideologinya. Pemahaman yang terakhir ini kemudian dijadikan landasan pembacaan-pembacaan berikutnya. Kata kunci : Hermeneutka Modern, Sejarah Perkembangannya dan Kemunculannya.
Hermeneutika Secara etimologi kata hermeneutika (hermeneutic) berasal dari Yunani, hermeneuein yang berarti menerjemahkan atau menafsirkan. Ia merupakan sebuah proses mengubah sesuatu dari situasi ketidak tahuan menjadi mengerti. Oleh sebab itu, tugas pokok hermeneutika adalah sebagaimana menafsirkan sebuah teks klasik dan asing menjadi milik kita yang hidup di zaman dan tempat berbeda. Menurut Schleirmacher meletakkan kaidah pemahaman teks pada dua aspek utama yaitu: aspek kebahasaan (penafsiran tata bahasa) dan aspek kemampuan menembus karakter psikis pengarang (penafsiran psikologi). Sehingga dalam hermeneutika Schleimacher ini diharapkan mampu memahami teks seperti halnya pengaragnya, dan memahami pengarang lebih dari dirinya sendiri. Menurut Dilthey hermeneutika bertujuan untuk memahami teks sebagai ekspresi sejarah, bukan ekspresi mental penggagas. Karena itu, yang perlu direkonstruksi dari teks menurut Dilthey, adalah makna dari peristiwa sejarah yang mendorong lahirnya teks. Hermeneutika Heidegger telah mengubah konteks dan konsepsi lama tentang hermeneutika yang berpusat pada analisa filologi interpretasi teks. Heidegger tidak berbicara pada skema subjek-objek, klaim objektivitas, melainkan melampaui itu semua dengan mengangkat hermeneutika pada tataran ontologis. Filsafat hermeneutika Gadamer meniscayakan wujud kita berpijak pada asas hermeneutis, dan hermeneutika berpijak pada asas eksistensial manusia. Ia menolak segala bentuk kepastian dan meneruskan eksistensialisme Heidegger dengan titik tekan logika dialektik antara aku (pembaca) dan teks/karya. Habermas sebagai penggagas hermeneutika kritis menempatkan sesuatu yang berada di luar teks sebagai problem hermeneutiknya. Sesuatu yang dimaksud adalah dimensi ideologis penafsir dan teks, sehingga dia mengandaikan teks bukan sebagai medium pemahaman, melainkan sebagai medium dominasi dan kekuasaan. Selanjutnya menurut Paul Richour Hermeneutika adalah proses penguraian yang beranjak dari isi dan makna yang nampak ke arah makna terpendam dan tersembunyi. Sederhananya, hermeneutika adalah ilmu penafsiran teks atau teori tafsir.
Hermeneutic adalah ilmu interpretasi yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu makna dalam teks atau naskah yang bermakna searah. Hermeneutic masih dalam perdebatan menurut Ricoeur ada dua dalam memahami hermeneutic yaitu hermeneutic sebagai manifestasi atau restorasi (penafsiran) makna sedangkan yang kedua sebagai demistifikasi (kata-kata wahyu dihidupkan kembali. Ex: suci itu berarti bersih atau suci itu Tuhan) Dilthey orang pertama yang mengembangkan pandangan bahwa ilmu penafsiran/ interpretasi itu sangat penting untuk menunjukan bagaimana pengetahuan dari sejarah itu dipahami oleh individu. Artinya ilmu kemanusiaan khususnya sejarah tidak akan memperoleh pengetahuanya tanpa pemahaman. Gadamer seperti halnya Dilthey berharap menunjukan bagaimana makna bisa dilarutkan dalam tindakan, tetapi dia berpendapat bahwa intrepertasi yang dipahami Dilthey terlalu banyak sebagai prosedur atau metode. Dalam pandangan Gadamer interpretasi tidak bisa demikian interpretasi terkait dengan tradisi sejarah sebagai sebuah keadaan (obyek) yang ada dekat (apartness) dengan kita: masyarakat yang mengikat dengan tradisi yang konstan yang dibentuk dari aktivitas kita interpretasi. Sejumlah penulis didalam atau diluar tradisi kritis telah membawa kemajuan yang sangat penting untuk menjelaskan ilmu kemanusiaan baik Taylor dan Lorenzer melihat objek ilmu ini sebagai penafsiran makna intersubjektif. Taylor berpendapat bahwa tindakan manusia 1 Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Darul Ulum Jombang Direktur Pusat Studi Hak Asasi Manusia Fisipol UNDAR
NASKAH, 2000
Hermeneutics is a theory that deals with text interpretation. This theory is commonly used as a method to understand a text although Hermeneutics itself does not explicitly formulate the practical steps to understand a text. Among the theories of interpretation, Hermeneutics has various subinterpretation theories. In the perspective of Hermeneutics, the initail stage of interpretation involves the objective interpretation of a text before symbolization is made. The message of the text is then related to the other elements of the texts such as the sender of the text, other related disciplines, and socio-cultural aspect of the text. The understanding of a text will eventually be identical with the quality improvement of the interpreter’s own self. However, in practice, Hermeneutics can be used to intrepret various texts. This paper will only discusses the text of artistic and literary work. These two different texts will be analyzed by using one of the perspectives of Hermeneutics in a simple and applicable formulation.
Tujuan utama dari Alkitab adalah untuk mengubah dan memperbarui kehidupan kita, bukan untuk menambah pengetahuan saja. Dengan demikian, tujuan prinsip-prinsip penafsiran yang baru dipelajari adalah untuk mengerti maksud penulis Alkitab, supaya kebenaran-kebenaran yang ditemukan dalam Alkitab dapat diterapkan dengan sungguh-sungguh dan benar. Harapan penulis buku ini adalah bahwa bahan ini akan menolong banyak orang bertumbuh dalam pengertian dan penerapan akan Firman Tuhan. Masih ada banyak prinsip yang lain yang dapat dipahami. Prinsip-prinsip yang dijelaskan disini hanya permulaan, dan ditulis sesederhana mungkin supaya orang-orang kaum awam dapat mengerti dan memakai tanpa kesulitan. Jangan merasa putus asa oleh karena terlalu berat, tetapi memutuskan dan merencanakan bertumbuh langkah demi langkah. Akan perlu banyak waktu ~~ seumur hidup, tetapi tidak perlu mendaftarkan diri di satu sekolah Alkitab atau sekolah teologi untuk mempelajari hal ini. Banyak bagian Alkitab masih sulit ditafsirkan, tetapi kita tahu cukup banyak yang masih perlu diterapkan hari ini. Besok kita akan mengerti lebih banyak lagi. Sedikit demi sedikit akan menjadi bukit! Dalam setiap langkah kita harus tetap berdoa dan percaya kepada Allah bahwa Roh Kudus akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Sebenarnya kita mulai menafsirkan fakta-fakta pada hari kita dilahirkan. Setiap hari kita menafsirkan informasi yang didapatkan melalui mata, telinga, hidung, mulut, dan sentuhan kita. Jadi proses ini seharusnya tidak sulit atau aneh bagi kita semua. Kita hanya perlu mempelajari hukum-hukum yang mengarahkan kita kepada fakta-fakta yang penting yang perlu ditafsirkan supaya kita menjadi anak Allah yang tidak malu, tetapi bisa mengerti dan memakai Firman Tuhan dengan cara yang benar dan memuliakan Allah. ( WJ ) SILAHKAN DOWNLOAD MATERINYA. GBU
Bulletin of the School of Oriental and African Studies, 2023
The Qaŋlï (Qangli) Turks were a numerous people, active in Eurasia in the twelfth to thirteenth centuries, but their ultimate origins remain a matter of debate. Often considered by modern scholars to be a part of the Kipchaks (Cumans), others have different opinions. One of these links them to cart-riding early medieval Turkic tribes called Tägräks, known in Chinese sources as Tiele 鐵勒, among other forms. This article examines the earliest possible (eighth-century) references to the Qaŋlïs in the historical sources, and points to the potential links between them and various tribes seen among Turko-Mongol groupings of the ninth to tenth centuries mentioned in the Chinese sources, such as the Black Carts (Heichezi 黑車子). Another aspect that this article focuses on is how both historical and mythological texts of the Mongol period show the Qaŋlïs to be a people distinct from the Kipchaks. Ultimately, this study, which is based on both historical sources and modern research, proposes to locate the origins of the Qaŋlï Turks among Tägräk tribes.
Prophetic dreams, Xerxes, and Persia’s invasion of Greece , 2023
Alternative Currencies, Commodities and Service as Exchange Currencies in Monetized Economies, 13th -18th century, 2024
Revista Ibero-americana de Ciência da Informação, 2024
Foucault Studies , 2014
World Review of Political Economy, 2022
Musicologist, 2023
Raega - O Espaço Geográfico em Análise, 2011
Arheoloski Vestnik, 2015
Balkan medical journal, 2018
Journal of Steroid Biochemistry, 1984
PRISMA, 2021
Psychiatria Polska, 2019
Geografía humana y ciencias sociales. Una relación reexaminada, 2014
Zeitschrift für anorganische und allgemeine Chemie, 2010
Annals of Industrial Engineering 2012, 2013