PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING DALAM
MENDORONG PRESTASI MAHASISWA MANAJEMEN
BISNIS MARITIM DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA
Sintia Novilia Putri, Fitri Wahyuningtyas, Novia nur sa’adah, Nisma Mutiara D.S,
Denny Oktavina Radianto
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Email: noviliasintia@gmail.com
Abstrak
Knowledge Management adalah serangkaian proses mengelola, menciptakan, dan
berbagi pengetahuan untuk mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan organisasi.
Padatnya jam kuliah di dalam kampus akan berpengaruh terhadap mahasiswa dengan
kurangnya pengetahuan dan pengalaman mereka akan pembelajaran di luar jam kuliah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang
terdapat di Manajemen Bisnis Maritim Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Metode
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuisioner. Teori
yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah mode SECI dengan cara “Tacit to
Tacit (Socialization)” yaitu penulis melakukan wawancara dengan mahasiswa, setelah
itu hasil dari wawancara tersebut akan disampaikan ke direksi. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan sharing knowledge manfaat yang
didapatkan mahasiswa sangatlah banyak, selain peningkatan prestasi dalam bidang
akademik dan non akademik, para mahasiswa juga dapat sekaligus meningkatkan soft
skill mereka dalam kegiatan bermasyarakat.
Abstract
Knowledge Management is a series of processes to manage, create and share knowledge
to optimize the achievement of the mission and goal of the organization. Tight at college
on campus will have an effect on students with the lack of knowledge and experience they
will be learning outside at college. The purpose of this research is to be able to improve
the learning system that is available in Management Business Maritime Polytechnic
Shipping of Surabaya. The method that writers use in this study is the interview and the
questionnaire. The theory that writers use in this study is the vogue SECI in a way “Tacit
to Tacit (Socialization)” the author conducted interviews with students, after it be the
result of the interview would be presented to the board of directors. As a result of this
study shows that with the implementation of the sharing of knowledge of the benefits of
the students are many, in addition to an increase in achievement in the field of academic
as well as academic, the students also can as well as improve soft skills they in the
activities of society.
Keywords: Knowledge Management, Tacit to Tacit, Sharing Knowledge, Capturing
Knowledge, Capturing Knowledge.
24
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 20, No. 1, Juni 2018
Pendahuluan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 1999, perguruan
tinggi merupakan satuan pendidikan tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
yang bertujuan menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan, dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
teknologi
serta
menyebarkan
dan
mengupayakan
penggunaanya
untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.
Dalam upaya ini, maka selaku dari pihak
perguruan tinggi perlu untuk menerapkan
Knowledge Management untuk meningkatkan
performa mereka. Knowledge Management
adalah serangkaian proses mengelola,
menciptakan, dan berbagi pengetahuan untuk
mengoptimalkan pencapaian misi dan tujuan
organisasi. Sebagai suatu strategi, knowledge
management sangat memberikan banyak
manfaat bagi peningkatan kinerja organisasi.
Penerapan knowledge management yang
sistematis akan amat membantu organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam upaya pengembangan ini, dapat
dilakukan beberapa hal yang bisa diterapkan
didalam lingkungan perguruan tinggi. Sharing
knowledge, capturing knowledge, sangat
penting untuk kesuksesan praktik manajemen
pengetahuan di semua organisasi termasuk
universitas. Jika diterapkan dengan benar,
hal ini akan memberikan manfaat yang
penting bagi prestasi mahasiswa maupun bagi
perguruan tinggi itu sendiri.
Menyadari hal itu, maka pada studi ini
dibahas bagaimana pentingnya penerapan
manajemen
pengetahuan
(Knowledge
management) baik secara organisasi maupun
secara personal (individu). Selain itu, akan
dijelaskan pula metode penelitian dan teori
yang digunakan dalam paper ini. Diharapkan,
pengetahuan yang akan dijalankan terdapat
arahan atau aturan yang mendukung dalam
menerapkannya.
Pada bagian selanjutnya dijelaskan
tentang hasil dari penelitian paper ini sesuai
dengan teori-teori yang sudah ada sebagai
acuan atau arahan. Kesimpulan dan daftar
pustaka disajikan pada bagian keenam dan
ketujuh secara berurutan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan Knowledge
Sharing di lingkungan mahasiswa Manajemen
Bisnis Maritim PPNS, Untuk mengetahui
proses SECI di lingkungan mahasiswa
Manajemen Bisnis Maritim PPNS, dan
Untuk mengetahui manfaat yang didapat
setelah menerapkan Knowledge Sharing di
lingkungan mahasiswa Manajemen Bisnis
Maritim PPNS.
Kajian Pustaka
Definisi
Knowledge
Management
menurut Nonaka & Takeuchi (1994)
adalah alat manajemen yang membenarkan
keyakinan bahwa pengetahuan menjadi aset
untuk meningkatkan kapasitas organisasi agar
mampu bekerja lebih efektif. Menurut Delphi
(1998), Knowledge Management adalah
praktik dan teknologi untuk memfasilitasi
proses
penciptaan
dan
pembagian
pengetahuan. Menurut Newman dan Conrad
(1999), Knowledge Management adalah
suatu disiplin yang mencari peningkatan
kinerja individual dan organisasi dengan
mengelola dan mengungkit nilai saat ini dan
nilai yang akan dating dari aset pengetahuan.
Menurut Jann dan Lantu (2006), Knowledge
Management adalah proses sistematik untuk
menemukan, memilih, mengorganisasikan,
menyarikan dan menyajikan pengetahuan
dengan cara tertentu, sehingga para anggota
organisasi mampu memanfaatkan dan
meningkatkan penguasaan pengetahuan
dalam suatu bidang kajian yang spesifik,
untuk kemudian ada proses institusionalisasi
agar pengetahuan yang diciptakan menjadi
pengetahuan organisasi.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa,
Knowledge Management adalah aktivitas
manajemen dan proses untuk mengungkit
tumbuh kembangnya pengetahuan dalam
organisasi dengan mengelola pengetahuan
untuk
meningkatkan
daya
kompetisi
perusahaan melalui perbaikan proses
25
Penerapan Knowledge Sharing dalam Mendorong .. (24-30)
penciptaan dan penggunaan pengetahuan d.
individual maupun organisasional.
Perpindahan pengetahuan (knowledge
transfer) di dalam organisasi melalui gabungan
kedua pengetahuan tersebut. Nonaka dan
Takeuchi (1995) menawarkan empat model
pembentukan dan perpindahan pengetahuan.
Model ini sering disebut sebagai model SECI.
Gambar 1. Pola dasar KM-creation (sumber:https://
customerthink.com)
a.
b.
c.
26
Tacit
to
tacit
communication
(Sosialisasi) merupakan adalah proses
berbagi pengetahuan dan membuat
pengetahuan tacit sebagi model mental
dan keterampilan teknis. Pengetahuan
tacit bisa diperoleh melalui observasi,
imitasi, dan praktek. Muncul karena
adanya aktivitas berbagi dan menciptakan
pengetahuan tacit melalui pengalaman
langsung.
Tacit to explicit communication
(Eksternalisasi) merupakan proses
artikulasi tacit knowledge dalam bentuk
konsep eksplisit dalam bentuk metafora,
analogis, hipotesis, atau model (mis.,
Brainstorming).
Explicit to explicit communication
(kombinasi) merupakan proses konsep
sistemis ke dalam sistem pengetahuan
dengan menggabungkan pengetahuan
eksplisit yang berbeda. Pengetahuan
eksplisit dipindah melalui media
seperti dokumen, pertemuan, email
atau percakapan telepon. Kategorisasi
pengetahuan ini akan memunculkan
pengetahuan baru.
Explicit to tacit communication
(Internalization) merupakan proses
mengubah
pengetahuan
eksplisit
menjadi tacit dan dekat dengan konsep
pengalaman
karena
mengerjakan
(learning by doing) misalnya sebuah
laporan dan menyimpulkan gagasan baru
atau mengambil tindakan konstruktif.
Proses perpindahan pengetahuan Nonaka
dan Takeuchi tersebut mengedepankan proses
berbagi pengetahuan (knowledge sharing).
Allameh et.al (2012) di dalam sebuah
organisasi berbagi pengetahuan kerap dapat
terjadi karena ada kerelawanan di dalam
sebuah organisasi.
Knowledge Sharing
menjadi salah satu metode mengukur KM,
karena jumlah Knowledge Sharing baik
eksplisit maupun tacit yang dipertukarkan
dalam sebuah organisasi akan berpengaruh
pada penerapan KM.
Capturing Knowledge atau penyerapan
pengetahuan adalah sebuah proses yang
merupakan hasil pemikiran seorang pakar
sehingga pengalaman dapat ditangkap dengan
baik. Dalam menghasilkan Manajemen
pengetahuan, seorang pembuat/ pembangun
aplikasi manajemen pengetahuan bekerjasama
dengan pakar yang bersangkutan untuk
menerjemahkan ke aplikasi yang sudah
terprogram. Proses capture knowledge dapat
dilakukan dengan beberapa hal, antara lain:
Proses capture knowledge dapat
dilakukan dengan beberapa hal, antara lain :
a. On-site
Observation
(Pengamatan
ditempat)
Yakni suatu proses interpretasi, dan
merekamkelakuan suatu penyelesaian
masalahdi suatu lokasi. Keuntungan dari
On-site Observation adalah :
Lebih banyak mendengar daripada
berbicara.
Tidak membutuhkan banyak biaya.
Namun disamping itu, kelemahan dari
proses on-site observation adalah :
Beberapa pakar tidak senang jika
diamati.
Proses dapat saja menjadi kacau satu
sama lain
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 20, No. 1, Juni 2018
b.
c.
d.
Brainstorming (Bertukar Pikiran)
Merupakan sebuah pendekatan
terhadap suatu pemecahan untuk sebuah
permasalahan, secara tidak terstruktur.
Pada kehidupan sehari- hari, proses ini e.
dapat digambarkan ketika kita bercerita
terhadap orang lain, dan mendapatkan
masukan dan saran dari orang tersebut.
Electronic Brainstorming
Merupakan
pendekatan
yang
menggunakan komputer untuk bertukar
pikiran dengan banyak pakar dalam satu
waktu, kegiatan ini dapat dicontohkan
dengan salah satunya kita melakukan
suatu Confrence pada sebuah virtual
office dengan lebih dari satu pakar dalam
satu waktu. Biasanya proses ini diawali
dengan suatu proses perencanaan untuk
mengidentifikasi sasaran, tujuan dan
struktur agenda dari proses ini. Kelebihan
dari proses ini salah satunya adalah
dengan banyaknya pakar yang terlibat,
maka proses ini memungkinkan opini
yang keluar tidak bertabrakan. Untuk para
pakar yang pasif atau mungkin kurang
percaya diri dalam beropini, proses ini
dapat menyamarkan para pakar yang
dimaksud diatas, sehingga mencegah
adanya penilaian secara individu masing- f.
masing pakar.
Nominal Group Technique
Yakni sebuah metode dalam
pembuatan keputusan yang digunakan
diantara beberapa kelompok yang ingin
menghasilkan keputusan secepatnya,
menggunakan voting, tetapi dengan
ketentuan semua saran dan masukan dari
berbagai group diakomodir.
NGT (Nominal Group Technique)
dapat digunakan ketika:
Salah satu anggota sebuah kelompok
lebih vocal dibanding yang lainnya.
Salah satu anggota suatu kelompok
berfikir ‘diam’ lebih baik dari
apapun.
Adanya salah satu kecenderungan
seorang anggota suatu kelompok
tidak ikut berpartisipasi.
Ada
suatu
kelompok
tidak
memberikan sejumlah gagasan
Ada anggota group baru yang masuk
ke tim.
Terjadi Konflik
Repertory Grid
Seorang pakar dilihat sebagai
seorang ilmuwan yang mengkategorikan
suatu masalah menggunakan model dari
expert itu sendiri. Dengan begitu ketika
suatu kelompok melakukan diskusi,
dengan lebih dari satu pakar, maka tiaptiap pakar mempunyai kemungkinan
memodelkan suatu permasalahan secara
berbeda atau tak sama. Grid digunakan
untuk menangkap dan mengevaluasi
pemodelan permasalahan yang dilakukan
pakar. Kelebihan dan Kelemahan dalam
proses repertory grid adalah:
Menyarankan agar pakar berpikir
lebih serius, tentang permasalahan
dan bagaimana memecahkannya.
Susah di kelola ketika suatu grid
yang besar dengan ditambah detail
yang kompleks.
Karena memiliki sifat kompleks
dan dapat di kelola, cara inibiasa
digunakan, di awal-awal perolehan
pengetahuan (knowledge capture)
Delphi Method
Merupakan salah satu metode survey
seorang pakar untuk mendapatkan solusi
dari sebuah permasalahan, biasanya pakar
menggunakan quisioner yang diberikan
untuk pakar lainnya untuk menyatukan
tanggapan guna menyelesaikan suatu
permasalahan yang sulit. Adapun
kelebihan dan kekurangan dari metode ini
adalah:
Responden dapat dirahasiakan.
Tanggapan dapat di kontrol.
Data dapat ditampilkan secara
statistik.
Dengan begini pakar terlihat seperti
kekurangan pengetahuan dalam
penarikan keputusan final.
Quisioner yang tidak di desain
dengan baik dapat menimbulkan
beberapa permasalahan.
27
Penerapan Knowledge Sharing dalam Mendorong .. (24-30)
g.
Mapping Concept
Merupakan sebuah kumpulan konsep
yang mengandung cabang dan mata
rantai. Cabang merepresentasikan suatu
konsep dan mata rantai merepresentasikan
hubungan antar konsep. Cara ini
merupakan salah satu jalan yang efektif
untuk suatu kelompok agar berfungsi
tanpa kehilangan kepribadiannya masingmasing.
Metodologi Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif, dimana penelitian ini
bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan
suatu keadaan atau fenomena yang terjadi
saat ini dengan menggunakan prosedur
ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual
(Sugiyono, 2011) karena dalam penelitian ini,
penulis berusaha mendeskripsikan sebuah
masalah atau fenomena yang terdapat pada
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Data dikumpulkan dengan teknik penyebaran
kuisioner yang terstruktur dengan metode
pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Objek penelitian ini adalah
penerapan knowledge sharing terhadap
mahasiswa Manajemen Bisnis Maritim
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Beberapa pendekatan yang dilakukan
adalah penyebaran kuisioner yang terstruktur
yaitu penyebaran kuisioner yang dilaksanakan
secara terencana dengan daftar pertanyaan
28
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Teknik
sampling dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling, dengan populasi
yakni mahasiswa Manajemen Bisnis Maritim
PPNS. Responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Manajemen Bisnis Maritim
khususnya angkatan 2015 dan 2016.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Profil Responden Hasil analisis
data profil responden yang diperoleh penulis
yaitu 100 orang Mahasiswa Manajemen
Bisnis Maritim di PPNS dengan responden
laki-laki sebanyak 42 orang (42%), responden
perempuan sebanyak 58 orang (58%).
Observasi penyebaran kuisioner dilakukan
tepat 2 minggu ketika mahasiswa sedang
menjelang Ujian Akhir Semester dengan
mengadakan kegiatan belajar bersama. Dalam
proses tersebut, kami mengamati bagaimana
penerapan knowledge sharing dari mahasiswa
sendiri.
Dibawah ini merupakan hasil dari
penyebaran kuisioner yang terstruktur dengan
metode pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling di Politeknik Perkaplan
Negeri Surabaya mengenai knowledge
management dan melakukan kegiatan
knowledge sharing yang kami ambil
samplenya kepada mahasiswa Manajemen
Bisnis Maritim khususnya angkatan 2015 dan
2016 dengan memberikan 6 pertanyaan dan
diperoleh hasil sebagai berikut:
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 20, No. 1, Juni 2018
No
Model SECI
1
Socialization
2
Eksternalisasi
3
Combination
4
Internalization
Komponen KMS
Mahasiswa dapat saling berbagi pengetahuan yang telah mereka dapatkan selama
satu semester ini dalam bentuk belajar bersama
Mendokumentasik an kegiatan diskusi/ belajar
bersama
Mengembangkan hasil dokumentasi kedalam beberapa model media
pencatatan/notulen
Mengembangkan hasil dokumentasi ilmu dengan menambahkan knowledge baru
Berdasarkan hasil dari pengambilan
sampling bahwa masih banyak mahasiswa
Manajemen Bisnis Maritim PPNS melakukan
diskusi/ belajar bersama, namun masih tidak
sejalan/ tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi, rata-rata mereka belum
pernah menerapkan knowledge Sharing
namun mayoritas mereka menganggap bahwa
menerapkan berbagi pengetahuan kepada
mahasiswa Manajemen Bisnis Maritim PPNS
itu penting.
Berdasarkan hasil kedua analisis, dapat
ditarik kesimpulan bahwa knowledge Sharing
sangat perlu untuk mendorong dalam Prestasi
Mahasiswa Manajemen Bisnis Maritim di
PPNS dan harus segera dilakukan. Upaya
29
Penerapan Knowledge Sharing dalam Mendorong .. (24-30)
utama yang harus dilakukan adalah dengan
cara mengajak turut serta peran mahasiswa
Manajemen Bisnis Maritim PPNS dalam
hal penyebaran knowledge sharing lebih
menyeluruh, dengan mengadakan diskusi/
kumpul bersama dan sebagainya untuk
sadar akan pentingnya berbagi pengetahuan
untuk mendorong dalam Prestasi Mahasiswa
Manajemen Bisnis Maritim di PPNS.
Penutup
Penerapan Knowledge Sharing di
Manajemen Bisnis Maritim PPNS belum
diterapkan secara maksimal karena masih
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi sehingga terkesan sulit untuk
diterapkan. Namun hal tersebut bisa ditangani
dengan memberikan perhatian khusus
mengenai pentingnya menerapkan knowledge
sharing sehingga dapat mendorong dalam
Prestasi Mahasiswa Manajemen Bisnis
Maritim di PPNS.
Keterbatasan penelitian ini hanya
menggunakan sampel relatif sedikit (100
responden) yang berasal dari Mahasiswa
Manajemen Bisnis Maritim di PPNS, sehingga
hasilnya belum optimal, dan penelitian
kedepan dapat diarahkan pada jurusan lainnya
dengan harapan diperoleh hasil yang lebih
sempurna.
Daftar Pustaka
Giuma Omar Al Ahmar, Ainur Rofiq, Djumilah Hadiwidjojo. “The Impact of Knowledge
Management, Learning Organization, and Educations Organization on Organization
Performance: A Case in Brawijaya University”. Asia-Pacific Management and Business
Application 3 (1) 28 – 47©UB 2014 University of Brawijaya Malang, Indonesia.
30