Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Pendas: Primary Education Journal Volume 3 Nomor 1, Januari – Juni 2022 P-ISSN: 2686-5130 || E-ISSN : 2776-298X Availabel online at: http://journal.unram.ac.id/index.php/pendas/index MOTIVASI BELAJAR SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 PADA SISWA KELAS V SDN 03 KETAPANG RAYA KECAMATAN KERUAK TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Sp. Nuril Hidayah Al Idrus1, H. Hari Witono 2, Heri Hadi Saputra3 1,2,3 Program Studi PGSD, FKIP , Universitas Mataram *Corresponding Author: nurilalaydrus43@gmail.com ARTICLE INFO ABSTRACT Article history Received : March 15rd, 2022 Revised : May 15rd, 2022 Accepted : May 31rd, 2022 The purpose of this study was to determine the motivation to learn during the Covid-19 pandemic in fifth grade students at SDN 03 Ketapang Raya, Keruak District, for the 2020/2021 academic year. The results of this study are that the learning motivation of grade V students at SDN 03 Ketapang Raya, Keruak District, East Lombok Regency during the covid-19 pandemic is classified as good, indicated by: 1) Students have shown an attitude of desire and desire to succeed in learning even during the covid-19 pandemic. 19; 2) Students have shown an attitude of encouragement and need in learning; 3) Students have shown an attitude of hope and ideals in the future; 4) Students have shown an attitude of appreciation in learning; 5) Students have shown an attitude of interesting activities in learning during the covid19 pandemic; 6) Students demonstrate a conducive learning environment during the covid-19 pandemic. Keywords: Student Learning Motivation, Covid-19 Pandemic Period. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui motivasi belajar selama masa pandemi Covid-19 pada siswa kelas V SDN 03 Ketapang Raya Kecamatan Keruak Tahun Pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian ini yaitu motivasi belajar siswa kelas V SDN 03 Ketapang Raya Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur selama masa pandemi covid-19 tergolong baik, diindikasikan dengan: 1) Siswa sudah menunjukkan sikap adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar meskipun dalam masa pandemi covid-19; 2) Siswa sudah menunjukkan sikap adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3) Siswa sudah menunjukkan sikap adanya harapan dan cita-cita di masa depan; 4) Siswa sudah menunjukkan sikap adanya penghargaan dalam belajar; 5) Siswa sudah menunjukkan sikap adanya kegiatan yang menarik dalam belajar selama masa pandemi covid-19; 6) Siswa menunjukkan adanya lingkungan belajar yang kondusif selama masa pandemi covid-19. A. PENDAHULUAN Pada awal tahun 2020, dunia sedang waspada dengan sebuah virus yang disebut dengan corona virus (COVID-19). Penularan COVID-19 sangatlah cepat sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona atau COVID-19 ini sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Status epidemi global atau pandemi ini menandakan penyebaran COVID-19 berlangsung sangatlah cepat hingga hampir tak ada negara di dunia yang dapat terhindar dari virus corona (Mona, 2020). Pemerintah Indonesia telah menghimbau warga untuk tetap di dalam rumah dan mengisolasi diri. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus, Mendikbud menghimbau agar Page | 58 semua lembaga pendidikan tidak melakukan proses belajar mengajar secara langsung atau tatap muka, melainkan harus dilakukan secara tidak langsung atau jarak jauh. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi. Salah satu dampaknya juga terjadi pada sistem pembelajaran di lokasi penelitian. Pendidikan di masa pandemi tidak dapat lagi dijalankan dengan tujuan pemenuhan nilai kompetensi semata. Perlu diingat bahwa pendidikan selama pandemi membatasi anak untuk berinteraksi dengan teman-teman dan gurunya. Apabila pembelajaran dilakukan sama seperti sebelum pandemi, dengan segala keterbatasan dalam pembelajaran, justru akan menurunkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang hanya mengandalkan media, justeru menimbulkan masalah pendidikan yang semakin mencolok. Dunia pendidikan Indonesia, sadar atau tanpa disadari tengah berada pada masalah genting, yaitu hilangnya motivasi belajar anak di masa belajar dari rumah. Pendidikan di masa pandemi tidak dapat lagi dijalankan dengan tujuan pemenuhan nilai kompetensi semata. Perlu diingat bahwa pendidikan selama pandemi membatasi anak untuk berinteraksi dengan teman-teman dan gurunya. Apabila pembelajaran dilakukan sama seperti sebelum pandemi, dengan segala keterbatasan dalam pembelajaran, justru akan menurunkan motivasi belajar siswa. Menurut Asrori (2008:183) menjelaskan bahwa secara alami, motivasi siswa sesunguhnya berkaitan erat dengan keinginan siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Sedangkan Rimbarizki (2017) mengemukakan bahwa pembelajaran yang hanya mengendalkan media tanpa ada pengawasan dan pembinaan secara langsung dapat mengakibatkan peserta didik menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar Motivasi belajar siswa dipengaruhi juga oleh dukungan keluarga, sebab dukungan satu sama lain keluarga sangat dibutuhkan, terlebih pada masa pandemi ini. Permasalahannya, dengan desain belajar dari rumah seperti yang dijalankan sekarang, tidak sedikit orang tua merasa terbebani, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua tidak terbiasa untuk berperan sebagai guru bagi anak-anaknya. Wawancara awal menunjukkan motivasi belajar siswa selama belajar dari rumah menurun, hal ini disebabkan oleh : 1) lingkungan belajar yang tidak mendukung; 2) sulitnya siswa menemukan waktu yang tepat untuk belajar di rumah; 3) kurangnya fasilitas untuk belajar daring, seperti banyak siswa yang belum memiliki gadget, kurangnya jaringan dan gangguan sinyal; 4) tidak semua orang tua mampu membimbing anaknya belajar daring. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Motivasi Belajar Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Siswa Kelas V SDN 03 Ketapang Raya Kecamatan Keruak Tahun Pelajaran 2020/2021“. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Desain deskriptif yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 2003:89). Penelitian ini akan menyajikan deskripsi motivasi belajar siswa selama masa pandemi covid-19. Page | 59 Teknik pengumpulan menggunakan wawancara terbuka adalah wawancara yang dilakukan secara gamblang dalam artian tidak merahasiakan informasi apapun, termasuk jawaban yang diberikan narasumber tidak terikat (Arikunto, 2006: 46). Wawancara dilakukan secara langsung kepada responden untuk mengetahui informasi tentang motivasi belajar siswa selama masa pandemi covid-19 berdasarkan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data diuji menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dalam hal ini memeriksa data motivasi belajar siswa pada masa pandemi kemudian mengecek kembali dengan menanyakan kepada responden tentang data tersebut. Adapun Data disajikan dengan deskripsi yang jelas, padat dan sesuai dengan fokus penelitian. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran sejak pandemi covid-19 di seluruh Indonesia diputuskan oleh Kementerian Pendidikan secara daring atau belajar dari rumah (BDR). Pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemik covid-19 ini sedikit banyak mempengaruhi motivasi belajar siswa. Informasi tersebut digali berdasarkan observasi langsung, wawancara kepada siswa dan guru atau wali kelas V SDN 03 Ketapang Raya. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dilakukan oleh peneliti, selama bulan Januari 2021 yaitu mulai pada tanggal 04 Januari sampai dengan 15 Januari 2021. Selama penelitian, peneliti hanya mampu melakukan wawancara dengan 15 siswa dari 29 siswa kelas V SDN 03 Ketapang Raya Luar kecamatan Keruak kabupaten Lombok Timur yang disebabkan oleh jarak dan waktu yang ditempuh untuk mencapai lokasi serta sulit bertemu dengan siswa, dimana pada saat yang bersamaam siswa sedang tidak di rumah dan peneliti sulit untuk menghubungi kembali untuk diminta wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diketahui bahwa motivasi belajar siswa dilihat dari indikator-indikator dan dideskripsikan sebagai berikut : a. Motivasi belajar siswa dilihat dari adanya hasrat dan keinginan siswa diketahui bahwa: 1) Sebesar 67% siswa memiliki keinginan untuk bertanya ketika sulit memahami materi pelajaran. Hal ini dapat dimaknai bahwa sebagian besar siswa memiliki hasrat dan keinginan yang tinggi dalam belajar. 2) Sebanyak 26% siswa dapat mengerjakan tugas secara mandiri. Hal ini dapat dimaknai bahwa sebagian besar siswa belajar, diskusi dan mengerjakan tugas sekolah secara berkelompok, sebab tidak semua siswa memiliki fasilitas daring. b. Motivasi belajar siswa yang dilihat dari adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dilihat dari: 1) 67% siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Artinya sebagian besar siswa selalu mencari tahu tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dengan cara masing-masing. 2) 60% siswa lebih mengutamakan belajar daripada bermain. Hal berarti sebagian besar siswa selalu mengerjakan tugas sekolah terlebih dahulu kemudian bermain. Page | 60 c. Motivasi belajar siswa dilihat dari adanya harapan dan cita-cita masa depan yaitu siswa memiliki keinginan untuk berupaya mencapai cita-cita dengan selalu belajar dengan giat meskipun dihadapi dengan pandemi covid-19 dan seluruhnya mengikuti pembelajaran dengan baik meskipun diberikan jadwal setiap hari. d. Motivasi belajar siswa dilihat dari adanya penghargaan dalam belajar yaitu siswa dapat menerima ganjaran yang diberikan guru jika melakukan kesalahan misalnya lalai dalam melakukan tugasnya dan seluruh siswa yang diwawancara merasa berhak mendapat penghargaan jika mendapat nilai yang tinggi. e. Motivasi belajar siswa dilihat dari Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar yaitu seluruh siswa mengikuti pembelajaran dengan cara-cara kreatif yang dikembangkan guru. Motivasi belajar siswa dilihat dari adanya lingkungan belajar yang kondusif yaitu sebanyak 53% siswa memiliki rumah yang nyaman dan fasilitas internet untuk belajar dari rumah tetapi 47% siswa tidak memiliki fasilitas belajar daring. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki fasilitas yang memadai sedangkan sisanya bergabung dengan temannya memiliki fasilitas belajar yang dibutuhkan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa pada masa pandemi ini masih cukup baik dengan terpenuhinya kebutuhan untuk belajar. Data diatas diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber. Segala hal yang menjadi penghalang dalam belajar dapat diatasi oleh siswa dengan berbagai cara masing-masing baik dengan mencari sendiri referensinya, bertanya kepada guru, orang tua, saudara, dan teman-temannya yang lain. Kondisi ini menyiratkan bahwa adanya hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil dalam pelajarannya meskipun dalam kondisi pandemi covid saat ini. Motivasi belajar siswa dilihat dari adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar diindikasikan dengan rasa ingin tahu dan minat belajar yang tinggi. Kondisi ini terkait dengan kondisi psikologis siswa, dimana ketika siswa merasa bahwa belajar dibutuhkan pada saat tersebut, maka mereka akan belajar dengan giat tetapi ketika belajar dianggap bukan kebutuhan pada saat itu, maka mereka tidak akan belajar (Solehah et al, 2022). Pada kondisi seperti ini peran orang tua, guru sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar tidak hanya pada saat ada tugas saja tetapi perlu untuk tetap mengulang pelajaran meskipun hanya sebentar. Guru dan orang tua juga dapat memberikan contoh manfaat belajar secara konkrit agar siswa memahami. Djamarah (2012:114) bahwa faktor intern yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa diantaranya cita-cita yang memperkuat semangat dalam belajar dan aspirasi yang merupakan harapan atau keinginan yang dimiliki siswa dan selalu menjadi tujuan dari perjuangan yang telah ia mulai. Faktor-faktor dinamis dalam pembelajaraan perasaan, ingatan, keinginan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik turut mempengaruhi motivasi dalam belajar, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sadirman (dalam Rahayu, 2009) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi belajar yang ada pada diri seseorang diantaranya tekun dalam menghadapi tugas, menunjukan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa dan tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh. Page | 61 D. PENUTUP Simpulan Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas V SDN 03 Ketapang Raya Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur selama masa pandemi covid-19 menunjukkan siswa memiliki sikap adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita di masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang kondusif selama masa pandemi covid-19. Saran 1. Bagi sekolah, hendaknya dapat lebih meningkatkan kualitas dalam menjalin hubungan kerjasama dengan orang tua melalui sosialisasi program kegiatan sekolah terbaru. 2. Bagi guru, memberikan arahan, pandangan yang positif dan konkrit tentang belajar sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. 3. Bagi siswa, untuk lebih menyadari pentingnya belajar, baik ketika ada tugas maupun belum diberikan tugas oleh guru. 4. Bagi peneliti lain, perlu adanya penelitian lanjutan terkait motivasi belajar siswa pada sekolah dasar lainnya untuk dijadikan rujukan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Asrori, M. (2008). Psikology Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta. Djamarah. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rahayu. (2009). Analisis Intensitas Pendidikan oleh Orang Tua dalam Kegiatan Belajar Anak, Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa. E-Journal. Vol.18, No.1. Koentjaraningrat. (2008). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia. Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan Universitas Indonesia, 2(2). Rimbarizki, R. (2017). Penerapan Pembelajaran Daring Kombinasi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Paket C Vokasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pioneer Karanganyar. J+ PLUS UNESA, 6(2). Solehah, N. N., Saputra, H. H., & Setiwan, H. (2022). Analisis Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN 20 Ampenan pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(1), 229-235. Page | 62