Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
PENGAJARAN YANG SESUAI DENGAN CAPAIAN DAN TINGKAT KEMAMPUAN Pernahkah Anda? Peserta didik Anda mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas yang harusnya sudah dikuasai olehnya? Mengapa hal tersebut terjadi? • Tentunya jawaban untuk pertanyaan tadi, memiliki banyak faktor masalah. Namun salah satu yang bisa menjadi akar masalah dari kejadian tersebut adalah level/ tingkat capaian ataupun kemampuan dari peserta didik tersebut yang belum tepat dengan capaian belajar yang diharapkan • Pembelajaran yang tepat untuk peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari peserta didik tersebut PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN • Merupakan sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Seringkali disebut juga sebagai Teaching at the Right Level (TaRL) • Pendekatan pembelajaran ini tidak mengacu pada tingkatan kelas • Pembelajaran dibuat disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan, kebutuhan peserta didik, untuk mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan. • Ini adalah bentuk implementasi yang sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Dengan memperhatikan capaian,tingkat kemampuan, kebutuhan peserta didik sebagai acuan untuk merancang pembelajaran, maka kita melakukan segala upaya kita untuk berpusat pada peserta didik. SEKILAS MENGENAI PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN 1. Tujuan pengajaran dengan menggunakan pendekatan ini adalah penguatan kemampuan numerasi dan literasi pada peserta didik, serta pengetahuan pada mata pelajaran yang menjadi capaian pembelajaran. 2. Peserta didik tidak terikat pada tingkatan kelas. Namun dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan ataupun sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang sama. 3. Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut mempunyai capaian pembelajaran yang harus dicapai. Proses pembelajaran peserta didik akan disusun mengacu pada capaian pembelajaran tersebut, namun disesuaikan dengan karakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya. 4. Kemajuan hasil belajar akan ditentukan berdasarkan evaluasi pembelajaran. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan pendampingan oleh pendidik untuk bisa mencapai capaian pembelajarannya PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN • Pendekatan ini sudah digunakan di beberapa negara, antara lain: India, Kenya, Australia, dsb. • Pada penelitian hasil studi India, dari 200 sekolah yang mengikuti program melatih kemampuan membaca, terdapat peningkatan 19% jumlah peserta didik yang mampu membaca paragraph singkat atau cerita. Peserta didik pada awalnya dikelompokkan sesuai dengan tingkat kemampuannya terlebih dahulu, lalu diberikan pengajaran selama 1 jam setiap hari, sesuai dengan tingkatan kemampuan mereka.Hal serupa juga terjadi pada studi serupa lainnya di India, 484 sekolah, dan hanya dalam 50 hari, terjadi peningkatan jumlah siswa yang mampu membaca paragraph singkat atau cerita sebanyak 33%. (sumber: https://palnetwork.org/teaching-at-the-right-level-solutions-for-low-learning-levels-in-india/) • Hal ini menunjukkan dengan mengetahui capaian atau tingkatan kemampuan didik sebagai acuan untuk penyusunan pembelajaran, mampu mengembangkan peserta didik lebih baik. Pembelajaran disusun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik, karena itu tentunya akan lebih tepat guna untuk peserta didik itu sendiri. • Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai hasil dari penggunaan pendekatan ini di berbagai negara, Anda bisa mengakses tautan berikut: https://rise.smeru.or.id/sites/default/files/publication/Recovering%20Learning%20Loss%20Note%20% 28ID-EN%29_.pdf TAHAPAN Perencanaan Asesmen • • • Untuk bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, maka asesmen menjadi tahap pertama yang harus kita lakukan Asesmen ini biasa disebut juga asesmen diagnostik Yang perlu dikenali antara lain: potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan peserta didik, tahap capaian pembelajaran anak, dll • • • Setelah berhasil mengidentifikasi potensi, karakteristik, tingkat capaian, kemampuan, maka bagian berikutnya adalah menyusun proses pembelajaran yang sesuai dengan data asesmen kita. Perencanaan ini juga termasuk pengelompokkan peserta didik dalam tingkat yang sama. Dengan penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan capaian ataupun tingkat kemampuan peserta didik ini, maka kita menempatkan peserta didik sebagai pusat utama pembelajarannya, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara Pembelajaran • Selama proses pembelajaran ini, perlu dibuat adanya asesmen-asesmen berkala untuk melihat proses pemahaman murid, kebutuhan, kemajuan selama pembelajaran atau biasa disebut asesmen formatif. • Adapun asesmen sumatif, sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir suatu pembelajaran juga diperlukan untuk membantu pendidik merancang projek berikutnya Untuk menerapkan pendekatan pengajaran ini, apa hal pertama yang harus kita lakukan? JIKA ANDA MERASA BAHWA HAL PERTAMA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENERAPKAN PENGAJARAN YANG SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN PESERTA DIDIK ADALAH MENGENAL PESERTA DIDIK…. ANDA BENAR!! Sebelum kita bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kita harus mengenali peserta didik kita terlebih dahulu. Kita bisa mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, keunikan siswa (ingat bagian asesmen)dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara di bawah ini. https://www.proprofs.com/quiz-sc hool/personality/quizshow.php?titl e=mtywntezmqz871&q=1 Setelah Anda mengisi kuesioner barusan, mari berefleksi sejenak. (Anda tidak perlu menjawab pertanyaan ini di LMS) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Apakah Anda seorang yang visual? Auditori? Atau kinestetik? Apakah Anda pernah menemukan peserta didik dengan gaya belajar yang sama dengan Anda? Apakah Anda pernah menemukan peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda dengan Anda? Apakah semua peserta didik mempunyai gaya belajar yang sama? Mengapa? Apakah semua peserta didik mempunyai karakteristik yang sama? Apa yang Anda pelajari dari aktivitas ini? Catatan: 1. 2. Ingat bahwa semua anak itu unik. Tidak ada satupun anak yang sama. Anak kembar pun mempunyai DNA yang berbeda. Tentunya masing-masing anak mempunyai pendekatan yang berbeda pula dalam belajar. Apa yang dikenali terkait peserta didik pun juga beragam. Tidak hanya terkait dengan gaya belajarnya saja. Bisa berupa sesuatu yang sifatnya non-kognitif (Contoh: kesejahteraan Psikologi) ataupun kognitif. SELAMAT! ANDA BERHASIL MENYELESAIKAN MATERI PENGAJARAN YANG SESUAI DENGAN CAPAIAN DAN TINGKAT KEMAMPUAN Jangan lupa! Ada beberapa buah pertanyaan yang perlu dijawab di LMS terkait materi ini. Selamat mengerjakan