Tema yang diminati: Pengembangan Blended Learning
Semua di atas didasarkan pada:
Usulan paper: Pengembangan Blended Learning (1) Pemahaman Matematis (2) Merdeka Belajar (3)
Judul (Lama yang dipikirkan):
Pengembangan Blended Learning untuk meningkatkan pemahaman matematis pada program Merdeka Belajar
“Pengembangan Blended Learning untuk meningkatkan pemahaman Matematis pada program Merdeka Belajar”
Variabel 2 : Pemahaman Matematis
Hasil Review : 11 Jurnal Penelitian ( 9 Jurnal Nasional dan 2 Jurnal International)
No
Author
Judul,
Rumusan masalah atau tujuan penelitian, dan variabel
Temuan
(Kesimpulan, hasil penelitian dan diskusi)
(Terkait dengan rumusan masalah); Saran penelitian lanjutan
Referensi
1
(Sari et al., 2021)
Judul :
Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU
Rumusan Masalah :
Bagaimana Untuk meningkatkan 6C for HOTS mahasiswa melalui pengembangan model Blended Learning berbasis Flipped Learning?
Tujuan :
Untuk meningkatkan 6C for HOTS mahasiswa melalui pengembangan model Blended Learning berbasis Flipped Learning
Variabel
Blended Learning,
Flipped Learning,
6C for HOTS
Hasil :
Dari hasil pehitungan keterampilan berpikir kritis (critical thinking) mahasiswa dari rerata 36,67 menjadi 88,28.
Pada keterampilan berpikir kreatif (creative skill) terjadi peningkatan dari rerata 60,77 mrnjadi 87,18.
Pada ketermapilan communication skill jugaterdapat peningkatan rerata dari 31,28 menjadi 67,69. Namun karena hasil rerata belum maksimal, diadakan siklus kedua pada keterampilan ini dan menghasilkan rerata 87,38.
Pada keterampilan collaborative skill, terjadi peningkatan dari 50,51 menjadi 87,54.
Pada keterampilan komputasi (computational skill) terdapat peningkatan rerata yang awal rerata 25,90 menjadi 68,21. Namun karena belum maksimal diadakan siklus kedua dan meningkat menjadi 90,64. Pada keterampilan compassion, terjadi peningkatan dai 36,28 menjadi 87,56
Temuan:
Topik : Media pembelajaran/teknologi dalam pengembangan pembelajaran
Untuk proporsi model Blended Learning “Berbasis Flipped Learning” dilakukan sebesar 10% tatap muka dan 90% melalui daring
Adapun 6C yang dimaksud adalah critical thinking, creative skill, communication skill, collaborative skill, computation skill dan compassion
Sample/Subjek : Mahasiswa dalam penelitian ini diambil melalui random sampling dan diperoleh kelas A pagi berjumlah 29 orang
Model : Blended Learning
Metode dalam penelitian menggunakan metode ADDIE. Langkah langkah ADDIE adalah
analisis (analyze) peneliti mencari tahu apa yang harus dibutuhkan mahasiswa dalam
belajar pada masa pandemi, sehingga apa yang ingin dicapai oleh mahasiswa dapat terpenuhi
perancangan (design),
peneliti merancang atau membuat rancangan pembelajaran menggunakan pembelajaran Blended Learning berbasis flipped learning. Setelah dirancang model pembelajaran Blended Learning berbasis flipped learning, nantinya akan diperiksa oleh beberapa dosen lainnya yang berkompeten sampai pada tingkat produk tersebut sudah bisa digunakan. Setelah diperiksa oleh para ahli hasilnya menyatakan bahwa rancangan pembelajaran Blended Learning berbasis flipped learning tersebut sudah bisa digunakan dalam pembelajaran
pengembangan (development),
peneliti dapat mengembangkan hasil rancangan pembelajaran Blended Learning berbasis flipped learning sesuai dengan yang dibutuhkan mahasiswa dan dosen
implementasi (implementation),
peneliti terjun ke lapangan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan 6C maupun keefektifan setelah digunakannya rancanagan pembelajaran Blended Learning berbasis flipped learning tersebut
evaluasi (evaluation)
untuk melihat pencapaian tujuan peningkatan keterampilan 6C mahasiswa maupun keefektifan rancangan pembelajaran Blended Learning berbasis flipped learning. Akan tetapi, jika hasil dari langkah yang tidak memuaskan misalnya, rancangan pembelajaran tidak sesuai apa yang diharapkan atau belum bisa digunakan di lapangan, maka langkah pada tahap pengembangan (development) harus diulang atau kembali ke desain (rancangan), artinya rancangan pembelajaran tersebut mash terdapat kesalahan pada saat merancangnya dan tidak perlu mengulang pada tahap analisis
Metode Penelitian : Mixed Method / Campuran
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning berbasis Flipped Learning sangat efektif dalam meningkatkan 6C for HOTS mahasiswa
Persamaan : Blended Learning
Perbedaan : The “Flipped Classroom”
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
2
(Wintarti et al., 2021)
Judul :
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika
Rumusan Masalah :
Bagaimana mengembangkan bahan ajar pada mata kuliah Dasar-Dasar Matematika di Program Studi Matematika, Universitas Negeri Surabaya?
Tujuan :
Untuk mengembangkan bahan ajar pada mata kuliah Dasar-Dasar Matematika di Program Studi Matematika, Universitas Negeri Surabaya
Variabel
bahan ajar,
blended learning,
ADDIE
Hasil :
Tahap Analisa (Analysis) :
Peserta Peserta pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Matematika yang memprogram mata kuliah Dasar-dasar Matematika. Mahasiswa tersebut sebanyak 34 mahasiswa. Mereka merupakan mahasiswa semester pertama yang sudah dapat menggunakan gawai yang digunakan pada blended learning.
Analisis Teknologi Teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia adanya sistem pembelajaran daring Unesa (vi-learn.unesa.ac.id) untuk pelaksanaan e-learning. Di samping itu tersedia fasilitas internet di lingkungan Unesa yang dapat diakses oleh mahasiswa dengan menggunakan laptop maupun smartphone.
Analisis Situasi Situasi perkuliahan dapat menunjang pelaksanaan blended learning karena tersedia fasilitas internet serta bahan-bahan perkuliahan Dasar-dasar Matematika.
Analisis Tugas Dalam rangka mencapai tujuan perkuliahan Dasar-dasar Matematika diberikan beberapa tugas yang dikerjakan secara individu maupun kelompok, di dalam kampus maupun di sekolah ataupun di dunia maya.
Analisis Kejadian Kritis Pada pembelajaran secara online kendala utamanya adalah tidak adanya aliran listrik atau putusnya sambungan internet. Untuk mengatasinya dilakukan pembelajaran tatap muka pada pembelajaran blended learning ini.
Analisis Tujuan Tujuan perkuliahan ini adalah memahami fenomena kehidupan yang terkait dengan matematika dan menggunakannya dalam pembelajaran serta komitmen menyelesaikan setiap tugas dengan penuh tanggungjawab
Analisis Media Media yang digunakan adalah sistem kuliah daring untuk e-learning, e-book dan buku- buku matematika, video pembelajaran dan alat peraga matematika.
Analisis Data Mahasiswa diminta mengaploud semua tugas untuk mengetahui materi mana yang sudah ada dan mana yang harus dibuat.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan story line yang merupakan panduan dalam pengembangan bahan ajar. Dari hasil analisis angket respon mahasiswa, diperoleh lebih dari 75% mahasiswa memberikan respon positif tidak hanya pada bentuk perkuliahan yang menggabungkan antara perkuliahan online dan ofline melalui blended learning tetapi juga tentang ketergunaan materi yang disampaikan secaran online melalui Vi-learn Unesa
Temuan:
Penelitian ini menggunakan model : pengembangan Dick and Carey yang dimodifikasi oleh Lee dan Owens (2004). Penelitian dilaksanakan menjadi 5 tahap, yaitu tahap Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Model ini dikenal sebagai model ADDIE
Metode : metode ceklist pada setiap langkah pada Instructional Design Process Step/Action Checklist, jika tidak maka harus ada langkah alternatif yang dilakukan atau ada alasan yang relevan yang tidak mempengaruhi proses pengembangan
Kesimpulan:
Bahan ajar Berbasis Blended Learning telah dapat dikembangkan sesuai dengan rencana penelitian yang telah disusun sebelumnya yaitu menggunakan metode ADDIE. Pada penelitian ini telah dikembangkan bahan ajar yang berupa video pembelajaran, file PPT, dan penggunaan website terkait materi yang ada pada perkuaiahan Dasar- Dasar Matematika
Angket respon yang diberikan pada mahasiswa menunjukan respon yang positif terkait pelaksanaan perkuliahan menggunakan pembelajaran berbasis blended learning. Hasil respon menunjukkan lebih dari 75% mahasiswa sangat setuju dan setuju terhadap perkuliahan yang mengkombinasikan antara pembelajaran online dan pembelajaran offline.
Beberapa mahasiswa merasa terbantu dengan perkuliahan model ini dikarenakan kemudahan dalam mengulang materi- materi yang belum dipahami melalui video pembelajaran yang mudah diakses melalui Vi-learn Unesa
Saran
Dalam video, alangkah baiknya jika dibuat lebih menarik agar tidak membosankan ketika menonton video tersebut.
Saya termasuk mahasiswa yang cukup terbantu dengan adanya v-learn unesa karena saya dapat memahami dengan mudah dan saat saya kurang paham saya bisa mengulang video nya. Saat saya menerima pembelajaran menggunakan v- learn saya lebih fokus dan mudah memahami. Namun ada beberapa hal yang mungkin perlu ditingkatkan. Antara lain suara pada v-learn kurang jelas terkadang terganggu dengan suara yang lain. Mungkin diperlukan suatu ruangan khusus dimana digunakan untuk membuat v- learn. Dan saat penyampaian materi terkadang bapak ibu dosen sering salah ucapan. Dan kekurangan nya saat v-learning yaitu terkadang bapak ibu dosen tersadar dan membenarkan namun ada pula yang tidak sadar sehingga langsung melanjutkan materi. Namun secara keseluruhan saya sangat menyukai pembelajaran v-learn ini.
Menurut saya, keberadaan video sangat membantu dalam memahami materi, tetapi di beberapa video bermasalah di suaranya (kadang kurang jelas penyebutannya, kadang error dan tidak terdengar)
Sebaiknya disetiap materi itu disediakan vlearn, tetapi tetap ada penjelasan materi dengan jelas secara tatap muka seperti biasa oleh dosen . Jadi apabila mahasiswa lupa/belum paham dapat memutar videonya dirumah masing-masing untuk memahaminya lagi . Makasiii
Sebaiknya di lengkapi contoh-contoh soal yang lebih banyak lagi dan lebih sulit sehingga mahasiswa mampu mengerjakan soal yang diberikan pada UTS maupun UAS
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
3
(Pratiwi & Silalahi, 2021)
Judul :
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle
Rumusan Masalah :
Bagaimana Menghasilkan media pembelajaran dengan model Blended Learning berbasis MOODLE yang memenuhi kriteria valid dan praktis?
Tujuan :
Untuk Menghasilkan media pembelajaran dengan model Blended Learning berbasis MOODLE yang memenuhi kriteria valid dan praktis.
Variabel
Blended learning;
media;
moodle;
pembelajaran matematika
Hasil :
Berdasarkan uji coba kelompok kecil yang dilakukan terhadap 13 mahasiswa , diperoleh rata-rata skor 78,20 , sedangkan uji coba kelompok besar yang dilakukan terhadap 55 mahasiswa memperoleh hasil 78,89. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan tergolong praktis
Temuan:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) dengan model ICCEE (Identification, Choose, Create, Engagement, Evaluation). Subjek dalam penelitian ini ada 55 orang mahasiswa Teknik Mesin di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
Model : Blended Learning
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli dan angket uji coba kepraktisanan media. Hasil penilaian dari 2 orang validator, menyatakan bahwa media valid dan siap diujicobakan
Kesimpulan:
media pembelajaran Matematika model Blended Learning berbasis MOODLE tergolong valid dan praktis. Dengan demikian media pembelajaran Matematika model Blended Learning berbasis MOODLE siap digunakan untuk penerapan pembelajaran Matematika di Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya dapat diujicoba efektifitas dari media pembelajaran ini
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
4
(Aini, 2021)
Judul :
Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19
Rumusan Masalah :
Bagaimana mendeskripsikan kemandirian belajar mahasiswa semester V Tahun Akademik 2020-2021 melalui model pembelajaran Blended Learning tipe Flipped Classroom pada masa pandemi Covid-19?
Tujuan :
Untuk mendeskripsikan kemandirian belajar mahasiswa semester V Tahun Akademik 2020-2021 melalui model pembelajaran Blended Learning tipe Flipped Classroom pada masa pandemi Covid-19
Variabel
Kemandirian Belajar,
Blended Learning,
Flipped Classroom,
Covid 19
Hasil :
Hasil penelitian menunjukkan persentase hasil kemandirian belajar dari 6 indikator adalah :
ketidaktergantungan terhadap orang lain perolehan persentase 91,27% dengan kategori sangat baik,
memiliki kepercayaan diri perolehan persentase 90,18% dengan kategori sangat baik,
berprilaku disiplin perolehan persentase 89,45% dengan kategori baik,
memiliki rasa tanggung jawab perolehan persentase 94,18% dengan kategori sangat baik,
berprilaku berdasarkan inisiatif sendiri perolehan persentase 92,36% dengan kategori sangat baik,
melakukan kontrol diri perolehan persentase 92% dengan kategori sangat baik. Secara keseluruhan, kemandirian belajar mahasiswa melalui model pembelajaran Blended Learning tipe Flipped Classroom memperoleh persentase 91,57% dengan kategori sangat baik
Temuan:
Model : Blended Learning
Tipe : Flipped
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang dianalisis dengan menggunakan persentase. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket kuisioner dalam bentuk pernyataan dan penskoran menggunakan skala likert
Kesimpulan:
Model pembelajaran Blended Learning tipe Flipped Classroom dapat dijadikan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk dilakukan oleh Dosen pada saat pandemi Covid-19
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
5
(Marlina, 2020)
Judul :
Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink
Rumusan Masalah :
Bagaimana untuk mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika?
Tujuan :
Untuk mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika
Variabel
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,
Blended Learning,
Sevima Edlink
Hasil :
Hasil penelitian yang diperoleh adalah data nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2019-2020 yang dilaksanakan melalui aplikasi Sevima Edlink yaitu diperoleh nilai rata-rata adalah 90,83
Temuan:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan model pembelajaran yang tepat dalam merealisasikan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2020 tentang Merdeka Belajar- Kampus Merdeka
Pelaksanaan penelitian mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2020.
Subyek penelitiannya adalah Mahasiswa semester 4 Prodi Matematika sebanyak 6 orang.
Metode penelitian ini adalah
studi pustaka
Studi pustaka yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber yang relevan seperti buku-buku dan jurnal nasional
observasi
Observasi yang dilakukan adalah melaksanakan pengembangan model pembelajaran Blended Learning pada pembelajaran Matematika melalui aplikasi Sevima Edlink
Kesimpulan:
Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil yaitu hak belajar tiga semester di luar Program Studi.
Model Pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka (konvensional) dan pembelajaran secara daring (online) dengan memanfaatkan media aplikasi Sevima Edlink sebagai media online dalam mendukung peserta didik belajar secara mandiri dan melatih pengalaman belajar berbantuan aplikasi digital.
Model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink pada pembelajaran Matematika cocok dalam merealisasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
6
(Marlina, 2020)
Judul :
Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink
Rumusan Masalah :
Bagaimana mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika?
Tujuan :
untuk mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika
Variabel
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,
Blended Learning,
Sevima Edlink
Hasil :
Hasil penelitian yang diperoleh adalah data nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2019-2020 yang dilaksanakan melalui aplikasi Sevima Edlink yaitu diperoleh nilai rata-rata adalah 90,83
Temuan:
Topik : Media pembelajaran/teknologi dalam pembelajaran
Subjek : Mahasiswa semester 4 Prodi Matematika sebanyak 6 orang
Metode : penelitian ini adalah studi pustaka dan observasi
Model : Blended Learning
Kesimpulan:
Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil yaitu hak belajar tiga semester di luar Program Studi
Model Pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka (konvensional) dan pembelajaran secara daring (online) dengan memanfaatkan media aplikasi Sevima Edlink sebagai media online dalam mendukung peserta didik belajar secara mandiri dan melatih pengalaman belajar berbantuan aplikasi digital.
Model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink pada pembelajaran Matematika cocok dalam merealisasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka
pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink cocok untuk merealisasikan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
Saran
Aplikasi ini dalam penggunaannya harus terlebih dahulu melakukan pengisian siak dan disinkronkan, sehingga membutuhkan waktu yang cukup dalam mempersiapkan proses perkuliahan,
Masih terdapat mahasiswa yang berada di lingkungan terpencil, sehingga kesulitan mendapat akses internet dalam melaksanakan daring(online)
Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan memadukan blended learning dengan model pembelajaran flipped classroom
7
(Mahmud, 2021)
Judul :
Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era
Tujuan :
Tujuan artikel ini adalah mencoba memberikan formula yang sesuai untuk implementasi Blended Learning pada situai atau kondisi normal, new normal dan kondisi pandemi.
Variabel
E-learning
Blended Learning
Normal
Pandemi
New Normal
Hasil :
Di dalam kondisi masa Pandemi dengan virtual yang diperkaya sepenuhnya model online, dimana materi, tugas dan penilaian berada semua disajikan online, maka implementasi blended learning yang direkomendasikan adalah menggunakan google classroom dan Sistem Manejemen Pembelajaran (LMS)
Di dalam new normal kondisi dengan model rotasi campuran, dimana bahan ajar, tugas, dan penilaian sebagian disajikan secara online, beberapa tatap muka. Bahan ajar yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual dan keterampilan fisik sederhana dapat dipelajari mandiri. Implementasi Blended Learning yang di rekomendasikan adalah model adjunct-flex.
Saran
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
8
(Marlina, 2020)
Judul :
Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink
Rumusan Masalah :
Bagaimana mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika?
Tujuan :
untuk mentransformasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka melalui pengembangan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink dalam pembelajaran Matematika
Variabel
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka,
Blended Learning,
Sevima Edlink
Hasil :
Hasil penelitian yang diperoleh adalah data nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2019-2020 yang dilaksanakan melalui aplikasi Sevima Edlink yaitu diperoleh nilai rata-rata adalah 90,83
Temuan:
Topik : Media pembelajaran/teknologi dalam pembelajaran
Subjek : Mahasiswa semester 4 Prodi Matematika sebanyak 6 orang
Metode : penelitian ini adalah studi pustaka dan observasi
Model : Blended Learning
Kesimpulan:
Merdeka Belajar–Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil yaitu hak belajar tiga semester di luar Program Studi
Model Pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka (konvensional) dan pembelajaran secara daring (online) dengan memanfaatkan media aplikasi Sevima Edlink sebagai media online dalam mendukung peserta didik belajar secara mandiri dan melatih pengalaman belajar berbantuan aplikasi digital.
Model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink pada pembelajaran Matematika cocok dalam merealisasikan kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka
pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Blended Learning berbantuan aplikasi Sevima Edlink cocok untuk merealisasikan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
Saran
Aplikasi ini dalam penggunaannya harus terlebih dahulu melakukan pengisian siak dan disinkronkan, sehingga membutuhkan waktu yang cukup dalam mempersiapkan proses perkuliahan,
Masih terdapat mahasiswa yang berada di lingkungan terpencil, sehingga kesulitan mendapat akses internet dalam melaksanakan daring(online)
Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan memadukan blended learning dengan model pembelajaran flipped classroom
Aini, K. (2021). Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Blended Learning tipe Flipped Classroom pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi Digital, 1(1).
Mahmud, R. (2021). Blended Learning Model Implementation in the Normal, Pandemic, and New Normal Era. Proceedings of the 5th Progressive and Fun Education International Conference (PFEIC 2020), 479(Pfeic), 130–139. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201015.021
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110. https://doi.org/10.35974/jpd.v3i2.2339
Pratiwi, I. R., & Silalahi, P. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Model Blended Learning Berbasis Moodle. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(1), 206. https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3240
Putriningsih, E., & Sujadi, J. A. (2021). Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2(1), 119–126.
Sari, S. P., Siregar, E. F. S., & Lubis, B. S. (2021). Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Berbasis Model Flipped Learning untuk Meningkatkan 6C For HOTS Mahasiswa PGSD UMSU. Jurnal Basicedu, 5(5).
Wintarti, A., Artiono, R., & Prawoto, B. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Blended Learning Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(2), 46. https://doi.org/10.26740/jppms.v3n2.p46-54
9
(Putriningsih & Sujadi, 2021)
Judul :
Mengembangkan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Blended Learning Di Era Merdeka Belajar
Rumusan Masalah :
Bagaimana untuk mengembangkan pemahaman matematis siswa melalui model pembelajaran blended learning di era merdeka belajar?
Tujuan :
Untuk mengembangkan pemahaman matematis siswa melalui model pembelajaran blended learning di era merdeka belajar
Variabel
Pemahaman matematis,
blended learning,
era merdeka belajar
Hasil :
Indikator Kemampuan Pemahaman Matematis :
Mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.
Mampu mengklarifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut.
Mampu mengaitkan berbagai konsep matematika.
Mampu menerapkan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematika
Blended Learning
perpaduan antara pembelajaran konvensional di mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dimana, antara pendidik dan peserta didik mungkin saja berada di dua tempat yang berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Blende learning juga dapat memberikan pembelajaran yang unik sesuai dengan konteks dan tujuan pembelajaran.Blended learning efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Era merdeka belajar
era merdeka belajar adalah era dimana siswa diberikan kebebasan dalam belajar. Era merdeka belajar memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar memperhatikan bakat alaminya tanpa harus belajar menguasai ilmu diluar kemampuannya. Era merdeka belajar melatih siswa untuk belajar sebebas-bebasnya tanpa adanya tekanan, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang, rilex, dan bahagia. Era merdeka belajar mencangkup kondisi merdeka dalam mencapai tujuan, metode, materi, dan evaluasi pembelajaran, baik guru maupun siswa
Kelebihan blended learning dapat mengembangkan pemahaman matematis siswa karena ketika guru sudah membagikan materi melalui aplikasi pembelajaran online, paling tidak siswa sudah mempunyai bekal imu dan pengetahuan. Ketika pembelajaran tatap muka, siswa sudah memiliki gambaran materi yang akan dijelaskan oleh guru, sehingga pemahaman matematis siswa dapat meningkat dan berkembang di era merdeka belajar, selain itu model pembelajaran blended learning mendukung kebijakan menteri pendidikan di masa pandemi COVID-19 karena tidak setiap hari berkerumun
Temuan:
Topik : Pemahaman Matematis mengenai Literasi Matematika atau PISA/TIMSS
Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan juga disebut biblografi
Model : Blended Learning
Subyek : Jurnal Penelitian
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematis siswa dapat berkembang di era merdeka belajar melalui model pembelajaran blended learning. Pembelajaran daring dan tatap muka yang dilakukan secara bergantian dapat mengembangkan pemahaman matematis siswa karena ketika siswa sudah diberikan materi oleh guru saat pembelajaran daring, maka siswa sudah mempunyai gambaran materi yang akan dibahas lebih dalam saat pembelajaran tatap muka. Model pembelajaran blended learning ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai era merdeka belajar dan di masa pandemi COVID-19.
Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang telah diperoleh, terdapat saran yang dapat diajukan yaitu para guru bisa menerapkan model pembelajaran blended learning ini untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa, dengan cara melaksanakan pembelajaran daring terlebih dahulu dan dipadukan dengan pembelajaran tatap muka. Guru bisa membagikan materi melalui aplikasi pembelajaran online dan dapat menjelaskan materi lebih dalam ketika pembelajaran tatap muka berlangsung. khususnya pada guru mata pelajaran matematika diharapkan bisa menerapkan blended learning sebagai salah satu pembelajaran yang sesuai dengan era merdeka belajar.
10