Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Memberikan hadiah merupakan salah satu bentuk perpindahan kepemilikan barang dari pihak pemberi, sebagai bentuk ucapan terima kasih, kepada pihak penerima secara gratis. Contoh - contoh hadiah adalah sedekah, sebuah kegiatan mendermakan barang kepada pihak yang membutuhkan, dan mengizinkan orang lain untuk makan dan minum dengan gratis. Dalam pelaksanaanya hadiah terdiri dari dua kegiatan utama yaitu memberi dan menerima. Pihak yang memberi harus mengawali pembicaraan dengan mengucapkan kalimat – kalimat yang berisi penawaran barang secara cuma - cuma. Bagi pihak yang menerima, ekspresi setuju maupun mengatakan kalimat – kalimat yang bermakna menerima menandakan bahwa pihak penerima menerima tawaran tersebut. Ketika proses tersebut selesai maka pihak penerima bisa bersepakat dengan pihak pemberi untuk mengantarkan hadiah ke tempatnya. Wewenang atas hadiah bagi pihak pemberi yang timbul setelah kesepakatan tersebut disebut dengan wewenang sementara. Wewenang ini memberikan kepemilikan sementara bagi pemberi atas barang tersebut sebelum bertemu dan resmi diberikan kepada pihak penerima.
ABSTRAK Bingkisan hadiah merupakan mekanisme yang digunakan oleh sesebuah kerajaan untuk mencetuskan hubungan diplomatik dengan kerajaan luar. Pada zaman Kesultanan Melayu, selain menjalinkan hubungan diplomatik, bingkisan tersebut bertujuan untuk mengukuhkan kedaulatan, menebar kuasa politik, memperluaskan pengaruh adat dan budaya, di samping mengembangkan agama yang menjadi pegangan masyarakat pada masa itu. Keanekaragaman dalam pemberian bingkisan ini terhasil daripada gabungan pemikiran atau idea pemerintah dan pembesar kerajaan untuk mewujudkan, melangsungkan, dan mengukuhkan hubungan diplomatik. Ia merupakan antara amalan yang digunakan oleh sebuah kerajaan Melayu, iaitu sebagai'penawar' untuk menarik hati para pemerintah yang mewakili kerajaan Melayu lain ataupun kerajaan Barat, iaitu sebagai kerajaan 'penerima' untuk menerima dan mengekalkan hubungan tersebut. Artikel ini membincangkan keanekaragaman bingkisan hadiah yang digunakan oleh sesebuah kerajaan dalam menjayakan hubungan diplomatik, di samping membincangkan motif hadiah tersebut diberikan dengan menumpukan naskhah Melayu sebagai bahan perbincangan utama. ABSTRACT Gift parcels are the mechanism used by a government to trigger diplomatic relations with foreign governments. In the Malay Sultanate epoch, besides to establish diplomatic relations, the gift is intended to strengthen the sovereignty, cast a political power, extend the influence of custom and culture, as well as spread the religion that became the philosophy of society at that time. Diversity in giving gifts is a result of a combination of thoughts of the king and his officials to create, perpetuate, and strengthen diplomatic relations. It is the practice used by a Malay government, as an 'antidote' to impress the Malay rulers who represent other Malay governments or other Western governments, as a 'recepient' government to receive and maintain those relationships. This article discusses the diversity of the gift used by a government in the success of diplomatic relations, in addition to discuss the motives of the gift awarded by focusing on Malay manuscripts as the main discourse.
Dunia pendidikan beberapa tahun belakangan ini dimunculkan banyak isu terkait anak berbakat. Anak berbakat ialah mereka yang memiliki kelebihan khusus dalam suatu bidang. oleh karena itu mereka membutuhkan program khusus.
Tujuan dari penerbitan surat berharga ialah sebagai pemenuhan prestasi berupa pembayaran sejumlah uang. Dalam pengalihan hak tagih, dapat timbul persoalan karena debitur dapat menolak atau menangkis untuk melakukan pembayaran kepada pemegang surat berharga dengan berbagai macam alasan. Untuk mengatur hal tersebut, maka pembentuk undang-undang mengatur tentang upaya tangkisan yang dapat dipergunakan oleh debitur atau penerbit terhadap pemegang surat berharga.
Nederlandse Taalkunde, 2010
Ciencia, Tecnología y Política, 2024
2015
Forbidden City journal, 339, April, 2023, 2023
Actes du Colloque International de Civilisations, Littératures et Langues Romanes, 1959
STEVANUS ADI PRATAMA, 2021
The Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology, 1990
Sustainable Logistics and Strategic Transportation Planning
Jurnal Hutan Tropis, 2021
Physical Review B - PHYS REV B, 2006
Revista médica de Chile, 2005