Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

keperawatan dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diagnosa merupakan tahap ke dua dari proses keperawatan. Pengertian diagnosa sendiri adalah menguraikan respon actual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai ijin dan berkompeten untuk mengatasinya. Dengan adanya diagnosa keperawatan dapat membantu perawat dalam menentukan proses keperawatan selanjutnya. Diagnose setiap klien berbeda – beda, karena klien mewakili respon manusia yang unik, sehingga diagnosa keperawatan tidak dapat diramalkan berdasarkan kondisi medis saja tetapi juga harus ditegakkan berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian pasien. Diagnose keperawatan dibuat berdasarkan diagnosis medis yang dibuat oleh dokter. Antara diagnose medis dan diagnose keperawatan memiliki perbedaan baik dari segi fokus, perubahan respon orientasi, fungsi, dan diagnose medis itu sendiri melengkapi diagnose keperawatan. Sehingga sangat penting sekali bagi seorang perawat memahami diagnose serta pengaplikasian diagnose dalam proses keperawatan. Rumusan Masalah Apa pengertian dari diagnosa? Apa tujuan dari pembuatan diagnosa? Perbedaan diagnosa medis dengan diagnosa keperawatan? Apa rumusan diagnosa keperawatan? Bagaimana contoh diagnosa dalam proses keperawatan? Tujuan Makalah ini bertujuan menjelaskan pengertian diagnose dan tujuannya dalam membantu pada proses keperawatan. Makalah ini bertujuan memberikan informasi bagi mahasiswa mengenai pentingnya diagnosa dalam keperawatan. Makalah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami materi yang berkaitan diagnosa. Manfaat Hasil makalah ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam keperawatan dasar. Bagi pihak akademi, makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang yang ingin mengkaji tentang diagnosa. Membuka pikiran untuk memahami materi tersebut juga sebagai pelatihan sebelum pembuatan skripsi dan memahami bagaimana cara menulis makalah yang baik dan benar. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Diagnosa Diagnosa keperawatan merupakan tahap kedua pada proses keperawatan. Adapun pengertian diagnosa menurut beberapa ahli yaitu, diagnosa merupakan masalah yang aktual atau potensial yang bisa dirawat oleh perawat karena pendidikannya, pengalamanya dapat melaksanakan dan telah mempunyai hak (Gordon,1982). Diagnosa merupakan keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa cermat dan sistematis, memberikan dasar pembuatan ketentuan – ketentuan untuk terapi yang pasti dimana perawat bertanggung jawab (shoemaker,1984). Diagnosa keperawatan adalah diagnosis yang paling logis ketika terdapat suatu kondisi medis tertentu. diagnosa antar satu pasien berbeda – beda, karena pasien mewakili respon manusia yang unik, sehingga diagnosa keperawatan tidak dapat diramalkan berdasarkan kondisi medis saja dan harus di tegakan berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian pasien. Tujuan Diagnosa Tujuan diagnosa adalah untuk mengidentifikasi : Masalah dimana ada respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit. Faktor – faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologi) Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah. Perbedaan Diagnosa Medis Dan Diagnosa Keperawatan Diagnosa Medis Fokus : faktor – faktor pengobatan penyakit Orientasi : keadaan patologis Cenderung tetap, dari mulai sakit sampai sembuh Mengarah pada tindakan medis yang sebagian dilimpahkan kepada perawat Diagnosa medis melengkapi diagnose keperawatan Diagnosa Keperawatan Fokus : reaksi/respon, klien terhadap tindakan keperawatan dan tindakan medis/lainnya. Orientasi : kebutuhan dasar individu Berubah sesuai perubahan respon klien Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan dan evaluasinya. Diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis. 2.4 Rumusan Diagnosa Keperawatan PE yaitu permasalahan (P) yang berhubungan dengan etilogi (E) keduanya ada hubungan sebab akibat secara ilmiah, dan PES yaitu permasalahan (P) yang berhubungan dengan etilogi (E) ditandai dengan simptom/sign (S) sebagai data penunjang permasalahan Contoh Aplikasi Diagnosa Dalam Proses Keperawatan Penurunan kadar hemoglobin (Hb) berhubungan dengan gangguan pembentukan eritrosit pada sumsum tulang. Sesak napas berhubungan dengan perubahan tekanan udara. Penimbunan cairan dirongga peritoneum berhubungan dengan aktivitas hormone anti-diuretik (ADH) Berkurangnya cairan tubuh total berhubungan dengan diare Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekrit yang tebal dan kental. Kerusakan jaringan mukosa berhubungan dengan gangguan sirkulasi. Ketidakmampuan mengingat peristiwa brhubungan dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Penurunan kapasitas kerja fisik berhubungan dengan mal nutrisi, kondisi fisik buruk. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1) Diagnosa adalah tahap kedua dari proses keperawatan baik aktual maupun potensial yang dapat diatasi secara kolaboratif ataupun secara mandiri oleh perawat. 2) Tujuan Diagnosa Masalah dimana ada respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit. Faktor – faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologi) Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah. Perbedaan diagnosa medis dan diagnosa keperawatan adalah pada fokus, orientasi, perubahan respon, fungsi, dan diagnosa medis yang melengkapi diagnosa keperawatan. Diagnose keperawatan digunakan dalam menentukan tindakan selanjutnya dalam proses keperawatan. 3.2 Saran Tugas ini diharapkan dapat membantu serta mengembang pengetahuan yang dimiliki mahasiswa mengenai diagnosa keperawatan dan menambah wawasan informasi mengenai pentingnya diagnosa dalam keperawatan. PAGE \* MERGEFORMAT 4