Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2022, Aris Elisa Tembay, M.Th
2021
This article intends to describe a pattern of mentoring to shape the students of Ebenhaezer Theological Seminary (Ind. STTE) as servant leaders. This is motivated by the lack of the number of servants of God who can become a leader at the same time. There is also the view that a true leader is only born, not formed. There are many discussions about Servant Leader, but this article intends to discuss how to be mentored informing as a servant leader in the STTE. In this article, the author uses qualitative methods. To find this problem, the writer interviewed several students who were being formed in the STTE. The writer also tried to find a theoretical basis for nurturing or mentoring to form Servant Leaders and make them relevant in the formation of Theology students. Based on this evaluation, it can be seen that effective tutoring or mentoring can help students become powerful Servant leaders.
I L L U M I N A T E , 2023
The growing church is determined by the quality of spiritual leaders. However, nowadays there are spiritual leaders whose ministry focus is themselves, with the aim of gaining name and popularity. Apart from that, there are spiritual leaders who leave the ministry because they feel they have no more calling to lead the congregation, there are also spiritual leaders who leave the ministry because they feel they have no more calling to lead the congregation. There are also spiritual leaders who carry out their duties and ministry in the church no longer based on Biblical leadership. Therefore, this research will explore the leadership of Moses which is a guide for spiritual leaders in the church today. The research method used is literature research. This method collects data and information in the form of documents, data archives and other literature information. The writer will do a descriptive approach. The process of analysis carried out is to use reliable sources of literature journals, books and articles such as to support the analysis of the research topic. Based on the results of the research, guided by Musa's leadership, a spiritual leader in the church today includes the following: A spiritual leader in the church must have a calling from God, have a vision that comes from God, be able to build a relationship with God, have good character. patient, humble and gentle. In addition, must be able to form a new leader.
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2021
Penelitian ini diarahkan kepada model suksesi kepemimpinan Musa kepada Yosua. Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suksesi kepemimpinan Musa kepada Yosus mencakup dua dimensi yakni dimensi ilahi dan dimensi insani. Suksesi dalam dimensi ilahi menekankan bahwa relasi dan komitmen Musa sebagai pemimpin senior dengan Allah begitu jelas sehingga mampu mengetahui Visi dan Misi kepemimpinan serta menggenal kepada siapa visi dan misi kepemimpinan tersebut dilanjutkan. Dalam kepemimpinan Musa, pola mempersiapkan generasi muda dapat dilihat dari dua dimensi, yakni: persiapan dalam dimensi ilahi dan persiapan dalam dimensi insani/manusiawi. Persiapan dalam dimensi ilahi artinya, dalam mencari calon pemimpin untuk dipersiapkan, maka seorang pemimpin senior seharusnya memiliki kemampuan dan kepekaan dalam memahami konfirmasi dari Allah. Selain persiapan seorang pemimpin dalam dimensi ilahi, Alkitab juga menyaksikan bahwa Allah dengan kedaulatan-Nya memp...
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Pendidikan keagamaan merupakan bagian penting dari pendidikan non formal yang ada di Indonesia dan dunia Islam. Salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang berkembang pesat di Indonesia adalah majelis ta’lim. Segmen masyarakat yang cocok dalam pendidikan keagamaan ‘majelis ta’lim’ ini adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang ingin mendapatkan pengetahuan agama (rohani), tanpa menafikan sebagian anak-anak muda. Hanya saja lembaga majelis ta’lim ini akan berkembang dengan baik dan pesat jika ditata kelola baik dengan manajemen pendidikan. Walaupun dengan manajemen yang sederhana, lembaga/majelis ta’lim akan memberikan pengaruh yang besar pula dalam proses pendidikan skala nasional. Seperti majelis ta’lim ‘Az-Zikra’. Kata Kunci: Pendidikan keagamaan, manajemen majelis ta’lim
Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam, Vol 5 No 2, 2021
This study aims to find out how the management of the dormitory in improving the discipline of students at the MTs level at the Al-Ma'tuq Islamic Boarding School, Sukabumi Regency. The research method used is descriptive method using a qualitative approach. The techniques used in data collection are observation, interviews, and documentation studies. Data analysis was carried out by data coding, data categorization and data interpretation. The results of this study indicate that the management of the dormitory with the aim of increasing student discipline carried out at the Al-Ma'tuq Islamic boarding school can be carried out well, this is inseparable from the elements of management, namely planning, organizing, implementing and supervising. The other findings in this study indicate that at the Al-Ma'tuq Islamic boarding school there is the formation of an internal room organization that involves students to manage the dormitory, of course it is still under the supervision of Musyrif. This aims to assist the Musyrif in organizing and managing dormitory activities so that they run smoothly and can have an impact on students in improving their discipline.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menemukan kepemimpinan Musa yang seperti apa yang ada dalam Keluaran 17:1-7 dan menjelaskan implikasi dari kepemimpinan Musa bagi kepemimpinan hamba Tuhan masa kini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut: Pertama, Kepemimpinan yang berjalan dengan titah Tuhan. Musa adalah seorang pemimpin, yang dalam kepemimpinannya berjalan sesuai dengan titah TUHAN. Dalam Keluaran 17:1 menjelaskan tentang bagaimana Musa menjalankan roda kepemimpinan terhadap bangsa Israel sesuai dengan titah TUHAN. Kepemimpinan Hamba Tuhan harus selalu berjalan sesuai dengan titah Tuhan sehingga apapun yang dijalankan di dalam kepemimpinan tersebut tidak terlepas dari campur tangan Tuhan. Kedua, Kepemimpinan tidak terlepas dari masalah dan tekanan yang dating dari orang yang dipimpin, dalam Keluaran 17:2-3 Musa mendapat masalah dan tekanan yang dating dari bangsa Israel. Sebagai Hamba Tuhan dalam memimpin jemaat yang dipimpin harus lebih mengerti bahwa kepemimpinan itu selalu ada tantangan dan hambatan. Ketiga, Kepemimpinan harus tahu mencari solusi yang benar untuk keluar dari masalah yang dihadapi yaitu dengan mencari kehendak Allah. Dalam Keluaran 17:4 bagaimana Musa mencari solusi yang benar dengan dating mencari kehendak Allah. Sebagai seorang pemimpin hal yang harus dilakukan sebelum bertindak untuk jemaat yang dipimpin harus bertanya kepada Tuhan dengan kata lain mencari kehendak Allah terlebih dahulu. Keempat, Sebagai Pemimpin seorang Hamba Tuhan harus mempunyai relasi yang baik dengan Tuhan agar supaya apa yang menjadi titah Tuhan dalam kepemimpinan tersebut dilakukan persis seperti apa yang Tuhan mau. Kelima, Selalu ada jawaban Tuhan kepada Pemimpin yang mengandalkan Tuhan. Dalam Keluaran 17:5-6a menjelaskan ada jawaban TUHAN terhadap Musa. Jadi ketika pemimpin yang bertanya pada Tuhan pasti selalu ada janji Tuhan di dalamnya atau dengan kata lain selalu ada jawaban dari Tuhan untuk dilakukan pemimpin tersebut. Keenam, Kepemimpinan yang melakukan Firman Tuhan. Dalam Keluaran 17:6b-7 menjelaskan bahwa Musa melakukan apa yang difirmankan TUHAN. Jadi sebagai pemimpin setiap Hamba Tuhan bukan hanya mendengarkan suara Tuhan saja tetapi juga harus melakukan akan Firman itu dalam kepemimpinan yang dijalankannya itu kepada jemaatnya. Ketujuh, Secara keseluruhan kepemimpinan yang ada dalam Keluaran 17:1-7 adalah kepemimpinan teokratik di mana sang pemimpin Kristen bukanlah penguasa atau tuan bagi setiap orang yang dipimpin. Tetapi harus sadar bahwa kepemimpinan itu adalah kepemimpinan Allah yang sedang pemimpin itu jalankan. Jadi harus senantiasa taat dan patuh akan setiap perintah Allah, yang adalah pemimpin Agung. Jadi sebagai Hamba Tuhan di dalam kepemimpinannya, harus senantiasa sadar bahwa Hamba Tuhan dia ada di bawah kendali Allah. Kata Kunci: Kepemimpinan, Musa, Keluaran 17:1-7, Hamba Tuhan.
Nelci Oktavianti, Manggi, 2021
Musa adalah seorang pemimpin yang dipilih langsung oleh Allah. Musa seorang pemimpin yang taat sehingga Ia mampu membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan dapat melewati pada gurun. Namun Ketidaktaan Musa juga yang menyebabkan Ia tidak bisa memasuki tanah Perjanjian yang hanya tinggal selangkah lagi. Musa juga adalah seorang pemimpin yang mau mendengar masukan dari orang lain, sehingga kepemimpinannya dapat terorganir dengan baik, misalnya dalam pendelegasian tugas.
Irsyaduna: Jurnal Studi Kemahasiswaaan
The strategy of the Head of the Madrasa in the formation of religious culture is an effort made by the Head of the Madrasa to create the religious character of students through habituation of religious activities in the madrasa. The habituation of religious cultural activities in students can increase faith, and piety, and increase understanding of religious teachings in everyday life. This thesis aims to: (1) describe the strategy of the head of Madrasah in the formation of religious culture in MA Ma'arif 1 Jombang, and (2) describe the variety of religious cultures in MA Ma'arif 1 Jombang. This study uses qualitative research methods, using a descriptive approach. Collecting data through in-depth interviews, participant observation, and documentation. Checking the validity of the data is done through the extension of participation, the persistence of observation, and data triangulation. The results of data analysis found that: (1) The strategy of the Head of Madrasah in th...
Forum Filsafat dan Teologi, 2022
Moses is the great leader of the Israelites who will be remembered by the Israelites and the Catholic Church. In the Old Testament, the story of Moses is written in the three books of the Pentateuch, namely Exodus, Numbers, and Deuteronomy. The model of Moses' leadership as a leader of the Israelites must be imitated. His leadership is a model of effective leadership at this time. He became a leader because God's love and His will. As a leader, he developed a close relationship with God who gave him authority and developed a deep relationship with the people that he led. These relationships needed to be maintained faithfully so that God's will can be realized.
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Studia Edukacyjne
Hellenisms: Culture, Identity, and Ethnicity from …, 2008
Historia autobiografia Flávio Josefo, 2021
Quotidiano di Puglia - Lecce, 2009
Litígios estruturais no Sistema Interamericano de Direitos Humanos, 2024
Número 23. Vol. II, 2023
Teatro e Storia, n. 41. https://www.teatroestoria.it/indici.php?id_volume=106, 2020
Journal of Educational Psychology, 2010
Open Medicine, 2012
Scientific Reports, 2016
Academic Medicine, 1987
Soil Science, 2011
Computer Systems Science and Engineering, 2022
Opus et Educatio, 2018
Kansas Working Papers in Linguistics, 2000