ABSTRAK: Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu terhadap salinitas dan densitas. Data yang di dapat dari hasil pengamatan kemudian di catat untuk menjadi acuan dalam membuat kesimpulan, sehingga metode yang... more
ABSTRAK: Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu terhadap salinitas dan densitas. Data yang di dapat dari hasil pengamatan kemudian di catat untuk menjadi acuan dalam membuat kesimpulan, sehingga metode yang digunakan pada pengamatan kali ini penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi objek. Hasil penelitian di dapatkan bahwa semakin tinggi suhu maka salinitas da densitas akan semakin meningkat, sebaliknya semakin rendah suhu maka salinias dan densitas akan semakin tinggi. ABSTRACT: The research was conducted to evaluate the effect of temperature on salinity and density. The data obtained from the observations are then recorded as a reference in making conclusions, so the method used in this observation is experimental research. Experimental research is a research method that is carried out by manipulating objects. The results showed that the higher the temperature, the higher the salinity and density, conversely, the lower the temperature, the higher the salinity and density.
Makalah ini mengandung ulasan mengenai pengertian salinitas, serta bagaimana proses terbentuknya garam. Selain itu dalam makalah ini juga terdapat factor-faktor yang mempengaruhi salinitas, bagaimana penyebarannya di laut, serta bagaimana... more
Makalah ini mengandung ulasan mengenai pengertian salinitas, serta bagaimana proses terbentuknya garam. Selain itu dalam makalah ini juga terdapat factor-faktor yang mempengaruhi salinitas, bagaimana penyebarannya di laut, serta bagaimana cara mengukur salinitas pada air laut. Air merupakan kebutuhan pokok manusia, dan sumber air terbanyak di bumi adalah laut, namun karena salinitas air laut yang sangat tinggi, sehingga tidak dapat digunakan langsung dalam kehidupan sehari-hari, namun harus melalui pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari tentang salinitas air laut.
Indonesia merupakan negara yang menjabat sebagai negara agraris. Negara agraris merupakan negara yang perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian. Indonesia juga menjabat sebagai negara maritim atau negara yang memiliki luas wilayah... more
Indonesia merupakan negara yang menjabat sebagai negara agraris. Negara agraris merupakan negara yang perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian. Indonesia juga menjabat sebagai negara maritim atau negara yang memiliki luas wilayah lautan lebih besar dari wilayah daratan. Selain keduanya, Indonesia juga menjabat sebagai negara yang memiliki seismisitas tinggi, atau dapat diartikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat peristiwa gempa bumi yang tinggi. Gempa bumi dapat terjadi karena adanya tumbukan antar dua lempeng tektonik baik itu lempeng samudera (oceanic crust) dengan lempeng benua (continet crust) maupun tumbukan antar lempeng yang sama. Indonesia memiliki laut yang luas dengan salinitas besar. Salinitas merupakan jumlah total garam yang dinyatakan dalam gram yangterdapat dalam satukilogram air laut, dengan catatan semua karbonat telah teroksidasi, tara(unsur) brom dan iod dihitung sebagai tara klor dan semua zat organik teroksidasi (Neuman and Piierson, 1966) Untuk dapat memahami mengapa dan bagaimana salinitas samudera dapat terjadi kita perlu paling tidak sedikit mengerti tentang konsep tektonik . Mempelajari konsep tektonik atau istilah yang sering dipakai para geologist yaitu Teori Tektonik Lempeng yang berarti mempelajari mekanisme pergerakan-pergerakan lempeng bumi itu sendiri.
Laju pertumbuhan karang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan di sekitarnya. Untuk mengetahui pengaruh suhu permukaan laut (SPL), salinitas dan presipitasi terhadap laju pertumbuhan karang di perairan Nusa Penida, Bali, telah diambil... more
Laju pertumbuhan karang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan di sekitarnya. Untuk mengetahui pengaruh suhu permukaan laut (SPL), salinitas dan presipitasi terhadap laju pertumbuhan karang di perairan Nusa Penida, Bali, telah diambil sampel karang Porites yang tumbuh pada kedalaman 6,5 m. Dalam studi ini dianalisis 5 koloni karang Porites, sampel karang tersebut difoto sinar x kemudian dihitung laju pertumbuhannya. Laju pertumbuhan karang dihitung dengan menggunakan metode densitometri dengan software CoralXDS. Hasil analisis menunjukkan bahwa karang memberikan respon yang berbeda terhadap kenaikan SPL maupun penurunan salinitas dan presipitasi. Pengaruh salinitas dan presipitasi terhadap laju pertumbuhan karang di perairan Nusa Penida lebih besar dibandingkan dengan pengaruh SPL.
Studi mengenai tingkat salinitas dan pH, dan kaitannya dengan tekanan parsial karbondioksida (pCO2) dilakukan di perairan muara daerah aliran sungai Kapuas. Pengambilan contoh air dan pengukuran salinitas, suhu dan pCO2 dilakukan di... more
Studi mengenai tingkat salinitas dan pH, dan kaitannya dengan tekanan parsial karbondioksida (pCO2) dilakukan di perairan muara daerah aliran sungai Kapuas. Pengambilan contoh air dan pengukuran salinitas, suhu dan pCO2 dilakukan di delapan titik sebanyak dua kali, yaitu pada bulan Juli dan Oktober 2011. Hasil penelitian menunjukkan nilai salinitas tertinggi bulan Juli 2011 dengan nilai salinitas sebesar 27 psu dan kondisi pH juga ditemukan tinggi mencapai 8,16. Tekanan parsial karbondioksida diperoleh nilai lebih tinggi pada pengambilan kedua (oktober 2011) yaitu berkisar antara 746-10,066 µatm. Hasil regresi menunjukkan adanya korelasi negatif antara nilai tekanan parsial karbondioksida (pCO2) dengan suhu, salinitas serta pH. Tingginya tekanan parsial kerbondioksida (pCO2) di perairan muara DAS Kapuas Provinsi Kalimantan Barat karena besarnya input karbon organik dan inorganik dari daratan ke badan perairan yang mengindikasikan kondisi perairan sebagai pelepas karbon (source).