Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan hidup pasien. Strategi program perawatan perlu diaplikasikan untuk mencegah eksaserbasi akut sehingga dapat menurunkan readmisi pasien. Tujuan... more
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan hidup pasien. Strategi program perawatan perlu diaplikasikan untuk mencegah eksaserbasi akut sehingga dapat menurunkan readmisi pasien. Tujuan dari studi ini adalah untuk mencari bukti terkait pengaruh program perawatan terhadap readmisi pada pasien PPOK. Metode yang digunakan adalah pencarian literatur dengan mencari publikasi artikel 10 tahun terakhir dari database: Science Direct dan Pubmed dengan kata kunci: Chronic Obstructive Pulmonary Disease OR COPD AND care programme AND readmission. Peneliti memilih artikel original dan hasil review dengan kriteria inklusi: teks artikel utuh dan bahasa inggris. Kriteria eksklusi: tidak sesuai dengan rumusan masalah (PICOT), program rehabilitasi, dan seting unit gawat darurat. Peneliti melakukan review dengan mengecek duplikasi, judul, abstrak kemudian membaca artikel keseluruhan. Selanjutnya peneliti melakukan ekstrasi data dari artikel yang dipilih. Pencarian literatur mengikuti panduan PRISMA flowchart. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 3 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil temuan didapatkan bahwa program manajemen perawatan PPOK yang komprehensif dan terintegrasi memberikan manfaat dalam menurunkan tingkat readmisi pasien. Program manajemen perawatan yang dimaksud berupa perencanaan kepulangan pasien, kunjungan rumah atau follow-up serta perawatan pasca hospitalisasi. Program ini membutuhkan kerjasama multidisipliner dari perawat, fisioterapis, dokter dan apoteker. Simpulan dari studi ini adalah program manajemen perawatan yang komprehensif dan terintegrasi perlu dilakukan untuk menurunkan angka readmisi pasien PPOK.