master data
Recently Published Documents

Master data governance is not a new field, and it has existed since the early 90s (8). However, the demand for master data governance has been rising recently due to the ever-increasing demand for cost optimization, faster product innovations, compliance with the set rules and regulations, and competitive advantage in the business field. One of the areas in which companies can achieve master data governance is through maintaining consistent data quality. Handling data is one of the pain areas in most companies due to the complicities involved in managing data. Still, companies that succeed in handling data compete well in their business since data leads to optimal decision-making. Data mismatch is putting so many companies projecting to accelerate their growth on brakes. This paper outlines the best practices of master data governance, which can help the companies solve and improve their odds in data governance and improve their business quickly, predictably when planning and implementing the decisions made.

Abstract. In this paper we address the issue of unreliable subsurface utility information. Data on subsurface utilities are often positionally inaccurate, not up to date, and incomplete, leading to increased uncertainty, costs, and delays incurred in underground-related projects. Despite opportunities for improvement, the quality of legacy data remains unaddressed. We address the legacy data issue by making an argument for an approach towards subsurface utility data reconciliation that relies on the integration of heterogeneous data sources. These data sources can be collected at opportunities that occur throughout the life cycle of subsurface utilities and include as-built GIS records, GPR scans, and open excavation 3D scans. By integrating legacy data with newly captured data sources, it is possible to verify, (re)classify and update the data and improve it for future use. To demonstrate the potential of an integration-driven data reconciliation approach, we present real-world use cases from Denmark and Singapore. From these cases, challenges towards implementation of the approach were identified that include a lack of technological readiness, a lack of incentive to capture and share the data, increased cost, and data sharing concerns. Future research should investigate in detail how various data sources lead to improved data quality, develop a data model that brings together all necessary data sources for integration, and a framework for governance and master data management to ensure roles and responsibilities can be feasibly enacted.

Dalam Perkembangan ilmu pengetahuan, manusia sebenarnya cenderung bergerak maju. Khususnya di bidang teknologi, kehadiran internet dan kemudahan yang diberikan adalah tolak ukur suatu negara. Karena alasan inilah penulis ingin memanfaatkan teknologi tersebut untuk digunakan di masyarakat. Mengembangkan aplikasi berbasis web dan sudah responsive yang dapat dibuka menggunakan smartphone atau layar kecil untuk perusahaan adalah tujuan penulis. dimana hasil Inovasi karyawan tersebut bisa langsung diolah oleh divisi yang membutuhkan kapan pun dan dimanapun selama terhubung dengan internet. Penulis merancang sistem informasi ini dimana pembangunannya menggunakan bahasa pemrograman php dan databasenya menggunakan mysqli. Penulis juga menggunakan framework dan plugin. Framework yang digunakan untuk php yaitu codeigniter versi 3.17 dan untuk css menggunakan bootstrap versi 3.3.7. Dalam sistem informasi yang penulis buat terbagi dalam 3 aktor atau pengguna yang terlibat, yaitu HR-PX , Karyawan , dan Kepala Seksi , dimana jika sebelumnya untuk penginputa ide karyawan , karyawan harus menulis ide nya pada sebuah form manual yg di tulis tangan atau di cetak kertas , dan karyawan mengajukan persetujuan ke kepala seksi dan HR secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama , dan bagi kepala seksi dan HR pun untuk melakukan penilaian masih manual dan sering kali terjadi kekeliruan data atau hilangnya form kertas , maka dengan adanya system ini  HR-PX sebagai pengelola sistem dimana dia yang membuat master data mulai dari data karyawan, data seksi , data kepala seksi sampai dengan data ide karyawan dan mengelola sistem tersebut. selanjutnya Kepala Seksi yang dapat memberikan nilai dari hasil ide karyawan selain itu kepala seksi juga dapat memberikan catatan untuk tujuan pengembangan atau inovasi pada ide berikutnya dalam proses pengembangan . Dan yang terakhir Karyawan, untuk menginput ide yang telah dibuatnya , dan juga dapat melihat rekap dari ide yang telah dibuatnya selama bekerja , selain itu karyawan juga dapat melihat nilai atau hasil ide inovasinya selama bekerja

Master data management (MDM) is a method of maintaining, integrating, and harmonizing master data to ensure consistent system information. The primary function of MDM is to control master data to keep it consistent, accurate, current, relevant, and contextual to meet different business needs across applications and divisions. MDM also affects data governance, which is related to establishing organizational actors’ roles, functions, and responsibilities in maintaining data quality. Poor management of master data can lead to inaccurate and incomplete data, leading to lousy stakeholder decision-making. This article is a literature review that aims to determine how MDM improves the data quality and data governance and assess the success of MDM implementation. The review results show that MDM can overcome data quality problems through the MDM process caused by data originating from various scattered sources. MDM encourages organizations to improve data management by adjusting the roles and responsibilities of business actors and information technology (IT) staff documented through data governance. Assessment of the success of MDM implementation can be carried out by organizations to improve data quality and data governance by following the existing framework.

Intisari— Sistem Informasi adalah suatu sistem yang berada dalam suatu organisasi yang mengelola kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi dan juga dalam kegiatan strategi dalam suatu organisasi dengan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat saat ini sangatlah memungkinkan masyarakat untuk bisa mengakses informasi apa saja yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah tidak ada batasannya. Salah satu program yang mulai diterapkan sekarang ini oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah berupa penerapan program Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau disebut juga e-KTP. KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi pada data base ke pendudukan nasional. Untuk mendapatkan kelengkapan data dan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Penulis simpulkan bahwa dengan menggunakan pola matriks IFAS dan EFAS yang telah dilakukan maka dapat diketahui kondisi Kelurahan Galur dalam melakukan pengembangan terhadap sistem informasi berbasis E-KTP yaitu dengan kemajuan teknologi dan sudah diterapkannya pemberdayaan pegawai dalam bidang teknologi maka dapat meningkatkan lagi visi dan misi yang mendukung kualitas pelayanan Kelurahan. Kata Kunci— Sistem Informasi, E-KTP, Kelurahan Galur, SWOT. Referensi : [1] M. S. Putra, “Faktor-Faktor Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Swasta Palembang,” J. RESTI (Rekayasa Sist. dan Teknol. Informasi), pp. 295-300, 2018. [2] P. P. R. N. 9. T, “Peraturan Presiden Republik Indonesia No 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,” p. 199, 2018. [3] I. D. a. R. M. M. Z. Syafnel, “Analisis dan Perancangan TataKelola Data sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Domain Master Data Management (MDM) pada Dama Dmbok V2 di Diskominfotik Kbb,” p. 7775–7786, 2019. [4] T. R. V. RONI EKHA PUTERA, “Implementasi Program KTP Elektronik (e-KTP) di Daerah Percontohan,” MIMBAR, pp. 193-201,2011. [5] M. P. Febriharini, “Pelaksanaan Program e KTP Dalam Rangka Tertib Administrasi Kependudukan,” Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, pp. 2302-2752, 2016. [6] I. Irawan, “Pengembangan Sistem Informasi Akademik Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau,” J. Teknol. Dan Open Source, pp. 55-66, 2018. [7] S. a. D. S. Paryanta, “Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Web Desa Sawahan,” IJSE - Indones. J. Softw. Eng, pp. 1-8, 2017. [8] N. W. UTAMI, “Jurnal Enterpreneur,” 26 February 2019. [Online]. Available: https://www.jurnal.id/id/blog/2017-manfaat-faktor-yang-memengaruhi-dan-contoh-analisis-swot/. [Accessed 22 10 2020]. [9] M. A. a. R. Sanjaya, “Strategi Perencanaan dan Pengembangan Program Studi Menggunakan Analisis SWOT (Studi Kasus Program Studi Sistem Informasi ARS University),” pp. 1-8, 2020. [10] O. A. B. D. H. S. a. L. P. P. R. Veriyadna, “Penerapan Analisis SWOT : Studi Kasus Usaha Mahasiswa Creative Puzzle Glass,” pp. 1-6, 2019. [11] A. W. a. Suyudi, “Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pengembangan Sistem Informasi STIKOM Yos SudarsoPurwokerto,” J. Chem. Inf.Model., pp. 1689-1699, 2018. [12] S. Noor, “Penerapan Analisis Swot dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di Malang,” J. INTEKNA, p. 102–209, 2014. [13] G. Pendidikan, “Analisis SWOT : Pengertian, Unsur, Manfaat, Faktor, Contoh, Kelebihan & Kekurangannya Lengkap,” seputar ilmu.com, 2019. [14] S. E. Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, Jakarta: Pusat LP3ES Indonesia, 1987. [15] W. Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Bandung: Tarsito, 1994. [16] Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009.