Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

HUBUNGAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TINGKAT


PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI PENGGUNA TERHADAP KEPUASAN
PENGGUNA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
(Studi terhadap Pengguna dalam Industri Perbankan)1

Priyo Hari Adi2


Susetyo Rini3
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana
Wacana
ABSTRACTS
Research in end users of the information system development found the importance of
involving the user to participate in order to get the system success. Some research
concluded that user participation influenced the system success significantly.
However, there are so many questions of the extension of the study. The objective of
the study is to examine the direct and indirect effect of the user participation to the
user satisfaction in information system development. The study also intended to
examine how the user understanding influences the user participation and user
acceptance in order to get the user satisfaction. Based on these objectives, this study
uses the comprehensive model called Structural Equation Modeling (SEM).
The study especially involves the respondents from the banking industries. That is
the reason why it used the term of user understanding rather than user expertise.
Most of the users are in the implementation stage of the system development that
needs the understanding rather than the expertise to operate the system.
The result is the user understanding significantly influenced the user acceptance and
the user participation. The study also concludes that the user acceptance
significantly influenced the user satisfaction. In the context of indirect effects, the
study recommends to raise the user acceptance in order to get the user satisfaction
by raising the user understanding in the information system development.
Keywords : user understanding, user participation, user acceptance dan user
satisfaction, information system development

LATAR BELAKANG

Keberhasilan suatu sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh faktor desain sistem.

Sistem akan berjalan secara efektif apabila mempertimbangkan faktor pengguna mengingat

merekalah yang akan terlibat secara langsung dan berkelanjutan dalam operasionalisasi

sistem. Sedapat mungkin pengguna terlibat secara aktif/ berpartisipasi dalam

pengembangan sebuah sistem informasi. Hal ini didukung oleh berbagai hasil riset yang

menemukan bahwa partipasi pengguna mempunyai pengaruh positif terhadap keberhasilan

1
Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Ekonomi dan Bisnis. STIE STIKUBANK. Semarang.
2006
2
Email : priyohari@staff.uksw.edu; priyohari18@yahoo.com
3
Email : rini13@lycos.com

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 1


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

suatu sistem (Ives & Olson 1984, Barki & Hartwick 1994, Suryaningrum 2003). Alasan

yang mendasari adalah partisipasi aktif ini akan mempengaruhi kepuasan pengguna,

sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan sistem (McKeen & Guimaraes 1997, Doll &

Deng 2001). Tampak bahwa hubungan antara partisipasi dan keberhasilan bersifat

kontijensi. Kepuasan pengguna menjadi elemen penting yang menentukan keberhasilan

sistem.

Kepuasan pengguna ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh partisipasi. Penelitian yang

dilakukan oleh McKeen dkk (1994) menunjukkan bahwa faktor tingkat keahlian juga

mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan. McKeen & Guimares (1997)

menyatakan bahwa semakin rendah tingkat keahlian pengguna, maka akan semakin rendah

pula tingkat partisipasi, sehingga tingkat keberhasilan sistem juga akan semakin rendah.

Namun demikian dalam operasionalisasi sistem, yang menentukan bukan lagi keahlian

pengguna, tetapi sejauh mana pengguna memahami kerja dan alur dari sistem yang ada.

Karyawan dalam industri perbankan adalah contoh pengguna dalam tahapan operasional

ini. Sistem informasi yang dikembangkan dalam industri ini sebagian besar tersentralisasi

(on line), dan pengambilan keputusan pengembangan sistem akan bersifat sentralistik,

jarang melibatkan karyawan yang berada di kantor-kantor cabangnya dikarenakan

pertimbangan efisiensi. Keterlibatan karyawan secara otomatis akan lebih banyak dalam

tahapan implementasi atau operasionalisasi. Manajemen perlu mengupayakan peningkatan

tingkat pemahaman pengguna (end users) agar sistem dapat beroperasi secara optimal.

Guimaraes dkk (2003) menemukan bahwa pelatihan pengguna mempunyai hubungan yang

positif terhadap kualitas sistem. Secara tidak langsung hasil penelitian ini menyiratkan

diperlukannya upaya intensif untuk menciptakan pemahaman pengguna terutama untuk

kepentingan operasionalisasinya. Sistem menjadi lebih efektif dan pada gilirannya dapat

menyebabkan keberhasilan sistem.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 2


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Faktor lain yang sangat penting dalam pengembangan dan operasionalisasi sistem adalah

penerimaan pengguna. Pengguna yang tidak dilibatkan dalam pengembangan sistem

mempunyai kemungkinan untuk menolak sistem daripada mereka yang terlibat (Alter

1978). Demikian pula dengan kurangnya pemahaman atau ketidakmampuan dalam

mengoperasionalisasikan sistem dapat tingginya tingkat resistensi pengguna terhadap

sistem (Ives dan Olson 1984).

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah hubungan langsung antara tingkat pemahaman dan partisipasi dengan

tingkat kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi ?

2. Bagaimanakah hubungan tidak langsung antara tingkat pemahaman dan partisipasi

dengan tingkat kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi ?

TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hubungan Tingkat Pemahaman Pengguna dengan Partisipasi Pengguna

McKeen dkk (1994), Lindrianasari (2000) menemukan bahwa tingkat keahlian pengguna

mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan pengguna. Dalam konteks ini upaya

mencapai keberhasilan sistem menjadi lebih mudah terwujud. Hal ini didukung dengan

riset McKeen dan Guimaraes (1997) yang menemukan bahwa tingkat keberhasilan

pengembangan sistem salah satunya disebabkan oleh tingkat keahlian pengguna. Hasil

penelitian ini menegaskan pentingnya melibatkan orang-orang yang mempunyai tingkat

keahlian (expertise) agar sistem dapat berjalan dengan baik.

Penggunaan terminologi tingkat keahlian untuk mengukur partisipasi tidak selamanya

tepat. Bila dikaitkan dengan tahapan pengembangan sistem sebagaimana dikemukakan

Wilkinson dkk (2000), maka yang dibutuhkan tidak hanya pengguna yang mempunyai

tingkat keahlian yang memadai tetapi yang juga mampu memahami dan

mengoperasionalisasikan sistem dengan baik.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 3


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Saleem (1996) melakukan eksperimen dengan pendekatan kontijensi dengan menggunakan

variabel keahlian (expertise). Dalam penelitian ini, Saleem (1997) mencoba membagi

kemungkinan (matrik) hubungan antara keahlian dengan partisipasi (gambar 1).

Eksperimen yang dilakukan Saleem tersebut paling tidak memberikan pedoman bagi para

peneliti untuk lebih cermat dalam mengukur tingkat partisipasi pemakai dalam

pengembangan sistem.
Tingkat Partisipasi

Tinggi Rendah

Tinggi I II
Keahlian
Pengguna IV III
Rendah

Gambar 1 : Kemungkinan kombinasi antara Keahlian Pengguna dengan Tingkat


Partisipasi (Sumber : Saleem, 1996)

Dari matriks hubungan tersebut terdapat kemungkinan bahwa mereka yang tidak

mempunyai keahlian tetap mempunyai kemungkinan berpartisipasi (lihat kemungkinan

IV). Temuan Saleem (1996) didukung oleh Guimaraes dkk (2003) yang

merekomendasikan program pelatihan karyawan (pengguna) untuk meningkatkan tingkat

pemahaman dalam operasionalisasi sistem. Seiring dengan semakin meningkatnya tingkat

pemahaman, pengguna diharapkan memberikan umpan balik (kritik dan saran) untuk

kesempurnaan sistem. Pengguna dapat berpartipasi aktif pengembangan sistem informasi.

Dari pemaparan diatas, maka dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna, maka akan semakin tinggi tingkat

partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem informasi

Hubungan Antara Tingkat Pemahaman Pengguna dengan Penerimaan Pengguna

Peningkatan pemahaman pengguna diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap

keberhasilan sistem (McKeen dkk 1994). Resistensi/penolakan pengguna harus dihindari

dengan cara meningkatkan pemahaman pengguna terhadap sistem informasi. Doll dan

Deng (1999) menyatakan bahwa partisipasi dengan cara memgembangkan aspek kognitif

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 4


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

pengguna (pengetahuan, pemahaman dan kreatifitas) sangat diperlukan. Pengembangan

aspek ini salah satunya diharapkan mampu mengurangi penolakan (meningkatkan

penerimaan) pengguna terhadap sistem informasi. Hasil riset Robey dan Farrow (1982)

menegaskan pentingnya meningkatkan aspek pemahaman dalam upaya meningkatkan

penerimaan pengguna terhadap sistem informasi.

Berdasarkan uraian itu, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H2 : Semakin tinggi tingkat pemahaman, maka akan semakin tinggi tingkat penerimaan

pengguna dalam pengembangan sistem informasi.

Hubungan Partisipasi Pengguna dengan Penerimaan Pengguna

Partisipasi pengguna mempunyai hubungan yang positif dengan penerimaan dalam

pengembangan sistem informasi (Ives & Olson 1984). Mc Keen dan Guimaraes (1997)

menemukan bahwa pengguna cenderung berperilaku disfungsional dikarenakan mereka

tidak dilibatkan secara intens dalam pengembangan sistem. Hal senada dinyatakan oleh

Daniel dkk (1989) yang menyatakan bahwa kegagalan sistem yang mahal lebih banyak

disebabkan faktor organisasional dan perilaku merugikan para pengguna. Kebijakan

perusahaan untuk tidak melibatkan pengguna dalam pengembangan sistem organisasi

menyebabkan turunnya motivasi kerja pengguna. Sistem yang mahal yang didesain tanpa

melibatkan pengguna akan jarang terimplementasi atau bila dipaksakan, sistem akan

berjalan tidak efeektif. Penelitian yang dilakukan oleh Saleem (1996) semakin

menegaskan bahwa pentingnya partisipas guna meningkatkan akseptabilitas (penerimaan)

karyawan terhadap sistem informasi yang dikembangkan.

Dari uraian singkat diatas, maka dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut :

H3 : Semakin tinggi tingkat partisipasi, maka akan semakin tinggi penerimaan

pengguna terhadap sistem informasi yang dikembangkan.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 5


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Hubungan Partisipasi Pengguna dengan Kepuasan Pengguna

Ives dan Olson (1984), Suryaningrum (2003) menyatakan bahwa partisipasi pengguna

dalam pengembangan sistem mempunyai pengaruh yang positif terhadap keberhasilan

sistem. Namun demikian hubungan tersebut masih bersifat kontinjensi. Partisipasi

dianggap tidak mempengaruhi secara langsung keberhasilan dari sistem. Beberapa hasil

penelitian menempatkan kepuasan pengguna sebagai variabel determinan. Dengan

diikutsertakannya pengguna dalam pengembangan sistem, pengguna dapat merasakan

bahwa keberadaannya diakui dan apa yang menjadi harapan pengguna dapat tersalurkan

melalui sistem yang dikembangkan tersebut (Supramono dan Utami, 2003). Secara

psikologis pengguna akan merasa puas karena keterlibatan tersebut, sehingga yang

bersangkutan terdorong/termotivasi untuk secara optimal memanfaatkan sistem informasi

dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Penelitian yang dilakukan McKeen dkk (1994),

Chandrarin dan Indriantoro (1997), Setianingsih (1998) dan Lindrianasari (2000)

menegaskan bahwa partisipasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan

pengguna dalam pemanfataan sistem informasi.

Meta Analisis yang dilakukan oleh Hwang dan Thorn (1999) menegaskan bahwa

partisipasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan keberhasilan sistem. Doll dan

Deng (2001) menyatakan bahwa partisipasi pengguna merupakan faktor penting yang

harus dipenuhi. Wawancara, survey, identifikasi kebutuhan akan senantiasa dilakukan

untuk perbaikan kualitas keputusan desain sistem informasi. Berbagai upaya ini

diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pengguna yang pada gilirannya akan

menyebabkan keberhasilan penggunaan sistem informasi.

H4 : Semakin tinggi tingkat partisipasi pengguna maka akan semakin tinggi tingkat

kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 6


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Hubungan Tingkat Pemahaman Pengguna dengan Kepuasan Pengguna

Faktor lain yang mendorong tingginya tingkat kepuasan pengguna adalah keahlian

pengguna dalam penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi. Seorang pengguna

yang dianggap ahli (expert) kemungkinan keterlibatannya dalam pengembangan sistem

lebih besar dibanding dengan mereka yang mempunyai kemampuan terbatas dalam

teknologi informasi. Namun demikian dalam operasionalisasi sistem yang dibutuhkan

tidak harus mereka yang mempunyai keahlian dalam bidang ini. Hal terpenting justru

apakah pengguna mampu memahami kerja dan alur sistem yang dikembangkan tersebut.

McKeen dkk (1994) menegaskan bahwa peningkatan pemahaman terhadap sistem akan

mendorong keberhasilan sistem yang dikembangkan. Pentingnya tingkat pemahaman

didalam proses pengembangan sistem informasi akan mendukung keberhasilan dan

kelancaran kegiatan organisasi yang jarang dimiliki oleh perusahaan (Supramono & Utami

2003).

H5 : Semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna maka akan semakin tinggi tingkat

kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi .

Hubungan Penerimaan Pengguna dengan Kepuasan Pengguna

Saleem (1996) menyatakan bahwa pengguna dengan tingkat keahlian yang tinggi, tetapi

tidak dilibatkan untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem mempunyai resistensi

(terhadap sistem) yang lebih tinggi dibanding dengan pengguna yang tingkat keahliannya

lebih rendah dan tidak berpartisipasi. Selain itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

pengguna dengan tingkat pemahaman yang kurang memadai dan kemampuan yang

terbatas dalam mengoperasionalisasikan sistem mempunyai resistensi yang tinggi terhadap

sistem yang dikembangkan (Ives & Olson 1984, Alter 1978). Kunci dari persoalan

tersebut adalah bagaimana mengupayakan agar pengguna mau menerima sistem yang

dikembangkan. Adanya penerimaan yang tinggi diharapkan mendorong tingkat kepuasan

dan keberhasilan sistem yang dikembangkan.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 7


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

H6 : Semakin tinggi penerimaan pengguna maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan

pengguna dalam pengembangan sistem informasi

Model Penelitan

Dari paparan pengembangan hipotesis menunjukkan bahwa baik partisipasi maupun

tingkat pemahaman mempunyai hubungan langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan

pengguna. Dalam konteks hubungan tidak lansung, terdapat variabel kontijensi (dhi

variabel intervening), yaitu penerimaan pengguna. Lebih jelasnya hubungan yang

kompleks antar berbagai variabel tersebut tercermin dalam model penelitian sebagai

berikut (gambar 2):

Partisipasi
Pengguna H4

H3

H1 Penerimaan H6 Kepuasan
Pengguna Pengguna

H2
H5
Pemahaman
Pengguna

Gambar 2 : Model Penelitian

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah pengguna (end users) pada industri perbankan. Sedangkan

sampel penelitan adalah karyawan perbankan di kota Salatiga dan sebagian kabupaten

Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan menyebarkan instrumen

penelitian (kuesioner) secara langsung. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 150 buah.

Dari jumlah tersebut yang terkumpul adalah sebanyak 112 buah. Setelah dilakukan seleksi

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 8


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

awal 8 kuesioner dianggap tidak memenuhi syarat, sehingga jumlah yang bisa dianalisis

lebih lanjut adalah sebanyak 104 kuesioner.

ANALISIS DATA

Dari telaah hipotesis dan gambaran data yang diperoleh dalam proyek ini, sistematika

analisis data tampak dalam gambar 3.

DATA

UJI
RELIABILITAS
Untuk menentukan indikator
DAN VALIDITAS yang layak sebagai pembentuk
konstruk / variabel

UJI HIPOTESIS KESIMPULAN


ASUMSI MEMENUHI DENGAN DAN
KLASIK ANALISIS INTERPRETASI
STRUKTURAL

TIDAK MEMENUHI

REMIDIASI
DATA

Gambar 2 : Sistematika Analisis Data

Uji Reliabilitas dan Validitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah indikator yang digunakan mempunyai keterandalan

dan keakuratan untuk mengukur konstruk yang diteliti. Pengujian validitas digunakan

untuk menjawab apakah instrumen yang digunakan benar-benar mampu mengukur apa

yang seharusnya diukur, sedangkan pengujian reliabilitas digunakan untuk mengukur

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 9


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan/pernyataan yang digunakan

untuk mengukur konstruk/variabel tertentu (Supramono & Utami 2003).

Untuk uji validitas digunakan alat anti image correlation. Sebuah indikator akan

dinyatakan valid apabila mempunyai nilai hasil test diatas 0,5 (Santoso 2002). Gambaran

hasil pengujian dan kesimpulan untuk berbagai indikator ini tampak dalam tabel 1.

Tabel 1
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
NO VARIABEL / KONSTRUK INDIKATOR HASIL TES KESIMPULAN
Pert01 0,689 Valid
Pert02 0,621 Valid
1 PARTISIPASI PENGGUNA
Pert03 0,518 Valid
Pert04 0,723 Valid
Pert05 0,597 Valid
Pert06 0,602 Valid
Pert07 0,803 Valid
2 PEMAHAMAN PENGGUNA
Pert08 0,682 Valid
Pert09 O,475 Tidak Valid
Pert10 0,584 Valid
Pert11 0,679 Valid
3 PENERIMAAN PENGGUNA Pert12 0,782 Valid
Pert13 0,622 Valid
Pert14 0,719 Valid
Pert15 0,707 Valid
Pert16 0,767 Valid
4 KEPUASAN PENGGUNA Pert17 0,483 Tidak Valid
Pert18 0,834 Valid
Pert19 0,697 Valid
Pert20 0,686 Valid
Sumber : Data Primer Diolah

Dari hasil penghitungan dapat diketahui, bahwa untuk kepentingan analisis lebih lanjut,

indikator pert09 dan pert17 dikeluarkan, karena kedua indikator ini bukan merupakan

faktor pembentuk konstruk pemahaman pengguna dan kepuasan pengguna. Hasil test

hitung kedua indikator ini kurang dari 0,5.

Sedangkan untuk uji reliabilitas digunakan Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Bartlet test.

Nilai kritis untuk pengujian ini adalah r > 0,5 dengan taraf signifikansi 0,05 (Santoso

2002). Adapun ringkasan dari pengujian ini tampak dalam tabel 2.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 10


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Tabel 2
Hasil Pengujian KMO dan Bartlet Test
NO KONSTRUK NILAI TEST SIGNIFIKANSI KESIMPULAN
1 Partisipasi Pengguna 0,669 0,000 Reliabel
2 Pemahaman Pengguna 0,631 0,000 Reliabel
3 Penerimaan Pengguna 0,708 0,000 Reliabel
4 Kepuasan Pengguna 0,730 0,000 Reliabel

Sumber : Data primer diolah

Dari tabel 2 tampak bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai konsistensi untuk mengukur konstruk-konstruk yang ada (partisipasi,

pemahaman, penerimaan dan kepuasan pengguna).

Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas dan Outliers

Pengujian normalitas dan outlier menggunakan bantuan software AMOS versi 4.

Normalitas data diukur nilai Z uji atas kemencengan (Zskewness) maupun kemiringan data

(Zkurtosis). Asumsi normal bila nilai Z uji tidak lebih dari ± 2,58 (Hair dkk 1998).

Dari hasil pengujian pertama diketahui bahwa kelompok data variabel partisipasi

(pertanyaan 7 – 10) yang mempunyai distribusi normal. Selain itu juga diketahui, bahwa

ada beberapa data observasi yang dapat dikategorikan sebagai outliers. Hair dkk (1998)
mengindikasikan bahwa data dalam jarak mahalanobis dengan p value kurang dari 0,001

menunjukkan data tersebut merupakan outliers multivariate. Data observasi 86, 84, 103

dan 34 terdeteksi sebagai data multivariate outliers (lihat lampiran 1). Data-data yang

merupakan multivariate outliers tersebut dikeluarkan (tidak digunakan lagi). Setelah data

multivariate outliers tersebut dikeluarkan, dilakukan penghitungan kembali dan ternyata

diperoleh hasil bahwa data konsep pemahaman pengguna (pertanyaan 1-6) menjadi

terdistribusi secara normal. Data yang berdistribusi tidak normal terletak pada kelompok

data yang membentuk konsep penerimaan pengguna (pertanyaan 18 – 20) dan kepuasan

pengguna (pertanyaan 11 – 16). Untuk itu dilakukan langkah remidiasi dengan cara

mentranformasi data (lihat bagian selanjutnya remidiasi dengan transformasi data).

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 11


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Uji Autokorelasi dan Multikolinearitas.

Hasil pengujian dengan menggunakan tes Durbin Watson menunjukkan tidak terjadi gejala

autokorelasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji yang masih dibawah 2, yaitu sebesar

1,768. Gejala autokorelasi ditunjukkan apabila dari pengujian nilai diperoleh nilai diatas 2

(Hair dkk 1998).

Selain itu dari hasil pengujian VIF terdeteksi bahwa tidak terjadi korelasi antara variabel

independen yang satu dengan variabel independen yang lain (lampiran 1).Hal ini berarti

1tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel independen yang diujikan. Nilai VIF

dari variabel independen yang ada masih dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak terdapat

gejala multikolinearitas dalam variabel independen yang ada (Hair dkk, 1998).

Remidiasi dengan Transformasi Data

Remidiasi data dilakukan dengan cara mentransformasi data dengan menggunakan

logaritma natural (ln) data-data yang dideteksi tidak normal. Setelah dilakukan

tranformasi, beberapa data yang semula tidak normal, yaitu data yang membentuk konsep

penerimaan pengguna dan kepuasan menjadi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji

yang lebih kecil dari nilai kritis kurang dari 2,58 atau lebih besar dari –2,58. Hal ini

memberikan indikasi bahwa data ini layak untuk dianalisis lebih lanjut dengan

menggunakan analisis struktural.

UJI KESESUAIAN MODEL (GOODNESS OF FIT)

Model yang dikembangkan merupakan model struktural (SEM). Software statistik yang

digunakan adalah AMOS versi 4.00. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur

kesesuaian model menunjukkan bahwa model yang dikembangkan dapat diindikasikan

sebagai model yang fit (tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa output penghitungan yang

ada dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 12


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Tabel 3
Indikator Goodness of Fit
INDIKATOR PENGHITUNGAN NILAI KRITIS KETERANGAN
CMIN/DF 1,475 <=2,00 Sangat Baik
GFI 0,861 >=0,90 Marginal
AGFI 0,809 >=0,90 Marginal
CFI 0,970 >=0,94 Baik
TLI 0,963 >=0,95 Baik
RMSEA 0,043 <=0,08 Baik
Sumber : Data Primer diolah

ANALISIS STRUKTURAL (UJI HIPOTESIS)

Uji hipotesis yang dilakukan pada dasarnya merupakan jawaban atas berbagai macam

hubungan yang dikembangkan dalam model struktural (lampiran). Model ini menunjukkan

pola hubungan yang relatif komprehensif antar berbagai variabel penelitian, baik dalam

konteks hubungan langsung (direct effect) maupun hubungan tidak langsung (indirect

effect). Analisis regresi dalam model ini ditentukan dengan nilai critical ratio-nya (CR).

Hipotesis akan diterima bila nilai CR lebih dari 2,58 (Hair dkk 1998) pada taraf signifkansi

1%. Gambaran lengkap hasil penghitungan tampak dalam tabel 4 berikut ini :

Tabel 4
Penghitungan Uji Hipotesis
Efek Efek Tak Efek
Hubungan CR P value
Langsung Langsung Total
Pemahaman à Partisipasi 4,358 0,000 0,773 0,000 0,773
Pemahaman à Penerimaan 3,682 0,000 0,301 0,000 0,301
Partisipasi à Penerimaan -0,009 0,993 0,000 0,000 0,000
Partisipasi à Kepuasan -0,011 0,991 0,000 0,000 0,000
Pemahaman à Kepuasan 0,630 0,528 0,030 0,212 0,242
Penerimaan à Kepuasan 5,304 0,000 0,705 0,000 0,705
Sumber : data primer diolah

Uji Hipotesis dan Interpretasi

Hipotesis 1

Hasil pengujian struktural menunjukkan bahwa nilai CR 4,358 (p value 0,000) untuk

hubungan antara pemahaman dengan partisipasi. Hasil ini berarti tingkat pemahaman

pengguna mempunyai pengaruh positif terhadap partisipasi dalam pengembangan sistem

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 13


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

informasi. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

pemahaman maka semakin tinggi tingkat partisipasi pengguna dapat diterima.

Temuan penelitian ini konsisten dengan riset Saleem (1996) yang melihat adanya

kemungkinan pengguna dengan tingkat keahlian rendah tetap berpartisipasi dalam

pengembangan sistem. Alasan yang mendasari adalah para pengguna tersebut memiliki

tingkat pemahaman yang memadai dalam mengoperasionalisasikan sistem. Program

pelatihan karyawan sebagaimana direkomendasi Guimaraes dkk (2003) bisa jadi menjadi

faktor utama semakin tingginya tingkat pemahaman pengguna. Pada gilirannya hal ini

akan lebih mendorong karyawan untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi

perbaikan sistem. Pengguna tetap dapat berpartisipasi aktif namun dalam bentuk dan

tahapan yang berbeda dengan pengguna yang mempunyai tingkat keahlian yang tinggi

Hipotesis 2

Nilai statistik uji untuk hubungan antara tingkat pemahaman dengan penerimaan pengguna

adalah CR = 3,683 dengan p value sangat kecil (0,000). Hal ini berarti tingkat pemahaman

mempunyai pengaruh positf terhadap penerimaan pengguna dalam pengembangan sistem

informasi pada taraf signifikansi 1%. Dengan kata lain hal ini mendukung/menerima

hipotesis 2 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna, maka

akan semakin tinggi penerimaan pengguna dalam pengembangan sistem informasi.

Hasil ini sejalan temuan Robey dan Farrow (1982) serta mendukung Doll dan Deng

(1999) yang menyatakan perlunya pengembangan aspek kognitif pengguna (diantaranya

tingkat pemahaman) untuk mengurangi penolakan pengguna terhadap sistem informasi.

Pelatihan kepada pengguna sebagaimana direkomendasikan Guimaraes dkk (2003) bisa

jadi tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi, tetapi juga untuk mengurangi

resistensi pengguna terhadap sistem informasi. Program pelatihan yang senantiasa

diberikan, pemberian modul-modul operasional merupakan sarana/langkah efektif untuk

meningkatkan penerimaan ini.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 14


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Hipotesis 3

Nilai CR untuk hubungan partisipasi dengan penerimaan pengguna sebesar –0,009 dengan

p value 0,993. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa semakin

tinggi partisipasi pengguna maka akan semakin tinggi penerimaan pengguna dalam

pengembangan sistem informasi tidak dapat diterima. Temuan ini tidak memberikan

bukti-bukti yang memadai yang mendukung hipotesis yang dikembangkan.

Hasil riset ini tidak sejalan dengan temuan Ives dan Olson (1984) dan Saleem (1996) yang

menegaskan pentingnya partisipasi guna meningkatkan penerimaan pengguna dalam

pengembangan sistem informasi. Perilaku disfungsional pengguna (Mc Keen &

Guimaraes 1997) dan kegagalan sistem (1989) tidak terbukti disebabkan karena rendahnya

partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem. Bila terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan, maka perlu dideteksi faktor lain selain partisipasi yang menjadi penyebab

penolakan pengguna yang memicu terjadinya persoalan-persoalan tersebut.

Hipotesis 4

Dari hasil pengujian diketahui bahwa variabel partisipasi pengguna mempunyai koefisien

CR –0,011 dengan probability sebesar 0,991 (> 0,05). Dapat disimpulkan bahwa

partisipasi tidak mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap kepuasan pengguna

sistem informasi. Tidak diketemukan keyakinan sama sekali bahwa dengan melibatkan

karyawan berpartisipasi dalam pengembangan sistem akan mendorong kepuasan karyawan

dalam pemanfaatan sistem tersebut.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, seperti Mckeen

dkk (1994), Chandrarin dan Indriantoro (1997), Setianingsih (1998) dan Lindrianasari

(2000) yang menyatakan bahwa partisipasi aktif dalam pengembangan sistem akan

mendorong tingkat kepuasan pengguna yang bersangkutan nantinya dalam operasionalisasi

sistem. Bisa jadi perbedaan muncul karena adanya sampel karyawan yang berbeda. Pada

level karyawan yang bukan pimpinan ataupun yang masih baru, partisipasi relatif masih

kecil bahkan mungkin tidak ada. Karyawan tersebut relatif memahami kondisi ini

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 15


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

mengingat perbedaan struktur tugas. Partisipasi dalam pengembangan sistem dianggap

bukan faktor dominan penentu kepuasan dalam memanfaatkan sistem tersebut.

Hipotesis 5

Pengujian statistik menunjukkan bahwa pemahaman mempunyai koefisien CR positif

sebesar 0,630 dengan p value 0,528 (> 0,05). Hasil ini menyimpulkan bahwa dengan taraf

kepercayaan 95% tingkat pemahaman pengguna tidak mempunyai pengaruh posistif yang

signifikan terhadap kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian McKeen dkk (1994) yang

menyatakan bahwa peningkatan pemahaman akan mendorong keberhasilan sistem yang

dikembangkan. Bagi karyawan yang mempunyai tingkat keahlian rendah dalam sistem

informasi, pemahaman terhadap alur dan kerja sistem ternyata bukan merupakan faktor

dominan yang menentukan kepuasan dalam operasionalisasi sistem.

Hipotesis 6

Dibanding dengan kedua variabel independen yang lain, penerimaan pengguna mempunyai

pengaruh yang dominan terhadap kepuasan pengguna. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

statistik yang menunjukkan koefisien CR sebesar 5,304 dengan p value yang sangat kecil

0,000 (< 0,05). Dapat disimpulkan bahwa penerimaan pengguna mempunyai pengaruh

positif yang signifikan (bahkan pada α = 0,001) terhadap tingkat kepuasan pengguna.

Hasil penelitian ini sejalan temuan Ives dan Olson (1984) dan Alter (1978). Penerimaan

karyawan terhadap sistem menjadi faktor penting yang menentukan kepuasan dalam

pemanfaatan sistem. Perlu diupayakan agar setiap karyawan, baik yang berpartisipasi

ataupun tidak dalam pengembangan sistem bersedia menerima dan dengan senang hati

bekerja dengan sistem informasi yang tersedia.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 16


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Analisis Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

Model penelitian yang dikembangkan dalam riset ini menunjukkan adanya kemungkinan

hubungan tidak langsung antar berbagai variabel. Kemungkinan hubungan tersebut dan

hasil pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Hubungan antara Pemahaman Pengguna dengan Kepuasan Pengguna

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat pemahaman pengguna tidak

mempunyai hubungan positif secara langsung terhadap kepuasan pengguna. Hal ini

ditegaskan pula dengan nilai efek langsung yang hanya sebesar 3 % (0,03). Dari nilai

total hubungan sebesar 24,2 % (0,242) ternyata lebih didominasi oleh hubungan tidak

langsung tingkat pemahaman terhadap kepuasan pengguna yaitu sebesar 21,2 %

(0,212). Apabila dicermati, maka hubungan tidak langsung pemahaman pengguna

dengan kepuasan pengguna dapat melalui dua jalur, pertama melalui partisipasi

pengguna dan kedua melalui penerimaan pengguna. Pada jalur yang pertama telah

dibuktikan bahwa pemahaman pengguna mempunyai hubungan positif dengan

partisipasi pengguna. Efek langsung hubungan ini adalah sebesar 73,3 % (0,733).

Namun demikian bila dilihat hubungan langsung partisipasi pengguna dengan

kepuasan tampak bahwa hubungan ini tidak signifikan dengan efek langsung 0,000

(sangat kecil). Gambaran ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan pemahaman

untuk meningkatkan partisipasi pengguna bukanlah merupakan langkah yang efektif

untuk mempengaruhi kepuasan pengguna.

Pada jalur yang kedua, pemahaman pengguna terbukti mempunyai hubungan yang

positif terhadap penerimaan pengguna dengan efek langsung 30,1 % (0,301).

Peningkatan penerimaan ini terbukti secara signifikan mempengaruhi kepuasan

pengguna dengan efek langsung 70,5 %. Hal ini berarti upaya peningkatan

pemahaman pengguna untuk meningkatkan penerimaan pengguna akan menjadi

sarana yang efektif untuk meningkatkan kepuasan pengguna.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 17


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2. Hubungan antara Pemahaman Pengguna dengan Penerimaan Pengguna

Berdasarkan uji hipotesis pemahaman pengguna mempunyai hubungan positif terhadap

penerimaan pengguna. Total hubungan antara kedua variabel ini adalah sebesar 30,1 %

(0,301) dan seluruhnya didominasi oleh hubungan langsungnya. Kontribusi hubungan

tidak langsung kedua variabel ini adalah sebesar ≈ 0,000 (tidak ada atau bila ada

hubungan ini sangat kecil). Hubungan tidak langsung yang dibangun antar kedua

variabel ini adalah melalui variabel partisipasi pengguna. Hubungan antara

pemahaman dengan partisipasi bernilai positif dan signifikan, namun demikian

hubungan antara partisipasi dengan penerimaan pengguna tidak bernilai positif

signifikan. Gambaran ini menunjukkan bahwa hubungan tidak langsung antara

pemahaman pengguna dengan penerimaan pengguna tidak dapat dijelaskan oleh

variabel partisipasi pengguna.

3. Hubungan antara Partisipasi Pengguna dengan Kepuasan Pengguna

Partisipasi pengguna tidak mempunyai hubungan positif dengan kepuasan pengguna.

Efek total hubungan ini ≈0,000 (tidak ada atau bila ada akan sangat kecil). Baik

hubungan langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang sangat kecil.

Hubungan tidak langsung kedua variabel ini adalah melalui variabel penerimaan

pengguna. Penerimaan pengguna dideteksi mempunyai pengaruh positif terhadap

kepuasan pengguna. Namun demikian semakin tingginya penerimaan pengguna

tersebut tidaklah disebabkan oleh tingginya partisipasi pengguna (hubungan tidak

signifikan). Gambaran ini menunjukkan bahwa penerimaan pengguna bukanlah

merupakan variabel yang tepat untuk menjelaskan hubungan tidak langsung partisipasi

pengguna dengan kepuasan pengguna.

SIMPULAN , KETERBATASAN DAN IMPLIKASI RISET

Analisis struktural menunjukkan konsistensi beberapa hipotesis dengan beberapa hasil

penelitian sebelumnya. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pemahaman pengguna

mempunyai hubungan positif terhadap partisipasi pengguna pengguna. Hasil ini konsisten

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 18


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

dengan eksperimen Saleem (1996) dan mendukung rekomendasi Guimaraes dkk (2003)

yang merekomendasikan program pelatihan karyawan. Temuan lain yang konsisten

adalah peningkatan pemahaman pengguna secara positif mempengaruhi penerimaan

pengguna (konsisten dengan Mc Keen dkk 1994 dan rekomendasi Doll & Deng 1999)

untuk meningkatkan aspek kognitif dari pengguna). Penerimaan pengguna juga

mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Hasil ini konsisten dengan riset

Ives dan Olson (1984) dan Alter (1978).

Hasil penelitian yang tidak konsisten adalah hubungan antara partisipasi pengguna dengan

penerimaan (tidak konsisten dengan Ives & Olson 1984, McKeen & Guimaraes 1997, dan

Saleem 1996). Selain itu ditemukan bahwa partisipasi tidak berhubungan positif dengan

kepuasan pengguna. Hasil ini tidak sejalan dengan riset McKeen dkk (1994), Chandrarin

dan Indriantoro (1997), Setianingsih (1998) dan Lindrianasari (2000).

Analisis efek langsung dan tidak langsung merekomendasikan pentingnya meningkatkan

tingkat pemahaman pengguna guna meningkatkan penerimaan pengguna. Hubungan tidak

langsung antara pemahaman pengguna dengan kepuasan pengguna relatif dominan

dijelaskan oleh variabel penerimaan pengguna.

Hasil penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

1. Penelitian hanya menjelaskan pengguna dalam satu industri yang sama yaitu industri

perbankan. Oleh karena itu tidak dapat digeneralisasi untuk industri yang berbeda.

Riset yang sama dapat dilakukan pada industri yang berbeda yang mempunyai

karakteristik pengguna yang sama.

2. Variabel yang digunakan adalah pemahaman pengguna, bukan keahlian pengguna. Hal

ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pengguna pada industri perbankan akan lebih

banyak dilibatkan pada tahapan implementasi sehingga indikator pemahaman dinilai

lebih tepat untuk mengukur partisipasi dibanding dengan keahlian pengguna.

Keterbatasan ini memberikan peluang untuk dilakukannya survey atau eksperimen

yang lebih komprehensif sebagaimana dilakukan Saleem (1996). Riset semacam ini

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 19


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

akan lebih tepat mengukur tingkat partisipasi dikarenakan akan disesuaikan dengan

tahapan dalam pengembangan sistem dan tingkat keahlian yang dibutuhkan.

3. Jumlah sampel responden yang digunakan sangat terbatas, yaitu hanya sebanyak 100

responden. Jumlah ini merupakan standar minimum untuk dilakukannya analisis

struktural. Riset-riset lebih lanjut dapat dilakukan dengan menambah jumlah sampel,

agar dapat memberikan simpulan yang lebih mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 20


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

REFERENSI

Alter S. 1992. Information System, New York. Addison.

Ambler, Scott W. 2002. Know The User before Implementing A System. Computing
Canada. ABI/INFORM Global.

Barki, Henri dan Jon Hartwick. 1994. Measuring User Participation, User Involvement
and User Attitude. MIS Quarterly. ABI/INFORM Global.

Chandarin, Grahita dan Nur Indriantoro. 1997. Hubungan antara partisipasi dan kepuasan
pemakai dalam pemgembangan sistem berbasis komputer: Tinjauan dua faktor
kontinjensi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis..

Doll, William dan Xiadong Dong. 2001. The Collaborative Use Of Information
Technology : End User Participation and System Success. Information Resources
Management Journals. ABI/INFORM Global.

Guimaraes, Tor, Sandy D Staples., dan James D Mckeen. 2003. Empirically Testing
Some Main-User Related Factors for System Development Quality. The Quality
Management Journal. ABI/ INFORM Global. Hal 39 – 55.

Hair, Jr., R.E. Andersen dan W.C Black. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall
International. New Jersey. Edisi 5

Hwang, MI dan RG Thorn. 1999. The Effect of User Engagement of System Success. A
Meta Analytical Integration of Research Findings. Information Management.

Ives dan Olson. 1984. User involment and MIS succes : A review research, Management
Science.

James, Dodd dan Houston Carr. 1994. System Development Led by End Users. Journal of
System Management. ABI/INFORM Global

Lindrianasari. 2000. Correlation Between expertise and participation dan correlation


between participation and other variables in development information system, SNA
III Jakarta.

McKeen, James dan Tor Guimaraes. 1997 Succesfull strategies for user participation in
systems development, Journal Management Information System, Armonk.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 21


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

McKeen, James; Tor Guimaraes dan James C Whetherbe. The Relationship Between
Participation and User Satisfaction of Four Contigency Factors. MIS Quarterly.
ABI/INFORM Global.

Restuningdyah, Nurika dan Nur Indriantoro. 1999. Pengaruh Partisipasi terhadap


kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas
tugas dan pengaruh pemakai sebagai moderating variabel. SNA. Malang, 1999.

Saleem, Naveed. 1996. An Empirical test of the contigency approach to user participation
information systems development. Journal of Management Information System.
Armonk.

Santoso,Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS-Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo.


Gramedia. Jakarta

Setianingsih, Suryani. 1998. Pengaruh dukungan manajemen puncak dan komunikasi


pengembang terhadap partisipasi dan kepuasan pemakai dalam sistem informasi.
Tesis tidak dipublikasikan. UGM. Yogyakarta

Stephen, Portik. 1991. Accountans’s Role in System Development. CPA Journal.


ABI/INFORM Global.

Supramono dan Intiyas Utami, 2003. Usulan Penelitian Bisnis, Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Suryaningrum, Diah Hari. 2003. The Relationship Between User Participation and System
Success: Study of Three contigency Factors on BUMN in Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi. Surabaya.

Wilkinson, Joseph W, Michael W Cerullo, Vasant Raval dan Bernard Wong On Wing.
2000. Accounting Information Systems. John Wiley Inc.

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 22


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 - UJI OUTLIERS – AUTOKORELASI - MULTIKOLINEARITAS

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance)

Observation Mahalanobis
number d-squared p1 p2
------------- ------------- ------------- -------------
86 35.025 0.000 0.000
84 28.916 0.000 0.000
103 28.916 0.000 0.000
34 18.179 0.001 0.000
26 14.070 0.007 0.001
65 11.996 0.017 0.010
32 11.182 0.025 0.015
75 9.657 0.047 0.113 (data hanya ditampilkan sebagian)

Model Summary b

Change Statistics
Std. Error
Mode R Adjusted of the R Square F Sig. F Durbin-
l R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .812a .659 .648 .55865116 .659 61.716 3 96 .000 1.768
a. Predictors: (Constant), Penerimaan, Partisipasi, Pemahaman
b. Dependent Variable: Kepuasan

Coefficients a

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Mode
l B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -3.3E-02 .056 -.583 .561
Partisipasi .172 .068 .176 2.528 .013 .734 1.363
Pemahaman .155 .078 .139 1.990 .049 .731 1.369
Penerimaan .738 .072 .666 10.262 .000 .846 1.183
a. Dependent Variable: Kepuasan

Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions
Mode Condition Partisipas
l Dimension Eigenvalue Index (Constant) i Pemahaman Penerimaan
1 1 1.773 1.000 .00 .15 .15 .13
2 1.038 1.307 .84 .03 .01 .05
3 .675 1.621 .14 .11 .15 .82
4 .515 1.856 .01 .71 .70 .00
a. Dependent Variable: Kepuasan

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 23


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

LAMPIRAN 2 : FULL MODEL – NORMALITAS – INDIKATOR MODEL

.39 .35 .62 .40 .20 .16


1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1

PERT01 PERT02 PERT03 PERT04 PERT05 PERT06

1.00 1.47 -.12 .99 .54 .42


.36

81.89 PEMAHAMAN
.21
xx2 .30 1
.73
1.00
PERT18 18
1 .05
1.07
1 1.37 1
.00 .00 PENERIMAAN PERT19 19
10 PERT10
PARTISIPASI 1.42 .08
.33 .00 1
1 1 PERT20 20
8 PERT081.00
.09
-81.30
1 .03
7 PERT07 xx3
.70
.00
FULL MODEL .02

XX
CMIN/DF = 1.475
CMIN/df =1.592 1
RMSEA
GFI = 0.043
=.831
CFI
GFI =.887
= 0.861
IFI
AGFI =.891
= 0.809
TLI
TLI =.865
= 0.963
RMSEA =.077
CFI = 0.970 KEPUASAN
1.00 1.18 .90
1.17 .98
.86

PERT11 PERT12 PERT13 PERT14 PERT15 PERT16

1 1 1 1 1 1
.07 .19 .07 .16 .24 .08
11 12 13 14 15 16

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 24


Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Regression Weights
Estimate S.E. C.R. P
PARTISIPASI<--PEMAHAMAN 0.733 0.168 4.358 0.000
PENERIMAAN<--PEMAHAMAN 0.301 0.082 3.682 0.000
PENERIMAAN<--PARTISIPASI 0.000 0.001 -0.009 0.993
KEPUASAN<--PEMAHAMAN 0.030 0.047 0.630 0.528
KEPUASAN<--PENERIMAAN 0.705 0.133 5.304 0.000
KEPUASAN<--PARTISIPASI 0.000 0.013 -0.011 0.991

Total Effects
PEMAHAMA PARTISIP PENERIMA KEPUASAN
PARTISIPA 0.733 0.000 0.000 0.000
PENERIMAA 0.301 -0.000 0.000 0.000
KEPUASAN 0.242 -0.000 0.705 0.000

Direct Effects
PEMAHAMA PARTISIP PENERIMA KEPUASAN
PARTISIPA 0.733 0.000 0.000 0.000
PENERIMAA 0.301 -0.000 0.000 0.000
KEPUASAN 0.030 -0.000 0.705 0.000

Indirect Effects
PEMAHAMAN PARTISIPAS PENERIMAAN KEPUASAN
PARTISIPASI 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
PENERIMAAN -0.000003 0.000000 0.000000 0.000000
KEPUASAN 0.212164 -0.000003 0.000000 0.000000

Hubungan Langsung dan Tidak Langsung ……….. 25

You might also like