Ipi5511 PDF
Ipi5511 PDF
Ipi5511 PDF
179-184
ISSN 0853-4217
Vol. 16 No.3
ABSTRACT
The objective of this experiment was to study the effectiveness of turmeric, garlic and zinc
supplementation on protein, albumin and globulin concentration of broiler. One hundred DOC were divided into
five treatments, four replications, consist of five chicks in each replicate. The treatments were RO (basal diet as
a control), R1 (RO + 1,5% turmeric powder +2,5 % garlic powder), R2 (RO + 2,5% garlic powder + 120 ppm
zinc), R3 (RO +1,5% turmeric powder+ 120ppm zinc) and R4 (RO +1,5 turmeric powder+ 2,5% garlic powder
+ 120 ppm zinc). The diet contain 23,5% crude protein and 3215 kcal metabolizable energy. Blood samples
were taken from axillary veins at the three and six weeks of age. The results showed that total protein and
globulin concentration at 6 weeks slightly higher than 3 weeks old chicks but not significantly different
(P>0.05). Albumin concentration were highest on R3 treatment. Total protein and globulin concentration was
highest on the R2 treatment. In conclusion, the supplementation of garlic (2.5%) and ZnO (120 ppm) showed
the best combination to improve immune response in broiler.
Keywords: Protein, albumin, globulin, turmeric, garlic, broiler.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian kunyit, bawang putih, dan mineral Zinc Oxide
{ZnO) terhadap kadar protein total, albumin dan globulin pada ayam broiler. Seratus ekor ayam berumur satu
hari {DOC) dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan, dengan empat kali ulangan dan masing-masing ulangan
terdiri dari lima ekor. Pengelompokan terdiri dari RO (Pakan basal /kontrol); R1 (Pakan basal + bawang putih
2,5% + kunyit 1,5 %), R2 ( Pakan basal + bawang putih 2,5% + ZnO 120 ppm), R3
(Pakan basal + kunyit
1,5% + ZnO 120 ppm), R4 (Pakan basal + bawang putih 2,5% + kunyit 1,5 %+ ZnO 120 ppm). Pakan
diformulasi mengandung 23.5 % protein kasar (PK) dan metabolisme energi (ME) 3215.04 kcal/kg. Sampel
darah diambil melalui vena axillaris pada saat ayam berumur 3 dan 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kadar protein total pada umur 6 minggu cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan umur 3 minggu,
walaupun tidak berbeda nyata (P>0.05). Kadar albumin tertinggi dijumpai pada kelompok kombinasi kunyit dan
Zn (R3), sedangkan kadar protein total dan globulin tertinggi dijumpai pada kelompok kombinasi bawang putih
dan Zn (R2). Dapat disimpulkan bahwa suplementasi bawang putih 2,5% dengan ZnO 120 ppm merupakan
kombinasi terbaik dan diduga mampu meningkatkan respons imunitas pada ayam broiler.
Kata kunci: Protein, albumin, globulin, bawang putih, bawang merah, ayam satu hari.
PENDAHULUAN
Ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu
sumber protein yang cukup potensial untuk
dikembangkan. Pemeliharaan dalam waktu yang
singkat dan berat karkas yang dihasilkan jauh lebih
baik dibandingkan dengan ayam lokal. Namun ayam
broiler sangat rentan terhadap penyakit dan mudah
Dep. Klinik, Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran
Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Z) Dokter Hewan Praktisi.
* Penulis Korespondensi: susderthi@yahoo.co.id
l)
konsumen.
Bebagai
usaha
dilakukan
untuk
meningkatkan sumber pendapatan di dalam industri
perunggasan, diantaranya melalui
pencegahan
penyakit atau penggunaan terapi yang relatif aman
bagi konsumen. Salah satu alternatif yang saat ini
dikembangkan adalah penggunaan bahan-bahan
alami seperti herbal. Penggunaan herbal di dunia
peternakan memberikan manfaat ekonomis karena
relatif murah, mudah diperoleh dan aman serta
mampu berfungsi sebagai pengganti antibiotik alami.
Herbal kunyit maupun baw~ng putih telah dikenal
cukup lama sebagai tanaman rempah dan dapat
digunakan sebagai obat.
Efek farmakologis kunyit adalah meningkatkan
kekebalan
tubuh,
antiinflamasi,
antimikroba,
antioksidan, antidota, mencegah sekresi asam
lambung yang berlebih, mengurangi peristaltik usus
dan desinfektan (Winarto 2003). Bawang putih
merupakan tanaman musiman yang dimanfaatkan
sebagai bumbu masakan maupun sebagai obat.
Manfaat
bawang
putih
adalah
antibakteri,
antioksidan,
imunostimulan
dan
antilipidemia
(Anonimus 1997). Zink (Zn) merupakan mikromineral
yang sangat penting bagi tubuh, mineral ini tidak
dapat dikonversi dari Zn juga berperan dalam proses
penyembuhan luka, meningkatkan respon imunitas
dan meningkatkan laju pertumbuhan (Linder 1992).
Penelitian menggunakan bawang putih, kunyit
maupun mineral Zn secara tunggal sudah ba~ya~
dilakukan, akan tetapi pemberian secara kombmas1
belum pernah dilaporkan. Hasil penelitian m1
diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan
ayam agar lebih baik, sehingga mampu menekan
kejadian penyakit. Status kesehatan dapat dilihat
dari berbagai aspek, salah satunya adalah melihat
kadar protein (Walker eta!., 1990). Protein plasma
berfungsi menjaga tekanan osmotik, sebagai sumber
asam amino bagi jaringan,transportasi nutrisi ke sel
dan hasil buangan ke organ sekresi, dan menjaga
keseimbangan asam basa tubuh (buffer) (Frandson
1992). Protein yang terdapat dalam plasma terdiri
dari albumin, globulin dan fibrinogen (Guyton dan
Hall 1997). Albumin memiliki kemampuan untuk
mengikat berbagai ligand dan bertanggung jawab
pada 80% tekanan osmotik (Walker et a!., 1990).
Globulin berkaitan dengan sistem imunitas tubuh
(Kaneko eta!., 1997). Oleh karena itu hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberi informasi tentang efek
pemberian kunyit, bawang putih), dan mineral Zn
pengaruhnya terhadap kadar protein total, albumin
dan globulin pada ayam broiler. Selain itu hasil
penelitian ini juga diharapkan dapat memecahkan
masalah untuk meningkatkan sistem imunitas
sehingga kejadian penyakit dapat ditekan dan juga
Jo
pic:
o.:
un
o.;
pre
me:
Penelitian ini dilakukan di kandang B Fakultas
Peternakan IPB. Pembuatan serbuk herbal dilakukan
di Laboratorium Balai Besar Pasca Panen, Cimanggu
Bogar, dan analisis darah dilakukan di laboratorium
Patologi Klinik Departemen Klinik, Reproduksi dan
Patologi FKH-IPB. Sebanyak 100 ekor ayam broiler
berumur satu hari (day old chick). strain Ross 1
Super Jumbo 747 yang diproduksi oleh PT. Cibadak
Indah Sari Farm Sukabumi, digunakan dalam
penelitian ini. Ayam dibagi secara acak ke dalam
5 perlakuan, 4 ulangan sehingga masing-masing
ulangan terdiri dari 5 ekor yang ditempatkan dalam
kandang berukuran 1 x 1 m2 Kelima perlakuan
adalah RO (Pakan basal sebagai kontrol); Rl (Pakan
basal + bawang putih 2,5% + kunyit 1,5 %),
R2 (Pakan basal + bawang putih 2,5%+
ZnO 120 ppm), R3 (Pakan basal + kunyit 1,5%+
ZnO 120 ppm), R4 (Pakan basal + bawang putih
2,5%+kunyit 1,5%+Zn0 120 ppm).
Komposisi ransum terdiri dari jagung (51%),
dedak halus (3%), bungkil kedele (26,3%), tepung
ikan (12% ), minyak (5,5% ), tepung kapus ( 1%), dan
premix (0,5%) dengan kandungan protein dan
energy
ransum
masing-masing
23,5%
dan
3215,04 kkal/kg. Bawang putih maupun kunyit
diberikan dalam bentuk serbuk dan dicampur
kedalam pakan basal. Air minum diberikan secara ad
libitum. Penelitian dilakukan selama 6 minggu, mulai
ayam berumur 1 hari (doc).
Parameter yang diamati meliputi protein total,
albumin dan globulin di dalam plasma darah.
Pengambilan sampel darah dilakukan pada saat ayam
berumur 3 dan 6 minggu, Sampel darah diambil
sebanyak 3 cc menggunakan spoit yang berisi
antikoagulan EDTA melalui vena axillaris, kemudian
plasma
dipisahkan
untuk
dilakukan
analisa
selanjutnya. Analisis protein total dan albumin
menggunakan alat spektrofotometer. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis
Ragam (Analysis of Variance/ANOVA), dan jika
terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Wilayah
Berganda Duncan (Duncan's Multiple Range Test).
(K<
s.;
ter
R2
pu
be
Ali:
ne
ke1
201
let
di~
Ga1
dar
me
(Su
yar
Ba\
gUJ
tub
(re,
(Ka
opt
kar
hat
per
me1
de
asa
ber
me1
dale
pro
Vol. 16 No.3
plasma pada ayam umur 3 minggu adalah ( 4.05
0.10) sampai (4.45 0.57) g/dl, sedangkan pada
umur 6 minggu adalah (4.55 0.25) sampai (4.93
0.25) g/dl. Hasil penelitian menunjukkan kadar
protein total plasma pada semua kelompok perlakuan
masih berada dalam kisaran normal, yaitu 4.83 g/dl
(Kaneko et a( 1997) atau berkisar antara 4.0 5.2 g/dl (Swenson 1984). Kadar protein total plasma
tertinggi diperlihatkan oleh kelompok perlakuan
R2 (kombinasi bawang putih dengan ZnO). Bawang
putih mengandung komponen aktif alisin yang
berperan sebagai antimikrobial dan antiinflamasi.
Alisin mampu melawan infeksi oleh bakteri gram
negatif maupun positif dan mampu mencegah
kerusakan pada usus halus (Rabinowitch dan Currah
2002) sehingga proses absorbsi protein dari usus
lebih optimal. Peningkatan protein total juga
dipengaruhi oleh status nutrisi (Kaneko eta/./ 1997).
-ro
6
5
]j i;. 3
~~ 2
ro
TI
1
Q
I I li']
4
RO
'h
"umur 3 minggu
~ umur 6 minggu
_,,1',_
R1
R2
R3
R4
"'umur 3 minggu
umur 6 n1inggu
0
RO
R1
R2
R3
R4
Perlakuan ransum
Vol.
""
c
:5
.Q
.a umur J minggu
0,
;;;
""''m11r 6 minog11
"'
:L
RO
R1
R2
R'l
R4
Perlal\uan ronsum
Gambar 2.
lebi~
3 mi
pade
kunv
total
broil'
2.So;,
3 me
Pend
mel a
Anon
Ali S.
Chatt
Dame
Frand
Girind
Guyto
Vol. 16 No.3
KESIMPULAN
Kadar protein plasma ayam broiler cenderung
lebih tinggi pada umur 6 minggu dibanding umur
3 minggu. Kadar albumin plasma lebih tinggi dijumpai
pada ayam broiler yang diberi pakan mengandung
kunyit 1.5% dan mineral ZnO 120 ppm. Kadar protein
total dan globulin tertinggi dijumpai pada ayam
broiler yang diberi pakan 01engandung bawang putih
2.5% dan mineral ZnO 120 ppm pada umur
3 maupun 6 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 1997. Bawang Putih Dataran Rendah.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Ali S.A., Sayed M.A.M., EI-Wafa S.A., Abdallah A.G.
2003. Performance and Immune Response of
Broiler Chicks as Affected by Methionine and
Zinc
or
Commercial
Zinc-methionine
Supplementation. Egyptian Poultry Science
Journal 23 (3): 523-540.
--------