Upaya Peningkatan Asupan Makan Pada Pasien Kanker
Upaya Peningkatan Asupan Makan Pada Pasien Kanker
Upaya Peningkatan Asupan Makan Pada Pasien Kanker
PASIEN KANKER
ABSTRACT
The adverse nutritional effects of cancer can be severe. Patient often fall in a condition of
protein energy malnutrition which is called cachexia. Cachexia is symptom marked with
anorexia, reducing of body weight, losing of muscle, organ dysfunction, hypo albuminemia,
increasing of basal need, nutrition metabolism disorder and sigh of mal absorption. Cytokines
that is produced after cancer cell come into the body, is supposed cause anorexia. Researcher
in the hospital show that significant weight loss and poor nutritional status were documented
in more than 50 percent of patients at the time of diagnosis. Surgery, radiation, chemotherapy,
immuno nutrition, and transplantation are all types medical therapy that has been
implemented to cure cancer. Medical therapy can generate side effect especially
gastrointestinal disorder, which cause reducing food intake. The objective of the diet
management in patient with cancer is to fill needs of nutrition through well-balanced diet.
Nutrient requirement should contain energy 28-42 kcal/kg body weight/day, protein 1.0-2.0
g/kg body weight/day, fat should be 20-30 percent from total energy need. Requirement of
vitamin mount up to 10 times of requirement, whereas mineral such as iron, cobalt,
manganese, zinc chromium can mount 2-8 times of requirement. In conclusion diet
management is taking an important role to maintain the well-nutritional status.
Keywords: cachexia. immuno nutrition
PENDAHULUAN
tubuh
akan
merespon
dengan
memproduksi mediator protein yaitu
citokin.
Citokin
diduga
akan
mempengaruhi
sel
otak
dengan
memunculkan gejala anoreksia. Citokin
ternyata juga mempengaruhi metabolism
lemak dan glukosa hati. (2.3.4)
Efek Samping Terapi Kanker
Sampai saat ini tindakan medis
yang dilakukan untuk terapi kanker adalah
pembedahan, radiasi, kemoterapi dan
transplantasi. Terapi melalui imunonutrisi
sudah mulai dikembangkan dengan
menggunakan berbagai zat yang diduga
dapat menghambat pertumbuhan sel
kanker yaitu asam lemak tak jenuh ganda,
arginin, glutamin, vitamin A, C dan E.
Pembedahan
bertujuan
untuk
mengobati kanker secara lokal dan
regional dengan mengangkat tumornya
saja atau mengurangi ukurannya. Efek
samping dari pengobatan ini sangat
ditentukan oleh lokasi tumor. Terapi tumor
pada usus dengan tindakan reseksi usus
baik parsial atau total akan menurunkan
absorpsi zat gizi oleh karena jumlah vili
usus yang berkurang.(1.3)
Penyinaran atau radiasi pada
prinsipnya adalah membunuh sel kanker
sebanyak mungkin dengan mengusahakan
agar jaringan sehat sekitarnya menerima
dosis yang minimal. Biasanya dilakukan
25-30 kali penyinaran, 5 kali dalam
seminggu.
Efek samping penyinaran yang
berdampak pada status gizi sangat
ditentukan oleh lokasi tumor yang disinar.
Apabila penyinaran pada daerah kepala
dan leher, maka efek sampingnya berupa
kesulitan mengunyah, menelan, saliva
mengental dan asam, karies gigi. Dampak
penyinaran umumnya terjadi pada minggu
ke-2 atau ke-3 penyinaran dan berakhir
sampai 2 3 minggu setelah penyinaran,
tetapi ada yang berlanjut sampai beberapa
bulan setelahnya(1).