Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Termodinamika Pemicu 4 - Vapor Liquid Equilibria (VLE)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 30

MAKALAH TERMODINAMIKA

PEMICU 4
VAPOUR LIQUID EQUILIBRIA
Dosen : Ir. Kamarza Mulia, M.Sc., Ph.D.

UNIVERSITAS INDONESIA

Disusun oleh
KELOMPOK 6

Astrini

(1306370493)

Mega Puspitasari

(1306370713)

Pangiastika Putri W

(1306370404)

Rayhan Hafidz

(1306409362)

Salaha Harahap

(1306423190)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
APRIL 2015
0

1.

The Case of ELPIJI

Consider the 12 kg LPG produced by PERTAMINA. This product is marketed as ELPIJI and
contains equal mass of propane and n-butane (50-50 weigth %) (a) if we assume that the
ELPIJI tank is full of liquid and temperature is constant at 250C, what is the presure indicated
on the presure gage ? (6/30) (b) you ran out of ELPIJI gas yesterday and you could hear a
splashing sound when you shake the tank. You remember reading a newspaper article stating
that a significant amound of n pentane is present in the ELPIJI. Do you think what you
observed is related to the article ? Explain Temperature is constant at 250C (6/30) (c) consider
the same ELPIJI tank is used in a location 800 m above the sea level and where it could be
cold at night, Kaka. Who is a chemical angineering student, sent you an sms that read our
ELPIJI tank is full and presure is 55,7 psia, therefore,i could estimate the temperature of gas
inside the tank to be 10 0C. Do you agree with kakas estimation ? Carry out calculation to
support you argument (6/30) (d) calculate the temperature and composition of a liquid in
equalbrium with a gas mixture consisting of propane and n-butane in 50-50% at pressure of 7
bar (6/30) (e) Calculate the temperature and composition of a liquid in equalbrium with a gas
mixture consisting of propane (40 vol-%), n-butane (40-%) and air (20-vol%) at presure of 7
bar (6/30) for questions (a)-(e), asume that vapor-liquid equalbrium is always maintened in
the tank, and the propane and n-butane mixture behaves ideally
Answer :
Jawaban (a)
Diketahui :
LPG berat 12 kg dengan komposisi Propona-n-Butana (50 50 weigth%)
Suhu (T) = 250C = 25 + 273 = 298 K
Asumsi : Elpiji dalam tank adalah liquid, campuran propane n-butana adalah ideal
Ditanya : Tekanan yang terukur (Pg) ?
Data dari propana- butana pada suhu 250 C (298 K) untuk koefesien Antoine :
No
1
2

Komponen
Propana (C3H8)
butana (C4H10)

A
B
C
3,98292 819,296 - 24,417
4,35576 1175,581 -2,071

m (kg)
6
6

Mr (kg/kmol)
44
58

Mol (n)

Propana

n-Butana

n total

Fraksi mol (xi)

Propana

n-Butana

Persamaan Antoine

Propana

n-Butana

Propana

n-Butana

Ptotal

Pgauge

80,7252 psia
3

Jawaban (b)
Data dari pentana pada temperatur (T) = 250C = 25 +273 = 298 K untuk koefesien Antoine :
No
1

Komponen
Pentana (C5H10)

A
3,9892

B
C
1070,617 - 40,454

Persamaan Antoine

Karena tekanan pentana


bar (

lebih kecil dari tekanan udara 1 atm = 1,01325


maka pentana berwujud cair. Jadi apa yang di tuliskan pada artikel

ada sejumlah pentana yang signifikan tetapi suara splas yang keluar bukanlah pentana karena
pada suhu 25 0C (298 K) pentana berwujud cair karena tekanan pentana dibawah tekanan udara.
Jawaban pertanyaan (c)
Data Elpiji pada suhu 100 C = 10 + 273 = 283 K
Propana
n-Butana

A
3,98292
4,35576

B
819,296
1175,581

C
-24,417
-2,071

m (g)
0,5
0,5

Mr (g/mol)
44
58

Mol (n)

Propana

n-Butana

n total

Fraksi mol (xi)

Propana

n-Butana

Persamaan Antoine

Propana

n-Butana

Ptotal

Dari pernyataan Kalia pada keitinggian 800 m dari permukaan laut dan suhu 10 0C Elpiji
mempunyai tekanan 55,7 psia dan berdasarkan perhitungan pada kondisi yang sama yaitu pada
suhu 10 0C tekanan elpiji 115 psia, jadi pernyataan Kalia kami tidak setuju.
Jawaban pertanyaan (d)
Untuk menentukan temperatur dan komposisi
Data Elpiji campurandengan tekanan (P) = 7 bar
propana
n-butana

3,98292
4,35576

819,296
1175,581

-24,417
-2,071

0,5
0,5

Propana

n-Butana

Untuk menentukan

dan

Suhu (T) Propana

142,76 K
6

Tekanan (P) Propana

Suhu (T) n-Butana

Tekanan (P) n-Butana

Komposisi

Propana

Butana

Jadi berdasarkan perhitungan didapatkan suhu kesetimbangan campuran propana dan butana
adalah

dengan komposisi 0,21 Propana dan 0,79 butana

Jawaban pertanyaan(e)
Untuk menentukan temperatur dan komposisi
Data Elpiji campuran dengan tekanan (P) = 7 bar
Propana
n-Butana

A
B
C
3,98292 819,296 -24,417
4,35576 1175,581 -2,071

y
0,4
0,4

Propana

n-Butana

Untuk menentukan

dan

Suhu (T) Propana

114,208 K
Tekanan (P) Propana

Suhu (T) n-Butana

Tekanan (P) n-Butana

Komposisi

Propana

Butana

Jadi berdasarkan perhitungan didapatkan suhu kesetimbangan campuran propana dan butana
adalah

dengan komposisi 0,203 Propana dan 0,797 butana

2. VLE of a non-ideal mixture at low pressure


a. Explain why Raoults law is not suitable for analysis of P-x-y diagram of the chloroform1,4 dioxane mixture, based your explanation on the molecular structure and molecular
interaction between of the molecules !
Answer :
Hukum Raoult hanya dapat digunakan untuk campuran yang ideal. Dimana syarat suatu
campuran dapat dikatakan ideal adalah ketika campuran tersebut memiliki besar molekul yang
hampir sama dan mempunyai daya tarik intermolekuler yang sama di antara molekulmolekulnya. Berdasarkan syarat tersebut maka kita dapat melakukan peninjauan awal terhadap
berat dan struktur molekul dari kloroform dan 1,4 dioksana.

(a)

(b)

Gambar 1. Struktur molekul (a) Kloroform (b) 1,4 Dioksana


(Sumber : http://de.wikipedia.org/wiki/)
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform memiliki berat
molekul senyawa 119.38 g/mol. Sementara 1,4 dioksana yang memiliki rumus molekul C4H8O2
dengan berat molekul senyawa 88.11 g/mol. Kedua senyawa tersebut memiliki berat senyawa
yang berbeda jauh. Hal ini juga dipengaruhi oleh ukuran molekul senyawa tersebut. Seperti
terlihat pada gambar 1, kloroform memiliki ukuran molekul yang lebih besar daripada 1,4
dioksana. Ini menunjukkan bahwa besar molekul kedua senyawa tidak sama sehingga tidak dapat
dikatakan sebagai campuran yang ideal yang dapat diterapkan pada hukum Raoult.
Selain itu berdasarkan daya tarik intermolekularnya, kloroform memiliki titik didih yang
lebih rendah daripada 1,4 dioksana yaitu 61,2oC sementara 1,4 dioksana memiliki titik didih
yang tinggi yaitu 101,3oC. Larutan yang memiliki titik didih yang rendah menandakan bahwa
tekanan uap larutan tersebut adalah tinggi. Sehingga apabila sebuah larutan mempunyai tekanan
uap yang tinggi pada suhu yang sama, ini berarti bahwa molekul-molekul yang berada dalam
larutan tersebut sedang melepaskan diri dari permukaan larutan dengan mudahnya. Mudahnya
suatu larutan untuk melepaskan diri menandakan daya tarik intermolekulernya relatif rendah. Ini
juga yang menyebabkan kloroform bersifat mudah menguap.
Sebaliknya untuk larutan yang memiliki titik didih tinggi seperti 1,4 dioksana memiliki
daya tarik intermolekuler yang tinggi sebab tekanan uapnya tinggi pada suhu yang sama.
10

Sehingga molekul-molekulnya tidak mudah lepas dari permukaannya. Dari kedua titik didih
tersebut dapat diketahui bahwa kedua senyawa memiliki daya tarik intermolekuler yang berbeda.
Hal ini menunjukkan ketidaksesuain terhadap syarat suatu campuran dapat dikatakan ideal. Oleh
sebab itu dalam hal ini hukum Raoult tidak cocok untuk kedua campuran senyawa tersebut,
dimana kondisi inilah yang akan menyebabkan terjadinya deviasi pada hukum Raoult.
2. b. An equimolar chloroform-1,4 dioxane mixture is mxed and heated to 50 oC. The
excess Gibbs energy is adequately represented by:

What is the composition of the vapor above this heated solution?


Answer
Pada persamaan excess Gibbs energy pada soal, yaitu :

, merupakan bentuk/model simetris. Persamaan tersebut memiliki bentuk yang sama dengan :

Persamaan koefisien aktivitas diketahui adalah :


Pada sistem biner :

ln

Gi E
RT
n1 n x1

dn1

nG E RT
ni
n1 n
2 x1

n dx1 x1 dn1

1 x1 dn1
dn1

T , P ,n j

n dx1

n dx1
1 x1

Definisi dari partial molar property diketahui :


M1

nM
n1

M
T , P , n2

n
n1

n
T , P , n2

M
n1

M
n1

T , P , n2

T , P , n2

11

Persamaan partial molar property disubtitusi dengan persamaan sistem biner, menjadi :
M1

M2

M
M
x2

x2

M
x1

1 x1

T ,P

T ,P

Jika persamaan diatas diaplikasikan ke dalam persamaan


ln

GE
RT

A x1 x2

1 x1

Ax1 x2

dan

T ,P

T ,P

T ,P

A 1 x1 1 2 x1

Ax1 x2
Nilai dari

G E RT
x1

A x1 x12
x1

1 x1

T ,P

, akan didapatkan persamaan :

A x1 1 x1
x1

1 x1

A x1 x2

M
x1

x1

Ax2 x2

x1

akan didapatkan :
ln

A x1 x2

A x22

ln

A x22

ln

A x12

A x1 x2

Persamaan untuk mencari y1 diketahui adalah :

Persamaan untuk mencari P diketahui adalah :

Menyesuaikan dengan data x1 terhadap P pada tabel 12.3 buku Smith-Van Ness dan memakai
data-data P saturated, dilakukan pengolahan data-data dalam bentuk tabel dengan menggunakan
12

nilai-nilai

, dan

pada keadaan seperti dalam persamaan pada soal (A = -1). Nilai

x1 dan x2 diplot dengan nilai 0 1 dengan range sebesar 0,1.


Hal ini dilakukan untuk menghitung nilai P, y1 dan y2 seperti yang ditanyakan pada soal. P
didapatkan dari rumus P diatas. Nilai y1 dihitung sesuai dengan rumus y1 diatas, sementara y2
didapatkan dari y1+y2=1. Nilai y1 dan y2 didapatkan beberapa data dengan jumlah yang sama
dengan jumlah P acuan yang berada pada tabel.
Berikut tabel pengolahan data, dan nilai y1 dan y2 (fraksi/komposisi uap) pada masing-masing P :

P/kPa

x1

ln 1

x2

ln 2

y1
1

y2

15,79 (P2 sat)

-1

0 0,367879

17,15513

0,1

0,9

-0,81

-0,01 0,444858

19,45129

0,2

0,8

-0,64

-0,04 0,527292 0,960789 0,376047 0,623953

22,84921

0,3

0,7

-0,49

-0,09 0,612626 0,913931 0,557898 0,442102

27,42954

0,4

0,6

-0,36

-0,16 0,697676 0,852144 0,705675 0,294325

33,15744

0,5

0,5

-0,25

-0,25 0,778801 0,778801 0,814563 0,185437

39,86934

0,6

0,4

-0,16

-0,36 0,852144 0,697676 0,889476 0,110524

47,2752

0,7

0,3

-0,09

-0,49 0,913931 0,612626 0,938615 0,061385

54,97747

0,8

0,2

-0,04

-0,64 0,960789 0,527292 0,969711 0,030289

62,5053

0,9

0,1

-0,01

-0,81

69,36 (P1 sat)

-1

0,99005 0,179861 0,820139

0,99005 0,444858 0,988762 0,011238


1 0,367879

13

2. c.

The stream from a gas well is a mixture containing 50-mol-% methane, 10-mol-%ethane, 20-

mol-% propane, and 20-mol-% n-butane. This stream is fed into a partial condenser maintained at a
pressure of 17.24 bar, where its temperature is brought to 27oC. Prepare a p-T flash algorithm that
could be used to solve this problem and that algorithm to determine: the molar fraction of the gas that
condenses and the composition of the liquid and vapor phases leaving the condenser. Assume that the
mixture is an ideal mixture.
Answer:

Karena campuran tersebut diasumsikan ideal, hukum Raoult berlaku. Hal tersebut membuat
nilai K hanya merupakan fungsi suhu dan tekanan, dan tidak bergantung pada komposisi
fasa uap dan cair.
Diketahui semua komponen campuran adalah hidrokarbon ringan. Oleh karena itu, hubungan
nilai K dengan T-P pada campuran ini didapatkan dari gambar 10.14 buku Termodinamika Smith
dan Van Ness.
Langkah-langkah dan algortima perhitungannya yaitu :
1) Mencari nilai K tiap komponen ( ) berdasarkan suhu (T) dan tekanan (P) sistem
campuran.
2) Menentukan harga tebakan fraksi uap ( ) campuran.
3) Menghitung komposisi fasa uap ( ) berdasarkan harga fraksi uap ( ) tebakan dengan
persamaan:

4) Menghitung total fraksi komponen pada fasa uap

Jika

: kembali ke langkah (2) dengan menentukan harga

yang baru.

Jika

: lanjut ke langkah berikutnya, menggunakan komposisi fasa uap yang

didapatkan pada saat langkah sebelumnya.


5) Menghitung fraksi fasa cair campuran dengan persamaan:

6) Menghitung fraksi masing-masing komponen pada fasa cair dengan persamaan:

Langkah-langkah yang dilakukan hingga mendapatkan jawaban adalah sebagai berikut:

14

1. Pertama-tama, kita harus mencari nilai K tiap komponen, dengan keadaan suhu 27oC dan
tekanan 17,24 bar, dimana suhu diubah menjadi oF dan tekanan menjadi psia.

`
Grafik hubungan K dengan T dan P pada campran hidrokarbon

Nilai K tiap komponen hodrokarbon didapatkan:


(metana)
(etana)
(propana)
(n-butana)

15

2.

Untuk menghitung fraksi uap ( ), digunakan metode trial dan error dengan algoritma
yang telah disusun sebelumnya, memanfaatkan program Fortran agar hasil yang diperoleh
lebih akurat. Program Fortran yang digunakan adalah sebagai berikut:
C --- Metode trial dan error menggunakan program Fortran
C --- untuk menghitung fraksi fasa cair, komposisi fasa cair, dan komposisi fasa uap
C --- pada campuran hidorkarbon
integer flag
real*8 z1, z2, z3, z4
real*8 K1, K2, K3, K4
real*8 x1, x2, x3, x4
real*8 y1, y2, y3, y4
real*8 V, L, sigma_x, sigma_y
real*16 eps, iter, itmax
z1 = 0.5
z2 = 0.1
z3 = 0.2
z4 = 0.2
K1 = 10
K2 = 2.05
K3 = 0.68
K4 = 0.21
eps = 1e-4
flag = 0
V=0
itmax = 1000000000
iter = 0
do while (flag .EQ. 0)
iter = iter + 1
y1 = z1 * K1 / (1 + V * (K1 - 1))
y2 = z2 * K2 / (1 + V * (K2 - 1))
y3 = z3 * K3 / (1 + V * (K3 - 1))
y4 = z4 * K4 / (1 + V * (K4 - 1))
sigma_y = y1 + y2 + y3 + y4
if (abs(sigma_y - 1) .LE. eps) then
flag = 1
C
--------------------------------------------L=1-V
C
---------------------------------------------

16

x1 = (z1 - y1 * V) / L
x2 = (z2 - y2 * V) / L
x3 = (z3 - y3 * V) / L
x4 = (z4 - y4 * V) / L
sigma_x = x1 + x2 + x3 + x4
C
--------------------------------------------write(*,*)'V = ',V
write(*,*)'L = ',L
write(*,*)'x1 = ',x1
write(*,*)'x2 = ',x2
write(*,*)'x3 = ',x3
write(*,*)'x4 = ',x4
write(*,*)'x total = ',sigma_x
write(*,*)'y1 =
',y1
write(*,*)'y2 =
',y2
write(*,*)'y3 =
',y3
write(*,*)'y4 =
',y4
write(*,*)'y total = ',sigma_y
else if (iter .GT. itmax) then
flag = 2
write(*,*)'Melebihi batas iterasi maksimum'
else
V = V + 0.000001
end if
end do
stop
END
3.

Setelah pengkodingan, dilakukan run pada program, dan didapatkan hasil:

17

4. Dari hasil diatas, didapatkan jawaban:


Fraksi mol gas yang mengalami kondensasi (fraksi fasa cair) didapatkan:

Komposisi fasa cair campuran yang didapatkan:


5,8% mol metana
5,3% mol etana
27,5% mol propane
61,4% mol n-butana
Komposisi fasa uap campuran yang didapatkan:
57,6% mol metana
10,8% mol etana
18,7% mol propane
12,9% mol n-butana

3 (a)

Fugacity and Fugacity Coefficient. The requirement for liquid-vapor equilibrium of

a pure fluid is equality of fugacity (f) or fugacity coefficient () : f L= f

or L = V.

Explain what is meant by fugacity and fugacity coefficient using the following plot of f and
as a function of pressure H2O at 300oC. At what pressure these requirements apply to
water at a temperature of 300oC? Is this presssure equal to the vapor pressuregiven in the
steam table?

18

a.

Persyaratan kesetimbangan cair-uap untuk suatu fluida murni dapat kita tuliskan
menggunakan besaran fugasitas dan koefisien fugasitas : f L= f

atau L = V. Hal ini

berdasarkan turunan dari beberapa persamaan. Untuk fugasitas dari spesi murni i yang
berada dalam keadaan saturated vapor, persamaannya sebagai berikut :

Untuk spesi i pada keadaan saturated liquid persamaannya adalah

Dengan mengeliminasi kedua persamaan diatas maka didapatkan

Persamaan diatas berlaku untuk perubahan keadaan dari saturated liquid menjadi saturated
vapor, pada temperature dan tekanan uap Pisat. Sehingga untuk persyaratan kesetimbangan
cair-uap dari spesi murni harus memenuhi Giv Gil = 0; oleh karena itu

Dimana

merupakan nilai fugasitas untuk saturated liquid atau saturated vapor. Maka

koefisien fugasitas untuk kondisi jenuh adalah

b.

Menurut grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa Fugasitas adalah kriteria kesetimbangan
dari sebuah fluida. Fugasitas (f) menentukan seberapa dekat kondisi suatu gas nyata dengan
kondisi gas ideal. Pada grafik diatas semakin besar tekanan dari suatu gas maka akan
semakin besar juga nilai fugasitasnya (f). Untuk kondisi gas ideal pada grafik diatas adalah
kondisi dimana nilai fugasitasnya sebanding dengan nilai tekanannya (ditunjukkan oleh
garis putus-putus), sedang untuk gas nyata ditunjukan oleh garis lurus yang jelas. Dilihat
dari grafik diatas, semakin dekat suatu garis yang tak putus dengan garis putus-putus maka
kondisi gas tersebut dapat dikatakan mendekati gas ideal. Sedangkan untuk koefisien
fugasitas () merupakan besaran tak berdimensi yang menunjukan perbandingan antara
besarnya nilai fugasitas dengan tekanan gas tersebut. Telah kita ketahui bahwa untuk
kondisi gas ideal nilai fugasitas sebanding dengan nilai tekanannya, maka untuk koefisien
fugasitas () dari kondisi gas ideal adalah 1. Dalam grafik diatas menunjukan bahwa
19

koefisien fugasitas () menurun dari tekanan nol akibat adanya kenaikan tekanan. Dengan
adanya kenaikan tekanan dan penurunan koefisien fugasitas () ini menandakan bahwa
semakin tinggi tekanan suatu gas maka kondisinya akan semakin menjauhi kondisi gas
ideal. Pernyataan ini dibuktikan dengan persamaan-persamaan dibawah ini,
Persamaan Gibs untuk gas ideal :

Untuk gas nyata, persamaan dituliskan

Dimana P digantikan dengan fi, yang mempunyai satuan tekanan. fi pada persamaan diatas
merupakan fugasitas dari spesi murni i. Eliminasi dari dua persaman diatas menghasilkan,

Dimana

adalah energi Gibbs residual,

. Karena fi merupakan satuan dari

tekanan dan P merupakan tekanan maka fi / P merupakan rasio tak berdimensi yang disebut
koefisien fugasitas (). Sehingga,

Dimana,

Dengan fugasitas dari gas ideal adalah sebanding dengan tekanannya:

Jadi, fugasitas adalah fungsi yang dipakai sebagai analog tekanan parsial apabila
termodinamika diterapkan pada sistem nyata. Fugasitas menunjukkan nilai tekanan suatu zat
dalam model ideal. Fugasitas akan memiliki nilai yang (hampir) sama dengan tekanan pada
tekanan ideal (tekanan mendekati nol). Sedangkan koefien fugasitas adalah Besaran tidak
berdimensi yang membandingkan antara fugasitas dengan tekanan. Pada keadaan ideal
koefisien fugasitas akan bernilai mendekati 1. Semakin nilainya jauh dari 1 akan
menunjukkan semakin jauh dari sifat ideal.
c.

Tekanan jenuh H2O pada temperatur 300oC adalah 8587,7 kPa. Selanjutnya, akan dibuat
grafik hubungan tekanan dengan fugasitas dan koefisien fugasitas pada rentang tekanan
500 8500 kPa, yaitu rentang kondisi sistem berupa superheated vapor (P < Psat). Untuk
20

menghitung fugasitas pada rentang tekanan tersebut, digunakan konsep fugasitas untuk
spesies murni dengan konsep perhitungan sebagai berikut :

Persamaan 1 dipenuhi ketika sistem berada pada tekanan tertentu, dan persamaan 2
dipenuhi ketika sistem mendekati sistem ideal dengan tekanan mendekati nol. Sehingga :

Karena

dan

, maka :

Persamaan dikalikan dengan Mr H2O agar bagian yang akan dieksponensial berupa bilangan
tak berdimensi ketika variabel lainnya dimasukkan nilainya.

Pada keadaan ideal, diasumsikan pada P = 1 kPa, sehingga didapatkan nilai

=1 kPa.

Pada T = 300oC dan P = 1 kPa didapatkan nilai :


dan
Untuk keadaan superheated, tabel di bawah ini menunjukkan nilai f pada P tertentu, sebagai
berikut:

21

Hi
[kJ/kg]

Si
[kJ/kg.
K]

500

3064.6

7.4614

-0.0212

-2.8836

6.2021

493.80

1000

3051.7

7.1247

-0.0437

-3.2203

6.8829

975.49

1500

3038.3

6.9199

-0.0671

-3.4251

7.2760

1445.26

2000

3024.3

6.7685

-0.0915

-3.5765

7.5511

1902.98

2500

3012.6

6.6688

-0.1120

-3.6762

7.7229

2259.67

3000

2994.3

6.5412

-0.1439

-3.8038

7.9303

2780.20

3500

2981.6

6.4662

-0.1660

-3.8788

8.0447

3117.47

4000

2961.7

6.3638

-0.2008

-3.9812

8.1914

3609.87

4500

2944.1

6.2852

-0.2315

-4.0598

8.2952

4004.62

5000

2925.6

6.2109

-0.2638

-4.1341

8.3862

4386.37

5500

2906.2

6.1396

-0.2976

-4.2054

8.4674

4757.18

6000

2885.5

6.0702

-0.3337

-4.2748

8.5395

5112.94

7000

2863.5

6.0018

-0.3721

-4.3432

8.6045

5456.53

7500

2839.8

5.9335

-0.4135

-4.4115

8.6629

5784.66

8000

2814.3

5.8644

-0.4576

-4.4806

8.71628

6101.49

8500

2786.4

5.7935

-0.5066

-4.5515

8.7644

6402.46

Pada cairan murni memiliki tekanan lebih besar dari tekanan jenuh (P > Psat), sehingga
perhitungan fugasitas menggunakan konsep fugasitas untuk cairan murni. Perubahan
22

fugasitas akibat perubahan tekanan dari Pisat sampai P akan mengubah keadaan cairan jenuh
menjadi cairan lewat jenuh. Perhitungan bermula dari rumus :

Vi pada persamaan tersebut menyatakan volume molar. Mernurut persamaan energi gibss
terhadap fugasitas, yaitu :

Dimana

, Jadi :

Maka dari persamaan 7 dan 8 akan dihasilkan sebagai berikut :

...(9)
Molar volume cairan (Vi) hanya sedikit dipengaruhi oleh P pada T kurang dari Tc. Oleh
karena itu, pada persamaan di atas Vi dapat dianggap konstan. Nilai Vi untuk H2O pada T =
573.15 K (300oC) dapat dinyatakan sebagai berikut :

pada perhitungan sebelumnya dalam persamaan 6, didapatkan nilai fugasitas pada T = 300oC
dan Psat = 8587,7 kPa adalah 6738,7 kPa. Untuk keadaan subcooled liquid, tabel di bawah ini
menunjukkan nilai f pada rentang P lebih dari tekanan saturated, yaitu :

8800

212.3

0.001126

1.001126

6746.49

23

9000

412.3

0.002187

1.002189

6753.65

9200

612.3

0.003248

1.003253

6760.82

9400

812.3

0.004309

1.004318

6768.00

9600

1012.3

0.005370

1.005384

6775.18

9800

1212.3

0.006431

1.006452

6782.38

10000

1412.3

0.007492

1.007520

6789.58

Berdasarkan rumus berikut

, nilai fugasitas yang dihasilkan sebagai berikut :

P (kPa)

f (kPa)

500

493.80

0.9876

1000

975.49

0.9754

1500

1445.26

0.9635

2000

1902.98

0.9514

2500

2259.67

0.9267

3000

2780.20

0.9267

3500

3117.47

0.9024

4000

3609.87

0.8907

4500

4004.62

0.8899

5000

4386.37

0.8772

5500

4757.18

0.8649

6000

5112.94

0.8521

24

7000

5456.53

0.8394

7500

5784.66

0.8263

8000

6101.49

0.8135

8500

6402.46

0.8003

8800

6746.49

0.7666

9000

6753.65

0.7504

9200

6760.82

0.7348

9400

6768.00

0.7200

9600

6775.18

0.7057

9800

6782.38

0.6920

10000

6789.58

0.6789

Sehingga, jika diplot dalam grafik menjadi seperti berikut :

8
7
6
5
4
3
2
1
0

1,2
1
0,8
0,6
0,4

fi x103/kPa

Fugasitas dan Koefisien Fugasitas


terhadap Tekanan

fi (kPa)
i

0,2
0

2000

4000

6000

8000

0
10000 12000

P /kPa

25

Persyaratan

dapat berlaku pada uap air (steam) T = 300oC dengan

atau

keadaan nilai P = Psat = 8577,7 kPa menurut steam table. Berdasarkan grafik di atas, nilai
Psat dapat ditentukan dengan persamaan :

Dimana nilai

dan

didapatkan dari grafik dengan pendekatan nilai sebagai berikut :


dan

Maka :

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa Psat yang dihasilkan dari pendekatan grafik hanya
berbeda sedikit dengan Psat dari steam table. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai Psat dari data
grafik bernilai sama dengan nilai Psat pada steam table
3b)

Derive the given equation for ln().


, where

the following thermodynamic relationship


Peng-Robinson equation of state.

and

, by combining
and the

26

27

28

DAFTAR PUSTAKA

Cengel, Yunus A. dan Boles, Michael A. 1994. Thermodynamics an Engineering Approach,


fifth edition. McGraw-Hill.
Korretsky, Milo D.1807.Engineering and chemical Thermodynamics 2nd Edition.John
Wiley&sons.inc.
Maron dan Lando.1974.Fundamental of physical chemistry.New York:Macmillan international .
Moran,Shapiro.2006.Fundamentals of Engineering Thermodynamics 5th Edition.England John
Wiley&sons.inc.
Smith,Vannes.1087.Introduction to Chemical Engineering Thermocdynamics 4th Edition,
Singapore : MC-Graw Hill.

29

You might also like