Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ipi65822 PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No.

2 Juni 2012

EFEKTIFITAS PIJAT REFLEKSI KAKI DAN HIPNOTERAPI


TERHADAPPENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PASIEN HIPERTENSI

Irmawan Andri Nugroho1, Asrin2, Sarwono3


Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong
1, , 3
2Prodi Keperawatan Purwokerto, Poltekkes Kemenkes Semarang

ABSTRACT
Therapeutic of reflexology and hypnotherapy has not been known
and developed for nursing implementation in Indonesia. One of the
benefits of both therapies is to reduce blood pressure of hypertension
patients.This study aimed to know the difference between the
effectiveness of foot reflexology massage therapy and hypnotherapy to
decrease blood pressure of hypertension patients.
The study was quasi experiment. The samples in this study were
60 respondents, consisting of 30 respondents in each group of foot
reflexology and 30 respondents of hypnotherapy. Blood pressure was
measured by using a sphygmomanometer. The method of analyze data is
use descriptive quantitative method.
Statistical analysis with Mann Whitney U-test found Sig.
reflexology foot massage is 0.000, and hypnotherapy 0.001 showed that
Sig. <0.05, which means there is a difference between foot reflexology
massage and hypnotherapy significantly. The mean rank of reflexology is
40.00 and hypnotherapy 35.50 showing foot reflexology massage is more
effective than hypnotherapy.
There is a difference of effectiveness between foot reflexology and
hypnotherapy in reducing blood pressure of hypertension patients.
Reflexology foot massage is more effective than hypnotherapy in reducing
blood pressure of hypertension patients.

Keywords: Foot Reflexology massage, hypnotherapy, blood pressure,


hypertension

PENDAHULUAN tidak terdeteksi secara dini


Hipertensi atau tekanan menurut Listyani (2004) antara
darah tinggi merupakan kondisi lain komplikasi ginjal (10%),
yang sering terjadi pada usia komplikasi otak/stroke (15%),
lebih dari 30 tahun, dan dan komplikasi jantung (75%).
kejadian ini akan meningkat Depkes RI mencatat bahwa
pada lanjut usia (usia 50 tahun). presentase penduduk Indonesia
Sekitar 20% populasi orang yang mempunyai keluhan
dewasa mengalami hipertensi kesehatan secara nasional pada
dan 90% nya merupakan tahun 2008 adalah 33,24%,
hipertensi primer (Smeltzer & dimana penyakit system
Bare, 2004). Adapun komplikasi sirkulasi darah menduduki
yang sering terjadi pada peringkat pertama penyebab
penderita hipertensi apabila kematian yaitu 11,06 %.
57
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

Riskesdas 2007 menyebutkan pernyataan pengasuh Klinik Pijat


prevalensi Hipertensi pada Refleksi Pak Lilik, keluhan
penduduk usia 18 tahun ke atas hipertensi mencapai 30% dari
adalah sebanyak 31,7 %. Dari keseluruhan penyakit pasien
catatan Puskesmas Sumpiuh I yang datang setiap bulannya.
didapatkan bahwa hipertensi Tingkat kesembuhan masalah
merupakan masalah yang paling hipertensi murni (tanpa
sering terjadi dimana dalam penyerta) mencapai 70%.
kurun waktu antara Bulan Demikian pula dengan
Februari sampai Agustus 2010 hipnoterapi. Tidak ada obat yang
tercatat ada 463 kasus. Ini diminum, pembedahan, ataupun
berarti rata-rata kejadian tiap penggunaan alat kedokteran.
bulannya adalah 64,7 kasus. Terapi ini hanyalah
Banyak metode yang telah menggunakan kekuatan sugesti
ditemukan untuk membantu yang akan langsung
mengatasi hipertensi, baik merelaksasikan kondisi pasien,
dengan cara pengobatan medis sehingga dapat menjadi lebih
maupun tradisional. Pengobatan nyaman dalam waktu yang
non farmakologi yang kini cukup singkat.Terapi hipnosis
berkembang diantaranya adalah belum banyak dikenal dan
cara pengobatan dengan dikembangkan sebagai terapi
tanaman tradisional, pijat keperawatan di Indonesia.
refleksi, hipnotherapi dan lain- Namun bagi yang sudah
lain. Jenuhnya masyarakat memahami, terapi kognitif
terhadap pengobatan medis yang seperti hipnosis ini merupakan
syarat akan efek samping dari jenis terapi yang efektif dalam
penggunaan obat yang dapat mengatasi beberapa masalah
merusak hati dan ginjal jika kesehatan, termasuk dalam
digunakan dalam jangka menurunkan tekanan darah
panjang, masyarakat kini mulai dengan sedikit atau hampir tidak
melirik pada metode pengobatan ada efek samping sama sekali.
non medis. Dampak yang diharapkan adalah
Diantara penanganan non dapat segera merilekskan dan
medis tersebut adalah pijat menurunkan tekanan darah,
refleksi kaki dan hipnoterapi. mempersingkat lama rawat,
Metode ini dipilih karena meningkatkan pemulihan fisik,
kecilnya efek samping yang serta meringankan respon
ditimbulkan dan lebih ekonomis. psikoemosional pasien (Closkey
Proses pijat refleksi kaki & Bulechek, 2004).
hanyalah menggunakan tangan Keefektifan hipnoterapi
manusia. Tidak ada obat, telah banyak dibuktikan.
pembedahan atau alat-alat Menurut American Psichological
kedokteran yang digunakan. Association (APA), Dictionary of
Karena itulah, metode ini dirasa Psychology (2007), bukti-bukti
lebih aman untuk digunakan. ilmiah menunjukkan hipnoterapi
(Gala, 2009).Terapi pijat refleksi dapat mengatasi hipertensi,
kaki telah terbukti efektif untuk asma, insomnia, manajemen
mengatasi berbagai penyakit, rasa nyeri akut maupun kronis,
termasuk hipertensi. Menurut anorexia, nervosa, makan
58
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

berlebih, merokok, dan Sampel adalah bagian dari


gangguan kepribadian. populasi yang dipilih dengan
Salah satu uji coba yang sampling tertentu untuk bisa
dilakukan adalah di RSU PKU memenuhi dan mewakili
Muhammadiyah Gombong pada populasi. Metode yang
Bulan Oktober 2009, yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan kepada seorang adalah accidental sampling yaitu
pasien hipertensi. Tekanan cara pengambilan sampel secara
darah sistolik sebelum diterapi kebetulan (accident) ditemui oleh
adalah 180 mmHg, setelah peneliti di tempat penelitian
dilakukan terapi selama 30 (Basirun, 2009). Dalam
menit tekanan darah sistolik menentukan besar sampel,
menurun menjadi 150 mmHg apabila subjeknya kurang dari
(Radar Banyumas, 2009). 100, lebih baik diambil semua
Banyaknya metode yang sehingga penelitiannya
digunakan yang mana masing- merupakan penelitian populasi.
masing metode memiliki Tetapi jika jumlah subjeknya
kelebihan dan kekurangan. besar, dapat diambil antara 10-
Untuk itulah, perlu kiranya 15% atau 20-25% atau lebih
dilakukan penelitian untuk (Arikunto, 2006). Besar sampel
mengetahui tingkat efektifitas dalam penelitian ini adalah 25%
dari masing-masing metode dari populasi atau 60 responden,
tersebut. Penelitian ini bertujuan yang akan dibagi menjadi dua
untuk mengetahui perbandingan group yaitu group pertama
tingkat efektifitas antara pijat berjumlah 30 responden untuk
refleksi kaki dengan hipnoterapi perlakuan pijat refleksi dan
dalam menurunkan tekanan Group kedua berjumlah 30
darah. responden untuk perlakuan
hipnoterapi.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini
Jenis penelitian ini adalah menggunakan instrumen berupa
eksperimental semu (quasy alat pijat rerleksi dan audio
experimental), dan rancangan untuk hipnoterapi. Sedangkan
penelitian yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
adalah two group pre test - post alat yang digunakan dalam
test design. (Arikunto, 2006). penelitian ini adalah
Populasi adalah wilayah spygmomanometer air raksa.
generalisasi yang terdiri atas Penulis tidak melakukan uji
obyek/subyek yang mempunyai validitas dan reliabilitas
kuantitas dan karakteristik terhadap sfigmomanometer,
tertentu untuk dipelajari dan karena menurut America Heart
kemudian ditarik kesimpulannya Associatioan, alat ini sudah
(Sugiyono, 2003). Populasi dalam dapat digunakan sesuai
penelitian ini adalah pasien standart. Data yang diperoleh
hipertensi di Puskesmas dari hasil penelitian kemudian
Sumpiuh I sebanyak 64 orang dianalisa dengan menggunakan
dan di Klinik Terapi Pijat Refleksi program komputer dan manual,
Kaki Pak Lilik sebanyak 180 analisa data meliuti : Pada tahap
orang. ini diteliti untuk mengetahui ada
59
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

atau tidaknya perbedaan adalah menggunakan The Mann


keefektifan pijat refleksi kaki dan Whitney U-Test. (Sugiyono,
hipnoterapi terhadap penurunan 2003). Nilai kemaknaan Sig. =
tekanan darah pada pasien 0,05
hipertensi. Uji yang digunakan
Jika Sig. < 0,05 maka H1 diterima.
Jika Sig. > 0,05 maka H1 ditolak.
Rumus The Mann Whitney U-Test menurut Sugiyono (2003)
adalah :

U1 = jumlah peringkat 1
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
R1 = jumlah ranking pada sampel n1

HASIL DAN BAHASAN tekanan darah pada pasien


Perbedaan Keefektifan Pijat hipertensi dilakukan
Refleksi Kaki dan Hipnoterapi perhitungan statistic dengan
terhadap Penurunan Tekanan menggunakan Uji Mann Whitney
Darah pada Pasien Hipertensi U-Test. Hasil perhitungan Mann
Untuk mengetahui adanya Whitney U-Test tekanan darah
perbedaan keefektifan antara sistole ditunjukkan pada tabel
pijat refleksi kaki dan berikut:
hipnoterapi terhadap penurunan

Tabel 1 Nilai Rank Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol Pasien


Hipertensi Post Pijat Refleksi Kaki dan Hipnoterapi, Maret 2011 (N=60)
Mean
Kelompok n p
Rank
Tingkat
Pijat Refleksi 30 40,00 0.000
Hipertensi
Hipnoterapi 30 21,00
Total 60

Berdasarkan hasil sistolik pasien hipertensi.


perhitungan statistik pada Berdasarkan nilai mean rank
tekanan darah systole, pada perhitungan statistik untuk
didapatkan nilai Sig. 0,000 (Sig. tekanan darah sistolik, dapat
< 0,05). Dari nilai signifikasi kita lihat bahwa nilai pijat
tersebut, menunjukkan bahwa refleksi kaki lebih tinggi yaitu
ada perbedaan efektifitas pijat 40,00 dibanding nilai mean rank
refleksi kaki dan hipnoterapi hipnoterapi yaitu 21,00. Ini
dalam menurunkan tekanan menunjukkan pijat refleksi lebih
darah pada tekanan darah efektif dibanding hipnoterapi.
60
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

Adapun untuk mengetahui dapat diketahui melalui tabel


terapi yang lebih efektif dalam nilai rank yang ditunjukkan
menurunkan tekanan darah pada tabel berikut:
diastole pada pasien hipertensi

Tabel 2 Nilai Rank Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastole Pasien


Hipertensi Post Pijat Refleksi Kaki dan Hipnoterapi, Maret 2011 (N=60)
Mean
Kelompok n p
Rank
Tingkat
Pijat Refleksi 30 35,50 0.001
Hipertensi
Hipnoterapi 30 25,50
Total 60
Berdasarkan hasil berarti menerima Ha dan
perhitungan statistic pada menolak Ho. Berdasarkan nilai
tekanan darah diastole, mean rank pada perhitungan
didapatkan nilai Sig. 0,001 (Sig. statistik, nilai pijat refleksi kaki
< 0,05). Dari nilai signifikasi lebih tinggi yaitu 40,00
tersebut, juga menunjukkan dibanding nilai mean rank
bahwa ada perbedaan efektifitas hipnoterapi yaitu 21,00 untuk
pijat refleksi kaki dan tekanan darah sistolik, dan nilai
hipnoterapi dalam menurunkan pijat refleksi kaki 35,50
tekanan darah pada tekanan sementara hipnoterapi 25,50
darah diastolik pasien hipertensi untuk tekanan diastolik.
Berdasarkan nilai mean rank Ini menunjukkan bahwa
pada perhitungan statistik pijat refleksi lebih efektif
tekanan darah diastolik dapat dibanding hipnoterapi. Lebih
kita lihat bahwa nilai pijat efektifnya terapi pijat refleksi
refleksi kaki lebih tinggi yaitu kaki dikarenakan mudahnya
35,50 dibanding nilai mean rank pengontrolan tekanan darah
hipnoterapi yaitu 25,50. Ini pada saat dilakukan terapi.
menunjukkan pijat refleksi lebih Ketika setelah dilakukan pijat
efektif dibanding hipnoterapi. refleksi kaki ternyata tekanan
Berdasarkan hasil darah masih tinggi dapat
perhitungan statistik dengan dilanjutkan kembali terapinya
menggunakan perhitungan sampai didapatkan tekanan
Mann Whitney U-Test, darah yang ideal. Sementara
didapatkan nilai Sig. 0,000 pada pada hipnoterapi, pemberian
tekanan darah systole, dan nilai terapi ulang tidak akan banyak
Sig. 0,001 pada diastole. Kedua berpengaruh terhadap
nilai tersebut menunjukkan Sig. perubahan tekanan darah.
< 0,05. Dari nilai signifikasi Menurut Tarigan (200), salah
tersebut, dapat diketahui bahwa satu cara terbaik untuk
ada perbedaan efektifitas pijat menurunkan tekanan darah
refleksi kaki dan hipnoterapi adalah dengan terapi pijat.
dalam menurunkan tekanan Sejumlah studi telah
darah pada tekanan darah menunjukkan bahwa terapi pijat
sistolik pasien hipertensi, dan ini yang dilakukan secara teratur

61
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

bisa menurunkan tekanan darah Brunner and Suddarth. 2002.


sistolik dan diastolik, Text book of Medical-
menurunkan kadar hormon Surgical Nursing. EGC,
stres cortisol, menurunkan Jakarta.
sumber-sumber depresi dan Carpenito. 1998. Diagnosa
kecemasan, sehingga tekanan Keperawatan. Aplikasi
darah akan terus turun dan Pada Praktik Klinis. EGC,
fungsi tubuh semakin membaik. Jakarta.
Corwin, E.J. 2001. Buku Saku
SIMPULAN Pathofisiologi. EGC,
Pijat refleksi kaki dapat Jakarta.
menurunkan tekanan darah, Depkes RI. 2009. Profil
dari 60 responden didapat nilai Kesehatan Indonesia 2008.
penurunan tekanan darah Jakarta.
systole sebesar 23,5 mmHg dan Gala. 2009. Refleksologi Kaki
diastole sebesar 8,42 mmHg. Jurus Sehat dengan Pijat
Terdapat perbedaan keefektifan Refleksi Secara Mandiri.
pengaruh pijat refleksi kaki dan Image Press, Jogjakarta.
hipnoterapi terhadap penurunan Guyton. 1994. Buku Ajar
tekanan darah, hal ini terbukti Fisiologi Kedokteran. EGC,
dengan didapatkannya nilai Jakarta.
signifikasi (P) < 0,05. Pijat Greene, Elliot. 2007. Bugar
refleksi kaki lebih efektif dalam Dengan Pijat.
menurunkan tekanan darah http://www.KCM.com/
pada pasien hipertensi, hal ini Wanita. 2007
dibuktikan dengan nilai mean Hembing. 2002. Pijat Refleksi
rank pijat refleksi lebih tinggi Tidak Perlu Biaya.
yaitu 40,00 pada systole dan http//www.KCM.com. 2002
35,50 pada diastole, sementara Ika. 2007. Bugar Dengan Pijat.
nilai mean rank pada http//www.KCM.com. 2007
hipnoterapi adalah 21,00 pada Listyani, W. S. 2004. Daun
systole dan 25,50 pada diastole. Sambung Nyawa: Tanaman
Alternatif untuk Hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA Diakses pada
Agusyana. 2011. Olah Data http//www.kompas.com.
Skripsi dan Penelitian Diakses pada tanggal 15
dengan SPSS 19. Elex Media Juni 2005
Komputindo, Jakarta. Mansjoer, A., dkk. 1999. Kapita
Arikunto. 2006. Prosedur Selekta Kedokteran. Edisi
Penelitian Suatu Pendekatan Ketiga Jilid 2. Media
Praktek. PT Rineka Cipta, Aesculapius Fakultas
Jakarta. kedokteran Universitas
Basirun. 2009. Metodologi Indonesia, Jakarta.
Penelitian Kesehatan. McCloskey, JC., & Bulechek,
Lembaga Penelitian G.M. 2004. Nursing
Pengabdian Masyarakat Intervention Classification.
STIKES Muhammadiah 4th edition. New York:
Gombong, Gombong. Mosby Tear Book, Inc.

62
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012

Mulato. 2009. Implementasi Ramali, A. 2000. Kamus


Hipnoterapi untuk Kedokteran: Arti dan
Hipertensi. www.hypno- Keterangan Istilah.
club.blogspot.com. Djambatan, Jakarta.
Diposting tanggal 13 Juli Ruhyanuddin. 2006. Asuhan
2009. Keperawatan pada Klien
Nova. 2007. Pijat Yuk. dengan Gangguan Sistem
http://www.novacybermedi Kardiovaskuler. UPT
a.com/ 2007 Penerbit UMM, Malang.
Nurindra. 2008. Hypnosis for Saryono. 2008. Metodologi
Dummies. Edisi 1. Penelitian Kesehatan
www.hipnotisme.net. Penuntun Praktis Bagi
Price, S.A. 2006. Patofisiologi Pemula. Mitra
konsep Klinis Proses-Proses Cendikiapress, Yogyakarta.
Penyakit. Edisi6 Volume 2. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G.
EGC, Jakarta. 2004. Brunner and
Prihantanto. 2009. Lebih Dekat Suddarths textbook of
& Sehat dengan medical surgical nursing.
Hypnotherapy. Volume 1. Philadelphia:
www.ibhcentre.org. Lippincott Williams &
Priharjo, R. 1993. Perawatan Wilkins.
Nyeri, Pemenuhan Aktivitas Sugiono. 2003. Statistik Untuk
Istirahat. Jakarta. Penelitian. CV Alfabeta,
Puwahang. 2011. Pijat Tangan Bandung.
untuk Relaksasi. Sujayanto, G. 2007. Pijat Untuk
www.jarijaritangan.wordpre Kebugaran.
ss.com. Diposting 16 http://www.intisari.com//
Februari 2011. 2007
Ragawaluya. 2006. Refelksologi Tarigan. 2009. Sehat dengan
Pengetahuan Dasar Pijat Terapi Pijat.
Refleksi 2. Pionir Jaya, www.mediaindonesia.com.
Bandung.

63

You might also like