Laporan Praktikum Geolistrik
Laporan Praktikum Geolistrik
Laporan Praktikum Geolistrik
IV.1 Hasil
IV.1.1.1 Geolistrik 1 D
SP I V a
AB/2 MN/2 K
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 rata SD
1 0.5 2.35619449 0 0 0 103.4 103.4 103.4 2022 2034 2032 46.07567949 46.34912566 46.3035513 46.24278548 0.146501075
2 0.5 11.78097245 0 0 0 104.1 104.1 104.1 372 362.5 364.2 42.09915227 41.02403951 41.21642811 41.44653997 0.573306602
3 0.5 27.48893572 0 0 0 104.3 104.3 104.3 156.3 157 157.1 41.19387011 41.37835962 41.40471526 41.32564833 0.114881585
5 0.5 77.75441818 0 0 0 104.4 104.1 104.6 57.1 57.8 56.8 42.52660228 43.17200164 42.22228444 42.64029612 0.48495918
5 1 37.69911184 0 0 0 104.5 104.6 104.5 113 119 116 40.76554678 42.88904693 41.84781793 41.83413721 1.06181618
40 5 494.8008429 0 0 0 105 105.1 105.1 7.6 9.3 9.4 35.81415625 43.78351893 44.25430945 41.28399488 4.742864312
100 10 1555.088364 0 0 0 105.6 105.6 105.6 3 3 2 44.17864669 44.17864669 29.45243113 39.26990817 8.50218452
100 20 753.9822369 0 0 0 105.6 105.7 105.6 7.2 7.2 7.3 51.40787979 51.35924414 52.12187812 51.62966735 0.426960113
120 20 1099.557429 0 0 0 105.7 105.7 105.7 4.6 4.7 4.5 47.85207353 48.892336 46.81181106 47.85207353 1.040262468
Berikut hasil pengukuran geolistrik resistivitas konfigurasi wenner-alpha dan nilai rho
apparent resistivity :
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas bahwa di lapisan teratas (kedalaman 0.641
m) memiliki lithology Alluvium dengan nilai tahanan jenis 52.9 ohm m. Hal ini bisa
jadi diakibatkan oleh kondisi geografis kelurahan dekat dengan daerah pantai
sehingga material berupa Alluvium mendominasi permukaan atau lapisan atas dari
wilayah kajian. Selanjutnya, pada lapisan di bawahnya terdapat perselingan antara
clay dengan alluvium pada kedalaman masing-masing 0.485 m dan 0.819 m.
sementara itu, potensi ground water atau air tanah pada wilyah kajian terdapat pada
kedalaman 27.6 m dengan resistivitas 10.6 ohm m.
IV.2.1 Geolistrik Resistivitas 2D
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan umum yang di dapatkan
yaitu :
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan khusus yang di dapatkan
yaitu :
1. Pengukuran yang dilakukan di Kelurahan Bira dengan menggunakan metode
resistivitas tahanan jenis 1D dihasilkan interpretasi bawah permukaan yaitu pada
kedalaman 0.641 dengan ketebalan 0.641, kedalaman 0.891 dengan ketebalan
1.94 dan kedalaman 5.14 dengan ketebalan 8.53 terindentifikasi lithologi
Alluvium, kedalaman 0.485 dengan ketebalan 1.13, kedalaman 1.45 dengan
ketebalan 3.39, kedalaman 4.94 dengan ketebalan 13.5, dan kedalaman 4.5
dengan ketebalan 31.1 terindentifikasi lithologi Clay, kedalaman 13.1 dengan
ketebalan 26.6 teridentifikasi lithology Limestone dan kedalaman 27.6 dengan
ketebalan 58.7 m terindentifikasi lithologi Ground Water.
2. Pengukuran yang dilakukan di Kelurahan Bira dengan menggunakan metode
resistivitas tahanan jenis 2D dihasilkan interpretasi bawah permukaan yaitu pada
kedalaman 7.5-18.5 dengan nilai resistivitas 2.54-7.08 pada konfigurasi
wenner alfa mengidentifikasi adanya potensi ground water pada daerah tersebut.
Serta pada permukaan diperkirakan merupakan batuan dari gunung api yang
trbawa akibat gaya-gaya geologi.
V.2 Saran
1. Ada baiknya bila praktikum yang akan datang dilakukan di lokasi dan dalam
kondisi yang memungkinkan, mengingat waktu pengukuran dan aktivitas
meteorologis seperti hujan akan sangat mempengaruhi hasil pembacaan
resistivity meter.
2. Ada baiknya sebelum praktikum dilakukan agar mengecek alat yang akan
digunakan.
3. Sebaiknya sebelum praktikum dilakukan, ada baiknya jika diadakan terlebih
dahulu kuliah umum mengenai geologi regional daerah praktikum.
Loke, M.H, Dr. 2004. Electrical Immaging Surveys for Environmental and Engineering
Studies; A Practical Guide to 2-D and 3-D Surveys.
Telford, W.M., Goldrat, L.P., dan Sheriff, R.P. 1979. Applied Geophysics 2nd ed.
Cambridge University Pres: Cambridge.
Lampiran 1
BIODATA PRAKTIKAN
NIM : H22115011
Agama : Islam
No.HP : 085395992545
E-mail : dikyprayudi@gmail.com
Kesan : Mantapppp