Study of Bentos Community Based On Diversity and Similarity Index in Cengklik Dam Boyolali
Study of Bentos Community Based On Diversity and Similarity Index in Cengklik Dam Boyolali
Study of Bentos Community Based On Diversity and Similarity Index in Cengklik Dam Boyolali
Abstract
Cengklik Dam is a multifungtion fresh water teritory. The important think how
to know bentos community are actual ecology condition indicatore some teritory and also
as an information about wealth on.
The aims of this reaserch were to know influences water quality and bentos
community stucture and also to know bentos community structure based on diversity and
similarity index in Cengklik Dam Boyolali.
The observation was done on some point zonation which different characterly
habitat from water teritory Cengklik Dam. This reserch was hold from Juli uo to Oktober
2008. Steps on this research are bentos sampling, water sampling, soil (substrate) sam-
pling and decision, bentos analisis and identifikation, and measurement abiotic environ-
ment factor. From the data wich be received then it are to compare with qualities standard,
counted diversity index and similarity index, and also analysis correlation and regretion
between some variable of environment factor with index diversity.
Water and soil qualities (temperature, purity, pH, DO, phospat, and calcium),
based on study and bentos community structure analisis in the water ecosystem at Cengk-
lik Dam, Boyolali to support aquatic organism (bentos) life so that it areal suitable devel-
oped for aquaculture. Result showed that bentos community at increase water quality area
with scratch a way (station I and V) better than karamba area and out let (station II and
VI) wich were pointed by species number, medium diversity index, and 100% similarity
index.
Keywords : bentos community, diversity index, similarity index, Cengklik dam.
G ra fik Te k st ur T a n a h S e dim e n d i P e ra i ra n W a du k Ce n gk li k,
Boy ol a li
50
45
40
35
30 P as ir (% )
25 Li at (% )
20 D ebu (% )
15
10
5
0
S tasi un S ta siun S tas iun S tas iun S ta siun S tas iun
I II III IV V VI
Gondang Undak) dari phylum Molusca; lum Arthropoda; dan Stentor sp dari Phy-
Cambarus virilis (udang), Parathelpusa lum Protozoa.
maculata (yuyu), dan Spesies x dari Phy-
Tabel 3. Jenis-jenis dan Jumlah Individu serta Indeks Diversitas (ID) Bentos pada Dasar
Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
Terdapat perbedaan jumlah spe- ini mungkin disebabkan oleh adanya pen-
sies pada tiap stasiun. Jumlah spesies bentos garuh lingkungan ataupun faktor-faktor
terkecil pada stasiun II, yakni sebanyak 26 fisika kimia yang ada termasuk juga jenis
spesies dan jumlah spesies bentos terbesar substrat yang tergolong lumpur berliat. Se-
pada stasiun I, yakni sebanyak 399 spesies. lain makrobentos, jenis-jenis mikrobentos
Besarnya frekuensi kehadiran bentos jenis juga jarang ditemukan di perairan Waduk
meso atau meiobentos adalah mungkin Cengklik. Hal ini mungkin karena mik-
disebabkan karena banyaknya jumlah sera- robentos memiliki ukuran tubuh yang san-
sah dan jenis partikel substrat yang ada di gat kecil, tidak stabil pada perairan berarus
dasar perairan. Dengan jumlah meiobentos dan tidak dapat beradaptasi terhadap kon-
yang besar diduga besar pula kesempatan disi lingkungan dengan baik.
lingkungan dalam proses dekomposisi seh- Indeks keanekaragaman bentos
ingga mampu mengendalikan jumlah lim- di perairan Waduk Cengklik, Boyolali
bah yang terakumulasi di dalam sedimen. berkisar antara 0,87-1,76. Hal ini menun-
Bentos jenis makro tidak banyak dijumpai jukkan bahwa perbedaan karakter habitat,
pada dasar perairan Waduk Cengklik. Hal kondisi perairan, dan sistem pengelolaan
Jurnal EKOSAINS | Vol. II | No. 2 | Juli 2010 55
Study Of Bentos Community Ajeng, Sunarto dan Prabang
yang beragam diduga dapat menjadikan indeks diversitas yang ada pada perairan
indeks diversitas yang bervariasi. Variasi Waduk Cengklik nampak pada gambar 2.
2
1,8
1,6
1,4
1,2
1 ID
0,8
0,6
0,4
0,2
0
Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun
I II III IV V VI
Stasiun I merupakan daerah aliran baik dari limbah rumah tangga, limbah per-
masuk atau mulut sungai yang berasal dari tanian, dan limbah dari budidaya ikan.
Sungai Centhing. Keanekaragaman ben- Stasiun III, merupakan daerah
tos di stasiun I sebesar 1,42. Menurut nilai tengah waduk. Nilai indeks keanekara-
tolak ukur keanekaragaman Restu (2002) gaman bentos di stasiun ini sebesar 1,26.
dalam Fitriana (2006), nilai indeks tersebut Menurut nilai tolak ukur keanekaragaman
termasuk memiliki keanekaragaman bentos Restu (2002) dalam Fitriana (2006), stasi-
sedang. Seperti diungkapkan oleh Raharjo un III termasuk memiliki keanekaragaman
(2005), bahwa habitat yang memiliki kon- bentos sedang. Hal ini karena pada daerah
disi yang baik, maka jenis organisme yang tengah waduk belum dimanfaatkan se-
mampu bertoleransi dan beradaptasi lebih cara keseluruhan, sehingga belum banyak
besar, sebaliknya habitat yang kondisi ling- mendapatkan dampak dari aktifitas manu-
kungannya kurang baik menjadikan faktor sia.
pembatas bagi kehidupan dalam habitat Stasiun IV, merupakan daerah
perairan tersebut. air terperangkap. Nilai indeks keanekara-
Stasiun II, merupakan daerah gaman bentos di stasiun IV sebesar 1,53.
perairan Waduk Cengklik yang diperuntuk- Menurut nilai tolak ukur keanekaragaman
kan sebagai kawasan karamba atau budida- Restu (2002) dalam Fitriana (2006), stasi-
ya perikanan. Indeks keanekaragaman ben- un IV termasuk memiliki keanekaragaman
tos di stasiun II sebesar 0,99. Menurut nilai bentos sedang. Hal ini karena pada daerah
tolak ukur keanekaragaman Restu (2002) utara waduk pada musim kering maupun
dalam Fitriana (2006), stasiun II termasuk musim penghujan memiliki volume yang
memiliki keanekaragaman bentos rendah. cukup. Hal ini seperti keterangan Ponk-
Hal ini disebabkan oleh masuknya limbah Masak (2006), bahwa kondisi komunitas
moderat (sedang) merupakan kondisi ko- siun VI mungkin disebabkan oleh kondisi
munitas yang mudah berubah hanya den- perairan yang cenderung telah mengalami
gan terjadinya pengaruh lingkungan yang pencemaran bagi kehidupan organisme
relatif kecil. bentos. Oleh karena itu perlu suatu kebi-
Nilai indeks keanekaragaman jakan untuk pembukaan lahan pertanian
bentos di perairan Waduk Cengklik yang dan pengelolaan lahan perikanan budidaya
paling tinggi, yaitu stasiun V sebesar 1,76. yang sesuai dengan daya dukung lingkun-
Hal ini disebabkan oleh pengerukan atau gan.
pengurangan jumlah sedimen serta telah
mengalami perbaikan mutu kualitas perai- C. Indeks Similaritas
ran. Dalam Wulandari (2006) menjelaskan Indeks similaritas merupakan salah satu
bahwa bentos yang merupakan bottom bentuk indeks biologi yang menunjukkan
feeder biasanya mengalami kerugian aki- seberapa besar tingkat kesamaan struktur
bat adanya sedimentasi, meskipun mung- komunitas satu dengan yang lainnya. Da-
kin ada sedikit keuntungan bagi bentos, ke- lam hal ini struktur komunitas bentos di
untungan tersebut kalah dari kerugiannya. perairan Waduk Cengklik yang terdiri dari
Nilai indeks keanekaragaman ben- enam stasiun pengamatan. Indeks similari-
tos di perairan Waduk Cengklik yang pal- tas yang digunakan adalah rumus Jaccard
ing rendah, yaitu stasiun VI sebesar 0,87. yang dikembangkan oleh Sorensen pada
Rendahnya keanekaragaman pada sta- tahun 1984.
Tabel 4. Indeks Similaritas (IS) (%) Komunitas Bentos di Perairan Waduk Cengklik,
Boyolali
G raf ik H u b u n g an An tara S u h u d e n g an In d e ks
K e an e kar ag am an ( ID ) B e n to s d i P e r air an W ad u k
C e n g k lik, B o yo lali
2
V
Indeks Keanekaragaman
1, 5 IV
I
III
(ID)
1 II
VI
0, 5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
S uh u S t as iun
Gambar 3. Grafik Hubungan antara Suhu dengan Indeks Keanekaragaman (ID) Bentos
di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
Berdasarkan grafik hubungan tinggi cenderung mengurangi jumlah dan
antara suhu dengan indeks keanekaraga- keanekaragaman jenis organisme, seperti
man (ID) bentos, selisih suhu yang kecil yang terjadi pada stasiun II. Pada suhu di
dapat mempengaruhi keadaan komu- atas 30C terjadi penurunan keanekaraga-
nitas bentos. Suhu perairan yang lebih man jenis bentos.
1, 5
I
III
1 II
Indeks
VI
0, 5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Kej erni h an (cm ) S tasiun
1 II
VI
0,5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pH S tas iun
1,5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0,5
0
0 2 4 6 8
DO (p p m ) s t as iu n
G r af ik H u b u n g an An ta r a N it r at d e n g an In d e ks
K e an e k a ra g a m a n ( ID ) B e n t o s d i P e r a ir a n W a d u k
C e n g k lik , B o yo la li
Keanekaragaman (ID) 2
V
1 ,5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0 ,5
0
0 500 1 00 0 15 00 2 00 0 2 5 00
Ni tra t (p pm ) S t as iun
Gambar 7. Grafik Hubungan antara Nitrat dengan Indeks Keanekaragaman (ID) Bentos
di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
Berdasarkan grafik hubun- erung meningkatkan keanekaragaman
gan antara kandungan nitrat dan indeks bentos. Hal ini nampak, dimana garis naik
keanekaragaman bentos di perairan Waduk lebih banyak dibanding menurun.
Cengklik, besarnya kandungan nitrat cend-
G r afik H u b un g a n An ta r a K a lsiu m d e n ga n In d e k s
K e an e k ar a ga m a n (ID ) B e n to s d i Pe r a ir a n Wa d uk
C e n gk lik , B o yo la li
2
V
Keanekaragaman (ID)
1,5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0,5
0
0 50 100 150 200 250 300
S tas iu n
K a lsiu m (p p m )
Gambar 8. Grafik Hubungan antara Kalsium dengan Indeks Keanekaragaman (ID) Ben-
tos di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
G r af ik H ub u n ga n Ant ar a M ag n e s iu m ( M g) (p p m )
d e n ga n In d e k s K e a n e k a ra ga m an ( ID ) B e n to s d i
P e r ai ra n W ad u k C e n g kl ik , B o yo la li
2
Keanekaragaman (ID)
V
1, 5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0, 5
0
0 10 0 20 0 3 00 4 00 50 0 60 0
M a g n e siu m (p p m ) S ta s iu n
V
1, 5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0, 5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Pa sir (%) St as iun
Gambar 10. Grafik Hubungan antara Pasir dengan Indeks Keanekaragaman (ID) Bentos
di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
G r afik H u b u n g an An ta ra L iat ( % ) d e n g an In d e k s
K e an e kara g aman (ID ) B e n to s d i P e rairan Wad u k
C e n g klik, B o yo lali
2
V
Keanekaragaman (ID)
1,5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0,5
0
0 10 20 30 40
Li a t (%) S t as iun
Gambar 11. Grafik Hubungan antara Liat dengan Indeks Keanekaragaman (ID) Bentos
di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
Kandungan liat dalam sedimen Perilaku ini sebagai upaya pelindungan diri
tidak banyak dibahas dalam suatu peneli- dari organisme tingkat tinggi seperti ikan.
tian secara khusus. Keberadaan liat sebagai Kejadian tersebut berarti memungkinkan
substrat, merupakan kamungkinan bagi or- peningkatan jumlah dan tingkat keaneka-
ganisme terutama jenis mesobnetos untuk ragaman bentos serta organisme perairan
dapat dengan mudah mengubur dirinya. lainnya.
G r a f ik H u b u n g a n An t a r a D e b u ( %) d e n g a n In d e k s
K e a n e k a r a g a m a n ( ID ) B e n t o s d i P e r a ir a n W a d u k
C e n g k lik , B o yo l a li
2
Keanekaragaman (ID)
V
1,5 IV
I
III
Indeks
1 II
VI
0,5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
De b u (%)
S tas iu n
Gambar 12. Grafik Hubungan antara Liat dengan Indeks Keanekaragaman (ID) Bentos
di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali
Grafik hubungan antara persen Sungai Centhing, dari jalan yang ada di
debu dengan keanekaragaman bentos di sekitar waduk, serta kandungan debu alami
perairan Waduk Cengklik, Boyolali meng- ynag sudah ada pada dasar waduk. Tingkat
gambarkan adanya suatu garis lurus antara keanekaragaman bentos tidak terpengaruh
stasiun V, I, dan VI. Besarnya kandungan dengan besarnya kandungan debu.
debu pada stasiun tersebut disebabkan oleh
beberapa kemungkinan, diantaranya beras- E. Korelasi dan Regresi
al dari pemukiman penduduk yang dilalui Nugroho (1991), menyatakan bahwa jika
62 Jurnal EKOSAINS | Vol. II | No. 2 | Juli 2010
Study Of Bentos Community Ajeng, Sunarto dan Prabang
koefisien korelasi lebih dari atau sama den- korelasinya kurang dari atau sama dengan
gan 0,500 terdapat hubungan diantara dua 0,500 dianggap adanya hubungan linier
variabel yang dibandingkan. Jika koefisien yang kurang meyakinkan.
Tabel 5. Hasil Analisa Korelasi AntaraVariabel Indeks Keanekaragaman Bentos dengan
Variabel Faktor Lingkungan Abiotik
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Antara Variabel indeks keanekaragaman (ID) dengan
Variabel Parameter Lingkungan Abiotik
G raf ik H u b u n g an a n t ara P h o sp a t d en g a n In d e k s
K e a n e ka ra g a m a n ( ID ) B e n t o s d i P era iran W a d u k
C e n g k lik , B o y o la li
2, 00
Indeks Keanekaraman (ID)
1, 80
1, 60
1, 40
1, 20
1, 00
0, 80
0, 60 y = -0 ,0 3 1 5 x + 1 ,7 6 4 3
0, 40 R 2 = 0 ,6 6 3 7
0, 20
0, 00
0 5 10 15 20 25 30
P h o sp a t ( g /g )
Gambar 13. Grafik Hubungan antara Phospat dengan Indeks Keanekaragaman (ID)
Bentos di Perairan Waduk Cengklik, Boyolali