Kampung KB
Kampung KB
Kampung KB
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
(Studi pada Kelurahan Kota Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur,
Kota Bandar Lampung)
(Skripsi)
Oleh
NURHAFIFAH ZULTHA
By
NURHAFIFAH ZULTHA
The results of the research showed that from four indicators of the program, three
of them have been achieved well, namely: communication indicator, disposition
and bureaucracy structure, this was because in the implementation of the program
of Kampung KB, the program executor and the target were already maximum. Yet
the indicators of resources have not met the requirements because of the
inadequate facilities. Among the obstacles in the implementation of Kampung KB
program were: insufficient budgets and the lack of participation and awareness of
the community in Kota Karang Raya village. The researcher recommended
suggestions: the posts of Kampung KB are to be separated from village's office,
and in the socialization, the BKKBN (National Population and Family Planning
Board) Lampung should motivate the community to participate in the
implementation of Kampung KB program in Kota Karang Raya village.
Oleh
NURHAFIFAH ZULTHA
Oleh
NURHAFIFAH ZULTHA
Skripsi
Pada
Pada tahun 2013 penulis diterima sebagai mahasiswi pada jurusan Ilmu
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Luar (HUBLU) FISIP Universitas Lampung. Pada tahun 2016 penulis mengikuti
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Lok, Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten
(QS. AL Insyirah:5)
dengan kesanggupannya”
(QS. AL Baqarah:286)
(Nurhafifah Zultha)
PERSEMBAHAN
Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, kupersembahkan karya ini untuk:
Teman-teman seperjuanganku
Assalamualaikum, Wr. Wb
rahmat dan hidayah-Nya yang tiada henti tercurahkan, sehingga penulis dapat
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara
pada jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Lampung.
pengetahuan yang dimiliki sehingga skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
dukungan berupa pengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak yang telah
turut membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dalam
kepada:
1. Allah SWT yang telah menciptakan seluruh alam semesta berupa isinya,
hidayah-Nya.
2. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Ibu Intan Fitri Meutia, M.A., Ph.D. selaku dosen Pembimbing Utama yang
dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini. Terimakasih banyak kepada
Ibu, semoga segala keikhlasan dan ketulusan Ibu dalam mendidik serta
5. Ibu Ita Prihantika, S.Sos., M.A. selaku dosen Pembimbing Kedua yang
6. Ibu Dra. Dian Kagungan, M.H. selaku dosen Pembahas yang telah
Terimakasih atas segala ilmu yang telah Bapak Ibu berikan, semoga ilmu
8. Ibu Nur’aini dan Bapak Azhari sebagai staf jurusan Ilmu Administrasi
9. Segenap Informan penelitian yaitu Bapak Drs. Putra Alam selaku Kepala
Koordinator PLKB Kota Karang Raya, Ibu Anani, S.E selaku Sekretaris
Kelurahan Kota Karang Raya, serta pihak lainnya yang telah menjadi
10. Ayah dan Ibuku tercinta. Terimakasih merupakan ucapan yang tidak
seimbang dengan apa yang telah kalian berikan kepadaku, yang tiada henti
penuh kesabaran serta memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas,
11. Adikku tersayang Ahmad Afandi Zultha. Terimakasih untuk semangat dan
dukungannya kepadaku.
12. Keluarga Besar dan Nyaiku Hj.Halimah CH. Terimakasih atas semangat,
motivasi, dan doa yang diberikan, sehingga penulis bisa sampai tahap ini.
13. Sahabatku Vanche tercinta, Merry Yana Sari, Desi Eriyanti, Puspita Cahya
sahabat terbaik dari awal masuk SMA sampai dengan saat ini, terimakasih
kalian ciptakan selama ini, yang selalu bikin ngakak LOL kalau sudah
kumpul bareng, yang terkadang suka bikin paleng dan bikin kesel, selalu
semangat terus buat kita mengejar mimpi dan cita-cita, sukses selalu genk.
14. Sahabat terbaiku yang luar biasa, Andan Rahayu, Desti Eka Rahmawati,
Rindu Nova Daria Putri. Mungkin deskripsi sederhana ini hanya bisa
menjadi sahabat terbaik sekaligus saudara dari awal masuk kuliah hingga
saat ini, yang telah memberikan semangat, dukungan, serta motivasi, yang
selalu siap membantu dan menolong kapanpun itu, yang selalu setia
kebersamaan, canda tawa, yang telah kalian buat selama ini, yang selalu
heboh kalau lagi cerita, kalau ngomong sukanya seotot-ototan gak mau
kalah, terkadang suka pundungan dan singutan, sukanya rumpi ntah apa
yang dibahas, tapi itu yang buat kita nyaman. Btw, untuk Andan
terimakasih karena selalu mau direpotin dan selalu setia menemani riset
mereka adalah wanita baik hati, suka membantu dan menolongku, heboh,
berisik, cerewet, suka banget ngerumpi kalau udah ketemu, yang hobi
sudah sangat membantuku dalam segala hal, terimakasih atas waktu dan
sudah menjadi sahabat baikku dari awal maba hingga saat ini, yang selalu
cerita yang telah kalian ciptakan dari awal perkuliahan hingga sekarang.
17. Keluarga Besar Alas Menara, Zikri, Ade, Ade, Agnes, Edo, Fajar, Andan,
Anggi, Arinta, Asti, Ayu Krui, Ayu M, Ayu W, Cici, Eci, Desti, Emon,
Devi, Deviyona, Dewi W, Dimas, Dinda, Dwi, Nuris, Eka, Ellyza, Elva,
Fela, Ghozie, Gibran, Isti, Hafiz, Hendri, Hendro, Tika, Kesy, Kaidir,
Laras, Lela, Sasa, Hasby, Leo, Meilika, Iqbal, Nanda, Nca, Nita, Oca,
Okke, Panji, Pindo, Yoga, Yogi, Galih, Ratu, Resqi, Respatih, Revardo,
Rico, Rindu, Riska, Mala, Septya, Silvia, Uci, Syntia, Topik, Tiara, Tulva,
Uki, Umar, Uun, Vania, Wahyu, Wiza, Wulan, Artha, Zulham, Ari, Arif,
Bayu, Sedy, Defita, Dewi A, Fitri, Luse, Hendriko, Jita, Maya, Meylani,
selama masa perkuliahan dari maba sampai sekarang. Tetap Kompak ya!
18. Keluarga Besar HIMAGARA FISIP Universitas Lampung. Terimakasih
19. Teman-teman KKN Desa Pekon Lok, Kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten
Pesisir Barat. Udo Devolta Diningrat, Bang Imam Dermawan, Bang Rizki
Hendarji Putra, Ardy Yanto, Mbak Ista Mayasari, dan Indah Permata.
20. Terimakasih untuk semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
skripsi ini tanpa terkecuali, yang tidak dapat ditulis satu persatu, yang
Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kita semua dan
pihak-pihak lain yang membutuhkan terutama bagi penulis. Saran dan kritik yang
kita semua serta semoga tali silaturahmi diantara kita tetap terjaga dan dapat
Nurhafifah Zultha
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 12
V. PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 61
1. Implementasi Program Kampung KB dalam Upaya
Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan Kota Karang
Raya, Kota Bandar Lampung ...................................................... 62
A. Komunikasi............................................................................. 62
B. Sumberdaya ............................................................................ 70
C. Disposisi ................................................................................. 77
D. Struktur Birokrasi ................................................................... 81
2. Faktor Penghambat Implementasi Program Kampung KB
dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan
Kota Karang Raya, Kota Bandar Lampung ................................ 84
B. Pembahasan...................................................................................... 85
1. Implementasi Program Kampung KB dalam Upaya
Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan Kota Karang
Raya, Kota Bandar Lampung ...................................................... 86
A. Komunikasi............................................................................. 86
B. Sumberdaya ............................................................................ 92
C. Disposisi ................................................................................. 98
D. Struktur Birokrasi ................................................................... 100
2. Faktor Penghambat Implementasi Program Kampung KB
dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan
Kota Karang Raya, Kota Bandar Lampung ................................ 103
VI. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 106
B. Saran ................................................................................................ 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penduduk yang berkualitas baik, yang tentu tergantung pada besar jumlah
penduduk. Jumlah penduduk yang besar dengan laju pertumbuhan yang cepat
Besarnya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sensus penduduk tahun 2015,
jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 128.648.542 jiwa dan jumlah perempuan
Indonesia dimulai sejak masa Orde Baru (1971) dan pernah terbukti mampu
pertumbuhan penduduk pada tahun 1971-1980 adalah 2,31%. Jika dilihat dalam
sepuluh tahun berikutnya, angka ini mengalami penurunan yang cukup signifikan,
yakni sebesar 1,47% pada tahun (1990-2000). Jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2010 kurang lebih mencapai 237.556.363 jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk mencapai 1,49%. Artinya, ada penambahan sekitar 3,5 hingga 4 juta
Indonesia diakhir tahun 2015 diperkirakan akan menyentuh 250 juta jiwa. Akan
Indonesia kembali naik dan ini tentu menjadi perhatian penting bagi pemerintah
Jumlah penduduk Indonesia saat ini melaju dengan cepat dan mengakibatkan
angka pengangguran dan kemiskinan semakin tinggi. Pada dasarnya hasil dari
KB tentu menjadi pilihan mutlak bagi pemerintah saat ini. Pelaksanaan program
dan kelurahan/desa.
Indonesia saat ini tengah menghadapi suatu persoalan yang rumit yakni masalah
Martono (2011:163), kemiskinan telah memberi akibat yang juga beragam, yaitu:
penduduk yang sulit diatasi adalah: Pertama, laju pertumbuhan penduduk yang
cepat menyebabkan kelahiran yang tinggi, dan kebutuhan bahan pokok yang
mobilitas yang rendah. Ketiga, peningkatan jumlah penduduk dalam umur sekolah
yakni, kebutuhan dan kesempatan belajar yang meningkat, arus urbanisasi yang
4
Program ini dilaksanakan di daerah yang angka kelahirannya sangat tinggi serta di
terbelakang. Dengan ini jumlah penduduk dapat dikendalikan dan dapat menekan
garis kemiskinan yang ada di Provinsi Lampung tahun 2016 mencapai 13,86%,
Provinsi Lampung hingga tahun 2015 telah mencapai 8.117.268 jiwa dan tahun
2016 sebanyak 8.205.144 jiwa. Bila dibandingkan dengan hasil sensus penduduk
tahun 2000 yang mencatat jumlah penduduk Lampung sebanyak 6.730.751 jiwa,
populasi hingga 2010 bertambah 12,86% dengan laju pertumbuhan 1,23% per
tahun.
Kota Bandar Lampung termasuk kota yang memiliki laju pertumbuhan penduduk
tercatat sebanyak 2,04% serta jumlah penduduk miskin di Bandar Lampung pada
tahun 2015 tercatat sebanyak 233.270 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel 1 yaitu:
5
tercatat sebanyak 2,04%. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan penduduk sebanyak
2,14%, kemudian pada tahun 2012 sebanyak 2,08%, pada tahun 2013 sebanyak
2,04%, tahun 2014 sebanyak 1,98%, dan pada tahun 2015 sebanyak 1,94%.
Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota dari Provinsi Lampung terus
pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Bandar Lampung berjumlah 885.363
jiwa, pada tahun 2011 tercatat sebanyak 904.322 jiwa, kemudian pada tahun
mengalami peningkatan menjadi 942.039 jiwa pada tahun 2013, pada tahun 2014
sebanyak 960.695 jiwa, kemudian pada tahun 2015 jumlah penduduk bertambah
6
jiwa pada tahun 2016. Karenanya, dengan program KB diharapkan menjadi pintu
bukan hanya untuk sekedar hidup, seperti pemenuhan sandang, pangan, dan papan
saja, mereka memerlukan kualitas hidup yang baik. Hal-hal yang menunjang agar
pendidikan yang baik, pekerjaan yang layak, dan juga adanya rasa aman serta
kesehatan.
nasional membuat terobosan baru yaitu “Program Kampung KB” atau lengkapnya
masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta
(https://www.teraslampung.com/pemprov-dan-bkkbn-tetapkan-15-kampung/
Lampung Selatan Dusun Sukapura Desa Tanjng Raya, Palas 319 jiwa
Bandar Lampung Kota Karang Raya, Teluk Betung Timur 3273 jiwa
Lampung Barat Dusun I Desa Mekar Sari, Pagar Dewa 579 jiwa
Tulang Bawang Dusun I Desa Banjar Aji, Gedung Aji 709 jiwa
Tulang Bawang Barat Dusun IV Desa Bujung Dewa, Pagar Dewa 1298 jiwa
Pesisir Barat Dusun I Desa Pakuan Aji, Karya Pengawa 248 jiwa
satunya yaitu, Kelurahan Kota Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur,
8
Kelurahan Kota Karang Raya merupakan salah satu dari kelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Teluk Betung Timur. Luas wilayah kelurahan tersebut 22Ha
dan mempunyai jumlah penduduk sebanyak 6104 jiwa dengan jumlah Kepala
Keluarga (KK) sebanyak 1531 KK. Jika dibandingkan dengan kelurahan lain yang
ada di Teluk Betung Timur, dari sisi KKBPK kondisi kelurahan Kota Karang
Kota Karang Raya paling rendah diantara kelurahan yang ada di Bandar
besar bermata pencarian sebagai pekerja lepas, nelayan dan pemulung, penduduk
yang tinggal di kelurahan tersebut mayoritas hanya tamatan SD dan SMP, serta
termasuk dalam daerah kumuh yang angka kelahirannya tidak terkendali, dan
Desember 2016).
kemiskinan salah satunya yaitu melalui program Kampung KB. Kelurahan Kota
Karang Raya menjadi salah satu dari enam kelurahan yang ada di Kecamatan
9
Teluk Betung Timur dengan partisipasi peserta KB aktif atau PA MKJP (Metode
tersebut. Dari data yang didapatkan Kelurahan Kota Karang Pa MKJP 21.8%,
Kota Karang Raya 18.6%, Perwata 18.8%, Keteguhan 19.0%, Sukamaju 24.1 dan
Way Tataan 23.7%. Dapat disimpulkan bahwa peserta PA MKJP tertinggi berada
Karang Raya memiliki tingkat keluarga sejahtera dengan jumlah penduduk miskin
paling banyak diantara kelurahan yang ada di Kecamatan Teluk Betung Timur.
Tahap Keluarga Pra Sejahtera (KPS), keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar termasuk kategori sangat miskin. Keluarga Sejahtera I (KS I),
keluarga yang sudah memenuhi kebutuhan dasar dalam hal sandang, pangan,
papan, dan pelayanan kesehatan yang sangat dasar termasuk kategori miskin.
Sedangkan Keluarga Sejahtera II (KS II), keluarga yang sudah dapat memenuhi
Berdasarkan tabel 3, dapat dibandingkan dengan lima kelurahan lain yang ada di
Kecamatan Teluk Betung Timur, dari sisi KKBPK kondisi kelurahan Kota Karang
Raya termasuk yang mempunyai jumlah penduduk miskin (KPS dan KS I) paling
tinggi, sebesar 70,7 % dengan data tahapan keluarga berupa tahap KPS: 59 KK
keluarga menengah.
Kondisi Perkembangan
Data/sasaran Awal
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
LK 1 1 2 3 4
Jumlah penduduk 3273 Jiwa 3362 Jiwa 3372 Jiwa 3378 Jiwa 3386 Jiwa
Jumlah kepala keluarga 762 KK 787 KK 791 KK 793 KK 797 KK
Jumlah pasangan usia subur 549 PUS 555 PUS 559 PUS 563 PUS 567 PUS
Jumlah balita (0-5tahun) 276 Anak 281 Anak 283 Anak 285 Anak 286 Anak
351 361 379 380 381
Jumlah remaja (10-24tahun)
Remaja Remaja Remaja Remaja Remaja
Tabel 4, dari data hasil pra riset yang dilakukan di Kecamatan Teluk Betung
2016 sampai saat ini tercatat jumlah penduduk di Kelurahan Kota Karang
bertahap. Jumlah penduduk pada tahun 2014 sebanyak 4.276 jiwa, tahun 2015
11
sebanyak 3.891 jiwa, dan pada tahun 2016 sejak program Kampung KB
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk
Bandar Lampung)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
Karang Raya.
Karang Raya.
12
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan peneliti, dan
2. Manfaat praktis, penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat banyak definisi mengenai apa yang dimaksud dengan kebijakan publik.
timbul karena masing-masing para ahli mempunyai latar belakang yang berbeda-
beda, walaupun pendekatan dan model yang digunakan oleh para ahli pada
hendak didefinisikan.
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh
aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau
Menurut Dye dalam Suaib (2016:72), kebijakan publik adalah apa saja yang
dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Dalam pengertian
ini, pusat perhatian dari kebijakan publik tidak hanya dilakukan oleh pemerintah,
melainkan termasuk apa saja yang tidak dilakukan oleh pemerintah. Apa saja yang
tidak dilakukan oleh pemerintah itulah yang memberikan dampak cukup besar
keputusan yang saling berkaitan, yang diambil oleh seorang aktor politik atau
sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-
cara untuk mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan-keputusan itu pada
prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari para aktor
tersebut.
juga memuat semua tindakan pemerintah baik yang dilakukan maupun tidak
pemerintah.
15
berikut:
Perumusan
Evaluasi
1. Isu kebijakan. Disebut isu apabila bersifat strategis, yakni bersifat mendasar,
harus diselesaikan. Isu ini diangkat sebagai agenda politik untuk diselesaikan.
Isu kebijakan teriri atas dua jenis, yaitu problem dan goal. Artinya, kebijakan
publik, dan dapat pula berorientasi pada goal atau tujuan yang hendak dicapai
pada kehidupan publik. Pada saat itu, sebagian besar kebijakan publik
oriented policy, sehingga dalam banyak hal kita melihat kebijakan publik
kebijakan ini akan menjadi hukum bagi seluruh negara dan warganya
masyarakat.
diperlukan tindakan evaluasi sebagai sebuah siklus baru untuk dinilai apakah
Dengan melihat skema diatas, terdapat tiga kegiatan pokok yang berkenaan
1. Perumusan kebijakan;
2. Implementasi kebijakan;
merupakan suatu kajian mengenai studi kebijakan yang mengarah pada proses
Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Wahab (2012:135), mengatakan bahwa
groups) that are directed at the achievement of objective set fort in prior policy
program sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu melihat pada action program
dari individual projects dan kedua apakah tujuan program tercapai. Tahap
dipengaruhi tingkat keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan. Hal ini tak
jauh berbeda dengan apa yang diutarakan oleh Lester dan Stewart dalam
dari proses pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu tercapai atau tidaknya
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka
saran untuk mengurangi semua konsepsi tentang sifat, realitas, atau universal,
implementasi ada yang bersifat abstrak, adapula yang bersifat lebih operasional.
yaitu:
jika dan hanya jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis
2. Sumberdaya
dan dimaksud oleh Van Metter dan Van Horn adalah ketiga bentuk
(publik) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta
cocok dengan para agen pelaksananya. Selain itu, cakupan atau luas
dilibatkan.
kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan
dari atas (top down) yang sangat mungkin para pengambil keputusannya
21
sebaiknya.
besar, yaitu:
a. Kesukaran-kesukaran teknis
akan dicapai
undang-undang
implementasi, yaitu:
b. Dukungan publik
1. Komunikasi
ini, yaitu:
2. Sumberdaya
hukum.
3. Disposisi
Disposisi atau sikap dari para pelaksana kebijakan adalah faktor penting
kebijakan tidak hanya harus mengetahui apa yang akan dilakukan tetapi
4. Struktur Birokrasi
Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah
kebijakan publik, maka dalam fokus penelitian ini peneliti menggunakan teori
yang sebenarnya. Untuk lebih memperjelas dan memperkuat teori yang peneliti
Oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda” dimana dua jurnal tersebut
menggunakan teori implementasi menurut Edward III yang bersifat top down
mengurangi kemiskinan.
kebijakan publik. Hambatan ini dapat dengan mudah dibedakan atas hambatan
dari dalam (faktor internal) dan dari luar (faktor eksternal), yaitu:
a. Hambatan dari dalam (faktor internal), dapat dilihat dari ketersediaan dan
b. Hambatan dari luar (faktor eksternal), dapat dibedakan atas semua kekuatan
Kemiskinan adalah suatu keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin
dalam kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat
pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti tingkat kesehatan dan
sendiri.
bentuk, yaitu:
masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha
terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan
sumber daya, sarana, dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata.
pola produksi kolonial, yaitu petani menjadi marjinal karena tanah yang
yang diterapkan pada suatu daerah yang fragmentasi politiknya kuat, dapat
Misalnya tinggal dilahan kritis, dimana lahan itu jika turun hujan akan terjadi
banjir, akan tetapi jika musim kemarau kekurangan air, sehingga tidak
hitung.
9. Cultural and ethnic factors, bekerjanya faktor budaya dan etnik yang
nelayan ketika panen raya, serta adat istiadat yang konsumtif saat upacara
pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar yang lain, sehingga kualitas
1. Konsep Kampung KB
Bidang yang ada di lingkungan BKKBN dan bekerja sama dengan instansi terkait
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara, yang
pinggiran.
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam
2. Tujuan Kampung KB
Menurut data BKKBN Provinsi Lampung (2016), terdapat dua tujuan pada
a. Tujuan umum:
b. Tujuan khusus:
kependudukan.
Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) serta Pusat
11. Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air pada masyarakat.
33
a. Tersedianya data kependudukan yang akurat. Data ini bersumber dari hasil
Pendataan Keluarga, data Potensi Desa dan data Catatan Sipil yang akan
digunakan sebagai dasar penetapan prioritas, sasaran dan program yang akan
menentukan wilayah yang akan dijadikan lokasi Kampung KB ada tiga kriteria
yang dipakai, yakni kriteria utama, kriteria wilayah dan kriteria khusus, yaitu:
34
a. Kriteria Utama
berada.
1. Kumuh
6. Terpencil
7. Perbatasan
8. Kawasan Industri
9. Kawasan Wisata
c. Kriteria Khusus
1. Kriteria data, dimana setiap RT/RW memiliki Data dan Peta Keluarga
rendah.
35
E. Kerangka Pikir
impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak
pencapaian tujuan.
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Secara jelas kerangka
BAB III
METODE PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data
yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Data yang dikumpulkan tersebut berupa kata-kata hasil
wawancara, gambar, catatan di lapangan, foto, dokumen pribadi, dengan kata lain
B. Fokus Penelitian
merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial.
38
pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi di lapangan.
Kampung KB.
Kampung KB.
Bandar Lampung.
kerja.
Kota Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung.
C. Lokasi Penelitian
sebenarnya terjadi dari objek yang di teliti dalam rangka mendapatkan data-data
penelitian yang akurat. Sedangkan unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan
dengan fokus/komponen yang di teliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa
individu, kelompok, organisasi, benda, dan waktu tertentu sesuai dengan fokus
permasalahannya. Unit analisis yang berupa lembaga atau organisasi dapat berupa
40
organisasi dalam skala kecil dan terbatas. Dengan mempertimbangkan hal diatas
dan membatasi penelitian, maka lokasi penelitian dan unit analisis dalam
mempunyai angka kemiskinan yang tinggi, serta termasuk daerah kumuh yang
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
1. Wawancara
Raya, sekretaris lurah Kota Karang Raya, serta masyarakat yang berkaitan
Tanggal
No Informan Jabatan
Wawacara
Kabid Keluarga Berencana Senin, 25
1 Bapak Drs. Putra Alam
BKKBN Lampung September 2017
Koordinator PLKB Kampung KB Senin, 25
2 Bapak Hi. Marjuki, S.H
Kota Karang Raya September 2017
Sekretaris Lurah Kota Karang Selasa, 26
3 Ibu Anani, S.E
Raya September 2017
Masyarakat Kelurahan Kota Selasa, 26
4 Ibu Mariah
Karang Raya September 2017
Masyarakat Kelurahan Kota Selasa, 26
5 Ibu Lisnawati
Karang Raya September 2017
Masyarakat Kelurahan Kota Selasa, 26
6 Ibu Iin
Karang Raya September 2017
Masyarakat Kelurahan Kota Selasa, 26
7 Ibu Nina Karmila
Karang Raya September 2017
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2017
2. Dokumentasi
Sugiyono (2015:240) menyatakan studi dokumen merupakan pelengkap dari
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat
dipercaya jika didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik yang telah
No Dokumen
3. Observasi
di lapangan.
Bogdan dalam Sugiyono (2015:244), analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
43
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan diperlajari,
Miles and Huberman dalam Sugiyono (2015:246), terdapat tiga komponen analis
data, yaitu:
1. Reduksi Data
transformasi data mentah yang ada dalam semua bentuk catatan dan dokumen
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan
gambaran yang lebih jelas. Dalam tahap ini peneliti memilah-milah mana data
mana yang bukan, kemudian peneliti akan memisahkan data yang tidak perlu
2. Penyajian Data
uraian dengan teks naratif, bagan, foto atau gambar dan sejenisnya.
3. Penarikan Kesimpulan
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat pada
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
juga tidak. Karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan
1. Uji kredibilitas
a. Perpanjangan pengamatan
data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar
atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada
sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti
b. Meningkatkan ketekunan
dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
yang sama, mana pandangan yang berbeda dan mana yang spesifik.
2. Pengujian Transferability
dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil
3. Pengujian Depenability
lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji
dependability nya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada,
maka penelitian tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian
4. Pengujian Confirmability
dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
47
Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya tidak ada.
wawancara kepada sumber yang berbeda (informan yang berbeda). Data dari
BAB IV
GAMBARAN UMUM
secara resmi dimulai pada tahun 1970. Lembaga yang menangani hal ini
kependudukan.
tetap diselenggarakan oleh BKKBN selaku instansi vertikal. Sejak tahun 2003
49
Lampung adalah:
a. Visi
b. Misi
2. Struktur Organisasi
a. Tugas Pokok
b. Fungsi
lingkungan BKKBN
BKKBN
Kecamatan Teluk Betung Timur merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang
terdapat di Kota Bandar Lampung. Kecamatan Teluk Betung Timur berasal dari
dengan luas wilayah 1.210 Ha, yang terletak antara 4-50 meter dari permukaan
laut. Kecamatan Teluk Betung Timur memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Betung Barat
Kabupaten Pesawaran
52
Kelurahan, yaitu:
3) Kelurahan Perwata
4) Kelurahan Keteguhan
5) Kelurahan Sukamaju
pantai yang membujur dari Timur kearah Barat pantai Teluk Lampung.
Betung Timur mencapai 38.821 jiwa penduduk tetap berdasarkan jenis kelamin,
dengan jumlah penduduk perempuan yang mencapai 18.913 jiwa. Kepala keluarga
di kecamatan ini berjumlah 9.995 KK, dengan luas 1.210 Ha. Di wilayah
Kecamatan Teluk Betung Timur adat istiadat pada kalangan masyarakat tidak
a. Visi
b. Misi
sebagai berikut:
masyarakat
2. Struktur Organisasi
Struktur organisai Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung adalah
sebagai berikut:
a. Camat
b. Sekretaris Camat
c. Seksi Pemerintahan
f. Seksi pembangunan
WALIKOTA
Drs.Herman HN
CAMAT
Drs.Yushirawan.A
Sekretaris
Drs. Syamsi TH
Kasubag Keuangan
Ruaidah, S.Sos
Kasubag
A.Nurikhsan, SE
Kelurahan Kota Karang Raya merupakan salah satu dari kelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Teluk Betung Timur yang mempunyai garis batas pantai
Kelurahan Kota Karang Raya terbagi menjadi dua wilayah lingkungan yaitu,
Lingkungan I terdiri dari delapan Rukun Tetangga, dan Lingkungan II terdiri dari
tujuh Rukun Tetangga. Batas wilayah Kelurahan Kota Karang Raya yaitu:
disemen akan tetapi jalan tersebut sangat sempit dan hanya bisa dilalui oleh
kendaraan roda dua. Sedangkan akses jalan masuk ke perumahan yang berada di
atas air laut hanya menggunakan jembatan kayu sebagai penghubung antar rumah
yang satu ke rumah yang lain dan hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Sarana
pendidikan ada satu Sekolah Dasar, satu Madrasah, satu Masjid, dan tujuh
Kelurahan Kota Karang Raya menjadi salah satu Kelurahan yang ada di Kota
Bandar Lampung yang terpilih sebagai pelaksana program yang telah dibuat oleh
Karang Raya, kelurahan tersebut merupakan kelurahan yang paling rendah dari
Raya sebagian besar hanya bermata pencarian sebagai nelayan dan buruh serta
Kelurahan Kota Karang Raya sebagian masih ada yang tidak paham terkait
pentingnya cara ber KB pada zaman ini serta masih rendahnya partisipasi
Karang Raya masih sangat kurang seperi jalan yang masih tanah, sistem drainase
maksimal. Karena sejak adanya program ini masyarkat di Kelurahan tersebut tidak
perlu susah-susah lagi jika ingin melakukan KB, karena dalam program ini
dilaksanakan secara rutin, sekarang telah dilaksanakan secara rutin yaitu setiap
seminggu sekali. Sarana dan prasarana dalam segi infrastruktur yang telah
terlaksana dan terlihat hasilnya yaitu perbaikan jalan yang sudah di paving,
1. Keadaan Penduduk
Kelurahan Kota Karang Raya memiliki luas wilayah seluas 22 Ha dengan jumlah
penduduk sebesar 6.104 jiwa. Terdiri dari 3.076 jiwa penduduk laki-laki dan
3.029 jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebesar 1.531
Berdasarkan tabel 7, pada kelurahan Kota Karang Raya usia 25-54 tahun memiliki
jumlah paling banyak yaitu sebesar 2.463 jiwa, sedangkan usia 5-6 tahun paling
paling banyak bekerja sebagai buruh dengan jumlah 1.534 jiwa, sedangkan
golongan pekerjaan paling sedikit yaitu TNI hanya 9 jiwa. Selain itu, jumlah
Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari tingkat pendidikan maka jumlah penduduk di
Kelurahan Kota Karang Raya tingkat pendidikan yang paling besar yaitu Sekolah
Tabel 10. Data Penduduk Kelurahan Kota Karang Raya Menurut Agama
No Agama Jumlah
Pada tabel 10, penduduk di Kelurahan Kota Karang Raya mayoritas beragama
islam dengan jumlah terbanyak yaitu 5.584 jiwa, sedangkan penduduk beragama
2. Struktur Organisasi
CAMAT
Drs. Yushirawan. A
LURAH
Yantoni, S.Sos
Jabatan Fungsional
PLKB : Hi. Marjuki, SH
PPN : Suhaemi, S.Ag SEKRETARIS
Babinkamtibmas : Bambang T, SH Anani, SE
Babinsa : Bahrun
Visi dan misi Kelurahan Kota Karang Raya, Kec. Teluk Betung Timur adalah:
a. Visi
Terwujudnya pelayanan prima masyarakat melalui peningkatan kinerja
b. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan dengan misi
sebagai berikut:
dilayani.
106
BAB VI
A. Kesimpulan
Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung, maka
Karang Raya masih belum berjalan dengan baik, karena salah satu
baik. Para pelaksana kebijakan mempunyai sikap dan motivasi yang tinggi
angka kemiskinan.
KB sudah terdapat SOP dan fragmentasi telah berjalan dengan baik dan
efektif karena telah sesuai dengan peran dan tugas pelaksana dalam
program ini.
Karang Raya.
B. Saran
Karang Raya, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung adalah:
Kelurahan Kota Karang Raya. Selain itu jika mempunyai posko tersendiri
108
Mulyadi, Deddy. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik: Konsep
dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti untuk
Pelayanan Publik. Bandung: Alfabeta.
Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Peraturan:
Jurnal:
Suryawati, C. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional: JMPK.
Vol 08, No.3.
Nirwan. 2013. Analisis Implementasi Kebijakan Program Daerah Pemberdayaan
Masyarakat (PDPM) Kecamatan Palu Timur di Kota Palu. Palu: e-Jurnal
Katalogis. Vol 1, No. 7.
Rizki Alawiyah. 2016. Implementasi Program Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda. Samarinda:
e-Jurnal Administrasi Negara. Vol 4, No.4.
Sumber lain:
https://lampung.bps.go.id
https://www.teraslampung.com/pemprov-dan-bkkbn-tetapkan-15-kampung/
http://lenteraswaralampung.com/berita-1072-kota-karang-raya-dipilih-jadi-
kampung kb.html