001zaxis 200 - Prinsip Kerja

Buku Petunjuk Technik
(Prinsip Kerja)
ZAXIS
200class
200.200LC.210H.210LCH.210.210LC.210N
225class
225US. 225USL. 225USR. 225USRLC
230class
230. 230LC. 240H. 240LCH. 250. 250LC.
270class
270. 270LC. 280LC.
Vol No.: TO178E-02

PENDAHULUAN
KEPADA PEMBACA
y Buku petunjuk ini ditulis untuk teknisi yang berpe- . Bila anda mempunyai pertanyaan atau komentar, dan
ngalaman, yang menyiapkan berbagai informasi yang bila anda menemukan adanya kesalahan, yang
dibutuhkan untuk perawatan dan perbaikan mesin. berkaitan dengan isi buku petunjuk ini, silahkan
hubungi kami, dengan menggunakan “ Service
. Pastikan untuk membaca buku petunjuk ini dengan Manual Revision Request Form” yang ada tersedia,
baik untuk mendapatkan informasi tentang produk pada halaman diakhir buku petunjuk ini.
dan prosedur service yang benar. (Catatan: Jangan sobek form, Gunakan copynya
saja).
Publication Marketing & Product Suport.
Hitachi Construction Machinery Co. Ltd.
TEL : 81-298-32-7173
FAX : 81-298-31-1162
REFRENSI TAMBAHAN LAINNYA

. Buku Petunjuk Pengoperasian Engine
y Silahkan lihat pada daftar material dibawah ini, seba-
. Parts Catalog Engine
gai tambahan untuk buku petunjuk ini.
. Hitachi Training Material
. Buku Petunjuk Pengoperasian
. Parts Catalog
KOMPOSISI BUKU PETUNJUK

. Informasi yang masuk kedalam Buku Petunjuk Tek-
y Buku petunjuk ini terdiri dari tiga bagian : Buku Pe-
nik (Pemecahan Masalah) :
tunjuk Teknik (Prinsip Kerja), Buku Petunjuk Teknik
Informasi teknik yang dibutuhkan, untuk melakukan
(Pemecahan Masalah) dan Buku Petunjuk
test kinerja pengoperasian, dan prosedur memerik-
Perbaikan.
sa dan memperbaiki.
. Informasi yang masuk kedalam Buku Petunjuk
. Informasi yang masuk kedalam Buku Petunjuk Per-
Teknik (Prinsip Kerja) :
baikan (Workshop Manual) :
predelivery dan delivery, cara-kerjanya dan aktifasi
perawatan dan perbaikan mesin, tools dan
dari semua peralatan dan system.
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan
perwatan dan perbaikan, standar perawatan dan
prosedur melepas / memasang dan membongkar/
merakit.
IN-01
PENDAHULUAN
NOMOR HALAMAN
y Setiap lembar halaman, mempunyai nomor, yang
berada dibagian tengan bawah halaman, dan tiap
nomor mengandung informasi sebagai berikut :
Contoh : T 1 – 3 – 5
Merupakan Nomor Halaman untuk Tiap-tiap Grup
Nomor Grup
Nomor Bagian
T : Buku Petunjuk Teknik W : Buku Petunjuk Perbaikan
SIMBOL PERINGATAN UNTUK KESELA-

MATAN KERJA DAN CATATAN-CATATAN
POKOK LAINNYA
Dalam buku petunjuk ini, simbol peringatan dan tanda
tulisan digunakan untuk memperingatkan pada
pembaca, tentang adanya potensi bahaya yang dapat y PERHATIAN :
menyebabkan cedera pada seseorang atau adanya Mengindikasikan terdapatnya suatu potensi bahaya
kerusakan mesin. yang mungkin jika tidak dihindari dapat menyebabkan
cidera atau kematian.
Ini adalah symbol peringatan untuk keselamatan
kerja. Bila ada symbol ini, waspadalah terhadap potensi
adanya bahaya, yang menyebabkan kecelakaan pada y PENTING :
seseorang. Mengindikasikan suatu situasi atau kedaan yang, bila
Jangan lalai untuk mengikuti intruksi-intruksi kesela- tidak sesuai dengan instruksi, dapat menyebabkan
matan kerja, yang dijelaskan bersama dengan simbol kerusakan pada mesin.
keselamatan kerja.
Simbol keselamatan kerja juga digunakan untuk
memberi peringatan pada bagian komponen atau part
yang berat.
Untuk menghindari kecelakan atau kerusakan, maka y CATATAN :
pastikan untuk memakai teknik angkat dan peralatan Mengindikasikan, informasi teknik tambahan atau
yang tepat, saat mengangkat bagian yang berat. pengetahuan tambahan.
IN-02
PENDAHULUAN
SATUAN YANG DIGUNAKAN

y Satuan SI (satuan Sistem International) digunakan
pada buku petunjuk ini. Contoh : 24,5 Mpa (250 kgf/cm2, 3550 psi)
Satuan sistem MKSA dan satuan English, ada
diindikasikan dalam tanda kurung, yang ada Tabel untuk konversi dari satuan SI ke sistem yang
dibelakang satuan SI. lain, seperti ditujukan dibawah ini, hanya sebagai
refrensi saja.
Di Konversi Di Konversi
Kwantitas Kedalam Dikalikan Kwantitas Kedalam Dikalikan
Dari Dari
mm in 0,03937 Mpa kgf/cm2 10,197
Panjang Tekanan
mm ft 0,003281 Mpa psi 145,0
L US gal. 0,2642 kW PS 1,360
Tenaga
Isi L US qt. 1.057 kW HP 1,341
3 0 0 0
m yd3 1,308 Temperatur C F Cx1,8+32
Berat kg lb 2,205 km/h mph 0,6214
Kecepatan -1
N kgf 0,10197 min rpm 1,0
Daya
N lbf 0,2248 Aliran L/ menit. US gpm 0,2642
N.m kgf.m 1,0197 mL/ put. cc/ put. 1,0
Torque
N.m lbf.ft 0,7375
IN-03
PENDAHULUAN
Model mesin Hitachi, dikelompokan dalam 4 class dan 1 model seperti

ditunjukan tabee dibawah. Dengan mengacu pada teks dan/ atau gambar yang
diindikasikan dengan penggunaan mesin dan nama class pada buku petunjuk ini,
periksa apakah model mesin sesuai dengan yang digunakan pada table ini.
Class
ZX200 Class ZAXIS200, 200LC, 210H, 210LCH, 210, 210LC, 210N
ZX225 Class ZAXIS225SR, 225USRLC, 225US, 225USLC
ZX230 Class ZAXIS230, 230LC, 240, 240LCH, 250, 250LC
ZX270 Class ZAXIS270, 270LC, 280LC
Model
Model Standar 200, 200LC, 210, 210LC, 210H, 210LCH, 210N, 225USR, 225USRLC,
225US, 225USLC, 230, 230LC, 240H, 240LCH, 250, 250LC, 270, 270LC, 280LC
IN-04
BAGIAN 1
UMUM
DAFTAR ISI
Grup 1 Spesifikasi
Spesifikasi ………………………………… T1-1-1
Jangkauan Kerja ………………………… T1-1-8
Grup 2 Tata-letak Komponen

Tata-letak Komponen Utama …………… T1-2-1
Tata-letak Komponen Kelistrikan ……… T1-2-4
(Keseluruhan)
Sistem Kelistrikan ……………………….. T1-2-7
(Relay dan Peralatan yang terkait)
Sistem Kelistrikan ……………………….. T1-2-9
(Monitor dan Switch)
Punp Device ……………………………… T1-2-10
Swing Device …………………………….. T1-2-10
Control Valve ……………………………... T1-2-11
Signal Control Valve …………………….. T1-2-11
Solenoid Valve Unit ……………………… T1-2-11
Travel Device …………………………….. T1-2-12
Positioning Control Valve ……………….. T1-2-12
Grup 3 Spesifikasi Komponen

Engine …………………………………….. T1-3-1
Assesori Engine ……..…………………… T1-3-8
Komponen Hidrolik ………………………. T1-3-9
Komponen Kelistrikan …………………… T1-3-15
178T-1-1
178T-1-2
UMUM / Spesifikasi
SPESIFIKASI
ZAXIS200, ZAXIS200LC, ZAXIS210H, ZAXIS210LCH
A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
ZX200 Hydraulic ZX200LC Hydraulic ZX210H Hydraulic ZX210LCH Hydraulic

Model
Excavator Excavator Excavator Excavator
TIpe dari Front-End Attachment 2.22 m (7 ft 3 in) Arm or 2.91 m (9 ft 7 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) H Arm
3 3 3
Kapasitas Bucket (Heaped) PCSA 0.8 m (1.05 yd ), CECE 0.7 m
Berat Operasi 19400 kg (42800 lb) 19900 kg (43900 lb) 20300 kg (44800 lb) 20800 kg (45900 lb)
Berat Dasar Mesin 15100 kg (33300 lb) 15600 kg (34400 lb) 15800 kg (34800 lb) 16300 kg (35900 lb)
–1
Isuzu AA-6BG1T 103 kW/1900 min (140 PS/1900 rpm)
Engine –1
110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)
A: Lebar Keseluruhan
2860 mm (9 ft 5 in) 2990 mm (9 ft 10 in) 2860 mm (9 ft 5 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
(Tidak temasuk spion belakang)
B: Tinggi Kabin 2950 mm (9 ft 8 in) 2950 mm (9 ft 8 in) 2950 mm (9 ft 8 in) 2950 mm (9 ft 8 in)
C: Radius Ujung Swing Belakang 2750 mm (9 ft 0 in) 2750 mm (9 ft 0 in) 2750 mm (9 ft 0 in) 2750 mm (9 ft 0 in)
D: Jarak dari Ground Terkecil * 450 mm (18 in)
E: Jarak Counterweight dr Ground * 1030 mm (3 ft 5 in)
F: Ketinggian Cover Engine * 2220 mm (7 ft 3 in)
G: Lebar keseluruhan
Upperstructure
H: Panjang Undercarriage 4170 mm (13 ft 8 in) 4460 mm (14 ft 8 in) 4170 mm (13 ft 8 in) 4460 mm (14 ft 8 in)
I: Lebar Undercarriage 2800 mm (9 ft 2 in) 2990 mm (9 ft 10 in) 2800 mm (9 ft 2 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
J: Tengah Sprocket ke Tengah Idler 3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft 0 in) 3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft 0 in)
K: Lebar Track Shoe 600 mm (24 in) (Grouser shoe)
Ground Pressure (Tekanan terhadap 43 kPa 41 kPa 45 kPa 43 kPa
2 2
Ground) 2
(0.44 kgf/cm , 6.3 psi)
2
(0.42 kgf/cm , 6.0 psi) (0.46 kgf/cm , 6.5 psi) (0.44 kgf /cm , 6.1 psi)
–1 –1 –1 –1
Kecepatan Swing 13.3 min (rpm) 13.3 min (rpm) 13.3 min (rpm) 13.3 min (rpm)
Kecepatan Travel (fast/slow) 5.5/3.6 km/h (3.4/2.2 mph)
Gradeability (Kemampuan Mendaki) 35° (tanθ = 0.70)
CATATAN: H/P mode

* Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.
T1-1-1
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N

A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
Model ZAXIS210 ZAXIS210LC ZAXIS210N

Tipe dari Front-End Attachment 2.91 m (9 ft 7 in) Arm
3 3 3
Berat dasar Mesin 15200 kg (33500 lb) 15700 kg (34600 lb) 15100 kg (33300 lb) 15400 kg (34000 lb)
–1
Engine –1
110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)
(Tidak termasuk spion belakang)
B: Tinggi Kabin 2950 mm (9 ft 8 in)
C: Radius Ujung Swing Belakang 2750 mm (9 ft 0 in)
E: Jarak Counterweight dr Ground * 1030 mm (3 ft 5 in)
G: Lebar keseluruhan
2710 mm (8 ft 11 in) 2710 mm (8 ft 11 in) 2500 mm (8 ft 2 in)
Upperstructure
H: Panjang Undercarriage 4170 mm (13 ft 8 in) 4460 mm (14 ft 8 in) 4170 mm (13 ft 8 in)
J: Tengah Sprocket ke Tengah Idler 3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft 0 in) 3370 mm (11 ft 1 in)
500 mm (20 in) 600 mm (24 in)
(Grouser shoe) (Grouser shoe)
2 2
Ground) 2
(0.45 kgf/cm , 6.4 psi) (0.43 kgf/cm , 6.1 psi) (0.53 kgf/cm , 7.5 psi)
2 (0.45 kgf/cm , 6.4 psi)
–1
Kecepatan Swing 13.3 min (rpm)
CATATAN: H/P mode

T1-1-2
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS225USR, ZAXIS225USRLC
A,G C
B
F
E
D
K J
I
H
M178-12-007
Model ZAXIS225USR ZAXIS225USRLC

3 3 3
Berat Operasi 22000 kg (48500 lb) 22500 kg (49600 lb)
Berat dasar Mesin 17800 kg (39240 lb) 18300 kg (40340 lb)
–1
Engine –1
110 kW/2100 min (150 PS/2100 rpm)
2860 mm (9 ft 5 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
D: Jarak dari Ground Terkecil *450 mm (18 in)
E: Jarak Counterweight dari Ground * 1020 mm (3 ft 4 in)
G: Lebar keseluruhan Upperstructure 2860 mm (9 ft 5 in)
H: Panjang Undercarriage 4170 mm (13 ft 8 in) 4460 mm (14 ft 8 in)
I: Lebar Undercarriage 2800 mm (9 ft 2 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
J: Tengah Sprocket ke Tengah Idler 3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft)
Ground Pressure (Tekanan terhadap 2 2
49 kPa (0.50 kgf/cm , 7.1 psi) 47 kPa (0.48 kgf/cm , 6.8 psi)
Ground)
–1
CATATAN : H/P mode

T1-1-3
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS225US, ZAXIS225USLC
A C
B
F
E
D
K J
I H
M1GF-12-001
Model ZAXIS225US ZAXIS225USLC

3 3 3
Berat Dasar Mesin 18800 kg (41450 lb) 19300 kg (42550 lb)
–1
Engine –1
110 kW/2100 min (150 PS/2100 rpm)
2810 mm (9 ft 3 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah Idler 3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft)
Ground)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-4
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS240
A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
Model ZAXIS240
3 3 3
Berat Operasi 22400 kg (49400 lb)
Berat Dasar Mesin 17900 kg (39500 lb)
–1
Engine –1
110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)
2500 mm (8 ft 2 in)
H: Panjang Undercarriage 4260 mm (13 ft 12 in)
I: Lebar Undercarriage 2480 mm (8 ft 2 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah Idler 3460 mm (11 ft 4 in)
53 kPa
Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground) 2
(0.54 kgf/cm , 7.7 psi)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-5
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS230, 230LC, 240H, 240LCH

A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
ZX230 Hydraulic ZX230LC Hydraulic ZX240H Hydraulic ZX240LCH Hydraulic

Model
Excavator Excavator Excavator Excavator
Tipe dari Front-End Attachment 2.96 m (9 ft 9 in) 2.96 m (9 ft 9 in) H Arm
3 3 3
–1
Isuzu CC-6BG1T 118 kW/2000 min (160 PS/2000 rpm)
Engine –1
125 kW/2100 min (170 PS/2100 rpm)
C: Radius Ujung Swing 2940 mm (9 ft 8 in)
D:Belakang
Jarak dari Ground Terkecil *460 mm (18 in)
E: Jarak Counterweight dari * 1090 mm (3 ft 7 in)
F: Ground
Ketinggian Cover Engine * 2290 mm (7 ft 6 in)
G: Lebar keseluruhan dari
2890 mm (9 ft 6 in)
Upperstructure
H: Panjang Undercarriage 4260 mm (13 ft 12 in) 4640 mm (15 ft 3 in) 4260 mm (13 ft 12 in) 4640 mm (15 ft 3 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah 3460 mm (11 ft 4 in) 3840 mm (12 ft 7 in) 3460 mm (11 ft 4 in) 3845 mm (12 ft 7 in)
K: Idler
Lebar Track Shoe 600 mm (24 in) (Grouser shoe)
2 2 2 2
Ground) (0.51 kgf/cm , 7.2 psi) (0.48 kgf/cm , 6.8 psi) (0.54 kgf/cm , 7.7 psi) (0.50 kgf /cm , 6.7 psi)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-6
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS250, 250LC, 250LCN

A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
Model ZAXIS250 ZAXIS250LC ZAXIS250LCN

3 3 3
–1
Engine –1
125 kW/2100 min (170 PS/2100 rpm)
D:Belakang
F: Ground
2890 mm (9 ft 6 in)
Upperstructure
I: Lebar Undercarriage 2990 mm (9 ft 10 in) 3190 mm (10 ft 6 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah 3460 mm (11 ft 4 in) 3840 mm (12 ft 7 in)
K: Idler
Ground)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-7
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS270, ZAXIS270LC
A C
B
F
E
D
K J
I H
M178-12-001
Model ZAXIS270 ZAXIS270LC

3 3 3
–1
Engine –1
132 kW/2150 min (180 PS/2150 rpm)
3190 mm (10 ft 6 in)
G: Lebar keseluruhan dari Upperstructure 2890 mm (9 ft 6 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah Idler 3730 mm (12 ft 3 in) 4050 mm (13 ft 3in)
Ground)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-8
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS280LC, 280LCN
A C
E
D
K J
I
H
M178-12-001
Model ZAXIS280LC ZAXIS280LCN

3 3 3
–1
Engine –1
132 kW/2150 min (180 PS/2150 rpm)
3190 mm (10 ft 6 in) 3000 mm (9 ft 10 in)
Ground Pressure (Tekanan terhadap 2
52 kPa (0.53 kgf/cm , 7.5 psi)
Ground)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-9
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N (2-piece Boom)

A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
ZAXIS210LC 2-piece
Model ZAXIS210 2-piece Boom ZAXIS210N 2-piece Boom
Boom
3 3 3
–1
Engine –1
110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)
D:Belakang
Jarak dari Ground Terkecil * 450 mm (18 in)
F: Ground
2710 mm (8 ft 11 in) 2500 mm (8 ft 2 in)
Upperstructure
H: Panjang Undercarriage 4170 mm (13 ft 8 in) 4460 mm (14 ft 8 in) 4170 mm (13 ft 8 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah 3370 mm (11 ft 1 in) 3660 mm (12 ft 0 in) 3370 mm (11 ft 1 in)
Idler 500 mm (20 in) 600 mm (24 in)
(Grouser shoe) (Grouser shoe)
2 2
Ground)
2
(0.46 kgf/cm , 6.5 psi)
2
(0.44 kgf/cm , 6.3 psi) (0.55 kgf/cm , 7.8 psi) (0.46 kgf/cm , 6.5 psi)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-10
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS240 (2-piece Boom)

A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
Model ZAXIS240 2-piece Boom

3 3 3
Berat Operasi 23000 kg (50700 lb)
Berat Dasar Mesin 17900 kg (39500 lb)
–1
Engine –1
110 kW / 2100 min (150 PS /2100 rpm)
2500 mm (8 ft 2 in)
55 kPa
Ground Pressure (Tekanan terhadap Ground) 2
(0.56 kgf/cm , 8.0 psi)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-11
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS250, 250LC, 250LCN (2-piece Boom)

A C
E
D
K J
I H
M178-12-001
ZAXIS250 ZAXIS250LC ZAXIS250LCN

Model
2-piece Boom 2-piece Boom 2-piece Boom
3 3 3
–1
Engine –1
125 kW/2100 min (170 PS/2100 rpm)
B: Tinggi Kabin 2290 mm (7 ft 6 in) 3020 mm (9 ft 11 in)
D:Belakang
F: Ground
2890 mm (9 ft 6 in)
Upperstructure
I: Lebar Undercarriage 2990 mm (9 ft 10 in) 3190 mm (10 ft 6 in) 2990 mm (9 ft 10 in)
J: Tengah Sprocket ke tengah 3460 mm (11 ft 4 in) 3840 mm (12 ft 7 in)
K: Idler
Ground)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-12
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS280LC, 280LCN (2-piece Boom)

A C
E
D
K J
I
H
M178-12-001
Model ZAXIS280LC 2-piece Boom ZAXIS280LCN 2-piece Boom

3 3 3
–1
Engine –1
132 kW/2150 min (180 PS/2150 rpm)
3190 mm (10 ft 6 in) 3000 mm (9 ft 10 in)
Ground)
–1
CATATAN: H/P mode

T1-1-13
UMUM / Spesifikasi
JANGKAUAN KERJA
G G
C C
D
D
E E
F F
A A
B B
Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M178-12-002
Model ZAXIS200, 200LC ZAXIS210H, 210LCH

2.22 m (7 ft 3 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) H Arm
Category
Backhoe Shovel Backhoe Shovel Backhoe Shovel
Item
mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin
A: Jangkauan Penggalian
Maksimum
9250 30’4” 9390 30’10” 9910 32’6” 10060 33’0” 9910 32’6” 10060 33’0”
B: Kedalaman Penggalian
Maksimum
*5980 *19’7” *6120 *20’0” *6670 *21’11” *6820 *22’5” *6670 *21’11” *6820 *22’5”
C: Ketinggian potong
Maksimum
*9170 *30’1” *9450 *31’0” *9600 *31’6” *9850 *32’4” *9600 *31’6” *9850 *32’4”
D: Ketinggian Buang
Maksimum
*6390 *21’0” *6290 *20’8” *6780 *22’3” *6720 *22’1” *6780 *22’3” *6720 *22’1”
E: Tinggi saat Transportasi 3130 10’3” 3130 10’3” 2970 9’9” 2970 9’9” 2970 9’9” 2970 9’9”
F: Panjang Keseluruhan saat

Transportasi
9620 31’7” 9620 31’7” 9500 31’2” 9500 31’2” 9500 31’2” 9500 31’2”
G: Radius Swing Minimum 3530 11’7” 3530 11’7” 3540 11’7” 3540 11’7” 3540 11’7” 3540 11’7”
CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.
T1-1-14
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N

G
E E
A
B
Backhoe M178-12-002
Model ZAXIS210, 210LC, 210N, 240
2.03 m (6 ft 8 in) Arm 2.42 m (7 ft 11in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Arm 3.51 m (11 ft 6 in) Arm
Category
Backhoe Backhoe Backhoe Backhoe
Item
mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin
Maksimum
9215 30’3” 9415 30’11” 9910 32’6” 10445 34’3”
Maksimum
*5790 *18’12” *6175 *20’3” *6670 *21’11” *7265 *23’10”
Maksimum
*9475 *31’1” *9245 *30’4” *9600 *31’6” *9855 *32’4”
D: Ketinggian Buang
Maksimum
*6610 *21’8” *6460 *21’2” *6780 *22’3” *7035 *23’1”
E: Tinggi saat Transportasi 3120 10’3” 3150 10’4” 2970 9’9” 3110 10’2”

Transportasi
9620 31’7” 9610 31’6” 9500 31’2” 9560 31’4”
G: RadiusSwing Minimum 3605 11’10” 3525 11’7” 3540 11’7” 3555 11’8”
T1-1-15
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS225USR, ZAXIS225USRLC
G G
C C
D D
E E
F F
A A
B B
Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik)
M178-12-009
Model ZAXIS225USR, 225USRLC
2.22 m (7 ft 3 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Standard Arm

Category
Backhoe Shovel Backhoe Shovel
Item
A: Jangkauan Penggalian Maksimum 9250 30′ 4″ 9390 30′ 10″ 9910 32′ 6″ 10060 33′ 0″
Maksimum *5980 *19′ 7″ *6120 *20′ 1″ *6670 *21′ 11″ *6820 *22′ 5″
C: Ketinggian potong Maksimum *9170 *30′ 1″ *9450 *31′ 0″ *9600 *31′ 6″ *9850 *32′ 4″
D: Ketinggian Buang Maksimum *6390 *21′ 0″ *6290 *20′ 8″ *6780 *22′ 3″ *6720 *22′ 1″
E: Tinggi saat Transportasi 3130 10′ 3″ 3130 10′ 3″ 2970 9′ 9″ 2970 9′ 9″
Std *8985 *29′ 6″ *8985 *29′ 6″ *8865 *29′ 1″ *8865 *29′ 1″

F: Panjang Keseluruhan
saat Transportasi
LC *9130 *29′11″ *9130 *29′11″ *9010 *29′ 7″ *9010 *29′ 7″
G: RadiusSwing Minimum 3530 11′ 7″ 3530 11′ 7″ 3540 11′ 7″ 3540 11′ 7″
T1-1-16
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS225US, ZAXIS225USLC
G G
C
C
D D
E E
F F
A A
B B
Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M1GF-12-002
Model ZAXIS225US, 225USLC

2.22 m (7 ft 3 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Arm
Category
Item
A: Jangkauan Penggalian Maksimum 9350 30’8” 9490 31’2” 10010 32’10” 10150 33’3”
B: Kedalaman Penggalian Maksimum *6100 *20’0” *6240 *20’6” *6790 *22’3” *6930 *22’9”
C: Ketinggian potong Maksimum *10550 *34’7” *10710 *35’2” *11100 *36’5” *11250 *36’11”
D: Ketinggian Buang Maksimum *7640 *25’1” *7730 *25’4” *8190 *26’10” *8340 *27’4”
E: Tinggi saat Transportasi 3160 10’4” 3100 10’2” 2990 9’10” 2950 9’8”
F: Panjang Keseluruhan saat Std 9040 29’8” 9030 29’8” 8920 29’3” 8910 29’3”
transportasi
LC 9180 30’1” 9170 30’1” 9060 29’9” 9050 29’8”
G: RadiusSwing Minimum 8’6” 2590 8’6” 2300 7’7” 2300 7’7”
* CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.
T1-1-17
UMUM / Spesifikasi
G G
C C
D
D
E E
F F
A A
B B
Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M178-12-002
Model ZAXIS230, 230LC

2.32 m (7 ft 7 in) Arm 2.96 m (9 ft 9 in) Arm 3.61m (11 ft 10 in) Arm
Category
Backhoe Shovel Backhoe Shovel Backhoe Shovel
Item
mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin mm ftxin
Maksimum
9710 31’10” 9900 32’6” 10270 33’8” 10460 34’4” 10900 35’9” 11080 36’4”
B: Kedalaman Penggalian *22’10
Maksimum
*6300 *20’8” *6490 *21’4” *6950 *7130 *23’5” 7590 24’11” 7780 25’6”
”
*30’10
C: Ketinggian potong Maksimum *9410 *9810 *32’2” *9630 *31’7” *10040 *32’11” 9990 32’9” 10380 34’1”
”
D: Ketinggian Buang Maksimum *6540 *21’5” *6420 *21’1” *6760 *22’2” *6640 *21’9” 7100 23’4” 6980 22’11”
E: Tinggi saat Transportasi 3290 10’10” 3290 10’10” 3100 10’2” 3100 10’2” 3320 10’11” 3320 10’11”
transportasi
10260 33’8” 10260 33’8” 10140 33’3” 10640 33’3” 10200 33’6” 10200 33’6”
G: RadiusSwing Minimum 3960 12’12” 3960 12’12” 3870 12’8” 3890 12’8” 3890 12’9” 3890 12’9”
Model ZAXIS240H, 240LCH

2.96 m (9 ft 9 in) H Arm
Category
Backhoe Shovel
Item
mm ftxin mm ftxin
A: Jangkauan Penggalian Maksimum 10270 33’8” 10460 34’5”
B: Kedalaman Penggalian Maksimum *6950 *22’10” *7130 *23’5”
C: Ketinggian potong Maksimum *9630 *31’7” *10040 *32’11″
D: Ketinggian Buang Maksimum *6760 *22’2” *6640 *21’9”
E: Tinggi saat Transportasi 3100 10’2” 3100 *10’2”
F: Panjang Keseluruhan saat transportasi 10140 33’3” 10140 33’3”
G: RadiusSwing Minimum 3870 12’8” 3870 12’8”
T1-1-18
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS250, 250LC, 250LCN

G
A
B
Backhoe M178-12-002
Model ZAXIS250, 250LC, 250LCN

2.19 m (9 ft 9 in) Arm 2.50 m (8 ft 2 in) Arm 2.96 m (9 ft 9 in) Arm
Category
Backhoe Backhoe Backhoe
Item
mm ftxin mm ftxin mm ftxin
Maksimum
9650 31’8” 9870 32’5” 10270 33’8”
Maksimum
*6170 20’3” *6490 21’4” *6950 *22’10”
C: Ketinggian potong Maksimum *9550 31’4” *9460 31’0” *9630 *31’7”
D: Ketinggian Buang Maksimum *6590 21’7” *6580 21’7” *6760 *22’2”
E: Tinggi saat Transportasi 3240 10’8” 3270 10’9” 3100 10’2”
Transportasi
10230 33’7” 10260 33’8” 10140 33’3”
G: RadiusSwing Minimum 3850 12’7” 3950 12’12” 3870 12’8”
3.61m (11 ft 10 in) Arm

Category
Backhoe
Item
mm ftxin
Maksimum
10900 35’9”
Maksimum
*7590 *24’11”
C: Ketinggian potong Maksimum *9990 *32’9”
D: Ketinggian Buang Maksimum *7100 *23’4”
E: Tinggi saat Transportasi 3320 10’11”
Transportasi
10200 33’6”
G: RadiusSwing Minimum 3890 12’9”
T1-1-19
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS270, ZAXIS270LC
G G
C C
D D
E E
F F
A A
B B
Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik)
M178-12-002
Model ZAXIS270, 270LC

2.4 m (7 ft 11 in) Arm 3.1 m (10 ft 2 in) Standard Arm
Category
Item
A: Jangkauan Penggalian Maksimum 10060 33′ 0″ 10240 33′ 7″ 10710 35′ 2″ 10880 35′ 8″
Maksimum *6540 *21′ 5″ *6720 *22′ 1″ *7230 *23′ 9″ *7410 *24′ 4″
C: Ketinggian potong Maksimum *9640 *31′ 8″ *10050 *33′ 0″ *9980 *32′ 9″ *10360 *34′ 0″
D: Ketinggian Buang Maksimum *6750 *22′ 2″ *6670 *21′ 11″ *7070 *23′ 2″ *6990 *22′ 11″
E: Tinggi saat Transportasi 3420 11′ 3″ 3420 11′ 3″ 3170 10′ 5″ 3170 10′ 5″
Transportasi 10370 34′ 0″ 10370 34′ 0″ 10290 33′ 9″ 10290 33′ 9″
G: RadiusSwing Minimum 4310 14′ 2″ 4310 14′ 2″ 4140 13′ 7″ 4140 13′ 7″
3.75 m (12 ft 4 in) Arm

Category
Backhoe Shovel
Item
mm ftxin mm ftxin
A: Jangkauan Penggalian Maksimum 11270 36′ 12″ 11480 37′ 8″
Maksimum *7880 *25′ 10″ *8060 *26′ 5″
C: Ketinggian potong Maksimum *10150 *33′ 4″ *10620 *34′ 10″
D: Ketinggian Buang Maksimum *7250 *23′ 9″ *7250 *23′ 9″
E: Tinggi saat Transportasi 3350 10′ 12″ 3350 11′ 0″
T1-1-20
UMUM / Spesifikasi
3.75 m (12 ft 4 in) Arm

Category
Backhoe Shovel
Item
mm ftxin mm ftxin
Transportasi 10340 33′ 11″ 10340 33′ 11″
G: RadiusSwing Minimum 4120 13′ 6″ 4120 13′ 6″
CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug
ZAXIS280LC, 280LCN
E E
A
B
Backhoe M178-12-002
Model ZAXIS280LC, 280LCN

Category
Item
10060 33’0” 10710 35’2” 11270 36’12”
Maksimum
*6540 *21’5” *7230 *23’9” *7880 *25’10”
Maksimum
C: Ketinggian potong Maksimum *9640 *31’8” *9980 *32’9” *10150 *33’4”
D: Ketinggian Buang Maksimum *6750 *22’2” *7070 *23’2” *7250 *23’9”
10370 34’0” 10290 33’9” 10340 33’11”
Transportasi
G: RadiusSwing Minimum 4310 14’2” 4140 13’7” 4120 13’6”
T1-1-21
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N, ZAXIS240 (2-piece Boom)

G
F
A
Backhoe
M1G6-13-012
Model ZAXIS210, 210LC, 210N, 240 2-piece Boom

2.03 m (6 ft 8 in) Arm 2.42 m (7 ft 11in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Arm 3.51 m (11 ft 6 in) Arm
Category
Backhoe Backhoe Backhoe Backhoe
Item
Maksimum 9185 30’2” 9405 30’10” 9900 32’6” 10445 34’3”
Maksimum *5480 *17’12” *5785 *18’12” *6290 *20’8” *6875 *22’7”
Maksimum *10475 *34’4” *10515 *34’6” *10955 *35’11” *11375 *37’4”
D: Ketinggian Buang
Maksimum *7570 *24’10” *7600 *24’11” *8040 *26’5” *8465 *27’9”
E: Tinggi saat
Transportasi 3010 9’11” 3060 10’1” 2950 9’8” 3110 10’2”
F: Panjang Keseluruhan
saat Transportasi 9750 31’12” 9540 31’4” 9500 31’2” 9490 31’2”
G: RadiusSwing Minimum 2640 8’8” 2635 8’8” 2280 7’6” 2325 7’8”
T1-1-22
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS250, 250LC, 250LCN (2-piece Boom)

G
A
B
M1G6-13-012
Backhoe
Model ZAXIS250, 250LC, 250LCN 2-piece Boom
Category
Item
9760 32’0” 9990 32’9” 10420 34’2”
Maksimum
*5790 *18’12” *6070 *19’11” *6520 *21’5”
Maksimum
*11100 *36’5” *11230 *36’10” *11580 *37’12”
Maksimum
D: Ketinggian Buang
*8010 *26’3” *8140 *26’9” *8490 *27’10”
Maksimum
10220 33’6” 10240 33’7” 10210 33’6”
Transportasi
G: Radius Swing Minimum 2880 9’5” 2910 7’2” 2560 8’5”
3.61m (11 ft 10 in) Arm

Category
Backhoe
Item
mm ftxin
A: Jangkauan Penggalian Maksimum 11060 36’3”
B: Kedalaman Penggalian Maksimum *7170 *23’6”
C: Ketinggian potong Maksimum *12130 *39’10”
D: Ketinggian Buang Maksimum *9030 *29’8”
E: Tinggi saat Transportasi 3330 10’11”
10170 33’4”
Transportasi
G: Radius Swing Minimum 2690 8’10”
T1-1-23
UMUM / Spesifikasi
ZAXIS280LC, 280LCN (2-piece Boom)

G
A
B
M1G6-13-012
Backhoe
Model ZAXIS280LC, 280LCN 2-piece Boom

Category
Item
10070 33’1” 10730 35’2” 11320 37’2”
Maksimum
*6020 *19’9” *6700 *21’12” 7320 24’ 0”
Maksimum
C: Ketinggian potong Maksimum *11370 *37’4” *11920 *39’1” 12350 40’6”
D: Ketinggian Buang Maksimum *8260 *27’1” *8810 *28’11” 9240 30’4”
10270 33’8” 10260 33’8” 10270 33’8”
Transportasi
G: Radius Swing Manimum 2980 9’9” 2670 8’9” 2740 8’12”
T1-1-24
UMUM / Tata-letak Komponen
TATA-LETAK KOMPONEN UTAMA
ZX200 class, 230 class, 270 class
1 3
4
5
6
7
8
9
21
10
11
12
13
14
20 15
16
19 T178-01-02-001
17
18
1- Bucket Cylinder 7- Fuel Tank 13- Intercooler 19- Pilot Shut-Off Valve
2- Arm Cylinder 8- Hydraulic Oil Tank 14- Radiator 20- Travel Pilot Valve
3- Boom Cylinder 9- Control Valve 15- Oil Cooler 21- Front Attachment/Swing
Pilot Valve
4- Center Joint 10- Pilot Filter dan Pilot Relief Valve 16- Battery
5- Swing Bearing 11- Pump Device 17- Travel Device
6- Swing Device 12- Engine 18- Signal Control Valve
T1-2-1
ZAXIS225US
3
4
5
6
7
8
9
21
18
20
19
10
18
11
17
16 12
13
15 14 T1GF-01-02-001
1 - Bucket Cylinder 7 - Hydraulic Oil Tank 13 - Oil Cooler 19 - Pilot Shut-Off Valve
2 - Arm Cylinder 8 - Swing Device 14 - Intercooler 20 - Travel Pilot Valve
3 - Boom Cylinder 9 - Pump Device 15 - Battery 21 - Boom Electronic Cushion
Solenoid Valve*
4 - Signal Control Valve 10 - Pilot Filter dan Pilot Relief 16 - Fuel Tank
Valve
5 - Control Valve 11 - Engine 17 - Center Joint
6 - Solenoid Valve Unit 12 - Radiator 18 - Front Attachment/Swing
Pilot Valve
CATATAN: *Sampai dengan serial No.104908.
T1-2-2
ZAXIS225USR
1
2
3
4
5
6
7
8
20
9
10
11
19
18 12
17 13
14 T1GD-01-02-001
16
15
1 - Bucket Cylinder 6 - Solenoid Valve Unit 11 - Pilot Filter dan Pilot Relief 16 - Battery
Valve
2- Arm Cylinder 7- Fuel Tank 12 - Engine 17 - Center Joint
3- Boom Cylinder 8- Hydraulic Oil Tank 13 - Radiator 18 - Pilot Shut-Off Valve
4- Signal Control Valve 9- Swing Device 14 - Oil Cooler 19 - Travel Pilot Valve
5- Control Valve 10 - Pump Device 15 - Inter Cooler 20 - Front Attachment/Swing
Pilot Valve
T1-2-3
TATA-LETAK KOMPONEN KELISTRIKAN

(Keseluruhan)
ZX200 class, 230 class dan 270 class
• Pump 1 and 2 Delivery Pressure Sensor
• Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor
• N Sensor
1 2 3
4
• Torque Control Solenoid Valve
• Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve 5
Lihat pada grup Pump Device.
7
6 8 • Pressure Sensor (Travel)
• Pressure Sensor (Swing)
9 Lihat pada grup the Signal
Control Valve.
18
17
16
15
14
10
13
• Pressure Sensor (Boom Raise)

• Pressure Sensor (Arm Roll-In)
11 Lihat pada grup Control Valve.
T178-01-02-002
• Pressure Sensor (Front Attachment)
Lihat pada grup Swing Device. 12
1 - Overheat Switch 6 - Coolant Level Switch* 11 - Horn 15 - Solenoid Valve Unit

2 - Coolant Temperature 7 - Battery 12 - Work Light 16 - Engine Oil Level Switch*
Sensor
3 - Battery Relay 8 - Starter Relay 13 - Fuel Sensor 17 - Engine Oil Pressure Switch
4 - Glow Relay 9 - Air Cleaner Restriction 14 - Hydraulic Oil Temperature 18 - EC Motor dan EC Sensor
Switch Sensor
5 - Fusible Link 10 - Wiper Motor
CATATAN: *Sampai dengan serial No.104679 (ZX200 class)

Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class)
T1-2-4
ZAXIS225US
• N Sensor 1 2 3 4 5 6
• Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve
9
10
11
12
19
18
17
16
15
13 T1GF-01-02-002
14
• Pressure Sensor (Boom Raise) • Pressure Sensor (Travel) • Pressure Sensor (Front Attachment)
• Pressure Sensor (Arm Roll-In) • Pressure Sensor (Swing) Lihat pada grup Swing Device.
Lihat pada grup Control Valve. Lihat pada grup Signal
Control Valve.
1 - Overheat Switch 6 - Air Cleaner Restriction 11 - Wiper Motor 16 - Hydraulic Oil Temperature
Switch sensor
2 - Coolant Temperature 7 - Fuel Sensor 12 - Boom Angle Sensor 17 - Engine Oil Level Switch*
Sensor
3 - Battery Relay 8 - Coolant Level Switch* 13 - Horn 18 - EC Motor dan EC Sensor
4 - Glow Relay 9 - Starter Relay 14 - Boom Electronic Cushion
Solenoid Valve
5 - Fusible Link 10 - Battery 15 - Solenoid Valve Unit
T1-2-5
ZAXIS225USR
• N Sensor 1 2 3 4 5
• Pump 2 Flow Rate Control Solenoid Valve
6
17
8
9
10
16
15
14
13
12
T1GD-01-02-002
11
• Pressure Sensor (Boom Raise) • Pressure Sensor (Travel) • Pressure Sensor (Front Attachment)
• Pressure Sensor (Arm Roll-In) • Pressure Sensor (Swing) Lihay pada grup Swing Device.
Lihat pada grup Control Valve. Lihat pada grup Signal
Control Valve.
1 - Over Heat Switch 6 - Fusible Link 11 - Horn 16 - Fuel Sensor

2 - Coolant Temperature 7 - Starter Relay 12 - Solenoid Valve Unit 17 - EC Motor dan EC Sensor
Sensor
3 - Air Cleaner Restriction 8 - Coolant Level Switch* 13 - Hydraulic Oil Temperature
Switch Sensor
4 - Glow Relay 9 - Battery 14 - Engine Oil Lever Switch*
5 - Battery Relay 10 - Wiper Motor 15 - Engine Oil Pressure switch
T1-2-6
SISTEM KELISTRIKAN (Relay dan Equipment yang terkait)
Kecuali ZAXIS225US
5
4
Deck Belakang 3 6
2
8
9
10
T178-01-02-006
15
14
18 13
17 12
16 11
T178-01-02-007
1- Satellite Terminal ON/OFF 6- Fuse Box 11- Load Damp Relay (R1) 16- Wiper Relay A (R6)
Switch (Hanya mesi yang
dilengkapi Satellite
Navigation System)
2- QOS Controller 7- Learning Switch 12- Washer Relay (R2) 17- Wiper Relay B (R7)
3- ICX (Information Controller) 8- Dr. ZX Connector ke MC 13- Work Light Relay 2 (R3) 18- Wiper Relay C (R8)
4- MC (Main Controller) 9- Download Connector (Tidak tersahu- 14- Work Light Relay 1 (R4)
bung dalam Satellite Terminal
perlengkapan mesin)
5- Satellite Terminal (Optional) 10- Dr. ZX Connector ke ICX 15- Horn Relay (R5)
T1-2-7
ZAXIS225US
15
4
16
14
17
13
12
11 5
10
T1GF-01-02-003
1, 2 3
6
9 8 7
T1SM-01-02-006
1 - ICX (Information Controller) 6 - Fuse Box 11 - Work Light Relay 1 (R4) 16 - Wiper Relay B (R7)
2 - MC (Main Controller) 7 - Dr. ZX Connector ke MC 12 - Work Light Relay 2 (R3) 17 - Wiper Relay C (R8)
3 - Satellite Terminal 8 - Dr. ZX Connector ke ICX 13 - Washer Relay (R2)
(Optional)
4 - Download Connector 9 - * Learning Switch 14 - Load Dump Relay (R1)
5 - Diode D1, D2, D3, D4 10 - Horn Relay (R5) 15 - Wiper Relay A (R6)
CATATAN: Ini digunakan untuk engine learning dan

initialization daripada boom electronic
cushion (sampai dengan serial
No.104908).
T12-2-8
SISTEM KELISTRIKAN (Monitor dan

Switch)
1 2
20
19 21
18
3
17 22
16 4
15 23
5
24
14
6
13 7
12 8 25
11
9
10
T178-01-02-008
T178-01-01-004
1- Coolant Temperature 8- Alternator Indicator 15- Digging Mode Indicator 22- Power Mode Switch
Gauge
2- Fuel Gauge 9- Hydraulic Oil Filter Indicator 16- Attachment Mode Indicator 23- Travel Mode Switch
(Optional)
3- Display Selection Switch 10- Coolant Level Indicator * 17- Liquid Crystal Display 24- Work Light Switch
4- SET Switch 11- Engine Oil Level Indicator * 18- Auto-Idle Indicator 25- Wiper/Washer Switch
5- Work Mode Switch 12- Engine Oil Pressure 19- Auto-Acceleration Indicator
Indicator
6- Fuel Level Indicator 13- Preheat Indicator 20- Engine Control Dial
7- Air Filter Restriction Switch 14- Overheat Indicator 21- Auto-Idle/Acceleration
Selector
CATATAN: *Sampai dengan serial No.104679 (ZX200 class dan 225 class)
Sampai dengan No.020040 (ZX270 class)
T1-2-9
PUMP DEVICE
9
3 2 1
6
7
8
10
5 4 T178-03-01-003
T178-03-01-001
SWING DEVICE ZX270 class 11

11
12
12
T1HG-03-02-003
T178-03-02-001
1- Pump 1 4- Pump 1 Delivery Pressure 7- Torque Control Solenoid Valve 10- N Sensor
Sensor
2- Pump 2 5- Pump 2 Delivery Pressure 8- Pump 1 Control Pressure Sensor 11- Swing Relief Valve
Sensor
3- Pilot Pump 6- Pump 2 Flow Rate Control 9- Pump 2 Control Pressure Sensor 12- Pressure Sensor
Solenoid Valve (Front Attachment)
T1-2-10
CONTROL VALVE SOLENOID VALVE UNIT
1 Serial No.104679 keatas (ZX200 class dan 225 class)

Serial No.010327 keatas (ZX230 class)
Serial No.020043 keatas (ZX270 class)
2
T178-03-07-005
7 8 9
3 T178-01-02-011 Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan

225 class)
SIGNAL CONTROL VALVE Sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class)
T178-01-02-003
7 6 8 9
T178-03-06-015
1 - Main Relief Valve 4 - Pressure Sensor (Swing) 7 - Solenoid Valve Unit (SC) 10 - Solenoid Valve Unit (SG)
2 - Pressure Sensor (Arm Roll- 5 - Pressure Sensor (Travel) 8 - Solenoid Valve Unit (SI)
in)
3 - Pressure Sensor (Boom 6 - Solenoid Valve Unit (SE)*
Raise)
CATATAN: * Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class)
T1-2-11
TRAVEL DEVICE PENEMPATAN CONTROL VALVE

(Hanya Boom 2-piece saja)
ZX200 class, 225 class dan 230 class ZX200 class
1
1 T178-03-03-071
T1HD-01-02-001
ZX270 class
ZX230 class dan ZX270 class
2
1
T1HG-01-02-002
T178-03-03-068
1- Counterbalance Valve 2- Travel Relief Valve 3- Overload Relief Valve

(Penempatan)
T1-2-12
UMUM / Spesifikasi Komponen
ENGINE
ZX200 class, ZX225 class:
Pabrik Pembuat ............................................. ISUZU
Model ............................................................. AA-6BG1TRA
Tipe ................................................................ Diesel, 4-Tak, Berpendingin-air, Segaris, Injeksi Langsung
Jumlah Cyl – Diameter x Langkah................. 6-105 mm×125 mm (4.13 in×4.92 in)
Kubikasi Piston .............................................. 6494 cm3 (396 in3)
Rated Output.................................................. 103 kW/1900 min-1 (140 PS/1900 rpm)
HP Mode: 110 kW / 2100 min-1 (150 PS / 2100 rpm)
Perbandingan Kompressi............................... 18:1
Berat Kosong ................................................. 490 kg (1080 lb)
Urutan Pengapian .......................................... 1-5-3-6-2-4
Arah Putaran.................................................. Searah putaran jarum jam (Dilihat dari sisi-bagian fan)
ZX230 class:
Pabrik pembuat ............................................. ISUZU
Model ............................................................. CC-6BG1TRA
Tipe ................................................................ Diesel, 4-Tak, Berpendingin-air, Segaris, Injeksi Langsung
Jumlah Cyl – Diameter x Langkah................. 6-105 mm×125 mm (4.13 in×4.92 in)
Kubikasi Piston .............................................. 6494 cm3 (396 in3)
Rated Output.................................................. 118 kW/2000 min-1 (160 PS/2000 rpm)
Perbandingan Kompressi............................... 18:1
Berat Kosong ................................................. 490 kg (1080 lb)
Urutan Pengapian .......................................... 1-5-3-6-2-4
Arah Putaran.................................................. Searah putaran jarum jam (Dilihat dari sisi-bagian fan)
T1-3-1
ZX270 class:
Pabrik Pembuat ...........................................ISUZU
Model ...........................................................CC-6BG1TRA
Tipe ..............................................................Diesel, 4-Tak, Berpendingin-air, Segaris, Injeksi Langsung
Jumlah Cyl – Diameter x Langkah...............6-105 mm×125 mm (4.13 in×4.92 in)
Kubikasi Piston ............................................6494 cm3 (396 in3)
Rated Output................................................125 kW/2050 min-1 (170 PS/2050 rpm)
Perbandingan Kompressi.............................18:1
Berat Kosong ...............................................490 kg (1080 lb)
Urutan Pembakaran.....................................1-5-3-6-2-4
Arah Putaran................................................Searah putaran jarum jam (Dilihat dari sisi-bagian fan)
SISTEM PENDINGINAN
Kipas Pendingin...........................................Dia. 650 mm (25.6 in), 7 Blades (N-Type Blade, Unequal Pitch),
Tipe, Menghisap Kedalam (Draw-in)
Perbandingan Pulley Kipas..........................Engine rpm × 0.80
Thermostat...................................................Temperatur bukaan di tekanan Atmosphir: 82 °C (180 °F)
Terbuka penuh (Langkah : 10 mm atau lebih) Temperatur: 95
°C (203 °F)
Water Pump .................................................Centrifugal, dengan tipe penggerak Belt

Kipas Pendingin ...........................................Dia. 650 mm (25.6 in), 7 Blades (N-Type Blade, Unequal Pitch),
Tipe, Menghisap Kedalam (Draw-in)
Perbadingan Pulley Kipas............................Engine rpm × 0.88
Thermostat...................................................Temperatur bukaan di tekanan Atmosphir: 82 °C (180 °F)
Terbuka penuh (Langkah : 10 mm atau lebih) Temperatur: 95
°C (203 °F)
Water Pump .................................................Centrifugal, dengan tipe penggerak Belt
T1-3-2
SISTEM LUBRIKASI (PELUMASAN)

Tipe Pompa Lubrikasi ................................... Gear Pump
Oil Filter.......................................................... Tipe, Full-Flow Paper Element dengan Bypass
Oil Cooler ....................................................... Tipe, Berpendingin air secar integral
SISTEM STARTING
Motor ..............................................................Tipe, Magnetic Pinion Shift Reduction
Voltage / Output .............................................24 V / 4.5 kW
SISTEM PEMANASAN AWAL

Metode Pemanasan Awal .............................Glow Plug (Tipe, QOS)
SISTEM MEMATIKAN ENGINE

Metode Mematikan ........................................ Fuel Shut-Off
ALTERNATOR
Tipe ................................................................ Tipe, Regulator Integrated AC
Voltage / Output ............................................. 24 V / 50 A (Brushless)
SISTEM SUPERCHARGING
Tipe ................................................................ Tipe, Exhaust-Turbocharger RHG 6
SISTEM BAHAN BAKAR

Tipe ................................................................Tipe, BOSCH (AD Concave Cam)
Governor ........................................................Tipe, Centrifugal All Speed Control RSV
Injection Nozzle .............................................Tipe, Multi-Hole
T1-3-3
KINERJA
PENTING: Daftar yang ditunjukan dibawah ini adalah spesifikasi design (perencanaan), yang bukan
stadar service.
Perbandingan Pemakaian B.-bakar ………… Kurang dari 237 g/kW/h (174 g/PS⋅h) pada 110 kW / (pada
Beban Penuh: 2100 min-1)
Kurang dari 227 g/kW/h (166 g/PS⋅h) pada 103 kW / (saat
Beban Kerja: 1900 min-1)
Waktu Injeksi …. ............................................ 10 ° sebelum T.D.C.
Maximum Output Torque…………………….. Lebih dari 550±60 N⋅m (54±6 kgf⋅m) diperkirakan. 1600 min-1
Tekanan Injeksi ............................................. 18.14 MPa (185 kgf/cm2)
Tekanan Kompressi ....................................... 3.04 MPa (31 kgf/cm2)
Valve Clearance (Inlet / Exhaust) .................. 0.4 / 0.4 mm (saat dingin)
Kecepatan tanpa beban ................................ Slow:(saat Beban Penuh: 900 ± 20 min-1)
Fast: (saat Beban Penuh :2350 +20 – 50 min-1)
(saat Beban Kerja : 2100±50 min-1)
ZX230 class:
Perbandingan Pemakaian B.-Bakar ……….. Kurang dari 237 g/kW/h (174 g/PS⋅h) pada 125 kW / (pada Full
Load: 2100 min-1)
Kurang dari 227 g/kW/h (166 g/PS⋅h) pada 118 kW / (saat
Waktu Injeksi ................................................. 10 ° sebelum T.D.C.
Maximum Output Torque …………………….. Lebih dari 637±60 N⋅m (65±6 kgf⋅m) diperkirakan 1800 min-1
Tekanan Injeksi.............................................. 18.14 MPa (185 kgf/cm2)
Valve Clearance (Inlet / Exhaust) .................. 0.4 / 0.4 mm (saat dingin)
Kecepatan tanpa beban ................................ Slow:(saat Beban Penuh: 900 ± 20 min-1)
Fast: (saat Beban Penuh: 2420 +20 – 50 min-1)
(saat Beban Kerja: 2300±50 min-1)
ZX270 class:
Perbandingan Pemakaian B.-bakar ………...Kurang dari 243 g/kW/h (179 g/PS⋅h) pada 132 kW / (pada
Beban Penuh:2150 min-1)
Kurang dari 238 g/kW/h (175 g/PS⋅h) pada 125 kW / (Saat
Waktu Injeksi.................................................. 10 ° sebelum T.D.C.
Maximum Output Torque Lebih dari 637±60 N⋅m (65±6 kgf⋅m) diperkirakan. 1800 min-1
Tekanan Injeksi.............................................. 18.14 MPa (185 kgf/cm2)
Valve Clearance (Inlet / Exhaust) .................. 0.4 / 0.4 mm (when cool)
Kecepatan Tanpa Beban .............................. Slow:(saat Beban Penuh: 900 ± 20 min-1)
Fast: (saat Beban Penuh: 2470 +20 – 50 min-1)
(saat Beban Kerja : 2350±50 min-1)
T1-3-4

Kurva Kinerja Engine (AA-6BG1TRA)
Kondisi Test: 1. Sesuai dengan JIS D1005 (Metoda Test Kinerja untuk Diesel Engine yang digunakan untuk
Mesin Kontruksi) dengan tekanan atmosphir standar.
2. Dilengkapi dengan fan dan alternator.
Torque
Output
kw
N•m
Rasio (perbandingan)
Pemakaian Bahan-bakar
g/kw•h
-1
Kecepatan Engine min (rpm) T178-01-03-002
T1-3-5
ZX230 class:
Kurva Kinerja Engine (CC-6BG1TRA)
Torque
N•m
Output
kw
pemakaian B.-Bakar
g/kw•h
T1HD-01-03-001
-1
Kecepatan Engine min (rpm)
T1-3-6
ZX270 class:
Kurva Kinerja Engine (CC-6BG1TRA)
Torque
N•m
Output
kw
pemakaian b.-bakar
g/kw•h
-1
Kecepatan Engine min (rpm) T1HG-01-03-001
T1-3-7
KELENGKAPAN ENGINE (ACCESSORI)

RADIATOR ASSEMBLI
ZX200 class, ZAXIS225USR:
Tipe ................................................................Tipe Assembli Tandem Radiator/Oil Cooler
Berat...............................................................81.5 kg (180 lb)
Radiator Oil Cooler

Kapasitas ....................................................... 8.0 L (2.1 US gal) 6.35 L (1.7 US gal)
Test Tekanan Air-Tight ................................. 98 kPa (1.0 kgf/cm2, 14 psi) 1470 kPa (15 kgf/cm2, 213 psi)
Tekanan Buka Penutup ................................. 49 kPa (0.5 kgf/cm2, 7 psi) −
Intercooler
Kapasitas ....................................................... 7.9 L (1.7 US gal)
Test Tekanan Air-Tight .................................. 25 kPa (0.25 kgf/cm2, 4 psi)
Tekanan Buka Penutup ................................. −
ZAXIS225US:
Tipe ................................................................Radiator/Oil Cooler Tandem Type Assembly
Berat...............................................................81.5 kg (180 lb)
Radiator Oil Cooler

Test Tekanan Air-Tight .................................. 98 kPa (1.0 kgf/cm2, 14 psi) 1470 kPa (15 kgf/cm2, 213 psi)
Tekanan Buka Penutup ................................. 49 kPa (0.5 kgf/cm2, 7 psi) −
Intercooler
Test Tekanan Air-Tight .................................. 25 kPa (0.25 kgf/cm2, 4 psi)
Tekanan Buka Penutup ................................. −
T1-3-8

Tipe ................................................................Tipe Assembli Tandem Radiator/Oil Cooler
Berat...............................................................81.5 kg (180 lb)
Radiator Oil Cooler

Tekanan Tes Air-Tight ................................... 98 kPa (1.0 kgf/cm2, 14 psi) 1470 kPa (15 kgf/cm2, 213 psi)
Tekanan Bukaan Penutup ............................ 49 kPa (0.5 kgf/cm2, 7 psi) −
Intercooler
Tekanan Tes Air-Tight ................................... 25 kPa (0.25 kgf/cm2, 4 psi)
Tekanan Bukaan Penutup ............................. −
BATTERE
Kapasitas ....................................................... 96 Ah (5-Hour Rate)
Voltage ........................................................... 12 V
Berat............................................................... 27.2 kg (60 lb) × 2
HYDRAULIC COMPONENT
PUMP DEVICE
Perbandingan Penggerak Gear ..................... Main Pump: 1, Pilot Pump: 1
MAIN PUMP
Model ............................................................. HPV102GW-RH23A
Tipe ................................................................ Variable Displacement Axial Plunger Pump, tipe Bent-Axis
Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 198.9 L/min (52.5 US gpm) × 2
ZX230 class:
Model ............................................................. HPV102GW-RH23A
Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 204 L/min (54 US gpm) × 2
ZX270 class:
Model ............................................................. HPV102GW-RH23A
Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 209.1 L/min (55.24 US gpm) × 2
REGULATOR
Tipe ................................................................ Tipe Pengoperasian dengan Tekanan Hidrolik
T1-3-9
PILOT PUMP
Model ............................................................. HY/ZFS 11 / 16.8
Tipe ................................................................ Roda Gigi dengan Tipe Fixed Displacement
Maksimum Aliran (Nilai Teori)........................ 31.92 L/min (8.43 US gpm)
HP Mode: 35.28 L/min (9.32 US gpm)
ZX230 class:
Model ............................................................. HY/ZFS11 / 16.8
Tipe …………………………………………….. Roda Gigi dengan Tipe Fixed Displacement
Maksimum Aliran (Nilai Teori)...…………..... 33.6 L/min (8.88 US gpm)
ZX270 class:
Model ............................................................. HY/ZFS11/16.8
Tipe …………………………………………….. Roda Gigi dengan Tipe Fixed Displacement
Maksimum Aliran (Nilai Teori)…………....... 34.44 L/min (9.10 US gpm)
CONTROL VALVE
Model ............................................................. KVMG-270-HE
Tipe ................................................................ Tipe Pengoperasian Tekanan Pilot (4-Spools + 5-Spools)
Tekanan-Set Main Relief ............................... Normal: 34.3 MPa (350 kgf/cm2, 4980 psi) pada
110 L/min (29.0 US gpm)
Power Digging: 36.3 MPa (370 kgf/cm2) pada
110 L/min (29.0 US gpm)
Tekanan-Set Overload Relief ……………….. 37.2 MPa (379 kgf/cm2, 5390 psi) pada 50 L/min (13.2 US
gpm) (Boom, Arm Roll-In, Bucket Roll-In)
39.2 MPa (400 kgf/cm2, 5690 psi) pada 50 L/min (13.2 US
gpm) (Arm Roll-Out, Bucket Roll-Out)

Model ............................................................. KVMG-270-HE
Tipe ................................................................ Tipe Pengoperasian Tekanan Pilot (4-Spools + 5-Spools)
Tekanan-Set Main Relief .............................. Normal: 34.3 MPa (350 kgf/cm2, 4980 psi) pada
140 L/min (37.0 US gpm)
Power Digging: 36.3 MPa (370 kgf/cm2) pada
140 L/min (37.0 US gpm)
Tekanan-Set Overload Relief ........................ 37.2 MPa (379 kgf/cm2, 5390 psi) pada 50 L/min (13.2 US
gpm) (Boom, Arm Roll-In, Bucket Roll-In)
39.2 MPa (400 kgf / cm2, 5690 psi) pada 50 L/min (13.2 US
gpm)(Arm Roll-Out, Bucket Roll-Out)
POSITIONING CONTROL VALVE (2-Piece Boom Only)

Tipe ................................................................... Tipe Pengoperasian Tekanan Pilot
Tekanan-Set Overload Relief ……………….39.2 MPa (400 kgf / cm2, 5690 psi) pada 50 L/min (13.2 US
gpm).
T1-3-10
SWING DEVICE
Tipe ................................................................ Planetary Gear, Dua Tingkat Reduksi
Perbandingan Reduksi Gear ......................... 13.385
ZX230 class:
Perbandingan Reduksi Gear.......................... 21.75
ZX270 class:
SWING MOTOR
Model ............................................................. M5X130C
Tipe ................................................................ Fixed Displacement Axial Plunger Motor, tipe Swash-Plate
ZX230 class:
Model ............................................................. M5X130CHB
ZX270 class:
Serial No. 020038 and up
Model ............................................................. M5X180
Sampai dengan serial No. 020037
Model ............................................................. M2X210CHB
T1-3-11
VALVE UNIT
Tipe ................................................................ Tipe, Non Counterbalance Valve
Tekanan Set – Relief. .................................... 30.9 MPa (315 kgf/cm2, 4480 psi) pada 140 L/min
ZX230 class:
Tekanan Set - Relief ..................................... 29.4+1−0 MPa (300+10−0 kgf/cm2, 4270+142−0 psi) pada 170 L/min
ZX270 class:
Tekanan Set - Relief ...................................... 30.2+1.40 MPa (308+14 kgf/cm2, 4380+200 psi) pada 140
L/min (Serial No. 020038 dan selanjutnya)
27.7±0.3 MPa (282±3 kgf/cm2, 4010±43 psi) pada 140 L/min
(Sampai dengan Serial No. 020037)
SWING PARKING BRAKE
Tipe ................................................................ Tipe, Multi-Disc-Wet Negative
Tekanan Release .......................................... 1.96 ~ 2.64 MPa (20 ~ 27 kgf/cm2, 284 ~ 384 psi)
ZX230 class:
Tekanan Release........................................... 1.57 ~ 2.35 MPa (16 ~ 24 kgf/cm2, 228 ~ 341 psi)
ZX270 class:
Tekanan Release........................................... 2.25 ~ 2.84 MPa (23 ~ 29 kgf/cm2, 327 ~ 412 psi)
TRAVEL DEVICE
ZX200 class:
Tipe ................................................................ Planetary Gear, Tiga Tingkat Reduksi
Perbandingan Reduksi Gear ......................... 53.289 (ZAXIS210N dan ZAXIS 240: 53.234)

ZX270 class:
T1-3-12
TRAVEL MOTOR
ZX200 class, ZX225 class, ZX230 class:
Tipe ........................................................ Variable Displacement Axial Plunger Motor, Tipe Swash-Plate
ZX270 class:
Tipe ........................................................ Variable Displacement Axial Plunger Motor, Tipe Bent-Axis
TRAVEL BRAKE VALVE

Tipe ........................................................ Tipe, Counter Balance Valve
Tekanan Relief Set ............................... 34.8 MPa (355 kgf/cm2, 5050 psi)
TRAVEL PARKING BRAKE

Tipe ........................................................ Tipe, Multi-Disc-Wet Negative
Cracking Pressure untuk Release ........ 0.95 ~ 1.02 MPa (9.7 ~ 10.4 kgf/cm2, 138 ~ 148 psi)
T1-3-13
CYLINDER
Boom Arm
Diamater Rod ......................................... 85 mm (3.35”) 95 mm (3.74”)
Cylinder Bore ......................................... 120 mm (4.72”) 135 mm (5.31”)
Langkah ................................................. 1220 mm (4’0”) 1475 mm (4’10”)
Panjang Fully Retracted......................... 1759 mm (5’9”) 2040 mm (6’8”)
Tebal Plating .......................................... 30 µm (1.18 µm) 30 µm (1.18 µm)
Bucket Positioning (2-Piece Boom)

Langkah ................................................. 1060 mm (3’6”) 1255 mm (4’1”)
Panjang Fully Retracted......................... 1590 mm (5’3”) 1875 mm (6’2”)
ZX230 class:
Boom Arm
Langkah ................................................. 1350±3 mm (4’51±0.1”) 1610±3 mm (5’3±0.1”)
Panjang Fully Retracted......................... 1950±2.2 mm (6’4±0.1”) 2235±2.2 mm (7’4±0.1”)

Langkah ................................................. 1075±3 mm (3’6±0.1”) 1330 mm (4’4”)
Panjang Fully Retracted......................... 1665±2.2 mm (5’5±0.1”) 1950 mm (6’5”)
ZX270 class:
Boom Arm
Langkah ................................................. 1340±3 mm (4’5±0.1”) 1555±3.2 mm (5’1±0.1”)
Panjang Fully Retracted......................... 1920±2 mm (6’4±0.1”) 2155±2.7 mm (7’1±0.1”)

Langkah ................................................. 1070±3 mm (3’6±0.1”) 1205 mm (3’11”)
Panjang Fully Retracted......................... 1660±2 mm (5’5±0.1”) 1825 mm (5’12”)
T1-3-14
FRONT ATTACHMENT PILOT VALVE
Model ............................................................. HVP05P-040-101
TRAVEL PILOT VALVE

Model ............................................................. HVP05F-040-101
POSITIONING PILOT VALVE

(2-piece Boom only)
Model ..............................................................HVP05P-040-101
SOLENOID VALVE UNIT

Fungsi ............................................................ ⋅ SC : Arm Regenerative Control
⋅ SE* : Arm Flow Rate Control
⋅ SG : Power Digging Control
⋅ SI : Travel Motor Swash Angle Control
CATATAN: * sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan 225 class)
sampai dengan serial No.010326 (ZX230 class)
sampai dengan serial No.020042 (ZX270 class)
PILOT PRESSURE SIGNAL CONTROL VALVE

Fungsi ............................................................ ⋅ Shock Reducing (Boom Lower)
⋅ Pump Flow Rate Control
⋅ Bucket Flow Rate Control
⋅ Swing Parking Brake Release
⋅ Flow Combiner Valve Control
⋅ Arm Flow Rate Control**
CATATAN:** Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan 225 class)
Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class)
PILOT SHUT-OFF VALVE

Tipe ................................................................ Tipe Rotary
OIL COOLER BYPASS CHECK VALVE

Tekanan Bukaan ........................................... 490 kPa (5 kgf/cm2) pada 5 L/min
T1-3-15
KOMPONEN KELISTRIKAN
BATTERY RELAY
Voltage / Current............................................24 V / 100 A
GLOW RELAY
Voltage ........................................................... 24 V
HORN
Voltage / Current............................................ 24 V⋅1.5±0.5 A
Sound Pressure ............................................. 113 dB (A)
ILIMUNASI
Spesifikasi...................................................... Lampu Kerja :Halogen 24V, 70 W / 60 W
Lampu Kabin : ZX200 class, ZAXIS225USR,
ZX230 class, ZX270 class
24 V, 12 W
ZAXIS225US,
.............. 24 V, 12 W
AIR CONDITIONER
ZX200 class, ZAXIS225USR, ZX230 class, ZX270 class:
Refrigerant .................................................... 134 a
Cooling Ability ................................................ 19.3 MJ/h (4600 kcal/h)
Cool Air Volume ............................................. 550 m3/h atau lebih
Heating Ability ................................................ 21.0 MJ/h (5000 kcal/h) atau lebih
Warm Air Volume........................................... 500 m3/h atau lebih
Sistem Penyetelan Temperatur .................... Tipe, Electronic
Banyaknya Refrigerant ................................. 850±50 g
Banyaknya Oli Kompressor .......................... 210 cm3
ZAXIS225US:
Refrigerant .................................................... 134 a
Cooling Ability ................................................ 16.0 MJ/h (3830 kcal/h)
Cool Air Volume ............................................. 395 m3/h atau lebih
Heating Ability ................................................ 14.9 MJ/h (3570 kcal/h) atau lebih
Warm Air Volume........................................... 365 m3/h atau lebih
Sistem Penyetelan Temperatur ..................... Tipe, Electronic
Banyaknya Refrigerant .................................. 900±50 g
Banyaknya Oli Kompressor ........................... 210 cm3
T1-3-16
MEMO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
MEMO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
BAGIAN 2
SISTEM
DAFTAR ISI
Grup 1 Sistem Pengontrolan
Garis Besar ……………………………….. T2-1-1
Pengontrolan Engine …………………….. T2-1-2
Pengontrolan Pump ……………………... T2-1-23
Pengontrolan Valve ……………………… T2-1-32
Pengontrolan Yang Lain ………………… T2-1-46
Grup 2 Sistem Hidrolik

Garis Besar ……………………………….. T2-2-1
Sirkuit Pilot ………………………………... T2-2-2
Sirkuit Utama ……………………………... T2-2-12
Grup 3 Sistem Kelitrikan

Garis Besar ……………………………….. T2-3-1
Sirkuit, Utama …………………..………... T2-3-2
Sirkuit, Electric Power ………...…………. T2-3-3
Sirkuit, Pemeriksaan Indicator Light ...…. T2-3-4
Sirkuit, Accessori …………..…………….. T2-3-5
Sirkuit, Preheat …………..………………. T2-2-6
Sirkuit, Starting ………..…………………. T2-28
Sirkuit Charging (Pengisian) ……………. T2-211
Sirkuit, Surge Voltage Prevetion ……….. T2-2-14
Sirkuit, Engine Stop …………………...…. T2-3-16
178T-2-1
178T-2-2
SISTEM / Sistem Pengontrolan
GARIS BESAR
Main controller (MC) digunakan untuk mengontrol ope- Setelah diterima di sirkuit logic-nya dan dip-proses,
rasi mesin. Signal kelistrikan dari engine control dial, maka selanjutnya MC mengirim keluar signal pengon-
dan bermacam sensor dan switch, dikirimkan ke MC trol ke motor EC, solenoid valve unit, torque control
solenoid unit, dan sirkuit pengontrolan yang lain untuk
mengatur engine, pompa-pompa, motor dan valve-
valve.
Signal-signal Masuk Signal-signal Keluar

• EC Sensor • Pengontrolan Engine (EC Motor)
• Engine Control Dial • Engine Control Dial
• Pump 1 Control Pressure Sensor • HP Mode Control
• Pump 2 Control Pressure Sensor • E Mode Control
• Pump 1 Delivery Pressure Sensor • Auto-Idle Control
• Pump 2 Delivery Pressure Sensor • Auto-Acceleration Control
• Pump 3 Delivery Pressure Sensor Auto-Warming Up Control
(Oprtional) • Idle Speed-Up Control
• N sensor • Engine Speed Automatic Increase Control at Travel
(ZX270 class only)
∗
• Pressure Sensor (Travel) • Attachment Operation Speed Increase Control
∗
• Pressure Sensor (Front Attachment) • Attachment Operation Speed Limit Control
• Pressure Sensor (Swing) • Engine Learning Control
• Pressure Sensor (Boom Raise) •
• Pressure Sensor (Arm Roll-In) • Pengontrolan Pompa (Torque Control Solenoid
Valve)
• Pressure Sensor (Auxiliary) MC Speed Sensing Control
(Optional) • Slow Speed Torque Increase Control
∗
Pump 1 Flow Rate Limit Control
∗
• Hydraulic Oil Temperature Sensor • Pump 2 Flow Rate Limit Control
∗
• Auto-Idle/Acceleration Selector • Pump 3 Torque Decrease Control
• Power Digging Switch •
• Power Mode Switch (HP/E/P) • Pengontrolan Valve (Solenoid Valve Unit)
• Travel Mode Switch (Fast/Slow) • Power Digging Control
• Work Mode Switch Arm Flow Rate Control
(Digging/Attachment) • Arm Regenerative Control
• Learning Switch • Travel Motor Swash Angle Control
• Key Switch • Auto-Power Lift Control
∗
• Boom Angle Sensor Auxiliary Flow Rate Control
(Sampai serial No.104908,ZAXIS225US))
• Auxiliary Mode Switch (Optional) •
Pengontrolan Yang Lainnya
Boom Electronic Cushion Control
(Sampai dengan serial No.104908 (ZAXIS225US))
Work Mode Control
∗
Travel Alarm Control
∗
Overload Alarm Control
∗
CATATAN: Hanya pada mesin yang dilengkapi
dengan optional parts yang sesuai.
T2-1-1
PENGONTROLAN ENGINE
Sistem pengontrolan engine dibagi dalam grup sebagai
berikut :
• Pengontrolan, Idle Speed-Up
• Pengontrolan, Engine Control Dial • Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Engine
• Pengontrolan, HP Mode Otomatis saat Travel (hanya ZX270 class)
∗
• Pengontrolan, E Mode • Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Operasi
• Pengontrolan, Auto-Idle Attachment
∗
• Pengontrolan, Auto-Acceleration • Pengontrolan Batas Kecepatan Operasi
• Pengontrolan , Auto-Warming Up Attachment
• Pengontrolan Engine Learning
∗
CATATAN: Hanya pada mesin yang dilengkapi
dengan optional parts yang sesuai.
Tata-letak Sistem Pengontrolan Engine
Pressure Sensor
Travel
Front Attachment Pump 2 Pump 1
Swing Delivery Delivery
Boom Raise Pressure Pressure
Kunci Kontak
Sensor Sensor
Arm Roll-In
Auxiliary (Optional)
Engine EC Sensor
Control Dial
Auto-Idle /
Acceleration
Selector
Auto-Idle
EC Motor
Auto-Acceleration
Power Mode Switch
HP Mode Pump 2 Pump 1

Control Control
Pressure Pressure
E Mode Work Mode Sensor
Sensor
Switch
Auxiliary Hydraulic Oil
P Mode
Digging Attachment Mode Switch Temperature
Mode Mode (Optional) Sensor
T178-02-01-027
T2-1-2
(Kosong)
T2-1-3
Pengontrolan, Engine Control Dial
Fungsinya: Pengontrolan kecepatan engine dalam me- Kecepatan

respon sesuai dengan sudut putar dari Engine
engine control dial dan mengurangi
kecepatan engine sebanyak 100 rpm,
untuk mengurangi pemakaian bahan bakar
Kecepatan engine
dan kebisingan suara, ketika semua lever Batas berkurang 100
pengontrol dalam keadaan netral. Pengontrolan rpm, bila lever
pengontrol netral.
Bekerjanya:MC menggerakan governor lever, untuk
merespon sudut putar dari engine control
dial, dalam mengatur kecepatan engine.
Posisi Engine
Control Dial
CATATAN:* Walaupun ketika control dial diputar pa- Slow Fast
da posisi kecepatan penuh, governor Idle Idle
lever tidak sampai menyen-tuh stopper
di kecepatan penuh (Lihat pada
pengontrolan mode HP.)
CATATAN: Kecepatan engine berkurang 100 rpm
Saat semua lever pengontrol netral (sensor-sensor dari kecepatan maksimumnya. Oleh
travel dan front attachment OFF), MC menggerakan karena itu bila kecepatan engine yang
motor EC, sehingga kecepatan engine, berkurang 100 terseting oleh engine control dial akan
rpm dari kecepatan maksimum-nya. tetap lebih rendah 100 rpm, dan tdak
akan berubah. Pengontrolan pengu-
rangan kecepatan engine ini akan aktip,
tanpa mengidahkan pengontrolan auto-
idle dan/ atau auto-accelerasi aktip atau
tidak.
T2-1-4
Pressure Sensor
Travel
Front Attachment
Engine
Control Dial
Motor EC
T178-02-01-004
T2-1-5
Pengontrolan, HP Mode
Fungsinya: Menaikan sedikit tenaga penggalian, seperti

Kecepatan
untuk operasi arm menekuk kedalam (roll- Engine Kecepatan
in), ketika pekerjaan pengerukan pada 1.650 rpm maksimum naik 200
galian yang dalam. rpm kecuali
ZX230 class dan
1.500 rpm 270 class (oleh 100
Bekerjanya:MC menggerakan motor EC, untuk me- rpm)
naikan sedikit kecepatan engine, dari
kecepatan yang ter-set pada engine control
dial, dari kondisi yang ada dengan power
mode switch di posisi HP.
• Engine control dial: di set pada 1.500 rpm atau Posisi engine
control Dial
lebih.
Slow Fast
• Boom naik (raise) dan/ atau Arm tertekuk kedalam Idle Idle
Roll-in), saat bekerja
• Tekanan delivery dari pompa 1 dan pompa 2 rata-
rata tinggi.
CATATAN: Posisi stopper governor engine, di stel

pada posisi HP. Sehingga governor lever
tidak akan menyentuh stopper saat
mode normal.
T2-1-6
Pressure Sensor
Pump 2 Pump 1
Delivery Delivery
Sensor Sensor
Arm Roll-In
Engine
Control Dial
Motor EC
Power Mode Switch

HP Mode
T178-02-01-005
T2-1-7
Pengontrolan, E Mode
Kecepatan
Fungsinya: Mengurangi kecepatan engine dengan per- Engine
bandingan (rasio) spesifikasi yang tetap.
Kecepatan engine
Bekerjanya:MC menggerakan motor EC untuk mengu- berkurang di rasio
rangi kecepatan engine yang ter-set oleh yang tetap sesuai
engine cotrol dial, bila power mode switch spesifikasi.
di posisikan E mode. Kecepatan engine
akan berkurang secara proposional sesuai
dengan sudut putar dari engine control dial.
Posisi Engine
Control Dial
Slow Idle Fast Idle
Engine
Control Dial
Motor EC
Power Mode Switch
E Mode
T178-02-01-006
T2-1-8
(Kosong)
T2-1-9
Pengontrolan, Auto-Idle
Fungsinya: Mengurangi kecepatan engine, bila semua

control lever di netral, untuk mengurangi
pemakaian bahan-bakar dan level
kebisingan.
Bekerjanya:Kira-kira 3,5 detik setelah control lever di- Kecepatan engine

kembalikan ke netral, MC menggerakan Kecepatan turun ke kecepatan
Engine auto-idle 3,5 detik
motor EC, sehingga kecepatan engine kemudian.
berkurang, ke kecepatan auto-idle. Dan
Kecepat
segera setelah lever pengontrol dian ting-
operasikan (dimana sensor pressure, untuk gi
travel dan/ atau front atachment, menjadi
Auto-Idle
ON) MC menggerakan kembali motor EC, Speed
sehingga kecepatan engine naik, pada
kecepatan semula/ awal (yang di-set oleh
engine control dial).
Posisi, Engine
Control Dial
Sistem auto-idle menjadi tidak aktif bila: Slow Fast
• Control Lever: Di-operasikan (ada satu di antara Idle Idle
sensor pressure lever pengontrol travel atau front
attachment yang menjadi ON)
• Power Mode Switch: Bila E mode berubah ke P
mode atau P mode berubah ke E mode.
• Engine Control Dial: Bila kecepatan engine diubah.
T2-1-10
Pressure Sensor
Travel
Front Attachment
Engine
Control Dial
Auto-Idle
Auto-Idle/
Acceleration
Selector Motor EC
Power Mode Switch
E Mode
T178-02-01-007
T2-1-11
Pengontrolan, Auto Acceleration
Fungsinya: Mengatur secara otomatis kecepatan Kecepatan Engine VS. Operasi Lever Pengontrol :
engine agar sesuai dengan kondisi peng-
operasian mesin. Bila semua lever Kecepatan
pengontrol dalam keadaan netral, Engine
kecepatan engine akan berkurang, untuk Kecepatan engine berku-
Kecepatan rang dari 400 rpm dari
mengurangi pemakaian bahan-bakar dan Tingi kecepatan maksimum
menurunkan level kebisingan suara.
Kecepatan
Bekerjanya:Sa’at lever pengontrol di-operasikan deng- Auto-
Acceleration
an selector auto-idle/ accleration di posisi
auto-accelerasi, MC mengkalkulasikan ke- Kecepatan
sesuaian kecepatan engine dengan kondisi Auto-Idle
operasi, sesuai dengan signal yang Kecepatan
Rendah
diterima dari sensor-sensornya (travel,
swing, boom naik, dan arm tekuk kedalam/ Kecepatan Posisi Engine
Kecepatan Control Dial.
roll-in), sensor control pressure pompa dan Rendah Tinggi
sensor delivery pressure pompa. Kemudian
MC menggerakan motor EC sehingga
kecepatan engine diset, sesuai dengan
kecepatan sudut putar yang dihasilkan oleh Progress Waktu Pengoperasian VS Perubahan
kalkulasi MC. Kecepatan Engine
Bila semua lever pengontrol dikembalikan
ke netral, kecepatan engine akan Langkah Lever Pengontrol
berkurang 400 rpm dari kecepatan
maksimum awal. Dan kemudian, 3,5 detik Langkah penuh
berikutnya, kecepatan engine akan turun
lagi ke kecepatan setting auto-idle.
Posisi
CATATAN: Bila semua lever pengontrol dikembali- Netral
kan ke netral, kecepatan engine akan
berkurang 400 rpm, dari kecepatan Waktu
maksimum. Bilamana kecepatan engine
yang di-set oleh engine control dial dan
berjalan pada kecepatan lebih rendah Dalam merespon ke langkah
kerja lever pengontrol dan
dari kecepatan maksimum yang dikurangi pump delivery pressure, ke
100 rpm, maka kecepatan engine hanya cepatan maksimum engine
Kecepatan Tinggi menjadi dipilih.
akan berkurang 300 rpm.
Kecepatan Fast
Idle (P Mode)
Pengontrolan
Auto
Acceleration
T2-1-12
Pressure Sensor
Pump 2 Pump 1
Engine Con- Sensor
Arm Roll-in Sensor
trol Dial
Auto-Idle
Acceleration
Selector EC Motor
Auto
Acceleration
Pump 2 Control Pump 1 Control

Pressure Pressure
Sensor Sensor
T178-02-01-008
T2-1-13
Pengontrolan, Auto Warming Up
Funngsinya:Pemanasan awal secara otomatis pada Kecepatan

sistem hidrolik (Hampir sama dengan Engine
choke-otomatis pada otomobil).
Kecepatan
Bekerjanya: Bila temperatur oli hidrolik dibawah 0° C Tingi
(32° F), MC menggerakan motor EC dalam
merespon signal dari kunci kontak dan
sensor temperatur oli hidrolik, untuk Auto
menjalankan engine pada kecepatan Warm Up Kenaikan
Speed kecepatan
otomatis warming-up, selama 15 menit,
setelah engine start. Kecepatan
Rendah Posisi
Engine
PENTING:Bila menyetel untuk men-tidak aktip-kan Slow Idle Fast Idle Control Dial
kecepatan auto-idle, fungsi pengontrolan
auto warmimg-up dengan menggunakan
Dr. ZX atau tunggu untuk melakukan
penyetelan sampai 15 menit setelah
engine start.
Kunci kontak
Engine
Control Dial
Motor EC
Hydraulic Oil
Temperature
Sensor
T178-02-01-009
T2-1-14
Pengontrolan, Idle Speed-Up

Kecepatan
Fungsinya: Untuk menghindari terjadinya hunting (suara Engine
berayun) pada engine, saat engine berjalan
pada kecepatan rendah.
Bekerjanya:Bila fungsi travel atau fungsi front attach-

ment di operasikan, sambil engine berjalan
pada kecepatan antara kecepatan minimum Idle
Speed-Up
dan kecepatan idle speed-up, MC meng- Speed
gerakan motor EC sehingga kecepatan Kenaikan
engine naik pada kecepatan Idle Speed-Up. Kecepatan
Posisi Engine
Control Dial
Slow Fast
Idle Idle
Pressure Sensor
Travel
Front Attachment
Engine
Control Dial
Motor EC
T178-02-01-010
T2-1-15
Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Engine Secara

Otomatis saat Travel (Hanya ZX270 saja)
Fungsinya:Menaikan kecepatan engine saat operasi

travel single, untuk menaikan kecepatan
travel.
Bekerjanya: MC menggerakan motor EC untuk menaik-

an kecepatan engine, 100 rpm, saat power
mode switch, diposisikan ke P atau HP dan
kondisi travel.
Akibatnya, aliran pump delivery menjadi
naik, sehingga kecepatan travel juga naik.
Kodisi: Engine Control Dial: Kecepatan di set ke maksi-

mum.
Operasi Travel : Bekerja (dioperasikan)
Operasi Front Attachment : Tidak dioperasikan
Pressure Sensor
Travel
Front
Attachment
Engine
Control Dial
EC Motor
T1HG-02-01-001
T2-1-16
(Kosong)
T2-1-17
Pengontrolan Kenaikan Kecepatan Operasi

Attachment (Hanya pada mesin yang dilengkapi
dengan auxiliary mode switch (Optional).)
KecepatanEn
Fungsinya: Menaikan kecepatan maximum engine gine
untuk attachment sesuai (hydraulic breaker, Saat keadaan
bekerja, kecepatan
secondary crusher, primary crusher atau engine maksimum
vibrating hammer) kecepatan kerja engine dinaikan sampai
di set dengan Dr. ZX saat attachment di- kecepatan yang di
set oleh Dr. ZX.
operasikan.
Bekerjanya:Saat kondisi bekerja, MC menggerakan

motor EC, sehingga kecepatan maksimum
engine naik sampai kecepatan kerja
attachment yang di-set oleh Dr. ZX, ketika
attachment dioperasikan. Slow Fast Posisi Engine
Idle Idle Control Dial
Kondisi Pengoperasian :
Dr. ZX: Me-reset kecepatan maksumum engine untuk
lebih cepat (+) kecepatan kerja attachment (hydraulic CATATAN: Bila P mode engine speed di set awal
breaker, secondary crusher, primary crusher, atau lebih rendah dalam Dr. ZX service mode,
vibrating hammer) dalam service mode. kecepatan maksimum engine, tidak
Engine Control Dial: Posisi Kecepatan Maksimum dapat naik lagi, saat attachment bekerja.
Power Mode Switch: HP Mode
Auxiliary: Beroperasi
Work Mode Switch: Attachment Mode
Auxiliary Mode Switch (Optional): Attachment position
(hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher,
atau vibrating hammer) di-reset oleh Dr. ZX.
T2-1-18
Pressure Sensor
Auxiliary(Optional)
Engine
Control Dial
Motor EC
Power Mode Switch
HP Mode
Work Mode
Switch
Auxiliary Mode
Attachment Switch
Mode (Optional)
T178-02-01-011
T2-1-19
Pengontrolan Pembatasan Operasi Attachment

(Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan
auxiliary mode switch (Optional).)
Fungsinya: Menurunkan kecepatan maximum engine Kecepatan

untuk attachment sesuai (hydraulic breaker, Engine
Saat keadaan
secondary crusher, primary crusher atau bekerja,
vibrating hammer) kecepatan kerja engine kecepatan engine
di set dengan Dr. ZX saat attachment di- maksimum
diturunkan sampai
operasikan. kecepatan yang di
set oleh Dr. ZX.
Bekerjanya:Saat kondisi bekerja, MC menggerakan
motor EC, sehingga kecepatan maksimum
engine turun sampai kecepatan kerja
attachment yang di-set oleh Dr. ZX, ketika
attachment mode dipilih.
Slow Fast
Kondisi Pengoperasian : Idle Idle
Dr. ZX: Me-reset kecepatan maksumum engine untuk
lebih cepat (+) kecepatan kerja attachment (hydraulic
breaker, secondary crusher, primary crusher, atau
vibrating hammer) dalam service mode.
Engine Control Dial: Posisi Kecepatan Maksimum
Power Mode Switch: HP Mode
Auxiliary: Beroperasi
Work Mode Switch: Attachment Mode
Auxiliary Mode Switch (Optional): Attachment position
(hydraulic breaker, secondary crusher, primary crusher,
atau vibrating hammer) di-reset oleh Dr. ZX.
T2-1-20
Motor EC
Work Mode
Switch
Auxiliary Mode
Attachment Switch
Mode (Optional)
T178-02-01-012
T2-1-21
Pengontrolan, Engine Learning
Fungsinya:Memberi input/ masukan posisi stopper go- IPENTING: Pastikan untuk melakukan engine
vernor lever pada kedua sisi, STOP dan learning bila melakukan pekerjaan
FULL, sebagai standar data untuk perbaikan. (Lihat pada Bagian Peme-
pengontrolan engine. cahan Masalah di Buku Petunjuk
Technik). Setelah melakukan engine
Bekerjanya:Bila learning switch di konsol belakang learning, periksa apakah engine
diposisikan ke posisi engine learning, motor learning telah dilakukan dengan benar,
EC digerakan oleh signal dari MC. Motor dengan menggunakan Dr.ZX.
EC menggerakan governor lever dari posisi • Setelah engine, engine control cable,
IDLE ke Full dan ke STOP sesuai atau EC motor dilepas atau
urutannya. EC sensor mendeteksi posisi diganti.
stopper daripada governor lever pada pada • Setelah MC diganti baru.
kedua sisi FULL dan STOP, dan
mengirimkankan masing-masing signal CATATAN: Tidak diperlukan engine learning, bila
posisi stopper ke MC. MC akan menyimpan penggantian battere.
signal ini dalam memorynya.
Learning Switch
Kunci Kontak
EC Sensor
Motor EC
T178-02-01-014
T2-1-22
PENGONTROLAN POMPA
Sistem pengontrolan pompa meliputi fungsi-fungsi :
• Pengontrolan, Speed Sensing

• *Pengontrolan, Pump 1 Flow Rate Limit
• *Pengontrolan, Pump 2 Flow Rate Limit
• *Pengontrolan, Pump 3 Flow Torque Decrease
CATATAN: *Hanya pada mesin yang dilengkapi
dengan optional part yang sesuai
(cocok) dengan fungsinya..
Tata-letak Sistem Pump Control.

Pressure Sensor
Travel
Pump 3
Pump 2 Pump 1 Delivery
Delivery Delivery Pressure
Pressure Pressure Sensor
Sensor Sensor (Optional)
Auxiliary(Optional)
Engine
Control Dial
Torque Control
Solenoid Valve
Max. Pump 2 Flow Rate

Limit Solenoid Valve
T178-02-01-002
Max. Pump 1 Flow Rate Limit
Solenoid Valve (Optional)
T2-1-23
Pengontrolan, Speed sensing
Fungsinya:Adalah pengontrolan jumlah aliran dari pom-

pa, dalam merespon perubahan kecepatan
engine, karena adanya berbagai variasi
beban, sehingga output engine dapat
digunakan secara effesien (menghindari
terjadinya engine stall, ketika mesin di
operasikan dalam kondisi yang jelek seperti
ditempat yang tinggi/ peggunungan).
Q
Bekerjanya : Flow Rate
1. Kecepatan Engine target, adalah telah di-set oleh
engine control dial.
Kurva Normal Pump P-Q
2. MC mengkalkulasikan perbedaan kecepatan antara
kecepatan target operasi dan kecepatan aktual
operasi yang di-monitor oleh sensor N. Kemudian
MC mengirim signal ke torque control solenoid
valve.
3. Torque control solenoid valve, dalam merespon
signal yang diterima dari MC, menghasilkan tekan-
an oli pilot, yang dirimkan ke regulator pompa,
untuk mengontrol jumlah aliran yang dihasilkan
pompa.
4. Bila beban engine naik dan kecepatan operasi
aktual menjadi turun, dari-pada kecepatan target Tekanan P
operasi, maka sudut kemiringan swash-pompa
akan berkurang, sehingga jumlah aliran oli yang
dihasilkan pompa akan berkurang. Oleh karena itu
beban engine menjadi berkurang dan engine tidak
stall.
5. Bila kecepatan pengoperasian actual lebih cepat
dari kecepatan target operasi, sudut kemiringin
swash-pompa akan naik, sehingga jumlah aliran
yang dihasilkan pompa akan naik, yang
menjadikan output engine dapat digunakan lebih
effesien lagi.
T2-1-24
N Sensor
Engine
Control Dial
Torque Control
Solenoid Valve
T178-02-01-015
T2-1-25
Pengontrolan, Kenaikan torque pada kecepatan
rendah.
Q
Fungsinya: Adalah menjadikan mesin dapat travel pada B

hasil aliran pompa maksimum, saat engine Flow Rate
Kurva Kenaikan
bekerja dengan putaran rendah. Saat Torque P-Q
dilakukan operasi travel dengan kecepatan A
putar engine rendah, normalnya pompa
hidrolik akan menghasilkan, tekanan oli
yang sesuai dengan hasil aliran di titik A,
seperti yang digambarkan kurva P-Q
disebelah kanan. Untuk itu, bila ada
perbedaan hasil aliran antara pompa 1 dan
pompa 2, maka mesin akan menjadi Normal P-Q Curve
mistrack. Untuk menghindari dari terjadinya
mistrack, kurva P – Q pompa harus
dinaikan, sehingga saat mesin travel
dengan keadaan engine putaran rendah, Tekanan P
tekanan delivery oli dari pompa, akan
sesuai berada di titik B (pada hasil aliran
yang maksimum).
Bekerjanya :
1. Bila kecepatan engine, yang diset oleh engine
control dial rendah, MC memproses signal dari
pressure travel signal,dan pressure delivery sensor
dari pump 1 dan 2 dan mengirimkan signalnya ke
torque control solenoid valve.
2. Torque control delivery valve, akan mengirimkan
tekanan oli pilot ke regulator yang sesuai, dengan
signal yang diterima dari MC, untuk menaikan hasil
aliran dari pompa.
CATATAN: Bila MC, menyetop pengontrolan kenaik-

an torque pada kecepatan rendah, saat
front atttachment di operasikan sambil
travel, maka hasil aliran dari pompa juga
akan berkurang dengan segera, dan
terjadilah beban kejut pada mesin. Untuk
itu, MC selalu menjaga pengontrolan
kenaikan torque untuk selalu ada walau-
pun front attachment di operasikan
secara simultan sambil travel.
T2-1-26
Pressure Sensor
Travel Pump 2 Pump 1
Delivery Delivery
Pressure Pressure
Sensor Sensor
Engine
Control Dial
Torque Control Solenoid Valve
T178-02-01-016
T2-1-27
Pengontrolan, Batas Aliran Pump 1 (Hanya pada Pengontrolan, Batas Aliran Pump 2 (Hanya pada
mesin yang dilengkapi auxilliary sensor (optional)). mesin yang dilengkapi auxilliary sensor (optional))
Fungsinya: Membatasi, aliran maksimum yang dihasil- Fungsinya: Membatasi, aliran maksimum yang dihasil-
kan pump 1, saat penggunaan untuk front kan pump 2, saat penggunaan untuk front
attachment (khususnya vibrating hammer). attachment (khususnya vibrating hammer.
Bekerjanya : Bekerjanya :
1. Bila front attachment digunakan, MC menerima 1. Bila front attachment digunakan, MC menerima
signal dari pressure sensor (auxilliary). signal dari pressure sensor (auxilliary).
2. Dalam merespon signal yang datang dari pressure 2. Dalam merespon signal yang datang dari
sensor, MC menggerakan maximum pump 1 flow pressure sensor, MC menggerakan maximum
rate limit solenoid valve (optional) untuk mengu- pump 2 flow rate limit solenoid valve (optional)
rangi jumlah aliran oli maksimum. untuk mengu-rangi jumlah aliran oli maksimum.
CATATAN: Yang proposional pada gerak langkah CATATAN: Yang proposional pada gerak langkah
pedal pengontrol attachment, banyaknya pedal pengontrol attachment, banyaknya
hasil oli secara maksimum dikurangi. hasil oli secara maksimum dikurangi.
Sudut kemringan minimum yang ter- Sudut kemringan minimum yang ter-
setting pada pompa untuk front setting pada pompa untuk front
attachment (hydraulic breaker, se- attachment (hydraulic breaker, se-
condary crusher, prymary crusher atau condary crusher, prymary crusher atau
vibrating hammer) dapat di-set atau vibrating hammer) dapat di-set atau
diatur oleh Dr. ZX dalam mode service- diatur oleh Dr. ZX dalam mode service-
nya. nya.
Flow Rate
Q
Maximum flow rate berkurang
Kurva Normal Pump P-Q
Pressure
T2-1-28
Pressure Sensor
T178-02-01-017
Maximum Pump 2 Flow Maximum Pump 1 Flow Rate

Rate Limit Control Solenoid Limit Control Solenoid
Valve Valve (Optional)
T2-1-29
Pengontrolan, Penurunan Torque Pump 3 (Hanya

pada mesin yang dilengkapi dengan pump 3 Q
(Optional)). Kurva P-Q di kontrol secra
Flow Rate proposional untuk pump 3
Fugsinya: Untuk mengurangi torque penggerak pompa delivery pressure.
1 dan pompa 2, untuk menghindari terjadi-
nya stall pada engine, dengan memanfa-
atkan engine output secara effesien, ketika
Kurva Normal P-Q
torque penggerak pompa 3 naik.
Bekerjanya:Ketika MC menerima signal dari pump 3

delivery sensor (optional), MC meng-
gerakan torque control solenoid valve
sehingga banyaknya aliran yang dihasikan
pump 1 dan pump 2 berkurang. Sehingga
jumlah total dari torque penggerak untuk Pressure P
pump 1, 2 dan 3, tetap terjaga, dan tidak
melebihi engine output, menjadikan peng-
gunaan engine output dapat effesien.
Pump 3
Delivery
Pressure
Sensor
(Optional)
Torque Control
Solenoid Valve
T178-02-01-018
T2-1-30
(Kosong)
T2-1-31
PENGONTROLAN VALVE
Sistem pengontrolan valve meliputi fungsi sebagai berikut :
• Pengontrolan, Power Digging

• Pengontrolan, Auto-Power Lift
• **Pengontrolan, Arm Flow Rate
• Pengontrolan, Arm Regenerative
• Pengontrolan, Travel Motor Swash Angle
∗
• Pengontrolan, Auxiliary Flow Rate
∗
CATATAN: Hanya mesin yang dilengkapi dengan optional
parts yang sesuai.
** Sampai dengan serial No.104678
(ZX200 class dan 225 class)
Sampai dengan No.020042 (ZX270 class)
T2-1-32
Tata-letak Sistem Valve Control
Pressure Sensor
Learning
Switch
Pump 2 Pump 1
Pressure Pressure
Boom Raise
Sensor Sensor
Kunci kontak Arm Roll-In
Engine
Control Dial
Power
Digging
Switch Hydraulic Oil
Temperature Sensor
Fast
Slow Pump 2 Control

Pressure Sensor
Travel Mode Switch

Pump 1 Control
Pressure Sensor
Solenoid Valve Unit
Main Relief Valve
SG
SC
S/ D serial No.104678 SE
(ZX200 class dan 225 SI
class)
S/ D serial No.010326
(ZX230 class)
S/ D serial No.020042 Auxiliary Flow
(ZX270 class) Rate Control
Solenoid Valve
(Optional)
Auxiliary Flow Rate

Control Valve
Travel Motor
Swash Angle Arm Regenerative

Control Valve Valve T178-02-01-003
Arm Flow Rate Control
Valve
T2-1-33
Pengontrolan, Power Digging
Fungsinya: Menaikan tenaga penggalian (digging force)

dengan menaikan sementara tekanan relief.
Bekerjanya: Maksimum 8 detik setelah power digging

switch diposisikan ON, MC terus
mengaktifkan solenoid valve unit (SG).
Solenoid valve unit (SG) mengirimkan
tekanan oli pilot, ke relief valve, menaikan
set tekanan relief. (Lihat pada grup
KERJA KOMPONEN/ Control Valve.).
T2-1-34
Power
Digging
Switch
Solenoid Valve Unit Main Relief Valve
SG
T178-02-01-019
T2-1-35
Pengontrolan, Auto-Power Lift
Fungsinya:Menaikan tekanan oli, saat posisi boom

naik.
Bekerjanya:MC mengaktifkan solenoid valve unit (SG),

saat signal dari pressure sensor (boom
raise/ boom naik) dan pump 1 delivery
pressure sensor sesuai dengan keadaan
(boom naik). Solenoid valve (SG)
mengirimkan tekanan oli pilot ke relief
valve, untuk menaikan tekanan yang ter-
set. (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/
Control Valve).
Kondisi Pengoperasian:
Boom Raise Pressure Sensor: Mengeluarkan signal.
(Boom harus terangkat untuk memastikan extend/
terjulur)
Pump 1 delivery Pressure Sensor: Tekanan Tinggi.
Arm Roll-In Pressure Sensor: Output nol. (Lever
pengontrol Arm dalam keadaan netral).
CATATAN:Sistem pengontrolan ini akan aktif selama

selama operasi kombinasi (kecuali untuk
operasi kombinasi arm roll-in).
T2-1-36
Pressure Sensor
Pump 1 Delivery
Boom Raise Pressure Sensor
Arm Roll-In
Main Relief Valve

Solenoid Valve Unit
SG
T178-02-01-020
T2-1-37
Pengontrolan, Arm Flow Rate

Sampai Dengan serial No.104678 dan selanjutnya
(ZX200 dan 225 class).
(ZX230 class)
(ZX270 class)
Fungsinya: Memberikan prioritas tekanan oil dari pump

2 untuk aliran ke spool motor swing melalui
spool arm 1, sehingga menambah tenaga
swing.
Bekerjanya:MC mengaktifkan solenoid valve unit (SE)

ketika signal dari pump 2 delivery pressure
sensor dan pressure sensor (swing dan
arm roll-in) sesuai dengan kondisinya.
Solenoid valve unit (SE) mengirimkan
tekanan oli pilot ke arm flow rate control,
sehingga parallel oil passage ke arm 1
spool tertahan. Untuk akan menjadikan
prioritas ke swing spool, yang menjadikan
motor swing bertenaga, menjaga upper-
structure berputar karena adanya tenaga
reaksi dari arm, saat arm roll-in. (Lihat
pada grup KERJA KOMPONEN/ Control
Valve).
Pump 2 Delivery Pressure Sensor: Tekanan Tinggi.
Swing Pressure Sensor: Harus mempunyai output.
(Lever pengontrol swing dioperasikan, untuk memas-
tikan bekerja).
Arm Pressure Sensor: Mengeluarkan Signal.
T2-1-38
Pressure Sensor
Pump 2
Swing Delivery
Pressure
Sensor
Arm Roll-In
Solenoid Valve Unit
SE
T178-02-01-021
Arm Flow Rate Control Valve
T2-1-39
Pengontrolan, Arm Regenerative
Fungsinya:Mempercepat kecepatan arm roll-in (tekuk

kedalam) untuk menghindari terjadinya kerja
arm tersendat-sendat selama dalam operasi
arm roll-in..
Bekerjanya: MC akan mengaktifkan solenoid valve unit

(SC) menjadikan solenoid valve, mengirim-
kan tekanan oli pilot untuk menggeser
rege-nerative valve, bila menerima signal
dari, pump 2 delvery pressure sensor,
swing pressure sensor, arm roll-in pressure
sensor, dan boom raise pressure sensor,
yang sesuai dengan kondisi pengoperasian
seperti yang dibawah. Bila arm
regenerative valve bergeser, oli dari sirkuit
balik arm cylinder, dari bagian rod yang
akan balik masuk ke tangki oli hidrolik,
menjadi tertutup. Kemudian oli balik
tersebut akan berkombinasi dengan oli
yang bertekanan dari pompa dan mengalir
masuk cylinder bottom, mempercepat
kecepatan arm roll-in dan menghindari
terjadinya kerja arm dari ketersendatan.
(Lihat pada grup KERJA KOMPONEN /
Control Valve.)
Kodisi Pengoperasian:
Pump 2 Delivery Pressure Sensor: Tekanan Rendah.
(Arm tidak membutuhkan banyak tenaga)
Arm Roll-In Pressure Sensor: Output Tinggi. (Langkah
Lever Pengontrol Arm – Besar)
Swing atau Boom Raise Pressure Sensor: Mengeluar-
kan signal.
CATATAN: Untuk memperbaiki kinerja leveling,MC

secara bertahap mengaktifkan activates
solenoid valve unit (SC) bila temperatur
oli hidrolik berata di 0 sampai 10 °C (32
sampai 50 °F).
T2-1-40
Pressure Sensor
Pump 2
Swing Delivery
Boom Raise Pressure
Sensor
Arm Roll-In
Hydraulic Oil
Temperature Sensor
Solenoid Valve Unit
SC
Arm Regenerative Valve T178-02-01-022
T2-1-41
Pengontrolan, Sudut Kemiringan Travel Motor

Swash
Fungsinya: Mengontrol kecepatan travel.
Bekerjanya: Bila switch mode travel di-posisikan pada

posisi SLOW, sudut kemiringan travel
motor swash, akan tetap berada di sudut
maksimum, sehingga kecepatan travel
menjadi pelan/ slow.
Sa’at MC menerima signal dari, pressure
travel sensor, pump 1 dan pump 2 delivery
pressure sensor, pump 1 dan pump 2
control pressure sensor, dengan kondisi
pengoperasian seperti yang disebut
dibawah, juga dengan posisi switch mode
travel di posisi FAST, MC meng-aktifkan
solenoid valve unit (SI). Yang kemudian
solenoid valve (SI) mengirimkan tekanan
oli pilot ke travel motor swash control valve,
untuk mengurangi sudut kemiringan ke
minimum, sehingga kecepatan travel
menjadi naik.
• ZX200 class, 225 class, 230 class • ZX270 class

Kondisi Pengoperasian: Kondisi Pengoperasian:
Travel Pressure Sensor: ON Travel Pressure Sensor: ON
Front Attachment Pressure Sensor: OFF Front Attachment Pressure Sensor: OFF
Pump 1 and 2 Delivery Pressure Sensor: Diantaranya Pump 1 and 2 Delivery Pressure sensor: Kedua pump
keduanya pump delivery pressures rendah. 1 and 2 delivery pressure rendah.
Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor: Diantara Pump 1 and 2 Control Pressure Sensor: Kedua pump 1
keduanya pump control pressures tinggi. and 2 control pressures tinggi.
CATATAN:Bila satu bagian track terangkat keatas CATATAN:Bila satu bagian track terangkat keatas
tanah,dengan menggunakan front attach- tanah,dengan menggunakan front attach-
ment dan diputar, maka satu bagian ment dan diputar, maka satu bagian pump
tekanan pengontrol pompa akan naik, dan displacement target angle tetap kecil,
menjadikan bagian track yang terangkat sehinggakecepatan motor travel tidak
akan berputar dengan kecepatan tinggi. naik.
Bila mesin sedang traveling, pada mode
kecepatan tinggi, dan sambil front attach-
ment dioperasikan (front attachment
pressure sensor ON), maka mode travel
tetap tidak berubah di mode kecepatan
tinggi.
T2-1-42
Pressure Sensor
Travel
Pump 2 Pump 1
Delivery Delivery
Pressure Pressure
Sensor Sensor
Travel Mode Switch
Fast
Mode
Pump 2 Control
Pressure Sensor
Pump 1 Control
Pressure Sensor
Solenoid Valve Unit
SI
Travel Motor
Swash Angle Control Valve

T178-02-01-023
T2-1-43
Pengontrolan, Auxiliary Flow Rate (Hanya ada pada

mesin yang dilengkapi auxiliary pressure sensor
dan auxiliary flow rate control solenoid valve)
Fungsinya: Menahan aliran oli yang ke aulliary spool,

saat dibuat operasi kombinasi swing, boom
raise dan arm roll-in, sambil mengope-
rasikan front attachment yang meng-
gunakan auxialliry spool, untuk menjaga
pengontrolan yang stabil pada operasi
kombinasi.
Bekerjanya:MC meng-aktifkan auxillary flow rate control

solenoid valve (optional) sehingga aliran oli
ke auxillary spool tertahan, dengan kondisi
pengoperasian seperti dibawah ini.
Auxiliary Pressure Sensor: ON
Swing, Boom Raise, Arm Roll-In Pressure Sensor: ON
T2-1-44
Pressure Sensor
Swing
Boom Raise
Arm Roll-In
Auxiliary Flow
Rate Control
Solenoid Valve
(Optional)
Auxiliary Flow
Rate Control Valve
T178-02-01-024
T2-1-45
PENGONTROLAN YANG LAIN
Boom Electronic Cushion Control

(Sampai dengan serial No.104908 (ZAXIS225US))
Fungsinya: Untuk mengurangi sock (kejutan) yang ter-

jadi, ketika boom mendekati posisi full
stroke saat operasi boom naik, dengan
memfungsikan electronic cushion dalam
area pengurangan kecepatan.
Bekerjanya:Signal dari boom angle sensor akan datang

ke MC saat operasi boom naik (raise).
MC mengkalkulasikan boom angle dengan
signal ini. Bila boom angle mendekati /
mencapai area pengurangan kecepatan,
MC mengontrol boom electronic cushion
solenoid valve untuk mengurangi boom
raise pilot pressure.
CATATAN: Boom angle sensor dan boom electronic
cushion solenoid valve ada terpasang di
ZAXIS225US (Sampai dengan serial
No.104908).
Area Pengurangan Kecepatan
Posisi dimanan pengurangan Posisi Boom Full Stroke

kecepatan dimulai
T1GF-02-01-001
T2-1-46
Boom Angle Sensor
Boom Raise
Boom Electronic
Cushion Solenoid
Valve
Signal Control Valve

1
Control Valve
Boom 2 Boom 1
1 1
T1GF-02-01-002
T2-1-47
Pengontrolan, Work Mode

Ada dua work mode yang tersedia, yaitu digging dan
front attachment, dengan mengoperasikan work mode
switch.
• Digging Mode:
Dilakukan untuk pengontrolan Normal.
• Front Attachment Mode:

Fungsinya hanya untuk, saat front attachment di
optional kit dioperasikan. Kecepatan engine (lihat
T2-1-18 dan 20) dan pump flow rate (lihat T2-1-28)
yang dikontrol, seshingga sesuai/ cocok dengan
operasi font attachment yang terpasang dalam
merespon gerakan auxiliary valve spool.
Kecepatan engine dan pump flow rate dikontrol
dan disetting dengan menggunakan Dr. ZX.
T2-1-48
Pengontrolan, Travel Alarm (Hanya apada mesin

yang dilengkapi dengan travel alarm device
(Optional))
Fungsinya: Membunyikan buzzer sambil travel.
Bekerjanya: Selama MC menerima signal dari travel

pressure sensor saat dilakukan operasi
travel, MC mengirim keluar signal ke travel
alarm device untuk membunyikan buzzer
(optional).
CATATAN:Setelah travel terus-menerus, selama le-

bih dari 13 detik, buzzer dapat dihentikan
dengan buzzer deactivation switch
(Optional).
Pressure Sensor
Travel
Travel Alarm
Device (Optional)
Buzzer Deactivation
Switch (Optional)
Buzzer (Optional) T178-02-01-025
T2-1-49
Pengontrolan, Overload Alarm

(Hanya mesin yang dipasangi dengan tambahan).
Fungsinya: Membunyikan buzzer saat mengangkat

beban melebih dari beban yang diizinkan.
Bekerjanya:Saat mengangkat beban, pressure sensor,

yang terpasang di bottom circuit di boom
cylinder, mengirim signal ke MC. Bila
pressure sensor signal mendekati batas
yang diizinkan, MC mengirim signal ke
power transistor, untuk membunyikan
buzzer.
Overload alarm control dapat mengkansel
buzzer warning dengan sebuah overload
alarm switch.
CATATAN: Untuk kapasitas angkatan, lihat pada

Buku Petunjuk Pengoperasian.
Pressure Sensor
Boom Bottom (OP)
C16
MC
A28
Power Transistor (OP)
Buzzer
Overload
Relay
Alarm Switch (OP)
(OP) T16R-02-01-001
T2-1-50
SISTEM / Sistem Hidrolik
PENDAHULUAN
Sistem hidrolik, secara garis besar dapat dikelompokan
kedalam dua sirkuit, yakni main circuit (sirkuit utama)
dan pilot circuit (sirkuit pilot). .
Main Circuit / Sirkuit Utama :
Sumber Tenaga Pengontrol Aktuator
Main pump Control Valve Motor

Cylinder
Front Attachment (Optional)
Pilot Circuit/ Sirkuit Pilot :
Sumber tenaga Pengontrol Aktuator
Pilot Pump Pilot Valve Sirkuit Pengontrol Pengoperasian

Regelator Pompa Sirkuit Pengontrol Pompa
Solenoid Valve Unit Sirkuit Pengontrol Valve
Solenoid Valve Unit Sirkuit Swing Parking Brake Release
Boom Electronic Cushion Sirkuit Pengontrol Sudut Kemiringan
Solenoid Valve Motor Travel
(Sampai denganS/No. 104908 Sirkuit Pemanasan Oli Hidrolik
(ZAXIS225US)).
Positining Circuit (Hanya Boom 2 pce)
T2-2-1
SIRKUIT PILOT
Garis Besar :
• Tekanan oli dari pilot pump (pompa pilot) digunakan
untuk pengoperasian; sirkuit pengontrol operasi,
sirkuit pengontrol pompa, sirkuit pengontrol valve,
sirkuit swing parking brake release, sirkuit pe-
ngontrol sudut kemiringan motor travel, dan sirkuit
pemanas oli hidrolik.
T2-2-2
Sirkuit Pengontrol Operasi/ Kerja
Swing Parking Brake
Release Circuit
**Positioning Pilot Valve Travel Pilot Pilot Valve Auxiliary Pilot

Pilot Valve Kiri Valve Kanan Valve Swing Motor
Ke
Positoning *Boom Electronic
Pump
control Cushion Solenoid Control Circuit
Valve** Valve
Maximum Pump 2 Torque Control

Flow Rate Control Solenoid Valve
Solenoid Valve
Pilot Shut-
Off Valve
Signal Control Valve SB ST
Sirkuit SA
Pemanas Oli
Hidrolik Maximum Pump 1 Flow
Rate Control Solenoid
Valve (Optional)
To Control Valve
2 1
Boom
Spools
Control Valve
Arm Flow Bucket Flow
Auxiliary Flow Combining Combiner Rate Control
Position Solenoid Valve (Bila Valve Valve Regulator
ing menggunakan auxiliary
spool.)
Holding Boom Anti-Drift Valve
Valve
(Optional)
Arm Anti-Drift Valve
Auxiliary Flow Rate Control
Solenoid Valve (Bila
menggunakan auxiliary Auxiliary Flow Combiner Valve
spool.)
Bypass Cut Valve
Auxiliary Flow Control Valve
SG Main Relief Valve

Valve
Control SC Arm Regenerative Valve
Circuit Hydraulic
Oil Tank
SE Arm Flow Rate Control Valve
SI Serial No.104679 and up ((ZX200 class and

225 class), Suction
Up to serial No.104678 (ZX200 class Serial No.010327 and up (ZX230 class), Filter
and 225 class), Up to serial Serial No.020043 and up (ZX270 class)
No.010326 (ZX230 class), Up to
serial No.020042 (ZX270 class) Travel Motor Swash
Angle Control Circuit Relief Valve
Pilot Pump
Travel Motor Travel Motor
CATATAN:*Boom Electronic Cushion Solenoid Valve

ada di ZAXIS225US (sampai dengan Pilot Filter
serial No104908).
**Hanya 2-Piece boom saja.
T2-2-3
Sirkuit Pengontrol Operasi/ Kerja

• Pilot valve mengontrol oli bertekanan dari pilot • Boom electronic cushion solenoid valve berada
pump untuk mengoperasikan control valve spool. antara pilot valve (kanan) dan signal control valve
di ZAXIS225US (Sampai Dengan serial
• Signal control valve berada antara pilot valve dan No.104908).
control valve. Shockless valve (dalam Sirkuit Valve ini untuk mengurangi, shock/ kejutan yang
Boom Lower/ turun) terpasang dalam signal mungkin terjadi, saat boom mencapai posisi full
control valve, untuk mengurangi gerakan spool stroke.
yang cepat didalam control valve. (Lihat pada grup (Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrolan)
KERJA KOMPONEN/ Signal Control Valve).
ZAXIS225US:
(Sampai dengan serial No.104908) Pilot Valve (Kanan)
Boom Electronic
Cushion Solenoid
Valve

T1GF-02-02-001
T2-2-4
ZX200 class, ZAXIS225USR, 230 class, 270 class,
ZAXIS225US (Serial No.104909 dan selanjutnya)
Positioning Pilot Valve
(Hanya 2-piece Boom)
Travel Pilot Valve Pilot Valve (Kiri) Pilot Valve (Kanan)
Shockless Valve
13 14
9 10 11 12 4
3 2 1 8 7 6 5
10 11
9
8
7
2 1
1
4
3 3
5 6
14
13
Control Valve
Positioning Control Valve

Pilot (Hanya 2-piece Boom)
Pump
T178-02-02-016
1- Boom Raise/ Naik 5- Swing Kiri 9 - Travel Maju – Kiri 12 - Travel Mudur - Kanan
2- Boom Lower/ Turun 6- Swing Kanan 10 - Travel Mundur - Kanan 13 - Positioning Lower
3- Arm Roll-Out 7- Bucket Roll-In 11 - Travel Maju - Kanan 14 - Positioning Raise
4- Arm Roll-In 8- Bucket Roll-Out
T2-2-5
Sirkuit Pengontrol Pompa (Lihat pada grup KERJA

KOMPONEN / Pump Device.)
• Pump Flow Rate Control oleh Flow Rate Control

Pressure Pi
• Tekanan oli dari pilot valve yang diseleksi oleh
shuttle valve didalam signal control valve. Yang
kemudian, teakan oli yang terpilih selanjutnya
mengalir ke antara pump 1 flow rate control valve
atau pump 2 flow rate control valve didalam signal
control valve yang sama, menggeserkan salah
satu flow rate control valve.
• Bila salah satu dari pump 1 flow rate control valve

atau pump 2 flow rate control valve bergeser, oli
pilot yang bertekanan dari pilot pump mengalir
masuk ke salah satu dari main pump 1 atau main
pump 2 sebagai flow rate control pressure Pi.
CATATAN:Bila fungsi boom (raise/lower), arm (roll-

in/out), bucket (roll-in/out), auxiliary, dan/
atau travel (kanan) di-operasikan, flow
rate control pressure Pi mengalir masuk
ke main pump 1. Bila fungsi boom
(raise/lower), arm (roll-in/out), swing
(kanan/kiri), dan/ atau travel (kiri) dfi-
operasikan, flow rate control pressure Pi
mengalir masuk ke main pump 2.
• Torque Control (Speed Sensing) oleh Torque Control

Solenoid Valve
• Setelah tekanan oli pilot dari pilot pump diatur oleh
torque control solenoid valve, maka tekanan oli
pilot yang telah diatur, mengalir masuk ke main
pump 1 dan 2, sebagai speed sensing pressure
Ppc.
T2-2-6
Travel (Kiri) Travel (Kanan) Swing Arm Boom Bucket
Signal
control
Valve
Pump 1 Flow Rate

Control Valve
Pump 2 Flow Rate
Control Valve
Control Valve
Torque
Control
Solenoid
Valve
Pump 2 Pump 1
Pilot Pump
T178-02-02-006
T2-2-7
Sirkuit, Valve Control (Lihat pada grup KERJA

KOMPONEN/ Control Valve dan Travel Device).
• Berikut ini adalah valve-valve yang dikontrol oleh oli
bertekanan dari pilot valve, solenoid valve unit (SC,
SE*, dan SG), flow combiner valve control spool
didalam signal control valve, bucket flow rate control
valve control spool dan arm flow rate control valve
control spool**.
• Boom Lower Pilot Pressure: Boom Anti-Drift Valve,

Holding Valve (Optional) • Auxiliary Flow Rate Control Solenoid Valve:
Auxiliary Flow Rate Control Valve (Bila
• Arm Roll-In Pilot Pressure: Arm Anti-Drift Valve, menggunakan the auxiliary.)
Holding Valve (Optional)
• Auxiliary Flow Combining Solenoid Valve: Boom,
• Auxiliary Pilot Pressure: Auxiliary Flow Combiner Arm, dan Bucket Pilot Pressure
Valve, Bypass Shut-Out Valve (Bila menggunakan
auxiliary spool.) • Flow Combiner Valve Control Spool: Flow
Combiner Valve
• Positioning Lower Pilot Pressure (Hanya pada 2-
Piece boom): Bypass Shut-Out Valve, Holding • Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool:
Valve (Optional) Bucket Flow Rate Control Valve
• Positioning Raise Pilot Pressure (Hanaya pada 2- • Arm Flow Rate Control Valve Control Spool**: Arm
Piece boom): Bypass Shut-Out Valve Flow Rate Control Valve
• Solenoid Valve SC: Arm Regenerative Valve CATATAN:* Sampai dengan serial No.104678
• Solenoid Valve SE*: Arm Flow Rate Control Valve Sampai dengan serial No.010326
(ZX230 class)
• Solenoid Valve SG: Main Relief Valve (menaikan Sampai dengan serial No.020042
setting- tekanan) (ZX270 class)
CATATAN:**Serial No.104679 dan selanjutnya

104678 (ZX200 class dan 225 class)
Serial No.010327 dan selanjutnya
(ZX230 class)
(ZX270 class)
T2-2-8
Positioning
(Hanya 2-piece Boom) Travel (Kanan) Arm Roll-In Boom Lower
**Arm Flow
Control Valve
Control Spool
Auxiliary
13
Signal 4
Control Main Relief Valve Auxiliary Flow
Valve 2
Combining
Solenoid Valve
Auxiliary
Flow Combiner Valve
Flow
Control Spool
Rate
Control Bucket Flow Rate
4 Valve Control Valve
Control Spool
Auxiliary Auxiliary Flow
Holding Valve Flow Rate Combiner Valve
(Arm) (Optional) Control Flow Combiner Valve
Solenoid
Bucket Flow Rate
Control Valve
Boom Auti-Drift Valve
Arm Anti-Drift
Valve
2
Solenoid 2
Valve Unit
4
SG
2
SC
Holding Valve (Boom)
SE* (Optional)
Bypass Shutout Valve
Holding Valve 13
(Positioning)
Pilot Pump (Optional)
Arm Arm Flow Rate

Regenerative Control Valve
Valve
T178-02-02-015
T2-2-9
Sirkuit, Swing Parking Brake Release (Lihat pada

grup KERJA KOMPONEN/ Swing Device.)
• Bila fungsi front attachment dan/ atau swing
dioperasikan, Oli pilot bertekanan yang diseleksi
oleh the shuttle valves didalam signal control valve
akan menggeserkan swing parking brake release
spool.
• Konsekwensinya, release signal oil pressure akan

mengalir masuk ke swing motor, untuk membuka
swing parking brake.
Sirkuit, Pengontrol Sudut Kemringan Swash Motor

Travel (Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/
Travel Device.)
• Oli pilot bertekanan dari solenoid valve SI akan
mengatur travel motor swash angle control valve.
Sirkuit, Pemanas Oli Hidrolik (Lihat pada grup

KERJA KOMPONEN/ Lain-lain (Upperstructure).
• Saat pilot shut-off valve tertutup, oli pilot
bertekanan, mengalir ke signal control valve
sehingga menjadikan oli hidrolik hangat, sambil
melewati orifice di didalam signal control valve.
• Oil pilot bertekanan yang hangat, mengalir ke

signal control valve dan pilot valve, sehingga
komponen sistem pilot menjadi hangat.
Sirkuit, Positioning (Hanya pada 2-Piece Boom

saja)
(Lihat pada grup KERJA KOMPONEN/ Control
Valve).
• Bila fungsi positioning dioperasikan, Tekanan pilot
menggeserkan bypass shut-out valve dan
positioning control valve spool.
T2-2-10
Positioning
(Hanya 2-piece Boom) Swing Arm Boom Bucket
Orifice
Signal
Control
Valve Swing Parking Brake
Release Spool
Solenoid
Valve Unit
Control Valve Swing Motor
Travel Motor
SI
T178-02-02-017
Swash Angle Control Valve
T2-2-11
SIRKUIT UTAMA (MAIN SIRKUIT)
Garis Besar
• Main pump (1 dan 2) mendapatkan oli dari tangki
oli hidrolik. Main pump 1 dan main pump 2
mengirimkan tekanan delivery oli masing-masing
ke control valve 4-spool, positioning control valve
(hanya pada 2 piece boom saja) dan control valve
5-spool.
• Tekanan delivery oli mengalir ke motor-motor atau

cylinder-cylinder dalam merespon pengoperasian
spool-spool di control valve.
• Oli kembali dari motor-motor dan/ atau cylinder-

cylinder, mengalir balik ke tangki oli hidrolik,
melalui control valve dan/ atau oil cooler.
• Bila temperatur oli masih rendah (viscositas masih

tinggi/ kental) tahanan aliran oli di oil cooler masih
tinggi, sehingga akan membuka bypass check
valve, dan aliran oli kembali langsung masuk ke
tangki oli hidrolik tanpa melalui oil cooler.
T2-2-12
Travel Motor (Kiri) Travel Motor (Kanan)
Bucket Cylinder
Front Attachment (s)
Control Valve Boom Cylinder
4-Spool
Arm Cylinder Side
Travel (Left) Travel (Right)
Auxiliary Bucket
Boom 2 Boom 1
Arm 1 Arm 2
Swing
Positioning Cylinder
5-Spool Side (2-Piece Boom only)
Bypass Check
Valve
Swing Motor
Oil Main Pump Main Pump
Cooler 2 1
Positioning Control Vale
(2-Piece Boom only)
Suction Hydraulic
Filter Oil Tank
T2-2-13
Sirkuit, Netral
• Saat control lever dalam keadaan netral, oli
bertekanan dari main pump mengalir melalui
control valve dan kembali ke tangki oli hidrolik.
Sirkuit, Operasi Single

• Oli bertekanan dari main pump 1 mengalir masuk
ke control valve 4-spool dan seklanjutnya masuk
ke masing-masing spool dari travel (kanan),
bucket, boom 1, dan arm 2.
• Oli bertekanan dari main pump 2 mengalir masuk

ke control valve 5-spool dan seklanjutnya masuk
ke masing-masing spool dari swing, arm 1, boom
2, and travel (kanan).
• Boom dan arm digerakan oleh oli bertekanan dari

dua main pump. Oli bertekanan dari masing-
masing main pump berkombinasi dan disuplaikan
bersama.
T2-2-14
Travel Motor (Kiri) Travel Motor (Kanan)
Control Valve
Front Attachment Travel Travel

(Kiri) (Kanan)
Bucket Cylinder
Auxiliary
Bucket
Arm Cylinder
Boom 1
Boom Cylinder
Boom 2
Swing Motor
Arm 1
Arm 2
Swing
5-Spool Side
4-Spool Side
Pump 2 Pump 1
T178-02-02-001
T2-2-15
Sirkuit, Operasi Kombinasi

• Operasi Swing dan Boom Naik (Raise)
• Bila boom naik dan sambil swing, tekanan oli pilot
akan mengeser-gerakan spool swing, boom 1 dan
boom 2.
• Oli bertekanan dari pump 1, mengalir kedalam

boom cylinder melalui sirkuit parallel dan spool
boom 1, untuk menaikan boom.
• Oil bertekanan dari pump 2 mengalir kedalam

motor swing motor via swing spool.
• Pada waktu yang bersamaan, oli bertekanan dari

pump 2 mengalir melalui sirkuit parallelnya, dan
setelah berkombinasi/ bercampur dengan oli yang
bertekanan dari pump 1, mengalir kedalam boom
cylinder, menaikan boom bersama-sama dengan
oli bertekanan dari pump 1.
T2-2-16
Parallel Circuit
Boom 2
Boom 1 Boom Cylinder
Swing Motor
Swing
Parallel
Circuit
Pump 2 Pump 1
T178-02-02-002
T2-2-17
• Operasi Travel dan Arm Roll-In

• Saat dilakukan operasi arm roll-in sambil mesin
traveling, tekanan oli pilot menggerak-geserkan
spool travel, arm 1 dan 2.
• Pada waktu yang sama, tekanan oli pilot travel

kanan menggerak-geserkan flow combiner valve
control spool di signal control valve. Tekanan oli
dari flow combiner valve control spool, mengalir
masuk ke flow combiner valve dan menggerak
geserkan flow combiner valve.
• Tekanan oli dari pump 1, menggerakan motor

trave kanan, melalui spool travel kanan.
• Pada waktu yang sama, tekanan oli dari pump 1

mengalir melalui flow combiner valve dan spool
travel kiri, dan menggerakan motor travel kiri.
• Tekanan dari pump 2, mengalir masuk kedalam

arm cylinder melalui spool arm 1, dan meng-
gerakan arm.
• Konsekwensinya, tekanan oli dari pump 2 hanya

digunakan untuk operasi arm saja. Tekanan oli dari
pump 1 mengalir dibagi dua rata masuk ke motor
travel kiri dan motor travel kanan, sehingga
menjadikan mesin dapat bergerak lurus.
T2-2-18
Tekanan oli pilot

Travel Motor (Kiri) dari Flow Travel Motor (Kanan)
Combiner Valve
Control Spool
didalam Control
Valve
Travel
Kiri Travel
Kanan
Arm Cylinder
Arm 1
5-Spool Side
4-Spool Side
Pump 2 Pump 1
T178-02-02-003
T2-2-19
Sirkuit, Positioning (Hanya pada 2-piece boom

saja)
Sirkuit Netral
• Saat control lever dalam keaadaan netral, tekanan
oli dari pump 1 mengalir balik ketangki oli hidrolik Positioning Cylinder
via control valve.
Sirkuit, Single Operation

• Selama operasi positioning, spools di dalam
bypass shut-out valve danpositioning control valve
bergeser.
• Oli bertekanan dari pump 1 dibagi kedalam bagian
sisi four-spool, dan berkombinasi di positioning
control valve serta keluar kedalam positioning T178-02-02-014
cylinder.
Sirkuit, Operasi Kombinasi

• Dalam operasi kombinasi, oli bertekanan dari
pump 1 mengalir kedalam positioning control valve
melalui sirkuit parallel.
• Demikian juga dalam operasi kombinasi, sirkuit
parallel tetap memenuhi operasi positioning.
T2-2-20
4 Spool Side
Parallel Circuit
Pilot Pressure
from
Positioning
Pilot Valve
Positioning
Cylinder
Bypass Shut-Out
Valve
Pump 1
T178-03-03-065
Positioning
Control Valve
T2-2-21
Sirkuit, Auxiliary
• Bila sebuah front attachment seperti hydraulic CATATAN:Dalam operasi boom (naik/ raise atau
breaker di-operasikan, tekanan oli pilot dari the turu/ lower), arm (roll-in atau roll–out),
hydraulic breaker pilot valve mengerak-geserkan bucket (roll-in atau roll–out), dan/ atau
auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-out travel kanan, tekanan oli pilot mengalir
valve. masuk ke port SN dari signal pilot
pressure control valve sehingga
• Oleh karenanya, sirkuit netral di 4-spool control menjadikan aux. flow combiner valve
valve menjadi tertutup, sehingga oli bertekanan tidak bergeser. (Lihat pada grup SISTEM
dari pump1 mengalir masuk ke auxiliary spool via / Sistem Pengontrolan).
auxiliary flow combiner valve.
T2-2-22
Tekanan oli pilot dari

Hydraulic Breaker
Pilot Valve
Auxiliary Flow Com-

bining Solenoid Valve
Tekanan Pilot dari

Auxiliary Flow Signal Control Valve
Combiner Valve
SN SM
Front
Attachment
Neutral
Circuit
Auxiliary
Bypass
Cut Valve
Pump 2 Pump 1
T178-02-02-004
T2-2-23
(Kosong)
T2-2-24
SISTEM / Sistem Kelistrikan
PENDAHULUAN
Sirkuit kelistrikan secara garis besar dibagi kedalam
sirkuit utama (main circuit), sirkuit monitor (monitor
circuit) dan sirkuit pengontrolan (control circuit).
• Sirkuit Utama (Main Circuit).

Sirkuit yang berhubungan/ berkaitan dengan operasi
dari engine dan kelengkapannya/ accessory.
• Sirkuit Monitor (Monitor Circuit)

Grup sirkuit kelistrikan yang terdiri dari, monitor-
monitor, sensor-sensor dan switch, dan penayangan
status/ keadaan atau kondisi saat mesin ber-operasi.
• Sirkuit Pengontrol (Control Circuit) (Lihat pada grup

SISTEM / Sistem Pengontrol).
Sirkuit pengontrol di kategorikan kedalam sirkuit
pengontrolan engine, pump, dan valve. Pada
masing-masing sirkuit terdapat komponen seperti,
solenoid valve, MC (main controller), switch box,
sensor dan pressure switch.
T2-3-1
SIRKUIT UTAMA (MAIN CIRCUIT)

Fungsi utama dan sirkuit-sirkuit yang ada dalam sirkuit
utama adalah sebagai berikut.
• Mensuplai semua tenaga/ power kelistrikan ke • Sirkuit, Starting

seluruh sistem kelistrikan di mesin ini. [Kunci Untuk start engine. [Kunci kontak, Starter, Starter
kontak, Battere, Sikring (Bok sikring, Fusible link), Relay]
Battere Relay].
• Sirkuit, Pengisian (Charging)
• Sirkuit, Indicator Light Check Untuk pengisian battere-battere. [Alternator,
Memeriksa semua indicator bulb (lampu indicator) Regulator]
dari terbakar.
• Sirkuit, Serge Voltage Prevention.
• Sirkuit, Accessory Untuk melindungi dari terjadinya, adanya lonjakan
Menjadi dapat beroperasi, bila kunci kontak di voltage yang terjadi, saat engine dimatikan. [Load
posisikan/ diputar ke posisi ACC. Damp Relay]
• Sirkuit Pemanas Awal (Preheat) • Sirkuit, Engine Stop

Membantu engine untuk start dalam cuaca dingin. Untuk mematikan engine dengan menggunakan
[Kunci kontak,, QOS Controller, Coolant Switch, EC motor. [MC, EC Motor]
Glow Plug Relay, Glow Plug]
T2-3-2
SIRKUIT TENAGA KELISTRIKAN (KUNCI

KONTAK : OFF)
Terminal ground battere dihubungkan ke frame mesi
(chassis). Arus dari terminal plus (+) battere, mengalir
seperti yang ditunjukan dibawah, bila kunci kotak OFF.
Battery
→Glow Plug Relay
↓ →Terminal #1: Radio (Backup Power)
(Power)
Fusible Link Monitor (Backup Power)
→Key Switch (B)
ICX Controller (Backup Power)
→Load Damp Relay
→Terminal #2: MC (Power)
→Fuse Box
→Terminal #3: MC (EC Motor Power)
→Terminal #10: Optional
Kunci kontak
Battere
Load
Damp
Relay
Glow
Plug
Relay
Radio, Monitor,
ICX Controller
Optional
MC
MC
T178-02-03-001
T2-3-3
SIRKUIT, INDICATOR LIGHT CHECK

(KUNCI KONTAK : ON)
• Saat kunci kontak diposisikan ON, terminal B

terhubungkan ke terminal ACC dan M, didalam
hubungan kunci kontak.
• Arus dari terminal M kunci kontak, keluar ke

battere relay.
• Oleh karena itu, arus dari battere masuk kedalam

monitor controller, melalui battere relay dan sikring
(fuse) #6 dan memeriksa, indicator bulb.
Kunci kontak
Battere
Battery
Relay
Sikring
(Fuse) Box
Monitor
Controller
T178-02-03-002
T2-3-4
SIRKUIT, ACCESSORY
• Saat kunci kontak diputar ke posisi ACC, terminal

B terhubungkan ke ACC di kunci kontak.
• Arus dar terminal ACC kunci kontak, mengalir ke

horn (fuse/sikring #14), radio (fuse/sikring #15),
lighter (fuse/sikring #16), cab light (fuse/sikring
#17) dan auxiliary (fuse/sikring #18) melalaui bok
sikring (fuse box), membuat masing-masing
accessory dapat dioperasikan.
Sikring
(Fuse)
Box
Horn
Radio
Lighter
Cab Light
Auxiliary
T178-02-03-003
T2-3-5
SIRKUIT, PEMANAS AWAL / PREHEATING

(KUNCI KONTAK: ON / START)
• Saat kunci kontak diputar ke posisi ON atau ke • Bila pemanasan dimulai, terminal # 6 dan terminal
posisi START, di kunci kontak terminal B # 5 pada controller QOS terhubungkan selama 8
terhubungkan ke terminal M. Arus dari terminal M, detik, akan menjadikan indikator pemanasan awal
mengalir ke terminal # 1 di controller QOS, melalui ON (Bila pemanasan tidak dilakukan, indikator
sikring # 19. pemanasan/ preheating akan ON selama 2 detik,
untuk pemeriksaan lampu indikator saja)
• Saat kunci kontak diputar ke posisi ON atau
START, dengan switch pendingin OFF (bila CATATAN:Setelah dilakukan pemanasan awal, ma-
temperatur pendingin 10° C (50° F) atau kurang). ka pemanasan akan dilanjutkan selama
Pada terminal # 4, terhubungkan dengan terminal kira-kira 30 detik, setelah engine start.
# 5 (ground) di QOS Ccontroller.
• Karena itu, glow-plug relay menjadi ON, dan

mengalirkan arus ke glow-plug, untuk memulai
pemanasan awal (preheating).
T2-3-6
Monitor
Coolant Temperature Switch

Preheat Indicator
QOS Kunci kontak
Controller
Bok
Sikring
(Fuse )
Glow
Plug
Relay
Glow Plug
T178-02-03-004
T2-3-7
SIRKUIT, STARTING (KUNCI KONTAK:

START)
• Bila kunci kontak diputar ke posisi START, di kunci • Konsekwensinya, relay di starter menjadi ON,
kontak terhubungkan terminal M dan terminal ST. sehingga starter mulai berputar.
• Sehingga arus dari terminal M keluar ke battery • Dibagian yang lain, arus dari terminal M kunci
relay, arus dari battere mengalir ke starter terminal kontak, mengalir ke MC, mealui sikring # 6
B dan relay starter terminal B, melalui battery sebagai indaksi signal, bahwa kunci kontak berada
relay. di posisi ON atau START.
• Terminal ST di kunci kontak, terhubungkan ke • Segera setelah MC menerima siganl, MC mengge-

relay starter terminal S, menjadikan arus mengalir rakan motor EC, dan menggerakan governor lever
melalui starter relay coil. ke posisi engine start.
• Kemudian, starter relay menjadi ON, dan

menjadikan arus mengalir dari starter relay
terminal C ke starter terminal C.
T2-3-8
Kunci Kontak
Battere
Battery
Relay
Bok
Starter Sikring
(Fuse)
Starter Relay
Motor EC
MC
T178-02-03-005
T2-3-9
Kerja dari Starter Relay

• Bila kunci kontak diputar ke posisi START, kunci • Bila voltage naik sampai 21 ~ 22 Volt. Diode zener
kontak terminal B, terhubungkan ke terminal ST, (Z) menjadi ON, menjadikan transistor (Q1) juga
sehingga arus mengalir pada base di transistor menjadi ON. Sehingga arus yang masuk ke base
(Q2) melalui resistance R4 di relay stater. tarnsistor (Q2) tidak lagi mengalir dan menjadikan
Kemudian, transistor (Q2) menjadi ON, menja- transistor (Q2) OFF. Pada saat itu, starter terminal
dikan arus mengalir ke coil (L) di starter relay. Oleh B dan terminal C terputus, menjadikan stater
karena starter terminal B terhubungkan ke terminal berhenti berputar.
C, menjadikan starter berputar.
Condeser C1 digunakan untuk pengoperasian
• Setelah engine start, alternator mulai meng- stabilisasi voltage, dan diode D4, adalah untuk
hasilkan kelistrikan, sehingga terjadi kenaikan melindungi sirkuit, bila dari terminal-terminal di battere
voltage di terminal R relay starter. dihubungkan terbalik.
Starter Relay
S B
D3
(1)
R4 L
C
R3 (2) (1
R Z C
D2
Ke Alternator R Q2 M B
Terminal L Q1
(2)
C1 C Starter
E D4
12V
B
S
Kunci kontak 12V
Battere
T107-04-04-003
T2-3-10
SIRKUIT, PENGISIAN (CHARGING) (KUNCI

KONTAK: ON) • Saat alternator mulai menghasilkan kelistrikan,
arus mengalir dari terminal B alternator ke battere
• Setelah engine start dan kunci kontak di-release, melalui battery relay, untuk mengadakan
kunci kontak akan bergerak ke posisi ON. pengisian/ charging battere.
• Kemudian, terminal B terhubungkan ke terminal • Arus dari terminal L alternator, mengalir ke monitor
ACC dan terminal M di kunci kontak. controller dan ICX controller, dan menjadikan
indikator alternator OFF.
Kunci kontak
Battere Monitor
Controller
ICX
Battery Controller
Relay
Alternator
T178-02-03-006
T2-3-11
Kerja Alternator
• Alternator terdiri dari field coil FC, stator coil SC, • Pada awalnya, tidak ada arus yang mengalir
dan diodes D. Regulator terdiri dari transistor (T1 melalui field coil FC. Saat rotor mulai berputar,
dan T2), Zener diode ZD, dan resistance (R1 and menghasilkan arus bolak-balik di stator coil SC
R2). oleh akarena adanya magnit di rotor (yang tidak
permanen).
• Alternator terminal B dihubungkan ke base B
transistor T1 melalui rangkaian [B → R → RF → ( • Saat arus mulai untuk mengalir melalui field coil
R ) → (R1)]. FC, selanjutnya rotor menjadi bermagnet,
sehingga voltage yang dibangkitkan naik. Dimana
• Bila battery relay BS menjadi ON, battery voltage arus yang mengalir melalui coil FC naik dan
bekerja di base B transistor T1 sehingga collector membangkitkan kenaikan voltage lebih tinggi,
C terhubungkan ke emitter E. Oleh karena itu, field sehingga dapat mengisi battere.
coil FC menjadi ground melalui transistor T1.
Alternator
B R L Regulator
BS RF (R) R3 R4 R5
R6
D
ZD
R2
Battery SC B
E
R1 C
T2
FC B
D1 C E
T1
(F)
(E)
E
T157-04-02-008
T2-3-12
Kerja Regulator
• Bila voltage yang dihasilkan naik, lebih tinggi dari • Bila voltage yang dibangkitkan turun, lebih rendah
set-voltage di Zener diode ZD, arus yang mengalir dari set-voltage Zener diode ZD, transistor T2
ke base transistor T2, menghubungkan collector C menjadi OFF, menyebabkan ransistor T1 menjadi
ke emiter E. ON lagi.
• Kemudian, arus yang mengalir ke base B • Kemudian, arus mengalir melalui field coil FC,
transistor, terputus dan menjadikan transistor T1 membangkitkan kenaikan voltage di stator coil.
OFF. Kerja diatas terus berulang-ulang, menjadikan
voltage yang dibangkitkan alternator tetap
• Oleh karena itu, tidak ada arus yang mengalir konstan.
melalui filed coil FC, terjadi pengurangan voltage
yang dibangkitkan di stator coil SC.
BS RF R3 R4 R5
R6
ZD
R2
Battere B
SC
A E
C
FC T2
B
R1 C E
T1
(F) D1
(E)
E
T157-04-02-009
T2-3-13
SIRKUIT, SERGE VOLTAGE PREVENTION
• Bila engine dimatikan/ stop (kunci kontak: OFF), • Ketika alternator menghasilkan daya listrik, arus
arus dari terminal M kunci kontak terputus, yang timbul dari alternator terminal L mengalir ke
menjadikan battery relay OFF. monitor controller terminal #A-2, sehingga meng-
hubungkan monitior controller terminal #A-3 ke
• Engine masih tetap berputar, karena adanya daya ground.
inersia, setelah kunci kotak di OFF-kan, sehingga
alternator tetap menghasilkan daya listrik. • Kemudian, arus mengalir melalui sirkuit load dump
relay, dan menjadikan load dump relay ON.
• Karena arus yang dibangkitkan alternator, tidak
dapat mengalir ke battere, terjadi lonjakan voltage • Dengan demikian, walaupun kunci kontak diputar
yang tinggi di sirkuit, yang dapat menyebabkan ke OFF, dan engine tetap berputar, arus dari
kerusakan pada komponen kelistrikan, seperti battere tetap ada mengaktifkan battery relay,
pada controller. Untuk menjaga terjadinya lonjakan melaui load dump relay sampai alternator berhenti
voltage, maka disiapkan sirkuit pencegah menghasilkan arus. Untuk itu, battery relay tetap
terjadinya lonjakan voltage. ON, dan menjadikan arus yang dihasilkan
mengalir ke battere.
T2-3-14
Kunci kontak
Battere
Battery
Relay
Load
Damp
Relay
Alternator
Monitor Controller
T178-02-03-007
T2-3-15
SIRKUIT, ENGINE STOP
• Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi

OFF, signal arus yang mengi-indikasikan kunci
kontak ON, berhenti mengalir dari terminal M ke
MC terminal C-31.
• Kemudian, MC menggerakan motor EC ke posisi

engine mati.
Kunci kontak
EC Motor
MC
T178-02-03-008
T2-3-16
MEMO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
MEMO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
BAGIAN 3
KERJA KOMPONEN
DAFTAR ISI
Grup 1 Pump device Grup 5 Travel device
Garis Besar ……………………………….. T3-1-1 Garis Besar ………………………………. T3-5-1
Main Pump ………………………………... T3-1-2 Travel Reduction Gear …………………. T3-5-2
Regulator …………………………………. T3-1-6 Motor Travel ……………………………… T3-5-4
Solenoid …………………………………... T3-1-22 Parking Brake ……………………………. T3-5-6
Pilot Pump ………………………………… T3-1-24 Travel Mode Change ……………………. T3-5-8
N Sensor (Sensor Kecepatan Engine) … T3-1-24 Travel Brake Valve ……………………… T3-5-14
Pump delivery Pressure Sensor ……….. T3-1-24
Pump Control Pressure Sensor …………. T3-1-25 Grup 6 Signal Control Valve
Garis Besar ………………………………. T3-6-1
Grup 2 Swing Device Pilot Port …………………………………. T3-6-2
Garis Besar ………………………………. T3-2-1 Shuttle Valve …………………………….. T3-6-6
Swing Reduction Gear ………………….. T3-2-2 Shockless Valve …………………………. T3-6-10
Motor Swing ……………………………… T3-2-4 Pump 1 dan pump 2 Flow Rate
Swing parking Brake …………………….. T3-2-6 Control Valve …………………………… T3-6-12
Valve Unit ………………………………… T3-2-6 Bucket Flow Rate Control Valve,
Flow Combiner Valve Control Spool,
Grup 3 Control Valve Swing Parking Brake Release Spool,
Garis Besar ……………………………….. T3-3-1 Arm Flow Rate Control Valve
Sirkuit Hidrolik ……………………………. T3-3-14 Control Spool …………………………… T3-6-14
Flow Combiner Valve ……………………. T3-3-21
Main Relief Valve …………………..……. T3-3-22 Grup 7 Lain-lain (Upperstructure)
Overload Relief Valve …………………… T3-3-24 Pilot Shut-Off Valve …………………….. T3-7-1
Regenerative Valve ……………………… T3-3-26 Solenoid Valve Unit …………………….. T3-7-2
Arm Regenerative Valve ………………… T3-3-28 Holding Valve ……………………………. T3-7-6
Anti-Drift Valve …………………………… T3-3-30 Pilot Relief Valve .. ……………………… T3-7-10
Flow Rate Control Valve ………………… T3-3-32 Motor EC ………………………………… T3-7-11
Auxilliary Flow Combiner Valve dan
Bypass Shut-Out Valve ………………… T3-3-34 Grup 8 Lain-lain (Undercarriage)
Swing Bearing …………………………… T3-8-1
Grup 4 Pilot Valve Center Joint ……………………………… T3-8-2
Garis Besar ………………………………. T3-4-1 Penyetel Track ………………………….. T3-8-3
Bekerjanya ………………………………... T3-4-2
178T-3-1
178T-3-2
KERJA KOMPONEN / Pump Device
GARIS BESAR
Pum device atau peralatan pompa terdiri dari, Maon pump adalah pompa dengan tipe bent axis,
transmission (11), main pump[ pump 1 (1) dan pump 2 variabel displacement axial plunger. Pump 1 (1) dan
(2)] dan pilot pump (3). Output dari engine diteruskan pump 2 (2) adalah dua unit yang ber-integrasi dalam
oleh transmission (11) melalui coupling (12). Setelah di satu housing.
distribusikan dengan rangkaian roda gigi, di trans- Pilot pump, adalah sebuah pompa roda-gigi.
mission, tenaga dari engine akan menggerakan pump 1 Pump delivery pressure sensor (4 dan 5), pump control
(1), pump 2 (2), dan pilot pump (3). Rasio/ pressure sensor (8 dan 9) dan N sensor (sensor
perbandingan roda gigi kedua pompa (main pump dan kecepatan engine) (10), adalah untuk pengontrolan
pilot pump) adalah 1:1. Transmission dilumasi dengan kerja dari pompa dan valve.
oli engine.
6
7
3 2 1
8
10
11 T178-03-01-001
5 4 T178-03-01-003 12
T178-03-01-002
1 - Pump 1 4 - Pump 1 Delivery Pressure 7 - Torque Control Solenoid Valve 10 - N Sensor

Sensor
2 - Pump 2 5 - Pump 2 Delivery Pressure 8 - Pump 1 Control Pressure Sensor 11 - Transmission
Sensor
3 - Pilot Pump 6 - Pump 1 Flow Rate Control 9 - Pump 2 Control Pressure Sensor 12 - Coupling
Solenoid Valve
T3-1-1
MAIN PUMP
Main pump (Pompa utama) mensuplai oli yang
bertekanan untuk menggerakan komponen hidrolik,
seperti motor-motor dan cylinder. Main pump terdiri dari
pump 1 dan pump 2. Shaft (3) yang dihubungkan pada
masing-masing pump cylinder block (6) melalui tujuh
plunger (4), menjadikan shaft dan cylinder block
berputar bersama. Saat cylinder block (6) berputar,
plunger (4) bergerak keluar masuk (maju-mundur) di
dalam cylinder block, menghisap dan mengeluarkan oli
hidrolik. Setiap main pump, dilengkapi dengan regulator
yang mengontrol jumlah aliran yang dihasilkan.
1 2
4
T178-03-01-005
1 - Regulator 3 - Shaft 5 - Valve Plate 6 - Cylinder Block

2 - Housing 4 - Plunger
T3-1-2
Prinsip Bekerjanya
Torque engine yang di-tranfer ke shaft dan tujuh
plunger, menyebabkan cylinder block berputar, sambil
bergeser pada permukaan valve plate. Plunger
bergerak keluar masuk didalam lobang atau bore
cylinder block, untuk menghisap/ mengambil dan
mengeluarkan oli hidrolik.
Plunger
Valve Plate
Shaft
Cylinder Block
T105-02-03-002
T3-1-3
Menaikan dan Menurunkan Jumlah Aliran (Flow

Rate):
Perubahan sudut kemiringan dari cylinder block (3),
menyebabkan langkah kerja plunger (2) menjadi naik
atau berkurang, tergantung pada sudut kedudukannya
yang digunakan untuk pengontrolan jumlah aliran
yang dihasilkan oleh main pump. Gerakan naik turun
dari servo piston (6), akan merubah sudut kemiringan
cylinder block (3). Servo piston (6) adalah interlock /
saling mengunci dengan valve plate (4), melalui pin
(5). Satu ujung dari cylinder block (3) akan tetap
berhubungan dengan permukaan valve plate (4) dan
begeser bersama-sama.
Maximum Displacement Angle:
2
3
6
3 T178-03-01-005
4 2
T105-02-03-021
Minimum Displacement Angle (Operable Limit Angle):
T105-02-03-022
2 - Plunger 4 - Valve Plate 5 - Pin 6 - Servo Piston

3 - Cylinder Block
T3-1-4
(Kosong)
T3-1-5
REGULATOR 1 3 2 4
Dr
Regulator adalah untuk mengontrol jumlah aliran yang
dihasilkan main pump dalam merespon berbagai
macam signal pressure komando/ perintah, sehingga
tenaga gerak pompa tidak melebihi dari tenaga engine. Pi
Pump 1 dan pump 2 masing-masing dilengkapi dengan
satu regulator. Parts atau bagian utama dari regulator Pd2 Sirkuit
adalah; spring (1), sleeve A (2), sleeve B (7), spool A Bleeding
Udara
(3), spool B (6), piston (4), load piston (5), outer spring Pps
Dr
(8), inner spring (9). Sesuai dengan berbagai macam
signal pressure perintah, regulator akan membuka dan Pd1
menutup sirkuit ke servo piston (10), yang
menyebabkan sudut kedudukan cylinder block (11)
berubah, yang mana jumlah hasil alirannya dapat 5 7 6 Pg
dikontrol.
10 12 8, 9
Naik Turun
CATATAN: Tekanan oli pilot disuplai secara konstan Cylinder Block Inclination T176-03-01-009
(selalu ada) di sisi bagian chamber kecil,

servo piston (10). Pd1 -Pump 1 Delivery Pi - Pump Control Pressure
Pressure
Pd2 -Pump 2 Delivery Pps -Torque Control Pressure
Pressure
Dr - Returning to Hydraulic Pg - Primary Pilot Pressure
Oil Tank (From Pilot Pump)
T3-1-6
1 2 3 4
T178-03-01-006
7
5 6 8 9
12
11
10
T178-03-01-005
1 - Spring 4 - Piston 7 - Sleeve B 10 - Servo Piston

2 - Sleeve A 5 - Load Piston 8 - Outer Spring 11 - Cylinder Block
3 - Spool A 6 - Spool B 9 - Inner Spring 12 - Link
T3-1-7
Fungsi Pengontrolan Regulator

Regulator mempunyai empat fungsi pengontrolan.
• Pengontrolan oleh Pump Control Pressure.

Bila control lever dioperasikan, pump flow rate Flow
Rate (Q)
control valve di signal control valve, mengatur pump
control pressure Pi, dalam merespon pada langkah
kerja control lever. Kemudian, ketika regulator
menerima pump control pressure Pi, regulator akan
mengontrol jumlah hasil aliran pompa, sesuai
dengan besarnya pump control pressure Pi. Bila
control lever dioperasikan, pump control pressure Pi
menjadi naik. Sehingga regulator juga akan
menaikan jumlah hasil aliran dari pompa. Bila control 0 Pump Control Pressure (Pi)
lever dikembalikan ke netral, maka pump control
pressure Pi, juga akan turun, yang menyebabkan
regulator akan mengurangi jumlah hasil aliran
pompa.
• Pengontrolan oleh Pump Delivery Pressure,

pompa sendiri atau Pump Delivery Pressure, dari
pompa lawan. Flow
Tekanan Naik
Rate (Q)
Regulator menerima pump delivery pressure, pompa
Flow Rate Turun
sendiri Pd1 dan pump delivery pressure, dari pompa
lawan Pd2, sebagai control signal pressure. Bila
kenaikan kedua tekanan rata-rata, melebihi dari
setting gari P-Q. regulator akan mengurangi jumlah
hasil aliran /flow rate kedua pompa dengan tekanan
yang berlebih dari garis P-Q, sehingga output total
dari kedua pompa balik kembali ke setting garis P-Q.
Sehingga engine dilindungi/ terhindar dari terjadinya 0 Pressure (P)
overload (beban yang berlebihan). Garis kurva P-Q,
di design, untuk pengaturan bersama operasi kedua
pompa yang bekerja bersamaan. Untuk itu, kedua
hasil aliran pompa diatur bareng bersama agar
seimbang satu sama yang lainnya. Sesuai hal
tersebut, walaupun terjadi tekanan lebih tinggi pada
pompa yang satu dari pada tekanan yang terjadi
pada pompa yang lainnya, total jumlah output dari
pompa tetap sesuai/ sama dengan engine output
(Total Output Control).
T3-1-8
• Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Torque

Control Solenoid Valve.
Main controller (MC), bekerja berdasarkan pada dua
input data yakni dari signal engine target speed dan Flow
engine actual speed information, serta mengeluar- Rate (Q)
kan uotput signal ke torque control solenoid valve.
Dalam merespon ke signal-signal dari MC, torque
control solenoid valve, mengirimkan torque control
pilot pressure Pps ke regulator. Setelah menerima
tekanan pilot Pps, regulator akan mengurangi jumlah
aliran (flow rate) oleh pompa (Speed Sensing Power
Decrease Control: Slow Speed Torque Increase
Coontrol). 0 Pressure (P)
(Lihat pada bagian SISTEM PENGONTROLAN).
• Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Flow Rate

Control Solenoid Valve. Flow
Rate (Q)
(Hanya pada Pump 2 saja)
Bila MC menerima signal dari work mode switch,
pressure sensor (optional) [auxiliary] atau dari
attachment mode switch (optional), MC akan
mengirimkan signal, ke maximum pump flow rate
control solenoid valve. Kemudian dalam merespon
signal dari MC, maximum pump flow rate control
solenoid valve, akan mengurangi pump control
pressure Pi, dan membatasi jumlah aliran (flow rate) 0 Pressure (P)
maksimum dari pompa. (Pump Flow Rate Limit
Control).
(Lihat pada bagian SISTEM PENGONTROLAN)
Dr
Pi
Pd2 Sirkuit
Bleeding
Udara
Pps
Dr
Pd1
Pg
Naik Turun
Sudut Kemiringan Cylinder Block T176-03-01-009
Pd1 -Pump 1 Delivery Pi - Pump Control Pressure

Pressure
Pressure
T3-1-9
Pengontrolan oleh Pump Control Pressure
• Menaikan Jumlah Aliran (Flow Rate)

1. Bila control lever dioperasikan, flow rate control
valve di signal control valve, akan tergeser, yang Flow
Rate (Q)
akan menaikan tekanan pengontrol pompa Pi.
2. Piston (4) mendorong spool A (3) dan spring (1)
sehingga spool A (3) bergerak dalam arah seperti
ditunjukan panah.
3. Kemudian, aliran dari chamber besar servo piston
(10) terbuka untuk ke tangki oli hidrolik.
4. Tekanan oli pilot, selalu ada mengalir kedalam
chamber kecil servo piston (10). Oleh karena itu
servo piston (10) akan bergerak kedepan tanda 0 Pump Control Pressure (Pi)
panah. Kemudian, cylinder block berputar dalam
arah kemringan maksimum, menaikan flow rate 1 3 2 4
pompa. Dr
5. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve A
(2) melalui link (12). Kemudian, sleeve A (2)
bergerak dalam arah yang sama dengan spool A
(3). Pi
6. Saat sleeve A (2) bergerak dengan langkah yang Pd2 Sirkuit
sama spool A (3). Sirkuit aliran dari chamber besar Bleeding
servo piston (10) ke tangki oli hidrolik, tertutup, Udara
Pps
sehingga servo piston (10) berhenti, menjadikan Dr
kenaikan flow rate selesai. Pd1
10 12 Pg
Naik Turun
Dudut Kemiringan Cylinder Block T176-03-01-009
1 - Spring 4 - Piston
2 - Sleeve A 10 - Servo Piston
3 - Spool A 12 - Link

Pressure
Pressure
T3-1-10
Ke Tangki Oli Primary Pilot Oil

Hidrolik Pressure 2 3 4 Pump Control
1
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-008

Hidrolik Pressure 2 3 Pump Control
1 4
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure
Pd2
Pump 1
Delivery 12
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-009
T3-1-11
• Menurunkan Jumlah Aliran ( Flow Rate) Flow

Rate (Q)
1. Bila control lever dioperasikan, flow rate control
valve didalam signal control valve dikembalikan,
akan menurunkan pump control pressure Pi.
2. Piston (4) dan spool A (3) terdorong oleh spring (1)
sehingga spool A (3) bergeser dalam arah yang
ditunjukan tanda panah.
3. Kemudian pilot oil pressure, ada juga mengalir
pada chamber besar servo piston (10).
4. Karena perbedaan diameter anatara chamber 0 Pump Control Pressure (Pi)
besar dan chamber kecil, servo piston (10)
menjadi bergerak dalam arah mengikuti tanda
panah, sehingga cylinder block berputar dalam
arah sudut kemiring minimum, yang berarti 1 3 2 4
menurun flow rate pompa. Dr
(2) melalui link (12). Kemudian, sleeve A (2)
bergerak dalam arah yang sama dengan arah
Pi
gerakan spool A (3).
6. Saat sleeve A (2) bergerak dengan langkah Sirkuit
Pd2
Bleeding
seperti spool A (3), sirkuit aliran pilot oil pressure Udara
ke servo piston (10) melalui sleeve A (2) dan spool Pps
Dr
A (3) tertutup, sehingga gerak servo piston (10)
berhenti dan selesailah operasi penurunan flow Pd1
rate.
Pg
10 12
NaIK Turun
1 - Spring 4 - Piston
2 - Sleeve A 10 - Servo Piston
3 - Spool A 12 - Link

Pressure
Pressure
T3-1-12
Ke Tangki Oli Primary Pilot

Hidrolik Pressure 4
1 2 3 Pump Control
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure
Pd2
Pump 1
Delivery 12
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-010
Hidrolik 4
Pressure 2 3 Pump Control
1
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure
Pd2
Pump 1
Delivery
12
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-011
T3-1-13
Pengontrolan oleh Pump Delivery Pressure,

pompa sendiri atau Pump Delivery Pressure, dari
pompa lawan
Flow
• Mengurangi Jumlah Aliran (Flow Rate) Rate (Q)
1. Bila pompa dibebani oleh adanya pengoperasian
dari control lever, antara pump 1 delivery pressure
Pd1 atau pump 2 delivery pressure Pd2 naik.
(Selama operasi, pump control pressure Pi akan
naik.)
2. Load piston (5) menggerakan spool B (6) dan
inner serta outer spring (8 dan 9) kedepan ke arah
tanda panah.
3. Karena adanya gerakan spool B (6), pilot oil 0 Pressure (P)
pressure mengalir kedalam chamber besar servo
piston (10).
4. Dan juga karena perbedaan diameter antara Dr
chamber besar dan kecil, servo piston (10)
bergerak pada arah tanda panah sehingga
cylinder block berputar pada sudut kemiringan
minimum, untuk mengurangi / menurunkan flow Pi
rate pompa. Pd1 Air
5. Gerakan dari cylinder block diteruskan sleeve B Bleeding
(7) melalui link (12). Kemudian, sleeve B (7) Pps
Circuit
bergerak dalam arah yang sama dengan spool B Dr
(6). Pd2
6. Bila sleeve B (7) bergerak dengan langkah yang
sama seperti spool B (6), sirkuit aliran pilot oil
pressure ke servo piston (10) melalui sleeve B (7)
dan spool B (6) tertutup sehingga servo piston (10) 5 7 6 Pg
berhenti, dan selesailah operasi penurunan flow 10 12 8, 9
rate. Naik Turun
5- Load Piston 9 - Outer Spring

6- Spool B 10 - Servo Piston
7- Sleeve B 12 - Link
8- Inner Spring

Pressure
Pressure
T3-1-14

5
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery 8 9
Pressure
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
Ke Tangki Oli Primary Pilot 10 T178-03-01-012

5
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery 8 9
Pressure
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-013
T3-1-15
• Menaikan Jumlah Aliran (Flow Rate)

1. Bila beban pompa dikurangi, antara pump 1
delivery pressure Pd1 atau pump 2 delivery
pressure Pd2 berkurang. (selama operasi, pump Flow
Rate (Q)
control pressure Pi tetap naik.)
2. Load piston (5) dan spool B (6) terdorong oleh
inner dan outer spring (8 dan 9) bergerak searah
dengan tanda panah.
3. Karena gerakan dari spool B (6), sirkuit aliran dari
chamber besar servo piston (10) ke tangki oli
hidrolik terbuka.
4. Dengan pilot oil pressure yang konstant mengalir
ke chamber kecil servo piston (10), maka servo 0
Pressure (P)
piston (10) akan bergerak sesuai dengan arah
tanda panah. Kemudian, cylinder block berputar
dalam sudut kemringan maksimum, dan menaikan Dr
jumlah aliran pompa.
5. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve B
(7) melalui link (12). Yang kemudian, sleeve B (7)
akan bergerak dengan arah yang sama dengan Pi
spool B (6). Pd2 Air
6. Bila sleeve B (7) bergerak dengan langkah yang Bleeding
Circuit
sama seperti spool B (6), sirkuit aliran pilot oil Pps
pressure circuit ke servo piston (10) melalui sleeve Dr
B (7) dan spool B (6) tertutup, sehingga servo Pd1
piston (10) berhenti, dan selesailah operasi
menaikan flow rata.
5 7 6 Pg
10 12 8, 9
Naik Turun

8- Inner Spring

Pressure
Pressure
T3-1-16

5
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
9
8
Pressure
Pd2
Pump 1
Delivery
12
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-014

Hidrolik Pressure
5 6 7 Pump Control
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure 8 9
Pd2
Pump 1
Delivery 12
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-015
T3-1-17
Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Torque

Control Solenoid Valve
Flow
• Menurunkan Jumlah Aliran (Flow Rate) Rate (Q)
1. Bila torque control solenoid valve menjadi aktif,
karena signal dari MC, torque control pressure Pps
menjadi naik.
2. Torque control pressure Pps dan antara pump
delivery pressure Pd1 pompa sendiri atau pump
delivery pressure Pd2 pompa lawan, berkombinasi
dan bekerja pada load piston (5).
3. Load piston (5) mendorong spool B (6) dan inner
0 Pressure (P)
serta outer spring (8 dan 9) kedepan searah
dengan tanda panah.
4. Karena gerakan dari spool B (6), pilot oil pressure
mengalir masuk ke chamber besar servo piston
(10). Dr
5. Dan karena perbedaan diameter antara chamber
besar dan chamber kecil, servo piston (10)
menjadi bergerak searah dengan arah tanda
panah. Yang kemudian, cylinder block akan Pi
berputar dalam arah sudut kemiringan minimum, Sirkuit
Pd2
yang menurunkan jumlah aliran pompa. Bleeding
6. Gerakan dari cylinder block diteruskan ke sleeve B Udara
Pps
(7) melalui link (12). Yang kemudian, sleeve B (7) Dr
menjadi bergerak dengan arah yang sama seperti Pd1
spool B (6).
7. Bila sleeve B (7) dengan langkah yang sama
seperti spool B (6), sirkuit aliran dari pilot oil
pressure masuk ke chamber besar servo piston 5 7 6 Pg
(10) melalui sleeve B (7) dan spool B (6) menjadi 10 12 8, 9
tertutup, sehingga servo piston (10) berhenti Naik Turun
bergerak, dan selesailah gerakan operasi Sudut Kemiringan Cylinderr Block T176-03-01-009
menurunkan jumlah aliran (flow rate).

8- Inner Spring

Pressure
Pressure
T3-1-18

5
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure 8 9
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-016
Ke tangki Oli Primary Pilot

Hidrolik Pressure
5 6 7 Pump Control
Pressure Pi
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure 8 9
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-017
T3-1-19
Pengontrolan oleh Pilot Pressure dari Flow Rate Flow

Control Solenoid Valve Rate (Q)
• Membatasi Jumlah Aliran Maksimum (flow Rate)

(Pump 2 saja)
1. Maximum pump flow rate control solenoid valve di
sirkuit pump control pressure Pi akan menjadi aktif
oleh signal dari MC.
2. Maximum pump flow rate control solenoid valve,
berfungsi sebagai reducing valve, yang membatasi 0 Pressure (P)
pump control pressure Pi. 1 3 2 4
3. Piston (4) mendorong spool A (3) dan spring (1) Dr
searah dengan arah tanda panah.
4. Dengan gerakan dari spool A (3), sirkuit aliran dari
chamber besar servo piston (10) untuk ke tangki
oli hidrolik, menjadi terbuka. Pi
5. Dengan pilot oil pressure yang konstant mengalir Sirkuit
Pd2
kedalam chamber kecil servo piston (10), maka bleeding
Udara
servo piston (10) bergerak searah dengan arah
Pps
tanda panah, yang menjadikan cylinder block Dr
berputar dalam arah sudut kemiringan maksimum,
Pd1
yang berarti menaikan jumlah lairan dari pompa.
(2) melalui link (12). Yang kemudian, sleeve A (2)
akan bergerak dengan arah yang sama seperti Pg
spool A (3). 10 12
7. Saat sleeve A (2) bergerak dengan langkah yang Naik Turun
sama seperti spool A (3), sirkuit aliran pilot oil Sudut Kemiringan Cylinder Block T176-03-01-009
pressure ke chamber besar servo piston (10) 1 - Spring 4 - Piston

tertutup, sehingga servo piston (10) berhenti 2 - Sleeve A 10 - Servo Piston
bergerak. Dan selesai operasi kenaikan jumlah 3 - Spool A 12 - Link
aliran (flow rate) pompa.
8. Karena pump control pressure terhambat, maka Pd1 -Pump 1 Delivery Pi - Pump Control Pressure
maximum flow rate dikurangi (diturunkan) lebih Pressure
daripada normalnya. Pressure
T3-1-20

Hidrolik Pressure 4 Pump Control
1 2 3 Pressure Pi diatur
oleh Maximum
Pump Flow Rate
Control Solenoid
Valve
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-018
Ke Tangki oli Primary Pilot Oil
Hidrolik Pressure 4 Pump Control
1 2 3 Pressure Pi diatur
oleh Maximum
Pump Flow Rate
Control Solenoid
Valve
Torque
Control
Pressure
Pps
Pump 2
Delivery
Pressure
Pd2
Pump 1 12
Delivery
Pressure
Pd1
10 T178-03-01-019
T3-1-21
SOLENOID VALVE
Torque control solenoid valve dan pump 2 flow rate limit
solenoid valve ada dipasang di pump 1 regulator.
Torque control solenoid valve mensuplai torque control
pressure Pps pada kedua regulator pompa, pump 1
dan pump 2 untuk mengurangi jumlah aliran (flow rate)
yang dihasilkan pompa. Pump 2 flow rate limit solenoid
valve mengurangi pump control pressure ke pump 2
regulator sehingga jumlah aliran maksimum dari pompa
dibatasi.
Bekerjanya
1. Saat netral, port P terhubungkan ke output port,
melalui lekukan pada spool.
2. Bila ada atus listrik mengalir ke solenoid dari MC,
solenoid menjadi bermagnet, mendorong spring 1.
3. Kemudian, spring 1 mendorong spool, sehingga
output port terhubungkan ke port T, melalui
lekukan pada spool.
4. Oleh karena itu, tekanan di output port mulai
berkurang (turun).
5. Karena diameter (A) sisi-bagian spoll kiri, lebih
besar dari diameter (B) di sisi-bagian kanan spool,
maka spool akan kembali ke sisi bagian kanan.
T3-1-22
Saat Netral:
Solenoid Spring 1 Spring 2 Sleeve Spool
T176-03-01-030
A Port P Port T B
Output Port
Saat Bekerja:
T176-03-01-031
A Port P Port T B
Output Port
T3-1-23
PILOT PUMP
Inlet Port 1
Drive gear (1) digerakan oleh engine engine via
transmission yang memutarkan driven gear (2) yang 2
semuanya saling berhubungan bersama.
1 - Drive Gear 2 - Driven Gear
N SENSOR (SENSOR KECEPAN ENGINE) Outlet Port
N sensor mendeteksi kecepatan engine, yang akan

T137-02-03-005
dipergunakan untuk berbagai macam operasi. N
sensor berlokasi dekat dengan geligi gear
transmission, sehingga mengkonversikan sensor
daripada jumlah gigi yang melewati-nya (menyensor)
kedalam pulse signal, yang berarti effectifnya
menyensor kecepatan engine.
4 5
3 - Tooth 5 - Output
4 - Output
3
PUMP DELIVERY PRESSURE SENSOR

T178-03-01-020
Sensor ini mendeteksi pump delivery pressures, yang

digunakan untuk pengontrolan berbagai macam
operasi. Bila tekanan oli bekerja pada diaphragm (9),
diaphragm akan berubah bentuk. Perubahan dari
diaphragm ini dideteksi, sebagai signal kelistrikan.
6 - Ground 8 - Power Source (5V)

7 - Output 9 - Pressure Receiving Area
T157-02-03-010
(Diaphragm)
6 7 8 9
T3-1-24
PUMP CONTROL PRESSURE SENSOR

Sensor ini mendeteksi pump control pressures, yang
digunakan untuk pengontrolan berbagai macam
operasi. Bila tekanan oil bekerja pada diaphragm (10),
diaphragm akan berubah bentuk. Perubahan
diaphragm ini akan dideteksi sebagai signal kelistrikan.
10 - Pressure Receiving Area 12 - Output

(Diaphragm) 10
T176-03-01-023
11 - Ground 13 - Power Source (5V) 11 12 13
T3-1-25
(Kosong)
T3-1-26
KERJA KOMPONEN / Swing Device
GARIS BESAR
Swing device terdiri dari, valve unit, motor swing, dan Swing reduction gear mengkonversikan swing motor
swing reduction gear. Valve unit untuk menghindari output kedalam gerakan perlahan dengan torque yang
terjadinya kavitasi di sirkuit swing dan melindungi dari besar, untuk memutar shaft. Oleh karena itu,
terjadinya overload (beban berlebihan. Motor swing upperstructure dapat berputar.
adalah motor dengan swash plate type axial plunger
motor dengan swing-parking bake yang terpasang
didalamnya. Motor swing digerakan oleh oli yang
bertekanan yang dikirimkan dari pompa, dan
menggerakan swing reduction gear.
ZX200 class, 225 class, 230class ZX270 class
Valve Unit Valve Unit
Motor Swing Motor Swing
Swing Reduction Swing Reduction

Gear Gear
T178-03-02-001
T1HG-03-02-003
T3-2-1
SWING REDUCTION GEAR

Swing reduction gear, adalah tipe planetary gear, Shaft bertemu dengan internal gear swing bearing yang
dengan dua tingkat reduksi. Ring gear ditempatkan di di-ikatkan pada undercarriage, yang menyebabkan
dengan bagian permukaan dalam dari housing, upperstructure berputar.
sehingga semuanya berinteragrasi. Karena housing di
ikatkan dengan baut pada upperstructure, menjadikan
ring-gear tidak berputar. Shaft motor swing memutar
first stage sun gear. Kemudian, torque-nya diteruskan
ke second stage sun gear, melalui first stage planetary
gear dan first stage carrier. Second stage sun gear,
memutarkan shaft melalui second stage planetary gear
dan second stage carrier.
ZX200 class, 225 class, 230class
Swing Motor Shaft
First Stage Sun Gear

First Stage Planetary Gear
First Stage Carrier
Ring Gear
Second Stage Sun Gear
Second Stage Planetary Gear
Second Stage Carrier
Shaft
T178-03-02-006
T3-2-2
ZX270 class
First Stage Sun Gear Swing Motor Shaft
First Stage Carrier First Stage Planetary Gear
First Stage Ring Gear
Second Stage Planetary

Second Stage Sun Gear
Second Stage Ring Gear
Second Stage Carrier
Shaft
T164-03-02-003
T3-2-3
MOTOR SWING
Motor swing terdiri dari, swash plate, rotor, plunger, Bila pressure oil yang disuplaikan dari pompa, maka
valve plate, housing dan swing parking brake (spring, pressure oil akan mendorong plunger-plunger. Karena
brake piston, plates, friction plate, dan swing parking swash plate ditempatkan dalam posisi miring, shoe
brake switch valve). Rotor didalam yang dengan pada bagian atas plunger akan bergerak pada
plunger-nya dimasukan dalam spline pada shaft. permukaan swash plate, yang menyebabkan rotor dan
shaft berputar. Ujung shaft di spline-kan kedalam first
stage sun gear di swing reduction gear, sehingga
putaran shaft diteruskan ke swing reduction gear.
Spring
Valve Plate
Brake Piston
Rotor Plate
Housing
Friction Plate
Shoe
Plunger
Retainer
Swash Plate
Shaft
T178-03-02-002
T3-2-4
ZX270 class
Valve Plate
Rotor
Spring
Swing Parking
Brake Switch Valve
Brake Piston
Plate
Friction Plate
Plunger
Retainer
Shoe
Swash Plate
Housing
Shaft
T1HH-03-02-002
T3-2-5
SWING PARKING BRAKE

Swing parking brake adalah sebuah brake dengan
wet-type multi-disc brake. Brake akan release (terbuka)
bila brake release pressure masuk kedalam brake
piston chamber (negative brake type). Brake release
pressure disuplai dari pilot pump hanya pada saat
sebuah front attachment dan/ atau swing dioperasikan.
Selama pengoperasian selain dari swing dan/ atau front
attachment atau sambil engine mati, brake release
pressure akan kembali ke tangki oli hidrolik, sehingga
brake secara otomatis akan bekerja karena adanya
spring.
Membuka Brake: Bekerjanya Brake:

7. Saat swing dan/ atau front attachment control 1. Saat swing dan/ atau front attachment control
levers dioperasikan, swing parking brake release levers di release (kemabli ke netral), swing parking
spool di signal pilot pressure control valve akan brake release spool didalam signal pilot pressure
bergeser. Yang oleh karena itu, pilot pressure oil control valve kembali ke posisi neutral sehingga
dari pilot pump mengalir masuk ke port SH. pilot pressure yang mengalir ke port SH
8. Pilot pressure di port SH mendorong untuk berkurang.
membuka check valve dan mengalirkannya 2. Oleh karena itu, check valve menjadi tertutup,
kedalam brake piston chamber. menjadikan brake release pressure mengalir
9. Kemudian, brake piston akan terangkat, kedalam swing motor housing melalui orifice.
memisahkan pertemuan antara plates dan friction 3. Konsekwensinya, daya kekuatan spring akan
plate-platenya, sehingga brake menjadi release bekerja untuk pada plate dan friction plate, yang
atau terbuka. masing-masing berhubungan dengan dengan
outer diamter dari rotor dan inner diameter
housing, via brake piston. Yang kemudian, rotor
outer diameter ditahan dengan friction force (daya
geseknya). Bila engine berhenti, tidak ada pilot
pressure yang mengalir ke port SH, menjadikan
brake otomatis bekerja.
Spring
Brake Piston
Orifice
Friction Plate Check Valve

Port SH
(Brake Release
Pressure)
Plate
Brake Piston Chamber
T178-03-02-003
T3-2-6
ZX270 class
Membuka Brake: Bekerjanya Brake:

1. Saat swing dan/ atau front attachment control 1. Saat swing dan/ atau front attachment control
levers dioperasikan, swing parking brake release levers di-release, swing parking brake release
spool didalam signal pilot pressure control valve spool diadalam signal pilot pressure control valve
bergeser. Oleh karenanya, pilot pressure oil dari kembali ke netral sehingga pilot pressure yang
pilot pump menalir masuk ke port SH. mengalir ke port SH berkurang.
2. Spool bergeser ke sisi-bagian kanan oleh pilot 2. Yang karenanya, spool balik kemabli ke posisi
pressure yang disuplaikan ke to port SH. aslinya. Pilot pressure dari port PG tertutup, dan
Pilot pressure disuplaikan ke port PG yang membuka check valve.
mengalir ke brake piston chamber via spool. 3. Tekanan oli di brake piston chamber menjadi
3. Pada waktu yang sama, pressure oil di port PG release ke swing motor housing melalui orifice di
juga mengalir ke check valve spool. Perbedaan check valve.
tekanan yang terjadi antara bagian depan dan 4. Konsekwensinya daya kekuatan spring 1 akan
belakang cchek valve, disebabkan oleh orifice, bekerja pada plate and friction plate yang
menggeserkan check valve ke kanan saat menjadikan masing-masing berhubungan dengan
perbedaan tekanan naik melebihi daya spring 2. outer diameter rotor dan inner diameter housing
Yang karenanya, drain circuit ke housing menjadi melalui brake piston. Yang kemudian, rotor outer
tertutup. diameter ditahan oleh daya geseknya. Saat engine
4. Kemudian, brake piston terangkat naik, memisah- berhenti, tidaka ada pilot pressure yang mengalir
kan pertemuan antara plate dan friction, sehingga masuk ke port SH, menjadikan brake secara
brake terbuka (release). otomatis bekerja.
Spring 1
Check Valve Spring 2 Brake Piston
Rotor
Port PG
(Brake Release Plate
Pressure)
Friction Plate
Spool
Port SH
(Brake Release
Pressure) T1HG-03-02-004
Orifice Brake Piston Chamber
T3-2-7
VALVE UNIT
Valve unit terdiri dari, make-up valve dan relief valve.
Make-up valves adalah untuk menghindari kavitasi
dalam sirkuit. Relief valve menghindari terjadinya Relief Valve
tekanan yang tinggi dan overload dalam sirkuit.
Make-Up Valve
Make-Up Valve
Selama operasi swing stop, swing motor digerakan
inertia force dari upperstructure. Motor berputar
karena adanya inertia force yang melebihi tekanan oli
yang dikirimkan dari pompa, yang menyebabkan
terjadinya kapitasi dalam sirkuit. Untuk menghindari Port C
kapitasi, saat tekanan di sirkuit swing kurang dari
tekanan sirkuit kembali (port C), poppet akan
Control Valve
terbuka, sehingga oli hidrolik akan tertarik kedalam
sirkuit dari tangki oli hidrolik, untuk mengisi
T107-02-04-013
kekurangan oli didalam sirkuit.
Poppet
Make-Up Valve Make-Up Valve
Port C
T178-03-02-004
Relief Valve
T3-2-8
ZX270 class
Relief Valve
Poppet
Make-Up Valve
Make-Up Valve
T1HH-03-02-003
T3-2-9
Relief Valve
Dalam operasi starting atau stopping swing, tekanan
oli di sirkuit swing cenderung tinggi. Relief valve
melindungi sirkuit tekanan (sirkuit prssure) dari
naiknya lebih tinggi dari set-pressure nya.

Operasi, Low Pressure Relief (Fungsi Mengurangi Operasi, Pressure Relief Operation (Menhindari
Shock/ Kejutan): Overload):
1. Tekanan di port HP (sirkuit swing) mengalir 1. Setelah piston bergerak pada langkah penuhnya,
kedalam oil chamber C melalui poppet orifice. spring menjadi termampatkan, sehingga menjadi-
2. Tekan oli di oil chamber C selanjutnya mengalir kan circuit pressure terus naik sampai set-
masuk masing-masing ke oil chamber A dan B pressure.
melalui passage A dan B. 2. Bila tekanan di port HP naik melebihi daripada
3. Tekanan yang diterima di area dalam oil chamber spring set-pressure, poppet akan bergeser,
B lebih besar daripada di oil chamber A sehingga menyebabkan pressure oil menalir ke port LP dari
piston bergerak ke kiri. port HP.
4. Selama piston tetap bergerak, terjadi perbedaan 3. Saat tekanan di port HP menjadi turun sampai
tekanan anata bagian depan dan belakang poppet. batas (specified level), poppet akan kembali ke
Bila perbedaan tekanan naik melebihi daya spring, kedudukannya karena daya spring.
poppet akan bergeser, menjadikan pressure oil
mengalir ke port LP.
5. Saat piston bergerak pada langkah penuh,
perbedaan tekanan antara bagian depan dan
belakang poppet menjadi tidak ada, yang
menyebabkan poppet kembali ke kedudukannya.
Poppet Orifice Spring Passage A Passage B Piston
HP
LP
Oil Chamber C Oil Chamber B T178-03-02-005
Oil Chamber A
T3-2-10
ZX270 class
Operasi, Low Pressure Relief (Fungsi Mengurangi
Shock/ Kejutan): Operasi, Pressure Relief Operation (Menhindari
1. Tekanan di port HP (sirkuit swing) mengalir Overload):
kedalam oil chamber melalui poppet orifice. 1. Setelah piston bergerak dengan langkah penuh,
2. Saat tekanan di oil chamber naik, melebihi daya sehingga sirkuit tekanan naik, sampai ke st-
spring 2, piston akan bergerak ke sisi-bagian kiri. pressure.
3. Selama piston masih bergerak, sebuah perbedaan 2. Bila tekanan di port HP naik, melebihi daripada
tekanan terjadi antara bagian depan dan belakang set-pressure spring 1, poopet akan bergeser,
poppet. Bila perbedaan tekanan naik melebihi menyebabkan tekanan oli mengalir ke port C
daya kekuatan spring, poppet akan bergeser, (Serial No.020038 dan Selanjutnya) (Sampai
menjadikan teakan oli mengalir ke port C. (Serial Dengan serial No. 020037: port LP) dari port HP.
No.020038 dan Selanjutnya) (Sampai Dengan 3. Bila tekanan di port HP sampai batas (specified
serial No. 020037: port LP). level), poppet akan kembali ke kedudukannya
4. Bila piston bergerak pada langkah penuhnya, karena daya spring 1.
perbedaan tekanan antara bagian depan dan
belakang menjadi tidak ada lagi, yang
menyebabkan poppet kembali ke kedudukannya.
Serial No.020038 dan Selanjutnya

Spring 2 Piston Oil Chamber Spring 1 Orifice
Return Circuit
(Port C)
Hp
Poppet
T107-02-04-020
Sampai Dengan serial No.020037

Spring 1 Poppet Orifice
Spring 2 Piston
LP
HP
Oil Chamber
T157-02-04-006
T3-2-11
(Kosong)
T3-2-12
KERJA KOMPONEN / Control Valve
GARIS BESAR
Control valve mengontrol; tekanan oli, jumlah aliran, Dalam 4-spool section, adalah terdiri dari bagian spool
dan arah aliran dalam sirkuit hidrolik. Bagian utama dari travel kanan, bucket, boom 1, dan arm 2 yang susunan
control valve adalah, main relief valve, overload relief dari urutannya dilihat dari bagian depan mesin (ZX200
valve, flow combiner valve, anti-drift valve, flow rate class, 230 class and 270 class) [bila dilihat dari sebelah
control valve, regenerative valve, auxiliary flow kiri mesin pada ZX225 class]. Dalam 5-spool section,
combiner valve, bypass shut-out valve, dan spool- adalah terdiri dari bagian spool, travel kiri, auxiliary,
spool. Spool dioperasikan oleh pilot oil pressure. boom 2, arm 1, dan swing yang susunan dari urutannya
dilihat dari bagian depan mesin (ZX200 class, 230
class and 270 class) [bila dilihat dari sebelah kiri mesin
pada ZX225 class].
Control Valve Depan Travel Kanan
ZX200 class,ZX230 class,
Bucket
ZX270 class
Boom 1
Travel Kiri Arm 2
Main Relief Valve
4-Spool Section
Auxiliary
Boom 2
Arm 1
Swing
5-Spool Section
Depan
ZX225 class
T178-03-03-072
Positioning Control Valve (2-piece Boom saja) ZX230 class, ZX270 class
ZX200 class
T178-03-03-068
T178-03-03-070
T3-3-1
SIRKUIT HIDROLIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
35
34
33
11
12
13
32 14
31 15
30
16
17
29
28
18
19
20
21
27 22
26
25 24 23
T178-03-03-016
T3-3-2
19 Depan
12 ZX225 class
29
18
22 3
35
2
20
14 4
9,10
Depan
36
ZX200 class
ZX230 class W178-02-05-017
ZX270 class
1 - Load Check Valve (Travel 10 - Bucket Flow Rate Control 19 - Boom Anti-Drift Valve 28 - Overload Relief Valve (Sisi-
Parallel Circuit) Valve (Poppet Valve) (Switch Valve) bagian Arm: Bottom)
2 - Check Valve 11 - Bucket Regenerative Valve 20 - Load Check Valve (Arm 29 - Overload Relief Valve
(Main Relief Circuit) Tandem Circuit) (Arm: Rod Side)
3 - Main Relief Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisi- 21 - Check Valve (Orifice) 30 - Arm Anti-Drift Valve (Check
bagian Bucket: Rod) (4-Spool Side Parallel Valve)
Circuit)
4 - Check Valve 13 - Overload Relief Valve (Sisi 22 - Bypass Shut-Out Valve 31 - Arm Anti-Drift Valve
(Main Relief Circuit) –bagian Bucket: Bottom) (Switch Valve)
5 - Check Valve 14 - Load Check Valve (Boom 1 23 - Arm Flow Rate Control 32 - Load Check Valve (Boom 2
(Flow Combiner Valve Parallel Circuit) Valve (Poppet Valve) Parallel Circuit)
Circuit)
6 - Flow Combiner Valve 15 - Boom Regenerative Valve 24 - Arm Flow Rate Control 33 - Auxiliary Flow Rate Control
Valve (Switch Valve) Valve (Switch Valve)
7 - Auxiliary Flow Combiner 16 - Overload Relief Valve (Sisi- 25 - Load Check Valve (Swing 34 - Auxiliary Flow Rate Control
Valve bagian Boom: Bottom) Circuit) Valve (Poppet Valve)
8 - Check Valve 17 - Overload Relief Valve (Sisi- 26 - Check Valve 35 - Load Check Valve (Travel
(Aux. Flow Combiner bagian Boom: Rod) (Arm Regenerative Circuit) Tandem Circuit)
Valve Circuit)
9 - Bucket Flow Rate Control 18 - Boom Anti-Drift Valve 27 - Arm Regenerative Valve 36 - Load Check Valve (Orifice)
Valve (Switch Valve) (Check Valve) (Bucket)
T3-3-3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
35
34
33
11
12
13
32 14
31 15
30
16
17
29
28
18
19
20
21
27 22
26
25 24 23
T178-03-03-016
T3-3-4
Depan
ZX225 class
25
31
16
30
23,24
32
33,34
26
Depan
ZX200 class
ZX230 class 28
ZX270 class 17
W178-02-05-018
13
6
Parallel Circuit) Valve (Poppet Valve) (Switch Valve) bagian Arm: Bottom)
(Main Relief Circuit) Tandem Circuit) (Arm: Rod Side)
bagian Bucket: Rod) (4-Spool Side Parallel Valve)
Circuit)
4 - Check Valve 13 - Overload Relief Valve (Sisi- 22 - Bypass Shut-Out Valve 31 - Arm Anti-Drift Valve
(Main Relief Circuit) bagian Bucket: Bottom) (Switch Valve)
Circuit)
Valve Circuit)
T3-3-5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
35
34
33
11
12
13
32 14
31 15
30
16
17
29
28
18
19
20
21
27 22
26
25 24 23
T178-03-03-016
H A
B
I C
D Belahan C Auxiliary Bucket
E
F 12
Potongan K
G
34 10
J
33
9
11
13 T178-03-03-005
M178-05-003
T3-3-6
Potongan Lintang A Potongan Lintang a 5

3
T178-03-03-047
Potongan Lintang J
1
8 a
T178-03-03-044
7 6
T178-03-03-003
1- Load Check Valve (Travel 10 - Bucket Flow Rate Control 19 - Boom Anti-Drift Valve 28 - Overload Relief Valve
Parallel Circuit) Valve (Poppet Valve) (Switch Valve) (Sisi-bagian Arm: Bottom)
(Main Relief Circuit) Tandem Circuit) (Sisi-bagian Arm: Rod)
3 - Main Relief Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisi- 21 - Check Valve (Orifice) 30 - Arm Anti-Drift Valve
bagian Bucket: Rod) (4-Spool Side Parallel (Check Valve)
Circuit)
4- Check Valve 13 - Overload Relief Valve (Sisi- 22 - Bypass Shut-Out Valve 31 - Arm Anti-Drift Valve
Circuit)
7- Auxiliary Flow Combiner 16 - Overload Relief Valve (Sisi- 25 - Load Check Valve (Swing 34 - Auxiliary Flow Rate Control
Valve Circuit)
CATATAN:Hanya ada spool saja, tidaka ada valve di

potongan lintang B.
T3-3-7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
35
34
33
11
12
13
32 14
31 15
30
16
17
29
28
18
19
20
21
27 22
26
25 24 23
T178-03-03-016
Potongan Lintang D Potongan Lintang F

Swing
Boom 2 Boom 1
19
29 27
18
32
14 25
26
15
17
T178-03-03-008
T178-03-03-006
T3-3-8
Potongan Lintang E Potongan Lintang G

22
31 16
30
23
20
T178-03-03-009
24
28
T178-03-03-007
1- Load Check Valve (Travel 10 - Bucket Flow Rate Control 19 - Boom Anti-Drift Valve 28 - Overload Relief Valve
Parallel Circuit) Valve (Poppet Valve) (Switch Valve) (Sisi-bagian Arm: Bottom)
(Main Relief Circuit) Tandem Circuit) (Sisi-bagian Arm: Rod)
3 - Main Relief Valve 12 - Overload Relief Valve (Sisi- 21 - Check Valve (Orifice) 30 - Arm Anti-Drift Valve
bagian Bucket: Rod) (4-Spool Side Parallel (Check Valve)
Circuit)
4- Check Valve 13 - Overload Relief Valve (Sisi- 22 - Bypass Shut-Out Valve 31 - Arm Anti-Drift Valve
Circuit)
7- Auxiliary Flow Combiner 16 - Overload Relief Valve (Sisi- 25 - Load Check Valve (Swing 34 - Auxiliary Flow Rate Control
Valve Circuit)
T3-3-9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
35
34
33
11
12
13
32 14
31 15
30
16
17
29
28
18
19
20
21
27 22
26
25 24 23
T178-03-03-016
Potongan Lintang H Potongan Lintang I
21
4 2
T178-03-03-042 T178-03-03-041
T3-3-10
Pandangan K Potongan Lintang L

36
T178-03-03-045
M
Potongan Lintang M
35
L
T178-03-03-046
T178-03-03-048
Parallel Circuit) Valve (Poppet Valve) (Switch Valve) bagian Arm: Bottom )
2 - Check Valve 11 - Bucket Regenerative Valve 20 - Load Check Valve (Arm 29 - Overload Relief Valve (Sisi-
(Main Relief Circuit) Tandem Circuit) bagian Arm: Rod)
bagian Bucket: Rod) (4-Spool Side Parallel Circuit) Valve)
4 - Check Valve 13 - Overload Relief Valve (Sisi- 22 - Bypass Shut-Out Valve 31 - Arm Anti-Drift Valve
Circuit)
Valve Circuit)
T3-3-11
2-piece Boom (Optional)
T178-03-03-064
1 - Load Check Valve 2 - Overload Relief Valve 3 - Overload Relief Valve 4- Load Check Valve
(Positioning Circuit) (Sisi-bagian Positioning: (Sisi-bagian Positioning: (Positioning Parallel Circuit)
Rod) Bottom)
T3-3-12
Positioning Control Valve

(Hanya 2-Piece Boom saja)
ZX200 class
X
2
X
3 T198-03-03-003
T198-03-03-002 Bagian X - X
ZX230 class, ZX270 class
Potongan D-D
1
1
T178-03-03-067
T3-3-13
SIRKUIT HIDROLIK
Sirkuit Utama (Main Circuit)

Pressure oil (tekanan oli) dari pump 1 dan dari pump
2 mengalir masuk masing-masing ke 4-spool section
dan ke 5-spool section di control valve. Sebuah
parallel circuit ada di kedua main circuit kiri dan
kanan, untuk memungkinkan operasi kombinasi.
Sebuah oil flow combiner circuit ada di kedua sirkuit
boom and arm, sehingga saat dilakukan operasi
single, tekanan oli dari kedua pompa pump 1 dan
pump 2, disuplaikan ke boom atau ke arm cylinder.
Main relief valve, berdada di main circuit (antara

pump dan actuator), untuk menjaga tekanan oli di
sirkuit utama darai adanya kebnaikan tekanan yang
libih dari set-pressure, bila spool-spool control valve
(control lever) dioperasikan. Overload relief valve ada
ditempatkan di sirkuit actuator untuk boom, arm dan
bucket (antara control valve dan actuator). Overload
relief valve, adalah untuk menjaga terjadinya surge
pressure, karena adanya external load di sirkuit
actuator dan menghindari tekanan di sirkuit dari
terjadinya kenaikan lebih tinggi dari set-pressure, saat
spool-spool control valve (control lever) dalam keada-
an netral.
T3-3-14
Travel Motor Kiri Main 4-Spool Section Travel Motor Kanan

Relief Valve Parallel Passage
5-Spool Section 4-Spool Section
Auxiliary
Bucket
Cylinder
Overload
Relief Valve
Arm
Cylinder Overload
Relief Valve
Swing Motor
Boom
Cylinder
Oil Flow
Combiner Circuit
5-Spool Section
Parallel Circuit
Pump 2 Pump 1
T178-02-02-001
T3-3-15
Positioning Circuit
(Hanya pada 2-Piece Boom saja)
Sirkuit Netral (Neutral Circuit)

• Saat control lever netral, tekanan oli (pressure
oil) dari pump kembali ke tangki oli hidrolik melalui
control valve.
Sirkuit Opersi Single

• Dalam operasi positioning, spool di bypass shut-
out valve dan positioning control valve bergeser.
• Oil yang bertekanan dari pump 1 dibagikan ke
bagian empat-spool, dan berkombinasi dalam
positioning control valve dan selanjutnya masuk
positioning cylinder.
Sirkuit Opersai Kombinasi

• Dalam operasi kombinasi, oli yang bertekanan
dari pump 1 mengali kedalam positioning control
valve melalui parallel circuit.
• Walaupun operasi kombinasi, parallel circuit
akan menjadikan positioning dapat beroperasi.
T3-3-16
4 Spool Side
Parallel Circuit
Pilot Pressure
dari
Positioning
Pilot Valve
Positioning
Cylinder
Bypass Shut-Out
Valve
Pump 1
T178-03-03-065
Positioning
Control Valve
T3-3-17
Pilot Control Circuit External Pilot Pressure Oil Circuit

Pilot pressure oil (yang di indikasikan dengan nomor) • Main relief valve set-pressure dapat dinaikan
dari pilot valve bekerja di ujung-ujung spool didalam dengan pilot pressure oil yang disupalikan dari
control valve, menggeserkan spool-spool. Dalam solenoid valve unit (SG).
sistem operasinya, pilot pressure oil bekerja di switch • Arm regenerative valve dapat digeserkan oleh pilot
valves sambil menggeserkan spool. pressure oil yang disuplai dari solenoid valve unit
• Bila arm is rolled in, pilot pressure oil (4) menggeser (SC).
switch valve di arm anti-drift valve, sambil bekerja • Arm flow rate control valve dapat digeserkan oleh
pada ujung arm spool. pilot pressure oil yang disuplaikan dari solenoid
• Bila boom is lowered (turun), pilot pressure oil (2) valve unit (SE) (Serial No.104678 dan sebelumnya
menggeserkan switch valve di boom anti-drift valve (ZX200 class dan 225 class),
sambil bekerja di ujung boom spool. Serial No.010326 dan sebelumnya (ZX230 class),
Sirkuit air bleed ada dilengkapi pada bagian atas Serial No.020042 dan sebelumnya (ZX270 class))
control valve, sehingga udara yang terjebak di control • Arm flow rate control valve dapat bergeser oleh pilot
valve, akan otomatis dapat dikeluarkan. pressure oil yang disuplaikan dari arm flow rate
control valve control spool di signal control valve.
(Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class
dan 225 class),
Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class),
Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class))
• Flow combiner valve akan bergeser oleh pilot
pressure oil yang dikirim dari flow combiner valve
control spool di signal control valve.
• The bucket flow rate control valve dapat digeserkan
oleh pilot pressure oil yang disuplaikan dari bucket
flow rate control valve spool didalam signal control
valve.
• Auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-out
valve dapat digeserkan oleh pilot pressure oil dari
auxiliary pilot valve.
• Auxiliary flow rate control valve dapat digeserkan
oleh pilot pressure oil dari auxiliary flow rate control
solenoid valve.
• Bypass shut-out valve dapat digeserkan oleh pilot
pressure oil dari positioning pilot valve. (Hanya
pada 2-piece boom saja).
(Lihat pada grup SISTEM / Sistem Pengontrolan).
T3-3-18
Pilot Pressure dari Flow Combiner Valve Control
Spool di Signal Control Valve
Pilot Pressure Pilot Pressure Oil from Aux. Pilot Valve
dari Solenoid
Pilot Pressure dari Bucket Flow Rate Control
Valve Unit (SG)
Valve Spool di Pilot pressure Signal Control Valve
Auxiliary Flow
Combiner
Valve
Main Relief
Valve
10
11
9
12
Bucket Flow
Flow Rate Control
Combiner Valve
Valve
Pilot Pressure 8
Oil dari
Auxiliary Flow 7
Rate Control
Solenoid
Valve
Auxiliary Flow
Rate Control 2
1
Solenoid 1
Valve
Arm Anti-Drift
Valve
Pilot
Pressure Oil
dari Solenoid Boom Anti-
Valve Unit 4 Drift Valve
(SC) 3
3
Arm
Regenerative
Valve
Pilot Pressure Oil

dari Sirkuit Pilot Pressure
Arm Flow Rate 6 Bleeding Oil dari Aux.
Control Valve Udara Pilot Valve
5
Control Spool di
signal Control
Valve
(Sampai dengan
serial No.104678
(ZX200 dan 225 Arm Flow Rate
class), Sampai Control Valve
dengan serial Bypass Shut-Out Valve
No.010326
(ZX230 class),
sampai dengan
serial No.020042
T178-03-03-040
(ZX270 class))
Pilot Pressure Oil
dari SE
1 - Boom Raise 4 - Arm Roll-In 7 - Bucket Roll-In 10 - Travel Reverse Kiri
2 - Boom Lower 5 - Swing Kiri 8 - Bucket Roll-Out 11 - Travel Forward Kanan
3 - Arm Roll-Out 6 - Swing Kanan 9 - Travel Forward Kiri 12 - Travel Reverse Kanan
T3-3-19
(Kosong)
T3-3-20
FLOW COMBINER VALVE

Ke Tangki Oli
• Saat dilakukan operasi kombinasi, untuk fungsi Hidrolik
front attachment dan travel, flow combiner control
valve spool di signal control valve akan bergeser,
Ke Spool Travel
menyebabkan pilot pressure oil akan menggeser- Kiri
kan flow combiner valve spool.
Pressure Oil
• Bila flow combiner valve spool sudah bergeser, dari Pump 1
oil bertekanan dari pump mengalir ke spool travel
kiri.
Spool
• Oleh karenanya, oli bertekanan dari pump 1 akan
mengalir pada kedua spool travel kanan dan
spool travel kiri. Kemudian oli bertekanan dari
pump 2, akan mengalir ke fungsi front attachment
dan swing. Konsekwensinya, saat dilakukan
sebuah operasi kombinasi antara travel, front
attachment dan swing, mesin dapat travel dengan
lurus.
T178-03-03-010
Pilot Pressure Oil dari Flow

Combiner Valve Control Spool
LeTravel Motor Kiri Travel Motor Kanan
Flow Combiner Valve

Pilot Pressure Oil dari Flow Combiner Valve Control
Spool di Signal Control Valve
Pump 1 T176-03-03-026
T3-3-21
MAIN RELIEF VALVE

Main relief valve adalah untuk menjaga tekanan di
sirkuit utama dari kenaikan tekanan yang melebihi set-
pressure, selama beroperasinya actuator seperti motor
dan cylinder. Yang karenanya, kebocoran oli pada
sambungan hose dan pipa serta kerusakan pada
actuator dapat dihindari.
Kerja/ Operasi Relief Operasi/ Kerja Menaikan Set-Pressure

1. Tekanan di port HP (sirkuit utama) bekerja di pilot 1. Pilot pressure dari solenoid valve unit (SG) yang
poppet via orifice A di main poppet dan orifice B di dikirimkan ke port SG, menjadikan piston menekan
seat. spring B.
2. Bila tekanan di port HP naik melebihi set-force dari 2. Yang kemudian, daya spring B menjadi naik.
spring B, pilot poppet akan bergeser dari seat, dan 3. Oleh karena itu, tekanan yang dibutuhkan unruk
menjadikan oli bertekanan mengalir ke port LP menggeserkan pilot poppet menjadi naik, me-
(Tangki oli hidrolik) melalui passage dan celah nyebabkan relief valve set-pressure menjadi naik.
sekeliling sleeve.
3. Yang pada saat ini perbedaan tekanan yang
timbul, antara port HP dan spring chamber masuk
ke orifice A.
4. Bila perbedaan tekanan ini, terus naik melebihi
set-force spring A, main poppet akan bergeser dari
seat-nya, sehingga oli bertekanan di port HP,
5. Oleh karena itu, tekanan di sirkuit utama
berkurang (turun).
6. Bila tekanan di sirkuit utama turun, dibawah batas
tekana, main poppet akan duduk pada seat karena
spring A.
T3-3-22
Dalam Operasi/ Kerja Normal.:
Main Poppet Orifice A Orifice B Seat Passage Spring B
HP SG
LP
Sleeve Spring Sprind A Pilot Poppet Piston T157-02-05-003

Chamber
Dalam Operasi/ Kerja Relief :
Main Poppet Orifice A Orifice B Seat Passage Spring B
HP
LP
Sleeve Spring Spring A Pilot Poppet T157-02-05-003

Chamber
Dalam Operasi/ Kerja Set-Pressure Naik:
Spring B
HP SG
LP
Pilot Poppet Piston T157-02-05-004
T3-3-23
OVERLOAD RELIEF VALVE

(dengan Fungsi Make-Up)
Overload relief valve berada di sirkuit boom, arm,

bucket, dan positioning (2-piece boom saja).. Overload
relief valve adalah untuk melindungi sirkuit tekanan
(pressure circuit) setiap actuator dari naiknya tekanan
secara berlebihan, karena adanya gerakan beban luar.
Juga sebagai tambahan, bila sirkuit tekanan actuator
berkurang/ rendah, akan mengambil oli hidrolik dari
tangki oli hidrolik, untuk menghindari terjadinya kapitasi
(fungsi make-up).
CATATAN:Operasi/ kerja dari overload relief valves

di boom, arm, bucket, dan positioning (2-
piece boom) adalah sama saja.
Operasi/ Kerja Relief Make-Up Operation

1. Tekanan/ pressure di port HP (actuator circuit) 1. Bila tekanan di port HP (actuator circuit) berkurang
bekerja di pilot poppet melalui sebuah orifice di dari tekanan port LP (tangki oli hidrolik), sleeve
piston (positioning: valve). akan bergerak ke kanan (positioning: ke kiri).
2. Bila tekanan di port HP naik melebihi dari set-force 2. Kemudian, oli hidrolik di port LP mengalir ke port
spring B, pilot poppet akan bergeser dari HP, untuk menghindari kapitasi.
kedudukannya, sehingga menjadikan pressure oil 3. Saat tekanan di port HP naik lebih dari tekanan
mengalir ke port LP (tangki oli hidrolik) melalui spesifikasinya, sleeve akan tertutup oleh spring C .
passage A dan celah sekeliling sleeve.
3. Pada waktu yang bersamaan timbul perbedaan
tekanan antara port HP dan spring chamber
karena orifice.
4. Bila perbedaan tekanan naik, melebihi dari set- Positioning Circuit (2-piece boom saja)
force spring A, main poppet akan bergeser dari
Spring A Main Poppet
dudukannya sehingga pressure oil di port HP Spring C Sleeve
Seat
5. Oleh karena itu, tekanan di actuator circuit menjadi Orifice A
turun (berkurang).
HP
6. Bila penurunan tekanan di actuator circuit kurang
dari tekanan spesifikasinya, main poppet akan
kembali kedudukan semula oleh daya dari spring
A.
Passage A
Pilot Valve
Spring B Spring
Poppet
Chamber LP T198-03-03-006
T3-3-24
Boom, Arm dan Bucket
Dalam Operasi/ Kerja Normal :
Make-Up Valve Sleeve Spring A Passage A Spring B

Main Poppet
HP
LP
Orifice Piston Spring Pilot Spring C T107-02-05-019
Chamber Poppet
Dalam Operasi/ Kerja Relief :
Sleeve Spring A Passage A Spring B

Main Poppet
HP
LP
Orifice Piston Spring Pilot T178-03-03-049
Chamber Poppet
Dalam Operasi/ Kerja Make-Up :
Sleeve
HP
LP
Spring C T178-03-03-050
T3-3-25
REGENERATIVE VALVE
Regenerative valve ada terpasang di sirkuit, the boom
lower, arm roll-in, dan bucket roll-in untuk menaikan
kecepatan cylinder dan untuk menghindari terjadinya
kerja cylinder yang tersendat-sendat, sehingga
memperbaiki pengontrolan keja mesin.
Boom Regenerative Valve dan Bucket Regener-

ative Valve Pressure Oil dari Pump 1
CATATAN:Prinsip kerja dari boom regenerative

valve adalah sama identik dengan bucket
regenerative valve. Oleh karena itu,
penjelasan bucket generative valve
sebagai contohnya. Bucket
Cylinder
Operasi/ Kerjanya
1. Bila bucket rolled in, oleh kembali dari cylinder rod
side (bottom side bila boom cylinder) masuk ke
lobang A di spool dan bekerja pada check valve.
2. Pada saat yang sama, bila tekanan di cylinder
bottom side (rod side bila boom cylinder lebih Check Valve
rendah dari rod side, check valve akan terbuka.
3. Kemudian, oli kembali dari cylinder rod side T176-03-03-027
mengalir masuk kedalam bottom side bersama

dengan oli yang disuplai dari pump, dan menaikan
kecepatan cylinder.
4. Saat cylinder bergerak pada langkah akhirnya atau
beban penggalian naik (digging load increases),
tekanan di sirkuit cylinder bottom side akan naik
lebih dari tekanan di rode side, maka menyebab-
kan check valve menutup dan menyetop operasi
regenerative.
T3-3-26
Orifice
Return Oil dari

Cylinder Rod
Hole A Side
Spool
Pressure Oil ke
Cylinder Bottom
Check Side
Valve
T178-03-03-052
T3-3-27
ARM REGENERATIVE VALVE
Operasi / Kerjanya :
1. Normalnya, selama operasi arm rolled-in, oli
kembali dari cylinder rod side mengalir balik ke
tangki oli hidrolik, melalui lobang (orifice) di arm
regenerative valve spool.
2. Bila solenoid valve unit (SC) aktif karena adanya
signal dari MC (main controller), pilot pressure oil
dikirimkan dari solenoid valve unit (SC) untuk
menggeserkan arm regenerative valve spool,
untuk menutup sirkuit oli kembali dari cylinder rod
side. (Lihat pada grup SISTEM /Sistem
Pengontrolan).
3. Oleh karena itu, oli balik darai cylinder rod side
mengalir ke bottom side bersama dengan oli yang
disupalikan dari pump, sehingga menaikan
kecepatan cylinder.
T3-3-28
Arm Regenerative
Valve
Arm 1 Arm 2
Return Oil dari Arm

Cylinder Rod Side Ke Arm
Regenerative Valve
Spool
Spool
Ke Hydraulic
Oil Tank Lobang
Dari Arm 1
Spool
Pilot Pressure
Oil dari
Solenoid Valve
Unit (SC)
T178-03-03-007
T178-03-03-018
T3-3-29
ANTI-DRIFT VALVE
Anti-drift valve ada terpasang di sirkuit boom cylinder
bottom side dan sirkuit arrm cylinder rod side, untuk
mengindari terjadinya cylinder dari drifting (melorot
dengan sendirinya).
CATATAN: Kedua boom dan arm anti-drift valve

sama identik dalam kontruksinya. Boom Cylinder
Operasi/ Kerja Holding

1. Bila control lever di posisi netral (posisi spool
netral), switch valve didalam anti-drift valve tidak
bergeser.
2. Berarti, pressure oil dari boom cylinder bottom side
(arm cylinder rod side) bekerja pada check valve
(spring side) didalam anti-drift valve melalui switch
valve.
3. Konsekwensinya, check valve tertutup, sehingga
return circuit dari cylinder tertahan, yang berarti
mengurangi cylinder drift. T176-03-03-028
Anti-Drift Valve Anti-Drift Valve
(Switch Valve) (Check Valve)
Operasi/ Kerja Releasing
1. Saat arm digunakan rolled in atau boom diturun- ke
kan (lowered), pilot pressure oil dari pilot valve Pressure Oil Hydraulic
dari Pump 1 Oil Tank Boom Cylinder
mendorong piston di anti-drift valve sehingga
menjadikan switch valve bergeser.
2. Kemudian, oil di check valve spring chamber
mengalir balik ke tangki oli hidrolik, melalui switch
valve. Dari Pilot
Valve
3. Oleh karenanya, check valve menjadi terbuka,
menjadikan oli balik dari boom cylinder bottom
side (arm cylinder rod sidemengalir ke spool.
Ke Tangki
Oli Hidrolik
T176-03-03-029
Anti-Drift Valve Anti-Drift Valve
(Switch Valve) (Check Valve)
T3-3-30
Pilot Pressure Oil

Piston
dari Pilot Valve
Ke tangki Oli Hidrolik

Switch Valve
Ke Main Spool
T178-03-03-051
Check Valve
Cylinder
Bottom Side
Circuit
T3-3-31
FLOW RATE CONTROL VALVE

Flow rate control valves ada terpasang di sirkuit arm, Arm
Cylinder
bucket dan auxiliary, untuk menahan oil flow rate di
sirkuit, bila dibuat operasi kombinasi, untuk
memberikan prioritas pada actuator lainnya.
Ke Tangki
CATATAN: Setiap flow rate control valve, berfungsi Oli Hidrolik
pada masing operasi kombinasi, seperti
ditunjukan dibawah. Sebagai contoh pada
bagian ini hanya dijelaskan kerja/ operasi
arm flow rate control valve.
Flow Rate
Operasi Kombinasi
Control Valve Switch
Valve
Arm Swing dan Arm Roll-In
Bucket Boom Raise dan Arm Roll-In
Poppet
Auxiliary Front Attachment dan Auxiliary Valve
Operasi/ Kerja Normal

1. Pressure oil dari pump 2 bekerja pada check valve
Pressure Oil
didalam poppet valve. dari Pump 2
2. Normalnya, switch valve akan tetap opened.
T178-03-03-030
Kemudian, pressure oil dari pump 2 membuka
check valve dan mengalir ke main spool melalui
switch valve. Arm
3. Oleh karenanya, poppet valve telah terbuka, Cylinder
sehingga pressure oil dari pump 2 mengalir ke
main spool.
Ke Tangki Oli
Hidrolik
Operasi/ Kerja Flow Rate Control
1. Pilot pressure oil dari *arm flow rate control valve
control spool, menggeserkan switch valve di arm
flow rate control valve.
2. Saat switch valve sudah tergeser, oil pressure is
yang ada dibelakang poppet valve, membatasi
poppet valve untuk membuka.
Switch
3. Yang karenanya, poppet valve akan menahan oil Valve
flow rate ke main spool, menjadikan pressure oil
yang akan disuplaikan ke swing motor yang
Poppet
terbebani, lebih daripada arm. Valve
CATATAN: * SE (sampai dengan serial No. (ZX200
class dan 225 class), Sampai dengan
serial No.010326 (ZX230 class), sampai *Arm Flow
dengan serial No.020042 (ZX270 class)) Rate Control Pressure Oil
Valve Control dari Pump 2
Spool
T178-03-03-031
T3-3-32
Spring A Check Valve Poppet
Ke Main Spool
Spring B
To Hydraulic Oil Tank
Pressure Oil dari

Main Pump 2
Switch Valve
Pilot Pressure dari Am

Flow Rate Control Valve
Control Spool didalam the
Signal Control Valve*
Pilot Pressure dari

Solenoid Valve Unit (SE)** Ke Main Spool
T178-03-03-013
CATATAN:*Serial No.104679 dan selanjutnya

(ZX230 class)
(ZX270 class)
CATATAN:**Sampai dengan Serial No.104678

Sampai dengan Serial No.010326
(ZXS230 class)
Sampai dengan Serial No.020042
(ZX270 class)
T3-3-33
AUXILIARY FLOW COMBINER VALVE dan

BYPASS SHUT-OUT VALVE
CATATAN: Seperti untuk 2-piece boom, bila During Single Operation of Attachment:
positioning pilot valve dioperasikan, Bila hanya aux. pilot valve yang dioperasikan,
positioning pilot pressure menaglir ke pressure oil dari kedua pompa, pump 1 dan pump 2
port SJ, menggeserkan bypass shut-out akan berkombinasi dan disuplaikan bersama ke
valve spool. attachment, dan menaikan kecepatan attachment.
1. Bila hanya aux. pilot valve yang dioperasikan, aux.
Auxiliary flow combiner valve dan bypass shut-out pilot valve pilot pressure mengalir ke port SM dan
valve ada terpasang di masing-masing bagian front dan port SJ, menggeserkan auxiliary flow combiner
rear daripada 4-spool control valve section. Valve ini valve dan bypass shut-off valve spool.
berfungsi untuk membedakan, bagian mana yang 2. Saat bypass shut-out valve spool bergeser, neutral
berfungsi apakah pilot valve yang beroperasi atau passage di 4-spool section, tertutup.
combined yang dioperasikan dengan dilakukan 3. Pada saat yang sama, seperti auxiliary flow
bersama front attachments lainnya. combiner valve spool bergeser, pressure oil akan
disuplaikan ke 4-spool section dari pump 1
mengalir ke auxiliary spool melalui auxiliary flow
combiner valve.
4. Oleh karenanya, pressure oil dari kedua pompa,
pump 1 dan pump 2, disupaikan ke attachment,
kecepatan operasi attachment menjadi naik.
T3-3-34
Pilot Pressure dari
Signal Control Valve Aux. Pilot Valve
Auxiliary Flow Combiner
Valve Control Solenoid
Auxiliary Flow Valve
Combiner Valve
Port SN Port SM
Attachment
Neutral
Passage
Auxiliary
Port SJ
Bypass Shut-Out Valve
4-Spool Section
5-Spool Section
Pump 2 Pump 1
Positioning Pilot Valve
Auxiliary Flow Combiner Valve (2-Piece Boom Saja)
Ke Auxiliary Spool
T178-03-03-062
Port SM Bypass Shut-Out Valve
Neutral Passage di
4-Spool Section
Spool Spring
Pressure Oil
dari Pump 1
Spool
Check Valve
Spring
Port SJ T178-03-03-054
Ke tangki Oli
Port SN T178-03-03-053
Hidrolik
T3-3-35
Dalam Operasi Kombinasi dari Attachment dan

Front Attachment: Auxiliary Flow Combiner Valve
Bila fungsi dari aux. pilot valve dan the boom, arm,
bucket atau travel dioperasikan secara simultan Ke Auxiliary Spool
(bersamaan), auxiliary flow combiner valve tetap
tertutup sehingga kecepatan kerja/ operasi dari Port SM
boom, arm, atau bucket / travel tetap terjaga.
1. Saat aux. pilot valve dioperasikan, attachment pilot
pressure mengalir ke port SM daripada auxiliary
flow combiner valve.
2. Kemudian bila fungsi boom, arm, bucket, atau
travel di operasikan pada waktu yang bersamaan,
pilot pressure dari signal pilot pressure control Pressure Oil
dari Pump 1
valve mengalir ke port SN.
3. Auxiliary flow combiner valve spool menerima Spool
tekanan dari port SM dalam arah terbuka dan
tekanan dari SN dalam arah tertutup. Yang dalam
hal ini, spring force bekerja di spool dalam arah Check Valve
menutup. Spring
4. Dimana, daya arah menutup spool lebih besar
daripada arah membuka, sehingga menahan spool
untuk menutup.
Port SN T178-03-03-053
T3-3-36
KERJA KOMPONEN / Pilot Valve
GARIS BESAR
Pilot valve mengontrol, pilot oil pressure yang untuk Reducing valve dikedua pilot valve untuk front attach-
pengoperasian control valve spool. ment / swing dan travel adalah sama identik
Dua tipe standard pilot valves yang ada di mesin ini. kontruksinya, kecuali untuk pusher penggerak cam.
Keduanya mempunyai empat oil port. Satu tipe
digunakan untuk fungsi pengontrolan front attachment /
swing. Yang lainnya digunakan untuk fungsi pengon-
trolan travel. Type Optional mempunyai dua oil port. • Travel Pilot Valve
1 Travel Mundur Kanan
Pilot Valve, 4 Oil Port 2 Travel Maju Kanan
• Front Attachment / Swing Pilot Valve 3 Travel Maju Kiri
Port ISO Control 4 Travel Mundur Kiri
Hitachi Pattern
No. Pattern
1 Bucket Roll- •
Simbol P T
2 Boom Lower • Hidrolik
Kanan
3 Bucket Roll-In •
4 Boom Raise •
1 Swing Kanan Arm Roll-In
2 Arm Roll-Out Swing Kanan 1 3 2 4
Kiri
3 Swing Kiri Arm Roll-Out
T105-02-07-020
4 Arm Roll-In Swing Kiri
Simbol P T
Hidrolik
1 3 2 4
T
T105-02-07-020
3 4
2 1
T178-03-04-002
P
T178-03-04-001
T3-4-1
OPERASI/ KERJANYA
Spool (6) head menjadi bertemu dengan permukaan
bagian atas spring guide (3) yang selalu terangkat oleh
return spring (5).
Netral (Output Diagram: A sampai B):

E F
10. Saat netral, spool (6) secara keseluruhan
menutup pressure oil port P (dari pilot pump).
Output port terbuka untuk ke port T (tangki oli D
hidrolik) melalui passage/ saluran di spool (6). Pilot
Oleh karenanya, oil pressure di output port (untuk Pressure
ke control valve) menjadi sama dengan di port T.
11. Bila control lever sedikit dimiringkan, cam (1) C
miring, menggeserkan pusher (2) kearah bawah.
Kemudian, pusher (2) mengkompres return spring
A B
(5) berikut dengan spring guide (3). Pada waktu Lever Stroke
yang sama, oil pressure di output port menjadi T522-02-05-001
sama dengan di port T, spool (6) bergerak kearah
bawah, sambil tetap berada dibawah permukaan
spool head yang bertemu dengan spring guide (3).
12. Keadan seperti ini, akan terus-menerus,
sampai hole (7) di spool (6) terbuka ke port P.
T3-4-2
Front Attachment / Swing Pilot Valve
1 1
2 2
6
3 3 Port T
4 4 7
5
5 Port P
6 Output Port
6
Port T Port T
7 7 Port P
Port P
Output Port T178-03-04-005

Travel Pilot Valve
1 1
2 2
3 3 6
4 4
5
Output Port
5
6
Port T Port T
6
7 Port P Port P
7
Output Port Output Port

T178-03-04-006 T178-03-04-011
1 - Cam 3 - Spring Guide 5 - Return Spring 7 - Hole

2 - Pusher 4 - Balance Spring 6 - Spool
T3-4-3
Dalam Metering atau Decompressing (Output

Diagram: C sampai D)
1. Bila control lever ditekuk terus untuk menggerakan E F
pusher (2) kearah bawah lebih lanjut, hole (7) di
spool (6) terbuka ke port P, menjadikan pressure D
oil di port P mengalir kedalam output port. Pilot
2. Oil pressure di output port, bekerja di permukaan Pressure
bagian bawah dari spool (6) sehingga spool (6)
terdorong keatas. C
3. Biarpun, sampai tenaga angkat keatas bekerja di
permukaan bagian bawah dari spool (6) mendekati
daya balance spring (4), balance spring (4) tidak A B
Lever Stroke
dapat di kompres. Kemudian, spool (6) tidak dapat T522-02-05-001
terangkat, menjadikan oil pressure di output port
akan naik.
4. Karena oil pressure di output port naik, daya untuk
mendorong spool (6) kearah atas juga naik. Bila
daya ini melebihi daya balance spring (4), maka
balance spring (4) ter kompreskan, sehingga spool
(6) bergerak kearah atas.
5. Karena, spool (6) bergerak kearah atas, hole (7)
menjadi tertutup, sehingga pressure oil dari port P
berhenti mengalir ke output port, menyetop
pressure oil di output port untuk naik.
6. Bila spool (6) bergerak kearah bawah, meng-
kompres balance spring (4), menaikan daya
spring. Oleh karenanya, oil pressure di output port
menjadi seimbang/ sama dengan oil pressure
yang bekerja di bagian permukan bawah spool (6)
dan akan seimbang di posisi ini dengan daya
spring.
T3-4-4
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
Port T Port T
Port P 7 Port P
7

Travel Pilot Valve

1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
Port T Port T
Port P Port P
7 7


T3-4-5
Langkah Penuh/ Full Stroke (Output Diagram: E

sampai F)
1. Bila control lever langkah penuh, pusher (2)
bergerak kearah bawah sampai pusher (2) di front E F
attachment / swing pilot valve bersentuhan dengan
punggung casing, atau cam (1) di travel pilot valve D
menjadi bersentuhan dengan casing. Pilot
2. Pada saat ini, bagian bawah pusher (2) langsung Pressure
menekan spool (6). Oleh karenanya, walaupun oil
pressure di output port naik terus, hole (7) di spool C
(6) tetap terbuka.
3. Konsekweksinya, oil pressure di output port sama-
seimbang dengan oil pressure di port P. A B
Lever Stroke
T522-02-05-001
CATATAN:Total langkah lever untuk front attachment

dan swing control adalah ditentukan oleh
jarak langkah (E) dari pusher (2). Total
langkah travel lever control ditentukan
oleh jarak langkah (E) dari cam (1).
T3-4-6
2
2
4
5
E
6
Port T
7 Port P
T178-03-04-005
T178-03-04-010
Output Port
Travel Pilot Valve

1
1
E
2
4
5
6
Port T
Port P
7

T178-03-04-006

T3-4-7
(Kosong)
T3-4-8
KERJA KOMPONEN / Travel Device
GARIS BESAR
Travel device terdiri dari, travel motor, travel reduction Travel reduction gear adalah dengan tiga stage
gear, dan travel brake valve. Travel motor adalah reduction planetary gear type, mengkonversikan tenaga
swash plate type variable displacement axial plunger putar yang diteruskan dari travel motor, menjadi tenaga
motor, dilengkapi dengan parking brake (wet-type putar besar yang perlahan, yang menyebakan sprocket
negative multi-disc brake). Travel motor digerakan oleh dan track berputar. Travel brake valve melindungi
pressure oil dari pump dan meneruskan tenaga sirkuit travel dari terjadinya beban yang berlebihan
putarnya ke travel reduction gear. (overloaded) dan melindungi dari terjadinya kapitasi.
CATATAN: Struktur dan teori kerja/ operasi dari

travel device untuk ZX200 class, ZX225
class dan ZX230 class hampir saja saja.
Hanya beberapa bagian yang berbeda.
Pada bagaian ini dijelaskan cara kerja/
operasi dari ZX200 class dan ZX270
class.
ZX200 class, 225 class, 230 class ZX270 class
Travel Brake Valve Travel Reduction Gear

Travel Brake Valve Travel Reduction Gear
T1HG-03-05-001
T178-03-05-001
Travel Motor Travel Motor
T3-5-1
TRAVEL REDUCTION GEAR

Travel reduction gear adalah dengan tipe tiga stage Travel motor housing (14) dibautkan ke track frame dan
reduction planetary gear. terpasang pada third stage carrier (2) oleh hub (11).
Travel motor memutarkan propeller shaft (7). Putaran Ring gear (1) dibautkan pada drum (13). Drum (13)
ini diteruskan ke ring gear (1) melalui first stage dibautkan pada sprocket (12). Dengan demikian, bila
planetary gear (8), first stage carrier (6), first stage sun ring gear (1) berputar, drum (13) dan sprocket ikut
gear (5), second stage planetary gear (9), second stage sprocket (12) berputar juga.
carrier (4), second stage sun gear (3), third stage
planetary gear (10), dan third stage carrier (2).
1 2 3 4 5 6
14 13 11 10 9 8
12
T178-03-05-001
1 - Ring Gear 5 - First Stage Sun Gear 9 - Second Stage Planetary 12 - Sprocket
Gear
2 - Third Stage Carrier 6 - First Stage Carrier 10 - Third Stage Planetary Gear 13 - Drum
3 - Second Stage Sun Gear 7 - Propel Shaft 11 - Hub 14 - Housing
4 - Second Stage Carrier 8 - First Stage Planetary Gear
T3-5-2
ZX270 class
1 2 3 4 5 6
11 10 9
14 13
12 T1HG-03-05-001
T3-5-3
TRAVEL MOTOR
Travel motor adalah dengan tipe, variable-displacement Shoes (3) pada bagian ujung plunger (5) bergeser
swash plate axial plunger motor. Ttravel motor terdiri bersama di permukaan swash plate (4) karena adanya
dari, valve plate (6), swash plate (4), rotor (2), plunger sudut kemiringan dari swash plate (4), yang menyebab-
(5), dan shaft (1). Shaft (1) di-spline-kan ke rotor (2), kan rotor (2) untuk berputar.
yang didalamnya dimasukan plunger-plunger (5). Bila
pressure oil ada disuplaikan dari pump, plunger-plunger
(5) akan terdorong.
1 2 4
3
6 5
T178-03-05-002
1 - Shaft 3 - Shoe 5 - Plunger 6 - Valve Plate

2 - Rotor 4 - Swash Plate
T3-5-4
ZX270 class
Travel motor adalah dengan tipe, variable-displacement Pressure oil disuplaikan ke port AM di valve plate (2)
bent-axist axial plunger motor. mengalir kedalam lobang rotor (14) dibawah port AM,
Travel motor terdiri dari, motor dimata ada plate (1), mendorong plunger-plunger (13). Daya vertical pada
valve plate (2), rotor (14), plunger (13), center shaft (5), komponen (FV) menjadi daya dorong plunger (F)
drive disc (7), servo piston (16), parking brake piston memutarkan drive disc (7). Bila drive disc (7) beeputar,
(12), friction plates (11), dan plates (10). rotor (14) juga berputar .
Bila plunger (13) begerak ke sisi-bagian port BM, oli
mengalir ke tangki oli hidrolik.
Dimana pressure oil dari pump disuplaikan ke port AM
atau BM, adalah akan menentukan arah dari travel.
1 2 3 4 5 6
14
13
BM 7
8 AM
9
FR
FV F
16 15 14 13 12 11 10
T140-03-02-002 T107-03-04-014
1- Plate 5- Center Shaft 9- Roller Bearing 13 - Plunger

2- Valve Plate 6- Housing 10 - Plate 14 - Rotor
3- Disc Spring 7- Drive Disc 11 - Friction Plate 15 - Link
4- Spring 8- Roller Bearing 12 - Brake Piston 16 - Servo Piston
T3-5-5
PARKING BRAKE
Parking brake adalah sebuah wet-type multi disc brake.
Brake dengan negative type sehingga akan release
hanya bila brake release pressure oil ada mengalir
masuk ke brake piston chamber. Parking brake akan
secara otomatis bekerja bila fungsi travel tidak
difungsikan. Friction plate dan plate, masing-masing di-
spline-kan pada rotor dan housing.
Releasing Brake Applying Brake

13. Bila travel lever dioperasikan, pressure oil dari 1. Bila travel lever dikembalikan ke netral, counter-
main pump mengalir masuk ke port AM atau BM balance spool di travel brake valve kembali ke
melalui control valve. neutral.
14. ZX200 class, 225 class, 230 class: 2. ZX200 class, 225 class, 230 class:
Pressure oil ini akan menggeser counterbalance Kemudian, pressure oil yang bekerja pada brake
valve spool dan bekerja pada brake piston, melalui piston kembali ke drain circuit melalui orifice di
celah-lekukan di spool. brake piston. Oleh karenanya, brake piston
ZX270 class: perlahan-lahan terdorong kembali oleh disc spring.
Pressure oil menggeserkan counterbalance valve ZX270 class:
spool dan bekerja pada brake piston melalui celah- Kemudian, pressure oil yang bekerja pada brake
lekukan (I) reducing valve di spool. piston kembali ke drain circuit melalui orifice di
15. Kemudian, brake piston terdorong melawan reducing valve. Oleh karenanya, brake piston
disc spring, yang menjadikan plate dan friction perlahan-lahan terdorong kembali oleh disc spring.
plate untuk saling menjauh satu sama lainnya, 3. Konsekwensinya, daya spring yang bekerja pada
sehingga brake release. plate merapatkan di outer diameter rotor dan
friction plates di inner diameter housing melalui
brake piston, mengikat rotor outer diameter
dengan friction plates dan the plate.
T3-5-6
Friction Plate Plate Friction Plate Plate
Bila Applying Brake Bila Releasing Brake
Disk Spring Orifice Brake Piston Disk Spring Brake Piston
Ke Brake
Piston
BM AM
Counterbalance
Spool
ZX270 class
T178-03-05-008
Ke Breke Piston
Reducing Valve
Drain
I
Counterbalance Spool
BM
AM T137-03-02-009
T3-5-7
PERUBAHAN TRAVEL MODE

Sudut kemiringan swash plate (8) dirubah oleh piston
(9) dan (10) gerakananya dipilih melalui travel mode.
• Mode Kecepatan Rendah (Slow Speed)

1. Bila travel mode switch di posisi SLOW, MC (main
controller) tidak mengirimkan signals ke solenoid
valve unit (SI) sehingga pilot pressure oil ke pilot
port (1). Oleh karenanya, spool (2) tetap terangkat
diatas oleh karena daya spring (3).
2. Pressure oil di high pressure motor port (AM atau
BM) bekerja di slow-speed piston (8) mealaui
piston operating shuttle valve (4) dan slow-speed
orifice (5).
3. Slow-speed piston (8) menggerakan swash plate
(7) sehingga sudut swash plate (7) angle is naik.
Untuk itu, langkah plunger (6) naik (menjadi lebih
panjang), dan menyebabkan travel motor berputar
pada kecepatan rendah.
T3-5-8
6 7 8
1
Motor Port
(AM, BM)
Ke Drain
4 10 9
T178-03-05-004
1 - Pilot Port 4 - Piston Operating Shuttle 7 - Swash Plate 9 - Fast-Speed Piston

Valve
2 - Spool 5 - Slow-Speed Orifice 8 - Slow-Speed Piston 10 - Fast-Speed Orifice
3 - Spring 6 - Plunger
T3-5-9
• Mode Kecepatan Tinggi (Fast Speed)

1. Bila travel mode switch di posisi FAST, MC me-
ngirim signal ke solenoid valve unit (SI) untuk
merespon perubahan beban travel. (Lihat pada
halaman untuk Travel Motor Swash Angle Control
di grup SISTEM / Sistem Pengontrolan). Kemu-
dian, pilot pressure mengalir ke port (1), meng-
gerakan spool (2), kearah bawah.
2. Pressure oil di high pressure motor port (AM ataur
BM) bekerja di fast-speed piston (9) mealalui
piston operating shuttle valve (4) dan fast-speed
orifice (10).
3. Fast-speed piston (9) menggerakan swash plate
(7) sehingga sudut swash plate (7) turun
(berkurang) reduced. Untuk itu, langkah kerja
plunger (6) menjadi berkurang, menyebabkan
travel motor berputar pada kecepatan tinggi.
T3-5-10
6 7 8
1
Motor Port
(AM, BM)
4 10 9
T178-03-05-005
1 - Pilot Port 4 - Piston Operating Shuttle 7 - Swash Plate 9 - Fast-Speed Piston

Valve
2 - Spool 5 - Slow-Speed Orifice 8 - Slow-Speed Piston 10 - Fast-Speed Orifice
3 - Spring 6 - Plunger
T3-5-11
ZX270 class
Servo piston (1) yang terhubungkan pada valve plate

(6) via link (5) sehingga bila servo piston (1) bergerak,
sudut kemringkan dari rotor (7) akan tergeser melalui
valve plate (6), menjadikan kecepatan travel speed
berubah.
• Kecepatan Rendah (Slow Speed)
1. Bila dipilih slow speed travel mode, MC (Main 3. Sesuai dengan hal tersebut, langkah dari plunger
Controller) tidak mengirim keluar suatu electronic di motor menjadi lebih panjang, sehingga putaran
control signal ke solenoid valve unit (SI). travel motor lebih lambat dan terjadilah mode
Oleh karena itu, speed change pilot pressure tidak kecepatan rendah.
ada yang mengalir masuk ke servo piston (1).
Yang berarti, spool (3) iakan tetap tertahn dibawah
karena spring (2).
2. Kemudian, pressure oil P dari motor port masuk
pada kedua chamber “B” dan “C”.
Karena pressure-receiving area di chamber “C”
lebih besar daripada di chamber “B”, servo piston
(1) bergerak keatas, menakan sudut kemringan ke
maksimum.
6 7
2 Drain
Pilot Pressure
T157-03-02-001
1 - Servo Piston 3 - Spool 5 - Link 7 - Rotor

2 - Spring 4 - Orifice 6 - Valve Plate
T3-5-12
• Travel Mode Kecepatan Tinggi (Fast Speed).
1. Bila dipilih fast speed travel mode, sesuai dengan 3. Dikarenakan pressure oil P dari motor port keluar
travel load, MC mengirimkan keluar sebuah ke chamber “B”, maka servo piston (1) bergerak
electronic control signal ke solenoid valve unit (SI). kearah bawah, mengurangi sudut kemiringan rotor
Oleh karenanya, speed change pilot pressure (7).
masuk mengalir ke chamber “D”, menggerakan Dengan hal tersebut, maka langkah (stroke) dari
spool (3) keatas. plunger menjadi berkurang, mempercepat putaran
2. Kemudian, passage “E” terbuka dan oli di chamber travel motor, untuk menghasilkan fast speed
“C” keluar (drain) melalui salauran dibagian dalam mode.
(inner passage) di spool (3). (Lihat pada Grup Sistem Pengontrolan, di Bagian
SISTEM).
6 1
7
2
Drain
P
3
B
E
Pilot Pressure
Drain
5 4
P
Posisi dari servo piston pada awal

langkah operasi fast speed travel :
Pilot Pressure
Posisi dari servo piston selama

langkah operasi fast speed travel :
T157-03-02-002
1 - Servo Piston 3 - Spool 5 - Link 7 - Rotor

2 - Spring 4 - Orifice 6 - Valve Plate
T3-5-13
TRAVEL BRAKE VALVE

Travel brake valve terpasang di travel motor head,
terdiri dari valve-valve sebagai berikut.

Counterbalance Valve:
Untuk membuat operasi travel halus pada saat start
dan berhenti, melindungi mesin dari berjalan lebih
cepat (over speed) saat menuruni kemiringan, dan
mengalirkan travel motor operating pressure oil di port
bertekanan tinggi (AV atau BV) ke parking brake.
Check Valve:
Membantu kerja/ operasi counterbalance valve dan
menjaga dari terjadinya kapitasi pada sirkuit motor.
Overload Relief Valve:

Melindungi dari terjadinya beban berlebihan (overload)
dan surge pressure di sirkuit motor, dan mengurangi
beban kejut yang terjadi, saat opearsi travel stop
(berhenti).
Shuttle Valve:
Mengalirkan travel motor operating high pressure oil di
port bertekan tinggi (AM atau BM) pada slow atau fast
side piston sehingga piston dapat dikontrol.
Travel Motor Swash Plate Angle Control Valve:

Mengirimkan pressure oil untuk dilarkan oleh piston
control shuttle valve ke slow atau fast side piston.
Slow-Speed Orifice, Fast-Speed Orifice:

Untuk membuat perubahan travel mode, lebih halus
(swash plate angle control).
T3-5-14
1 2 3
7 6 5 4 T178-03-05-003
1 - Counter Balance Valve 3- Slow-Speed Orifice 5- Travel Motor Swash Plate 7- Overload Relief Valve
Angle Control Valve
2 - Check Valve 4- Fast-Speed Orifice 6 - Shuttle Valve
T3-5-15
ZX270 class
Check Valve:
Untuk mendapatakan operasi yang lembut pada saat
start dan berhenti, serta menghindari terjadinya kapitasi
di sirkuit motor, dan berfungsi bersama dengan
counterbalance valve.
Reducing Valve:
Mengurangi parking brake release pressure dan
menghindari operasi yang tiba-tiba pada brake.
Parking Brake Release Shuttle Valve:

Mengalirkan travel motor drive pressure ke parking
brake.
Overload Relief Valve:

Menghindari terjadinya overload (beban yang
berlebihan) dan surge pressure di sirkuit motor.
Counterbalance Valve:
Untuk menjadikan operasi/ kerja yang halus pada saat
start dan stop, serta menghindari terjadinya
overrunning saat traveling menuruni kemiringan.
Servo-Piston Operating Shuttle Valve:

Untuk membagikan aliran oli hidrolik untuk operasi
motor travel ke servo piston.
T3-5-16
4 2
1 1
AM BM
AV BV
A
Potongan A-A
6 3
Potongan B Potongan C
T1HG-03-05-002
1 - Check Valve 3- Parking Brake Release 5- Counterbalance Valve 6- Servo Piston Operating
Shuttle Valve Shuttle Valve
2 - Reducing Valve 4 - Overload Relief Valve
T3-5-17
Sambil Berjalan (Traveling): Waktu Menuruni Kemiringan :

1. Bila pressure oil dari control valve masuk ke port 1. Waktu menuruni suatu kemiringan, motor travel
BV (8), pressure oil mengalir kesekeliling outer mungkin akan diputar oleh karena berat mesinnya
diameter spool (9), menggeserkan check valve BC sendiri, sehingga motor akan bekerja seperti
(7), dan selanjutnya mengalir ke motor port BM pompa, yang mengambil/ menarik oli. .
(6). 2. Bila motor travel menarik/ menghisap oli, oil
2. Pada bagian lain, Oli kembali dari travel motor, pressure di port BV (8) dan chamber B (10) akan
mengalir ke motor port AM (4). Dimana, saluran berkurang, menyebabkan spool (9) bergeser
(passage)-nya tertutup oleh check valve AC (3) kearah kiri, sehingga aliran oli kembali dari motor
and spool (9). travel tertahan.
3. Saat oil pressure di port BV (8) naik, pressure oil 3. Oleh karena itu, oil pressure di motor port AM (4)
mengalir kedalam chamber B (10), melalui orifice akan naik, mem-brake motor travel.
(f) di spool (9), menggerakan spool (9) kearah 4. Yang karena aliran pressure oil tertahan, oil
kanan. pressure di motor port AM (4) akan naik lagi,
4. Konsekwensinya, oli kembali dari motor travel, menggerakan spool (9) kearah kanan lagi. Dan
mengalir ke port AV (1) melalui celah-lekukan (h) operasi ini (hydraulic braking operation) selalu
di spool (9). Yang kemudian, pressure oil akan berulang-ulang, maka mesin terlindungi dari
menjadi mengalir, sehingga motor travel, mulai terjadinya running away.
berputar.
5. Bila travel lever dikembalikan ke netral, spool (9) Circuit Protection Operation:
kembali ke posisi awal, oleh-karena adanya daya 1. Bila oil pressure di sirkuit naik, melebihi dat set-
spring, menutup saluran (passage) oli, sehingga pressure dari overload relief valve (5), overload
putaran motor travel berhenti. relief valve akan terbuka, menjadikan high
pressure oil untuk terbuang ke flow pressure side
sehingga menjadikan travel motor terlindungi dan
terhindar dari over-loaded.
2. Sebagai tambahan, overload relief valve juga
untuk merelease beban kejutan, karena terjadinya
inertia force, saat menghentikan gerak travel.
3. Bila motor travel mulai menghisao oli, layaknya
sebuah pompa, check valve BC (7) tergeser
(operasi make-up), sehingga untuk menghindari
terjadinya kapitasi.
T3-5-18
10 8 9 1 2
BV AV
6
4
7
3
T178-03-05-006
4 6
ZX270 class
h
f
AV BV
10 1 8 2
T140-03-02-005
1 - Port AV 4 - Motor Port AM 7 - Check Valve BC 9 - Spool (Counterbalance

Valve)
2 - Chamber A 5 - Overload Relief Valve 8 - Port BV 10 - Chamber B
T3-5-19
(Kosong)
T3-5-20
KERJA KOMPONEN / Signal Control Valve
GARIS BESAR
Signal control valve berada di pilot circuit antara pilot
valve dan the control valve dan controls pilot signal
pressure yang digunakan untuk mengatur pompa-
pompa dan berbagai macam valve.
Komponen utama, dari signal control valve adalah,
shuttle valve, shockless valve, pump 1 flow rate control
valve, pump 2 flow rate control valve, flow combiner
valve control spool, bucket flow rate control valve
control spool, swing parking brake release spool dan
*arm flow rate control valve control spool.
Sisi-Bagian Pilot
Valve
T178-03-06-016
Potongan Lintang A-A
Shockless Valve
*Arm Flow Rate Control Valve

Control spool Bucket Flow Rate Control Valve
**Auxiliary
Pump 1 Flow Rate Control Valve Pump 2 Flow Rate Control Valve
Swing Parking Brake Flow Combiner Valve Control Spool

Release Spool
T178-03-06-002
CATATAN:* Serial No.104679 dan selanjutnya CATATAN: **Sampai dengan Serial No.104678
(ZX200 class dan 225 class) ((ZX200 class dan 225 class)
Serial No.010327 dan selanjutnya Sampai dengan Serial No.010326
(ZX230 class) (ZX230 class)
Serial No.020043 dan selanjutnya Sampai dengan Serial No.020042
(ZX270 class) (ZX270 class)
T3-6-1
PILOT PORT
Sisi-bagian Pilot Valve
Nama Port Terhubung ke Catatan
Port A Pilot Valve Kanan Boom Raise Pilot Pressure
Boom Electronic Cushion Solenoid Valve (Sam-
pai dengan serial No.104908 (ZAXIS225US))
Port B Pilot Valve Kanan Boom Lower Pilot Pressure
Port C Pilot Valve Kiri Arm Roll-Out Pilot Pressure
Port D Pilot Valve Kiri Arm Roll-In Pilot Pressure
Port E Pilot Valve Kiri Swing Pilot Pressure Kiri
Port F Pilot Valve Kiri Swing Pilot Pressure Kanan
Port G Pilot Valve Kanan Bucket Roll-In Pilot Pressure
Port H Pilot Valve Kanan Bucket Roll-Out Pilot Pressure
Port I Travel Pilot Valve Travel Forward Pilot Pressure Kiri
Port J Travel Pilot Valve Travel Reverse Pilot Pressure Kiri
Port K Travel Pilot Valve Travel Forward Pilot Pressure Kanan
Port L Travel Pilot Valve Travel Reverse Pilot Pressure Kanan
Port M Auxiliary Pilot Valve Auxiliary Open Pilot Pressure
Port N Auxiliary Pilot Valve Auxiliary Close Pilot Pressure
Port SA Pump 1 Regulator Pump 1 Control Pressure
Port SB Pump 2 Regulator Pump 2 Control Pressure
Port PI Pilot Shut-Off Valve Primary Pilot Pressure
Port PH Pilot Shut-Off Valve Primary Pilot Pressure (Heating Circuit)
Port SH Swing Parking Brake Brake Release Pressure
Port DF Tangki Oli Hidrolik Kembali ke Tangki Oli Hidrolik
T3-6-2

PH
C
A
E
M
D
H
B
F
SB
PI G
Sisi-bagian Pilot
Valve
K N
I
SH
J
DF
SA L
T178-03-06-016
Sisi-bagian Control Valve

SM
3
1 5
13
2 4
SK
SE
Pressure Sensor (Swing)

8
14
Sisi-bagian Control
Valve
7
9
6
10
SN
SL
11
Pressure Sensor (Travel) 12 SP

T178-03-06-015
T3-6-3

Nama Port Terhubung ke Catatan
Port 1 Control Valve Boom Raise Pilot Pressure
Port 2 Control Valve Boom Lower Pilot Pressure
Port 3 Control Valve Arm Roll-Out Pilot Pressure
Port 4 Control Valve Arm Roll-In Pilot Pressure
Port 5 Control Valve Swing Pilot Pressure Kiri
Port 6 Control Valve Swing Pilot Pressure Kanan
Port 7 Control Valve Bucket Roll-In Pilot Pressure
Port 8 Control Valve Bucket Roll-Out Pilot Pressure
Port 9 Control Valve Travel Forward Pilot Pressure Kiri
Port 10 Control Valve Travel Reverse Pilot Pressure Kiri
Port 11 Control Valve Travel Forward Pilot Pressure Kanan
Port 12 Control Valve Travel Reverse Pilot Pressure Kanan
Port 13 Control Valve Auxiliary Open Pilot Pressure
Port 14 Control Valve Auxiliary Close Pilot Pressure
Port SE  Plug
(Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 (Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class
class dan 225 class), sampai dengan serial dan 225 class), Sampai dengan serial No.010326
No.010326 (ZX230 class), Sampai dengan (ZX230 class), Sampai dengan serial No.020042
serial No.020042 (ZX270 class)) (ZX270 class))
Control Valve
(Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200
class dan 225 class), Serial No.010327 dan Arm Flow Rate Control Valve Control Pressure
selanjutnya (ZX230 class) Serial No.020043 (Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class
dan selanjutnya (ZX270 class)) dan 225 class), Serial No.010327 dan selanjutnya
(ZX230 class) Serial No.020043 dan selanjutnya
(ZX270 class))
Port SM Tangki Oli Hidrolik Kembali ke Tangki Oli Hidrolik
Port SN  Plug
Port SP Tangki Oli Hidrolik Kembali ke Tangki Oli Hidrolik
Port SL Control Valve Flow Combiner Valve Control Pressure
Port SK Control Valve Bucket Flow Rate Control Valve Control Pressure
T3-6-4
PH
C
A
E
M
D
H
B
F
SB
PI G
Sisi-bagian Pilot
Valve
K N
I
SH
J
DF
SA L
T178-03-06-016

SM
3
1 5
13
2 4
SK
SE
Pressure Sensor (Swing)

8
14
Sisi-bagian Control
Valve
7
9
6
10
SN
SL
11
Pressure Sensor (Travel) 12 SP T178-03-06-015
T3-6-5
SHUTTLE VALVE
Shuttle valve adalah untuk memilih pilot pressure oil
yang akan digunakan untuk melakukan masing-masing
operasi dan mengalirkan nya ke flow rate control valve
dan/ atau switch valve spool yang sesuai. Flow rate
control valve dan/ atau switch valve spool yang sesuai
dengan masing-masing pengoperasin adalah sebagai
berikut:
Pump 1 Flow Pump 2 Flow Flow Bucket Flow Swing *Arm Flow
Rate Control Rate Control Combiner Rate Control Parking Rate
Valve Valve Valve Control Valve Control Brake Control
Spool Spool Release Valve
Spool Control
Spool
Boom Raise { { - - { -
Boom Lower { - - - { -
Arm Roll-In { { - - { -
Arm Roll-Out { { - { { {
Bucket Roll-In { - - - { -
Bucket Roll-Out { - - - { -
Swing Kanan - { - - { -
Swing Kiri - { - - { -
Travel Kanan { - { - - -
Travel Kiri - { - - - -
Auxiliary { - - - { -
CATATAN: *Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class and 225 class)
T3-6-6
Travel Travel 5 6 7 8 9 10
Kiri Kanan Swing Arm Boom Bucket
11
1 2 3 4
12
13
14 15 16 17
Pump 1 Flow Pump 2 Flow Bucket Flow Flow Combiner Swing Parking *Arm Flow
Rate Control Rate Control Rate Control Valve Control Brake Release Rate Control
Valve Valve Valve Control Spool Spool Valve Control
Spool Spool
T178-03-06-018
T3-6-7
Sisi-bagian Pilot
Valve
T178-03-06-016
Potongan Lintang B-B
9
5
8
7
16
17
15 13
11
14
6 10
12
3
1
4
2
T178-03-06-009
1- Travel Kiri 6- Boom/ Arm/ Bucket/ Travel 11- Boom/ Arm/ Bucket 16- Swing/ Auxiliary
Kanan
2- Travel Kiri / Travel Kanan 7- Boom/ Arm 12- Boom/ Arm/Bucket/ 17- Auxiliary
Swing/ Auxiliary
3- Travel Kanan 8- Boom 13- Arm/ Boom Raise/ Swing/
Auxiliary
4- Boom/ Arm/ Bucket/ Travel 9- Arm/ Boom Raise 14- Bucket
Kanan
5- Arm 10- Boom Raise/ Arm/ Bucket/ 15- Swing
Travel Kiri/ Swing
T3-6-8
(Kosong)
T3-6-9
SHOCKLESS VALVE
Shockless valve berada di boom raise circuit dan
berfungsi dalam operasi boom lowering (turun).
Dalam Operasi Boom Naik (Raising): Dalam Operasi Boom Turun (Lowering) (Shock
1. Boom raise pilot pressure oil mengalir kedalam Reducing Operation)
port A dan bekerja pada spool.. 1. Bila boom diturunkan (lowered), oli kembali dari
2. Segera setelah operasi dimulai, low pilot pressure boom raise spool di control valve mengalir ke port
oil mengalir ke port 1 melalui clearance C antara 1.
spool dan housing, dan inner passage 2. 2. Karena spool memblok oil passage antara port 1
3. Set-force dari spring A lebih lemah dari spring B. dan port A, oli kembali tidak bisa mengalir
Oleh karenanya, bila pilot pressure naik, spool langsung ke port A.
bergerak kearah kiri. 3. Port 1 terhubungkan ke sisi-bagian spring A
4. Saat spool bergerak kearah kana, port A terhu- melalui inner passage 1 dan ke oil chamber via
bungkan ke port 1, menaikan pressure di port 1 inner passage 2.
sehingga spool di control valve bergerak. 4. Pressure oil di oil chamber mengalir keluar dari
clearance C antara spool dan housing, mengu-
rangi pressure di oil chamber. Kemudian, spool
bergerak kearah kanan, oleh pressure di sisi-
bagian spring A. Karena clearance C antara spool
dan housing tertutup, mem-blok aliran pressure oil.
5. Saat clearance C tertutup, pressure di oil chamber
menjadi naik, menggerakan spool kearah kiri.
Karena clearance C terbuka lagi, maka menjadi-
kan pressure oil untuk mengalir ke port port A.
6. Kerja/ Operasi di langkah (4 dan 5) selalu
berulang, pressure oil secara bertahap kembali ke
port A sehingga control spool kembali secara
perlahan.
T3-6-10
Port A
Inner Passage 1 C Spool Spring B
Spring A Inner Passage 2 Oil Chamber
Port 1 T178-03-06-013
T3-6-11
PUMP 1 DAN PUMP 2 FLOW RATE

CONTROL VALVE
Pump flow rate control valve, mengirimkan pump
control pressure Pi ke pump regulator dalam merespon
ke pilot oil pressure dari pilot valve.
1. Pilot oil pressure dari pilot valve mengalir kedalam

sisi-bagian spring chamber, antara pump 1 atau
pump 2 flow rate control valve setelah dipilih oleh
shuttle valve di signal pilot pressure control valve.
2. Kemudian, spool bergerak kearah kanan,
menyebabkan primary pilot pressure mengalir ke
antara dua port, yakni port SA atau SB.
3. Oleh karenanya, pressure di port SA atau SB
menjadi naik.
4. Oil pressure di port SA atau SB bekerja di ujung
kanan spool. Yang berarti, spool bergerak balik ke
kiri, sampai daya pressure di port SA atau SB
seimbang/ balans dengan daya pilot pressure di
spring chamber, sehingga pressure di port SA atau
SB berhenti naik.
CATATAN: Pump 1 flow rate control valve, bekerja

bila fungsi untuk boom (raise atau
lower), arm (roll-in atau out), bucket (roll-
in atau out), auxiliary, dan travel (kanan)
ada dioperasikan. Pump 2 flow rate
control valve bekerja bila fungsi untuk
boom (raise), arm (roll-in atau out),
swing (kanan atau kiri), dan travel (kiri)
ada dioperasikan.
T3-6-12
Port SA, SB
Spring Spool
Primary Pilot Pressure
Pilot Pressure
Shuttle Valve
T178-03-06-017
T3-6-13
BUCKET FLOW RATE CONTROL VALVE

CONTROL SPOOL, FLOW COMBINER
VALVE CONTROL SPOOL, SWING
PARKING BRAKE RELEASE SPOOL, ARM Bucket Flow Rate Control Valve Control Spool:
*FLOW RATE CONTROL VALVE CONTROL Ke Tangki Boom Raise Control
Oli Hidrolik Pilot Pressure
SPOOL Spool Spring
CATATAN:Tiga ilustrasi spool adalah sama identik,

dalam prinsip kerjanya.
Bucket flow rate control valve control spool akan

bergeser oleh arm roll-in control pilot pressure, T178-03-06-014
Arm Roll-In Ke Bucket Flow Rate
menjadikan boom raise control pilot pressure dapat Control Pilot Control Valve
mengalir ke bucket flow rate control valve di control Pressure
valve.
Flow combiner valve control spool akan bergeser oleh Flow Combiner Valve Control Spool:
travel control pilot pressure kanan, menjadikan primary Ke Tangki Primary Pilot
Oli Hidrolik Pressure
pilot pressure dapat mengalir ke flow combiner valve di Spool Spring
control valve.
Swing parking brake release spool akan bergeser oleh
boom, arm, bucket, atau auxiliary control pilot pressure,
menjadikan primary pilot pressure dapat mengalir ke
swing motor.
Arm flow rate control valve control spool akan bergeser T178-03-06-014
oleh arm roll-in control pilot pressure, menjadikan swing Travel Control Ke Flow Combiner
Pilot Pressure Valve
control pilot pressure dapat mengalir ke arm flow rate Kanan
control valve di control valve.
Swing Parking Brake Release Spool:
CATATAN:*Serial No.104679 dan selanjutnya
Ke tangki Oli Primary Pilot
(ZX200 class dan 225 class) Hidrolik Pressure
Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 Spool Spring
class)
Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270
class).
T178-03-06-014
Boom, Arm, Ke Swing
Bucket and Motor
Auxiliary Pilot
Pressure
Arm Flow Rate Control Valve Control Spool:
Ke Tangki Oli Swing Pilot

Hidrolik Pressure
Spool Spring
T178-03-06-014
Arm Roll-in Arm Flow
Control Pilot Rate Control
Pressure Valve
T3-6-14
KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Upperstructure)
PILOT SHUT-OFF VALVE

Pilot shut-off valve adalah sebuah switch valve yang • Saat Pilot Control Shut-Off Lever di Posisi
dioperasikan secara manual. Spool di pilot shut-off UNLOCK.
valve berputar karena digerakan oleh pilot control shut- Pilot shut-off valve di set pada posisi ON. Pressure
off lever untuk posisi on atau off dari pilot oil yang oil dari pilot pump mengalir kedalam pilot valve,
mengalir ke pilot valve. dimana sirkuit drain ditutup, Bila control lever
dioperasikan, pilot valve bekerja.
• Saat Pilot Control Shut-Off Lever di Posisi
LOCK.
Pilot shut-off valve di set pada posisi OFF. Pressure
oil dari pilot pump tidak mengalir kedalam pilot valve,
tetapi mengalir ke signal control valve. Pilot oil di sisi- Potongan Bagian Z-Z
bagian pilot valve mengalir balik ke tangki hidrolik.
Pilot valve dapat bekerja, adalah dengan control
lever dioperasikan.
Ke Signal Dari Pilot

Control Valve Valve T178-03-07-002
A2 A1 Z
T1 T2 A3 A4 T4
T3 P
A5 T178-03-07-003
A1 - Pilot Valve Kanan A4 - Signal Control Valve T1 - Travel Pilot Valve T - Tangki Oli Hidrolik
(Port PH)
A2 - Travel Pilot Valve A5 - Signal Control Valve T2 - Pilot Valve Kiri
(Port PI)
A3 - Pilot Valve Kiri P - Primary Pilot Pressure T3 - Pilot Valve Kanan
T3-7-1
SOLENOID VALVE UNIT

Serial No.104679 dan selanjutnya (ZX200 class dan
Ada dua macam solenoid valve yang tersedia, yakni : 225 class).
solenoid valve unit tuntuk pengontrolan pompa dan Serial No.010327 dan selanjutnya (ZX230 class)
valve, dan boom electronic cushion solenoid valve Serial No.020043 dan selanjutnya (ZX270 class)
(ZAXIS225US: Sampai dengan serial No.104908)
untuk mengontrol boom electronic cushion.
Solenoid Valve Unit

Solenoid valve unit berfungsi untuk mengontrol: pump
regulator, control valve dan travel motor servo piston
setelah menerima signal dari main controller (MC).
Solenoid valve unit terdiri dari, empat solenoid valve
yakni, (SE)* (SC), (SI), dan (SG). (Lihat pada Grup
Sistem Pengontrolan, di Bagian SISTEM).
SE*: Mengontrol arm flow rate control valve, yang

berlokasi di control valve
SC : Mengontrol arm regenerative valve, yang berlokasi T178-03-07-005
di control valve. SC SI SG
SI : Mengontrol travel motor servo piston. (Travel
Speed Selection)
SG : Berfungsi untuk menaikan, main relief valve Sampai dengan serial No.104678 (ZX200 class dan
pressure setting. 225 class)
CATATAN:* Sampai dengan serial No.104678
Sampai dengan serial No.010326
(ZX230 class)
Sampai dengan serial No.020042
(ZX270 class)
SC SE SI SG T178-01-02-003
T3-7-2
Proportional Solenoid Valve
Setelah menerima signal arus listrik dari MC,

proportional solenoid valve, mengeluarkan hydraulic
pressure yang sesuai dengan derajat (besarnya) arus
listrik.
• Bila tidak ber-energi (Dalam Kondisi Netral) : Karena tekanan yang diterima pada dua area tepian
Spring mendorong spool ke arah kanan, meng- yang berbeda, tekanan di port S bekerja untuk
hubungkan output port S ke tank port T. mendorong spool ke arah kanan. Karena tekanan
di port S naik, dayanya akan mendorong spool ke
• Bila ber-energi : kanan juga naik. Bila daya ini melebihi daya untuk
Solenoid mendorong spool kearah kiri, dalam jarak mendorong kearah kiri dari solenoid, spool
yang sesuai (proposional) dengan arus besarnya bergerak kembali kearah sisi-bagian kanan,
arus listrik, yang diterima solenoid. Pilot oil dari menutup saluran (passage) antara output port S
port (P) mengalir kedalam output port S, menaikan dan port P. Yang akibatnya, kenaikan tekanan di
tekanan dioutput port S. Tekanan di port S bekerja port S berhenti.
di dua bank (gundukan tepian) daripada spool.
(lihat detail “a”).
Spool Spring Solenoid

T S P
a
T107-02-07-005
T3-7-3
Boom Electronic Cushion Solenoid Valve

(Sampai dengan Serial No.104908 (ZAXIS225US))
Output Port
Boom electronic cushion solenoid valve, adalah untuk
mengurangi boom raise pilot pressure oleh signal dari
MC (Main Controller).
Dengan pengurangan tekanan (pressure), spool di
control valve terkontrol, untuk mengurangi untuk
mengurangi kejutan yang mungkin terjadi saat boom
mendekati posisi full stroke (langkah akhir). (Lihat pada
grup SISTEM / Sistem Pengontrolan).
Bekerjanya:
1. Port P dan output port terhubungkan oleh celah
spool, saat netral.
2. Saat ada aliran tenaga ke solenoid dari MB (Main
T1GF-03-07-001
Controller), solenoid berenergi dan mendorong
spring 1. Port P Port T
3. Karena spring 1 mendorong spool, output port dan
port T terhubungkan oleh celah spool. Oleh
karenanya, tekanan (pressure) di output port mulai
turun (berkurang).
4. Disebabkan diameter kiri (A), di spool lebih besar
daripada diameter kana (B), maka spool kembali
ke sisi-bagian kiri.
5. Spool berhenti bila spool dan celah sleeve
tertutup. Oleh karenanya, tekanan (pressure) di
output port stop untuk turun.
T3-7-4
Sat Netral:
T176-03-01-030
A Port P Port T B
Output Port
Saat Operasi/ Bekerja:

T176-03-01-031
A Port P Port T B
Output Port
CATATAN:Teori kerja dari solenoid valve ini, adalah

sama dengan solenoid valve untuk
pengontrolam pump. Lihat pada T3-1-23
juga sebagai ilustrasi.
T3-7-5
HOLDING VALVE
(Hanya pada mesin yang dilengkapi dengan
optional parts yang sesuai).
Holding valve berfungsi untuk menahan front

attachment dalam posisinya, bila ada hose untuk front Chamber a Passage c Passage b
attachment pecah karena accident (kecelkaan/ tiba-
tiba). Holding valve ada terpasang pada bottom side di
boom cylinder, rod side untuk arm cylinder, dan rod
side pada positioning cylinder.
CATATAN:Penjelasan berikut, akan menjelaskan
holding valve untuk boom cylinder
sebagai contoh.
Pilot
• Holding valve beroperasi/ bekerja saat control lever Pressure
dalam keadaan netral. Pi
Port B Spool
1. Karena pilot pressure Pi tidak ada bekerja di spool,
maka spool tetap netral. Poppet Passage a
Port A Ke Spool di
2. Cylinder-holding pressure di cylinder port B
Control Valve T178-03-07-006
bekerja pada poppet dan ke spool melalui passage
c.
3. Cylinder-holding pressure, setelah lolos melewati
passage c, tertahan oleh spool. Tekanan
(pressure) di chamber a bekerja pada spool
melalui passage c, tetapi yidak diteruskan ke
passage a karena terblok dengan spool.
4. Sebagai hasilnya, cylinder pressure di cylinder port
B tetap terjaga tidak berubah. Oleh karenanya,
walaupun ada hose di front attachment yang
rusak/ pecah, front attachment tetap tertahan pada
posisinya, untuk menghindari turun dengan
sendirinya.
T3-7-6
X Passage a
Potongan X-X
Passage b
Spool
Passage c
Chamber a
Poppet
Port A Port B
X
T178-03-07-008
T3-7-7
• Holding valve beroperasi/ bekerja bila boom lower

control lever dioperasikan Boom Lower Control Lever: Setengah langkah atau
1. Bila menggerakan boom lower control lever pada Kurang
setengah langkah atau kurang, pilot pressure Pi
bekerja pada spool, dan membuat spool bergerak Relief
pada posisi orifice B. Chamber a Passage c Passage b Valve
2. Pada waktu yang bersamaan, spool menutup
passage B, sehingga poppet terdodong pada pada
dudukannya.
3. Sebagai akibatnya, oli bertekanan dari port B
mengalir melalui passage c dan akan menurunkan Orifice A
boom.
Poppet
4. Bila gerakan boom lower control lever pada
setengah langkah atau lebih, pilot pressure Pi
bekerja pada spool, dan membuat spool bergeser
Pressure
untuk pada posisi orifice c. Pi
5. Kemudian, passages b dan a terhubungkan
Port B
melalui orifice C. Pada waktu yang bersamaan, Spool
sebuah oil passage, dari port B ke orifice A untuk Port A
chamber a ke passage b untuk orifice C ke Ke Spool di
Control Valve Seat Passage a Orifice B
passage a untukport A, terbuka.
6. Oli dari passage c terblok oleh spool, sehingga oli T178-03-07-009
tidak mengalir kedalam passage a.

7. Tekanan (pressure) di chamber a turun, dan
menajdi naik, sehingga oli balik dari cylinder port
B, mengalir kedalam port A, melalui poppet, untuk
Boom Lower Control Lever: Setengah Langkah atau
menurunkan boom.
Lebih.
Chamber a Passage c Passage b Relief
Valve
Passage A
Orifice C
Pressure
Pi
Port B
Spool
Port A Ke Spool di Poppet Passage a

Control Valve
T178-03-07-007
T3-7-8
Potongan X-X
X Relief Valve
Passage a
Orifice B Spool
Pressure Pi
Orifice C Passage b
Passage c Chamber a
Spring
Orifice A
From Port B
Poppet
Port A Port B
X
T178-03-07-008
T3-7-9
PILOT RELIEF VALVE Pilot Relief

Valve
Pilot relief valve adalah, bekerja sama ddengan pilot
filter.
P
Pilot relief valve berfungsi untuk mengatur pilot pump
pressure oil yang mengalir ke port P yang di-set
sebagai constant pressure (bertekanan tetap/ konstan).
Pilot Filter
T178-03-07-001
Output Output Worm

Gear Shaft Gear
EC MOTOR
EC motor digunakan untuk mengontrol kecepatan
engine. Sebuah worm gear (gigi cacing) berada dan
bekerja didalam EC motor untuk menghindari terjadinya
kehilangan sinkronisasi. EC sensor yang ada adalah
untuk mendeteksi derajat putaran EC motor, untuk
mengkakulasikan posisi governor lever. (Lihat pada
Grup Sistem Pengontrolan, pada Bagian SISTEM).
Motor
Sensor EC Worm
Gear Sensor Wheel
T157-02-05-018
T3-7-10
KERJA KOMPONEN / Lain-lain (Undercarriage)
SWING BEARING
Bearing adalah bearing single-row shear ball-type, Internal gear dari inner race (3) behubungan dengan
terdiri dari outer race (1), inner race (3), ball (6), output shaft dari swing reduction gear.
support (5), dan seal (2), (4). Outer race (1) di bautkan
ke upperstructure dan inner race (3) di bautkan ke
undercarriage.
T135-03-02-001
1 - Outer Race 3 - Inner Race 5 - Support 6 - Ball

2 - Seal 4 - Seal
T3-8-1
CENTER JOINT
Center joint adalah sambungan yang berputar 360°. Oli hidrolik mengalir ke kanan dan kiri motor travel
Center joint untuk menghindari terjadinya hose hidrolik melalui spindle (!) dan oil port di body (2). Seal (3)
yang melilit, saat upperstructure berputar dan untuk untuk menjaga kebocoran oli antara spindle (1) dan
agar dapat mengalirkan oli hidrolik ke dan dari motor body (2) kedalam saluran yang berdekatan.
travel. Spindle (1) terpasang main frame, dan body (2)
dibautkan pada bagian tengah swing untuk under-
carriage.
Ke Motor Travel Ke Motor Travel Ke Motor Travel Ke Motor Travel

Kiri (Mundur) Kanan (Maju) Kiri (Maju) Kanan (Maju)
Ke Motor Tavel Ke Motor Travel Ke Motor Travel

Ke Motor Travel Kiri (Mundur)
Kiri (Maju) Kanan (Mundur))
Kanan (Mundur)
1
Pilot Pressure Pilot Pressure
untuk Travel Speed Selection Drain untuk Travel Speed
Selection
Drain
Drain 3
Drain
: Maju
: Mundur
: Pilot Pressure
untuk Travel Speed Selection
T157-03-02-004
1 - Spindle 2 - Body 3 - Seal
T3-8-2
PENYETEL TRACK / TRACK ADJUSTER

PERHATIAN: Jangan mengendurkan valve (1)
Track adjuster berada di sisi-bagain frame yang terdiri
dari, spring (5) dan adjuster cylinder (6). Spring (5) terlalu cepat atau terlalu banyak, karena
menyerap (meredam) beban kejut yang bekerja pada grease bertekanan tinggi didalam adjusting
front idler. Adjuster cylinder (6) untuk menyetel track cylinder, mungkin akan menyembur keluar.
sag. Kedurkan secara perlahan, jauhkan bagian
anggauta badan dan muka dari valve (1).
• Grease dimasukan melalui grease fitting kedalam Jangan melepaskan grease fitting.
chamber A pada adjuster cylinder (6) seperti
dalam gambar dibawah. Tekanan dari grease
mendorong (8) keluar dan mengurangi track sag.
• Untuk menaikan track sag, kendurkan valve (1) 1 1

Grease Fitting
sampai 1.5 putranan kearah kiri (melawan arah
putaran jarum jam) untuk mengluarkan dari track
adjuster cylinder melalui lobang keluaran grease.
Lobang Keluaran Grease
M104-07-119
a
1 2 3 4 5 6 7 8
W178-03-04-002
1 - Valve 3 - Washer 5 - Spring 7 - Flange

2 - Nut 4 - Spacer 6 - Adjuster Cylinder 8 - Piston Rod
T3-8-3
(Kosong)
T3-8-4
MEMO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
MEMO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Hitachi Construction Machinery Co. Ltd. Hitachi Ref. No.
Attn : Publications,Marketing & Product Support
Fax: 81-298-31-1162
SERVICE MANUAL REVISION REQUES FORM

(FORM PERMINTAAN PERBAIKAN SERVICE MANUAL)
NAME OF COMPANY : MODEL :

(NAMA PERUSAHAAN)
PUBLICATION NO. :
YOUR NAME : (Located at the right top corner in cover page)
(Berada di sudut kanan atas sampul halaman)
(NAMA ANDA)
PAGE NO :
DATE : (Located at the bottom center in the page, If two or more
(TANGGAL) revision are requested, use the commen column)
(Berada di bagian tengah bawah halaman. Bila dua atau lebih
perbaikan yang dibutuhkan, gunakan kolom komentar)
FAX :
YOUR COMMENT / SUGGESTION :

(KOMENTAR / SARAN ANDA)
Attach photo or sketch if requid
(Bila perlu lampirkan photo atau gambar)
If you need more space, please use another sheet
(Bila anda memerlukan tempat lebih, silahkan gunakan lembaran lainnya)
REPLY :
(BALASAN)
(Copy this form for usage)

(Untuk digunakan perbanyak form ini)

001zaxis 200 - Prinsip Kerja

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

001zaxis 200 - Prinsip Kerja

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Buku Petunjuk Technik

Vol No.: TO178E-02

REFRENSI TAMBAHAN LAINNYA

KOMPOSISI BUKU PETUNJUK

Merupakan Nomor Halaman untuk Tiap-tiap Grup

T : Buku Petunjuk Teknik W : Buku Petunjuk Perbaikan

SIMBOL PERINGATAN UNTUK KESELA-

SATUAN YANG DIGUNAKAN

Model mesin Hitachi, dikelompokan dalam 4 class dan 1 model seperti

Grup 2 Tata-letak Komponen

Grup 3 Spesifikasi Komponen

ZX200 Hydraulic ZX200LC Hydraulic ZX210H Hydraulic ZX210LCH Hydraulic

CATATAN: H/P mode

ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N

Model ZAXIS210 ZAXIS210LC ZAXIS210N

CATATAN: H/P mode

Model ZAXIS225USR ZAXIS225USRLC

CATATAN : H/P mode

Model ZAXIS225US ZAXIS225USLC

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

ZAXIS230, 230LC, 240H, 240LCH

ZX230 Hydraulic ZX230LC Hydraulic ZX240H Hydraulic ZX240LCH Hydraulic

CATATAN: H/P mode

ZAXIS250, 250LC, 250LCN

Model ZAXIS250 ZAXIS250LC ZAXIS250LCN

CATATAN: H/P mode

Model ZAXIS270 ZAXIS270LC

CATATAN: H/P mode

Model ZAXIS280LC ZAXIS280LCN

CATATAN: H/P mode

ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N (2-piece Boom)

CATATAN: H/P mode

ZAXIS240 (2-piece Boom)

Model ZAXIS240 2-piece Boom

CATATAN: H/P mode

ZAXIS250, 250LC, 250LCN (2-piece Boom)

ZAXIS250 ZAXIS250LC ZAXIS250LCN

CATATAN: H/P mode

ZAXIS280LC, 280LCN (2-piece Boom)

Model ZAXIS280LC 2-piece Boom ZAXIS280LCN 2-piece Boom

CATATAN: H/P mode

ZAXIS200, ZAXIS200LC, ZAXIS210H, ZAXIS210LCH

Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M178-12-002

Model ZAXIS200, 200LC ZAXIS210H, 210LCH

F: Panjang Keseluruhan saat

CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

ZAXIS210, ZAXIS210LC, ZAXIS210N

Model ZAXIS210, 210LC, 210N, 240

F: Panjang Keseluruhan saat

CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik)

Model ZAXIS225USR, 225USRLC

2.22 m (7 ft 3 in) Arm 2.91 m (9 ft 7 in) Standard Arm

E: Tinggi saat Transportasi 3130 10′ 3″ 3130 10′ 3″ 2970 9′ 9″ 2970 9′ 9″

Std *8985 *29′ 6″ *8985 *29′ 6″ *8865 *29′ 1″ *8865 *29′ 1″

CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M1GF-12-002

Model ZAXIS225US, 225USLC

* CATATAN: * Ukuran tidak termasuk ketinggian dari shoe lug.

ZAXIS230, ZAXIS230LC, ZAXIS240H, ZAXIS240LCH

Backhoe Face shovel (Bucket hoe yang Dibalik) M178-12-002

Model ZAXIS230, 230LC

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN : H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

CATATAN: H/P mode

Std 8985 29′ 6″ 8985 29′ 6″ 8865 29′ 1″ 8865 29′ 1″

C: Ketinggian potong Maksimum 10150 33′ 4″ 10620 34′ 10″

D: Ketinggian Buang Maksimum 7250 23′ 9″ 7250 23′ 9″