Gagal Ginjal
Gagal Ginjal
Gagal Ginjal
TINJAUAN TEORI
(Corwin, 2006).
dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu
keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel,
pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) adalah
6
kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, dan
(Baughman, 2006).
ginjal kronik adalah gangguan fungsi renal yang irreversible dan berlangsung
B. Etiologi
nefropati
2009).
a. Nefrosklerosis Benigna
b. Nefrosklerosis Maligna
ginja.
8
untuk bekerja. RAS dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
untuk bekerja. RAS dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
tubulus ginjal
amiloidosis
uretra).
9
C. Patofisiologi
dan penimbunan zat-zat sisa masih bervariasi dan bergantung pada bagian
ginjal yang sakit. Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal,
sisa yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak. Nefron yang tersisa
hipertrofi. Seiring dengan makin banyaknya nefron yang mati, maka nefron
tersebut ikut rusak dan akhirnya mati. Sebagaian dari siklus kematian ini
nefron, terjadi pembentukan jaringan parut dan aliran darah ginjal mungkin
sudah menurun secara progresif. Dua adaptasi penting dilakukan oleh ginjal
filtrasi, beban zat terlarut dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron meskipun
GFR untuk seluruh massa nefron yang terdapat dalam ginjal turun di bawah
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang
10
sangat rendah. Namun akhirnya, kalau sekitar 75% massa nefron sudah
hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban zat terlarut bagi setiap nefron
antara peningkatan filtrasi dan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus tidak dapat
konservasi zat terlarut dan air menjadi berkurang. Sedikit perubahan pada
rendah GFR (yang berarti maikn sedikit nefron yang ada) semakin besar
atau mengencerkan urine menyebabkan berat jenis urine tetap pada nilai 1,010
atau 285 mOsm (yaitu sama dengan plasma) dan merupakan penyebab gejala
pericardial.
umum karena pengobatan dini dan agresif, kulit kering, bersisik, ecimosis,
kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar, memar (purpura).
11
pada mulut, anoreksia, mual, muntah dan cegukan, penurunan aliran
1. Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun 50% dari
normal.
3. Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal.
12
tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan parut dan atrofi tubulus.
F. Pemeriksaan Penunjang
transplantasi ginjal.
G. Komplikasi
1. Komplikasi Hematologis
13
Anemia pada penyakit ginjal kronik disebabkan oleh produksi
bila kadar besi, folat, dan vitamin B12 adekuat dan pasien dalam keadaan
retensi natrium dan air. Keadaan ini biasanya tidak cukup parah untuk
3. Dehidrasi
4. Kulit
14
Keluhan ini sering timbul pada hiperparatiroidime sekunder atau tersier
serta dapat disebabkab oleh deposit kalsium fosfat apda jaringan. Gatal
dapat dikurangi dengan mengontrol kadar fosfat dan dengan krim yang
ureum pada kulit dan timbul hanya pada uremia berat. Pigmentasi kulit
5. Gastrointestinal
Namun gejala mual, muntah, anoreksia, dan dada terbakar sering terjadi.
urin.
6. Endokrin
15
kehilangan kesadaran, dan bahkan koma, sering kali dengan tanda iritasi
tidak biasa diam (restless leg) atau kram otot dapat juga terjadi dan
seperti depresi dan ansietas sering terjadi dan terdapat peningkatan risiko
bunuh diri.
8. Imunologis
Fungsi imunologis terganggu pada gagal ginjal kronik dan infeksi sering
terjadi. Uremia menekan fungsi sebagaian besar sel imun dan dialisis
9. Lipid
16
10. Penyakit jantung
H. Asuhan Keperawatan
Fokus Pengkajian
gagal ginjal kronik menurut Doeges (2000), dan Smeltzer dan Bare (2002) ada
a. Demografi
17
c. Riwayat kesehatan keluarga
1) Pemeliharaan kesehatan
suplemen, kontrol tekanan darah dan gula darah tidak teratur pada
berat badan (malnutrisi), nyeri ulu hati, rasa metalik tidak sedap
3) Pola eliminasi
18
6) Pola persepsi sensori dan kognitif
testikuler.
e. Pengkajian Fisik
19
4) Tanda vital : tekanan darah meningkat, suhu meningkat, nadi
5) Kepala
20
f. Pemeriksaan Penunjang
(2000) adalah :
1) Urine
2) Darah
azotemia.
21
mengeksresi hydrogen dan amonia atau hasil akhir
f) Kalsium menurun
3) Pemeriksaan radiologik
22
e) Biopsy ginjal: mungkin dilakukan secara endoskopik, untuk
penyebararn tumor).
23
I. PATHWAYS KEPERAWATAN
Infeksi Vaskuler Zat toksik Obstruksi saluran kemih
Sindrom uremia
P
Pruritus Perub. warna
kulit
32
K. Fokus Intervensi dan rasional
Kriteria hasil:
pendek.
Intervensi:
33
5) Tekanan darah, denyut dan irama nadi.
intravena
2) Makanan
diidentifikasi
cairan.
pembatasan diet.
mulut.
34
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
Kriteria hasil :
pembatasan diet
yang cepat
Intervensi :
2) pengukuran antropometrik
35
3) nilai laboratorium (elektrolit serum, BUN, kreatinin, protein,
mengevaluasi intervensi.
1) riwayat diet
2) makanan kesukaan
3) hitung kalori.
3) Depresi
diet.
36
Rasional: Protein lengkap diberikan untuk mencapai keseimbangan
penyembuhan.
sebelum makan.
37
j. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan.
menimbulkan anoreksia
1) Pembentukan edema
dipertahankan
Kriteria Hasil :
b. Akral hangat
38
c. Capillary refill kurang dari 3 detik
15-39 mg/dl)
Intervensi :
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru, evaluasi adanya edema perifer atau
b. Evaluasi bunyi jantung akan terjadi friction rub, tekanan darah, nadi
jantung.
mental
39
Kriteria hasil :
ataupun psikosis
kreatinin0,6-1,3 mg/dl)
Intervensi :
40
Rasional : Perbaikan peningkatan atau keseimbangan dapat
lanjut.
kulit
Kriteria Hasil :
Intervensi :
41
Rasional : Mengetahui adanya sirkulasi atau kerusakan yang dapat
tingkat seluler.
edema.
Kriteria Hasil :
42
c. Menunjukkan ekspresi rileks dan tidak cemas.
Intervensi :
1) Anemia
4) Depresi
harga diri.
melelahkan.
43
pengobatan.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
dalam perawatannya
polong-polongan).
dan mental.
44
4) Diskusikan tentang terapi pengobatan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi
8 vol 3. Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius
Lutfia, Tika. Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
Alamat : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-
tikalutfia-6702-2-babii.pdf
Diakses : 11 April 2018
45