Proposal Lengkap Rev.5
Proposal Lengkap Rev.5
Proposal Lengkap Rev.5
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Ni Putu Priti Ayu Anggraini
NPM 14.156.01.11.042
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Ni Putu Priti Ayu Anggraini
NPM 14.156.01.11.042
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Ni Putu Priti Ayu Anggraini
NPM 14.156.01.11.042
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ners
STIKes Medistra Indonesia
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wase, berkat
rahmat dan bimbingannya Peneliti dapat menyelesaikan Proposal ini dengan baik
yang berjudul “Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi DiSasana Tresna Wherda Caritas Bekasi
2018”. Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Indonesia. Selama penyusunan karya ilmiah ini, peneliti mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati Peneliti
Medistra Indonesia.
e. Farida Banjarnahor, SH selaku Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan
semangat.
iii
m. Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Ners angkatan 10 (Inforce) STIKes
atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wase senantiasa memudahkan setiap langkah-
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................40
A. Desain Penelitian.........................................................................................40
B. Populasi, Sampel Dan Sampling.................................................................40
1. Populasi Penelitian..................................................................................40
2. Sampel Penelitian....................................................................................40
3. Sampling Penelitian................................................................................41
C. Variabel Penelitian.......................................................................................42
1. Variabel Independen................................................................................42
2. Variabel Dependen..................................................................................42
D. Definisi Operasional....................................................................................42
E. Tempat Penelitian........................................................................................43
F. Waktu Penelitian..........................................................................................43
G. Instrument Penelitian...................................................................................43
H. Prosedur Pengumpulan Data.......................................................................44
1. Jenis Data................................................................................................44
2. Langkah Pengambilan Data....................................................................44
I. Pengolahan Data dan Analisa Data..............................................................45
1. Pengolahan Data.....................................................................................45
2. Analisa Data............................................................................................46
3. Etika Penelitian.......................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR BAGAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi.
Faktor yang dapat dimodifikasi antara lain asupan tinggi natrium, asupan
obesitas, konsumsi alkohol berlebih dan retensi insulin. Faktor yang tidak
dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, riwayat keluarga, usia, dan
8,7%, usia 25-34 tahun 14,7%, usia 35-44 tahun 24,8%, usia 45-54 tahun
35,6%, 55-64 tahun 45,9%, usia 65-74 tahun 57,6%, dan lebih dari 75
pada lansia fungsi organ tubuh mengalami penurunan salah satunya yaitu
1
2
Indonesia adalah 23,66 juta jiwa (9,03% dari total penduduk) dan
diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 yaitu 33,69 juta jiwa
lansia juga terjadi perubahan fisik dan fungsi antara lain sel, sistem
ini juga mempunyai efek samping jika dikonsumsi dalam waktu lama
seperti ganguan fungsi hati, jantung berdebar-debar dan mual, maka dari
lancar dan terjadi penurunan pada tekanan darah (Lalage, 2015). Terapi ini
kaki air hangat dapat menurunkan tekanan darah yaitu pada tekanan
pada Tahun 2018. Survei awal yang dilakukan oleh peneliti ditempat
penelitian terapi ini dan agar terapi ini dapat diterapkan oleh lansia sebagai
B. Rumusan Masalah
rendam kaki air hangat terhadap tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penulisan
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian
1. Prima Trisna Efektivitas 2016 Dalam penelitian ini peneliti
Aji kombinasi terapi menggunakan jenis
rendam kaki air penelitian Quasi Eksperimen
hangat dan dengan metode one group
relaksasi nafas pre test – pro test design.
dalam terhadap Sampel dalam penelitian ini
penurunan tekana sebanyak 20 responden
darah pada dengan teknik pengambilan
penderita hipertensi sampel yaitu purposive
di wilayah kerja random sampling.
puskesmas Hasil penelitian
penumping menunjukkan kombinasi
Surakarta terapi rendam kaki air hangat
lebih efektif dibandingkan
6
Kecamatan sukamjaya,
Depok II tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
F. Hipertensi
1. Definisi
tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
2013).
2. Klasifikasi
8
9
b. Hipertensi Sekunder
dan kortikosteroid.
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Genetik
4) Ras
2005).
1) Pendidikan
2) Kontrasepsi
3) Diet Garam
4) Obesitas
simpatetik.
5) Rokok
6) Kopi (kafein)
merupakan vasokontriksi.
13
dibedakan atas :
140 mmHg dan/atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari
90 mmHg.
mmHg.
pada:
3. Pathway
Perubahan fungsi
Perubahan fungsi
Genitourinaria pada lansia
kardiovaskular pada lansia
Perdarahan ginjal
Dx : resti
Intrak serebral kerusakan perfusi
Dx : Resti
(stroke) jaringan
Negrosis A.Aferen Dan perfusi Jaringan
Kapiler
Gagal jantung
4. Manifestasi Klinis
klinis timbul :
saraf pusat.
glomerulus.
tekanan perifer.
5. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemeriksaan Retina
16
fungsi ginjal.
glukosa
ginjal,perbaikan ginjal.
katup,pembesaran jantung.
6. Penatalaksanaan
pengobatan farmakologik.
17
a. Pengobatan nonfarmakologik
komplikasi.
2) Diet hipertensi
hipertensi.
pengobatan farmakaologis.
b. Pengobatan farmakologi
1) Deuretik
2) Alfa-blocker
3) Beta-blocker
5) Vasodilator
6) Antagonis Kalsium
7) Penghambat ACE
7. Komplikasi
tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut.
(Wijaya, 2013) :
20
a. Jantung
b. Otak
c. Ginjal
tubuh.
d. Mata
G. Lansia
1. Definisi
berikut:
ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut
usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah
di atas 90 tahun.
c. klasifikasi lansia (Maryam, 2008) antara lain:
1) Pralansia
Seseorang yang berusia antara 45-49 tahun.
2) Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
2003).
5) Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencarai nafkah, sehingga
2003).
2. Karakteristik Lansia
2014):
3. Tipe lansia
b. Tipe mandiri
23
jenis pekerjaan.
d. Tipe bingung
penghasilan keluarga.
harmonis.
a. Sel
b. Sistem persarafan
c. Sistem pendengaran
pada telinga dalam, bunyi suara yang tidak jelas, sulit mengerti
d. Sistem penglihatan
e. Sistem kardiovaskular
g. Sistem pernafasan
h. Sistem pencernaan
26
gigi dan gizi yang buruk. Indra pengecap menurun, adanya iritasi
i. Sistem genitourinaria
meningkat.
j. Sistem integumen
k. Sistem muskuloskeletal
27
1. Definisi Hidroterapi
yang bersuhu secara koduksi dimana terjadi perpindahan pans dari air
berikut :
a. Rendaman air
tertentu didalam bak atau kolam yang berisi air bersuhu tertentu
Terapi ini menggunakan berbagai alat jet atau nozzle yang dapat
d. Sitzbath
e. Rendam kaki
29
(Novita I, 2010).
arkus aorta dan sinus karoktikus. Pada saat tekanan darah arteri
1) Sphygmomanometer Digital
2) Baskom
3) Air hangat
4) Termometer air
5) Handuk kecil
33
Gambar 2.1
Sphygmomanometer Digital
Gambar 2.2
Baskom
Gambar 2.3
Air Panas
Gambar 2.4
Termometer Air
34
Gambar 2.5
Handuk Kecil
35
Tabel 2.1
Prosedur Tindakan Pemberian Terapi Rendam Kaki air Hangat
A. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur
4. Menanyakan kesiapan klien
B. Fase Kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mengatur posisi klien
3. Mengukur tekanan darah klien sebelum dilakukan terapi rendam kaki air
hangat dan mencatat tekanan darah pada lembar observasi.
Memasukkan air hangat dibaskom tempat merendam kaki.
4. Membantu klien memasukan kaki kedalam baskom
5. Rendam kaki selama 15 menit dengan suhu 380-400C
6. Mengangkat kaki klien dari air hangat dan keringkan dengan handuk
7. bersih.
Mengukur tekanan darah klien sesudah dilakukan terapi rendam kaki air
8. hangat dan mencatat tekanan darah dilembar observasi.
C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
(Ulya, 2017).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi : Usia,
Genetik, jenis
kelamin, pendidikan,
I. Kerangka Teori
kontrasepsi oral, diet
Bagan 2.1 garam, rokok, OAIN.
Kerangka Teori Pada lansia terjadi
penurunan fungsi
Hipertensi
organ tubuh :
Elastisitas dinding
aorta menurun,
Peningkatan
konsentrasi renin,
37
Pengobatan
hipertensi
Non Farmakologi
Farmakologi
Vasodilatasi
Tahanan perifer otot Saraf simpatis
polos dan arteriola
Menurunkan tekanan
darah
J. Kerangka konsep
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
terjadi pada variabel independen dan bisa juga disebut variabel yang
darah.
38
39
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Variabel Perancu
Keterangan :
: Variabel Dependen
K. Hipotesis
METODE PENELITIAN
L. Desain Penelitian
penelitian Pre and post test without control, penelitian ini hanya
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
sebanyak 16 responden.
40
41
sampel penelitian.
Tabel 4.1
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi
1. Lansia yang tinggal di Sasana Tresna 1. Lansia yang mempunyai penyakit
2. Lansia yang berumur 60-75 tahun. 2. Lansia yang berumur kurang dari
responden
3. Sampling Penelitian
adalah :
42
N. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
O. Definisi Operasional
Tabel 4.2
Definisi Operasional Penelitian
VARIABEL DEFINISI CARA ALAT UKUR HASIL SKALA
OPERASIONAL UKUR UKUR
P. Tempat Penelitian
Q. Waktu Penelitian
R. Instrument Penelitian
1. Jenis Data
a. Data Primer
44
responden.
b. Data Sekunder
Bekasi.
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Entry Data
Software statistik.
d. Cleaning
e. Tabulating
kriteria.
2. Analisa Data
a. Univariat
46
b. Bivariat
2018.
(alpha 0,05).
3. Etika Penelitian
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
depan renponden.
b. Confidentiality (Kerahasiaan)
kelamin.
c. Justice (Keadilan)
Batjun M.T. (2015). Pengaruh Rendam kaki dengan air hangat terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi Di wilayah
puskesmas kecamatan kebun jeruk jakarta barat. Jurnal Keperawatan.
Darmojo Boedhi. (2015). Buku Ajar Geriatri : Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jogjakarta: CV Budi
Utama.
Dharma K. Kelana. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: TIM.
Efendi, M. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas :Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Istiqomah. (2017). Pengaruh Hidroterapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap
Tingkatan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Depok
Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. Naskah Pusblikasi.
Kemenkes RI. (2017). Analisis lansia di Indonesia. Pusat Data Dan Informasi, 1–
2. Retrieved from www.depkes.go.id/download.php?
file=download/.../infodatin lansia 2016.pdf%0A
Lalage, Z. (2015). Hidup Sehat Dengan Terapi Air. Klaten: Abata Press.
LeMone, dkk. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :Gangguan
Kardiovaskular. (Linda, Ed.). Jakarta: EGC.
Maryam, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Muttaqin arif. (2008). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular & Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Novita I. (2010). Dasar-Dasar Fisioterapi pada cedera olahraga. Yogyakarta:
UNY.
Nugroho W. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. (T. Ester, Ed.) (Edisi 3).
Jakarta: EGC.
Nurarif, K. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction Publishing.
Nurin & Adhi. (2017). Keajaiban Terapi Air Putih. (Shia, Ed.). Jogjakarta:
HEALTHY.
Pikir S. (2015). Hipertensi : Manajemen Komprehensif. Surabaya: Airlangga
University Press.
48
Solechah, N., Masi, G. N. ., & Rottie, J. V. (2016). Pengaruh Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat. Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Hangat, 5.
Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., & Hasanuddin, U. (2016).
PERBEDAAN PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN
OBAT ANTI HIPERTENSI DAN TERAPI RENDAM AIR HANGAT DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA TAMALANREA
MAKASSAR Ilkafah 1) 1). PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi –
UNSRAT, 5(2), 228–235.
Ulya, M. (2017). Pengaruh merendam kaki dengan air hangat dan inhalasi
aromaterapi terhadap tekanan darah pasien hipertensi di desa brabo
kabupaten grobogan jawa tengah.
Wijaya, P. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 1. Yogyakarta: Nuha Medika.
49
50