7209 23987 1 PB
7209 23987 1 PB
7209 23987 1 PB
ABSTRACT
Bread production growth, as one of developing UKMs among the societies, indicates that the bread industry can
continually develop and it is one of the potential markets to achieve an optimum benefit. The global crisis does not
occur were given effect on the bread industry. Roti Syariah Bakery, one of the bread industry that established on
May in 2006, has been producing 6 flavors of bread and having 11 employees. The kinds of bread produced in the
company depends on the flavor, such as : chocolate flavor, chocolate and peanut flavor, cheese flavor, chocolate
and cheese flavor, mocha flavor, and mesies flavor. Methods used in this reserach is used Brand method and
Bound method. The research result show production daily bread with income maximum as many as 2,940 loaves
with details of chocolate flavor as many as 1,571 loaves of bread, cheese flavor as many as 1,230 loaves of bread,
mocha flavor as many as 59 loaves of bread, and mesies flavor as many as 80 loaves of bread, and the result of
the optimum purchase was 5,880,000-Idr. a day.
Keywords : Branch method and Bound Method, Bread, Optimum.
ABSTRAK
Pertumbuhan produksi roti sebagai salah satu UKM berkembang di tengah masyarakat mengindikasikan bahwa
usaha roti masih dapat terus berkembang dan merupakan salah satu pasar potensial untuk mencapai keuntungan
optimum. Krisis global yang terjadi tidak banyak memberikan pengaruh terhadap industri roti. Pabrik Roti Syariah
Bakery merupakan salah satu usaha Roti yang berdiri pada bulan Mei Tahun 2006, memproduksi Roti dengan 6
jenis rasa dan mempunyai 11 orang karyawan. Jenis roti-roti yang di produksi di perusahaan tergantung pada
rasa, antara lain, roti rasa coklat, roti rasa coklat kacang, roti rasa keju, roti rasa coklat keju, roti rasa mocca, dan
roti rasa mesies. Metode yang digunakan dalam penelitan inii adalah Metode Branch And Bound. Hasil penelitian
menunjukkan produksi harian roti dengan pendapatan maksimal sebanyak 2.940 buah roti dengan rincian
kombinasi roti isi coklat sebanyak 1.571 buah, roti isi keju sebanyak 1.230 buah, roti isi mocca sebanyak 59 buah
dan roti mesies sebanyak 80 buah, serta hasil penjualan optimal dalam sehari adalah sebesar Rp. 5.880.000.
Kata Kunci : Metode Branch and Bound, Optimum, Roti.
I. PENDAHULUAN
Roti adalah produk pangan olahan yang merupakan hasil proses pemanggangan
adonan yang telah difermentasi. Bahan utama dalam pembuatan roti terdiri dari tepung terigu,
gula, margarin, ragi, pelembut, susu bubuk, dan garam. Sedangkan bahan tambahannya terdiri
dari morivan dan instan plus. Jenis roti-roti yang di produksi di perusahaan tergantung pada
rasa, antara lain, roti rasa coklat, roti rasa coklat kacang, roti rasa keju, roti rasa coklat keju,
roti rasa mocca, dan roti rasa mesies. Pabrik Roti Syariah Bakery merupakan salah satu usaha
Roti yang berdiri pada bulan Mei Tahun 2006, memproduksi Roti dengan 6 jenis rasa dan
mempunyai 11 orang karyawan.
Program linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan
masalah pengalokasian sumber – sumber yang terbatas secara optimal. Program integer
adalah program linier (linear programming) yang merupakan sebuah model yang semua
variabelnya harus mempunyai solusi yang bernilai integer. Program integer juga biasanya lebih
dipilih untuk memodelkan suatu permasalahan dibandingkan dengan Program linier, karena
program linier dengan hasil keputusan variabelnya berupa bilangan riil kurang baik dalam
memodelkan permasalahan yang menuntut solusi berupa bilangan integer. Model program
integer biasanya dipilih untuk permasalahan yang variabel-variabelnya tidak dimungkinkan jika
bertipe bilangan tidak integer.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas masalah ini untuk dikaji dan
dituangkan dalam sebuah penulisan tugas akhir dengan judul “Optimalisasi Produksi Roti Pada
Pabrik Roti Syariah Bakery Dengan Menggunakan Metode Branch And Bound”.
99
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk
memperoleh kombinasi produk yang optimal sehingga mendapatkan hasil produksi yang
maksimal perhari dengan menggunakan metode Branch and Bound.
100
5. Menerapkan Metode Branch and Bound dalam setiap kasus masalah yang diperoleh.
6. Melakukan analisis sensitivitas dari hasil Metode Branch and Bound, kemudian
simpulkan.
7. Selesai.
2.2. Metode
2.2.1. Program Linear
Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika
untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia.
Kata linier digunakan untuk menunjukan fungsi matematika yang digunakan dalam
bentuk linier, sedangkan program merupakan penggunaan teknik matematika tertentu.
Jadi pengertian program linier adalah suatu teknis perencanaan yang bersifat analitis
yang analisisnya menggunakan model matematika, dengan tujuan menemukan
beberapa alternatif pemecahaan optimum terhadap persoalan.
Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problem
keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimumkan
atau meminimumkan) dan kendala-kendala yang ada ke dalam model matematik
persamaan linier. Program linier sering digunakan dalam menyelesaikan problem
alokasi sumber daya (Parlin Sitorus, 1997).
3.1. Hasil
3.1.1. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah persedian bahan baku roti pada
tabel 1 yang dapat menghasilkan ≤ 3000 buah roti yang habis di olah dalam waktu satu
hari dengan berbagai jenis isi.
Tabel 1. Data Produksi Pabrik Roti Syariah Bakery
102
3.1.2. Perumusan Data Kedalam Model Matematika
Dari tabel 1 maka diformulasikan kedalam model matematika dalam bentuk
fungsi tujuan dan fungsi kendala. Adapun variabel – variabel model ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel keputusan
Masalah ini Berisi enam variabel keputusan yang menunjukkan jumlah
roti coklat, roti coklat kacang, roti keju, roti coklat keju, roti moca, dan roti mesies
yang akan diproduksi setiap hari.
X1 =Jumlah roti coklat yang diproduksi/hari
X2 =jumlah roti coklat kacang yang diproduksi/hari
X3 = Jumlah roti keju yang diproduksi/hari
X4 = Jumlah roti coklat keju yang diproduksi/hari
X5 = Jumlah roti moca yang diproduksi/hari
X6 = Jumlah roti mesies yang diproduksi/hari
103
3.1.3. Penyelesaian Model Matematika Menggunakan Metode Simpleks Kedalam
Aplikasi Tora
Penyelesaian awal pada penelitian ini menggunakan metode simpleks
menggunakan aplikasi Tora. Memasukkan Nilai – Nilai Fungsi Tujuan Dan Fungsi
Kendala Pada Tabel Tora sebagai berikut :
104
3.1.5. Penyelesaian Solusi Integer Menggunakan Metode Branch And Bound
3.1.5.1. Menentukan Batas Atas Awal Dan Batas Bawah Awal
Solusi optimal dari metode simpleks didapatkan yaitu :
X1=1.571,43., X2=0., X3=1.230,77., X4=0., X5=58,82., X6=80,16.
dijadikan batas atas awal yaitu 𝑧 = 5.882.352,94. Sedangkan hasil pembulatan
kebawah sebagai batas bawah yakni :
X1=1.571., X2=0., X3=1.230., X4=0., X5=58., X6=80,16.
maka batas bawah akan diperoleh dari nilai-nilai tersebut dimasukan ke dalam
fungsi tujuan dan akan diperoleh yaitu z = 5.878.000
3.1.5.2. Percabangan
Karena X5 = 58,82 memiliki nilai pecahan terbesar, maka dua kendala
baru terbentuk sehingga diperoleh masalah baru melaui kendala mutually
exclusive yaitu X5 ≤ 58 dan X5 ≥ 58. Adapun hasil percabangan dari metode
Branch and Bound di dapatkan sebanyak tiga kali iterasi menggunakan aplikasi
tora.
3.2. Pembahasan
Optimalisasi dilakukan untuk mendapatkan hasil produksi dan penjualan yang optimal
dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Berdasarkan hasil penyelesaian dengan
menggunakan metode Branch and Bound. pada proses percabangan tersebut terakhir pada
iterasi ke-3 dimana hasil dari iterasi tersebut memperoleh hasil yang tidak layak dan nilai 𝑧
kurang dari batas bawah sehingga tidak dapat dilakukan percabangan lagi. Oleh karena itu,
dilakukan pemilihan percabangan yang memiliki nilai 𝑧 yang paling mendekati batas atas awal
serta memiliki hasil produksi yang optimal.
Sehingga diperoleh percabangan yang optimal pada iterasi ke-2 dengan penambahan
kendala yakni X6≥80 dan diperoleh nilai X1=1571,43, X2=0, X3=1230,57, X4=0, X5=59,
X6=80.dimana X1 dan X3 dilakukan pembulatan kebawah. Bila nilai X1, X2, X3, X4, X5, dan X6.di
subtitusi pada fungsi tujuan maka akan pabrik tersebut akan memperoleh hasil penjualan
sebesar 5.880.000.
Jadi hasil penjualan optimal yang diperoleh pabrik setiap hari adalah sebesar Rp.
5.880.000, dan jumlah roti yang dapat diproduksi adalah sebanyak 2.940 buah dengan roti isi
coklat sebanyak 1.571 buah, roti isi keju sebanyak 1.230 buah, roti isi mocca sebanyak 59 buah
dan roti mesies sebanyak 80 buah. Dari hasil diatas, dapat juga diketahui jumlah bahan yang
digunakan dan bahan yang tersisa, dengan cara memasukan nilai X1, X2, X3, X4, X5, dan X6
105
kedalam fungsi kendala masing-masing. Maka jumlah bahan-bahan yang digunakan dan
tersisa adalah :
1. Tepung Terigu
Jumlah tepung terigu yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 73.525
gram, serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 75.000 gram. Berarti jumlah tepung
terigu yang tersisa adalah sebanyak 1.475 gram.
2. Gula Pasir
Karena jumlah gula pasir yang digunakan sebanyak 15.000 gram dan yang disediakan
oleh pabrik sebanyak 15.000 gram, berarti semua persedian digunakan dalam satu kali
produksi.
3. Margarin
Jumlah margarin yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 11.643,75
gram, serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 12.000 gram. Berarti jumlah margarin
yang tersisa adalah sebanyak 356,25 gram.
4. Ragi
Jumlah ragi yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 882,3 gram,
serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 1.000 gram. Berarti jumlah ragi yang tersisa
adalah sebanyak 117,7 gram.
5. Pelembut
Jumlah pelembut yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 499,97
gram, serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 500 gram. Berarti jumlah pelembut
yang tersisa adalah sebanyak 0,03 gram.
6. Susu bubuk
Jumlah susu bubuk yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 1.470,5
gram, serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 1. 500 gram. Berarti jumlah pelembut
yang tersisa adalah sebanyak 29,5 gram.
7. Garam
Jumlah garam yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 882,3 gram,
serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 1.000 gram. Berarti jumlah garam yang
tersisa adalah sebanyak 117,7 gram.
8. Coklat
Jumlah coklat yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 11.000 gram,
serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 11.000 gram. Berarti persediaan coklat
dalam sehari habis terpakai.
9. Kacang
Roti isi coklat kacang tidak diproduksi oleh pabrik, maka kacang tidak digunakan.
106
10. Keju
Jumlah keju yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 15.997,41 gram,
serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 16.000 gram. Berarti jumlah keju yang
tersisa adalah sebanyak 2,59 gram.
11. Mesies
Jumlah mesies yang digunakan dalam satu kali produksi adalah sebanyak 400 gram,
serta bahan yang disediakan oleh pabrik sebanyak 16.000 gram. Berarti jumlah mesies yang
tersisa adalah sebanyak 15.600 gram.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian-uraian pada bab – bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa roti yang diproduksi dalam sehari sebanyak 2.940 buah dengan kombinasi roti isi
coklat sebanyak 1.571 buah, roti isi keju sebanyak 1.230 buah, roti isi mocca sebanyak 59 buah dan
roti mesies sebanyak 80 buah, serta hasil penjualan optimal dalam sehari adalah sebesar Rp.
5.880.000.
DAFTAR PUSTAKA
[2]. Mulyono, S. 2007. Riset Operasi. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
[4]. Taha, H, A. 1987. Operation Research. An Introduction four edition. Pearson Education, Inc.
New jersey.
107