Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

JFL

Jurnal Farmasi Lampung


FORMULASI SEDIAAN PEWARNA RAMBUT EKSTRAK BUAH SENDUDUK
(Melastoma malabathricum L.)

FORMULATION OF HAIR DYE PREPARATION WITH SENDUDUK FRUIT (Melastoma


malabathricum L.) EXTRACT

Ramadhan Triyandi1, Dwi Efayanti2, Marleni Fitriantini3


1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
3
Fakultas MIPA, Jurusan Farmasi Universitas Tulang Bawang Lampung

Email : Marlenifitriantini@gmail.com
085357260061

Abstract
Senduduk fruit contain anthocyanin pigment which was used as a natural dye. The purpose
of this study was to find out that the fruit extract of senduduk can be used in the preparation
of hair dye colors. Preparation of extracts from senduduk fruit performed by the method of
maceration using ethanol 96% with the addition of 20 gram citric acid. Hair dye formulation
consisting of components as pyrogallol, copper (II) sulfate and water also added with
concentration 5%, 10%, and 15% senduduk fruit extract. Test of product include
organoleptic observation, pH test, visual observation, observation of color stability to
washing and sun exposure and hedonic test. The results showed that the material of hair
dye liquid-shaped, red, smelling typical. On the stability of the test preparations for 30 days
at a high temperature, room temperature, low temperature and cycling test, all four
formulations changes color. In the pH of the dye preparation yields 3,4 (F0); 2,3 (F1); 2,2
(F2); and 2,1 (F3); the pH result of the dye preparation does not correspond to the scalp pH
of 4.5-6.5. Hair coloring generates from dark brown to light brown. The results of the stability
test to washing and sunlight showed that all preparations did not change hair color after 15
times washing and exposure in the sun for 5 hours. The most preferred preparation based
on hair color and texture was F3 with a percentage of 37%, F2 with a percentage of 33%
and F1 with a percentage of 30%. Extract senduduk fruit can be formulated as a dye
preparation, but stability and pH preparations have not been qualified.
Keyword : senduduk fruit, pyrogallol, copper (II) sulfate, hair dye.

Abstrak
Buah senduduk (Melastoma melabathricum L.) mengandung pigmen antosianin yang
digunakan sebagai pewarna alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bahwa ekstrak buah senduduk dapat diformulasikan sebagai sediaan pewarna rambut.
Ekstrak buah senduduk dibuat menggunakan metode maserasi dengan cairan penyari
etanol 96% dengan penambahan 20 gram asam sitrat. Formulasi sediaan terdiri dari
komponen-komponen seperti pirogalol, tembaga (II) sulfat dan air serta penambahan
pewarna ekstrak buah senduduk dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Sediaan yang
dihasilkan dievaluasi meliputi pengamatan organoleptik, pemeriksaan pH, uji stabilitas
sediaan, pengamatan secara visual, pengamatan stabilitas warna terhadap pencucian dan
pemaparan dibawah sinar matahari serta uji kesukaan terhadap 30 panelis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sediaan pewarna rambut berbentuk cair, berwarna merah dan berbau
khas. Pada uji stabilitas sediaan selama 30 hari pada suhu tinggi, suhu kamar, suhu rendah
dan cycling test, keempat formulasi tidak stabil karena mengalami perubahan warna. Pada
pH sediaan pewarna rambut menghasilkan 3,4 (F0); 2,3 (F1); 2,2 (F2); dan 2,1 (F3); hasil
pH sediaan pewarna rambut tersebut tidak sesuai dengan pH kulit kepala yaitu 4,5-6,5.
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
Pewarnaan rambut menghasilkan warna coklat tua hingga coklat terang. Hasil uji stabilitas
terhadap pencucian dan sinar matahari menunjukkan bahwa keempat formula tidak
mengalami perubahan warna rambut setelah 15 kali pencucian dan pemaparan sinar
matahari selama 5 jam. Sediaan yang paling disukai berdasarkan warna dan tekstur rambut
adalah F3 dengan nilai persentase 37%, F2 dengan nilai persentase 33% dan F1 dengan
persentase 30%. Ekstrak buah senduduk dapat diformulasikan sebagai sediaan pewarna
rambut, namun stabilitas dan pH sediaan belum memenuhi syarat.
Kata Kunci : buah senduduk, pirogalol, tembaga (ii) sulfat, pewarna rambut.

PENDAHULUAN Senduduk (Melastoma malabathricum L.)


merupakan salah satu jenis gulma yang
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang
bermanfaat. Buah senduduk
dimaksudkan untuk digunakan pada
diklasifikasikan sebagai beri, ketika masak
bagian luar tubuh manusia (epidermis,
buah akan merekah dalam beberapa
rambut, kuku, bibir dan organ genital
bagian, berwarna ungu tua, berasa manis
bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut,
dan memiliki biji berwarna jingga dan
terutama untuk membersihkan,
apabila dimakan meninggalkan warna
mewangikan, mengubah penampilan dan
hitam pada lidah. Hal tersebut
atau memperbaiki bau badan atau
menandakan buah tersebut mengandung
melindungi atau memelihara tubuh pada
antosianin. Antosianin merupakan pigmen
kondisi baik [1].
warna merah, ungu dan biru yang biasa
Keinginan untuk mewarnai rambut ditemukan pada tanaman dan dapat
memang sudah berkembang sejak dahulu. digunakan sebagai pewarna alami [4] [5].
Bahkan ramuan yang dijadikan zat warna
Pemanfaatan buah senduduk sebagai
pada waktu itu diperoleh dari sumber
pewarna alami telah dilakukan pada
alam, pada umumnya berasal dari
penelitian sebelumnya yaitu
tumbuhan dengan tujuan untuk
menggunakan ekstrak buah senduduk
memperbaiki penampilan. Sediaan
sebagai pewarna pada es krim, jelly dan
pewarna rambut adalah kosmetika yang
sirup. Kemudian, ekstrak buah senduduk
digunakan dalam tata rias rambut untuk
juga dapat dimanfaatkan sebagai
mewarnai rambut, baik untuk
pewarna dalam sediaan lipstik [5] [6].
mengembalikan warna rambut asli atau
warna lainnya. Pewarnaan rambut dapat Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
dilakukan dengan berbagai cara, tertarik untuk melakukan penelitian
menggunakan berbagai jenis zat warna dengan memanfaatkan buah senduduk
alam maupun sintetik [2]. (Melastoma malabathricum L.) sebagai
pewarna rambut alami dengan judul
Sediaan pewarna rambut yang sekarang
“Formulasi Sediaan Pewarna Rambut
beredar di masyarakat sebagian besar
Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma
menggunakan pewarna sintetik. Pewarna
malabathricum L.)”.
sintetik diperbolehkan penggunaannya
tetapi dengan batas kadar tertentu.
Sedangkan jika bahan pewarna sintetik
METODE PENELITIAN
digunakan secara terus menerus dalam
jangka waktu yang lama dan dengan Metode penelitian ini adalah
kadar yang berlebihan maka akan dapat eksperimental laboratorium.
menimbulkan berbagai macam masalah
kesehatan, oleh karena itu penggunaan Alat dan Bahan
pewarna sintesis dapat digantikan dengan Peralatan yang digunakan dalam
pewarna alami [2] [3]. penelitian ini : neraca analitik, batang
pengaduk, gelas erlenmeyer, corong,
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
kertas saring, tali kasur, kertas perkamen, Tabel 1.1 Formula Sediaan Pewarna
kertas saring, pH meter, botol gelap, Rambut
spatula, gunting, tisu, rotary evaporator,
Formula (%)
gelas ukur, gelas beker, lumpang dan alu Fungsi
Komposisi 0 1 2 3
porselen. Bahan-bahan yang digunakan:
buah senduduk, pirogalol, tembaga (II)
sulfat, etanol 96%, aquadest, sampo, krim Ekstrak buah
0 5 10 15 Zat warna
bleaching, dapar dan limbah rambut senduduk
manusia.
Zat
Prosedur Pirogalol 1 1 1 1 pembangkit
warna
Determinasi Bahan
Determinasi tanaman buah senduduk Zat warna
Tembaga (II)
dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan 1 1 1 1 senyawa
Sulfat
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu logam
Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
Air ad (ml) 50 50 50 50 Pelarut
Pengambilan Bahan
Buah senduduk diperoleh dari tanaman Pembuatan Formula Sediaan Pewarna
senduduk yang tumbuh di Daerah Rambut
Sukarame, Provinsi Lampung.
Timbang semua bahan yang akan
Pembuatan ekstrak buah senduduk digunakan. Setelah ditimbang, campurkan
pirogalol, tembaga (ii) sulfat dan ekstrak
Sebanyak 1 kg buah senduduk dimaserasi buah senduduk sebanyak 2,5 ml (F1), 5
dengan etanol 96% yang telah ml (F2) dan 7,5 ml (F3) ke dalam
dicampurkan dengan 20 gram asam sitrat, lumpang kemudian digerus homogen,
sampai terendam sempurna. Kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit
ditutup dan dibiarkan selama 1 malam hingga 50 ml, kemudian dipindahkan
terlindung dari cahaya sambil sering massa ke dalam gelas beker.
diaduk, saring dengan kertas saring, filtrat
ditampung (filtrat pertama). Kemudian Pengujian terhadap Rambut
ampas dimaserasi kembali dengan etanol
Rambut yang digunakan diambil dari
96% dicampur dengan asam sitrat 20
limbah rambut yang sudah tidak terpakai.
gram sampai larutan tidak berwarna lagi
Rambut tersebut kemudian dicuci dengan
(tersari secara sempurna). Hasil yang
sampo, dikeringkan kemudian rambut di
diperoleh dicampur dengan filtrat pertama
bleaching dengan cara mengoleskan krim
lalu diuapkan dengan bantuan alat rotary
bleaching yang telah dibuat pada rambut
evaporator pada temperatur 500C sampai
yang telah disediakan sampai rambut
tidak meninggalkan pelarut sehingga
berwarna putih lalu dicuci dan dikeringkan.
didapatkan ekstrak buah senduduk.
Selanjutnya rambut yang telah di
belaching dibagi menjadi empat ikat yang
masing-masing telah ditimbang sebanyak
1 gr dan dipotong kira-kira 7 cm lalu
dimasukkan ke dalam campuran bahan
pewarna rambut, dilakukan perendaman
selama 1-4 jam dengan satu ikat rambut
diambil setiap jamnya untuk kemudian
dicuci, dikeringkan, dan dipisahkan serta
diamati warna yang terbentuk sesuai
dengan waktu perendaman.
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
dengan membandingkan hasil pewarnaan
setelah 1 sampai 4 jam perendaman.
Evaluasi Sediaan Kemudian masing-masing fomula diamati
hasil akhir pewarnaannya dan warna
a. Pengamatan Organoleptis
tersebut diklasifikasikan menurut Natural
Uji organoleptis dimaksudkan untuk Color Levels seperti pada gambar 1.1
melihat tampilan fisik sediaan yang
meliputi bentuk, warna dan bau.

b. Pemeriksaan pH
Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pH meter. Caranya:
alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan
larutan dapar standar (pH 7) dan larutan
dapar pH asam (pH 4) hingga alat
menunjukan harga pH tersebut. Kemudian Gambar 1.1 Natural Colour Levels [8].
elektroda dicuci dengan air dan
dikeringkan dengan tisu elektroda e. Uji Stabilitas Warna terhadap
dicelupkan dalam sediaan yang telah Pencucian
dibuat. Biarkan alat menunjukkan harga
Rambut yang telah diberikan sediaan
pH sampai konstan.
pewarna rambut yang telah dibuat dicuci
c. Uji Stabilitas Sediaan dengan menggunakan sampo dan
dikeringkan. Pencucian dilakukan setiap 2
1. Cycling test hari sekali selama satu bulan, kemudian
Sampel disimpan pada suhu 40C diamati apakah terjadi perubahan warna
selama 24 jam kemudian dipindahkan rambut setelah pencucian. Syarat
pada suhu 400C selama 24 jam (satu pencucian pewarna rambut permanen
siklus), lakukan 6 siklus dan dilakukan dengan menggunakan sampo dilakukan
evaluasi fisik. minimal 7 kali pencucian [9].
2. Penyimpanan pada suhu tinggi
Sampel disimpan pada suhu 400C ± f. Uji Stabilitas Warna terhadap Sinar
20C selama satu bulan kemudian Matahari
dilakukan evaluasi fisik setiap Rambut yang telah diwarnai dan dibilas
minggunya. bersih dibiarkan terkena sinar matahari
3. Penyimpanan pada suhu kamar langsung selama 5 jam mulai dari pukul
Sampel disimpan pada suhu 280C ± 10.00-15.00 WIB, setelah itu diamati
20C selama satu bulan kemudian perubahan warnanya.
dilakukan evaluasi fisik setiap
minggunya. g. Uji Kesukaan (Hedonic Test)

4. Penyimpanan pada suhu rendah


Sampel disimpan pada suhu 40C ± 20C
selama satu bulan kemudian dilakukan
evaluasi fisik setiap minggunya [7].

d. Pengamatan Visual
Pengamatan ini dilakukan terhadap
masing-masing formula untuk tiap kali
perendaman. Dari hasil percobaan yang
dilakukan, ditentukan tekstur rambut dan
warna perendaman yang optimal, yaitu
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
Uji kesukaan ini dilakukan untuk dibuat formula dengan variasi konsentrasi
mengetahui tingkat kesukaan panelis ekstrak buah senduduk yaitu 5%, 10%
terhadap sediaan pewarna rambut yang dan 15%.
dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara
visual terhadap 30 orang panelis. Tabel 1.2 Data Hasil Uji Organoleptis
Pengujian dilakukan dengan cara: setiap Organoleptis
panelis diminta untuk melihat rambut yang Formul
a Bentu
telah diberikan pewarna rambut dengan Warna Bau
k
perendaman selama 4 jam dan berbagai Hijau
konsentrasi ekstrak buah senduduk, lalu F0 Cair Tb
kehitaman
memberikan penilaian terhadap masing- Merah
F1 Cair Khas
masing pewarna rambut berdasarkan terang
tekstur dan warna. Merah
F2 Cair Khas
sedang
HASIL DAN PEMBAHASAN F3 Cair Merah gelap Khas

Determinasi Berdasarkan tabel 1.2 diatas, diperoleh


hasil uji organoleptis yaitu pada formula 0
Hasil determinasi menunjukkan bahwa
memiliki bentuk cair, berwarna hijau
benar bahwa sampel yang digunakan
kehitaman dan tidak memiliki bau.
yaitu buah senduduk jenis Melastoma
Formula 1 memiliki bentuk cair, berwarna
malabathricum L.
merah terang dan memiliki bau khas.
Pembuatan Ekstrak Pada formula 2 memiliki bentuk cair,
berwarna merah sedang dan memiliki bau
Ekstrak yang didapatkan adalah ekstrak khas. Sedangkan formula 3 memiliki
cair sebanyak 346 ml. bentuk cair, berwarna merah gelap dan
memiliki bau khas.
Sediaan Pewarna Rambut Ekstrak Buah
Senduduk (Melastoma malabathricum Hasil Pemeriksaan pH
L.)
4
3.4
3
2.3 pH
2 2.2 2.1
1
0
F0 F1 F2 F3 Ga
mbar 1.3 Hasil Pemeriksaan pH Sediaan
F0 F12 F2 F32
Berdasarkan gambar 1.3 diperoleh bahwa
hasil nilai pH keempat formula sediaan
Gambar 1.2 Sediaan Pewarna Rambut
tidak sesuai dengan pH kulit kepala 4,5-
Keterangan: 6,5. Formula 1, 2 dan 3 memiliki pH lebih
F0 : Formula tanpa ekstrak buah senduduk. asam dibandingkan formula 0. Hal ini
F1: Formula dengan konsentrasi ekstrak dikarenakan adanya penambahan ekstrak
buah senduduk 5%. buah senduduk yang memiliki pH asam
F2: Formula dengan konsentrasi ekstrak sebesar 2,3 sehingga penambahan
Buah senduduk 10%. konsentrasi ekstrak buah senduduk pada
F3: Formula dengan konsentrasi ekstrak sediaan pewarna rambut mempengaruhi
buah senduduk 15%. pH sediaan menjadi asam, pH sediaan
pewarna rambut tidak boleh terlalu asam
Formula sediaan pewarna rambut yang dapat menyebabkan iritasi dan tidak boleh
digunakan adalah pirogalol, tembaga (II) terlalu basa karena dapat membuat kulit
sulfat dan aquadest. Pada penelitian ini kepala menjadi bersisik [9].
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
Tabel 1.4 Hasil Uji Cycling Formul
Hasil pewarnaan pada lama
Tekst
perendaman (jam)
a ur
Pengamatan I II III IV
Formula Kasar
Warna
Bentuk Bau F0 Hitam Hitam Hitam Hitam dan
Awal Akhir
Hijau Hitam kering
F0 Cair Tb
kehitaman pekat Coklat
Coklat Coklat Coklat Kasar
Merah F1 sedan dan
F1 Cair Hitam Khas gelap gelap gelap
terang kering
g
Merah Coklat
F2 Cair Hitam Khas Pirang Coklat Coklat Kasar
sedang F2 sedan dan
Merah gelap terang terang kering
F3 Cair Hitam Khas g
gelap Piran
Pirang Pirang Coklat Kasar
F3 g dan
Hasil pengamatan selama uji cycling gelap gelap terang kering
gelap
menunjukkan bahwa ketiga formula
sediaan pewarna rambut memperlihatkan Tabel 1.5 menunjukkan bahwa lamanya
adanya perubahan organoleptis. Warna perendaman mempengaruhi hasil
sediaan pewarna rambut dari awal hingga pewarnaaan rambut. Semakin lama
akhir siklus mengalami perubahan yaitu perendaman, semakin pekat warna yang
dari merah menjadi hitam. Hal ini dihasilkan. Tekstur rambut yang dihasilkan
disebabkan karena pirogalol dalam bentuk yaitu rambut menjadi kasar dan kering, hal
larutan akan menjadi warna lebih gelap ini dikarenakan proses bleaching yaitu
jika terkena udara [2], sehingga warna proses penghilangan warna rambut yang
sediaan berubah menjadi lebih gelap. dapat merusak rambut. Kerusakan pada
Akan tetapi bau dan bentuk tidak proses bleaching ini dapat terjadi karena
mengalami perubahan. zat pemucat dan larutan alkali yang
digunakan [10].

F3 Tabel 1.6 Hasil stabilitas warna terhadap


pencucian
Pencucian
Formul Lama
Sebelu
asi perendaman Sesudah
m
1 H Tt
F0 F2 2 H Tt
F1 F0
3 H Tt
4 H Tt
Gambar 1.4 Hasil Pewarnaan Rambut 1 Cs Tt
2 Cg Tt
F1
Berdasarkan gambar 1.4 diperoleh bahwa 3 Cg Tt
4 Cg Tt
hasil pewarnaan pada formula 0
1 Pg Tt
menghasilkan warna hitam, berbeda 2 Ct Tt
dengan formula 1, 2 dan 3 memberikan F2
3 Ct Tt
warna coklat gelap hingga coklat terang 4 Cs Tt
karena ketiga formula tersebut 1 Pg Tt
ditambahkan ekstrak buah senduduk 2 Pg Tt
F3
3 Pg Tt
dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%.
4 Ct Tt
Pewarnaan dengan formula 1 memberikan
warna yaitu coklat gelap sedangkan pada Ket: H : Hitam
formula 2 memberikan warna coklat Cs : Coklat sedang
sedang dan formula 3 memberikan warna Cg : Coklat gelap
coklat terang. Ct : Coklat terang
Pg : Pirang gelap
Tt : Tetap
Tabel 1.5 Hasil Pewarnaan Rambut
JFL
Jurnal Farmasi Lampung

Warna rambut sebelum dan setelah Sediaan F1


pencucian masih terlihat sama, tidak
terjadi perubahan. Warna rambut tetap Sangat tidak
suka
stabil terhadap pencucian karena adanya
23.33% 10.00% Tidak suka
pencampuran zat warna alam dengan zat
Sedikit suka
senyawa logam. Campuran tersebut dapat
36.67% Suka
memperbaiki daya lekat warna pada Sangat suka
rambut sebab zat warna dapat menempel 30.00%
lebih kuat pada tangkai rambut [2].

Gambar 1.5 Uji Kesukaan F1


Tabel 1.7 Hasil stabilitas warna terhadap Sediaan pewarna rambut F1 dengan
Sinar Matahari konsentrasi ekstrak buah senduduk 5%,
Formul Lama
Pencucian skor yang didapat dari sediaan F1 adalah
Sebelu 7 panelis sangat suka, 9 panelis suka, 11
asi perendaman Sesudah
m panelis sedikit suka, 3 panelis tidak suka
1 H Tt
2 H Tt
dan 0 panelis sangat tidak suka. Dari hasil
F0 tersebut, pada sediaan pewarna rambut
3 H Tt
4 H Tt F1 panelis banyak memilih sedikit
1 Cs Tt menyukai sediaan ini hal ini dikarenakan
2 Cg Tt rambut sediaan F1 mempunyai warna
F1
3 Cg Tt yang sedikit mencolok.
4 Cg Tt
1 Pg Tt
2 Ct Tt
Sediaan F2
F2
3 Ct Tt
4 Cs Tt Sangat tidak
1 Pg Tt suka
6.67%
F3
2 Pg Tt 30.00% 13.33% Tidak suka
3 Pg Tt Sedikit suka
4 Ct Tt Suka
Sangat suka
Ket: H : Hitam
Cs : Coklat sedang
Cg : Coklat gelap 50.00%
Ct : Coklat terang
Pg : Pirang gelap Gambar 1.6 Uji Kesukaan F2
Tt : Tetap
Pewarna rambut sediaan F2 dengan
Tabel 1.7 menunjukan bahwa sesudah konsentrasi ekstrak buah senduduk 10%
rambut terpapar sinar matahari langsung memiliki jumlah skor 9 panelis sangat
warna rambut tetap sama. Hal ini menyukai sediaan ini, 15 panelis suka, 4
dikarenakan zat warna dapat menembus panelis sedikit suka, 2 panelis tidak suka
kutikula dan masuk kedalam korteks dan 0 panelis yang sangat tidak menyukai
rambut sehingga warna rambut tidak sediaan ini. Dari hasil yang telah
berubah. Sinar matahari dapat didapatkan, banyak panelis yang memilih
mempengaruhi terjadinya perubahan suka terhadap sediaan F2 ini dikarenakan
warna pada hasil aplikasi pewarna rambut warna yang dihasilkan cukup mencolok.
terhadap matahari diperoleh bahwa
semua formulasi pewarna rambut yang
dihasilkan stabil pada paparan sinar
matahari selama 5 jam.
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
Dari segi tekstur, ketiga formulasi memiliki
Sediaan F3 tekstur yang sama. Hal ini dikarenakan
rambut yang digunakan melalui proses
Sangat tidak bleaching yang sama sehingga tidak ada
suka
10.00% perbedaan tekstur satu sama lain yaitu
Tidak suka
tekstur rambut kasar dan kering, sehingga
Sedikit suka
53.33% pada uji kesukaan ini kebanyakan panelis
36.67% Suka
Sangat suka
memilih berdasarkan warna yang
dihasilkan.

SIMPULAN DAN SARAN


Gambar 1.7 Uji Kesukaan F3
SIMPULAN
Pewarna rambut sediaan F3 dengan
konsentrasi ekstrak buah senduduk 15% Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat
adalah paling banyak disukai oleh panelis. diambil kesimpulan sebagai berikut :
Sediaan F3 memiliki skor 16 panelis 1. Ekstrak buah senduduk (Melastoma
sangat suka, 11 panelis suka, 3 panelis malabathricum L.) dapat
sedikit suka dan 0 panelis untuk masing- diformulasikan dalam sediaan
masing penilaian tidak suka dan sangat pewarna rambut dengan
tidak suka. Dari hasil tersebut, dapat menghasilkan warna dari coklat tua
dilihat bahwa pada sediaan F3, banyak sampai pirang tua.
panelis yang memilih sangat menyukai 2. Hasil evaluasi fisik sediaan pewarna
sediaan ini, hal ini dikarenakan warna rambut dengan ekstrak buah
yang dihasilkan mencolok atau terlihat senduduk tidak stabil pada
warnanya pada rambut. penyimpanan suhu tinggi, suhu ruang
dan suhu rendah serta cycling test
Persentase Respon Uji Kesukaan karena mengalami perubahan warna,
sehingga sediaan tersebut
merupakan sediaan sekali pakai.
F1
3. Hasil pH sediaan pewarna rambut F0
29.89% F2 memiliki pH sebesar 3,4; pada
37.23%
F3 sediaan F1 sebesar 2,3; pada
sediaan F2 sebesar 2,2 dan sediaan
F3 sebesar 2,1 sehingga pH sediaan
pewarna rambut tidak sesuai dengan
33% pH kulit kepala yaitu 4,5-6,5.
Gambar 1.8 Diagram Respon Uji Kesukaan 4. Pada pengamatan stabilitas warna
terhadap pencucian dan paparan
Berdasarkan gambar 1.8 diagram sinar matahari, warna pada rambut
persentase respon uji kesukaan yang yang telah direndam formula 0, 1, 2
telah diperoleh, dapat kita simpulkan dan 3 tidak mengalami perubahan
bahwa formula yang lebih disukai panelis warna sehingga pewarna rambut ini
adalah formula 3 dengan nilai persentase dapat digunakan sebagai pewarna
yaitu 37%. Hal tersebut disebabkan rambut permanen.
karena formula 3 memiliki warna yang 5. Pada uji kesukaan, formulasi sediaan
lebih mencolok dibandingkan formula 1 pewarna rambut yang banyak disukai
dan 2. Konsentrasi ekstrak yang berdasarkan warna dan tekstur
mempengaruhi warna yang dihasilkan. rambut adalah pada sediaan F3
Semakin banyak ekstrak yang dengan nilai persentase sebesar
ditambahkan semakin terlihat warna yang 37%, pada sediaan F2 dengan nilai
dihasilkan. persentase sebesar 33%, dan F1
JFL
Jurnal Farmasi Lampung
dengan nilai persentase sebesar Indonesia. Jakarta: Departemen
30%. Kesehatan RI; 1985. 85-86, 208-
219 p.
SARAN
[3] Yusfinah, S., Pardede, M.H.,
1. Perlunya pengembangan formulasi Nababan, K.A., Irma, D., Mahadi R.
sediaan pewarna rambut ini dengan Dermatiti Kontak Alergi Karena Cat
bahan lain agar sediaan ini dapat Rambut. Majalah Kedokteran
stabil saat penyimpanan dan pH Nusantara. 2008;41, 180.
sesuai dengan pH kulit kepala 4,5-
6,5. [4] Julita, I., Isda, M.N., Lestari W.
2. Disarankan kepada peneliti Pengujian Kualitas Pigmen Pada
selanjutnya untuk memformulasikan Bunga Senduduk (Melastoma
ekstrak buah senduduk (Melastoma malabathricum L.) dengan
malabathricum L.) dalam bentuk Penambahan Pelarut Organik dan
sediaan kosmetik lain. Asam yang Berbeda. 2014;1(2):1–
3. Disarankan untuk memformulasikan 7.
dengan menggunakan ekstrak kental.
4. Disarankan untuk menambahkan [5] Violalita F. Ekstraksi Pigmen
evaluasi viskositas. Antosianin Buah Senduduk
5. Tekstur rambut kasar dan kering (Melastoma malabathricum L.) dan
sehingga diperlukan penggunaan Aplikasinya pada Pangan.
sampo dan conditioner yang sesuai. Universitas Andalas; 2010.

UCAPAN TERIMA KASIH [6] Narti S. Penggunaan Ekstrak Buah


Senduduk (Melastoma
Terima kasih kepada Bapak Ramadhan malabathricum L.) Sebagai
Triyandi, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Pewarna dalam Sediaan Lipstik.
dosen pembimbing 1, Ibu Dwi Efayanti, Universitas Sumatera Utara; 2012.
S.Si., M.Farm., Apt., selaku dosen
pembimbing 2, Bapak Akhmad Rokiban, [7] Mitsui T. New Cosmetic Science.
S.Si., Apt., selaku dosen penguji dan Amsterdam: Elsevier; 1997. 49,
semua dosen beserta staf Laboratorium 431-432, 1689-1699 p.
Farmasetik Universitas Tulang Bawang
dan Laboratorium Kimia Botani [8] Dalton JW. The Professional
Universitas Lampung. Terima kasih juga Cosmetologist. Edisi III. St, Paul:
kepada kedua orang tua, ayah dan ibu, West Publishing Compan; 1985.
kakak, adik dan teman-teman yang telah 202, 210-233 p.
memberikan dukungan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas [9] Zaky M, Susanti TR, Pratiwi D.
akhir ini. Pengembangan Formulasi dan Uji
Evaluasi Fisik Sediaan Pewarna
DAFTAR PUSTAKA Rambut Ekstrak Biji Pinang (Areca
catechu L.) Sebagai Pewarna
[1] Anonim. Keputusan Kepala Badan Alami. 2015;2 No.1:40.
Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor [10] Adiati B. Perlindungan Hukum bagi
No.HK.00.05.4.1745 tentang Konsumen Pewarna Rambut yang
Kosmetik. Jakarta; 2003. Mengandung Bahan Berbahaya.
Universitas Airlangga; 2011.
[2] Anonim. Formularium Kosmetik

You might also like