Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

4468-Article Text-9902-1-10-20180301

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

EYESHADOW DARI LIOFILISAT MESOKARP BUAH NAGA MERAH DAN MESOKARP

BUAH MANGGIS

Maria Ulfa, Besse Hardianti


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar
Email : mariaulfa.adam@yahoo.com

ABSTRACT
Eyeshadow is a decorative cosmetic whose active ingredient is dyestuff. The dye
consists of synthetic dyes and natural dyes. Synthetic substances in the long term can
disrupt the respiratory organs, liver and are carcinogenic, so the selection of natural dyes is
more profitable. Natural dyes can be taken from plants, minerals and animals. The purpose
of this research is to utilize the skin waste of mesokarp part of red dragon fruit and
mangosteen fruit skin with anthocyanin content which can be used as a dye in cosmetics.
First stage The mesocarp sample of dragon fruit skin and mangosteen peel is extracted with
aquadest solvent and citrate buffer with a ratio of 5: 1, then concentrated and in freeze drying
until lyophilisate is obtained. The second stage is made by adding lyophilisate and other
additives to produce Eyeshadow formula. The final stages are stability evaluation such as
accelerated storage test, organoleptis, homogeneity, adhesion, dispersion, viscosity, pH,
color dispersion test and then test irritation. The results showed that extract of mesokarp
liofilisiat super red dragon fruit and liofilisat of mangosteen produce dye from anthocyanin
which can be formulated into Eyeshadow, the higher the concentration of extract hence the
sharper the resulting color. Eyeshadow produced from super red dragon fruit mesokarp and
mangosteen produce an irritation index of 0.04-0.99
Keyword: Eyeshadow, dragon fruit, mangosteen, anthocyanin

PENDAHULUAN

Eyeshadow merupakan salah satu (BPOM, 2013). Penggunaan bahan


jenis dari preparat dekoratif yang pewarna sintesis dalam jangka waktu yang
memerlukan bahan yang sangat aman dan lama akan mengakibatkan gangguan
cara pemakaian yang hati-hati karena kesehatan karena bahan tersebut bersifat
dikenakan pada kulit dekat mata, biasanya karsinogenik. Rhodamin B dapat
pada kelopak mata atas (Tranggono, R.I., menyebabkan iritasi pada saluran
dan Latifah F, 2007). Pewarna merupakan pernapasan, dapat menyebabkan
bahan yang paling penting dalam sediaan kerusakan hati dan merupakan zat
eye shadow. Bahan pewarna terdiri atas karsinogenik (Chiang, 2011). Alternatif
pewarna sintesis dan pewarna alami pengganti penggunaan pewarna sintesis

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 258


bisa digunakan pewarna alami yang relatif mengandung kadar antosianin sebesar 593
lebih aman karena berasal dari tumbuhan, ppm (Supiyati G, dkk.,2010). Menurut
hewan, mineral baik secara langsung Farida R dan Nisa FC (2015), Perlakuan
maupun tidak langsung (Anonim, 2002). terbaik diperoleh dari perlakuan lama
Pewarna alami dapat diperoleh dari ekstraksi antosianin 10 menit dan rasio
kulit buah naga dan kulit buah manggis. bahan:pelarut 1:20 (b/v), dengan kadar
Alternatif pengganti penggunaan pewarna antosianin 177.56 ppm, aktivitas
sintesis bisa digunakan pewarna alami antioksidan 83.95%, pH 2.45, rendemen
yang relatif lebih aman karena berasal dari 35.19%, tingkat kecerahan (L) 18.63, nilai
tumbuhan, hewan, mineral baik secara °hue 25.59, dan total fenol 2362.95 ppm
langsung maupun tidak langsung (Anonim, GAE. Hasil dari pewarna alami ini yang
2002). Pewarna alami dapat diperoleh dari akan dimanfaatkan menjadi pengganti
kulit buah naga dan kulit buah manggis. pewarna alami pada sediaan Eyeshadow.
Saati EA (2010) mengatakan bahwa Eye shadow dalam bentuk krim
kulit buah naga mengandung antosianin memiliki keuntungan mampu melekat pada
berjenis sianidin 3-ramnosil glukosida 5- permukaan tempat pemakaian dalam
glukosida dengan masa simpan buah 4 waktu yang cukup lama sebelum sediaan
hari dengan pelarut air dan asam sitrat ini dicuci atau dihilangkan, bentuk krim
menghasilakn pigmen antosianin kulit buah dapat memberikan efek mengkilap,
naga terbaik dengan tingkat kecerahan (L) berminyak, melembabkan dan mudah
25,60; tingkat kemerahan (a+) 6,79; tingkat tersebar merata, mudah di usap dan
kekuningan (b+) 0,50; absorbansi pigmen mudah dicuci air (Anwar, 2012). Serta
0,363; kadar antosianin 1,1 mg/100ml; total dapat memberikan efek dingin karena
padatan terlarut 66,52%; dan rendemen lambatnya penguapan air pada kulit dan
10,02%. Sama halnya dengan Kulit buah bersifat lembut (Voight, 1994). Tujuan
naga, kulit buah manggis juga penelitian memanfaatkan limbah kulit
mengandung senyawa pigmen antosianin bagian mesokarp buah naga merah dan
yang dapat dimanfaatkan sebagai zat kulit buah manggis dengan kandungan
pewarna alami. Kulit buah manggis antosianin yang dapat digunakan sebagai
mengandung antosianin seperti cyanidin-3- pewarna dalam kosmetik.
sophoroside dan cyanidin-3-glucoside yang
merupakan antioksidan dan berperan METODE PENELITIAN
penting pada pewarnaan kulit manggis. A. Alat dan Bahan
Kulit buah manggis mengandung kadar Alat yang digunakan adalah beaker
antosianin sebesar 593 ppm (Supiyati G, glass, batang pengaduk, blender Miyako,
dkk.,2010). Kulit buah manggis cawan pentri, cawan porselin, climatik

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 259


camber, freeze dryer SCANVAC Sampel buah naga super merah yang
CoolSafeTM, gelas ukur, hot plate Maspion, telah dikumpul, dicuci menggunakan air
juicer philips, neraca analitik Metter Toledo, bersih yang mengalir, lalu di sortasi basah.
pipet volume, penangas air, PH universal Dipisahkan kulit buah dengan mesokarp
NESCO dan spatel. dan daging buah naga super merah.
Bahan yang digunakan adalah Metode menggunakan asam dilakukan
mesokarp buah naga super merah dengan menggunakan asam Buffer sitrat
(Hylocereus costaricensis), mesokarp buah dengan perbandingan konsentrasi pelarut
manggis (Garcinia mangostana L.), asam aquadest 1:5, metode ini dapat dilakukan
sitrat, natrium sitrat, aquadest, petroleum, pada suhu kamar Kemudian bagian
asam steatart, triethanolamin, cetyl alkohol, mesokarp buah naga super merah
lanolin, propil paraben, metil paraben, dihaluskan masing-masing dengan
azorubin (carmoisin), FD&C red no 3 menggunakan juicer dan di tambahkan
(eritrosin), propylenglikol, butil hidroksi buffer sitrat pH 4,6, keadaan semakin
toluena, dan petrolatum asam akan menunjukkan jumlah antosianin
B. Hewan Coba semakin besar hingga diperoleh jus
Pada penelitian ini hewan coba yang mesokarp buah naga super merah. Cairan
digunakan adalah kelinci albino Kentalnya disaring menggunakan kain
(Oryctalagus cuniculus) saring flannel kemudian diuapkan
C. Pengambilan Sampel menggunkan freeze drying hingga
Sampel berupa mesokarp buah naga mendapatkan liofilisat. Perlakukan yang
super merah di peroleh dari Perkebunan sama untuk sampel mesokrp buah
Buah Naga Bosowa di Kabupaten manggis.
Gowa,Kec Pallangga dan buah manggis di E. Rancangan formula
peroleh dari Perkebunan buah manggis di Sediaan Eyeshadow dibuat dalam
Kota palopo bentuk Eyeshadow krim tipe A
D. Pengolahan Sampel

Tabel 1. Formula Eye Shadow dari liofilisat mesokarp buah naga super merah
Formulasi Eye Shadow (%) b/b
Bahan
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Pigmen liofilisat mesokarp buah
5 10 15 5 10 15
naga super merah
Eritrosin - - - 0,05 0,05 0,05
Asam stearat 20 20 20 20 20 20
Cetyl alkohol 5 5 5 5 5 5
Triethanolamin 4 4 4 4 4 4
Petrolatum 15 15 15 15 15 15

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 260


Propilenglikol 5 5 5 5 5 5
Lanolin 5 5 5 5 5 5
Butil hidroksi toluena 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Oleum rosae 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Metil paraben 0,018 0,018 0,018 0,018 0,018 0,018
Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Aquadest ad 100 100 100 100 100 100

Tabel 2. Formula Eyeshadow dari liofilisat mesokarp buah manggis


Formulasi Eyeshadow (%) b/b
Bahan
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Pigmen liofilisat mesokarp buah
5 10 15 5 10 15
manggis
Carmoisin - - - 0,05 0,05 0,05
Asam stearat 20 20 20 20 20 20
Cetyl alkohol 5 5 5 5 5 5
Triethanolamin 4 4 4 4 4 4
Petrolatum 15 15 15 15 15 15
Propilenglikol 5 5 5 5 5 5
Lanolin 5 5 5 5 5 5
Butil hidroksi toluena 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Oleum rosae 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Metil paraben 0,018 0,018 0,018 0,018 0,018 0,018
Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Aquadest ad 100 100 100 100 100 100

E. Metode pembuatan sediaan Eyeshadow Antosianin memiliki kestabilan peka


Cara membuat krim Eyeshadow terhadap PH dan panas. Untuk pengujian
tipe A/M (Air/Minyak). Fase minyak (asam pH sediaan kulit hendaknya memiliki pH
stearat, cetyl alkohol, petrolatu, lanoilin dan yang kurang lebih mirip dengan pH kulit
propil paraben) dan fase air (aquadest, sehingga tidak mudah mengiritasi kulit. Uji
trietanolamin, propilenglikol, metil paraben) pH sediaan diencerkan dengan 10 ml
dipanaskan di atas penangas air sampai aquadest kemudian gunakan PH meter.
suhu 70°C dan melebur sempurna. Fase 2. Uji daya sebar
air dimasukkan dalam fase minyak Krim seberat 500 mg diletakkan di
kemudian dihomogenkan lalu ditambahkan atas kaca bulat berskala kemudian ditutup
pigmen pewarna, diaduk hingga terbentuk dengan menggunakan kaca bulat yang
massa krim. Lalu dimasukkan kedalam telah ditimbang dan diketahui bobotnya
wadah hingga memadat. selama 5 menit serta dicatat diameter
F. Evaluasi fisik sediaan Eyeshadow penyebarannya. Kemudian ditambahkan
1. Uji pH beban seberat 100 g. dicatat diameter
penyebarannya. Replikasi dilakukan 5 kali.

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 261


3. Uji daya lekat dilakukan pengujian viskositas kembali
Krim seberat 500mg diletakkan di atas setelah uji penyimpanan dipercepat
objek gelas dengan luas tertentu, 7. Uji penyimpanan dipercepat
kemudian ditutup objek gelas lain, ditekan Sediaan dilakukan uji accelerate
dengan menggunakan beban seberat 1 kg (penyimpanan dipercepat) menggunakan
selama 5 menit. Objek gelas dipasang climatic chamber pada suhu rendah 5⁰C
pada alat uji, kemudian dilepas dengan dan suhu 30⁰C selama 10 siklus (1 siklus
beban seberat 80 gram dan waktu yang selama 24 jam) RH±5
diperlukan untuk memisah kedua objek 8. Uji dispersi warna
tersebut. Replikasi dilakukan 5 kali Pewarna pada Eyeshadow harus
4. Uji homogenitas terdispersi homogen, ketidak seragaman
Sediaan diamati dengan cara eye shadow dapat dengan mudah
dioleskan pada sekeping kaca transparan. diperiksa dengan menyebarkannya pada
Diambil sediaan pada bagian atas, tengah, kertas putih dan memeriksanya dengan
dan bawah. Pengujian ini dilakukan untuk kaca pembesar. Ketentuan penilaian
melihat secara fisik mengenai adalah sebagai berikut:
keseragaman bentuk sediaan. Sediaan - = krim tidak rata
dikatakan homogeny apabila tidak terdapat + = krim cukup rata
gumpalan atau butiran kasar pada tiap-tiap ++ = krim rata sempurna
bagian. Susunan partikel-partikel tidak ada G. Uji Iritasi Pada Kulit Kelinci (OECD,
yang menggumpal atau tidak tercampur. 2015 ; Fatmawati ,2012)
5. Uji organoleptis Uji iritasi dilakukan pada hewan uji
Sediaan diamati bentuk, warna dan kelinci albino jantan (Oryctolagus
bau. Pengujian ini dilakukan untuk melihat cuniculus) dengan metode Drize test.
secara visual penampilan fisik dari sediaan Kelinci yang digunakan adalah kelinci
yang dibuat. Pengujian organoleptik albino dewasa, berbadan sehat, dengan
dilakukan dengan mengamati sediaan dari bobot badan 1,5 – 2 kg, kelinci yang
bentuk (konsentrasi), bau, dan warna digunakan sebanyak 6 ekor dengan
sediaan. perlakuan sebagai berikut :
6. Uji viskositas Sehari sebelum perlakuan bulu
Sediaan dimasukkan dalam wadah kelinci dicukur pada bagian punggungnya
yang berukuran 100 ml dan dipasang pada sampai bersih. Pencukuran dilakukan
viscometer Broofield spindle 64 dengan secara hati – hati untuk mendapatkan area
kecepatan 6 rpm. Pengujian pertama uji dengan luas 1 inci. Karena punggung
dilakukan sebelum uji dipercepat, dan kelinci luas maka untuk satu ekor kelinci
digunakan empat area uji Sebelum krim

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 262


Eyeshadow dioleskan kulit kelinci merah dan bintik-bintik banyak)
dibersihkan terlebih dahulu dengan kapas 2. Edema
bersih yang dibasahi dengan aquadest. a. Tidak ada edema = 0 (tidak ada reaksi)
Kemudian sediaan krim Eyeshadow b. edema sangat ringan = 1 (hampir tidak
dioleskan pada kulit kelinci sebanyak 0,5g. nampak)
Dioleskan pada bagian punggung kelinci c. edema ringan = 2 (tepi daerah
yang telah dicukur lalu ditutup dengan kasa berbatas jelas)
steril kemudian direkatkan dengan plester, d. edema sedang = 3 (tepi naik 1 mm)
lalu dibungkus dengan perban dan Masing – masing sediaan uji dihitung
dibiarkan 24 jam. jumlah dari indeks edema kemudian
Setelah 24 jam, plester dan perban dihitung indeks iritasi dengan cara sebagai
dibuka dan dibiarkan selama 1 jam, berikut :
kemudian diamati. Setelah diamati, bagian Indeks Iritasi Primer
tersebut ditutup kembali dengan plester 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑒𝑚𝑎 24 ,48 , 72𝑗𝑎𝑚 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑑𝑒𝑚𝑎 24, 48, 7 𝑗𝑎𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑛𝑐𝑖
dan perban yang sama dan dibiiarkan
selama 24 jam, lalu dilakukan pengamatan. Derajat iritasi diperoleh dengan cara
Dengan cara yang sama dilakukan kembali membandingkan indeks iritasi yang
pengamatan 48 jam dan 72 jam. diperoleh dengan skor sebagai berikut :
Pada waktu pengamatan, gejala Tidak mengiritasi = 0,00
iritasi yang diamati berupa edema dan Sedikit mengiritasi = 0,04 – 0,99
eritema. Kemudian dari tingkat iritasi yang Iritasi ringan = 1,00 – 2,99
timbul diberi skor sebagai berikut : Iritasi sedang = 3,00 – 5,99
1. Eritema Iritasi berat = 5,00 – 8,00
a. Tidak ada eritema = 0 (Tidak Pengujian iritasi sediaan dengan
ada reaksi) menggunakan probandus kelinci albino
b. Eritema sangat ringan = 1 (Warna kulit sebanyak 12 ekor kelinci, dengan cara
agak merah) mengoleskan sediaan diatas punggung
c. Eritema ringan = 2 (Warna kulit merah kelinci yang sebelumnya telah dicukur
dan timbul bintik - bintik) kemudian di tutup dengan kain kasa steril,
d. Eritema sedang = 3 (Warna kulit sangat lalu diamati setiap perubahan yang terjadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 3. Hasil Rendamen
Nama Sampel Berat sampel awal Berat sampel akhir % Rendamen
(gram) (Hasil Liofilisat)
(gram)
Mesokarp buah 600 29,83 4,972
naga super merah
JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 263
Mesokarp buah 200 10,55 5,275
manggis

Evaluasi Kestabilan Fisik


1. Organoleptik
Tabel 4. Uji Organoleptik Sediaan Eyeshadow cream dari liofilisat mesokarp buah naga
super merah sebelum dan sesudah uji penyimpanan dipercepat
Evaluasi F1 F2 F3
organoleptik Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Bentuk Krim krim Krim Krim Krim Krim
Warna Merah Merah muda Merah Merah Merah tua Merah
muda pucat muda pucat muda pucat
Bau Khas rose Khas rose Khas rose Khas rose Khas rose Khas rose
Evaluasi F4 F5 F6
organoleptik Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Bentuk Krim Krim Krim Krim Krim Krim
Warna merah Merah muda Merah Merah Merah tua Merah
Bau Khas rose Khas rose Khas rose Khas rose Khas rose Khas rose
Keterangan:
F1 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Naga super merah 5 %
F2 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Naga super merah 10 %
F3 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Naga super merah 15 %
F4 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Naga super super merah 5 %
+ Fd&c red 0,05%
F5 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Naga super merah 10 % +
Fd&c red 0,05%
F6 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Naga super merah 15 % +
Fd&c red 0,05%

Tabel 5. Uji organoleptik sediaan Eyeshadow cream dari liofilisat mesokarp buah manggis
sebelum dan sesudah uji penyimpanan dipercepat

Evaluasi F1 F2 F3
organoleptik Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Bentuk Krim Krim Krim Krim Krim Krim
Warna Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat tua Coklat
muda
Bau Khas Khas Khas Khas Khas Khas
anggur anggur anggur anggur anggur anggur
Evaluasi F4 F5 F6
organoleptik Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Bentuk Krim Krim Krim Krim Krim Krim
Warna Ungu Ungu muda Ungu Ungu muda Ungu tua Ungu
Bau Khas Khas Khas Khas Khas Khas
anggur anggur anggur anggur anggur anggur
Keterangan:
F1 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Manggis 5 %
F2 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Manggis 10 %
F3 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Manggis 15 %
F4 =Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Manggis 5% + Fd&c red 0,05%
F5 =Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Manggis 10% + Fd&c red
0,05%
F6 = Formula sediaan Eyeshadow dengan konsentrasi mesokarp Buah Manggis 15 % + Fd&c red
0,05%

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 264


Perubahan warna sediaan setelah uji kulit, akan tetapi setelah penyimpanan
penyimpanan dipercepat dapat disebabkan dipercepat mengalami perubahan. Hal ini
karena antosianin yang digunakan sebagai dapat disebabkan adanya pengaruh pH
pewarna alami memiliki sifat sangat krim pada antosianin sangat besar
bergantung pada konsentrasi, pH, enzim, terutama dalam penentuan warnanya.
cahaya, oksigen, suhu, oksidator dan Pada pH rendah (suasana asam)
penyimpanan. antosianin berwarna merah dan pada pH
2. Uji pH tinggi (basa) berwarna putih (Winarti,
Tabel 6. Uji pH sediaan eye shadow cream 2013).
dari liofilisat mesokarp buah
3. Uji Daya Lekat
naga super merah
Formula Sebelum uji Sebelum uji Tabel 8. Uji Daya Lekat Eyeshadow cream
dipercepat dipercepat dari liofilisat mesokarp buah naga
(pH) (pH) super merah
F1 5 7 Uji Daya Lekat (detik)
F2 6 7 Formula Sebelum Uji Sesudah Uji
Dipercepat Dipercepat
F3 6 7
1 11,92 12.75
F4 6 6
2 13,83 12,05
F5 6 6
3 15,21 13,69
F6 5 6
4 12,66 14.38
5 10,91 11,27
Tabel 7. Uji pH sediaan Eyeshadow cream
dari liofilisat mesokarp buah 6 11,7 12,56
manggis
pH Universal
Formula Tabel 9. Uji Daya Lekat Eyeshadow cream
Sebelum uji Sebelum uji
dipercepat dipercepat dari liofilisat mesokarp buah
(pH) (pH) manggis
F1 5 6 Uji Daya Lekat (detik)

F2 5 6 Formula Sebelum Uji Sesudah


Dipercepat Uji
F3 6 7
Dipercepat
F4 6 6 1 5,26 4,45
F5 6 6
2 4,93 5,01
F6 6 7
3 3,36 4,35
4 4,70 5,24
Dimana derajat keasaman kosmetik
5 4,05 5,66
sebaiknya sesuai dengan pH kulit yaitu
6 5,45 5,74
antara 4,5 sampai 6,5 (Tranggono dan
Latifah, 2007). Hasil evaluasi sebelum uji Uji daya lekat bertujuan untuk
penyimpanan dipercepat menunjukkan menunjukkan kemampuan Eyeshadow
bahwa derajat keasaman sediaan ini dalam melekat dan melapisi permukaan
memiliki nilai pH yang sesuai dengan pH kulit pada saat penggunaan, agar dapat
JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 265
memberikan hasil yang maksimal. Semakin daya sebar yang baik yaitu 4-6,5 cm (Grag,
lama waktu yang diperlukan hingga kedua A,et al, 2002).
obyek glass terlepas, maka makin baik 5. Uji Homogenitas
daya melekat pada kulit tersebut (Safitri Tabel 12. Uji Homogenitas Formula
Eyeshadow dari liofilisat buah
dkk, 2014)
naga super merah

Formula Sebelum uji Sesudah uji


percepat percepat
4. Uji Daya Sebar 1 Homogen Homogen
2 Homogen Homogen
Tabel 10. Uji Daya Sebar Eyeshadow
3 Homogen Homogen
cream dari liofilisat mesokarp
4 Homogen Homogen
buah naga super merah
Uji Daya Sebar (cm) 5 Homogen Homogen
Sebelum Uji Sesudah Uji 6 Homogen Homogen
Formula
Dipercepat Dipercepat
1 2,73 2,81 Tabel 13. Uji Homogenitas Formula
2 2,26 2,42 Eyeshadow dari liofilisat buah
manggis
3 2,31 2,25
Sebelum uji Sesudah uji
Formula
4 2,58 2,48 percepat percepat
5 2,23 2,23 1 Homogen Homogen
2 Homogen Homogen
6 2,26 2,50
3 Homogen Homogen
4 Homogen Homogen
Tabel 11. Uji Daya Sebar Eyeshadow 5 Homogen Homogen
cream dari liofilisat mesokarp 6 Homogen Homogen
buah manggis
Uji Daya sebar (cm) Uji homogenisa dengan cara
Formula Sebelum Uji Sesudah Uji
Dipercepat Dipercepat mengoleskan sejumlah tertentu sediaan
1 3,97 3,90
pada kaca transparan. Sediaan harus
2 2,93 3,05
menunjukkan susunan yang homogen dan
3 2,92 3,02
tidak terlihat adanya butir-butir kasar
4 2,59 2,74
(Dirjen POM, 1979). Karena sifat pewarna
5 3,10 3,34
6 3,03 3,22 dari liofilisat yaitu antosianin mudah
tercampur dengan basis A/M sehingga

Uji daya sebar untuk mengetahui tidak adanya butir-butir kasar yang terlihat.
Sehingga sediaan Eyeshadow
kecepatan penyebaran sediaan
Eyeshadow pada kulit yang dioleskan. menunjukkan susunan yang homogen.
Uji Iritasi
Sediaan yang baik membutuhkan waktu
yang lebih sedikit untuk tersebar dan akan Berdasarkan hasil pengamatan

memiliki nilai daya sebar yang tinggi. Nilai diperoleh skor eritema dan edema yang
ditimbulkan dari keseluruhan pengmatan
24 jam, 48 jam dan 72 jam, jadi dapat
JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 266
dihitung rata – rata pada yaitu perlakuan
tanpa kstrak f1, f2, f3, f4, f5 dan f6 Pada Gambar 2. Hasil Perhitungan Indeks Iritasi
Sampel II (Krim Eyeshadow
kelompok ekstrak buah naga super merah Liofilisat Mesokarp Buah Manggis)
yaitu rata – rata 1,3 dan 1,6 yang
Dari indeks iritasi primer yang
menghasilkan tingkat eritema dengan
diperoleh dapat disimpulkan formula I, II, II,
kategori eritema sangat ringan (warna kulit
IV, V dan VI serta basis (formula tanpa
agak merah). Sedangkan pada kelompok
ekstrak) dari masing – masing sampel
untuk ekstrak buah manggis rata – rata
menunjukkan tingkat iritasi dengan kriteria
skor eritema pada f1 dan dan f2 rata – rata
sedikit mengiritasi (0.04 – 0.99). Yang
eritema pada pengamtan 24 jam 0,67
dinyatakan sebagai sedikit mengiritasi yaitu
tanpa eritema sedangkan pada
perubahan yang terjadi pada kulit utuh dan
pengamatan 48 dan 72 jam rata – rata
lecet kelinci albino hampir tidak tampak
yang diperoleh 1 dan 1,3 eritema sangat
adanya iritasi dan dinyatakan iritasi.
ringan (warna kulit agak merah). Untuk
Beberapa faktor yang dapat
perlakuan tanpa ekstrak, f3, f4, f5 dan f6
mengiritasi kulit yaitu keadaan permukaan
dengan rata - rata yang diperoleh pada
kulit, lamanya bahan bersentuhan dengan
pengmatan 1,3 dan 1,6 dengan tingkat
kulit, dan konsentrasi dari bahan (Sayuti,
eritema sangat ringan (warna kulit agak
2016 ). Kosmetik yang digunakan dalam
merah).
waktu lama pada kulit, lebih berpotensi
Pengamatan Uji Iritasi Pada menimbulkan reaksi negatif, karena bahan-
Kulit Kelinci bahan aktif yang terkandung dalam
1 24 jam kosmetik tersebut menempel dalam waktu
0.8
Indeks Iritasi

0.6 48 jam yang lama pada kulit. Iritasi kulit pada


0.4
0.2 72 jam
0 formula krim Eyeshadow disebabkan
Tanpa…
Basis

F4
F1
F2
F3

F5
F6

karena memiliki bahan yang mengiritasi


Perlakuan kulit. Komposisi yang dapat mengiritasi
ialah Triethanolamine (TEA) dapat
Gambar 1. Hasil Perhitungan Indeks Iritasi
Sampel I (Krim Eyeshadow Liofilisat menyebabkan reaksi alergi, iritasi mata,
Mesokarp Buah Naga Super Merah)
serta kekeringan pada kulit dan rambut,
jika dibiarkan menyerap kedalam tubuh,
Pengamatan Uji Iritasi Pada
TEA dapat menjadi racun bagi tubuh
Kulit Kelinci
ndeks iritasi

1
0.8 24 jam KESIMPULAN
0.6 48 jam
0.4
0.2 72 jam Dari hasil penelitian yang telah
0
Tanpa…

dilakukan dapat disimpulkan bahwa:


Basis

F4
F1
F2
F3

F5
F6

Perlakuan
JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 267
1. Ekstrak liofilisiat mesokarp buah naga (Hylocareus Costaricensis) Pada
Beberapa Umur Simpan dengan
super merah dan liofilisat buah
Perbedaan Jenis Pelarut. Malang :
manggis menghasilkan pewarna dari Jurusan Ilmu Dan Teknologi Pangan,
Fakultas Pertanian Dan Peternakan,
antosianin yang dapat diformulasi
Universitas Muhammadiyah. Gamma,
menjadi sediaan Eyeshadow Volume 6, Nomor 1. 2010.
2. Konsentrasi liofilisat mesokarp buah
Supiyanti, W., Wulansari, E. D., Dan
naga super merah dan liofilisat Kusmita, L.Uji Aktivitas Antioksidan
Dan Penentuan Kandungan
mesokarp buah manggis
Antosianin Total Kulit Buah Manggis
mempengaruhi warna eye shadow yang (Garciniamangostanal). Semarang:
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
dihasilkan, semakin tinggi konsentrasi
Yayasan Pharmasi Semarang.
ekstrak maka semakin tajam warna Majalah Obat Tradisional,15(2),64–
70. 2010
yang dihasilkan.
3. Eyeshadow yang dihasilkan dari Farida R, Nisa FC. Ektraksi Antosianin
Limbah Kulit Manggis Metode MAE.
mesokarp buah naga super merah dan
Malang: Jurusan Teknologi Hasil
buah manggis menghasilkan indeks Pertanian, Ftp Universitas Brawijaya.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri Vol.
iritasi 0,04 – 0,99.
3 No 2 P.362-373. 2015

Anwar, E, Eksipien dalam Sediaan Farmasi


KEPUSTAKAAN
(Karakterisasi dan Aplikasi).
Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI.. Jakarta: Dian Rakyat. 2012
Batas Maksimum Penggunaan
Bahan Tambahan Pangan Pewarna. Voight ,R.P. Physical And Physicochemical
Jakarta: Kepala Badan Pengawas Stability Evaluation Of Cosmetic
Obat Dan Makanan Republik Formulations Containing Soybean
Indonesia : 2013 Etract Fermented By
Bifidobacterium Animalis, Brazilian
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. Buku Journal of Pharmaceutical
Pegangan Ilmu Pengetahuan Sciences. 2009
Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama. 2007 OECD, Guidance Documen on Integrated
Approached to Testing and
Chiang, T., Dkk. Trace Determination Of Assessment for Acute Dermal
Rhodamine B And Rhodamine 6g Irritation / corrosion. Paris:
Dyes In Aqueous Samples By Solid- Enviromental Healt and Safety
Phase Extraction And High- Publications, Seris on Guideline for
Performance Liquid Chromatography Testing of Chemical (No.404)
Couple With Fluorescence Detection. organisation for Economic
Taiwan: Department Of Chemistry, Cooperation and Development. 2015
National Central University, Chung-Li
320.. 2011. Fatmawati, A, Khairi, Nisa, M, Riski R..
Sains dan Teknologi Kosmetik.
Anonim. Teknologi Pewarna Alam, Makassar: STIFA.. 2012
(Http://www. Pemdadiy.Go.Id, akses
25 mei 2016). 2002 Winarti, S. Minuman Kesehatan Tekno
Pangan. Indonesia: Trumbus: 2013
Saati E. Identifikasi Dan Uji Kualitas
Pigmen Kulit Buah Naga Merah
JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 268
Safitri, N.A., Puspita, O.E., Yurina,
Valentina. Optimasi Formula Garg, A., D, Anggarwal., S, Garg dan A.K
Sediaan Krim Ekstrak Stroberi Sigla. Spreading of Semisolid
(Fragaria x ananassa) sebagai Krim Formulation, USA: Parmaceutical
Anti Penuaan, Majalah Kesehatan Technology. 2002
FKUB Vol.1(4): 238. 2014

JF FIK UINAM Vol.5 No.4 2017 269

You might also like