Hubungan ASI Dan MPASI 1
Hubungan ASI Dan MPASI 1
Hubungan ASI Dan MPASI 1
ABSTRACT
Growth is the increasing physical size and structure of the body quantitatively. Growth of
toddler measured with units of weight and length and achieving the optimal growth rate is a
goal to achieve the survival of children under five. One of the important factors affecting
toddler growth is mother's behavior especially in breastfeeding and weaning food. The
purpose of this study was to analyze the relationship of mother's behavior in breastfeeding
and weaning food to the growth 6-24 months toddler in District Kestalan, Surakarta City. This
research is an explanatory research with cross-sectional study design. The population in this
study were 41 mothers who had baby aged 6-24 months in January – May 2017, the sample
of the study was selected with using total sampling of 41 people. Analysis of data using
descriptive and analytic with Rank Spearman test. The results showed the highest
percentage of knowledge of high category mother in breastfeeding (78.0%) and weaning food
(78.0%), the largest percentage of good mother's attitude in breastfeeding (82.9%) and
weaning food (78.0%) and the greatest percentage of good category mother's practice in
breastfeeding (80.5%) and weaning food. (78.0%). There is a relationship of mother's
behavior in breastfeeding and weaning food with growth of 6-24 months old with knowledge
(p = 0,001), attitude (p = 0,001) and practice (p = 0,001). There was a relationship of mother's
behavior in breastfeeding and weaning food to growth of 6-24 months old baby with
knowledge (p = 0,001), attitude (p = 0,001) and practice (p = 0,001). It was concluded that
there was a correlation between knowledge of mother’s attitude and practice in breastfeeding
and weaning food to growth of 6-24 months old toddler. It is suggested that puskesmas
officers will be more active and give new innovation when counseling related to breastfeeding
and weaning food to mother toddler.
210
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
penyakit yang tinggi karena tubuh dan di Tahun 2015 menjadi 12,7%,
tidak mampu melawan infeksi meningkat sebesar 7,95%.6 7
sehingga tidak dapat lagi Data dari Dinas Kesehatan
melanjutkan pertumbuhannya Kota Surakarta yang berhubungan
bahkan mengalami dampak terburuk dengan perilaku ibu dalam
yaitu kematian.2 pemberian ASI dan MP-ASI
Data terkait masalah gangguan terhadap pertumbuhan baduta
pertumbuhan balita menurut hasil adalah data gizi kurang pada
Riset Kesehatan Dasar tahun baduta. Prevalensi baduta gizi
2013 persentase anak balita kurang di Kota Surakarta pada
pendek di Indonesia sebesar Tahun 2014 yang tertinggi di
37,2%, anak balita kurus dan Puskesmas Gilingan yaitu sebesar
sangat kurus sebesar 12,1%, anak 3,9% dan meningkat pada tahun
balita gizi kurang sebesar 19,6% 2015 sebesar 4,8%. Di puskesmas
dan anak balita gizi lebih sebesar gilingan prevalensi kelurahan
11,9%.3 tertinggi dengan kasus gizi kurang
Data terkait pertumbuhan balita baduta yakni Kelurahan Kestalan
di Jawa Tengah yakni pada tahun pada tahun 2014 yaitu sebesar 3,6%
2014 terdapat jumlah kasus gizi dan meningkat pada tahun 2015
buruk sebanyak 3.942 balita atau sebesar 10,6%.6
0,16% dari jumlah balita yang ada di Penelitian dilaksanakan di
Jawa Tengah, dan kasus gizi kurang Kelurahan Kestalan karena
di Jawa Tengah pada tahun 2014 Kelurahan Kestalan memiliki
sebanyak 20.945 kasus atau 1% dari prevalensi gizi kurang tinggi bila
jumlah balita yang ada di Jawa dibandingkan kelurahan lainnya.
Tengah. Sedangkan pada tahun Penelitian ini dilaksanakan di
2015 jumlah kasus gizi buruk Surakarta karena Dinas Kesehatan
sebanyak 922 kasus atau 0,03% dari Kota Surakarta telah melaksanakan
jumlah balita yang ada di Jawa kegiatan yang melibatkan aspek
Tengah dan kasus gizi kurang sosial budaya dan aspek
sebanyak 19. 836 kasus atau 1% pemberdayaan masyarakat sebagai
dari jumlah balita yang ada di Jawa dasar dalam mensosialisasikan
Tengah.4 5 pemberian makanan pendamping
Data dari Dinas Kesehatan ASI (MP-ASI) yang berbasis lokal,
Kota Surakarta yang berhubungan kegiatan tersebut adalah orientasi
dengan praktik pemberian ASI dan pemberian makanan bayi dan anak
MP-ASI bayi dan anak adalah data (PMBA) dengan sasaran petugas
balita dengan status gizi kurang, kesehatan, kader Posyandu dan ibu
balita dengan gizi kurus dan baduta. Tujuan dari kegiatan ini
stunting. Balita gizi kurang pada adalah meningkatkan perilaku ibu
Tahun 2014 2,58%, prevalensi ini terkait pemberian makanan
menurun pada Tahun 2015 yaitu pendamping ASI (MP-ASI) standar
menjadi 1,95%, prevalensi ini masih WHO, serta dibentuknya Kelompok
lebih rendah dari target yang Pendamping Ibu (KP-Ibu) yang
ditetapkan yaitu 5%. Balita dengan bertujuan untuk selalu memberikan
status gizi kurus di Kota Surakarta motivasi dan memantau ibu dalam
pada Tahun 2014 1,34% dan di pemberian ASI kepada anaknya.
Tahun 2015 menjadi 6%, meningkat Program pemerintah terkait
sebesar 4,66%. Sedangkan balita pemberian ASI dan MP-ASI yang
stunting pada Tahun 2014 4,75% telah dilaksanakan di Surakarta
211
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
212
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
213
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
214
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
215
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
216
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
217
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
218