The Influence of Kind of Dryer Instrument To Physical Characteristics, Chemistry and Organoleptic of Pumpkin Soup Instant
The Influence of Kind of Dryer Instrument To Physical Characteristics, Chemistry and Organoleptic of Pumpkin Soup Instant
The Influence of Kind of Dryer Instrument To Physical Characteristics, Chemistry and Organoleptic of Pumpkin Soup Instant
ABSTRACT
Pumpkin has many contained a beta-karoten and antioxidant useful to maintain a body health.
The diversification of pumpkin to be an instant soup was purposed to increase a economic value
and determine for a dryer machine which was optimal and efficient to be a dryer for instant
pumpkin soup. The method of this research was experiments methods using completely
randomized design (RAL) monofactorial. The factor of this research was kind of dryer machine
with drying treatment (cabinet dryer, vacuum dryer, oven dryer and drum dryer). The tests
performed were the physical properties (Kamba density, yield and moisture content), chemical
properties (Levels of beta-carotene and antioxidant activity), organoleptik characteristic (Taste,
aroma, color and texture). Physical and chemical properties data were analyzed by ANOVA, and
a further test using Duncan while the organoleptic test results was analyzed using the Friedman
test and Wilcoxon test. The results indicated the type of dryer drying significantly different with
the physical and organoleptic characteristics of pumpkin soup instant. whereas chemical
characteristics were not significantly different. Best instant drying pumpkin soup was obtained
from the type of the dryer drum dryer with the best treatment was (Kamba density (0.58 g / ml),
yield (32.05%), savory (3.68), fragrance (3.82), viscous consistency (3.68).
104
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
merupakan aspek yang sangat penting dari daerah Girikusuma, Kab. Demak, dengan
pengolahan makanan dan dapat digunakan umur panen ± 3 bulan, DPPH (1,1-difenil-2-
untuk menghasilkan bentuk produk baru pikrilhidrazil), etanol pa 95%, pretolium eter
(Mechlouch, et al. 2012 dan Sachin et al., pekat (KGaA), methanol pekat (KGaA).
2010). Metode pengeringan menggunakan Prosedur Penelitian
bantuan sinar matahari lebih ekonomis Prosedur penelitian ini dilakukan 2
dibanding dengan pengering lainya, akan tahapan proses, yaitu tahapan proses
tetapi memiliki banyak kekurangan pertama penelitian pendahuluan dan tahapan
diantaranya kondisi cuaca dan iklim tidak proses kedua yaitu penelitian utama.
menentu dan suhu tidak bisa kontrol. Selain Penelitian pendahuluan dilakukan
itu banyak polusi udara karena dalam pembuatan sup labu kuning instan, mulai
keadaan ruang terbuka sering terjadi dari pembuatan purree (bubur) labu kuning,
kontaminasi berupa debu, kotoran atau pembuatan kaldu ayam alami, dan pembutan
serangga (Muchtadi, 1989). sup labu kuning intsan, Setelah itu,
Menurut Airlangga (2016) Metode dilakukan uji organoleptik dengan perlakuan
pengeringan buatan lebih paraktis, efisien perbandingan bubuk sup labu kuning dan air
dan menghasilkan mutu yang baik. (1 : 3), (1 : 5), (1 : 7) dan (1 : 9) untuk
Pengeringan sup labu kuning instan pada menetapkan mengetahui daya rehidrasi pada
penelitian ini menggunakan pengering sup labu kuninig instan. Pada penelitian
buatan yaitu cabinet dryer, vacum dryer, utama dilakukan pembuatan sup labu kuning
oven dan drum dryer, diharapkan instan menggunakan pengering cabinet
pemanfaatan alat ini dapat meningkatkan dryer, vacuum dryer drum dryer dan oven.
nilai jual labu kuning lokal dengan cara Pengujian karakteristik fisik dilakukan
diversifikasi menjadi sup labu kuning instan. pada bubuk sup labu kuning instan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menggunakan prosedurnya Singh et al.,
pengaruh jenis alat pengering vacuum dryer, (2005) untuk uji densitas Kamba, SNI,
cabinet dryer, oven dryer, dan drum dryer (1996) untuk uji rendemen dan Sudarmadji
terhadap karakteristik fisik, kimia dan et al., (2007) untuk uji kadar air metode
organoleptik sup labu kuning. oven. Sedangkan pada uji karakteristik kimia
dan organoleptik pengujian dilakukan pada
BAHAN DAN METODE bubuk sup labu kuning instan yang telah
Bahan direhidrasi, aktivitas antioksidan metode
Bahan: labu kuning jenis bokor atau DPPH menggunakan prosedurnya (Xu dan
cerme yang diperoleh dari petani lokal Chang, 2007), beta-karoten kadar β-karoten
105
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
106
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
25,00 b
20,00 d a
c b a 31,92 32,05 a a
15,00 26,80
23,11
10,00 19,89
14,22 12,09
5,00 0,55 0,53 0,58 0,52 10,70
0,00
Densitas Kamba (g/ml) Rendemen (%) Kadar Air (%)
Uji Fisik
Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05), Sedangkan notasi huruf yang sama menunjukkan
tidak ada beda antar jenis pengering
Gambar 1. Grafik pengaruh jenis pengering terhadap sifat fisik sup labu instan
107
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
tinggi yang berarti partikel bersifat kohesif air terserap kembali padah bahan yang
atau sedikit lengket pada pengering cabinet dikeringkan yang ditunjukkan dengan uji
dryer. kadar air masih tergolong tinggi sebesar
Pengeringan sup labu kuning instan 14,22 %.
menggunakan drum dryer mempunyai Menurut penelitianya Rahayoe et al.,
densitas kamba tertinggi yaitu sebesar 0,58 (2008), kombinasi antara tekanan pompa
g/ml, diikuti pengering oven dryer 0,55 g/ml, vacuum dan suhu pengering harus
vacuum dryer 0,53 g/ml, dan cabinet dryer berbanding lurus dengan suhu yang
0,52 g/ml. Menurut Wirakartakusumah et digunakan, semakin rendah tekanan vacuum
al., (1992) densitas kamba dari berbagai maka suhu akan semakin turun yang
macam produk bubuk pada umumnya mengakibatkan penguapan air pada bahan
berkisar antara 0,30-0,80 g/ml. Pengeringan juga akan semakin rendah Menurut Husna et
sup labu kuning instan menggunakan jenis al., (2012), semakin tinggi suhu dan waktu
alat pengering drum dryer membutuhkan pada proses pengeringan menggunakan
ruang penyimpanan lebih kecil vacuum dryer kadar air bahan akan semakin
dibandingkan dengan pengeirng cabinet rendah dibarengi dengan optimalisai suhu
dryer. dan waktu pengeringan.
Rendemen Rendemen terendah ditemukan pada
Hasil sidik ragam menunjukkan ada kadar air 19,89 % yaitu cabinet dryer.
perbedan jenis pengering cabinet dryer, Perolehan rendemen dipengaruhi oleh
drum dryer dan vacuum dryer akan tetapi beberapa faktor diantaranya proses
pengeing vacuum dryer tidak berbeda nyata pengeringan, spesifikasi alat pengering,
dengan pengering oven dryer. Pengeringan kadar air pada saat proses proses
menggunakan jenis alat pengering vacuum penepungan dan pengayakan. Hal ini sejalan
dryer memiliki nilai rendemen tertinggi dengan penelitianya Ratna, (2013) tepung
yaitu 32,0 %, hal ini disebabkan dalam jagung yang digiling dengan disk mill
kondisi vacuum terjadi perpindahan panas kandungan airnya masih tinggi dan
secara radiasi, kondisi ini menyebabkan uap menyebabkan keadaan tepung lebih basah
air dalam ruang vacuum terkondensasi sehingga tepung banyak yang lengket
karena tanpa diikuti dengan perpindahan disaringan yang menyebabkan lubang
panas secara konveksi atau pertukaran udara saringan menjadi mengecil sehingga
dengan uap keluar dari ruangan, dalam menghambat tepung melewati saringan dan
kondisi vacuum udara dalam ruangan akan banyak terbuang dan menempel dimesin
menjadi jenuh sehingga menyebabkan uap penggiling.
108
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
109
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
10,00 a
8,00 14,93
6,00 11,00 10,57 12,45 9,36
11,54 9,89
4,00 7,73
2,00
0,00
Brta-Karoten ml/100g) Aktivitsa Antioksidan (%)
Uji Kimia
Keterangan: Notasi huruf yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P<0,05), antar jenis pengering
Gambar 2. Grafik pengaruh jenis alat pengering terhadap sifat kimia sup labu kuning instan
pengering tidak berpengaruh nyata terhadap et al. (2012) pengujian aktivitas antioksidan
aktivitas antioksidan sup labu kuning instan metode pengering vacuum dryer mempunyai
rehidrasi, dimana nilai p value 0,219 nilai yang paling tinggi dibandingkan
(p>0,05). Rata-rata aktivitas antioksidan dengan cabinet dryer dan oven dryer,
berkisar antara 9,38 – 11,54 %, Proses disebabkan pada proses pengeringan
pengeringan vacuum dryer dalam keadaan vacuum dryer bahan yang menggandung
gelap dan hampa udara reaksi oksidasi dapat antioksidan tidak bisa keluar dari ruang
dihambat, reaksi oksidasi ini biasanya pengering.
disebabkan oleh radikal bebas, faktor Kerusakan serupa terjadi pada
pemicunya adalah udara, oksigen dan aktivitas antioksidan sup labu kuning instan
cahaya, menurut Fitriani et al. (2013), yang dikeringkan dengan menggunakan
antioksidan dikenal mampu menangkal pengering drum dryer. Hal ini disebabkan
radikal bebas, keberadaan radikal bebas penggunaan suhu drum dryer mencapai
akan merusak mutu pangan karena proses 1300C dan dan kecepatan putar drum 1,5
oksidasi, penggunaan suhu terlalu tinggi dan rpm, pada suhu tersebut sampel mendidih
kontak bahan dengan udara terlalu lama dan menguap, diduga proses pengeringan
pada proses pengeringan akan tersebut kadar antioksidan berkurang
mendenaturisasi kandungan antioksidan. bersama uap air dan terdegradasi oleh panas
Hal ini sejalan dengan penelitianya Ulilalbab yang tinggi.
Uji Organoleptik Sup Labu Kuning Instan Rehidrasi
2,5 b
2 3,68 3,82 3,91 3,86 3,68 3,68 3,41
1,5 2,73 2,55
3,09 3,09
2,64
3,14
2,73
2,41
1 2,00
0,5
0
Rasa Aroma Warna Kekentalan
Uji Organoleptik
Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05), Sedangkan notasi huruf yang sama
menunjukkan tidak ada beda antar jenis pengering
Gambar 3. Grafik pengaruh jenis alat pengering terhadap sifat organoleptik sub labu kuning
instan
111
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
112
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
dryer dan drum dryer akan tetapi berbeda menyebabkan bahan gosong (coklat)
nyata terhadap vacuum dryer. Hasil Rata- terutama pigmen klorofil dan karoten.
rata skor warna sup labu kuning instan Kekentalan
rehidrasi berkisar antara 3,91 – 2,00. Rata Pengeringan menggunakan jenis alat
rata skor tertinggi diperoleh dari metode pengering oven dryer tidak berbeda nyata
pengeringan oven dryer (3,91) dengan terhadap pengering drum dryer dan cabinet
kriteria kuning sedangkan rata-rata terendah dryer akan tetapi berbeda nyata terhadap
sebesar 2,00 diperoleh dari jenis alat jenis alat pengering vacuum dryer. dengan
pengering vacuum dryer dengan kriteria nilai berturut-turut mulai dari yang tertinggi
warna cokelat. Hal ini disebabkan karena adalah oven dryer (3,68), drum dryer (3,68),
reaksi enzimatis pada proses pengeringan cabinet dryer (3,41) dan vacuum dryer
menggunakan waktu yang terlalu lama akan (2,73).
mereduksi warna bahan menjadi cokelat Hasil Rata-rata skor kekentalan sup
oleh enzim polifenoloksidase yang kontak labu kuning instan rehidrasi berkisar antara
dengan oksigen dan udara terlalu lama 3,68 – 2,73. Rata rata skor tertinggi
sehingga mengubah senyawa fenolik diperoleh dari metode pengeringan drum
menjadi metanin berwarna cokelat dan pahit, dryer (3,68) dengan kriteria kental. Hal ini
selain itu penggunaan suhu pengering disebabkan ukuran partikel produk pada
vacuum dryer yang terlalu tinggi dan lama pengering drum dryer lebih halus dibanding
maka warna yang diperoleh semakin tidak dengan pengering vacuum dryer yang
bagus, penggunaan suhu vacuum dryer 500C ditunjukkan dengan nilai uji densitas kamba
lebih baik dari pada suhu 700C pada lebih besar yang mengakibatkan produk
pengeringan lobak (Astuti, 2007). mudah mengikat air setelah rehidrasi,
Warna terbaik yang paling disukai sedangkan rata-rata terendah sebesar 2,73
oleh panelis diperoleh dari pengering oven diperoleh dari jenis alat pengering vacuum
dryer, penggunaan suhu 90oC dan waktu dryer dengan kriteria kekentalan sedikit
pengeringan 5 jam, waktu pengeringan yang kental. Hal ini diduga proses pengeringan
digunakan relatif lebih singkat dibanding terlalu lama menyebabkan kerusakan pada
dengan pengering vacuum dryer yaitu 12 struktur partikel bahan pengental yaitu
jam. Menurut Lubis (2008) nilai warna tepung terigu sehingga pada daya rehidrasi
organoleptik akan semakin menurun lebih rendah. Yuliawati dan Wahono (2015)
berbanding lurus dengan semakin lama melaporkan bahwa kerusakan gugus
proses pengeringan yang disebabkan hidroksil pada bahan pengental
oksidasi pigmen pada produk sehingga mengakibatkan produk semakin encer
113
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
dikarenakan daya larut juga semakin rendah Astuti,S.M. 2007. Teknik mempertahankan
mutu lobak (Raphanus Sativus)
tingkat kelarutan produk sebanding dengan
dengan menggunakan alat pengering
banyaknya bahan pengental yang vakum. Buletin Teknik Pertanian Vol.
12 No.1.
ditambahkan. Menurut Fatdhilah dan Anna
Badan Standardisasi Nasional. 1996. SNI
(2014), lama pengeringan berpengaruh Sup Instan (SNI 01-4321-1996).
Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
terhadap kekentalan dan tingkat kesukan sup
Desty. 2013. Kajian retensi karoten biskuit
labu kuning instan rehidrasi. berbasis stearin pada berbagai suhu
pemanasan. MIPAUNTAD. Palu
Farida,S.N., Dwi,I., Dian,R.A., 2016. Kajian
KESIMPULAN sifat fisik, kimia dan sensoris bubur
bayi instan berbahan dasar tepung
Jenis alat pengering berpengaruh
tempe koro glinding (Phaseolus
terhadap karakteristik fisik (rendemen, Lunatus), tepung beras merah (Oryza
Nivara) dan tepung labu kuning
densitas kamba dan kadar air) dan
(Cucurbita Moschata). Jurnal
organoleptik (rasa, aroma, warna dan Teknosains Pangan Vol 5 No 4, ISSN:
2302-0733.
kekentalan sup labu kuning instan.
Fatdhilah,N. dan Anna,N. 2014. Pengaruh
sedangkan Hasil uji karakteristik kimia jumlah maltodekstrin dan lama
pengeringan terhadap sifat
(beta-karoten dan antioksidan) tidak ada
organoleptik sup labu kuning instan. e-
pengaruh. Berdasarkan analisis fisik, kimia jurnal boga, 03: 76-85
Fitriani,S. 2008. Pengaruh suhu dan lama
dan organoleptik pengeringan sup labu
pengeringan terhadap beberapa mutu
kuning instan terbaik diperoleh dari jenis manisan belimbing wuluh (Averrhooa
Bilimbing L). Kering. Jurnal Sagu.
alat pengering drum dryer.
Laboratorium Pengolahan Hasil
Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Riau Vol 7. No 1 hal :32-
UCAPAN TERIMAKASIH
37.
Terim kasih yang sebesarnya kepada Fitriani,S., Ali,A., Widiastuti. 2013.
Pengaruh suhu dan lama pengeringan
Nurrahman atas sebagian dana yang
terhadap mutu manisan kering jahe
diberikan untuk pelaksanaan penelitianya (Zingiber Officinale Rosc.) Dan
kandungan antioksidannya. Jurnal
ini.
Sagu, Vol. 12 No. 2 : 1-8 ISSN 1412-
4424.
Gardjito. 2006. Labu kuning sumber
DAFTAR PUSTAKA
karbohidrat kaya vitamin A. Tridatu
Airlangga, D., Suryaningsih, L., Visi Komunika. Yogyakarta.
Rachmawan,O. 2016. Pengaruh
metode pengeringan terhadap mutu
fisik dendeng giling daging ayam
broiler. Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran.
114
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
Husna,N.E., Dewi,Y., Juliani. 2012. Ratna. 2013. Pengaruh kadar air biji jagung
Pembuatan timphan instan dengan dan laju pengumpanan terhadap mutu
menggunakan metode pengeringan tepung jagung menggunakan alat
vakum. Jurnal Reaksi (Journal of penggiling tipe disk mill. Jurnal Jurnal
Science and Technology) Jurusan Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi
Teknik Kimia Politeknik Negeri Edukasi Vol 5. No1. Hal 8-13.
Lhokseumawe Vol. 10 No.21, ISSN Sachin,V., Jangam,C.L., Low, dan
1693-248X. Mujumdar,A.S. 2010. Drying of food,
Husni,A., Deffy,R.P., Iwan,Y.B.L 2014. vegetables, and fuits. Volume 1.
Aktivitas antioksidan padina sp. Pada ISBN:978-981-08-6759-1.
berbagai suhu dan lama pengeringan. Satriyanto, B., Widjanarko, SB., Yunianta.
Jurnal perikanan vol. 9 no 2. Hal 165- 2012. Stabilitas warna ekstrak buah
173. merah terhadap pemanasan sebagai
Lubis,I,H. 2008. Pengaruh lama dan suhu sumber potensi pigmen alami. Jurnal
pengeringan terhadap mutu tepung Teknologi Pertanian. Vol. 13. No. 3,
pandan. Skripsi. Departemen Hal 157-168.
Teknologi Pertanian Fakultas Singh., Kaur,L., Sadhi,N.S., Sekhon,K.S.,
Pertanian Universitas Sumatra Utara. 2005. Physicoshemical, cooking and
Mechlouch., Fethi,E., Walid,Z., Manel,H., textural properties of miled rice from
Hedia,C., Mabrouka,B.A., Amira,E., differen indian rice cultivars food
Ismail,C., Foued. 2012. Effect of chem, 89 : 253-259.
drying methods on the physico- Sudarmadji,S., Bambang,H., Suhardi. 2007.
chemical properties of tomato variety Prosedur analisis untuk bahan
rio grande. Int. J. F. Eng.8:Iss.2,Art.4. makanan dan pertanian. Liberty,
DOI: 0.1515/1556-3758.2678. Yogyakarta.
Muchtadi,R.T. 1989. Teknologi proses Ulilalbab,A., Anugerah,D.P., Hafiz, I.M.,
pengolahan pangan. Departemen Faurita,R.P., Efi,F.i., Teti,E. 2012.
pendidikan dan kebudayaan direktorat Pemberian tablet effervescent rosella
jendral pendidikan tinggi pusat antar ungu menurunkan nilai MDA
universitas pangan dan gizi institute (Malondialdehid) tikus wistar yang
pertanian bogor. dipapar minyak jelantah. The
Permata,D.A., Hafizul,I., Aisman. 2016. Indonesian Journal of Public Health,
Aktivitas proteolitik papain kasar Vol. 9 No. 1, Juli 2012: 81–86.
getah buah pepaya dengan berbagai Usmiati, S., D. Setyaningsih., E.Y. Purwani.,
metode pengeringan. Jurnal Teknologi S. Yuliani, dan Maria O.G. 2005.
Pertanian Andalas Vol. 20, No.2. Karakteristik serbuk labu kuning
ISSN 1410-1920. (Cucurbita moschata). Jurnal
Pujimulyani,D, 2009. Teknologi Teknologi Dan Industri Pangan. Vol.
Pengolahan sayur-sayuran dan Buah- 16, No. 2. 2005 :157-167.
Buahan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Widyastuti,A.D. 2015. Pengaruh substitusi
Rahayu,W.,P. 2001. Penuntun praktikum tepung labu kuning (cucurbhita
penilaian organoleptik. Jurusan moschata) terhadap kadar β-karoten
Teknologi Pangan Dan Gizi Fakultas dan daya terima pada biskuit labu
Teknologi Pertanian Institut Pertanian kuning. Skripsi Program Studi Gizi
Bogor, Bogor Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Rahayoe, S., Budi, R., Kusumandari, S.Rr. Muhammadiyah Surakarta.
2008. Konstanta laju pengeringan
daun sambiloto menggunakan
pengering tekanan rendah. Jurnal
rekayasa proses, vol. 2 No. 1.
115
JURNAL PANGAN DAN GIZI 7 (2): 104-116, November 2017
116