Ing PDF
Ing PDF
Ing PDF
88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
Abstract
Learning media is one means of channeling messages and learning information. Well-
designed learning media, greatly helps learners to digest and understand the subject matter.
The development of information technology in the era of globalization and information
today, spur the development of learning media progressively advanced as well. Use of
Information and Communication Technology (ICT) as a learning medium is already a
demand. Although the design of ICT-based media requires special skills, it does not mean
the media is avoided and abandoned. ICT-based learning media can be internet, intranet,
mobile phone, and CD Room / Flash Disk.
Advances in Information Technology has encouraged many changes, including in the
field of education that gave birth to the concept of e-learning. With e-learning, the
implementation of learning becomes more effective and efficient. E-learning enables
learners to be active and creative. E-learning provides educators, educators and
educational managers with many benefits, including program flexibility and learning
materials that can be made more interesting and memorable. The integration of information
technology in education will improve the quality of learning. The impact of follow-up with
the integration of information technology in education is to encourage the acceleration of
computer literacy in Indonesian society.
Utilizing technology as a learning medium in the process of teaching and learning,
can facilitate the way teachers in communicating and interacting with students both in the
classroom and outside the class. The need for technology in the realm of education is not
new, the use of technology to form a conducive and innovative learner . Utilization is proven
to play a big role in the smooth process of learning.
Abstrak
Media pembelajaran merupakan salah satu sarana penyalur pesan dan informasi
belajar. Media pembelajaran yang dirancang secara baik, sangat membantu peserta didik
dalam mencerna dan memahami materi pelajaran. Perkembangan teknologi informasi di
era globalisasi dan informasi saat ini, memacu perkembangan media pembelajaran semakin
maju pula. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media
pembelajaran sudah merupakan suatu tuntutan. Walaupun perancangan media berbasis TIK
memerlukan keahlian khusus, bukan berarti media tersebut dihindari dan ditinggalkan.
Media pembelajaran berbasis TIK dapat berupa internet, intranet, mobile phone,dan CD
Room/Flash Disk.
Kemajuan Teknologi Informasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan,
termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Dengan e-learning,
pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. E-learning memungkinkan
peserta didik untuk aktif dan kreatif. E-learning memberikan para peserta didik, pendidik,
dan pengelola pendidikan dapat mengambil banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas
program dan bahan pembelajaran dapat dibuat lebih menarik dan berkesan. Integrasi
teknologi informasi pada pendidikan akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dampak
ikutan dengan integrasi teknologi informasi pada pendidikan adalah mendorong percepatan
computer literacy pada masyarakat Indonesia.
88 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
I. Pendahuluan
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan
dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan
pada tingkat kognitif, psikomotor maupun afektif.
89 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
III. Pembahasan
Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan.
Menurut Hamalik (1994:12) media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media pembelajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya
Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu
dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan.
Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan
dengan hasil yang memuaskan. Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan tenaga pengajar dalam
menyampaikan materi yang akan diajarkan. Media pembelajaran bisa berupa gambar,
modul, buku teks, alat-alat teknologi dan sejenisnya.
90 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, media bermakna alat atau sarana
komunikasi. Menurut Arsyad dalam bukunya Media Pembelajaran (2002:3), kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah atau perantara
atau pengantar. Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2002:3) mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis atau elektronis untuk menangkap memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Istilah media telah banyak dikenal, yang sebelumnya istilah tersebut dikenal
nama alat peraga, yang dipergunakan guru dalam memperagakan sesuatu hal kepada
siswa di dalam kelas. Misalnya, guru mengajar tentang perbandingan panjang suatu
benda, guru memperagakan dengan cara mengukur panjang benda yang ingin
dibandingkan, dengan alat peraga yang telah dipersiapkan. Alat bantu mengajar yang
dipergunakan guru melaksanakan proses belajar mengajar, sangat membantu
memudahkan siswa dalam belajar. Prinsip bahwa media sama dengan alat peraga.
Media yang kita kenal adalah segala sesuatu yang dipakai untuk mengantarkan
pesan dari sumber (yaitu guru) kepada penerima pesan (yaitu peserta didik). Pengertian
media menjadi lebih luas, karena mencakup apa saja yang dipakai untuk memediasi
belajar siswa, pengertian media pembelajaran secara singkat dapat dikemukakan
sebagai sesuatu (bisa berupa alat, bahan atau kedaan) yang digunakan sebagai oerantara
komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Jadi terdapat tiga konsep yang mendasari
batasan media pembelajaran, yaitu : konsep komunikasi, konsep sistem dan konsep
pembelajaran, (Punaji Setyosari, 2010 : 1-2)
91 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
dan perangkat lunak komputer yang dipakai oleh siswa (peserta didik) atau peserta
pelatihan. Dalam kondisi ini, guru atau instruktur berfungsi sebagai fasilitaor
pembelajaran.
92 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
informasi membantu dalam memberikan orang-orang informasi yang tepat pada waktu
yang tepat. Pekerja dalam organisasi menggunakan teknologi informasi untuk
menyelesaikan berbagai tugas dan ini dapat mencakup; mentransfer informasi yang
memfasilitasi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi, meningkatkan layanan
pelanggan, dan banyak lagi. Dalam era informasi ini, sangat penting untuk mengelola
sistem informasi untuk memastikan akurasi dan efisiensi. Sistem informasi manajemen
(MIS) melibatkan perencanaan, pengembangan, manajemen, dan penggunaan alat-alat
teknologi informasi untuk membantu pekerja dan orang-orang dalam melakukan semua
tugas yang berhubungan dengan pengolahan informasi dan manajemen. Lembaga
keuangan besar seperti Bank menggunakan teknologi informasi untuk mengoperasikan
seluruh usaha mereka serta melayani pelanggan mereka.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu : (1) Teknologi berfungsi sebagai alat,
dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk
membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat
unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan
staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya. (2) Teknologi berfungsi sebagai
ilmu pengetahuan. Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus
dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di
perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam
pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai
ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya. (3) Teknologi
berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini
teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk
menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah
diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan
menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini
posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator,
motivator, transmiter, dan evaluator.
93 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam
manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia
pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003:87) menemukan beberapa
tujuan pemanfaatan TIK, yaitu : memperbaiki competitive positioning; meningkatkan
brand image; meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan
kepuasan siswa; meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan
kualitas pelayanan; mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan
layanan baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan
di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TIK untuk
memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan
pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan
pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal
yang kuat.
1. Infrastruktur
Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi informasi dapat berkembang
dengan pesat, pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses
informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
2. Sumber Daya Manusia
Faktor SDM menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi
tinggi.
3. Kebijakan
Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang
berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
4. Finansial
Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga
keuangan lain untuk menyokong industri teknologi informasi.
5. Konten dan Aplikasi
Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampaikan pada
orang, tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk
menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
94 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
E-Learning
95 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
96 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
97 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
INTEGRETED SYSTEM
OFFLINE ONLINE
98 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
dan pelaksana dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kehadiran TIK sebagai media
pembelajaran banyak membantu guru (pendidik) dalam berbagai hal, antara lain:
a) Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif
Penggunaan media pembelajaran berupa foto ataupun video, dapat menarik
perhatian siswa bila dibandingkan dengan penjelasan secara diskripsi secara
lesan. Guru dapat menciptakan berbagai kegiatan yang variatif dan
mengaktifkan siswa melalui foto ataupun gambar obyk yang dibahas.
b) Pembelajaran menjadi lebih kokret dan nyata.
Penggunaan media pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar, lebih-lebih dikelas
rendah sangat sesuai dengan karakteristik siawa yang masih berada dalam tarah
“operasional-konkret. Dengan media ini siswa akan lebih mudah mempelajari
segala sesuatu yang secara langsung dapat mereka lihat, dengaar, pegang dan
merasakan.
c) Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien
Dengan media pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak
menulis atau mengilustrasikan di papan tulis. Ilustrasi dan tulisan yang
dibutuhkandapat dipenuhi guru dengan waktu yang tepat dan cepat melaui
fasilitas tang terdapat pada komputer.
d) Mendorong siswa belajar secara lebih mandiri. Media Pembelajaran yang sudah
dirancang khusus untuk pembelajaran tertentu dapat dipergunakan oleh siswa
untuk belajar baik secara individu maupun secara kelompok.
e) Meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan media pembelajaran proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien, serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.
f) Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja
Program audio, video, komputer (offline dan online) adalah media
pembelajaran yang dapat digunakan di mana saja dan kapan sajasesuai dengan
kondisi dan situasi guru maupun siswa.
g) Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran.
Penggunaan media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat
menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses belajar mengajar.
Kesimpulan
99 | C I V I C C U L T U R E
“Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” Hal. 88-100
ISSN 2579-9924 (Online)
ISSN 2579-9878 (Cetak)
Daftar Pustaka
Diat Prasojo Latif dan Riyanto, (2011), Teknologi Ionformasi Pendidikan, Yogyakarta,
Penerbit Gava Media.
Rahmasari, G. dan Rismiati, R., (2013), E-learning Pembelajaran Jarak Jauh untuk
SMA, Bandung, Penerbit Yrana Widya
100 | C I V I C C U L T U R E