Pengetahuan Dan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja SMA Di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring I
Pengetahuan Dan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja SMA Di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring I
Pengetahuan Dan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja SMA Di Wilayah Kerja Puskesmas Tampaksiring I
E-JURNAL MEDIKA,NiVOL.
Luh Putu
6 NO.Rustiari Dewi, IB2017
10, OKTOBER, Wirakusuma
: 50 - 54 (Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA...)
ISSN: 2303-1395
ABSTRAK
Hasil survey BKKBN tahun 2012 didapatkan 48,1% wanita berusia 15-19 tahun hamil di luar nikah. Tahun 2014 tercatat remaja
hamil diluar nikah 0,4% remaja di puskesmas Tampaksiring I. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu gambaran pengetahuan
dan perilaku seksual pranikah pada remaja SMA di wilayah kerja puskesmas Tampaksiring I. Rancangan penilitian cross-sectional
dengan metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian adalah anak kelas XII di SMA Amarawati dan SMK Pariwisata Trisakti
dengan total responden 123 orang, 15 orang di antaranya tidak mengisi kuesioner secara lengkap sehingga tidak diikutkan
dalam analisis. Pengambilan data menggunakan kuesioner didapatkan hasil 48,1% anak berpengetahuan kurang terutama
pengetahuan mengenai prilaku seksual, hanya 38% anak menjawab dengan benar. Jumlah anak yang sedang dan pernah ber
pacaran 90,7 % dengan prilaku seksual terbanyak adalah berpelukan dan berciuman pipi 81%. Hanya 11 anak (10,2%) yang
mengaku pernah berhubungan seksual.
Kata Kunci : pengetahuan, perilaku seksual pranikah, remaja
ABSTRACT
The survey conducted by BKKBN in 2012 resulted in 48,1% 15 to 19 year-old women who were pregnant before marriage which
were caused by free sexual behavior. In 2014 women who were pregnant before marriage were conducted 0,4% by Tampaksiring
Public Health Centre I. This study has objective to describe the youth level knowledge and premarital sexual behavior among high
school teenagers at Tampaksiring Public Health Centre I working place. This research was carried out in a descriptive quantitative
cross-sectional study. The samples were grade XII students of SMA Amarawati dan SMK Pariwisata Trisakti with a total sample of
123 persons that attended filling the questionnaires, but 15 persons didn’t fill the whole questionnaires which exclude from the
sample. Data was collected using questionnaires. 48,1% of 108 respondents had inadequate knowledge level mainly knowledge
about sexual behavior, only 38% of children answered correctly. The number of childen who had a relationship of 90.7% with
sexual behavior most was hugging and kissing the cheek of 81% and sexual intercourse were 11 children (10.2%).
Keyword : knowledge, premarital sexual behavior, adolescent
50 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN
Ni Luh Putu Rustiari Dewi, IB Wirakusuma (Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA...)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 51
ARTIKEL PENELITIAN
Ni Luh Putu Rustiari Dewi, IB Wirakusuma (Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA...)
hasil sumber informasi terbanyak ialah internet kecenderungan sikap yang positif.6
(62,7%).4 Hal ini berbeda dengan penelitian Menurut Anderson dan Krathwohl
Fadhila yang menemukan majalah sebagai sumber bahwa domain kognitif terbagi menjadi 6 tahap
informasi yang terbanyak digunakan (41,3%).5 yaitu tau kemudian memahami baru setelah
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan itu seorang individu mengaplikasian ilmu yang
lokasi penelitian, karakteristik responden, dan dipahami selanjutnya menganalisis dan melakukan
ketersediaan media informasi (Tabel 2). evaluasi dan tahap terakhir menciptakan dengan
mengembangkan beberapa unsur yang telah
Tabel 3 Tingkat Pengetahuan Seksual dipelajari7 Pengetahuan sangat penting dalam
pembentukan nilai-nilai, etika, norma, dan
Karakteristik F (%)
kebiasaan dari seorang individu maupun suatu
Pengetahuan Remaja
A. Kesehatan Alat Reproduksi
kelompok masyarakat.8 Pengetahuan yang setengah-
- Baik 70 64,8 setengah lebih berbahaya dari pada tidak tahu sama
- Kurang 38 35,2 sekali karena pengetahuan yang setengah-setengah
B. Perilaku Seksual tersebut akan mendorong remaja untuk mencari
- Baik 41 38 tau sendiri informasi tersebut secara mandiri dan
- Kurang 67 62 membuat pemahaman sendiri yang terkadang hal
C. PenyakitMenular Seksual tersebut keliru menyebabkan mereka berksperimen
- Baik 18 17,6 mengenai seksual tanpa menyadari bahanyanya,
- Kurang 90 82,4 kemudian ketika permasalahan muncul dari aksi
D. Kehamilan Usia Dini coba-coba itu mereka takut meminta bantuan
- Baik 56 51,9 atau malu berkonsultasi kepada orangtua mereka.9
- Kurang 52 48,1 Pengetahuan yang sederhana mengenai seksual
Pengetahuan Total tidak akan menurunkan keinginan atau hasrat
- Baik 56 51,9 seksual diperlukan ketrampilan dan pemahaman
- Kurang 52 48,1 terhadap pengetahuan tersebut untuk mendorong
seseorang menghindari aktivitas seksual yang
Tabel 3 menggambarkan siswa yang beresiko.8
berpengetahuan baik untuk kesehatan alat
reproduksi 64,8% (70 anak), pengetahuan baik Tabel 4 Perilaku Seksual Remaja SMA di Wilayah
pada perilaku seksual 38% (41 anak), pengetahuan Kerja Puskesmas Tampak Siring I tahun 2015
baik pada penyakit menular seksual terdapat 17,6%
(18 sampel), pengetahuan baik pada kehamilan usia No. Perilaku seksual F (%)
dini terdapat 51,9% (56 anak). Pada pengetahuan 1 Berpacaran 98 90,7
total responden ditemukan terdapat 51,9% (56 2 Berpelukan 81 75
sampel) yang berpengetahuan baik dan 48,1% siswa 3 Berciuman pipi 81 75
(52 sampel) yang berpengetahuan kurang baik dari 4 Menonton video porno 62 57,4
108 total anak. 5 Berciuman bibir 59 54,6
Pada masa remaja akan terjadi
6 Membayangkan melakukan 55 50,9
perkembangan yaitu kognitif, emosi, sosial dan
hubungan seksual
seksual yang mempengaruhi kedewasaan seseorang.
Kurangnya pengetahuan mengenai prilaku 7 Membicarakan hal porno 54 50
seksual akan memengaruhi prilaku seksual yang dengan teman
menyimpang pada remaja. Pengetahuan remaja 8 Menyimpan/mencari 42 38,9
tentang kesehatan reproduksi akan memengaruhi gambar/video porno
perilaku remaja untuk hidup sehat, khususnya 9 Dicium/mencium leher 35 32,4
yang terkait dengan kesehatan reproduksi sebab (necking)
pengetahuan merupakan salah satu komponen 10 Memegang payudara, bokong, 33 30,6
dalam pembentukan sikap seseorang.6 atau alat kelamin
Perubahan prilaku atau kegiatan mengadopsi 11 Masturbasi/onani 32 29,6
prilaku baru mengikuti tahap-tahap yang meliputi 12 Membicarakan hal porno 22 20,4
perubahan pengetahuan, perubahan sikap, hingga dengan pacar
perubahan dalam pengimplementasian, maka
13 Menggesekkan alat kelamin 18 16,7
pengetahuan dan sikap merupakan bentuk dari
(petting)
factor perdisposisi dari perilaku, pengetahuan dan
sikap dapat berjalan seiring artinya jika seseorang 14 Melakukan hubungan seksual 11 10,2
memiliki pengetahuan yang baik maka akan ada
52 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN
Ni Luh Putu Rustiari Dewi, IB Wirakusuma (Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA...)
Pada table 4 Didapatkan bahwa 90% anak- Hal ini sesuai dengan penelitian Alfarista pada anak
anak tersebut sudah atau sedang berpacaran. jalanan di Surakarta yang menghasilkan jumlah
Saat remaja berpacaran ada beberapa tahap yang remaja berpacaran lebih banyak dari yang belum
akan dilewati, meliputi senyum dan pandangan berpacaran, yaitu 65 dari 110 orang responden.
bersahabat, berpegangan tangan, memeluk, Selain berpacaran, perilaku seksual pranikah
mencium, meraba bagian atas, meraba bagian lainnya pada penelitian Putra yang menunjukkan
pinggang dan, bersebadan. berciuman bibir sebagai perilaku seksual dominan
(66,9%) dalam penelitiannya pada anak SMA/
PEMBAHASAN sederajat di Sukawati.11 Hal ini dapat disebabkan
oleh perbedaan variabel penelitian, pada penelitian
Masa pacaran akan mendorong remaja Putra berpacaran tidak dimasukkan dalam variabel
mencapai suatu perasaan aman dengan pasangannya perilaku seksual.
yang menimbulkan suatu keintiman seksual pada
diri mereka. Pengalaman menyenangkan yang
didapat dalam masa berpacaran menyebabkan
SIMPULAN
mereka berfikir jika perilaku seksual sebagai Umur responden termuda adalah 16 tahun
suatu hal yang menyenangkan untuk dilakukan dan tertua 19 tahun dengan rerata umur 17,2 tahun.
dengan pasangannya karena perilaku seksual Dari 108 responden didapatkan masih
mereka anggap sebagai perilaku yang normal didapatkan tingginya jumlah anak yang memiliki
dilakukan oleh orang yang telah dewasa. Hal ini pengetahuan yang kurang dan prilaku seksual
juga terlihat pada penelitian yang dilakukan di yang kurang. Anak yang berprilaku seksual kurang
tampaksiring 1 didapatkan bahwa berpelukan tersebut tinggi pada anak laki-laki. Berpacaran
dan berciuman merupakan prilaku seksual yang merupakan prilaku seksual yang paling tinggi
paling banyak dilakukan yaitu 81% dan hanya dengan pengalaman berpacaran pertama kali
11% yang mengaku pernah melakukan hubungan tertinggi di umur 15.
seksual. Pada pertanyaan menonton video porno
didapatkan angka yang tinggi yaitu 62% dari 108 SARAN
anak mengaku pernah menonton video porno. Hal
ini tentunya akan menambah pengalaman anak dan Perlu dilakukan kejasama yang baik
imajinasinya untuk mencobanya dengan pasangan dari pihat sekolah maupun puskesmas dalam
atau mencoba dengan dirinya sendiri seperti menyediakan fasilitas bimbingan dan konseling
melakukan masturbasi yang didapatkan mencapai untuk menanggulangi masalah-masalah remaja
32% anak pernah melakukan masturbasi. terutama dalam hal prilaku seksual mereka.
Bekerjasama dengan guru-guru pada mata
pelajaran tertentu dan pihak puskesmas untuk
memberikan materi Sex Education pada mereka
dibeberapa kesempatan saat menerima pelajaran
dikelas atau mengikuti kegiatan ekstra.
Pemantauan orang tua dirumah dalam
mengamati kegiatan terutama pada anaknya yang
sedang berpacaran juga diperlukan untuk mencegah
anak mencoba pengalaman yang menyenangkan
selama ia berpacaran dan memotivasi anak untuk
menjadikan pacaran sebagai motivasi belajar di
sekolah.
Pada penelitian berikutnya sebaiknya
Gambar 1 Gambaran Umur Berpacaran Pertama digunakan metode observasi dalam menilai
Kali pada Remaja SMA di Wilayah Kerja perilaku subjek dan bisa juga untuk dilihat pasangan
Puskesmas Tampak Siring I tahun 2015 seksual dari remaja yang pernah melakukan
hubungan seksual, apakah ada diantara mereka
Dari 98 orang yang pernah/sedang yang melakukan hubungan sesama jenis. Serta
berpacaran diperoleh umur rata-rata pertama kali lebih dicari lagi beberapa faktor yang sekiranya
berpacaran ialah 14,8 tahun (Gambar 1) dengan berpengaruh dalam prilaku seksual pranikah dan
umur termuda pengalaman berpacaran pertama dicari hubungan dari hal-hal yang dianggap sebagai
kali ialah 10 tahun dan paling banyak remaja factor.
berpacaran pertama kali di umur 15 tahun (34,7%).
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 53
ARTIKEL PENELITIAN
Ni Luh Putu Rustiari Dewi, IB Wirakusuma (Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA...)
54 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum