Kinerja Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat Kabupaten Kupang
Kinerja Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat Kabupaten Kupang
Kinerja Perawat Dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat Kabupaten Kupang
ABSTRACT
One of the factors which influenced the quality of hospital service was the perfomance of the
officers. Nurse as the main officers had the duty to give nursing direction which included analizing
patient’s needs, planning the nursing direction, doing the plan of action, evaluating the result of
nursing direction, arranging documentation of it and participating to give guidence. Some of the
factors which influenced the performanace of the nurse are motivation, knowledge, skill, and
leadership.
The research aimed to identify the factors which influenced the performance of the nurse in
carying out the nurse direction in home taking care unit and emergency unit of the Naibonat
Hospital. Research method used was cross sectional study by using sampling 20 of the 48 nurses.
Collecting data was done by direct observation to the carying out of the nurse direction and
documentation study and quesinare.
The result of the research showed the obedience analizing per system was 4 person (20%),
nursing diagnose was 8 person (40%), nursing direction planning was 6 person (30%),
implementation was 13 person (50%), evaluatin was 12 person (60%), and arranging documentation
was 8 person (40%). Hospital management was suggested to do survey about the factors which
influenced the performance of the nurses continuously so it could be used as indicators in increasing
their performance in order to resist the quality of services to the patients.
Keywords: knowledge, skill, leadership, performance, and standard nurse direction.
62
Antonia Nogo, Kinerja Perawat dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawan di ....
Secara teoretis, kinerja seseorang dipengaruhi perawat dalam penerapan asuhan keperawatan yang
oleh tiga kategori faktor yaitu: 1) Faktor internal dilakukan oleh perawat di Instalasi Rawat Inap dan
pegawai, 2) Faktor lingkungan internal organisasi, 3) Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Jalan Rumah Sakit
Faktor lingkungan eksternal organisasi.ketiga factor Umum Daerah Naibonat.
tersebut yang mempengaruhi perilaku kerja yang pada Tujuan Khusus penelitian adalah, (1)
akhirnya berpengaruh pada kinerja personel. Mengidentifikasi faktor penentu kinerja perawat dalam
Menurut Mc.Closkey and Grace (1990), penerapan standar asuhan keperawatan di Rumah
standar asuhan keperawatan adalah alat ukur kualitas Sakit Umum Daerah Naibonat; (2) Mengidentifikasi
asuhan keperawatan yang berfungsi sebagai pedoman faktor pendukung kinerja perawat dalam penerapan
atau lolok ukur dalam pelaksanaan praktek pelayanan standar asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum
keperawatan. Mengingat pentingnya faktor-faktor Daerah Naibonat, dan (3) Mengidentifikasi faktor
perilaku petugas dalam menentukan produktivitas yang mendorong kinerja perawat dalam penerapan
kinerja RS, makalah ini akan mengkaji hubungan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
antara kinerja perawat dalam penerapan standar Naibonat.
asuhan keperawatan di unit rawat inap dan unit gawat
darurat RSUD Naibonat. 3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis penelitian ini, (1) Bagi peneliti,
untuk dapat memberikan gambaran terhadap kinerja
2. AKAR PERMASALAHAN perawat dalam penerapan standar asuhan keperatan
di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat; dan (2) Bagi
Uraian di atas menunjukkan tiga indikasi, bahwa akademisi, untuk melakukan penelitian tentang berbagai
(1) tindakan keperawatan mandiri jarang dilakukan; faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat
(2) asuhan yang diberikan kadang tidak sesuai dalam penerapan standar asuhan keperawatan.
dengan standar yang ditetapkan; dan (3) intervensi Manfaat Teoritis penilitian ini, (1) Bagi pembuat
mandiri keperawatan kadang masih terabaikan, karena kebijakan, dalam menentukan program/kebijakan yang
cender ung melakukan tindakan delegasi yakni berhubungan peningkatan kinerja perawat dalam
tindakan medis dan pemberian terapi. penerapan standar asuhan keperawatan; (2) Bagi
Karena itu, dapat dirumuskan sebuah hipotesis, Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat, memberikan
bahwa permasalahan keperawatan yang dihadapi di masukan dalam membuat kebijakan yang berhubungan
Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat adalah belum dengan kinerja perawat dalam melakukan penerapan
optimalnya tindakan atau penerapan standar asuhan standar asuhan keperawatan; dan (1) Bagi perawat,
keperawatan yang dilakukan oleh perawat sesuai agar dapat menjadi pedoman peningkatan kinerja
dengan Standar Asuhan Keperawatan. dalam penerapan standar asuhan keperawatan di masa
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, mendatang
masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
“Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja
perawat dalam penerapan proses keperawatan? 4. LANDASAN TEORI DAN ALUR
BERPIKIR
63
Jurnal Penelitian. Volume 18, No. 1, November 2014, hlm. 62-66
PENERAPAN STANDAR
KINERJA PERAWAT
ASUHAN KEPERAWATAN
64
Antonia Nogo, Kinerja Perawat dalam Penerapan Standar Asuhan Keperawan di ....
lingkup pendidikan tinggi keperawatan di NTT. perencanaan, mereka juga tidak memiliki format baku.
Instr umen penilaian kinerja perawat, disusun Untuk implementasi, sebagian besar sudah sesuai
berdasarkan format aplikasi Asuhan Keperawatan, SAK, pelibatan klien/keluarga sudah baik, tetapi masih
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standar operlu ditingkatkan aspek komunikasi dengan klien
Operasional Prosedur (SOP) dan keluarganya. Evaluasi sudah dilakukan, namun
tidak tertulis dan tidak ada format khusus yang sesuai
dengan standar. Dokumentasi sudah dilakukan segera,
6. HASIL DAN PEMBAHASAN namun tidak dalam satu format keperawatan melainkan
masih digabung dengan catatan medis.
Penelitian lapangan dilakukan oleh Poltekes
Kemenkes Kupang tanggal 10 sampai 12 Desember
2014. Penelitian difokuskan pada tiga kelompok 7. KESIMPULAN DAN SARAN
perawat, yaitu: perawat di bagian IGD, perawat di
bagian Rawat Inap (Ranap), dan perawat di bagian Dari hasil observasi hasil penelitian dengan
poliklinik. Penelitian lapangan itu menghasilkan data menggunakan teknik wawancara dan obser vasi
sebagai berikut. terhadap kepatuhan perawat dalam penerapan
Perawat di bagian IGD cenderung tidak standard asuhan keperawatan didapatkan data
melakukan pengkajian dan pencatatan hasil pengkajian. kuantitatif, bahwa kepatuhan terhadap: pengkajian
Beberapa diagnosa keperawatan dilakukan sesuai persistem 4 orang (20%), diagnosa keperawatan hanya
dengan standar, namun komponen dalam diagnosa 8 orang (40%) yang patuh, perencanaan asuhan
keperawatan umumnya tidak dicantumkan. Unsur keperawatan 6 orang (30%), implementasi 13 orang
perencanaan dalam kerja perawat di bagian IGD tidak (50%), evaluasi 12 orang (60%), dan dokumentasi 8
ditemukan. Implementasi tugas dan tanggung jawab orang (40%).
umumnya belum sesuai SOP, kurang memperhatikan Dari data kuantitatif tersebut, dapat disimpulkan
tindakan pencegahan infeksi, dan tidak melibatkan bahwa sebagian besar perawat belum sepenuhnya
klien dan keluarganya secara maksimal. Evaluasi patuh terhadap instruksi ataupun standar kerja yang
memang dilakukan namun tidak sesuai standar telah ditetapkan. Dalam melaksanakan pekerjaannya,
(SOAP). Dokumentasi kerja sudah dilakukan dengan tingkat kepatuhan para perawat pun sebagian besar
segera, namun tidak dalam bentuk SOAP. belum memenuhi standar. Tingkat kepatuhan
Perawat di bagian Rawat Inap cenderung berdasarkan kontrol sosial: sebagian besar belum
melakukan pengkajian dan pencatatan hasil patuh. Tingkat kepatuhan berdasarkan motivasi:
pengkajiannya. Diagnosa keperawatan sebagiannya sebagian besar sudah baik. Tingkat kepatuhan
sudah sesuai standard, namun komponen-komponen terhadap SAK dan SOP sebagian besar masih kurang.
dalam diagnosa keperawatan cender ung tidak Untuk dapat memaksimalkan kinerja perawat
dicantumkan. Perencanaan cenderung dilakukan tetapi dalam penerapan standar asuhan keperawatan di
sebagian besar belum sesuai dengan standar. Pada RSUD Naibonat, Kabupaten Kupang, disarankan agar
tahap implementasi sebagian sudah sesuai SOP, disediakan sarana dan prasarana keperawatan yang
beberapa tindakan belum sesuai SOP, masih kurang memadai yang memenuhi standar. Monitoring
memperhatikan tindakan pencegahan infeksi, penyelenggaraan pelayanan keperawatan perlu
kesterilan, pelibatan klien/keluarga. Evaluasi: diarahkan untuk menuju pelayanan keperawatan yang
Dilakukan, ada SOAP. Dokumentasi: sudah dilakukan, komperhensif. Pengelola perlu memberikan reward
namun tidak segera setelah tindakan keperawatan. dan punishment terhadap penggunaan SAK. Perlu
Perawat di bagian Poliklinik cenderung tidak disediakan format standar keperawatan untuk poliklinik
melakukan pengkajian dan pencatatan hasil pengkajian, dan IGD. Perlu diadakan media penyuluhan perawat,
sebagian disebabkan karena format pengkajian dan misalnya dengan membuat leaflet dan poster.
pencatatan tidak tersedia khusus bagi perawat. Mereka Pelatihan tentang manajemen asuhan keperawatan
hanya mencatat TTV, BB dan TB bagi anak serta perlu dilaksanakan. Perlu dibuat SAK dan SAP oleh
keluhan pasien. Untuk diagnosa keperawatan dan kepala Seksi Pelayanan Tindakan Medik dan
65
Jurnal Penelitian. Volume 18, No. 1, November 2014, hlm. 62-66
Komplementer dan Kepala seksi Keperawatan dan Akhirnya, pihak rumah sakit disarankan agar
komite keperawatan sesuai tugas pokok dan fungsinya. melakukan sur vei tentang faktor-faktor yang
Perlu penggandaan dan pengadaan sosialisasikan dan mempengaruhi kinerja perawat secara berkelanjutan
SAK di setiap ruang perawatan. Perlu memotivasi sehingga dapat digunakan sebagai indikator dalam
perawat terhadap penggunaan SAK yang sudah rangka peningkatan kinerja tenaga perawat guna
ditetapkan. memper tahankan kualitas pelayanan yang bisa
memuaskan klien.
66